perkembangan perkembangan
dalam aspek dalam aspek
bahasa kognitif
Aspek motorik anak usia prasekolah lebih berkembang dari usia sebelumnya. Keterampilan motorik
kasar dan halus bertambah baik. Ketrampilan motorik kasar pada anak usia 3 tahun anak adalah dapat
mengendarai sepeda roda tiga, menaiki tangga menggunakan kaki bergantian, berdiri satu kaki selama
beberapa menit dan melompati sesuatu. Pada anak usia 4 tahun anak mampu melompat dengan satu
kaki, menangkap bola dan menuruni tangga dengan kaki bergantian. Pada anak usia 5 tahun anak
dapat melompat dengan kaki bergantian, melempar dan menangkap bola, melompati tali, dan berdiri
seimbang satu kaki bergantian dengan mata tertutup (poter dan perry,2005 hal 665).
Sedangkan motorik halus pada anak usia 3 tahun anak dapat membangun menara 9 atau 10 balok,
membuat jembatan dari 3 balok, meniru bentuk lingkaran, dan menggambar tanda silang. Pada anak
usia 4 tahun anak dapat merekatkan sepatu, meniru gambar bujur sangkar, menjiplak segilima dan
menambahkan 3 bagian ke dalam gambar garis. Pada anak usia 5 tahun anak dapat mengikat tali
sepatu, menggunakan gunting dengan baik, meniru gambar segilima dan segitiga, menambahkan 7
sampai 9 bagian pada gambar garis dan menulis beberapa huruf dan angka serta nama depan (poter
dan perry,2005 hal 665)
Perkembangan bahasa terjadi paling cepat antara usia 2 dan 5 tahun. Pembendaharaan
kata bertambah dari 50-100 kata sampai 2000 lebih. Perbedaan yang penting antara
percakapan, produksi suara yang dapat dimengerti, dan bahasa, mendasari tindakan
tindakan mental. Bahasa mencakup fungsi pengungkapan maupun penilaian. Pada
umumnya, masalah percakapan lebih dapat dinilai untuk terapi dari pada masalah
bahasa (Behrmaan dan Kliegman, 2000 hal 60-69)
Bahasa adalah barometer yang kritis dari perkembangan kognitif maupun emosi. Anak
yang diperlakukan dengan kejam dan diacuhkan, dapat dikorelasikan dengan bahasa
yang tertunda, terutama kemampuan untuk menyampaikan keadaan emosi. Sebaliknya,
penundaan demikian dapat turut menimbulkan masalah perilaku, sosialisasi dan
pelajaran. Bahasa memainkan peran penting dalam pengaturan perilaku mula-mula
melalui pemahaman anak terhadap permintaan dan batas-batas orang dewasa dan
kemudian melalui percakapan pribadi dimana anak mengurangi larangan-larangan
orang dewasa yang pertama kali didengar dan kemudian dijiwai. Bahasa juga
5. Perkembangan dalam aspek kognitif
Piaget menunjukan dominasi persepsi di atas logika dengan urutan yang terkenal dari uji
coba pengawetan dalam salah satu uji coba, air dituangkan bolak- balik dalam pot yang
tinggi dan kecil ke piring lebar yang lebih rendah. Dan anak-anak ditanya mana yang berisi
lebih banyak. Mereka selalu memilih yang lebih besar (biasanya pot yang tinggi), bahkan
ketika peneliti menunjukan bahwa tidak ada air yang telah diambil atau ditambah pada pot
ataupun piring. Salah pengertian demikian menggambarkan hipotesis perkembangan anak
1.tentang sifat alamiah
Penyakit dunia, jugaPada
Dan Hospitalisasi kesulitan
Anakmereka dalam menyelesaikan berbagai situasi
Usia Prasekolah
secara serentak (Behrmaan dan Kliegman, 2000 hal 60-69).