PETROLOGI
(TGS 212)
GENESIS MAGMA
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah swt, atas limpahan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, terutama kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Genesa Magma ini dengan
lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah-satu tugas yang
diberikan oleh Dosen Petrologi.
Makalah ini merupakan penjabaran ataupun review dari ilmu yang telah diberikan
saat kegiatan perkuliahan yaitu khususnya membahas tentang genesa
pembentukan magma,tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Raras Prabowo
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR ....................................................................
DAFTAR
ISI ..............................................................................................................................
...iiBABI.....................................................................................................................
.. A.BATUAN............................................................................................................
4
1.Definisi Magma............................................................................................... .4
B. Magma............................................................................................................... 8
3. Komposisi Magma............................................................................................ 13
4 Evolusi Magma.................................................................................................. 13
DEFINISI MAGMA
3
Magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk secara
alamiah ,bertemperatur tinggi dan bersifat mobile(dapat bergerak)serta terdapat
pada kerak bumi bagian bawah .Menurut Turner dan Verhoogen (1960),F.F
Ground (1947),Takeda (1970).
Magma memiliki sifat viskositas, atau resistensi untuk mengalir, yang dikontrol
oleh kandungan silika. Mineral silika tersusun oleh jaringan tetrahedra dengan
ikatan antar atom yang sangat kuat, sehingga sulit untuk bersifat mengalir.
Semakin asam magma, semakin banyak mineral silika, semakin kental atau
semakin tinggi viskositasnya. Sebaliknya magma basa; dimana pada letusan 1783
di Iceland pernah diukur pergerakan magmanya mencapai jarak 80 km.
4
Magma merupakan larutan yang sangat kompleks,terdiri atas beberapa
bahan yang larut ,ada yang bersifat gas atau volatile
(H2O,CO,CO2,F,Cl,NH3,CH4,S,H2S,dan SO2) yang merupakan penyebab
mobilitas magma dan ada yang bersifat non gas atau nonvolatile (35-79% terdiri
atas silicon dioksida (SiO2) dengan oksida dari unsur-unsur utama lainya seperti
Al,Mg,Ca,Ti,Na dan K) yang merupakan bahan pembentuk mineral yang lazim
dijumpai pada batuan beku.Magma dapat mencapai permukaan bumi,dikeluarkan
sebagai lava.
5
(I) Gradient geothermal sebagai sumber panas yang diperlukan untuk meleburkan
batuan di mana temperature bertambah sekitar 3 C setiap 100 meter kedalaman.
(ii) Confining pressure atau tekenan dari segala arah yang bertambah seiring
dengan bertambahnya kedalaman.
Ditinjau dari lingkungan tektonik ,maka magma paling banyak terbentuk pada
batas lempeng divergent dan konvergent.
6
Suhu leleh meningkat dengan bertambahnya tekanan, sehingga penurunan
tekanan pada suatu tubuh batuan panas dapat menyebabkan pelelehan.
Kurva leleh bergeser ke kiri ketika terdapat air yang membantu lepasnya
ikatan kimia didalam mineral.
For a mineral with H2O or CO2 present, the melting temperature first
decreases with increasing pressure.
Untuk mineral dengan H2O atau CO2 ini, suhu leleh pertama menurun
dengan meningkatnya tekanan
For a pure dry (no H2O or CO2 present) mineral, the melting temperate
increases with increasing pressure.
Untuk kering murni (tidak ada H2O atau CO2 sekarang) mineral,
pencairan meningkat sedang dengan meningkatnya tekanan.
7
Initial Composition of Magma
Komposisi awal magma ditentukan oleh komposisi batuan sumber dan tingkat
pencairan sebagian. Secara umum, pencairan sumber mantel (garnet peridotit)
menghasilkan magma mafik / basaltik. Mencairnya sumber kerak menghasilkan
magma lebih mengandung silika. Secara umum magma lebih mengandung silika
terbentuk dengan derajat rendah pencairan sebagian. Sebagai tingkat peleburan
parsial meningkat, komposisi kurang mengandung silika dapat dihasilkan. Jadi,
mencair mafik sebuah sumber sehingga menghasilkan magma felsic atau
menengah. Mencairnya ultrabasa (sumber peridotit) menghasilkan magma
basaltik.
Komposisi magma ditentukan oleh komposisi bahan yang meleleh, derajat
fraksinasi, dan jumlah pengotoran dalam magma oleh batuan samping (parent
rock). Dan telah disepakati pula kalau sumber panas di dalam selubung dan inti
bumi adalah :
Panas sisa bumi,
Pembusukan mineral radioaktif,
Pelepasan gelombang tenaga,
Radiasi matahari dan reaksi eksotermik
PEMBENTUKAN MAGMA
8
Teori Tektonik lempeng terbukti sebagai salah satu kontrol utama dalam
kejadian pembentukan dan penyebaran batuan di dalam dan permukaan bumi.
Secara global, magma muncul di permukaan pada dua zona: zona pemekaran
lempeng samudera, dan zona penunjaman lempeng samudera.
Proses Pembentukan Magma pada Zona Penunjaman
Perubahan komposisi dari batuan induk basa menjadi magma menengah dan
asam dapat dijelaskan dengan proses pelelehan sebagian (partial melting).
9
2). Divergent boundaries batas lempeng yang ditandai dengan terbentuknya
kerak bumi baru,terbentuk akibat adanya gaya tarik saling menjauhantara dua
lempeng.Pergerakan lempeng saling menjauh menyebabkan penipisan dan
pergerakan kerak bumi dan akhirnya terjadi pengeluaran material baru dari mantel
membentuk jalur magmatic/gunungapi.Contohnya pembentukanya gunungapi
pematang tengah samudra di Lautan Pasifik.
10
Lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma
bergerak ke permukaan,kemudian membentuk budur gunungapi tengah samudra
Tetapi batuan mantel atas darimana magma berasal bersifat ultrabasa (<45 %
silika), tersusun terutama oleh mineral-mineral silika ferromagnesian dan hanya
sedikit mineral-mineral silika non-ferromagnesian.
Penyebab perubahan komposisi dari batuan induk ultrabasa menjadi magma basa
adalah proses pelelehan sebagian (partial melting), dimana hanya sebagian batuan
induk saja yang meleleh membentuk magma.
11
EVOLUSI MAGMA
Magma dapat berubah menjadi magma yang bersifat lain oleh proses-
proses sebegai berikut :
1 Hibridasi: Pembentukan magma baru karena pencampuran dua magma
yang berlainan jenisnya.
2 Sinteksis:Pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan
batuan samping.
3 Anateksis : Proses pambentukan magma dari peleburan batuan
pada kedalaman yang sangat besar.
12
dari keadaan awal yang homogen dalam skala besar menjadi masa batuan beku
dengan komposisi yang bervariasi.
Proses-Proses Diferensiasi Magma, meliputi :
13
Crystal Flotation adalah pengembangan kristal ringan dari sodium dan
potassium yang akan memperkaya magma pada bagian atas dari waduk
magma.
14
Sebagian magma sisa kemudian menerobos batuan samping yang dikenal
sebagai peristiwa injeksi magmatic.Komponen berharga dari proses ini disebut
deposit injeksi magmat
GENESA MAGMA
Seperti yang dikatakan sebelumya ,magma yang awalnya bersifat basa dapat
berubah menjadi magma asam dan intermediet.
Hal tersebut dapat terjadi melalui beberapa proses yang mungkin,yang pertama
yaitu,proses pembentukan magma dari pencampuran dua jenis magma yang
berbeda,misalnya pada kejadian tumbukan atau subduksi antara lempeng benua
yang bersifat asam dengan lempeng benua yang bersifat basa.
Tumbukan
Akibat tumbukan tersebutr akan timbul tekanan yang tinggi di bidang
subduksi ,sehingga menimbulkan suhu yang tinggi yang kemudian
melelehkan dua jenis lempeng dengan dua jenis komposisi yang berbeda
tersebut bercampur sehingga memungkinkan untuk terbentukmagma
intermediet.
Asimilasi
Percampuran (assimilation), saat evolusi magma juga dipengaruhi oleh
batuan sekitarnya (wall-rock). Magma dalam temperatur tinggi, sewaktu
kristal-kristal mulai terbentuk maka panas ini akan menjalar dan
melarutkan batuan-batuan sekitarnya. Sehingga mempengaruhi komposisi
magma tersebut.
Magma basa yang berasimilasi dengan kerak benua yang bersifat
asam ,misalnya saat proses intrusi yang berlangsung sangat lama karena
jarak yang jauh antara sumber magma dengan permukaan bumi,dapat
menghasilkan magma berkomposisi asam akibat konsentrasi awal magma
yang bersifat basa mulai berubah akibat asimilasi magma basa dengan
batuan asam,sehingga konsentrasi asam lebih dominan pada magma yang
akhirnya sampai kepermukaan bumi.
15
Pemisahan (differentiation), yaitu proses dimana magma yang homogen
terpisah dalam fraksi-fraksi komposisi yang berbeda-beda.
16
Urutan kristalisasi dari mineral-mineral pembentuk batuan beku
menyediakan kunci terhadap pemahaman sejarah pendinginan magma .Asumsi
dasar: semua magma berasal dari magma induk basa..
17
(countinuous dan discontinuous) karena proses pembentukanya saling terpisah
dan independent.
18
Klasifikasi Batuan beku intrusi Ultramafic / ultra basa berdasarkan
perbandingan mineral Piroxin (Px) , Hornblenda (Hbl) dan mineral Olivin (Ol)
yang terkandung dalam batuan tersebut. (IUGS, 1999)
Mafic or Basaltic-- SiO2 45-55 wt%, high in Fe, Mg, Ca, low in
K, Na
.Intermediate or Andesitic-- SiO2 55-65 wt%, intermediate. in Fe,
Mg, Ca, Na, K
Felsic or Rhyolitic-- SiO2 65-75%, low in Fe, Mg, Ca, high in K,
Na.
Gases - At depth in the Earth nearly all magmas contain gas.Gas gives
magmas their explosive character, because the gas expands as pressure is
reduced.
(Gas - Pada kedalaman di Bumi hampir semua magma mengandung
19
gas.Gas Memberikan magma karakter eksplosif mereka, karena gas
mengembang sebagai tekanan Mengurangi.)
Mostly H2O with some CO2
Minor amounts of Sulfur, Cl , and F
Felsic magmas usually have higher gas contents than mafic
magmas
Temperature of Magmas
Mafic/Basaltic - 1000-1200oC
Intermediate/Andesitic - 800-1000oC
Felsic/Rhyolitic - 650-800oC.
THE ROCK SCYCLE
20
pelapukan,erosi,transportasi,dan pengendapan sedimen yang telah mengalami
proses pembatuan(litifikation)menjadi beberapa jenis batuan sedimen.
Siklus batuan tak selalu berjalan dalam satu siklus penuh,karena siklus
tersebut dapat terpotong ditengah jalan.Misalnya,batuan sedimen tak berubah
menjadi batuan metamorf,tapi langsung lebur menjadi magma dan membentuk
batuan beku,atau batuan beku termetamorfisme,atau batuan metanmorf tersingkap
dan mengalami pelapukan,atau batuan sedimen kembali mengalami proses
21
pelapukan,atau berbagai kemungkinan lain yang bias terjadi dengan dikontrol oleh
proses internal seperti tektonik dan eksternal yaitu udara dan air.
INTRUSI MAGMA
Telah kita ketahui bersama bahwa magma terbentuk di litosfer yang berasal
dari pergesekan antara 2 lempeng dalam zona subduksi. Pergesekan antara 2
lempeng menimbulkan panas dan mampu melelehkan batuan yang kemudian
lelehan batuan tersebut menjadi dapur magma. Magma dengan temperatur yang
tinggi dan tekanan tinggi pula akan selalu menuju ke tekanan yang lebih rendah
yaitu di permukaan bumi. Maka dari itu usaha magma untuk keluar atau menuju
ke tekanan yang lebih rendah dikenal dengan ekstrusi dan intrusi. Intrusi adalah
proses terobosan magma ke dalam lapisan kulit bumi (litosfer) tetapi tidak sampai
keluar dari permukaan bumi.Ekstrusi adalah proses keluarnya magma dari dapur
magma hingga ke permukaan bumi.Intrusi magma juga menyebabkan berbagai
bentuk penampang Gunung api.Menurut jenisnya intrusi terbagi menjadi beberapa
macam intrusi yang terjadi di bawah permukaan bumi
22
kepermukaan bumi. Pergerakan magma yang naik ini akan melalui bidang bidang
lemah yang ada didalam bumi, selanjutnya pergerakan magma didalam bumi ini
atau yang kita kenal dengan Intrusi.. Macam-macam intrusi tampak seperti pada
gambar, yang diantaranya :
Deeper in the earth intrusion of magma can form bulbous bodies called
plutons and the coalescence of many plutons can form much larger bodies called
batholiths.(Lebih dalam intrusi magma dapat membentuk tubuh bulat Disebut
pluton dan perpaduan dari banyak pluton dapat membentuk tubuh yang jauh
lebih besar Disebut batolit).
Plutons are large intrusive bodies, of any shape that intrude in replace
rocks in an irregular fashion. pluton adalah badanintrusi yang besar, dari bentuk
apapun yang mengintrusi untuk menggantikan batuan yang di intrusinya menjadi
tidak teratur.
Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan
yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat
sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan
atasnya tetap rata.
23
Sill adalah magma yang tipis menyusup di antara lapisan
batuan. Kedudukan nya sejajar dengan perlapisan batuan.
24
Igneous Rocks are formed by crystallization from a liquid, or magma.
They include two types (Batuan beku dibentuk oleh Kristalisasi dari
cairan, ataumagma. Batuantersebut termasuk dua tipe ini:
o Volcanic or extrusive igneous rocks form when the magma cools
and crystallizes on the surface of the Earth(vulkanik atau batuan
beku ekstrusif terbentuk Ketika pendinginan magma dan
mengkristal di permukaan bumi).
o Intrusive or plutonic igneous rocks wherein the magma
crystallizes at depth in the Earth(Intrusive atau batuan beku
plutonik dimana batuan beku yang mengkristal jauh di dalam
bumi).
Viscosity of Magmas
25
Viscosity is the resistance to flow (opposite of fluidity). Depends on
composition, temperature, & gas content. (Viskositas adalah resistensi
terhadap aliran (Opposite fluiditas). Tergantung pada komposisi, suhu, &
kandungan gas )
o Higher SiO2 content magmas have higher viscosity than lower
SiO2 content magmas.(Tinggi SiO2 magma konten memiliki
viskositas yang lebih tinggi daripada yang lebih rendah SiO2
magma konten)
26
Tephra that falls from the eruption column produces a tephra fall deposit.
(jatuhan tepra dari kolom erupsi menghasilkan deposit jatuh tephra)
27
Hubungan Antara Jenis Batuan Dengan Keberadaanya Pada Kerak Bumi
Intrusive:
o Hipabisal-ryolit porfiri
28
-Andesit porfiri
-Basalt porfiri
29