DAN PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM Oleh : Putri Purnama Yanti (1112096000012) Reza Falepi (1112096000027) Rizky Widyastari (1112096000025) PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 PENGENALAN ALAT SPEKTROFOTOMETER UV-VIS KALIBRASI DAN PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM Jum at, 13 Maret 2015 I. PENDAHULUAN Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang d i absorpsi. Spektrofotometri merupakan suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna maupun t idak pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentuk an suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmit an ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Radiasi elektromagnetik memiliki sifat ganda yang disebut sebagai sifat dualisti k cahaya yaitu: 1. Sebagai gelombang 2. Sebagai partikel-partikel energi yang disebut foton. Karena sifat tersebut maka beberapa parameter perlu diketahui misalnya panjang gelombang, frekuensi dan energi tiap foton. Panjang gelombang (l) didefinisikan sebagai jarak antara dua puncak. Hubungan dari ketiga parameter di atas dirumuskan oleh Planck yang dikenal denga n persamaan Planck. Hubungan antara panjang gelombang frekuensi dirumuskan sebagai : c = . v atau = c/v atau v = c/ Persamaan Planck: hubungan antara energi tiap foton dengan frekuensi E=h.v E = h . c/ dimana : E = energi tiap foton h = tetapan Planck (6,626 x 10-34 J.s), v = frekuensi sinar c = kecepatan cahaya (3 x 108 m.s-1) SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Spektrofotometri UV-Vis menggunakan 2 buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan Visebel. Meskipun sudah tersedia alat yang lebih canggih de ngan hanya menggunakan satu sumber cahaya, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Untuk system spektrofotometri UV-Vis paling banyak tersedia dan paling popular digunakan. Kemudahan ini adalah dapat digunakan baik untuk sampel yang berwarna maupun tidak berwarna. Itu mengapa dalam praktikum spektrofotometr i, yang digunakan adalah spektrofotometri UV-Vis. Komponen dari spektrofotometri UV-Vis adalah : 1. Sumber cahaya. Sumber cahaya polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan berbagai macam rentang panjang gelombang. a. Untuk sepktrofotometer UV menggunakan lampu deuterium atau disebut juga heavy hidrogen b. Untuk sepktrofotometer VIS menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram c. Untuk sepktrofotometer UV-VIS menggunan photodiode yang telah dilengkapi monokromator 2. Monokromator Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monokromatis. Jenis monokromator yang saat ini banyak digunakan adalan gratting atau lensa prisma dan filter optik. Monokromatis pada spektrofotometer UV-Vis biassanya terdiri dari susunan : celah (slit) masuk filter plasma kisi (grating) celah luar. Celah (slit) monokromator adalah bagian yang pertama dan terakhir di suatu sistem optik monokromator pada spektrofotometer UV-Vis. Celah dibuat dari logam yang kedua ujungnya diasah dengan cermat sehingga sama. Lebar celah masuk dan celah keluar harus sama yang dapat diatur dengan memutar tombol mekanik atau diatur dengan sistem elektronik. Filter optik. Cahaya tampak yang merupakan radiasi elektromagnetik denagan panjang gelombang 380 780 nm adalah cahaya putih yang merupakan campuran cahaya dengan berbagai macam panjang gelombang. Filter optik berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya tampak yang diteruskan sesuai dengan warna filter optik yang dipakai. Prisma dan kisi (grating) merupakan bagian monokromator yang terpenting. Prisma dan kisi pada prinsipnya menispersi radiasi elektromagnetik sebatas mungk in supaya didiapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis. Jika digunakan grating maka cahaya akan dirubah menjadi spektrum cahaya. Sedangkan filter optik berupa lensa berwarna sehingga cahaya yang diteruskan sesuai dengan warnya lensa yang dikenai cahaya. Ada banyak lensa warna dalam satu alat yang digunakan sesua i dengan jenis pemeriksaan. 3. Kuvet atau wadah larutan yang akan diuji. Sel atau kuvet merupakan wadah sampel yang akan dianalisis. Ditinjau dari pemakaiannya kuvet ada dua macam yaitu kuvet yang permanen terbuat dari bahan gelas atau leburan silika dan kuvet dispossible untuk satu kali pemakaian yang terbuat dari teflon atau plastik. Ditinjau dari bahan yang dipakai membuat kuvet ada dua macam yaitu : kuvet dari leburan silika (kuarsa) dan kuvet dari gelas. Kuvet dari leburan silika dapat dipakai untuk analisa kuantitatif dan kulitatif pada daerah pengukuran 380 1100 nm. Dan kuvet dari bahan gelas dipakai pada daerah pngukuran 380 1100 nm karena bahan dari gelas mengabsorbsi radiasi UV. 4. Detektor Fungsi detektor dalam spektrofotometer adalah mengubah sinyal radiasi yang diterima menjadi sinyal elektronik. Beberapa persyaratan tentang kualitas dan fu ngsi detektor di dalam spektrofotometer UV-Vis antara lain : a. Detektor harus mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap radiasi yang diterima, tetapi harus memberikan derau (noise) yang sangat minimum. b. Detektor harus mempunyi kemampuan untuk memberikan respon terhadap reaksi pada daerah panjang gelombang yang lebar (UV-Vis). c. Detektor harus memberikan respon terhadap radiasi dalam waktu yang serempak. d. Detektor harus meberikan jaminan terhadap respon kuantitatif dan sinyal elektronik yang dikeluarkan harus berbanding lurus dengan sinyal yang diterima. e. Sinyal elektronik yang diteruskan detektor harus dapat diaplikasikan untuk penguat (amplifer) ke rekorder (pencatat). 5. Read out Berfungsi memprogramkan besarnya isyarat listrik, yang menyatakan dalam persen (%) maupun adsorbansi (A). Prinsip penentuan spektrofotometer UV-Vis adalah aplikasi hukum Lambert beer yaitu absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi, namun demikian pada kenyataannya penyimpangan sering terjadi. A = a.b.C Keterangan : A = absorbansi a = absorsVIitas b = tebal kuvet (cm) C = konsentrasi larutan (M) II. TUJUAN 1. Memahami prinsip kerja alat spektrofotometer UV-VIS 2. Mengetahui cara mencari panjang gelombang maksimum 3. Mengetahui cara mengkalibrasi alt spektrofotometer UV-VIS III. METODE KERJA 1. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah spektrofotometer uv-vis, tabung reaksi, gelas beker, pipet, kuvet, dan tisu. Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah aquades dan etil asetat. 2. Prosedur Kerja a. Kalibrasi Alat Spektrofotometer UV-VIS Spektofotometer dinyalakan minimal 15 menit sebelum digunakan. Larutan blanko berupa aquades disiapkan dan dimasukkan ke dalam kuvet, bagian sisi terang kuvet dikeringkan agar tidak ada larutan yang menempel di luar kuvet. Kemudian dipilih aplikasi scan. Dimasukkan range panjang gelombang, yaitu pada range 400-200 nm untuk uv dan 800-400 nm untuk visible. Kemudian lampu yang akan digunakan dipilih dan dilakukan beberapa kali pengulangan pembacaan. Sampel yang ingin dikukur dimasukkan dan diberi nama. Diklik autozero, dan kuvet yang telah berisi sampel dimasukkan ke holder. Kemudian ditunggu sampai pembacaan selesai atau nilai absorbansi 0.00. b. Mencari Panjang Gelombang Maksimum Setelah dikalibrasi, kuvet diganti dengan sampel atau larutan yang akan dicari panjang gelombang maksimumnya. Sampel yang digunakan dalam percobaan adalah etil asetat. Kuvet dibilas terlebih dahulu dengan aquades, kemudian dibilas dengan etil asetat yang akan diukur. Kemudian distart untuk mengukur sampel. Serapan yang muncul diperhatikan. Kemudian dicari panjang gelombang maksimum setiap sampel dengan melihat serapan maksimumnya. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada praktikum mengenai pengenalan alat spektrofotometer UV-VIS kalibrasi dan pengukuran panjang gelombang maksimum ini digunakan pelarut yang berbeda-beda untuk setiap kelompoknya. Namun disini akan dibahas penggunaan pelarut etil aset at untuk analisis panjang gelombang maksimumnya. Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus CH3CH2OC(O)CH3. Senyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini berwujud cairan tak berwarna, memiliki aroma khas. Berikut merupakan struktur kimia etil asetat. Gambar 1. Struktur Kimia Etil Asetat Dari hasil analisis yang dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-VIS diperoleh spektrum seperti dibawah ini : 240.01nm, 10.00A 11 242.50nm, 10.71A 10 244.99nm, 10.00A 9 8 227.00nm, 10.00A 248.00nm, 10.00A 7 A 6 5 2 3 5 . 0 0 n m , 1 0 . 0 0 A 4 3 2 268.30nm, 0.74A 1 -0 200 250 300 350 400 nm Name Sample137.Sample Description Gambar 2. Kromatogram Etil Asetat Data hasil kromatogram diatas mempunyai puncak (peak) yang terlalu rapat, sehingga tidak dapat diketahui panjang gelombang maksimumnya. Nilai absorbansi y ang diperoleh juga sangat tinggi, yaitu mencapai 10. Hal ini disebabkan oleh terlalu pekatnya pelarut yang digunakan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan panjang gelombang maksimum maka harus diketahui gugus kromofornya. Etil asetat mempunyai gugus kromofor tunggal, yaitu C=O (karbonil dari senyawa ester) yang mempunyai panjang gelombang maksimum sebesar 210 nm. Tabel 1. Gugus Kromofor Pada Panjang Gelombang UV-VIS Berikut merupakan spektrum UV-VIS etil asetat yang didapat dari jurnal Chromatography Application Note AN20 mengenai Acetone as an Alternative to Ethyl Acetate in Flash Chromatography Gambar 3.Spektrum UV-VIS Etil Asetat Dari spektrum diatas, panjang gelombang maksimum etil asetat yaitu berada dikisa ran 200-225 nm dengan absorbansi 0,55-0,65. Jadi berdasarkan data dan sumber literat ur, panjang gelombang maksimum etil asetat yaitu sekitar 210 nm. V. KESIMPULAN 1. Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis adalah interaksi yang terjadi antara en ergi yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul. 2. Cara mengkalibrasi alat spektrofotometer UV-VIS adalah memasukkan aquades ke dalam kuvet, discan pada panjang gelombang UV/VIS, diklik autozero. 3. Panjang gelombang maksimum untuk etil asetat didapat dengan mencari gugus kromofornya, yaitu C=O sebesar 210 nm VI. DAFTAR PUSTAKA Acetone as an Alternative to Ethyl Acetate in Flash Chromatography. Chromatograp hy Application Note AN20. 2 Diasyti Pramita, Harlia, Endah Sayekti. 2013. Karakterisasi Senyawa Alkaloid Dar i Fraksi Etil Asetat Daun Kesum (Polygonum Minus Huds). 2(3):142-147 Etil Asetat. http://id.wikipedia.org/wiki/Etil_asetat. 15/3/15:21.53
UJI KANDUNGAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA BIJI PALEM PUTRI (Veitchia Merillii) SERTA APLIKASINYA DALAM PEMBUATAN PRODUK LOTION