TINJAUAN PUSTAKA
bakteri
Gram-negatif
anaerob
yang
diklasifikasikan
dalam
genus
mengobati penyakit rematik, asma, stroke, sakit gigi, diabetes, sakit otot,
tenggorokan, kram, hipertensi, mual, demam dan infeksi. Jahe berasal dari genus dan
famili Zingiberaceae.18,20
Klasifikasi tanaman Jahe merah:21
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Zingiber
Spesies: Zingiber officinale
pada tahun 2001, Jahe merah mempunyai kandungan pati (52,9%), minyak atsiri
(3,9%) dan ekstrak yang larut dalam alkohol (9,93%) lebih tinggi dibandingkan Jahe
emprit (41,48, 3,5 dan 7,29%) dan Jahe gajah (44,25, 2,5 dan 5,81%).20
Komposisi kimia Jahe sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain
waktu panen, lingkungan tumbuh (ketinggian tempat, curah hujan, jenis tanah),
keadaan rimpang (segar atau kering) dan geografi. Rasa pedas dari Jahe segar berasal
dari kelompok senyawa gingerol, yaitu senyawa turunan fenol. Rasa pedas dari Jahe
kering berasal dari senyawa shogaol, yang merupakan hasil dehidrasi dari gingerol.
Beberapa komponen kimia Jahe, seperti gingerol, shogaol dan zingerone memberi
efek farmakologi dan fisiologi seperti antioksidan, antiinflamasi, analgesik,
antikarsinogenik, non-toksik dan non-mutagenik meskipun pada konsentrasi tinggi.
Minyak atsiri dalam ekstrak mengandung seskuiterpene, terutama zingiberen,
monoterpene dan terpen teroksidasi.20
komponen minyak esensial Jahe merah dipengaruhi oleh varietas tanaman, tanah,
iklim pertumbuhan, cara budidaya dan umur rimpang.13
Siswandono menjelaskan bahwa pada minyak atsiri rimpang Jahe merah
terdapat zat aktif utama yang memiliki aktivitas antimikroba yaitu linalool, geraniol,
dan sitral. Linalool dan geraniol merupakan golongan alkohol yaitu linalool
golongan alkohol tersier sedangkan geraniol adalah alkohol primer. Mekanisme
golongan alkohol dalam menghambat mikroba adalah dengan cara denaturasi protein.
Sitral adalah golongan aldehid. Mekanisme aldehid dalam menghambat pertumbuhan
mikroba adalah dengan cara inaktivasi beberapa enzim melalui alkilasi gugus
nukleofil dan denaturasi protein.11
Komponen aktif dalam ekstrak Jahe merah menurut Gunawan dkk antara lain
terdiri dari gingerol, 1,8-cineole, 10-dehydrogingerdione, 6-gingerdione, arginine,
alinolenic acid, aspartic, -sitosterol, caprylic farnesene, capcaisin, chlorogenis acid,
farnesal, farnesene, farnesol, dan unsur pati. Senyawa-senyawa tersebut ternyata
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri yang dapat diamati dengan
melihat kejernihan media pada uji MIC.11,22
Menurut Robinson efek gingerol terhadap sel bakteri disebabkan karena
denaturasi protein dan juga perusakan membran sitoplasma, terjadinya denaturasi
protein mengakibatkan sel bakteri tidak dapat melakukan fungsi normalnya sehingga
secara tidak langsung akan menghambat pertumbuhan bakteri bahkan dapat berakibat
mematikan sel bakteri.11,14
prinsipnya
antibakteri
diencerkan
sampai
diperoleh
beberapa
Penyakit periodontal
Perawatan
Mekanis
Kimia
Minyak atsiri
Gingerol
-Denaturasi protein
-Denaturasi protein
-Perusakan membran
bakteri sehingga
menyebabkan lisis
-Meningkatkan kerja
antimikroba
Tanin
Mengganggu
pembentukan
komponen
sitoplasma
peptidoglikan
melakukan fungsi
normalnya
Merusak membran
sel bakteri
Variabel Tergantung:
Pertumbuhan bakteri
Porphyromonas gingivalis pada
media Nutrient Agar dengan
pengukuran nilai KHM dan KBM
Variabel Terkendali:
Konsentrasi etanol
Suspensi P. gingivalis
Jenis
media
pembiakan
bakteri
-
Lama
penyimpanan
Jahe
merah
-
Lama
penyimpanan,
pengiriman, dan suhu saat
pengiriman bahan coba
(ekstrak Jahe merah) ke
laboratorium