Makrosomia ditentukan dengan adanya kehamilan dengan berat bayi > 4,000 gram (Delpara,
1991) yang berhubungan dengan peningkatan morbiditas maternal dan neonatal,serta penigkatan
bedah Caesar dan distosia bahu. Penelitian observasional pada saat ini menyarankan untuk tidak
melakukan induksi persalinan pada persalinan dengan kecurigaan makrosomia, berkaitan dengan
risiko morbiditas pada ibu dan neonatal (Friesen 1995; Weeks 1995)
Pengertian
Setelah kelahiran kepala akan terjadi putaran paksi luar yang menyebabkan kepala berada
pada sumbu normal dengan tulang belakang. Bahu pada umumnya akan berada pada sumbu
miring (oblique) dibawah ospubis. Dorongan pada saat ibu mengedan akan menyebabkan bahu
depan (anterior) berada dibawah pubis. Bila bahu gagal untuk mengadakan putaran
menyesuaikan dengan sumbu miring panggul, dan tetap berada pada posisi anteroposterior, pada
bayi yang besar akan terjadi benturan bahu depan dengan simfisis.
Distosia bahu terutama disebabkan oleh deformitas panggul, kegagalan bahu untuk melipat
kedalam panggul (mis. pada makrosomia) disebabkan oleh fase aktif dan persalinan kala II yang
pendek pada multipara, sehingga penurunan kepala yang terlalu cepat akan menyebabkan bahu
tidak melipat pada saat melalui jalan lahir atau kepala telah melalui pintu tengah panggul setelah
mengalami pemanjangan kala II sebelum bahu berhasil melipat masuk kedalam panggul.
Distosia bahu adalah suatu keadaan yang tidak dapat diduga sebelumnya. Distosia bahu
adalah kegawat daruratan obstetrik. Kegagalan untuk melahirkan bahu secara spontan
menempatkan ibu dan bayi berisiko untuk terjadinya trauma.
Faktor Risiko
Tanda
Prognosis
1. Distosia bahu dapat menyebabkan terjadinya kompresi pada tali pusat dan mengakibatkan
a. Penurunan pH arterial pH 0.04 setiap menit
b. Penurunan pH arterial 0.28 setelah tujuh menit
c. Ph arterial dibawah 7.0 akan menyebabkan tindakan resusitasi menjadi sulit
Masalah
Kepala bayi telah lahir tetapi bahu terhambat dan tidak dapat dilahirkan
Pengelolaan Umum
Selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya distosia bahu pada setiap persalinan,
terutama sebagai antisipasi terhadap taksiran berat janin yang besar dan persalinan pada ibu
dengan Diabetes mellitus.
Harus selalu diupayakan untuk melakukan deteksi dini bayi makrosomia.
Dianjurkan agar proaktif melakukan seksio sesarea bila terdapat makrosom
Indikasi
Distosia bahu
Syarat
1. Kondisi vital ibu cukup memadai, sehingga dapat bekerja sama untuk menyelesaikan
persalinan
2. Masih memiliki kemampuan untuk mengedan
3. Jalan lahir dan pintu bawah panggul memadai untuk akomodasi tubuh bayi
4. Bayi masih hidup atau diharapkan dapat bertahan hidup
5. Bukan monstrum atau kelainan kongenital yang menghalangi keluarnya bayi