Anda di halaman 1dari 27

SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

IDENTIFIKASI MASALAH
1. An. Satria, 9 tahun memiliki zakar yang kecil dan muara saluran kemihnya ada di bawah
batang zakar sehingga ia ditolak pada acara khitanan masal.
2. Berdasarkan hasil anamnesis antara Ny. Halim (ibunya Satria) dengan dokter Taufik
diketahui riwayat berikut ini:
- Satria merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara (3 laki-laki dan 1 perempuan).
- Ny. Halim menderita demam ketika mengandung Satria saat usia kehamilan 3 bulan.
- Satria lahir dengan berat badan 2250 gram, cukup bulan dan persalinan normal.
3. Pada usia 7 tahun Satria menderita pilek dan demam, serta batuk-batuk yang berlangsung
lama, sehingga berat badannya turun dan tubuhnya tambah kurus, setelah itu buah zakar
kirinya membesar tanpa sakit.
4. Hasil pemeriksaan dokter terhadap Satria didapatkan:
- Ukuran penis 2,0 cm,
- Prepusium dapat dibuka,
- Glans penis tidak ada muara urethra,
- Pada bagian distal batang penis ada lobang kecil kemerahan dan masih ada sisa urin,
- Scrotum tebal dan keras, testis dextra teraba di canalis inguinalis. Testis sinistra teraba
di scrotum, keras dan besarnya sebesar telor bebek,
- Postur tubuh Satria kurus dan ekstremitas superiornya tampak lebih panjang.
5. Ny. Halim bertanya kepada dokter mengapa anaknya tidak dapat dikhitan dan kenapa
buah zakar kirinya membesar dan buah zakar kanan tidak masuk ke dalam kantongnya.
Apakah kelainan yang diderita Satria tidak akan mempengaruhi masalah kesuburan dan
kepriaannya nanti setelah dewasa. Dokter Taufik memberikan penjelasan tentang hal
tersebut dan Ny. Halim dapat memahami penjelasan tersebut.

PRIORITAS MASALAH
Masalah nomor 4
Hasil pemeriksaan dokter terhadap Satria didapatkan:
- Ukuran penis 2,0 cm,
- Prepusium dapat dibuka,
- Glans penis tidak ada muara urethra,
- Pada bagian distal batang penis ada lobang kecil kemerahan dan masih ada sisa urin,
- Scrotum tebal dan keras, testis dextra teraba di canalis inguinalis. Testis sinistra teraba
di scrotum, keras dan besarnya sebesar telor bebek,
SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 1
SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

- Postur tubuh Satria kurus dan ekstremitas superiornya tampak lebih panjang.
Alasan:
karena dalam hal ini telah terjadi kelainan pada organ urogenitalia serta keadaan gizi
buruk pada pasien, sehingga apabila tidak segera dilakukan tatalaksana dapat
menimbulkan komplikasi yang lebih parah yakni berupa masalah kepriaan dan infertilitas
serta perburukan tumbuh kembang pasien.

ANALISIS MASALAH
1. An. Satria, 9 tahun memiliki zakar yang kecil dan muara saluran kemihnya ada di
bawah batang zakar sehingga ia ditolak pada acara khitanan masal.
a. Bagaimana proses pembentukan penis, urethra dan muara urethra?
Jawab:
Perkembangan tuberkulum genitale tuberkulum genitale mengalami pemanjangan
penarikan urethral fold ke arah depan urethral fold bersatu mengelilingi
urethral groove urethral groove menutupi lempeng urethra terbentuk urethra
penis perjalanan terjadi di sepanjang aspek kaudal phallus yang telah memanjang
tetapi tidak mencapai bagian paling distal sel-sel ectoderm dari ujung penis
menembus ke arah dalam dan membentuk suatu korda epitel pendek perolehan
lumen oleh korda penis dengan OUE yang terdapat pada glans (muara normal
urethra berada pada glans penis).

b. Apa makna zakar kecil dan muara saluran kemih berada di bawah batang
zakar?
Jawab:
Makna zakar kecil adalah terjadi mikropenis.
Makna muara saluran kemih ada di bawah batang zakar adalah hipospadia.

c. Apa saja penyebab zakar kecil dan muara saluran kemih ada di bawah batang
zakar?
Jawab:
Penyebab zakar kecil (mikropenis):
1) Disebabkan oleh hipogonadisme primer atau disfungsi hipotalamus atau hipofisis.

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 2


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

2) Mikropenis sering berhubungan dengan sindrom-sindrom kelainan kongenital


(misalnya klinifelter syndrome).
3) Pertumbuhan penis sangat dipengaruhi oleh kelainan pada biosintesis hormon
testosteron dan aktivitas hormon testeosteron.
4) Kekurangan enzim 5 alfa reduktase.
Penyebab muara saluran kemih ada di bawah batang zakar (hipospadia):
1) Adanya gangguan produksi hormon testosteron pada trimester pertama kehamilan
yang kemungkinan disebabkan oleh mutasi gen.
2) Gangguan pada dua sel penting dari testis yang dapat diidentifikasi pada usia
kehamilan 8 minggu yaitu : sel Sertoli yang terletak pada garis tubulus
seminiferus, dan sel Leydig yang terletak pada jaringan interstitial.
3) Kemungkinan juga karena meningkatnya estrogen lingkungan
4) Produksi hormon androgen abnormal
5) Perbedaan sensitivitas terhadap hormon androgen pada jaringan yang
berhubungan, misalnya tuberkulum genital (Hughes, 2009).

d. Bagaimana anatomi dan fisiologi penis dan urethra?


Jawab:

(Sumber: R. Putz dan R. Pabst (Atlas Sobotta), 2006: 196 dan 199)

PENIS
SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 3
SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

Penis mempunyai radix penis yang terfiksasi dan corpus yang tergantung bebas. Penis
terdiri dari radix, corpus dan glans penis. (Snell, Richard S., 2006:392 dan 404).
Radix penis : 3 massa jaringan erektil (bulbus penis, crus penis dextra, crus penis
sinistra).
Bulbus penis dibungkus oleh musculus bulbospongiosus, crus penis dibungkus
oleh musculus ischiocavernosus.
Bulbus penis corpus spongiosum penis (ventral) pada bagian distal melebar
glans penis.
Crus penis dextra et sinistra corpus cavernosa penis (dorsal).
Arteri
Corpus cavernosa penis: arteri profunda penis
Corpus spongiosum penis: arteri bulbi penis
Sebagai tambahan ada arteri dorsalis penis. Semua arteri tersebut merupakan cabang
dari arteri pudenda interna.
Venae
Mengikuti nama arteri dan bermuara ke vena pudenda interna.
Aliran Limfe
KGB atau limfe inguinal medial.
Innervasi
Nervus pudendus dan plexus pelvicus.

URETHRA MASCULINA

Urethra masculina panjangnya sekitar 8 inci (20 cm) dan terbentang dari collum
vesicae urinaria sampai ostium urethrae externum pada glans penis. Urethra masculina
dibagi menjadi tiga bagian: (1) pars prostatica, (2) pars membranacea, dan (3) pars
spongiosa.
SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 4
SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

Urethra pars prostatica : 1 inci (3 cm), berjalan dari basis prostat sampai ke
apex prostat, bagian urethra paling lebar dan diameter terbesar.
Urethra pars membranacea: inci (1,25 cm), terletak di dalam diafragma
urogenitale dan dikelilingi oleh musculus sphincter urethrae, bagian urethra yang
paling pendek dan paling tidak dapat dilebarkan.
Urethra pars spongiosa: 6 inci (15,75 cm), dibungkus di dalam bulbus dan corpus
spongiosum penis, bagian tersempit dari seluruh urethra.

FISIOLOGI
Penis : berfungsi sebagai organ kopulasi dan membungkus urethra.
Urethra : berfungsi sebagai saluran tempat mengalirnya urin dari kandung kemih
keluar dan juga berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan semen+sperma melalui
penis ke lingkungan luar.

e. Apa dampak kelainan muara urethra terhadap proses miksi dan ejakulasi?
Jawab:
Terjadi ketidaktuntasan dalam pengeluaran urin dan semen+ejakulasi, sehingga dapat
meninggalkan sisa dalam urethra tersebut yang memudahkan terjadinya infeksi.

f. Apa saja jenis kelainan muara urethra?


Jawab:
Hipospadia dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu:
1) Hipospadia anterior terdiri atas tipe granular, subkoronal dan distal penis.
2) Hipospadia medius terdiri atas tipe midshaft dan penis proksimal.
3) Hipospadia posterior: penoskrotal, scrotal dan perineal.

2. Berdasarkan hasil anamnesis antara Ny. Halim (ibunya Satria) dengan dokter
Taufik diketahui riwayat berikut ini:
- Satria merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara (3 laki-laki dan 1 perempuan).

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 5


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

- Ny. Halim menderita demam ketika mengandung Satria saat usia kehamilan 3
bulan.
- Satria lahir dengan berat badan 2250 gram, cukup bulan dan persalinan normal.
a. Apa makna dari satria merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara (3 laki-laki dan
1 perempuan)?
Jawab:
Dua saudara laki-laki Satria lainnya tidak dijelaskan bahwa mengalami keluhan yang
sama, tapi dalam ditarik kesimpulan secara tidak langsung dua saudara lainnya
normal. Hal ini menunjukkan bahwa kelainan yang dialami Satria adalah kelainan
kongenital bukan kelainan herediter.

b. Adakah hubungan antara demam pada kehamilan 3 bulan dengan kondisi Satria
saat ini?
Jawab:
Ada, mayoritas penyebab dari demam adalah adanya infeksi, sehingga dapat diduga
bahwa infeksi akan mempengaruhi pembentukan hormon Human Chorionic
Gonadothropin (HCG) dari plasenta sehingga produksi testosteron janin menurun dan
akan bermanifestasi terhadap perkembangan organ genitalia maskulina.
Jadi, hubungannya adalah demam pada kehamilan 3 bulan merupakan faktor
predisposisi terhadap kelainan yang dialami satria, yang berupa hipospadia,
mikropenis dan UDT.

c. Adakah hubungan berat badan, etnis dan makanan dengan ukuran penis?
Jawab:
Ada.
Berat badan :
Etnis : Pria keturunan Afrika-Amerika memiliki organ seksual yang lebih
besar.
Makanan :

d. Apa hubungan antara berat badan lahir dengan ukuran penis?

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 6


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

3. Pada usia 7 tahun Satria menderita pilek dan demam, serta batuk-batuk yang
berlangsung lama, sehingga berat badannya turun dan tubuhnya tambah kurus,
setelah itu buah zakar kirinya membesar tanpa sakit.
Apa kemungkinan penyakit yang menyebabkan keluhan tersebut?
Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi ukuran testis?
Penyakit apa yang dapat menyebabkan BB turun?
a. Apa penyebab dari pilek, demam, batuk, berat badan turun dan pembesaran
zakar kiri tanpa sakit?
Jawab:
Pilek, demam, batuk
1) Infeksi : bakteri, virus, parasit
2) Non-infeksi : obat-obatan dan lain-lain
Berat badan turun
1) TB paru
2) TB ekstraparu
3) Gangguan endokrin
4) Gangguan jantung dan ginjal
5) Infeksi
6) Kanker/keganasan
Pembesaran Testis kiri
1) Tuberkulosis Testis (TB kelenjar)
2) Karsinoma testis (seminoma testis)
3) Orchitis
4) Hernia skrotal
5) Spermatokel
6) Hidrokel
7) Varikokel

b. Apa hubungan keluhan pilek dan demam serta batuk-batuk yang berlangsung
lama pada usia 7 tahun dengan keluhan buah zakar kirinya membesar tanpa
sakit?
Jawab:
Jika keluhan pilek, demam, batuk kronis dan berat badan menurun saling dihubungkan
maka dapat diduga bahwa telah terjadi infeksi saluran napas yang bersifat kronis.
Penyakit yang paling mendekati dengan keluhan tersebut adalah tuberkulosis paru.
Tuberkulosis dapat mengenai seluruh bagian tubuh kecuali rambut dan kuku, sehingga
dapat diduga bahwa pada kasus ini telah terjadi penyebaran infeksi hingga mencapai

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 7


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

testis dan penyakit ini disebut dengan TB kelenjar (tuberkulosis testis) yang dapat
menyebabkan terjadinya hipertropi zakar kiri tanpa sakit.
Jadi hubungannya adalah tuberkulosis paru atau infeksi Mycobacterium
tuberculosis di paru merupakan predisposisi untuk terjadinya hipertropi testis
(tuberkulosis testis).

c. Bagaimana patogenesis dari pilek, demam, batuk, berat badan turun dan
pembesaran zakar kiri tanpa sakit?
Jawab:
Pilek
Pajanan mikroorganisme (Mycobacterium tuberculosis) di cavum nasi pertahanan
fisik di cavum nasi (rambut-rambut dan mukosa hidung) produksi mukus terpacu di
cavum nasi sekret cair pilek.

Batuk
Pajanan mikroorganisme (Mycobacterium tuberculosis) terhirup dan masuk
kesaluran pernafasan partikel < 5 m akan terus masuk ke laring, trakea dan
bronkus menempel di silia saluran pernapasan terjadi pertahanan fisik melalui
silia saluran pernapasan stimulasi reseptor iritan refleks batuk, kemudian
berlanjut terjadi pertahanan melalui PMN dan sel goblet menghasilkan mucus berlebih
transfor mukosilier refleks batuk, berlanjut menginfeksi paru dormant
diproses oleh APC dibawa ke KGB terdekat (T-helper) diferensiasi menjadi
Th1 yang mengeluarkan IL-2 aktivasi sel T sitotoksik dikeluarkan sitotoksin
untuk membunuh dormant daerah sekitar mengalami kerusakan nekrosis
pengkijuan di paru sebagian secret dari pengkijuan berada di saluran napas
transfor mukosilier refleks batuk (batuk menjadi kronis).

Demam dan Berat badan turun


Mikroorganisme (Mycobacterium tuberculosis) berlanjut menginfeksi paru
dormant diproses oleh APC dibawa ke KGB terdekat (T-helper) diferensiasi
menjadi Th1 yang mengeluarkan IL-2 (sitokin) sitokin bersirkulasi menembus
hematoencephalic barrier efek sitokin terhadap SSP (hipotalamus) pengeluaran
asam arakidonat pelepasan prostaglandin E2 pengaruh kerja thermostat di
hipotalamus demam (dalam hal ini terjadi peningkatan metabolisme basal yang

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 8


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

lebih tinggi dari keadaan biasanya) banyak terjadi lipolisis berat badan
menurun.
Pembesaran zakar kiri tanpa sakit (hipertropi testis sinistra tanpa sakit)
Infeksi Paru mikroorganisme (Mycobacterium tuberculosis) menyebar melalui
aliran darah atau limfe penyebaran infeksi mencapai testis respon imunitas di
testis dengan aktivasi makrofag dormant dormant diproses oleh APC dibawa
ke KGB terdekat (T-helper) diferensiasi menjadi Th1 yang mengeluarkan IL-2
aktivasi sel T sitotoksik dikeluarkan sitotoksin untuk membunuh dormant
daerah testis mengalami kerusakan terbentuk granuloma tuberkulosis testis
(tuberkulosis kelenjar) terjadi proses perbaikan yaitu dengan memicu fibrosis dan
pembentukan jaringan parut hipertropi testis sinistra tanpa sakit.

4. Hasil pemeriksaan dokter terhadap Satria didapatkan:


- Ukuran penis 2,0 cm,
- Prepusium dapat dibuka,
- Glans penis tidak ada muara urethra,
- Pada bagian distal batang penis ada lobang kecil kemerahan dan masih ada sisa
urin,
- Scrotum tebal dan keras, testis dextra teraba di canalis inguinalis. Testis sinistra
teraba di scrotum, keras dan besarnya sebesar telor bebek,
- Postur tubuh Satria kurus dan ekstremitas superiornya tampak lebih panjang.
a. Bagaimana cara mengukur panjang penis?
Jawab:
Panjang penis diukur saat lemas yang dinyatakan dalam satuan sentimeter. Cara
pengukuran panjang penis adalah diukur dari basis penis sampai glans, bukan preputium.

b. Berapa ukuran normal penis menurut usia dan berapa ukuran penis yang
termasuk kategori mikropenis?
Jawab:

No. Umur (Th) Normal Micro (Ind)

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 9


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

1. 3 4 4,6 6,4 2,3


2. 4 5 4,8 - 6,6 2,3
3. 5 6 5,1 6,9 2,3
4. 6 7 5,2 - 7,0 2,5
5. 7- 8 5,2 7,2 2,5
6. 8- 9 5,3 7,3 2,5
7. 9 10 5,3 7,3 2,6
8. 10 11 5,3 7,5 2,6
9. Dewasa 12,2 15,4
Jadi, jika dilihat dari tabel di atas Satria yang berusia 9 tahun yang memiliki
ukuran penis 2,0 cm termasuk dalam kategori mikropenis.

c. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari scrotum dan testis?


Jawab:
ANATOMI
SCROTUM
Scrotum merupakan kantong kulit yang terletak di bagian bawah dinding
anterior abdomen dan berisi testis, epididymis dan ujung bawah funiculus spermaticus
(Snell, Richard S., 2006:393).
Menurut Snell, Richard S. (2006:167-168), dinding scrotum terdiri atas
lapisan-lapisan dari luar ke dalam, yaitu sebagai berikut:
1) Cutis.
Cutis scrotum tipis, berkerut, berpigmen dan membentuk suatu kantong tunggal.
2) Fascia superficialis.
3) Fascia spermatica externa.
4) Fascia cremasterica.
5) Fascia spermatica interna.
6) Tunica vaginalis.
Arteriae
Arteriae pudenda externa dari arteriae femoralis dan rami scrotales arteriae
pudenda interna.
Venae
Venae mengikuti arteri yang senama.
Innervasi
SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 10
SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

Permukaan anterior scrotum diurus oleh nervus ilioinguinalis dan ramus


genitalis nervus genitofemoralis; dan permukaan posterior diurus oleh cabang nervi
perinealis dan nervus cutaneus femoris posterior.

TESTIS

Testis sinistra biasanya terletak lebih rendah dibandingkan testis dextra. Testis
berbentuk oval dan konsistensinya padat.
Testis terletak bebas di dalam tunica vaginalis dan tidak terikat pada jaringan
subkutan atau kulit.
Dari permukaan dalam capsula terbentang banyak septa fibrosa yang membagi
bagian dalam organ menjadi lobulus-lobulus (lobuli testis).
Di dalam setiap lobulus terdapat satu sampai tiga tubuli seminiferi yang berkelok-
kelok.
Tubuli seminiferi bermuara ke dalam jalinan saluran yang dinamakan rete testis.
Ductuli efferentes yang kecil menghubungkan rete testis dengan ujung atas
epididymis (Snell, Richard S., 2006:168).

FISIOLOGI
Scrotum
Membungkus testis
Mempertahankan suhu testis selalu berada 2-3 derajat di bawah suhu basal tubuh.

Testis
Tubulus seminiferus : menghasilkan sperma.
Sel Leydig : menghasilkan hormon testosterone.

d. Bagaimana struktur histologis scrotum?


SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 11
SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

Jawab:
Skrotum terdiri atas integumentum kommunis dan tunika dartos. Kulit skrotum lebih
tipis, rambut lebih sedikit dan kaya akan glandula. Terdapat glandula sebasea dan
glandula kulit tubuler. Di bagian dalam kulit skrotum melekat ke tunika dartos dengan
perantara jaringan ikat longgar. Tunika dartos terdiri atas berkas otot polos yang
arahnya tidak teratur serta serabut kolagen dan elastis.

e. Mengapa scrotum tebal dan keras?


Jawab:
Karena terjadi proses penyembuhan terhadap TB testis yakni dengan pemicuan
terhadap fibrosis dan pembentukan jaringan parut, sehingga scrotum menjadi tebal dan
keras.

f. Bagaimana proses turunnya testis?


Jawab:
Penurunan testis dimulai pada sekitar minggu ke-10. Walaupun mekanismenya belum
diketahui secara pasti, namun para ahli sepakat bahwa terdapat beberapa faktor yang
berperan penting, yakni: faktor endokrin, mekanik (anatomi) dan neural. Terjadi dalam
2 fase yang dimulai sekitar minggu ke-10 kehamilan segera setelah terjadi
diferensiasi seksual. Fase transabdominal dan fase inguinoscrotal. Keduanya terjadi
dibawah kontrol hormonal yang berbeda.
Fase transabdominal terjadi antara minggu ke-10 dan 15 kehamilan, di mana
testis mengalami penurunan dari urogenital ridge ke regio inguinal. Hal ini terjadi
karena adanya regresi ligamentum suspensorium cranialis dibawah pengaruh
androgen (testosteron), disertai pemendekan gubernaculum (ligamen yang
melekatkan bagian inferior testis ke segmen bawah skrotum) di bawah pengaruh MIF.
Dengan perkembangan yang cepat dari regio abdominopelvic maka testis akan
terbawa turun ke daerah inguinal anterior. Pada bulan ke-3 kehamilan terbentuk
processus vaginalis yang secara bertahap berkembang ke arah skrotum. Selanjutnya
fase ini akan menjadi tidak aktif sampai bulan ke-7 kehamilan.
Fase inguinoscrotal terjadi mulai bulan ke-7 atau minggu ke-28 sampai dengan
minggu ke-35 kehamilan. Testis mengalami penurunan dari regio inguinal ke dalam
skrotum di bawah pengaruh hormon androgen. Mekanismenya belum diketahui secara
pasti, namun diduga melalui mediasi pengeluaran calcitonin gene-related peptide

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 12


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

(CGRP). Androgen akan merangsang nervus genitofemoral untuk mengeluarkan


CGRP yang menyebabkan kontraksi ritmis dari gubernaculum. Faktor mekanik yang
turut berperan pada fase ini adalah tekanan abdominal yang meningkat yang
menyebabkan keluarnya testis dari cavum abdomen, di samping itu tekanan abdomen
akan menyebabkan terbentuknya ujung dari processus vaginalis melalui canalis
inguinalis menuju skrotum. Proses penurunan testis ini masih bisa berlangsung sampai
bayi usia 9-12 bulan.

g. Bagaimana cara pemeriksaan testis?


Jawab:

h. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan terhadap Satria berikut:


- Ukuran penis 2,0 cm,
- Prepusium dapat dibuka,
- Glans penis tidak ada muara urethra,
- Pada bagian distal batang penis ada lobang kecil kemerahan dan masih ada
sisa urin,
- Scrotum tebal dan keras, testis dextra teraba di canalis inguinalis. Testis
sinistra teraba di scrotum, keras dan besarnya sebesar telor bebek,
- Postur tubuh Satria kurus dan ekstremitas superiornya tampak lebih
panjang.
Jawab:
Hasil Pemeriksaan Keadaan Normal Interpretasi
Ukuran penis 2,0 cm Ukuran penis anak laki- Abnormal (Mikropenis)
laki usia 9 tahun adalah
5,3-7,3 cm
Prepusium dapat dibuka Prepusium dapat dibuka Normal
Glans penis tidak ada Glans penis ada muara Abnormalitas genitalia externa
muara urethra urethra
SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 13
SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

Pada bagian distal Bagian distal batang Abnormalitas genitalia externa


batang penis ada lobang penis tidak ada lobang (Hipospadia)
kecil kemerahan dan
masih ada sisa urin
Scrotum tebal dan keras Tipis dan lembut Abnormal
Testis dextra teraba di Testis berada di dalam Undescensus Testiculorum
canalis inguinalis scrotum dextra (UDT dextra)
Testis sinistra teraba di Lembut dan tidak Hipertropi testis sinistra
scrotum, keras dan sebesar telor bebek
besarnya sebesar telor
bebek
Postur tubuh Satria Ideal Gizi buruk malnutrisi
kurus dan ekstremitas
superiornya lebih
panjang

i. Apa yang menyebabkan testis berada di canalis inguinalis dan pembesaran


testis?
Jawab:
Penyebab UDT
Faktor endokrin (testosteron), mekanik (tekanan abdominal) dan neural (kontraksi
ritmis gubernaculum).
Pembesaran Testis
1) Tuberkulosis Testis (TB kelenjar)
2) Karsinoma testis (seminoma testis)
3) Orchitis
4) Hernia scrotal
5) Spermatokel
6) Hidrokel
7) Varikokel

j. Bagaimana mekanisme terjadinya kelainan di atas tersebut?


Jawab:
Pada umumnya testosteron bertanggung jawab terhadap berbagai sifat maskulinisasi
tubuh. Bahkan selama kehidupan janin, testis sudah distimulasi oleh Human
Chorionic Gonadotropin (HCG) dari plasenta untuk membentuk sejumlah testosteron
sepanjang periode perkembangan janin dan selama 10 minggu atau lebih setelah
kelahiran (Guyton dan Hall, 2011).

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 14


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

Pada kasus ini di saat usia kehamilan 3 bulan, ada riwayat demam. Penyebab
terbanyak dari demam adalah infeksi, sehingga dapat disimpulkan kemungkinan ibu
pasien mengalami infeksi sehingga terjadi demam dan bermanifestasi pada kelainan
yang diderita pasien.
Penyebab kelainan yang dialami Satria yaitu UDT dextra adalah infeksi yang terjadi
pada ibu saat usia kehamilan 3 bulan sehingga terjadi demam dan akan mempengaruhi
produksi hormon testosteron janin, sedangkan hipertropi testis sinistra disebabkan oleh
infeksi tuberkulosis paru yang mengalami metastase ke testis (tuberkulosis testis).

Mikropenis
Ibu terpajan mikroorganisme saat usia kehamilan 3 bulan infeksi transplasenta
janin dalam kandungan mikroorganisme berkembang biak di plasenta gangguan
sintesis Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dari plasenta stimulus ke sel
interstitial testis (Leydig cells) menurun produksi testosteron menurun proses
pemanjangan tuberkulum genitale terganggu perkembangan phallus tidak maksimal
mikropenis.

Hipospadia dan masih ada sisa urin, glans penis tidak ada muara urethra
Ibu terpajan mikroorganisme saat usia kehamilan 3 bulan infeksi transplasenta
janin dalam kandungan mikroorganisme berkembang biak di plasenta gangguan
sintesis Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dari plasenta stimulus ke sel
interstitial testis (Leydig cells) menurun produksi testosteron menurun penarikan
urethral fold ke arah depan terganggu penyatuan urethral fold mengelilingi
urethral groove tidak sempurna hipospadia, sel-sel ectoderm dari ujung penis tidak
menembus ke arah dalam dan tidak membentuk suatu korda epitel pendek tidak l
memperoleh umen oleh korda glans penis tidak ada muara urethra gangguan
miksi urin keluar dari lokasi hipospadia masih ada sisa urin rentan infeksi
inflamasi lobang kemerahan.
UDT dextra
Ibu terpajan mikroorganisme saat usia kehamilan 3 bulan infeksi transplasenta
janin dalam kandungan mikroorganisme berkembang biak di plasenta gangguan
sintesis Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dari plasenta stimulus ke sel
interstitial testis (Leydig cells) menurun produksi testosteron menurun kontraksi
ritmis gubernakulum untuk menarik testis ke skrotum menurun descensus

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 15


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

testiculorum inguinosacral terganggu testis kanan tertinggal di canalis inguinalis


Undescensus Testiculorum dextra (UDT dextra).

Hipertropi Testis Sinistra, Skrotum tebal dan keras


Infeksi Paru mikroorganisme (Mycobacterium tuberculosis) menyebar melalui
aliran darah atau limfe penyebaran infeksi mencapai testis respon imunitas di
testis dengan aktivasi makrofag dormant dormant diproses oleh APC dibawa
ke KGB terdekat (T-helper) diferensiasi menjadi Th1 yang mengeluarkan IL-2
aktivasi sel T sitotoksik dikeluarkan sitotoksin untuk membunuh dormant
daerah testis mengalami kerusakan terbentuk granuloma tuberkulosis testis
(tuberkulosis kelenjar) terjadi proses perbaikan yaitu dengan memicu fibrosis dan
pembentukan jaringan parut hipertropi testis sinistra desakan pada skrotum
skrotum tebal dan k eras.

Postur Tubuh Kurus


Mikroorganisme (Mycobacterium tuberculosis) berlanjut menginfeksi paru
dormant diproses oleh APC dibawa ke KGB terdekat (T-helper) diferensiasi
menjadi Th1 yang mengeluarkan IL-2 (sitokin) sitokin bersirkulasi menembus
hematoencephalic barrier efek sitokin terhadap SSP (hipotalamus) pengeluaran
asam arakidonat pelepasan prostaglandin E2 pengaruh kerja thermostat di
hipotalamus demam (dalam hal ini terjadi peningkatan metabolisme basal yang
lebih tinggi dari keadaan biasanya) banyak terjadi lipolisis berat badan menurun
postur tubuh kurus.

Ekstremitas Superior Tampak Lebih Panjang


Peningkatan metabolisme basal saat ibu pasien demam prioritas asupan nutrisi
terhadap kebutuhan metabolisme asupan nutrisi ke janin menurun gangguan
pertumbuhan dan perkembangan ekstremitas pada janin pada usia 3-4 bulan
ekstremitas superior tampak lebih panjang.
atau
Ibu terpajan mikroorganisme saat usia kehamilan 3 bulan infeksi transplasenta
janin dalam kandungan mikroorganisme berkembang biak di plasenta gangguan
sintesis Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dari plasenta stimulus ke sel
interstitial testis (Leydig cells) menurun produksi testosteron menurun

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 16


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

terlambatnya penutupan epifisis dan proporsi kerangka eunukoid ekstremitas


superior tampak lebih panjang.

k. Bagaimana pengukuran BB dan TB pada anak-anak terkait interpretasinya terhadap


status gizi dan kelainan genetik?
Jawab:
Menggunakan grafik CDC.

5. Ny. Halim bertanya kepada dokter mengapa anaknya tidak dapat dikhitan dan
kenapa buah zakar kirinya membesar dan buah zakar kanan tidak masuk ke dalam
kantongnya. Apakah kelainan yang diderita Satria tidak akan mempengaruhi
masalah kesuburan dan kepriaannya nanti setelah dewasa. Dokter Taufik
memberikan penjelasan tentang hal tersebut dan Ny. Halim dapat memahami
penjelasan tersebut.
a. Apa mitos tentang kepriaan dengan ukuran penis?
Jawab:
Mitos yang beredar di masyarakat adalah adanya anggapan bahwa ukuran penis yang
besar dapat memberikan kenikmatan dan kepuasan pada pasangannya.
Mitos mengenai ukuran alat genital seringkali disebut-sebut sebagai salah satu faktor
yang mempengaruhi kenikmatan bercinta. Semakin besar ukuran penis,
kemampuannya untuk memuaskan pasangan pun semakin besar. Begitu pula
sebaliknya, semakin kencang otot vagina, maka kenikmatan pun semakin bertambah.
Namun, mitos itu tak selamanya benar, yang terpenting adalah bagaimana pasangan
mengenali tubuhnya dengan baik, sehingga dapat memilih gaya bercinta apa yang
paling tepat bagi mereka.

b. Apa saja yang mempengaruhi kesuburan pria?


Jawab:
Spermatogenesis abnormal, motilitas abnormal, kelainan anatomi, gangguan endokrin
dan disfungsi seksual. Kelainan anatomi yang mungkin menyebabkan infertilitas
adalah tidak adanya vas deferens kongenital, obstruksi vas deferens dan kelainan
kongenital sistem ejakulasi. Spermatogenesis abnormal dapat terjadi akibat orchitis
karena mumps, kelainan kromosom, terpajan bahan kimia, radiasi atau varikokel.
Ejakulasian retrograde yang berhubungan dengan diabetes, kerusakan saraf, obat-

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 17


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

obatan atau trauma bedah. Adapun yang berpengaruh terhadap produksi sperma atau
semen adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, stress, nutrisi yang
tidak adekuat, asupan alkohol berlebihan dan nikotin. Produksi sperma yang optimal
membutuhkan suhu di bawah temperatur tubuh, spermatogenesis diperkirakan kurang
efisien pada pria dengan jenis pekerjaan tertentu, yaitu pada petugas pemadam
kebakaran dan pengemudi truk jarak jauh, berupa masalah yang berasal dari penyebab
spesifik untuk setiap pasangan meliputi : frekuensi sanggama yang tidak memadai,
waktu sanggama yang buruk, perkembangan antibody terhadap sperma pasangan dan
ketidakmampuan sperma untuk melakukan penetrasi ke sel telur.
Tidak adanya vas deferens kongenital
UDT
Nutrisi yang tidak adekuat
Asupan alkohol yang berlebihan
Nikotin
Pekerjaan yang berhubungan dengan suhu (pemadam kebaran dan pengemudi truk
jarak jauh)
Motilitas dan penetrasi sperma ke ovum yang kurang baik.
Radiasi
Zat-zat kimia.

c. Apa saja macam teknik khitan? (teknik, persiapan alat, jenis dan obat anastesi)
Jawab:
Teknik sirkumsisi
1) Disinfeksi lapangan operasi dengan povidon yodium.
2) Daerah operasi di tutup dengan kain steril.
3) Pada anak lebih besar atau dewasa, pembiusan dilakukan dengan anastesi lokal
dengan menyuntikkan pada basis penis (pada garis tengah dorsum penis). Obat
anastesi di suntikkan secara infiltrasi di bawah kulit dan melingkari basis penis.
Kemudian tunggu beberapa saat dan di yakin kan bahwa batang penis telah terbius.
4) Jika terdapat fimosis dilakukan dilatasi dulu dengan clem sehingga preputium
dapat ditarik ke proksimal. Selanjutnya preputium dibebaskan dari perlekatan
dengan glans penis dan dibersihkan dari smegma atau kotoran lain.

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 18


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

5) Memotong preputium penis dengan berbagai teknik, antara lain teknik deseksi
preputium atau sleeve, teknik Gulotion, teknik dorsal slit, dengan mempergunakan
alat plastibel atau Gomco.
6) Setelah kulit preputium terlepas, dilakukan hemostasis untuk merawat perdarahan.
Perhatian utama pada arteri yang terdapat di frenulum penis.
7) Kulit proximal dan distal didekatkan dengan penjahitan dengan memakai plain
catgut.
Teknik Dorsumsisi
1) Tandai batas insisi dengan menjepit kulit prepusium dengan klem/pinset.
2) Prepusium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6 ditarik ke distal.
3) Preputium dijepit dengan klem bengkok dan frenulum dijepit dengan kocher.
4) Preputium diinsisi pada jam 12 diantara jepitan klem dengan menggunakan
gunting kearah sulcus coronarius, sisakan mukosa kulit secukupnya dari bagian
distal sulcus pasang tali kendali.
5) Pindahkan klem (dari jam 1 dan 11 ) ke ujung distal sayatan (jam 12 dan 12)
Insisi meingkar kekiri dan kekanan dengan arah serong menuju frenulum di distal
penis (pada frenulum insisi dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali).
6) Buat tali kendali pada jam 3 dan 9.
7) Gunting dan rapikan kelebihan mukosa.
8) Rawat perdarahan yang terjadi.

d. Apa saja indikasi dan kontraindikasi tindakan khittan?


Jawab:
Indikasi khitan adalah sebagai berikut:
1) Agama
Pada agama tertentu mewajibkan kepada umatnya untuk melakukan sirkumsisi.
2) Sosial
Pada negara tertentu diwajibkan untuk dilakukan sirkumsisi karena sebagai tanda
menuju kedewasaan, sebagai ritual penduduk setempat dan sebagai persembahan
kepada leluhur.
3) Medis
a) Fimosis : suatu keadaan dimana prepusium tidak dapat ditarik ke belakang
(proksimal).

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 19


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

b) Parafimosis : suatu keadaan dimana prepusium tidak dapat ditarik ke depan


(distal).
c) Balanitis rekuren.
d) Kondiloma akuminata.
e) Karsinoma skuamosa pada prepusium.
Kontraindikasi khitan adalah sebagai berikut:
1) Absolut
a) Hipospadia
b) Epispadia
c) Hemophilia
d) Kelainan darah (diskrasia darah)
2) Relatif
a) Infeksi lokal pada penis dan sekitarnya
b) Infeksi umum
c) Diabetes melitus

e. Apa manfaat khitan ditinjau dari ilmu kedokteran?


Jawab:
Dari sudut pandang kedokteran, khitan mempunyai faedah bagi kesehatan karena
membuang anggota tubuh (prepusium) yang menjadi tempat persembunyian kotoran,
virus, bakteri, dan bau yang tidak sedap. Air kencing mengandung semua unsur
tersebut. Ketika urin keluar melewati kulit yang menutupi alat kelamin, endapan
kotoran yang biasa disebut smegma ini sebagian tertahan oleh kulit tersebut. Semakin
lama, endapan tersebut akan semakin banyak. Bisa dibayangkan berapa lama
seseorang membuang air kencingnya dalam sehari dan berapa banyak endapan yang
disimpan oleh kulit penutup kelamin dalam setahun. Karena itu, bila tidak dibersihkan,
endapan kotoran yang tertahan itu dapat menyebabkan infeksi saluran kencing dan
sebagainya.
f. Apa pandangan Islam tentang khittan?
Jawab:
Rasulullah SAW bersabda, Kesucian (fitrah) itu ada lima: khitan, mencukur bulu
kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis, dan memotong kuku. (HR
Bukhari Muslim).
Melalui khitan, seorang anak sejak dini diajarkan mengenai pentingnya kesehatan dan
kebersihan badan, terutama alat kelaminnya. Bagi laki-laki, khitan berfungsi untuk
mempermudah dan mempercepat proses pembersihan fisik sebagai salah satu syarat
sahnya ibadah, khususnya yang berkaitan dengan kotoran air kencing.

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 20


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

Dalam hadits Rasulullah SAW menjelaskan: "Allah tidak akan menerima shalat yang
tidak disertai dengan bersuci." (HR. Ahmad, Nasa'i, dan Ibnu Majah dari Usamah).

6. Gangguan apa yang mungkin terjadi pada kasus ini (DD)?


Jawab:
UDT+Hipospadia+Micropenis UDT+Hipospadia+Micropenis UDT
dan Tuberkulosis Testis dan Seminoma Testis +Hipospadia+Micropenis
dan Hidrokel
Ukuran Micropenis Micropenis Micropenis
Penis
Muara Ventral Penis Ventral Penis Ventral Penis
Uretra
Konsistensi Keras dan Tebal Keras dan Tebal Lembut
Skrotum
Sakit pada - - +
skrotum

7. Gangguan apa yang paling mungkin terjadi pada kasus ini (WD)?
Jawab:
Kelainan genitalia externa maskulina kongenital, yaitu hipospadia, mikropenis dan
undescensus testiculorum (UDT), serta hipertropi testis sinistra (orchitis) et causa
tuberkulosis testis.
8. Apa pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada kasus ini?
Jawab:
Tes BTA
Transluminasi
Pemeriksaan USG inguinal dan abdomen
Biopsi Testis dan kultur mikroorganisme

9. Bagaimana mengatasinya secara komprehensif? (promotif, preventif, kuratif dan


rehabilitatif) TATALAKSANA
Jawab:
Promotif : perhatikan perubahan posisi, pasien dilarang melakukan aktivitas yang terlalu
berat.
Preventif : menjaga hieginitas dari organ genitalia externa pasien untuk mencegah
terjadinya infeksi.
Kuratif dan rehabilitatif:

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 21


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

1) Lakukan pemberian hormon (mikropenis)


Pada mikropenis diberikan terapi testosteron oleh dokter spesialis anak
(endokrinologi) untuk memperbesar ukuran penis yang akan lebih memudahkan teknik
operasi (Sjamsuhidajat, 2010:862).
2) Perencanaan uretroplasty+ sirkumsisi (hipospadia)
Tujuan operasi hipospadia adalah membuang korde yang ada dan membuat tambahan
urethra sehingga muaranya berada di ujung glans penis. Operasi pembuatan uretra ini
memerlukan bahan kulit yang cukup banyak, dari prepusium, sehingga anak dengan
cacat bawaan hipospadia tidak boleh disunat (Sjamsuhidajat, 2010:862).
Mengingat pentingnya preputium untuk bahan dasar perbaikan hipospadia, maka
sebaiknya tindakan penyunatan ditunda dan dilakukan berbarengan dengan operasi
hipospadia.
3) Orchiopexy (UDT)
Pada operasi orkiopeksia (dengan herniotomi) testis dengan pembuluh darahnya
dilepaskan dari funikulus spermatikus, termasuk m.kremaster dan difiksasi di dalam
skrotum (Sjamsuhidajat,2010:263).
Menurut Firdaoessaleh (2007), prinsip dasar Orchiopexy:
a) Mobilisasi yang cukup dari testis dan pembuluh darah,
b) Ligasi kantong hernia
c) Fiksasi yang kuat testis pada skrotum
Testis sebaiknya direlokasi pada subkutan atau subdartos pouch skrotum. Tindakan
operasi sebaiknya dilakukan sebelum pasien usia 2 tahun, bahkan beberapa penelitian
menyarankan pada usia 6 12 bulan. Penelitian melaporkan spermatogonia akan
menurun setelah usia 2 tahun.
4) Dilakukan biakan urin dan darah, serta biakan langsung dari testis yang terinfeksi
untuk mengidentifikasikan organisme penyebab. Pengobatan untuk infeksi ini (orchitis
granulomatosa karena infeksi kronis-TB) adalah antibiotik spesifik untuk orgnisme
penyebab infeksi tersebut. Tindakan yang memberikan kenyamanan seperti tirah
baring, penyangga skrotum, kantong es, dan analgetik juga dapat diberikan (Price dan
Wilson, 2006:1323).

10. Apa yang akan terjadi bila keadaan ini tidak diatasi secara komprehensif
(komplikasi)?
Jawab:

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 22


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

Infertilitas, risiko menjadi suatu keganasan, kerentanan terjadinya infeksi dan lain-lain.

11. Apakah gangguan ini bisa diatasi sampai tuntas, bagaimana peluangnya
(Prognosis)?
Jawab:
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungsional : malam

12. Kompetensi dokter umum untuk kasus ini?


Jawab:
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan
dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

KESIMPULAN
An. S, laki-laki usia 9 tahun mengalami hipospadia, mikropenis dan undescensus testiculorum
dextra (UDT dextra) et causa ibu terinfeksi mikroorganisme (demam) pada masa kehamilan 3
bulan disertai hipertropi testis sinistra et causa tuberkulosis testis pada usia 7 tahun.

KERANGKA KONSEP

Ibu terinfeksi mikroorganisme Infeksi mikroorganisme


(demam) pada masa kehamilan (Mycobacterium tuberculosis)
3 bulan pada usia 7 tahun

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 23


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

Gangguan sintesis hormon Human ISPA atas


Chorionic Gonadotropin (HCG)
dari plasenta
Infeksi berlanjut
ke paru
Produksi testosteron janin menurun

TB paru
Gangguan perkembangan
genitalia externa maskulina Hematogen
metastase ke testis
Mikropenis Hipospadia UDT dextra
TB testis

Hipertropi testis
sinistra

Patogenesis dan patofisiologi kasus 1 (Kongenital)

Infeksi mikroorganisme pada


masa kehamilan 3 bulan

Infeksi transplasenta janin Aktivasi respon imun dan


dalam kandungan peningkatan metabolisme basal

Mikroorganisme berkembang Prioritas asupan nutrisi terhadap Demam pada ibu


biak A
SKENARIO di |plasenta kebutuhan
Hipospadia, Mikropenis, UDT metabolisme
dan Tuberkulosis Testis 24
SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

Gangguan
Gangguan sintesis hormon Human
pertumbuhan
Chorionic Gonadotropin (HCG) Asupan nutrisi ke
dan
dari plasenta janin menurun
perkembangan
ekstremitas
pada janin pada
Stimulus ke sel interstitial Bahan baku pembentuk usia 3-4 bulan
testis (Leydig cells) menurun hormon menurun

Produksi testosteron janin menurun

Perkembangan Penyatuan lipatan Kontraksi ritmis terlambatnya


phallus tidak urethra tidak gubernakulum untuk penutupan
maksimal sempurna menarik testis ke skrotum epifisis dan
menurun proporsi
kerangka
Mikropenis Hipospadia Descensus testiculorum eunukoid
inguinosacral terganggu
Gangguan miksi
Ekstremitas
Testis kanan tertinggal di superior tampak
Terdapat sisa urin canalis inguinalis lebih panjang
pada bagian
hipospadia
UDT dextra

Patogenesis dan patofisiologi kasus 2 (Acquired)

Pajanan mikroorganisme
(Mycobacterium tuberculosis) di cavum
nasi

Pertahanan fisik di cavum nasi (rambut- Sebagian berlanjut masuk ke


rambut dan mukosa hidung) di cavum nasi laring, trakea dan bronkus

produksi mukus terpacu di Sebagian berlanjut


Pertahanan melalui
cavum nasi menginfeksi paru
silia saluran
SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 25
pernapasan, PMN dan
sel goblet
SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

Sekret cair (pilek) TB paru

Transpor mukosilier Pelepasan sitokin Mikroorganisme


(IL2) oleh PMN (Mycobacterium
tuberculosis)
Batuk kronis
menyebar melalui
Efek sitokin di
aliran darah atau
hipotalamus
limfe

Peningkatan metabolisme Kekacauan


Mencapai testis
tubuh thermostat

Produksi panas Lipolisis Respon imunitas


meningkat meningkat (fagositosis oleh
makrofag)

Demam Berat badan menurun


Dormant

Dormant diproses oleh APC

Dikeluarkan
sitotoksin untuk T-helper Th1 Tc Dibawa ke KGB terdekat
membunuh dormant (T-helper)

Terbentuk granuloma Hipertropi


Daerah testis mengalami yang mendesak skrotum testis sinistra
TB testis
kerusakan tanpa nyeri
Skrotum tebal dan keras

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 26


SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS

SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 27

Anda mungkin juga menyukai