Definisi MRS
Magnetic resonance spectroscopy (MRS) adalah suatu metode non invasif
yang dapat menilai metabolisme otak. Pemeriksaan ini di pergunakan lebih luas
saat ini untuk memberikan informasi mengenai proses penyakit. Pemeriksaan MRS
dapat dilakukan pada berbagai bagian tubuh, tetapi pemeriksaan proton MRS pada
otak memiliki makna klinis.
Pada pemeriksaan proton MRS, terdapat dua metode dasar yang digunakan,
yaitu single-voxel (SV) dan multi-voxel (MV). Singel-voxel melibatkan sampling
dari hanya satu daerah jaringan. Pada SV-MRS, hanya satu elemen otak (voxel)
yang dipilih untuk di analisis. Puncak distribusi metabolit pada skala perubahan
kimia (pada ppm) diperoleh berdasarkan analisa struktur frekuensi pada sinyal
yang terdapat pada voxel ini. SV-MRS menggunakan pulse sequences point-
resolved spectroscopy (PRESS) atau Stimulated echo acquisition mode (STEAM).
STEAM memiliki resolusi frekuensi yang lebih tinggi, tetapi sangat sensitive
terhadap gerakan pasien. Resolusi PRESS sedikit lebih rendah daripada STEAM,
namun kurang sensitive terhadap gerakan pasien.Perbandingan antara puncak
metabolit dalam suatu spectrum dan adanya penurunan atau kenaikan puncak
dalam spectrum yang terpisah, memberikan gambaran fingerprint dari biokimiawi
otak,sehingga memungkinkan untuk membuat suatu penilaian yang non invasive
dari biokimiawi suatu jaringan.
B. Kolin (Ch)
Puncak kolin pada 3,21 ppm, mengandung kontribusi kumulatif dari
proton trimethylammonium pada kolin, betaine, dan karnitin, ditambah proton
H5 dari myo- inositol dan taurin. Kontribusi kolin merupakan penjumlahan
sinyal dari beberapa komponen kimia yang mengandung kolin (fosforilkolin,
gliserofosforilkolin dan kolin bebas). MRS tidak dapat mendeteksi senyawa
kolin yang terdapat di dalam membran teatpi pada keadaan destruksi
membrane sel yang disebabkan oleh penyakit, kolin dilepaskan terakumulasi
dan dapat terdeteksi.Kolin merupakan struktur komponen dari membran
seluler terutama membran myelin. Puncak kolin cenderung meningkat pada
tumor yang maligna dan penyakit neurodegeneratif. Inflamasi fokal yang
menyebabkan peningkatan aktivitas seluler dan sering menyebabkan
kerusakan membran seluler juga dapat meningkatkan peningkatan puncak
kolin.
C. Kreatin (Cr)
Puncak kreatin pada 3,03 ppm disebabkan oleh proton kelompok metil
(CH3) kreatin, fosfokreatin, lisin dan glutation. Fosfokreatin merupakan
molekul dasar untuk pemeliharaan energy dependent system pada semua sel
otak.Konsentrasinya maksimal pada cerebelum kemudian substantia grisea
dan selanjutnya substantia alba. Kadar kreatin umunya stabil pada beberapa
situasi karena tingginya puncak kreatin sering digunakan sebagai acuan pada
perbandingan tingi puncak metabolit lainnya.
D. Myo-inositol (ml)
Myo- inositol memiliki 2 puncak yaitu pada 3,56 dan 4,06 ppm,
yang diperkirakan merupakan cadangan dari membran pospoinositin dan
merupakan second mesenger dari sistim hormonal dan berpartisipasi dalam
regulasi enzim susunan saraf pusat. Myoinositol merupakan salah satu dari
faktor pertumbuhan(growth factor) dan merupakan bakal dari fosfatidil
inositol yang merupakan bagian dari lapisan lipid dari membran seluler. Myo-
inositol terdapat terutama pada sel glial yang spesifik. Fungsi lain adalah
osmoregulasi nutrisi seluler dan detoksikasi.Puncak kombinasi yang rendah
pada 3,56 ppm berasal dari glisin dan inositol-1- fosfat.
E. Sycllo inositol
Sycllo inositol adalah isomer dari Myo-inositol yang tidak mengalami
perubahan metabolik yang dapat menghambat transportasi dan perlekatan ml
yang berhubungan dengan lipid. Puncak tunggal pada 3,35 ppm diyakini
berasal dari enam proton metana dalam molekul alkohol siklik dari Scyllo
inositol bukan berasal dari taurin seperti teori sebelumnya. Glukosa dalam
jaringan otak dapat terdeteksi dengan MRS, dengan waktu singkat oleh Time
Echo pada 3,43 ppm.Area di bawah kurva ini dapat digunakan untuk
penghitungan konsentrasi glukosa otak.
F. Laktat(Lac)
Laktat dapat terdeteksi pada spektrum 1,32 ppm, jumlah yang sedikit
dapat ditemukan pada kehamilan. Hal ini diyakini bahwa laktat jika ditemukan
dalam jumlah yang lebih besar, terutama pada awal kehidupan merupakan
inidikator terjadinya kerusakan otak. Laktat pada pemeriksaan IH MRS
merupakan keadaan yang normal ditemukan pada anak yang lahir prematur.
Puncak yang rendah pada janin makin lama akan menurun sampai usia
kehamilan 40 minggu. Konsentrasi laktat bervariasi sesuai dengan kematangan
otak. Pada bayi baru lahir, konsentrasi laktat lebih tinggi di daerah yang
kurang matur, seperti parietal, frontal bagian aterior, dan temporal.Pada otak
yang lebih matur konsentrasi laktat lebih tinggi dalam ganglia basalis dan gyrii
sentral.
G. Glutamin dan Glutamat
Pada pemeriksaan proton MRS dengan TE yang pendek,beberapa
puncak kecil muncul pada spektra 2,1 dan 2,4 ppm, yaitu glutamin dan
glutamat. Hanya saja pada penggunaan induksi medan magnet sebesar 1,5 T,
puncak-puncak tersebut akan tumpang tindih dan sangat sulit untuk dipisahkan
dengan puncak NAA.
H. Lipid (Lip)
Puncak lipid menunjukan puncak sempit pada 1,3 dan 0,9 ppm dari
ranai Acyl- (CH2)n- dan proton metil CH3. Lipid tidak terdeteksi padsa
jaringan otak yang normal, karena pada proton Acyl biasanya berlebihan di
dalam molekul lipid.Resonansi lipid pada 1,3 ppm merupakan puncak yang
dominan, yaitu kurang lebih 5 kali lebih tinggi dari puncak 0,9 ppm. Puncak
Lipid yang terdeteksi pada pemeriksaan menunjukan adanya lipid bebas. Pada
penelitian baru-baru ini menyatakan bahwa puncak yang sempit tersebut
berasal dari penurunan drastis lipid intraseluler atau ekstraselluler.Lipid bebas
berasal dari membran yang rusak yang disebabkan oleh berbagai proses.Pada
beberapa kasus, sel-sel tertentu memiliki simpanan lipid intrinsik.Pada
umumnya proses kerusakan tersebut terjadi pada perubahan patologis seperti
hipoksia, proses nekrotik dan inflamasi. Lipid merupakan komponen mayor
dari otak dengan jumlah 20% dari jumlah keseluruhan komponen jaringan
otak, yang merupakan komponen dari membran sel dan bukan merupakan
molekul bebas. Lipid jarang terdeteksi pada pemeriksaan proton MRS karena
pergerakan terbatas dalam struktur membran, akibatnya lipid memiliki waktu
T2 relaxation yang pendek.n Untuk menilai spektrum yang normal seorang
neurosurgeon dari Hutington medical Research Institutes memberikan suatu
metode yang mudah. Ia menggunakan sisirnya di atas spketrum yang
menghubungkan beberapa puncak metabolit sehingga membentuk
sudut kira-kira 45. Jika sudutnya kurang lebih sekitar 45 maka spektrum
tersebut bisa dikatakan normal. Tetapi jika selisih banyak dari Hunters
angle maka spektrum abnormal.
Gambar Hunter AngleDikutip dari Proton MR Spectroscopy of brain
Jenis- jenis Metabolit proton yang Terdeteksi pada Pemeriksaan Proton MRS