Anda di halaman 1dari 8

BERBAGAI RANGSANGAN PADA SEDIAAN OTOT SARAF

Lia Suryani, Syarah Diyah Ayu Budiyono, Opy Dwi Astari , Septia Rahmah W,
Apriyani.

Laboratorium Farmasi, Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika Dan Ilmu


Pengetahuan Alam, Universitas Pakuan.

ABSTRAK

Rangsangan dapat mengubah permeabilitas membran akson suatu


saraf untuk ion Na, sehingga banyak ion Na masuk ke sel saraf yang
mengakibatkan potensial membran mengalami depolarisasi. Rangsangan
tersebut antara lain rangsang mekanis, rangsang galvanis, rangsang osmotis,
rangsang kimiawi dan rangsang panas yang akan menimbulkan potensial aksi
merambat sepanjang akson syaraf yang disebut impuls.

Kata Kunci: Rangsangan, syaraf, impuls

HIPOTESA memberikan respon baik pada saat


penelitian. Akan tetapi, rangsangan
Sebelum melakukan percobaan
osmotic, panas dan mekanisme
hewan (katak) mengenai berbagai
tergolong kedalam rangsangan yang
rangsangan pada sediaan otot saraf.
bersifat lemah dan lambat dibanding
Bahwa kelima dari rangsangan dengan kedua rangsangan tersebut.
mekanisme, osmotic, panas, kimiawi
dan galvanis. Menunjukkan bahwa
rangsangan galvanis adalah salah PENDAHULUAN
satu rangsangan terkuat dan tercepat Sistem otot adalah sistem organ
dalam memberikan respon pada saat pada hewan dan manusia yang
proses penelitian otot saraf (katak). mengizinkan makhluk tersebut
bergerak. Sistem otot pada vertebrata
Disamping itu, rangsangan
dikontrol oleh sistem syaraf,
kimiawi juga termasuk kedalam
walaupun beberapa otot (seperti otot
rangsangan terkuat dan tercepat
jantung) dapat bergerak secara
setelah rangsangan galvanis yang
otonom. Sistem syaraf adalah suatu

Anatomi Fisiologi Manusia 1


sistem tubuh yang merupakan sel yang di dalamnya mengandung
adaptasi tubuh terhadap rangsangan Inti sel yang besar dan berbentuk
yang diterima. Medulla spinalis pada seperti pembuluh dengan membran
katak merupakan pusat gerak refleks yang tipis. Inti sel mengandung satu
katak, karena pada saat medulla anak inti besar yang kaya akan RNA
spinalis katak di rusak, maka katak (Asam Ribo Nukleat) dan Sitoplasma
tidak dapat memberikan respon yang disebut Neuroplasma (Pratiwi,
terhadap rangsangan yang diberikan. 1996). Kerja sistem syaraf
Menurut Tetty Setiowati, sistem otot katak berasal dari medulla
syaraf pada katak berupa otak yang spinalis yang merupakan pusat gerak
berbentuk langsing atau memanjang refleks katak, karena ketika saat
untuk menyesuaikan diri dengan medulla spinalis dirusak maka katak
habitatnya di darat dan di air. tidak dapat memberikan respon
Bagian otak yang berkembang terhadap rangsangan yang diberikan.
dengan baik ialah otak tengah yang Reflek gerak pada
tumbuh membentuk gelembung. ektremitas (tungkai) berpusat di
Otak tengah berfungsi sebagai pusat sumsum tulangbelakang. Jalannya
penglihatan. Pusat pembau pada impuls pada gerak reflek, yaitu :
katak kurang berkembang. reseptor syaraf sensoris (melalui
Sistem syaraf tersusun oleh lengkung dorsal) medulla spinalis
berjuta-juta sel syaraf yang syaraf motoris (melalui lengkung
mempunyai bentuk bervariasi. ventral)efektor. Potensial aksi
Sistem ini meliputi sistem syaraf merupakan depolarisasi dan
pusat dan sistem syaraf tepi. Syaraf repolarisasi membran sel yang terjadi
mempunyai hubungan kerja seperti secara cepat. Sel otot (serabut-
mata rantai (berurutan) antara serabut otot), potensial menyebabkan
reseptor dan efektor. Sistem syaraf otot berkontraksi.
terdiri dari jutaan sel syaraf (neuron), Menurut Campbell (2004),
neuron adalah kesatuan struktural sebuah potensial aksi tunggal akan
dan fungsional sistem syaraf. menghasilkan peningkatan tegangan
Fungsi sel syaraf adalah otot yang berlangsung sekitar 100
mengirimkan pesan (impuls) yang milidetik atau kurang yang disebut
berupa rangsangan atau tanggapan. sebuah kontraksi tunggal.
Setiap neuron terdiri dari satu badan METODOLOGI PENELITIAN

Anatomi Fisiologi Manusia 2


Penelitian ini dilaksanakan pada dorsalis ikatlah masing-
hari senin 28 oktober 2013 di masing.
Laboratorium Anatomi Fisiologi Telungkuplah katak diatas
Manusia, FMIPA-UNPAK. Alat-alat papan fiksasi dan mulailah
yang digunakan antara lain : 1 ekor prepare benang saraf dari
katak, alat diseksi, papan paraffin, daerah tulang sacrum-daerah
pinset galvanis, pengaduk gelas, femur sampai kebetis.
garam dapur, cuka, air panas dan air Bebaskan benang saraf yang
dingin. sebelumnya sudah diikat dan
PROSEDUR PERCOBAAN potong pula tndo achiles
Mematikan Katak didaerah tungkai bawah.
Pada seekor katak ditusukkan Simpanlah dalam larutan
jarum sonde pada foramen Na.Fisiologi katak pada
occipitale. cawan petri.
Tusukkan pada awalnya Macam-macam Rangsangan Pada
mengarah vertical, setelah Otot-Saraf
masuk kedalam foramen Sediaan otot saraf diletakkan
occipitale arahkan jarum pada cawan oetri.
sonde horizontal kedepan, Lalu memberikan rangsangan
kemudian putar-putar sampai pada benang sarafnya dan
otaknya rusak. Metode ini mencatat kontraksi otot yang
disebut Single pithing. terjadi pada saat diberikan
Kemudian tarik jarum sonde rangsangan mekanis, osmotic,
dan arahkan horizontal air panas, kimiawi dan
kebelakang sehingga katak galvanis.
mmenjadi lemas, metode ini
disebut Double pithing.
Membuat Sediaan Otot-Saraf
Katak spinal yang sudah
dikuliti diletakkan telentang,
bukalah otot perutnya dan
keluarkan isinya, akan
tampak benang putih
disebelah kiri kanan korda HASIL DAN PENGAMATAN

Anatomi Fisiologi Manusia 3


Respon sangat lunak, dengan fungsi yang
Jenis Rangsangan Lama
Rangsangan kuat/ Cepat Kontraksi
sangat impuls saraf merambat dari
lemah /lambat dendrit sampai ujung akson.
Mekanisme
Mengkerut Setiap yang kekuatannya
Osmotik Kuat Cepat Merah
Panas mencapai harga ambang yang
Kimiawi Kuat Cepat 2x detakan
menimbulkan potensial aksi yang
Galvanis Kuat Cepat 3x detakan
akan merambat sepanjang akson dan
PEMBAHASAN ini disebut impuls saraf.
Pada percobaan yang kami
Mengapa proses tersebut tidak
lakukan mengenai Berbagai
boleh menyebabkan katak hingga
Rangsangan Pada Sediaan Otot
mati? Karena, tujuan kami dalam
Saraf, dengan menggunakan media
percobaan ini akan meneliti salah
yaitu seekor katak.
satu organ pada katak yaitu bagian
Langkah pertama yang kami otot saraf dengan mengikat tali pada
lakukan adalah bagaimana cara benang saraf katak sebagai simbol
untuk membuat seekor katak menjadi arah bahwa benang lurus tersebut
lemah dan tidak menyebabkan tersambung pada tendon achiles.
kematian, hanya dengan alat
Perlu diketahui bahwa,
sederhana seperti jarum peniti maka
Pembuatan sediaan otot saraf harus
dilakukannya single pithing dan
dikerjakan dengan cepat dan tepat,
double pithing.
supaya dapat diperoleh sediaan yang
Merusak otak dan medulla segar, sehingga perlakuan-perlakuan
spinalis pada katak tujuannya agar yang dikenakan kepadanya dapat
katak tidak lagi merasa sakit. berhasil dengan baik.

Disamping itu juga untuk Harus diperhatikan bahwa selama


menghilangkan pengaruh susunan perbuatan sediaan dan selama
saraf pusat (SSP) yang dapat perlakuan, sediaan harus selalu
mengganggu jalannya percobaan. dibasahi dengan larutan fisiologi dan
usahakan jangan sampai sediaan
Sistem saraf pusat meliputi otak
tersebut terlalu banyak terpegang
(ensefalon) dan sumsum tulang
tangan atau pinset. Tendon achiles
belakang (Medula Spinalis).
terletak pada daerah tungkai bawah.
Keduanya merupakan organ yang

Anatomi Fisiologi Manusia 4


Pada percobaan yang kami dan cepat, dengan lama kontraksi 2x
lakukan dalam mengamati berbagai detakan.
rangsangan pada otot saraf katak,
Mengapa hal itu dapat terjadi?
ternyata kelompok kami mengalami
Karena, rangsangan kimiawi
kegagalan.
merupakan rangsangan refleks pada
Hal ini disebabkan karena pada katak karena rangsangan pada
proses pembedahan yang sangat larutan cuka bersifat difusi dan
lambat dan larutan fisiologi yang mengenai seluruh bagian tubuh katak
lambat pula diteteskan juga tersebut sehingga menimbulkan
pengambilan otot tendon yang kontraksi dari otot rangka. Larutan
kurang cepat sehingga pada saat asam cuka dalam air merupakan
dipindahkan ke cawan petri, tendon sebuah asam lemah, artinya hanya
achiles tersebut pada saat diberikan terdisosiasi sebagian menjadi ion H+
rangsangan menujukkan bahwa dan CH3COO-.
tendon achiles sudah dalam keadaan
Kemudian katak diberikan
mati terlebih dahulu.
rangsangan galvanis yang
Sehingga kelompok kami tidak menunjukkan bahwa rangsangan
dapat melakukan pengamatan lebih tersebut memberikan respon kuat dan
lanjut. Akan tetapi, kami cepat juga memberikan lama
mendapatkan hasil dari kelompok 3, kontraksi 3x detakan pada saat
dimana hasil tersebut dari lima penelitian.
rangsangan hanya tiga rangsangan
Mengapa hal itu terjadi? Karena,
yang memberikan hasil.
Pinset galvanis terdiri dari tembaga
Disamping itu, pada pemberian (Cu) dan seng (Zn). Menurur Deret
rangsangan terhadap otot saraf katak Volt antara keduanya terdapat
menunjukkan bahwa rangsangan perbedaan potensial, yang apabila
tercepat saat diberikan pada tendon dihubungkan melalui sesuatu larutan
achiles katak dari kelima rangsangan elektrolit akan terjadi arus listrik. Cu
ialah rangsangan kimiawi yang merupakan kutub positif dan Zn
terbuat dari bahan cuka glasial yang kutub negativ. Pada katak yang tidak
diletakkan pada ujung benang saraf dirusak bagian saraf tepinya, ternyata
menunjukkan kecepatan yang otot katak masih dapat berkontraksi.
menghasilkan respon rangsang kuat

Anatomi Fisiologi Manusia 5


Lalu katak diberikan rangsangan Karena, larutan fisiologi adalah
osmotic yang dimana rangsangan larutan isotonis yang terbuat dari
tersebut menggunakan sebutir garam NaCl 0,9 % yang sama dengan cairan
dapur atau setetes gliserin yang tubuh atau darah, digunakan karena
ditempelkan pada ujung sediaan mengandung unsur elektrolit yang
saraf otot dan kemudian dapat mempertahankan tekanan
ditambahkan pada tempat tersebut. osmotik dan isotonis plasma sel.
Rangsangan tersebut menunjukan Larutan tersebut mengandung ion
respon kuat dan cepat juga lama Na+ yang dapat mempertahankan
berkontraksi hanya menimbulkan daya hidup katak secara invitro.
kerutan merah.
Berdasarkan hasil percobaaan
Mengapa hal itu dapat terjadi? yang kami lakukan. Kini, kami dapat
Karena, garam dapur adalah senyawa membandingkan antara hipotesa dan
ionic yang terdiri dari ion positif hasil pengamatan yang didapat.
(kation) dan ion negative (anion)
Bahwa, hasil pengamatan
sehingga membentuk senyawa netral
menunjukkan ketidak sesuaian
(tanpa muatan). Larutan gram air ini-
dengan hipotesa yang ada.
lah merupakan larutan elektrolit yang
dapat menghantarkan arus listrik Dalam hipotesa menunjukkan
kedalam cairan tubuh makhluk hidup bahwa rangsangan galvanis
dengan baik. merupakan rangsangan terkuat dan
tercepat pertama dalam memberikan
Kemudian rangsangan yang lain
rangsangan dan rangsangan kimiawi
diantaranya mekanisme dan panas.
adalah rangsangan terkuat dan
Kami tidak mendapatkan hasil. Hal
tercepat kedua setelah galvanis.
itu dikarenakan, otot tendon achiles
Disamping itu rangsangan osmotic,
yang sudah dalam keadaan mati.
panas dan mekanis memberikan
Sehingga tidak bisa melakukan
respon rangsang lemah dan lambat.
penelitian secara lanjut untuk
mengetahui respon rangsang pada Akan tetapi, pada kenyataannya
rangsangan tersebut. hasil pengamatan menunjukkan
rangsangan kimiwi-lah yang lebih
Mengapa katak pada saat dalam
cepat memberikan respon rangsang
proses pembedaan diperlukannya
dibanding rangsangan galvanis.
tetesan-tetesan Larutan fisiologis.

Anatomi Fisiologi Manusia 6


Mungkin, hal ini disebabkan pada Guyton , John E hall. 2007. Buku
saat penelitian yang dilakukan Ajar Fisiologi Kedokteran.
terlebih dahulu memberikan Jakarta: EGC.
rangsangan kimiawi dalam keadaan
Guyton and Hall. 2002. Fisiologi
tendon achiles segar setelah hasil
Kedokteran. Jakarta : EGC Penerbit
didapat lalu memberikan rangsangan
Buku Kedokteran.
galvanis yang mungkin dalam
keadaan otot tendon achiles sudah
Pratiwi, D.A. 1996. Biologi 2.
melemah sehingga pada saat
Erlangga. Jakarta.
diberikan rangsangan tersebut
memberikan lama kontraksi 3x Sari, Lela
detakan. Juwita. 2008. Fisiologi Sistem Saraf
pada Katak. UNJ. Jakarta.

Campbell, dkk. 2005. Biologi Jilid


KESIMPULAN
3. Erlangga. Jakarta.
Pada umumnya system syaraf
Campbell, Neil A., Jane B. Reece
mengatur aktivitas alat-alat tubuh
dan Lawrence G. Mitchell. 2004.
yang mengalami perubahan cepat
Biologi Edisi Kelima Jilid 3.
seperti pergerakan pada otot.
Jakarta:Penerbit Erlangga.
Sistem syaraf akan menimbulkan
tanggapan terhadap rangsangan yang Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi
diterima. Rangsangan yang dapat Manusia: dari Sel ke Sistem.
menimbulkan reaksi antara lain Jakarta: EGC.
rangsangan mekanis, osmotik, panas,
kimiawi dan rangsangan galvanis. Soewolo, dkk. 2005. Fisiologi
Manusia.
Dalam percobaan ini respons
Malang:Universitas Malang Press.
rangsangan yang kuat dan tercepat
adalah jenis rangsangan kimiawi dan Ganong, W. F. 2008. Fisiologi
galvanis. Kedokteran. Jakarta: EGC.

DAFTAR PUSTAKA
Kimball, John W. 1994. Biologi jilid
2 edisi kelima. Erlangga. Jakarta.

Anatomi Fisiologi Manusia 7


Anatomi Fisiologi Manusia 8

Anda mungkin juga menyukai