Standar Renpra ini disusun dalam rangka praktik Manajemen Keperawatan PSIK UNHAS pada tanggal 30 September s/d

19 Oktober
2013.
Bila standar Renpra ini digunakan diRS maka logo dan kop RS dapat dicamtumkan pada kolom ini.
Penyusun:
Ketua : La Ode Aswan
Anggota : Verawati Yusuf, Suwardha Yunus, Fransina Damiana, Zulviana Usman, Nirwana, Saban Rengifuryaan, Librek Luarmasse,
Heidy H, Ramlawati, Samina Galai, Nirmala Amir, Sri Rahayu Amrullah.
Nama/Umur : No Rekam Medik :
Hari/Tanggal: Diagnosa Medik :

STANDAR RENCANA KEPERAWATAN RUANG GLADIOL

Diagnosa Keperawatan: Definisi Nanda International:
Kekurangan Volume Cairan Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, atau intrasel. Diagnosa ini merujuk pada
(Nanda ) dehidrasi yang merupakan kehilangan cairan

Komponen Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi (NIC)
keperawatan (NOC)
Etiologi : Setelah diberikan intervensi Aktivitas Keperawatan
keperawatan Pantau warna, jumlah, dan frekuensi
selama kehilangan cairan
Batasan Karakteristik : klien akan menunjukkan Observasi khususnya terhadap kehilangan
Haus kekurangan volume cairan cairan yang tinggi elektrolit (misalnya, diare, drainase
Perubahan status akan teratasi dengan kriteria luka, pengisapan nasogastric)
mental hasil : Pantau perdarahan (misalnya, periksa semua
Penurunan turgor kulit Keseimbangan cairan secret dari adanya darah nyata atau darah samar)
dan lidah Keseimbangan Identifikasi factor pengaruh terhadap
Penurunan haluaran elektrolit dan asam bertambah buruknya dehidrasi (misalnya, obat-
urine basa obatan, demam, stress, dan program pengobatan)
Penurunan pengisian Hidrasi yang adekuat Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan
vena Asupan makanan dan keseimbangan cairan
Kulit dan membran cairan yang adekuat Kaji adanya vertigo atau hipotensi postural
mukosa kering Kaji orientasi terhadap orang, tempat, dan
Hematokrit meningkat Setelah diberikan intervensi waktu
keperawatan
Suhu tubuh meningkat Cek arahan lanjut klien untuk menentukan
selama
Peningkatan frekuensi apakah penggantian cairan pada pasien sakit
klien akan menunjukkan
nadi, penurunan tekanan terminal tepat dilakukan
keseimbangan elektrolit dan
darah, penurunan volume asam basa akan dicapai
dan tekanan nadi Penyuluhan untuk pasien/keluarga
dengan kriteria hasil :
Konsentrasi urine Anjurkan pasien untuk menginformasikan
Frekuensi nadi dan
meningkat parawat bila haus
irama jantung apikal
Penurunan berat Frekuensi dan irama
badan yang tiba-tiba Aktivitas lain
napas
Lain- Lakukan higiene oral secara sering
Kewaspadaan mental
lain............................ Tentukan jumlah cairan yang masuk dalam 24 jam,
dan orientasi kognitif
........................ hitung asupan yang di inginkan sepanjang sif siang,
sore, dan malam
Faktor-faktor yang berhubungan: Pastikan bahwa pasien terhidrasi dengan baik
Agen-agen penyebab sebelum pembedahan
cedera: biologis, kimia, Ubah posisi pasien trendelenburg atau tinggikan
fisik, dan psikologis tungkai pasien bila hipotensi, kecuali
dikontraindikasikan

Tanggal di tetapkan : Nama dan tanda tangan perawat :

Saran Penggunaan :
Gunakan diagnosis ini untuk pasien yang mengalami dehidrasi vaskuler, selular, atau intraselular. Gunakan
diagnosis ini secara hati-hati, karena banyak masalah keimbangan cairan yang membutuhkan kolaborasi
perawat-dokter. Jangan menggunakan diagnosis ini secara rutin, meskipun sebagai masalah potensial
untuk pasien yang dianjurkan puasa. Tindakan keperawatan mandiri untuk kekurangan volume cairan
adalah mencegah kehilangan cairan (misalnya, diaphoresis) dan meningkatkan asupan cairan oral. Untuk
diagnosis, seperti risiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan anjuran puasa, tidak ada
tindakan keperawatan mandiri untuk mencegah atau mengatasi sisi lain dari pernyataan diagnosis
tersebut. Tindakan terhadap kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan status puasa, sebagai
contoh, memerlukan program medis untuk terapi intravena.

Alternative Diagnosis yang Disarankan :

Kekurangan volume cairan, risiko
Volume cairan, ketidakseimbangan, risiko
Membrane mukosa mulut, kerusakan
Perfusi jaringan, ketidakefektifan (ginjal)