o Perubahan Preload
Penurunan tekanan vena
Sentral (central venous pressure, CVP)
Penurunan tekanan baji arteri paru ( pulmonary
artery wedge pressure, PAWP)
Edema
Keletihan
Peningkatan CVP
Peningkatan ( pulmonary artery wedge pressure,
PAWP)
o Perubahan Afterload
Kulit lemabap
Penurunan nadi periper
Penurunan resistansi vaskular paru ( Pulmonary
vascular resistance, PVR )
Penurunan Resistensi vaskular sistematik
( systematic vaskuler resistance SVR )
Dispnea
Peningkatan PVR
Peningkatan SVR oliguria
Pengisian kapiler memanjang
Penurunan warna kulit
o Perubahan Kontraktilitas
No Diagnosa NOC NIC
Batuk
Crackle
Penurunan indeks jantung
Penurunan praksi ejeksi
Ortopnea
Dispnea
Penurunan LVSWI
Penurunan SVI
Buyi S3
Buyi S4
o Perilaku/ Emosi
Perubahan afterloand
Perubahan kontraksi
Perubahan frekuensi jantung
Perubahan preload
Perubahan irama
Perubahan volume senkuncup
No Diagnosa NOC NIC
Identifikasi kemungkinan
penyebab hiperglikemia
Berikan insulin
hypoglycemia management
Berikan glucagon
No Diagnosa NOC NIC
Manajemen elektrolit
Monitor elektrolit serum
abnormal, jika ada
Monitor manipestasi dari
ketidakseimbangan elektrolit
Pertahankan kepatenan akses
IV
Berikan cairan, sesuaidengan
kebutuhan
Pertahankan pencatatav intake-
output cairan secara akurat
Pertahankan kandungan
elektrolit larutan IV dengan
laju aliran yang konstan, secara
tepat (sesuai dengan program)
Berikan suplemen elektrolit
(misal lewat oral, GI, atau IV)
sesuai dengen resep, jika
diperlukan.
Konsultasikan dengan dokter
untuk pemberian electrolyt-
sparing
medication (misal: spiranolacto
n) secara tepat.
Berikan zat pengikat elektrolit (
misal Kayexalate) sesuai
dengan yannbg diresepkan.
No Diagnosa NOC NIC
Lakukan pengiriman spesimen
untuk analisis tingkat elektrolit
di laboratorium (missal:
AGB,urin, dan cairan setingkat
serum)
Monitor adanya pengeluaran
cairan yang mengandung
banyak elektrolit
(missal: nasogastrik
suction, drainase fleostomi,
diare, drainase luka,
dan diaphoresis.)
Lakukan tindakan untuk
mengontrol kahilangan cairan
elektrolit yang berlebih.
(mengistirahatkan usus,
merubah jenis diuretik,
pemberian antipiretik) secara
tepat
Lakukan irigasi NGT dengan
normal salin
Minimalisir jumlah kepingan
es atau intake peroral yang
dikonsumsi pasien dengan
NGT yang terhubung dengan
suction
Berikan diit yang tepat bagi
pasien dengan
ketidakseimbangan elektrolit
(misal: tinggi potasium, rendah
sodium, dan makanan rendah
No Diagnosa NOC NIC
karbohidrat)
Tunjukan kepada pasien dan
keluarga tentang
modifikasi diit spesifik, secara
tepat
Sediakan lingkungan yang
aman bagi pasien dengan
gangguan neurologis atau
neuromuskular sebagai
manifestasi dari
ketidakseimbangan elektrolit
Tingkatkan orientasi
Ajari keluarga mengenai jenis,
penyebab dan pengobatan
ketidakseimbangan elektrolit
Konsultasiken dengan dokter
jika tanda dan gejala
ketidakseimbangan elektrolit
meningkat atau memburuk.
Monitor respon pasien untuk
menentukan therapi elektrolit
Monitor efek samping
pemebrian suplemen elektrolit
(misal: iritasi gastrointestinal)
Monitor secara ketat tingkat
potassium serum pasien yang
mendapatkan obat digitasli dan
diuretic
Tempatkan monitor jantung,
secara tepat
Tangani aritmia jantung, sesuai
No Diagnosa NOC NIC
dengan kewenangan
Siapkan pasien untuk dialisis
(misal: membantu
menempatkan kateter untuk
dialisis)
Fluid management (Manajemen
cairan)
Monitor kecenderungan BB
harian
Hitung BB popok/diapers
Pertahankan pencatatan inake
dan autput secara akurat
Masukan kateter urin jika
diperlukan
Monitor status hidrasi (missal
kelembaban membrane
muklosa, denyut nadi yang
adekuat, tekanann darah
orthostatic)
Monitor hasil lab yang relevan
dengan retensi cairan (missal:
peningkatan berat jenis,
peningkatan BUN, pwnurunan
hematokrit, dan peningkatan
osmolalitas urin)
Monitor status hemodinamik,
meliputi: tingkat CVP, MAP,
dan PCWP, jika ada
Monitor tanda-tanda vital
Monitor adanya indikasi retensi
ciaran (missal: krakles,
No Diagnosa NOC NIC
peningkatan CVP atau tekanan
kapiler pulmonary, edema,
distensi vena leher, dan asciets)
Monitor perubahan BB pasien
sebelum dan sesudah
melakukan dialysis
Kaji lokasi dan luas dari
edema, jika ada.
Monitor konsumsi
cairan/makanan dan hitung
intake kalori
Berikan terapi IV dalam
temperature ruangan
Tingkatkan intake oral (missal:
memberikan sedotan minuman,
memberikan minuman diantara
waktu makan, dan merubah air
es secara rutin)
Tunjukan kepada pasien on
nothing by mouth (NPO)
status, as appropriate
Berikan pengganti cairan
pengganti lewat NGT
berdasarkan jumlah yang
keluar
Lakukan pembagian intake
cairan dalam 24 jam
Anjurkan kepada orang dekat
pasuien untuk membantu
dalam memberikan makanan
kepada pasien
No Diagnosa NOC NIC
Berikan makanan ringan
(missal: sering minum dan
buah segar/jus buah)
Batasi intake cairan pada
kondisi delusional
hiponatremia dengan Na
serum dibawah 130 mEq/L
Monitor respon pasien terhadap
terapi elektrolit
Konsulkan dengan dokter jika
tanda dan gejala
ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit meningkat atau
memburuk
Menata keberadaan produk
darah untuk tranfusi
Siapkan pemberian produk
darah (missal: cek darah untuk
mengidenifikasi pasien dan
menyiapkan pemasangan
infuse)
Berikan produk darah (missal:
platelet, dan fresh frozen
plasma)
Interprestasi Laboratorium
Biasakan dengan singkatan-
singkatan yang dapat diterima
Kaji faktor fisiologi yang dapat
mempengaruhi nilai
laboratorium termasuk jenis
No Diagnosa NOC NIC
kelmn, umur, kehamilan, diet,
waktu, tingkat aktivitas dan
stress.
Gunakan reverensi rentang dari
hasil laboratorium yang utama
sering di gunakan
Kaji efek pengobatan terhadap
nilai laboratorium termasuk obat
yang di resepkan
Catat waktu, tempat
pengumpulan spesimen
Kaji bahwa seluruh level obat
sangat berguna dalam
mendemonstrasikan tingkat
kepuasan terapeutik
Bandingkan hasil dengan kondisi
pasien sebelum sakit untuk
menentukan batas dasar
Melaporkan hasil laboratorium
dan perubahan-perubahan yang
terjadi pada pasien kepada
dokter penanggung jawab.
Menganalisa hasil yang di
peroleh dari pasien dengan status
klinis.
No Diagnosa NOC NIC
Hypovolemia management
Sediakan spesimen untuk
analisis ptasium di lab yang
berhubungan dengan
ketidakseibangan elektrolit
(misal:ABG, urin, dan tingkat
serum)
Monit nilai hasil lab yan
berhubungan dengan hpokaleia
(msalnya peningkatan gluosa,
alkalosis metabolik, penurunan
osmolalitas urin, potasium urin,
hipochloremia, dan
hipokalsemia)
Monitor peruahan intraseluler
yang menyebabkan penurunan
tingkat potasium serum
(misalnya alkaliosis metabolik,
diet khusunya karbohidrat, dan
pemberian insulin
Monitor fungsi renal yang
menyebakan penurunan tingkat
potasium serum, misalnya
diuretik, diuresis, alkaliosis
metabolik dan hilagnya
potasium karena nefritis
Monitor sistem gastrointestinal
yang menyebabkan penurunan
No Diagnosa NOC NIC
tingkat potasiu serum (misalnya
diare, fistula, muntah, dan
suction nasogastrik yang terus
menerus)
Monitor dilusional penyebab
penurunan tingkat potasium
serum (misalnya pembeian
larutan hipotonik, meningkatnya
retensi air akibat sekunder dari
ADH yang tidak adekuat
Berikan suplemen potasium
yang diresepkan (peroral, lewat
NGT, atau intravenus)
Pertimbangkan secara tepat
persiapan potasium ketika
peberian suplemen potasium
(misalnya chlorida berhubungan
dengan hipochloremia,glukonat,
asetat, bicarbonat, penurunan
tingkat klorida dan penurnan
potasium serum, gula bebas
untuk meningkatnya cairan
ekstra seluler ataunon sugar
free terhadap peningkatan
Cairan intra seluler)
Monitor fungsi ginjal, EKG dan
tigkat potasium serum selama
proses perantian potasium
Cegah dan kurangi iritasi yang
disebabkan oleh suplemen
potasium (misalnya pemberian
No Diagnosa NOC NIC
suplemen potasium peroral atau
lewat NGT selama atau setelah
makan untu meminimalisir
iritasi gastrointestinal
mengencerkan potasium IV
secara adekuat, berikan
suplemen lewat IV secara pelan-
pelan dan gunakan analgesik
topikal pada tempat penusukkan)
Berikan diuretik potasium-
sparing (misalnya
spironolacetteonel/aldactonel
atau triamterene/dyrenium)
Monitor terhadap keracunan
digitalis, (misalnya laporkan jika
tigkat serum di atas normal,
monitor frekwensi da irama
denyut jantung sebelum
pemberian obat dan monitor
efek samping obat )
Hindari pemberian zat yang
mengandung alkalin (misalnya
sodium bikarbonat IV,dan
antasid peroral atau NGT)
Monitor manifestasi
hipokalemia terhadap sistem
neurologis (misalnya kelemahan
otot, gangguan tingkat
kesadaran, apati, letargi,
bingung, depresi dan
mengantuk)
No Diagnosa NOC NIC
Montor manifestasi ipokalemia
terhadap jantung (misalnya
hipotensi, gelombang T yang
meluas, gelombang U ektopik,
takikardi, denyut nadi lemah)
Monitor manifestasi
hipokalemia terhadap ginjal
misalnya urin yang asam,
penurunan osmolalitas urin,
nokuturia, poli uri dan poli
dipsi)
Monitor manifestasi
hipokalemia terhadap sistem
gastrointestinal (misalnya
anoreksia,mual
konstipasi,adanya kram perut,
distensi dan paralitik illeus)
Monitor manifestasi
hipokalemia terhadap sistem
pulmonal (misalnya
hipoventilasi, dan kelemahan
otot respiratorik)