IDENTIFIKASI MASALAH
1. An. Satria, 9 tahun memiliki zakar yang kecil dan muara saluran kemihnya ada di bawah
batang zakar sehingga ia ditolak pada acara khitanan masal.
2. Berdasarkan hasil anamnesis antara Ny. Halim (ibunya Satria) dengan dokter Taufik
diketahui riwayat berikut ini:
- Satria merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara (3 laki-laki dan 1 perempuan).
- Ny. Halim menderita demam ketika mengandung Satria saat usia kehamilan 3 bulan.
- Satria lahir dengan berat badan 2250 gram, cukup bulan dan persalinan normal.
3. Pada usia 7 tahun Satria menderita pilek dan demam, serta batuk-batuk yang berlangsung
lama, sehingga berat badannya turun dan tubuhnya tambah kurus, setelah itu buah zakar
kirinya membesar tanpa sakit.
4. Hasil pemeriksaan dokter terhadap Satria didapatkan:
- Ukuran penis 2,0 cm,
- Prepusium dapat dibuka,
- Glans penis tidak ada muara urethra,
- Pada bagian distal batang penis ada lobang kecil kemerahan dan masih ada sisa urin,
- Scrotum tebal dan keras, testis dextra teraba di canalis inguinalis. Testis sinistra teraba
di scrotum, keras dan besarnya sebesar telor bebek,
- Postur tubuh Satria kurus dan ekstremitas superiornya tampak lebih panjang.
5. Ny. Halim bertanya kepada dokter mengapa anaknya tidak dapat dikhitan dan kenapa
buah zakar kirinya membesar dan buah zakar kanan tidak masuk ke dalam kantongnya.
Apakah kelainan yang diderita Satria tidak akan mempengaruhi masalah kesuburan dan
kepriaannya nanti setelah dewasa. Dokter Taufik memberikan penjelasan tentang hal
tersebut dan Ny. Halim dapat memahami penjelasan tersebut.
PRIORITAS MASALAH
Masalah nomor 4
Hasil pemeriksaan dokter terhadap Satria didapatkan:
- Ukuran penis 2,0 cm,
- Prepusium dapat dibuka,
- Glans penis tidak ada muara urethra,
- Pada bagian distal batang penis ada lobang kecil kemerahan dan masih ada sisa urin,
- Scrotum tebal dan keras, testis dextra teraba di canalis inguinalis. Testis sinistra teraba
di scrotum, keras dan besarnya sebesar telor bebek,
SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 1
SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS
- Postur tubuh Satria kurus dan ekstremitas superiornya tampak lebih panjang.
Alasan:
karena dalam hal ini telah terjadi kelainan pada organ urogenitalia serta keadaan gizi
buruk pada pasien, sehingga apabila tidak segera dilakukan tatalaksana dapat
menimbulkan komplikasi yang lebih parah yakni berupa masalah kepriaan dan infertilitas
serta perburukan tumbuh kembang pasien.
ANALISIS MASALAH
1. An. Satria, 9 tahun memiliki zakar yang kecil dan muara saluran kemihnya ada di
bawah batang zakar sehingga ia ditolak pada acara khitanan masal.
a. Bagaimana proses pembentukan penis, urethra dan muara urethra?
Jawab:
Perkembangan tuberkulum genitale tuberkulum genitale mengalami pemanjangan
penarikan urethral fold ke arah depan urethral fold bersatu mengelilingi
urethral groove urethral groove menutupi lempeng urethra terbentuk urethra
penis perjalanan terjadi di sepanjang aspek kaudal phallus yang telah memanjang
tetapi tidak mencapai bagian paling distal sel-sel ectoderm dari ujung penis
menembus ke arah dalam dan membentuk suatu korda epitel pendek perolehan
lumen oleh korda penis dengan OUE yang terdapat pada glans (muara normal
urethra berada pada glans penis).
b. Apa makna zakar kecil dan muara saluran kemih berada di bawah batang
zakar?
Jawab:
Makna zakar kecil adalah terjadi mikropenis.
Makna muara saluran kemih ada di bawah batang zakar adalah hipospadia.
c. Apa saja penyebab zakar kecil dan muara saluran kemih ada di bawah batang
zakar?
Jawab:
Penyebab zakar kecil (mikropenis):
1) Disebabkan oleh hipogonadisme primer atau disfungsi hipotalamus atau hipofisis.
(Sumber: R. Putz dan R. Pabst (Atlas Sobotta), 2006: 196 dan 199)
PENIS
SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 3
SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS
Penis mempunyai radix penis yang terfiksasi dan corpus yang tergantung bebas. Penis
terdiri dari radix, corpus dan glans penis. (Snell, Richard S., 2006:392 dan 404).
Radix penis : 3 massa jaringan erektil (bulbus penis, crus penis dextra, crus penis
sinistra).
Bulbus penis dibungkus oleh musculus bulbospongiosus, crus penis dibungkus
oleh musculus ischiocavernosus.
Bulbus penis corpus spongiosum penis (ventral) pada bagian distal melebar
glans penis.
Crus penis dextra et sinistra corpus cavernosa penis (dorsal).
Arteri
Corpus cavernosa penis: arteri profunda penis
Corpus spongiosum penis: arteri bulbi penis
Sebagai tambahan ada arteri dorsalis penis. Semua arteri tersebut merupakan cabang
dari arteri pudenda interna.
Venae
Mengikuti nama arteri dan bermuara ke vena pudenda interna.
Aliran Limfe
KGB atau limfe inguinal medial.
Innervasi
Nervus pudendus dan plexus pelvicus.
URETHRA MASCULINA
Urethra masculina panjangnya sekitar 8 inci (20 cm) dan terbentang dari collum
vesicae urinaria sampai ostium urethrae externum pada glans penis. Urethra masculina
dibagi menjadi tiga bagian: (1) pars prostatica, (2) pars membranacea, dan (3) pars
spongiosa.
SKENARIO A | Hipospadia, Mikropenis, UDT dan Tuberkulosis Testis 4
SKENARIO A MIKROPENIS+HIPOSPADIA+UDT+TB TESTIS
Urethra pars prostatica : 1 inci (3 cm), berjalan dari basis prostat sampai ke
apex prostat, bagian urethra paling lebar dan diameter terbesar.
Urethra pars membranacea: inci (1,25 cm), terletak di dalam diafragma
urogenitale dan dikelilingi oleh musculus sphincter urethrae, bagian urethra yang
paling pendek dan paling tidak dapat dilebarkan.
Urethra pars spongiosa: 6 inci (15,75 cm), dibungkus di dalam bulbus dan corpus
spongiosum penis, bagian tersempit dari seluruh urethra.
FISIOLOGI
Penis : berfungsi sebagai organ kopulasi dan membungkus urethra.
Urethra : berfungsi sebagai saluran tempat mengalirnya urin dari kandung kemih
keluar dan juga berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan semen+sperma melalui
penis ke lingkungan luar.
e. Apa dampak kelainan muara urethra terhadap proses miksi dan ejakulasi?
Jawab:
Terjadi ketidaktuntasan dalam pengeluaran urin dan semen+ejakulasi, sehingga dapat
meninggalkan sisa dalam urethra tersebut yang memudahkan terjadinya infeksi.
2. Berdasarkan hasil anamnesis antara Ny. Halim (ibunya Satria) dengan dokter
Taufik diketahui riwayat berikut ini:
- Satria merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara (3 laki-laki dan 1 perempuan).
- Ny. Halim menderita demam ketika mengandung Satria saat usia kehamilan 3
bulan.
- Satria lahir dengan berat badan 2250 gram, cukup bulan dan persalinan normal.
a. Apa makna dari satria merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara (3 laki-laki dan
1 perempuan)?
Jawab:
Dua saudara laki-laki Satria lainnya tidak dijelaskan bahwa mengalami keluhan yang
sama, tapi dalam ditarik kesimpulan secara tidak langsung dua saudara lainnya
normal. Hal ini menunjukkan bahwa kelainan yang dialami Satria adalah kelainan
kongenital bukan kelainan herediter.
b. Adakah hubungan antara demam pada kehamilan 3 bulan dengan kondisi Satria
saat ini?
Jawab:
Ada, mayoritas penyebab dari demam adalah adanya infeksi, sehingga dapat diduga
bahwa infeksi akan mempengaruhi pembentukan hormon Human Chorionic
Gonadothropin (HCG) dari plasenta sehingga produksi testosteron janin menurun dan
akan bermanifestasi terhadap perkembangan organ genitalia maskulina.
Jadi, hubungannya adalah demam pada kehamilan 3 bulan merupakan faktor
predisposisi terhadap kelainan yang dialami satria, yang berupa hipospadia,
mikropenis dan UDT.
c. Adakah hubungan berat badan, etnis dan makanan dengan ukuran penis?
Jawab:
Ada.
Berat badan :
Etnis : Pria keturunan Afrika-Amerika memiliki organ seksual yang lebih
besar.
Makanan :
3. Pada usia 7 tahun Satria menderita pilek dan demam, serta batuk-batuk yang
berlangsung lama, sehingga berat badannya turun dan tubuhnya tambah kurus,
setelah itu buah zakar kirinya membesar tanpa sakit.
Apa kemungkinan penyakit yang menyebabkan keluhan tersebut?
Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi ukuran testis?
Penyakit apa yang dapat menyebabkan BB turun?
a. Apa penyebab dari pilek, demam, batuk, berat badan turun dan pembesaran
zakar kiri tanpa sakit?
Jawab:
Pilek, demam, batuk
1) Infeksi : bakteri, virus, parasit
2) Non-infeksi : obat-obatan dan lain-lain
Berat badan turun
1) TB paru
2) TB ekstraparu
3) Gangguan endokrin
4) Gangguan jantung dan ginjal
5) Infeksi
6) Kanker/keganasan
Pembesaran Testis kiri
1) Tuberkulosis Testis (TB kelenjar)
2) Karsinoma testis (seminoma testis)
3) Orchitis
4) Hernia skrotal
5) Spermatokel
6) Hidrokel
7) Varikokel
b. Apa hubungan keluhan pilek dan demam serta batuk-batuk yang berlangsung
lama pada usia 7 tahun dengan keluhan buah zakar kirinya membesar tanpa
sakit?
Jawab:
Jika keluhan pilek, demam, batuk kronis dan berat badan menurun saling dihubungkan
maka dapat diduga bahwa telah terjadi infeksi saluran napas yang bersifat kronis.
Penyakit yang paling mendekati dengan keluhan tersebut adalah tuberkulosis paru.
Tuberkulosis dapat mengenai seluruh bagian tubuh kecuali rambut dan kuku, sehingga
dapat diduga bahwa pada kasus ini telah terjadi penyebaran infeksi hingga mencapai
testis dan penyakit ini disebut dengan TB kelenjar (tuberkulosis testis) yang dapat
menyebabkan terjadinya hipertropi zakar kiri tanpa sakit.
Jadi hubungannya adalah tuberkulosis paru atau infeksi Mycobacterium
tuberculosis di paru merupakan predisposisi untuk terjadinya hipertropi testis
(tuberkulosis testis).
c. Bagaimana patogenesis dari pilek, demam, batuk, berat badan turun dan
pembesaran zakar kiri tanpa sakit?
Jawab:
Pilek
Pajanan mikroorganisme (Mycobacterium tuberculosis) di cavum nasi pertahanan
fisik di cavum nasi (rambut-rambut dan mukosa hidung) produksi mukus terpacu di
cavum nasi sekret cair pilek.
Batuk
Pajanan mikroorganisme (Mycobacterium tuberculosis) terhirup dan masuk
kesaluran pernafasan partikel < 5 m akan terus masuk ke laring, trakea dan
bronkus menempel di silia saluran pernapasan terjadi pertahanan fisik melalui
silia saluran pernapasan stimulasi reseptor iritan refleks batuk, kemudian
berlanjut terjadi pertahanan melalui PMN dan sel goblet menghasilkan mucus berlebih
transfor mukosilier refleks batuk, berlanjut menginfeksi paru dormant
diproses oleh APC dibawa ke KGB terdekat (T-helper) diferensiasi menjadi
Th1 yang mengeluarkan IL-2 aktivasi sel T sitotoksik dikeluarkan sitotoksin
untuk membunuh dormant daerah sekitar mengalami kerusakan nekrosis
pengkijuan di paru sebagian secret dari pengkijuan berada di saluran napas
transfor mukosilier refleks batuk (batuk menjadi kronis).
lebih tinggi dari keadaan biasanya) banyak terjadi lipolisis berat badan
menurun.
Pembesaran zakar kiri tanpa sakit (hipertropi testis sinistra tanpa sakit)
Infeksi Paru mikroorganisme (Mycobacterium tuberculosis) menyebar melalui
aliran darah atau limfe penyebaran infeksi mencapai testis respon imunitas di
testis dengan aktivasi makrofag dormant dormant diproses oleh APC dibawa
ke KGB terdekat (T-helper) diferensiasi menjadi Th1 yang mengeluarkan IL-2
aktivasi sel T sitotoksik dikeluarkan sitotoksin untuk membunuh dormant
daerah testis mengalami kerusakan terbentuk granuloma tuberkulosis testis
(tuberkulosis kelenjar) terjadi proses perbaikan yaitu dengan memicu fibrosis dan
pembentukan jaringan parut hipertropi testis sinistra tanpa sakit.
b. Berapa ukuran normal penis menurut usia dan berapa ukuran penis yang
termasuk kategori mikropenis?
Jawab:
TESTIS
Testis sinistra biasanya terletak lebih rendah dibandingkan testis dextra. Testis
berbentuk oval dan konsistensinya padat.
Testis terletak bebas di dalam tunica vaginalis dan tidak terikat pada jaringan
subkutan atau kulit.
Dari permukaan dalam capsula terbentang banyak septa fibrosa yang membagi
bagian dalam organ menjadi lobulus-lobulus (lobuli testis).
Di dalam setiap lobulus terdapat satu sampai tiga tubuli seminiferi yang berkelok-
kelok.
Tubuli seminiferi bermuara ke dalam jalinan saluran yang dinamakan rete testis.
Ductuli efferentes yang kecil menghubungkan rete testis dengan ujung atas
epididymis (Snell, Richard S., 2006:168).
FISIOLOGI
Scrotum
Membungkus testis
Mempertahankan suhu testis selalu berada 2-3 derajat di bawah suhu basal tubuh.
Testis
Tubulus seminiferus : menghasilkan sperma.
Sel Leydig : menghasilkan hormon testosterone.
Jawab:
Skrotum terdiri atas integumentum kommunis dan tunika dartos. Kulit skrotum lebih
tipis, rambut lebih sedikit dan kaya akan glandula. Terdapat glandula sebasea dan
glandula kulit tubuler. Di bagian dalam kulit skrotum melekat ke tunika dartos dengan
perantara jaringan ikat longgar. Tunika dartos terdiri atas berkas otot polos yang
arahnya tidak teratur serta serabut kolagen dan elastis.
Pada kasus ini di saat usia kehamilan 3 bulan, ada riwayat demam. Penyebab
terbanyak dari demam adalah infeksi, sehingga dapat disimpulkan kemungkinan ibu
pasien mengalami infeksi sehingga terjadi demam dan bermanifestasi pada kelainan
yang diderita pasien.
Penyebab kelainan yang dialami Satria yaitu UDT dextra adalah infeksi yang terjadi
pada ibu saat usia kehamilan 3 bulan sehingga terjadi demam dan akan mempengaruhi
produksi hormon testosteron janin, sedangkan hipertropi testis sinistra disebabkan oleh
infeksi tuberkulosis paru yang mengalami metastase ke testis (tuberkulosis testis).
Mikropenis
Ibu terpajan mikroorganisme saat usia kehamilan 3 bulan infeksi transplasenta
janin dalam kandungan mikroorganisme berkembang biak di plasenta gangguan
sintesis Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dari plasenta stimulus ke sel
interstitial testis (Leydig cells) menurun produksi testosteron menurun proses
pemanjangan tuberkulum genitale terganggu perkembangan phallus tidak maksimal
mikropenis.
Hipospadia dan masih ada sisa urin, glans penis tidak ada muara urethra
Ibu terpajan mikroorganisme saat usia kehamilan 3 bulan infeksi transplasenta
janin dalam kandungan mikroorganisme berkembang biak di plasenta gangguan
sintesis Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dari plasenta stimulus ke sel
interstitial testis (Leydig cells) menurun produksi testosteron menurun penarikan
urethral fold ke arah depan terganggu penyatuan urethral fold mengelilingi
urethral groove tidak sempurna hipospadia, sel-sel ectoderm dari ujung penis tidak
menembus ke arah dalam dan tidak membentuk suatu korda epitel pendek tidak l
memperoleh umen oleh korda glans penis tidak ada muara urethra gangguan
miksi urin keluar dari lokasi hipospadia masih ada sisa urin rentan infeksi
inflamasi lobang kemerahan.
UDT dextra
Ibu terpajan mikroorganisme saat usia kehamilan 3 bulan infeksi transplasenta
janin dalam kandungan mikroorganisme berkembang biak di plasenta gangguan
sintesis Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dari plasenta stimulus ke sel
interstitial testis (Leydig cells) menurun produksi testosteron menurun kontraksi
ritmis gubernakulum untuk menarik testis ke skrotum menurun descensus
5. Ny. Halim bertanya kepada dokter mengapa anaknya tidak dapat dikhitan dan
kenapa buah zakar kirinya membesar dan buah zakar kanan tidak masuk ke dalam
kantongnya. Apakah kelainan yang diderita Satria tidak akan mempengaruhi
masalah kesuburan dan kepriaannya nanti setelah dewasa. Dokter Taufik
memberikan penjelasan tentang hal tersebut dan Ny. Halim dapat memahami
penjelasan tersebut.
a. Apa mitos tentang kepriaan dengan ukuran penis?
Jawab:
Mitos yang beredar di masyarakat adalah adanya anggapan bahwa ukuran penis yang
besar dapat memberikan kenikmatan dan kepuasan pada pasangannya.
Mitos mengenai ukuran alat genital seringkali disebut-sebut sebagai salah satu faktor
yang mempengaruhi kenikmatan bercinta. Semakin besar ukuran penis,
kemampuannya untuk memuaskan pasangan pun semakin besar. Begitu pula
sebaliknya, semakin kencang otot vagina, maka kenikmatan pun semakin bertambah.
Namun, mitos itu tak selamanya benar, yang terpenting adalah bagaimana pasangan
mengenali tubuhnya dengan baik, sehingga dapat memilih gaya bercinta apa yang
paling tepat bagi mereka.
obatan atau trauma bedah. Adapun yang berpengaruh terhadap produksi sperma atau
semen adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, stress, nutrisi yang
tidak adekuat, asupan alkohol berlebihan dan nikotin. Produksi sperma yang optimal
membutuhkan suhu di bawah temperatur tubuh, spermatogenesis diperkirakan kurang
efisien pada pria dengan jenis pekerjaan tertentu, yaitu pada petugas pemadam
kebakaran dan pengemudi truk jarak jauh, berupa masalah yang berasal dari penyebab
spesifik untuk setiap pasangan meliputi : frekuensi sanggama yang tidak memadai,
waktu sanggama yang buruk, perkembangan antibody terhadap sperma pasangan dan
ketidakmampuan sperma untuk melakukan penetrasi ke sel telur.
Tidak adanya vas deferens kongenital
UDT
Nutrisi yang tidak adekuat
Asupan alkohol yang berlebihan
Nikotin
Pekerjaan yang berhubungan dengan suhu (pemadam kebaran dan pengemudi truk
jarak jauh)
Motilitas dan penetrasi sperma ke ovum yang kurang baik.
Radiasi
Zat-zat kimia.
c. Apa saja macam teknik khitan? (teknik, persiapan alat, jenis dan obat anastesi)
Jawab:
Teknik sirkumsisi
1) Disinfeksi lapangan operasi dengan povidon yodium.
2) Daerah operasi di tutup dengan kain steril.
3) Pada anak lebih besar atau dewasa, pembiusan dilakukan dengan anastesi lokal
dengan menyuntikkan pada basis penis (pada garis tengah dorsum penis). Obat
anastesi di suntikkan secara infiltrasi di bawah kulit dan melingkari basis penis.
Kemudian tunggu beberapa saat dan di yakin kan bahwa batang penis telah terbius.
4) Jika terdapat fimosis dilakukan dilatasi dulu dengan clem sehingga preputium
dapat ditarik ke proksimal. Selanjutnya preputium dibebaskan dari perlekatan
dengan glans penis dan dibersihkan dari smegma atau kotoran lain.
5) Memotong preputium penis dengan berbagai teknik, antara lain teknik deseksi
preputium atau sleeve, teknik Gulotion, teknik dorsal slit, dengan mempergunakan
alat plastibel atau Gomco.
6) Setelah kulit preputium terlepas, dilakukan hemostasis untuk merawat perdarahan.
Perhatian utama pada arteri yang terdapat di frenulum penis.
7) Kulit proximal dan distal didekatkan dengan penjahitan dengan memakai plain
catgut.
Teknik Dorsumsisi
1) Tandai batas insisi dengan menjepit kulit prepusium dengan klem/pinset.
2) Prepusium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6 ditarik ke distal.
3) Preputium dijepit dengan klem bengkok dan frenulum dijepit dengan kocher.
4) Preputium diinsisi pada jam 12 diantara jepitan klem dengan menggunakan
gunting kearah sulcus coronarius, sisakan mukosa kulit secukupnya dari bagian
distal sulcus pasang tali kendali.
5) Pindahkan klem (dari jam 1 dan 11 ) ke ujung distal sayatan (jam 12 dan 12)
Insisi meingkar kekiri dan kekanan dengan arah serong menuju frenulum di distal
penis (pada frenulum insisi dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali).
6) Buat tali kendali pada jam 3 dan 9.
7) Gunting dan rapikan kelebihan mukosa.
8) Rawat perdarahan yang terjadi.
Dalam hadits Rasulullah SAW menjelaskan: "Allah tidak akan menerima shalat yang
tidak disertai dengan bersuci." (HR. Ahmad, Nasa'i, dan Ibnu Majah dari Usamah).
7. Gangguan apa yang paling mungkin terjadi pada kasus ini (WD)?
Jawab:
Kelainan genitalia externa maskulina kongenital, yaitu hipospadia, mikropenis dan
undescensus testiculorum (UDT), serta hipertropi testis sinistra (orchitis) et causa
tuberkulosis testis.
8. Apa pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada kasus ini?
Jawab:
Tes BTA
Transluminasi
Pemeriksaan USG inguinal dan abdomen
Biopsi Testis dan kultur mikroorganisme
10. Apa yang akan terjadi bila keadaan ini tidak diatasi secara komprehensif
(komplikasi)?
Jawab:
Infertilitas, risiko menjadi suatu keganasan, kerentanan terjadinya infeksi dan lain-lain.
11. Apakah gangguan ini bisa diatasi sampai tuntas, bagaimana peluangnya
(Prognosis)?
Jawab:
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungsional : malam
KESIMPULAN
An. S, laki-laki usia 9 tahun mengalami hipospadia, mikropenis dan undescensus testiculorum
dextra (UDT dextra) et causa ibu terinfeksi mikroorganisme (demam) pada masa kehamilan 3
bulan disertai hipertropi testis sinistra et causa tuberkulosis testis pada usia 7 tahun.
KERANGKA KONSEP
TB paru
Gangguan perkembangan
genitalia externa maskulina Hematogen
metastase ke testis
Mikropenis Hipospadia UDT dextra
TB testis
Hipertropi testis
sinistra
Gangguan
Gangguan sintesis hormon Human
pertumbuhan
Chorionic Gonadotropin (HCG) Asupan nutrisi ke
dan
dari plasenta janin menurun
perkembangan
ekstremitas
pada janin pada
Stimulus ke sel interstitial Bahan baku pembentuk usia 3-4 bulan
testis (Leydig cells) menurun hormon menurun
Pajanan mikroorganisme
(Mycobacterium tuberculosis) di cavum
nasi
Dikeluarkan
sitotoksin untuk T-helper Th1 Tc Dibawa ke KGB terdekat
membunuh dormant (T-helper)