Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pada
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Skripsi
telah diperiksa dan disetujui oleh:
Mengetahui,
Dekan
Prof. Dr. Ir. A. Niartiningsi, MS. Dr. Ir. Aisjah Farhum, M.Si.
NIP. 196112011987032002 NIP. 196906051993032002
Tanggal Lulus:
3
RIWAYAT HIDUP
PSP).
4
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunianya sehingga seluruh proses penelitian dengan judul Variabilitas
hasil tangkapan jaring insang tetap hubungannya dengan kondisi
oseanografi di perairan Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara
dapat terlaksana hingga pada tahap penulisan skripsi ini. Salam dan
shalawat atas junjungan Nabiyyullah Muhammad SAW suri teladan bagi
seluruh ummat manusia di muka bumi.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana pada jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang sangat berarti, mulai
dari awal pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini. Penulis
sepantasnya menghaturkan terima kasih dan penghargaan sebesar-
besarnya kepada :
1. Kedua orang tua saya H. Andi Bakri dan Hj. Andi Fausiah beserta
keluarga besar tersayang atas segala dukungannya baik secara
materil maupun doanya untuk penulis sehingga memberi motivasi
kepada penulis untuk terus belajar dan berpikir tentang masa depan
penulis.
2. Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan ibu Prof. Dr. Ir. Hj. A.
Niartiningsi,MS. dan Ketua Jurusan Perikanan bapak Prof. Dr. Ir. H.
Musbir, M.Sc. dan Ketua Program Studi ibu Dr. Ir. Aisjah Farhum, M.Si.
atas dukungan dan kerja samanya selama ini.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musbir, M.Sc selaku pembimbing utama dan
sebagai pembimbing anggota bapak Dr.Ir.Alfa Nelwan, M.Si yang telah
banyak meluangkan waktu untuk membimbing, dan memberi saran-
saran yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyusun skripsi ini.
4. Tim penguji, Prof. Dr. Ir. Achmar Mallawa, DEA; Dr. Ir. Mukti Zainuddin,
M.Sc; Dr. Ir. Aisjah Farhum, M.Si yang telah memberikan saran dan
keritik dalam proses penyelesaian skripsi.
6
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2. TINJAUAN PUSTAKA
Metode pengoprasian
Setting
Disain
Pada umumnya yang disebutkan dengan jaring insang permukaan
ialah jaring dengan bentuk empat persegi panjang, mempunyai mata
jaring yang sama ukurannya pada seluruh jaring. Lebar jaring lebih
pendek jika dibandingkan dengan panjangnya, dengan kata lain, jumlah
mesh depth lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah mesh size pada
arah panjang jaring (Nomura dan Yamazaki, 1977; Ayodhyoa, 1981).
Pada lembaran-lembaran jaring, pada bagian atas dilekatkan
pelampung (float) dan pada bagian bawah dilekatkan pemberat (sinker).
Dengan menggunakan dua gaya yang berlawanan arah, yaitu bouyancy
12
dari float yang bergerak menuju keatas dan sinking force dari sinker
ditambah dengan berat jaring didalam air yang bergerak menuju kebawah,
maka jaring akan terentang (Gambar 1).
B. Faktor oseanografi
Perairan Indonesia pada umumnya dapat dibagi dua yakni perairan
dangkal yang berupa paparan dan perairan laut dalam. Paparan atau
perairan laut dangkal adalah zona laut terhitung mulai garis surut terendah
hingga pada kedalaman sekitar 120 200 m, yang kemudian biasanya di
susul dengan lereng yang lebih curam kearah laut (Nontji, 1993). Faktor
kedalaman sangat berpengaruh dalam pengamatan dinamika oseanografi
dan morfologi pantai seperti arus, ombak, dan transport sedimen.
Hutabarat dan Evans (1984) mengemukakan bahwa stratifikasi suhu
vertical, penetrasi cahaya, densitas dan kandungan zat-zat hara
berhubungan dengan kedalaman perairan.
Tiap spesies ikan menghendaki suhu optimum dan perubahan suhu
berpengaruh terhadap proses metabolisme, sehingga mempengaruhi
aktivitas ikan dalam mencari makan dan pertumbuhan ikan, selain itu juga
mempengaruhi kondisi massa air laut (Brotowidjoyo. Dkk. 1995). Ikan
mempunyai beberapa kondisi fisik dan biologi yang optimum, karenanya
menjadi sangat penting mengetahui kondisi optimum tersebut untuk
13
bagian utara hingga bagian tengah perairan, dan massa air tawar dari
daratan yang mempengaruhi massa air di bagian selatan dan bagian utara
dekat pantai. Kondisi ini mempengaruhi densitas ikan, dan kebanyakan
kelompok ikan yang ditemukan dengan densitas tinggi (0,9 ikan/m) pada
daerah bagian selatan dengan salinitas antara 29,36-31,84 , dan
15
3. METODOLOGI PENELITIAN
Pengukuran salinitas
Salinitas diukur dengan menggunakan salinometer yang memiliki
tingkat ketelitian 1. Air laut diambil pada bagian permukaan dan
ditempatkan dalam suatu wadah (ember), selanjutnya salinometer
dimasukkan ke dalam ember. Pengukuran salinitas dilakukan sebelum
jaring insang tetap ditarik.
Pengukuran kecerahan
Pengukuran kecerahan perairan dilakukan dengan menggunakan
seichi disk, yaitu piringan yang memiliki warna hitam dan putih.
Pengukuran dilakukan dengan menurunkan seichi disk secara perlahan-
lahan ke dalam perairan, ketika warna hitam dan putih pada seichi disk
tidak tampak dicatat kedalaman perairan. Selanjutnya secara perlahan
lahan seici disk diangkat kembali, ketika warna hitam dan putih tampak
dicatat kedalaman perairan. Kecerahan perairan ditentukan dengan
persamaan berikut:
+
() =
2
19
Pengukuran kedalaman
Kedalaman perairan (m) diukur dengan menggunakan batu dan tali
duga yang dilakukan pada setiap trip penangkapan sebelum penarikan
jaring dilakukan.
D. Analisis Data
Berdasarkan tujuan penelitian, maka analisis data dilakukan untuk
mendeskripsikan variabilitas hasil tangkapan dan menghitung hubungan
jumlah hasil tangkapan dengan kondisi oseanografi.
Metode Penangkapan
Pada saat nelayan tiba di daerah penangkapan ikan, yang pertama
dilakukan adalah menurunkan jaring sekitar jam 12 siang sampai jam 4
sore. Jaring diturunkan sampai kedalaman 0,5 meter dari permukaan. Bila
dianggap sudah banyak ikan yang terjerat atau terpuntal maka dilakukan
penarikan jaring, penarikan jaring dilakukan menggunakan tenaga
manusia. Setelah jaring terangkat maka pengambilan hasil tangkapan
dilakukan dengan mengambil satu persatu hasil tangkapan. Selanjutnya
jika operasi penangkapan akan dilakukan lagi, maka segera jaring
diturunkan.
10
5
25
Tabel 1. Deskripsi statistik produksi ikan dari jaring insang tetap selama
31 trip penangkapan di perairan Kolaka Utara.
No Jenis ikan Maksimum Minimal Rataan Variasi
(kg) (kg) (kg)
26
Frekuensi kemunculan
Frekuensi kemunculan dari setiap jenis ikan selama 31 trip
penangkapan menunjukkan layang memiliki peluang tertangkap lebih
besar dibandingkan jenis lainnya, karena setiap trip tertangkap atau
frekuensi kemunculannya sebesar 100%. Frekuensi kemunculan
terendah adalah jenis ikan biji nangka, dimana peluang tertangkap selama
31 trip penangkapan sebesar 12,9% atau sebanyak 4 kali dalam 31 trip
penangkapan (Tabel 2 dan Gambar 6).
100%
Persentase frekuensi
80%
60%
40%
20%
0%
27
7% 9% Peperek
Kembung lelaki
10%
Biji nangka
5%
baronang
12%
57% layang
cendro
C. Kondisi Oseanografi
Salinitas
29
31
30.5
30
29.5
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Trip
Kecepatan arus
Perubahan kec arus selama 31 trip penangkapan berada pada
kisaran 0,031-0,042 m/dtk, dengan nilai rata-rata kecepatan arus selama
31 trip penangkapan sebesar 0,035 m/dtk.Hasil perhitungan koefisien
keragaman sebesar 7,8%. Pola kecepatan arus menunjukkan pada akhir
trip penangkapan (April 2011) cenderung meningkat (Gambar 9).
0.044
Kec.Arus (m/dtk)
0.042
0.04
0.038
0.036
0.034
0.032
0.03
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Trip
Gambar 9. Pola distribusi kec arus di lokasi penelitian jaring insang
tetap. Koefisien keragaman= 7,8%
Kedalaman
30
18
16
14
12
10
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Trip
Kecerahan
4
3.9
Kecerahan (m)
3.8
3.7
3.6
3.5
3.4
3.3
3.2
3.1
31
29
28.5
28
27.5
27
26.5
26
25.5
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Trip
Gambar 12. Pola distribusi suhu permukaan laut di lokasi penelitian jaring
insang tetap. Koefisien keragaman= 3,4%.
1.0
0.8
cted Cum Prob
0.6
33
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 80.106 2 40.053 1.750 .192(a)
Residual 640.990 28 22.893
Total 721.097 30
Keterangan: a Variabel bebas (Predictors): (Constant), kedalaman,
kecepatan arus
b Variabel tak bebas (Dependent Variable): produksi
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
37
Subani, W dan Barus, HR . 1972. Alat dan Cara Penangkapan Ikan dan
Udang Laut di Indonesia. Jurnal Penelitian Perikanan Laut No.
50. Edisi khusus. Jakarta.