Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

EFEK RUMAH KACA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : RANIA FARIKHA RAHMAH


KELAS : XI MIA-2

SMA NEGERI 1 STABAT


T.A 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Rabb semesta alam. Limpahan rahmat,
karunia dan hidayah-Nya yang berlimpah dan tiada akan pernah habis terhitung.
Sungguh, maha besar Allah karena telah meridhai tim penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah tentang Efek Rumah Kaca. Rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kami ucapakan kepada pengajar serta banyak pihak yang terkait dalam
penyelesaian laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan
dan kelemahannya. Oleh karena itu penulis sangat memerlukan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini menjadi
lebih bermanfaat untuk para siswa/siswi pada umumnya.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bemanfaat khususnya bagi
penulsi dan umumnya bagi seluruh siswa/siswi SMA. Kami menyadari bahwa
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, untuk itu penulis menerima kritik dan
saran yang membangun.

Stabat, April 2017

RANIA FARIKHA RAHMAH

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Pengertian Efek Rumah Kaca.................................................................3
B. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca.......................................................8
C. Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca...................................................8
D. Akibat Dari Efek Rumah Kaca Terhadap Lingkungan................................9
E. Usaha Mengurangi Efek Rumah Kaca.....................................................9
F. Lapisan Ozon.................................................................................... 10
G. Menipisnya Lapisan Ozon...................................................................10
H. Sumber energi Alternatif.....................................................................10
I. Kesepakatan Internasional...................................................................12
BAB III PENUTUP.....................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya seperti satelit alami
Saturnus, Titan ternyata juga memiliki efek rumah kaca. Efek rumah kaca dapat
digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda. Efek rumah kaca alami yang terjadi
secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat
aktivitas manusia. Matahari adalah sumber dari segala energi di bumi. Energi
cahaya matahari dirubah menjadi energi yang dapat menghangatkan ketika
mencapai permukaan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas
matahari dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud
radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas
tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah
kaca antara lain uap air, CO2, dan metana yang menjadi perangkap gelombang
radiasi ini.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh seluruh penghuni bumi.
Karena tanpa adanya efek rumah kaca, suhu permukaan bumi akan sangat dingin.
Suhu rata-rata planet bumi sudah meningkat sekitar 33C menjadi 15C dari suhu
awal yang -18C. Jika tidak ada efek rumah kaca ini maka permukaan bumi akan
tertutup oleh lapisan es, namun jika berlebihan maka akan menyebabkan
pemanasan global.

B. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah pengkajian masalah dalam makalah ini, penulis
membuat perumusan masalah sebagai berikut:
a) Apa Pengertian Efek Rumah Kaca?
b) Bagaimana Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca?
c) Apa Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca?
d) Bagaimana Akibat Dari Efek Rumah Kaca Terhadap Lingkungan?
e) Bagaimana Cara Usaha Mengurangi Efek Rumah Kaca?
f) Apa Pengertian Lapisan Ozon?
g) Bagaimana Menipisnya Lapisan Ozon?
h) Apa Saja Sumber energi Alternatif?
i) Apa Pengertian Kesepakatan Internasional?

1
C. Tujuan Penulisan
a) Untuk mengetahui Pengertian Efek Rumah Kaca
b) Untuk mengetahui Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
c) Untuk mengetahui Terjadinya Efek Rumah Kaca
d) Untuk mengetahui Akibat Dari Efek Rumah Kaca Terhadap Lingkungan
e) Untuk mengetahui Cara Usaha Mengurangi Efek Rumah Kaca
f) Untuk mengetahui Pengertian Lapisan Ozon
g) Untuk mengetahui Menipisnya Lapisan Ozon
h) Untuk mengetahui Sumber energi Alternatif
i) Untuk mengetahui Kesepakatan Internasional

BAB II
PEMBAHASAN

2
A. Pengertian Efek Rumah Kaca
Efek merupakan suatu resiko yang ada positif dan negatifnya yang diterima
setelah melakukan suatu hal.Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang
dikelilingi gelas kaca. Panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas
kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan
sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang.
Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa
menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya
proses dalam rumah kaca (green house) di pertanian, ruangan kaca memang
berfungsi menahan panas untuk menghangatkan/menstabilkan suhu dalam rumah
kaca.
Rumah kaca dalam arti harfiah yaitu adanya gedung-gedung bertingkat di
kota besar yang dindingnya menggunakan kaca sehingga memantulkan panas
matahari kembali ke atmosfer bumi.
Selain menyatakan yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam
dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,
pertumbuhan, perkembangan atau life processes.
Pihak NASA telah mengemukakan bahwa efek dari rumah kaca sebenarnya
bukanlah dari pemanasan global ini karena pemanasan global mampu diredam
dengan memperbanyak penanaman pohon di sekitar area yang terjadi efek rumah
kaca . Tetapi efek sebenarnya adalah " serangan meteor yang akan menghujam
bumi " . Karena menurut NASA sekitar jutaan meteor menghujam bumi setiap
tahunnya, dan semuanya terbakar habis di atmosfer. Namun setelah penelitian
selama 10 tahun , kadar lapisan atmosfer bumi terus menurun secara drastis, dan
diperkirakan 6 - 10 tahun ke depan bumi akan terbuka lebar oleh serangan-
serangan batu meteor-meteor yang tidak akan mampu lagi ditahan oleh atmosfer
bumi karena atmosfer bumi terus menipis.
Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para
petani di daerah iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan di
dalam rumah kaca. Yang terjadi dengan rumah kaca ini, cahaya matahari
menembus kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam ruangan
rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah. Namun
gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta tidak bercampur
dengan udara dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih
tinggi daripada di luarnya. Inilah gambaran sederhana terjadinya efek rumah kaca
(ERK).

3
Pengalaman petani di atas kemudian dikaitkan dengan apa yang terjadi
pada bumi dan atmosfir. Lapisan atmosfer terdiri dari, berturut-turut: troposfer,
stratosfer, mesosfer dan termosfer: Lapisan terbawah (troposfer) adalah yang
yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca. Sekitar 35% dari radiasi matahari
tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang
pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas.
Sedangkan lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh
molekul gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfer. Di
dalam troposfer ini, 14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas tertentu
sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37%
merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang telah mengalami
penghamburan dalam lapisan troposfer oleh molekul gas dan partikel debu.
Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang
diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.
Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul
gas yang antara lain berupa uap air atau H20, CO2, metana (CH4), dan ozon
(O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfer dan oleh
karenanya, suhu udara di troposfer dan permukaan bumi menjadi naik. Terjadilah
efek rumah kaca. Gas yang menyerap sinar inframerah disebut Gas Rumah Kaca.
Seandainya tidak ada efek rumah kaca, suhu rata-rata bumi akan sekitar
minus 180 C terlalu dingin untuk kehidupan manusia. Dengan adanya efek
rumah kaca, suhu rata-rata bumi 330 C lebih tinggi, yaitu 150C. Jadi, efek rumah
kaca membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia.Namun, ketika
pancaran kembali sinar inframerah terperangkap oleh CO2 dan gas lainnya, maka
sinar inframerah akan kembali memantul ke bumi dan suhu bumi menjadi naik.
Dibandingkan tahun 50-an misalnya, kini suhu bumi telah naik sekitar 0,20 C
lebih.Efek rumah kaca pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824,
merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet
atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Mars,
Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus,Titan)
memiliki efek rumah kaca,(dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
berbahasa Indonesia).
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda, yaitu :
efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca
ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia.Ketika radiasi matahari tampak
maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi, 10 energi radiasi matahari itu diserap
oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34% dipantulkan oleh awan dan

4
permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas, 23% menguapkan air, dan
hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk perfotosintesis.Malam hari
permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang tidak diubah menjadi
bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh tanaman dalam
bentuk radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas inframerah dari
permukaan bumi tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gas-gas yang ada di
atmosfer menyerap energi panas pantulan dari bumi.
Dalam skala yang lebih kecil, hal yang sama juga terjadi di dalam rumah
kaca. Radiasi sinar matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca.
Pantulan dari benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar
inframerah dan tertahan atap kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah
kaca menjadi hangat walaupun udara di luar dingin. Efek memanaskan itulah
yang disebut efek rumah kaca atau green house effect. Sedangkan gas-gas yang
berfungsi bagaikan pada rumah kaca disebut gas rumah kaca atau green house
gases.
1. Gas rumah kaca
Gas-gas rumah kaca (Green House Gases) adalah beberapa jenis gas
yang terperangkap di atmosfer dan berfungsi seperti atap rumah kaca yang
mampu meneruskan radiasi gelombang panjang matahari, namun menahan
radiasi inframerah yang diemisikan oleh permukaan bumi.
Gas-gas yang dimaksud antara lain adalah Karbon diokasida (CO 2),
Metan (CH4), Nitrous Oksida (N2O), Hydrofluorokarbon (HFCs),
Perfluorokarbon (PFCs) dan Sulfur heksaflorida (SF6).
Sumber gas-gas rumah kaca tersebut dapat terbagi menjadi dua yaitu
alami dan akibat aktifitas manusia. Gas rumah kaca yang terjadi secara alami
adalah CO2, methane. Sedangkan gas yang dihasilkan akibat aktifitas
manusia antaralain CO2 (Proses pembakaran bahan bakar fosil), NO2
(aktifitas pertanian dan industri), CFC, HFC, PFC (proses industri dan
konsumen). dan kebakaran hutan, industri peternakan, pembangkit listrik,
dan transportasi merupakan penyumbang terbesar emisi karbon,yang
menyebabkan pemanasan global.
Menurut Forest Destruction, Climate Change and Palm Oil Expansion
in Indonesia 2008, Indonesia menduduki urutan ketiga dunia sebagai
penyumbang emisi gas rumah kaca dunia, setelah Cina dan Amerika Serikat
Penyebabnya diperkirakan hilangnya 2 juta hektare lahan hutan di Indonesia
setiap tahun, baik karena kebakaran maupun penebangan liar, khususnya
hutan di lahan gambut di Kalimantan.

5
Aktivitas penebangan dan kebakaran hutan di Asia Tenggara
diperkirakan menyumbang 2 miliar ton karbon dioksida (CO 2) ke udara.
Nilai ini setara dengan 8 % emisi global yang berasal dari bahan bakar fosil.
Dan sekitar 90 persen emisi CO2 dari hutan gambut di Asia Tenggara
disumbangkan oleh Indonesia. Kementerian Negara Lingkungan Hidup
menyatakan, sepanjang 2003-2008, total sumber emisi karbon dioksida di
Indonesia setara dengan 638,975 gigaton.
Selubung gas rumah kaca tepatnya terdapat di lapisan troposfer pada
ketinggian 7-16 km diatas permukaan bumi.

2. Emisi Karbon
Emisi (buangan) gas karbon adalah gas-gas yang dikeluarkan dari hasil
pembakaran senyawa yang mengandung karbon. Salah satu contoh emisi gas
karbon yaitu karbon dioksida. Karbon dioksida merupakan gas buang dari
pembakaran bensin,solar,kayu,daun,gas LPG,minyak bumi,batu bara,dan
bahan bakar lain yang banyak mengandung senyawa hidrokarbon (senyawa
yang mengandung hidrogen dan karbon).
Emisi karbon lainnya,yaitu CFC (Chloro Fluoro Carbon). Gas CFC
lebih dikenal dengan nama gas freon yang digunakan sebagai pendingin
(refrigeran) pada A,kulkas,dan alat semprot aerosol seperti cat piloks,pbat
nyamuk semprot,dan sebagainya. Terdapat dua macam freon,yaitu FREON-
11 dan FREON-12.
Penyebab emisi karbon lain bisa berupa atom karbon(C) yang terlepas
keudara saat terjadi peristiwa pembakaran seperti butiran-butiran karbon
yang berwarna hitam saat kita membakar ban bekas,membakar
lilin,membakar aspal,dan sebagainya.
Proses pembuatan kantung plastik merupakan salah satu penyebab
terbesar terjadinya pemanasan global. Berdasarkan informasi pada penelitian
yang dilakukan oleh sebuah lembaga di Amerika Serikat,menyatakan bahwa
energi yang dibutuhkan untuk membuat satu bungkus kantong plastik sama
dengan energi yang digunakan oleh sebuah mobil untuk melakukan
perjalanan sejauh 1,7 kilometer. Untuk memproduksi kantong plastik,setiap
tahun menghabiskan 12 juta barel minyak dan mengakibatkan peningkatan
emisi gas rumah kaca yang sangat besar.

3. Pemanasan global

6
Pemanasan global adalah terjadinya kecenderungan meningkatnya
suhu udara dipermukaan bumi dan lapisan atmosphere bawah dari waktu ke
waktu, akibat terjadinya efek rumah kaca (green house effect).
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada dekade sekarang ini telah
terjadi kenaikan rata-rata suhu udara antara 0.3-0.6oC.
Bila emisi gas-gas rumah kaca terus meningkat dengan laju
peningkatan seperti sekarang maka diperkirakan pada tahun 2030 rata-rata
kenaikan suhu udara akan berkisar antara 3 sampai 5 Celcius dan
menyebabkan perubahan iklim global.

4. Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan Iklim


Secara umum iklim sebagai hasil interaksi proses-proses fisik dan
kimiafisik parameternya, seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah
hujan yang terjadi pada suatu tempat di muka bumi. Untuk mengetahui
kondisi iklim suatu tempat, menurut ukuran internasional diperlukan nilai
rata-rata parameternya selama kurang lebih 30 tahun. Iklim muncul akibat
dari pemerataan energi bumi yang tidak tetap dengan adanya perputaran atau
revolusi bumi mengelilingi matahari selama kurang lebih 365 hari serta
rotasi bumi selama 24 jam. Hal tersebut menyebabkan radiasi matahari yang
diterima berubah tergantung lokasi dan posisi geografi suatu daerah. Daerah
yang berada di posisi sekitar 23,5 Lintang Utara 23,5 Lintang Selatan,
merupakan daerah tropis yang konsentrasi energi suryanya surplus dari
radiasi matahari yang diterima setiap tahunnya (MenLH, 2003).
Ketika suhu di bumi semakin panas, sehingga lebih dari kondisi
normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas
rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata
dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah
salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi,
terjadilah perubahan iklim secara global.

5. Konsentrasi gas rumah kaca Pemanasan Global Perubahan Iklim


a) Adanya gas-gas rumah kaca di atmosfir menyebabkan efek rumah kaca
di bumi.
b) Konsentrasi gas-gas rumah kaca yang tidak seimbang di atmosfir
mengakibatkan. pemanasan global dan perubahan iklim

6. Dampak peningkatan konsentrasi gas rumah kaca :

7
a) Peningkatan radiasi gelombang panjang.
b) Mempengaruhi variasi dan kecenderungan suhu udara.
c) Mempengaruhi variasi dan kecenderungan curah hujan, yang
mengakibatkan: banjir, kekeringan.

B. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca


Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas
matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan
kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen,
dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan
awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara
di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi
inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi
inframerah ini akan tertahan oleh karbondioksida dan uap air di atmosfer. Hanya
sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah bahwa
permukaan bumi dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan
semacamnya. Efek penghangatan ini dikenal sebagai efek rumah kaca.

C. Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas
karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas
CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu
bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-
tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.Energi yang masuk ke bumi
mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25%
diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh
permukaan bumi.
Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra
merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang
dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk
dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca
diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan
malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.Selain gas CO2, yang dapat
menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida , nitrogen monoksida (NO)
dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana
dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting
dalam meningkatkan efek rumah kaca.

8
D. Akibat Dari Efek Rumah Kaca Terhadap Lingkungan
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya
perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan
terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global
mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat
menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan
mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan
terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan
mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu
rata-rata bumi 1-5 C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap
seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-
4,5 C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di
atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari
permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan
bumi menjadi meningkat.

E. Usaha Mengurangi Efek Rumah Kaca


Banyak hal mudah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek rumah
kaca yang menyebabkan pemanasan global. Caranya, kita bisa mematikan lampu
dan peralatan elektronik saat tidak digunakan. Selain hemat energi dan uang
untuk bayar listrik, juga mengurangi polusi karena penggunaan bahan bakar.
Rajin-rajin memanggil tukang servis AC. Carpooling atau berangkat bareng
teman atau keluarga ke sekolah, tempat les, atau mal. Selain mengurangi
kemacetan, kita juga menghemat energi. Saat mencetak tugas, usahakan
memakai dua sisi kertas. Plastik adalah bahan yang sulit untuk diuraikan. Jika
dibakar, plastik akan menjadi zat racun atau polusi. Pemakaian kantong plastik
saat belanja harus dikurangi. Seluruh plastik itu hanya menjadi sampah. Coba
pakai tas karton atau tas kanvas.
Selain itu, hal yang bisa kita lakukan sebagai orang biasa untuk
berkontribusi positif dalam pengurangan efek rumah kaca. Sebenarnya mudah,
tapi tidak mudah untuk dilakukan. Untuk kita yang dirumah kita bisa
melakukan :

9
a) Matikan semua alat elektronik saat tidak digunakan. Kerlip merah penanda
standby menunjukkan alat tersebut masih menggunakan listrik. Artinya, Anda
terus berkontribusi pada pemanasan global.
b) Pilihlah perlengkapan elektronik serta lampu yang hemat energi.
c) Saat matahari bersinar hindari penggunaan mesin pengering, jemur dan
biarkan pakaian kering secara alami.
d) Matikan keran saat sedang menggosok gigi.
e) Gunakan air bekas cucian sayuran dan buah untuk menyiram tanaman.
f) Segera perbaiki keran yang bocor. Karena keran yang bocor dapat
menumpahkan air bersih hingga 13 liter air per hari.
g) Jika mungkin mandilah dengan menggunakan shower. Mandi berendam
merupakan cara yang paling boros air.
h) Gunakan kembali amplop bekas.
i) Jangan gunakan produk sekali pakai seperti piring dan sendok kertas atau
pisau, garpu dan cangkir plastik.
j) Gunakan baterai isi ulang.

F. Lapisan Ozon
Ozon adalah salah satu lapisan di atmosfer bumi khususnya yang terletak di
bagian strasosfer antara ketinggian 19 km - 48 km. Lapisan ozon yang berada di
atmosfer bumi sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup yang
ada di bumi. Salah satu fungsinya adalah melindungi bumi dari pancaran radiasi
sinar ultraviolet. Namun, apabila gas ozon tersebut mendekati permukaan bumi
justru akan membahayak kelangsungan hidup mahluk hidup di karenakan gas
ozon merupakan gas beracun yang sangat berbahaya.

G. Menipisnya Lapisan Ozon


Pada awal tahun 1980-an ditemukan adanya lubang pada lapisan ozon. Hal
ini menyebabkan lapisan ozon tidak dapat menahan sinar ultraviolet secara
maksimal. Penyebab utama penipisan lapisan ozon adalah adanya gas CFC.
Selain itu ada penyebab lain yaitu :
a. Karbon monoksida (CO)
b. Karbondioksida (CO2)
c. Asap dari pembakaran pabrik

H. Sumber energi Alternatif


Tenaga Nuklir

10
Proses reaksi nuklir terkontrol diterapkan untuk memanfaatkan tenaga
nuklir. Tenaga nuklir merupakan sumber energi alternatif yang dapat
diperbarui. Proses yang digunakan dikenal sebagai fisi nuklir. Pembangkit
listrik tenaga nuklir menggunakan bantuan dari reaktor nuklir untuk
memanaskan air dan menghasilkan uap. Selanjutnya uap tersebut dapat
digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.
Energi Biomassa
Biomassa merupakan bahan organik yang dihasilkan melalui pproses
fotosintetik,baik berupa produk maupun buangan. Beberapa contoh dari
biomassa yang biasa digunakan antara lain tanaman,kulit pohon,serbuk
kayu/gergaji,residu pertanian,serpihan kayu,kotoran hewan,dan sebagainya
Tenaga Air
PLTA merupakan salah satu energi alternatif yang paling populer. Salah
satu keunggulan PLTA adalah responnya yang cepat sesuai untuk kondisi
beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
Tenaga Angin
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) menggunakan sistem
konversi energi angin (SKEA) menjadi energi listrik dengan menggunakan
turbin angin atau kincir angin. Saat ini PLTB mendapat perhatian yang cukup
besar sebagai sumber energi alternatif yang bersih,aman,dapat diperbarui,serta
ramah lingkungan.
Tenaga Surya atau Matahari
Tenaga surya atau matahari juga merupakan salah satu sumber energi
alternatif yang sangat populer,teknologi panel surya yang mengubah tenaga
surya (cahaya matahari) menjadi energi listrik. Saat ini memasang panel surya
di rumah sangat mudah,bisa dipasang sendiri. Caranya letakkan lempengan
solar panel di tempat yang mudah terkena matahari. Untuk menyimpan energi
listrik bisa menggunakan aki. Aki dihubungkan ke panel surya dan peralatan
listrik di rumah. Untuk alat listrik AC diperlukan power inverter untuk
mengubah arus DC menjadi AC.
Tenaga Pasang Surut Air Laut
Tenaga pasang surut air laut adalah bentuk tenaga air yang
menghasilkan daya listrik melalui pemanfaatan dari aliran pasang surut dan
mempunyai efisiensi 80%.
Tenaga Gelombang Laut

11
Gelombang laut telah dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit
listrik. Pembangkit listrik tenaga gelombang laut tidak menggunakan bahan
bakar fosil dan ramah lingkungan. Energi gelombang laut adalah energi yang
dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya.
Tenaga Panas Bumi
Energi panas bumi merupakan energi panas yang terbentuk di dalam
kerak bumi. Temperatur dibawah kerak bumi bertambah seiring dengan
bertambahnya kedalaman. Energi panas bumi berasal dari aktivitas tektonik di
dalam bumi yang terjadi sejak planet bumi diciptakan. Energi panas bumi
murah dan ramah lingkungan.

I. Kesepakatan Internasional
Efek rumah kaca merupakan permasalahan global,sehingga kerja sama
internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca.
Beberapa kerja sama Internasional untuk pengurangan penggunaan gas-gas
rumah kaca antara lain sebagai berikut :
UNFCCC
UNFCCC (Untied Nation Framework Convention on Climate
Change) merupakan sebuah kesepakatan yang telah diterima secara universal
sebagai komitmen politik internasional tentang perubahan iklim pada KTT
Bumi tentang Lingkungan dan Pembangunan (United Conference on
Environment and Development/UNCED) di Brazil,Juni 1992. Anggota
UNFCCC sudah mencapai 192 negara. UNFCCC bertugas menstabilkan
jumlah gas rumah kaca (GRK) di atmosfer,sehingga GRK menjadi tidak
membahayakan kehidupan organisme dan memungkinkan terjadnya adaptasi
ekosistem,sehingga dapat menjamin ketersediaan pangan dan pembangunan
berkelanjutan.
IPCC
Intergovernmental Panel on Climate Change(IPCC) atau Panel
Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim merupakan suatu organisasi di
dunia(panel ilmiah) yang terdiri dari para ilmuwan dari seluruh dunia. IPCC
dibentuk tahun 1988 oleh dua organisasi PBB,yaitu World Meteorological
Organization (WMO) dan United Nations Environment Progamme(UNEP).
IPCC bertugas mengevaluasi risiko perubahan iklim akibat dari aktivitas
manusia,dengan meneliti semua aspek berdasarkan pada literatur teknis/ilmiah
yang telah dikaji dan dipublikasikan.

12
Protokol Kyoto
Protokol Kyoto adalah sebuah amandemen terhadap Konvensi Rangka
Kerja PBB (UNFCCC) tentang perubahan iklim,sebuah persetujuan
internasional mengenai pemanasan global. Protokol ini disusun untuk
mengatur target kuantitatif penurunan emisi dan target waktu penurunan emisi
bagi negara maju. Negara-negara yang meratifikasi protokol ini berkomitmen
untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah
kaca lainnya,atau bekerja sama dalam perdagangan emisi karbon jika mereka
tidak mengurangi jumlah GRK atau menambah emisi gas-gas yang telah
dikaitkan dengan pemanasan global.
Nama resmi dari Protokol Kyoto adalah Kyoto Protocol to the United
Nations Framework Convention on Climate Change (Protokol Kyoto
mengenai Konvensi Rangka Kerja PBB tentang perubahan iklim.). Protokol
Kyoto menggunakan mekanisme yang disebut Flexible Mechanism,yang
terdiri fari Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development
Mechanism),Implemetasi Kerja Sama (Joint Implementation),dan
Perdagangan Karbon (Carbon Trading/Emission Trading).
Perdagangan Karbon
Perdagangan karbon merupakan mekanisme berbasis pasar untuk
negosiasi dan pertukaran hak emisi gas rumah kaca. Mekanisme pasar ini
diatur dalam Protokol Kyoto dan dapat terjadi pada dkala nasional maupun
internasional selama hak-hak negosiasi dan pertukaran yang sama dapat
dialokasikan kepada semua pelaku pasar yang terlibat.
APPCDC
Asia-Pasific Partnership on Clean Development and Climate
(APPCDC) diresmikan pada bulan Januari 2006 di Sydney,Australia.
APPCDC mengungkapkan bahwa program nasional mereka untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca akan membantu pihak organisasi dari
Protokol Kyoto dalam menangani pemanasan global. APPCDC juga bekerja
sama dengan pihak swasta dalam mengatasi pemanasan global dan perubahan
iklim dunia dengan cara mengembangkan teknologi baru yang dapat
membantu mengurangi gas rumah kaca.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a) Efek rumah kaca menyebabkan kenaikan suhu bumi. Sehingga mempengaruhi
iklim secara global. Namun demikian, efek rumah kaca juga berdampak
positif, seperti tetap berlangsungnya kegiatan pertanian pada musim dingin
oleh orang-orang Eropa.
b) Efek rumah kaca menimbulkan dampak-dampak negatif lainnya yang
menyebabkan kerugian pada manusia dan makhluk hidup lainnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Buku Fisika SMA/MA Kelas XI Penerbit Erlangga.


http://www.plimbi.com/article/127791/efek-rumah-kaca
http://hzhadyan1412.blogspot.co.id/2011/12/efek-rumah-kaca-penyebab-dampak-
dan.html
http://airpollution2014.weebly.com/gas-rumah-kaca/february-24th-2014

15

Anda mungkin juga menyukai