Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupannya,
yaitu :
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya
Keterikatan dan ketergantungan antara manusia satu dengan yang lain mendorong manusia untuk
membentuk kelompok masyarakat yang disebut kelompok sosial atau sosial group. Dari definisi para
ahli dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan
dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.
Pembentukan kelompok sosial yang ada didalam masyarakat mempunyai dasar-dasar tersendiri. Dasar
pembentukan kelompok social tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
2. Kesatuan religious
Kesatuan religius merupakan kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan agama atau
kepercayaan tertentu. Melalui kesamaan agama atau kepercayaan inilah terbangun komunikasi dan
kerjasama yang erat antara anggota yang tersebar di dalam lingkungan negara, benua, bahkan seluruh
penjuru dunia.
Klasifikasi Durkheim
1. Kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas mekanik
Merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Yang
diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap. Seluruhan warga masyarakat diikat oleh kesadaran
kolektif, yaitu kesadaran bersama.
Merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bentuk solidaritas ini bersifat
mengikat, sehingga unsur-unsur didalam masyarakat tersebut saling bergantung. Karena adanya
kesalingtergantungan ini, ketiadaan salah satu unsur akan mengakibatkan gangguan pada
kelangsungan hidup bermasyarakat.
1. Gemeinschaf
Merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi, dan eksklusif. Suatu keterikatan yang dibawa
sejak lahir. Contohnya adalah ikatan perkawinan, agama, Bahasa, adat, dan rumah tangga.
2. Gesellschaft
Merupakan kehidupan public sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama, tetapi
setiap orang tetap mandiri. Bersifat sementara dan semu. Contohnya adalah ikatan pekerja dan ikatan
pengusaha.
1. Kelompok primer
Ditandai dengan pergaulan, kerja sama, dan tatap muka yang intim. Ruang lingkup kelompok primer
yang terpenting adalah keluarga, teman bermain pada masa kecil, rukun warga, dan komunitas orang
dewasa.
2. Kelompok sekunder
Kelompok sekunder yang formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan. Contohnya adalah koperasi
dan partai politik
2. Out-group (kelompok luar), apabila kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar
munculah rasa kebencian, permusuhan, perang, atau perampokan.
2. Berdasarkan derajat interaksi sosial, berdasarkan derajat interaksi sosial terdiri dari kelompok-
kelompok yang anggotanya saling mengenal (face to face grouping) dan kelompok-kelompok yang
anggotanya tidak mempunyai hubungan yang erat.
5. Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama, terdapat in-group dan out-group
6. Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan, dapat dibedakan menjadi kelompok primer dan sekunder.
Dalam konteks Indonesia kedua kelompok tersebut tercermin dalam paguyuban dan patembayan.
c. Patembayan, merupakan bentuk kehidupan bersama dimana diantara anggotanya terdapat ikatan
lahir yang bersifat pokok, dalam jangka waktu yang relative pendek. Contohnya, hubungan dalam
dunia industry atau organisasi politik.
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga
secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang
merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah
kedekatan dan kesamaan.
1. Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam
sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di
sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-
individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin
mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan
peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial.
Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya
kelompok pertemanan. Kedekatan geografis daerah asal, ketika seseorang merantau ke suatu tempat
dan bertemu dengan orang yang sama-sama merantau dan berasal dari daerah yang sama, maka orang
tersebut merasa ada ikatan batin, meskipun semula belum saling mengenal ketika masih di daerah
asal.
2. Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan
di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang
yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat,
kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan kesamaan
yang dimaksud antara lain:
a. Kesamaan kepentingan
Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan maka kelompok sosial ini akan bekerja
sama demi mencapai kepentingan yang sama tersebut.
b. Kesamaan keturunan
Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan keturunan biasanya orientasinya
adalah untuk menyambung tali persaudaraan, sehingga masing-masing anggotanya akan saling
berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk menjaga tali persaudaraan agar tidak
terputus.
c. Kesamaan nasib
Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/ profesi, maka akan terbentuk kelompok sosial yang
mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya.
1. Merupakan kesatuan yangnyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia
yang lain.
2. Memiliki struktur social yang setiap anggotanya memiliki peran dan status tertentu
KONDUKSI
Keterangan:
Q = kalor (joule)
k = koefisien konduski (konduktivitas termal)
t = waktu (s)
A = luas penampang (m persegi)
L = panjang logam (m)
T = Suhu (kelvin)
Contoh Soal
Sebuah lempeng baja mempunyai luas penampang 20 cm2 panjang 50 cm. Jika perubahan suhu yang
terjadi antara 2 titik yang jaraknya 1 m pada lempeng baja tersebut adalah 50 o C dan Konduktivitas
kalor dari lempeng baja tersebut adalah 0,16 W/mK. Berapa laju perpindahan kalor?
Jawab
Keterangan:
Q = kalor (joule)
h = koefisien konveksi
t = waktu (s)
A = luas penampang (m persegi)
T = Suhu (kelvin)
Contoh Soal
Sejenis gas beracun berada di dalam ruang tertutup berbentuk tabung dengan penampang melintang
80 cm2. Jika terjadi perubahan suhu sebesar 80oC dan koefisien konveksi gas tersebut adalah 80
W/mK maka berapa laju perpindahan kalor dalam gas beracun tersebut?
Jawab:Heheh ayo sobat hitung silahkan dicoba sendiri ya,, tinggal dimasukkan rumus di
atas
RADIASI
Keterangan:
P = Daya Radiasi/Energi Radiasi setiap Waktu (watt)
Q = Kalor (joule)
t = waktu (s)
e = emisivitas bahan
A = luas penampang (m persegi)
T = suhu (kelvin)
o = konstanta stefan boltzmann (5,67 x 10-8)
Contoh:
1. Benda hitam sempurna luas permukaannya 1 m2 dan suhunya 27 C. Jika suhu sekelilingnya 77 C,
hitunglah:
a. kalor yang diserap persatuan waktu persatuan luas
b. energi total yang dipancarkan selama 1 jam.
Jawab:
Benda hitam, maka e = 1
T1 = 300 K
T2 = 350 K
= 5,67.10-8 watt m-2K-4
a. Kalor yang diserap per satuan waktu = e ( T24 T14) = 1. 5,67.10-8 (3504 3004) = 391,72 watt/m2
b. R = Q/A.t = 391,72. 1. 3600 = 1.410.120 Joule =