Anda di halaman 1dari 3

I.

Tujuan
1. Memahami prinsip kerja destilasi sederhana
2. Memahami manfaat destilasi, khususnya dalam analisis farmasi.
3. Memahami cara karakterisasi dan penetapan kadar etanol

II. Prinsip
Memisahkan suatu campuran dua atau lebih cairan dengan menaikkan suhu
campuran cairan hingga mencapai pada suatu titik dimana cairan yang mempunyai titik
didih lebih rendah mendidih dan menguap terlebih dahulu. Sedangkan cairan yang titik
didihnya lebih tinggi akan tetap tertinggal. Suhu akan konstan hingga cairan yang titik
didihnya lebih rendah terdestilasi.
Dengan mengkondensasi uap yang dihasilkan oleh cairan yang titik didihnya lebih
rendah pada suhu konstan tersebut dan menampungnya dalam wadah, maka diperoleh
cairan yang relative murni.

III. Alat dan Bahan


a. Alat
1. Sperangkat alat destilasi dilengkapi dengan pemanas elektrik
2. Penangas pasir/minyak/air
3. Labu bulat penampung destilat

b. Bahan
1. Sampel alkohol 70%
2. Aquadest

IV. Cara Kerja


a. Ukur 50,0 ml sampel etanol 70%, masukkan ke dalam labu
bulat, kemudian tambahkan aquadest 100 ml, dan masukkan
beberapa butir batu didih atau batang stirer. (Catatan: Sampel
diencerkan dengan aquadest sebanyak dua kali volume
sampel).
b. Timbang labu penampung dan Rangkailah alat destilasi sesuai
rangkaian Gambar 1
c. Setelah alat destilasi terpasang sempurna, alirkan air dingin ke
dalam kondensor, atur agar tidak terdapat gelembung udara
d. Hidupkan dan putar pengatur suhu heat plate agar suhu
penangas pasir/minyak/air naik.
e. Amati kenaikan suhu penangas dan cairan sampel. Apakah
pada suhu pemanas 65-70oC cairan mendidih dan tampak
terdapat cairan yang menguap/akan terdestilasi? (Titik didih
metanol 65oC).
f. Jika ya, lakukan destilasi pada suhu tersebut (catat suhu kolom
adaptor dengan melihattermomoter yang terpasang pada
adaptor 3-way pada saat cairan yang menguap mulai
mengembun pada kondensor, dan tampung destilat sampai
tidak ada destilat yang meneteslagi. Ganti penampung dengan
hati-hati. Keringkan bagian luar labu penampung dan timbang.
g. Jika tidak, naikkan suhu penangas menjadi 80 oC (Titik didih
etanol 78oC).
h. Karena etanol mendidih, etanol secara perlahan terdorong
menuju adaptor 3-way. Pada titik ini, sebagian uap akan
terkondensasi balik ke labu bulat lagi.
i. Naikkan suhu penangas hingga mencapai 85oC.
j. Karena suhu uap etanol meningkat, etanol mulai menuju
kolom kondensor dan destilat menetes pada penampung.
Amati dan catat suhu bagian atas kolom dengan melihat
termometer yang terpasang pada adaptor 3-way pada saat
etanol mulai mengembun pada kondensor.
k. Tampung destilat yang diperoleh pada suhu (rentang suhu) itu.
l. Bila suhu di bagian atas kolom meningkat dan jumlah cairan
yang harus terdestilasidiprediksi sudah terpenuhi (lihat volume
destilat), atau tidak ada destilat lagi yangmenetes, catat suhu
kolom dan pemanas, lalu matikan pelat penangas, dan biarkan
peralatan menjadi dingin
m.Bila telah dingin, ambil labu penampung destilat.
n. Keringkan labu penampung dan timbang.
o. Ukur berat jenis destilat menggunakan piknometer.
p. Konfirmasi cairan destilat yang diperoleh.

Daftar Pustaka
1. Bates, R.B and Schaefer, J.P. (1971). Research Technique in
Organic Chemistry, PrenticeHall, Inc. Englewood Cliffs, N.J.
2. Departemen Kesehatan RI (1995). Farmakope Indonesia Ed. IV.
Ditjen POM Depkes RI, Jakarta.
3. World Presicion Instrument (2011). Distillation Apparatus. WPI,
Sarasota Florida, USA

Reaksi Oksidasi Etanol dengan KMnO4

Anda mungkin juga menyukai