Anda di halaman 1dari 6

TUMBUH KEMBANG

PADA MASA PRA-SEKOLAH

definisi pertumbuhan dan


perkembanganadalah Perubahan
1. Pertumbuhan
fisik dan peningkatan ukuran.
(Barbara Konzier,2010)

2. Perkembangan adalah Peningkatan


kompleksitas fungsi dan kemajuan
ketrampilan.(Barbara Konzier,2010)
Konsep tumbuh kembang pada usia
prasekolah
1.
perkembangan perkembangan perkembangan
dalam aspek dalam aspek dalam aspek
fisik psikososial motorik

perkembangan perkembangan
dalam aspek dalam aspek
bahasa kognitif

Pengertian konsep tumbuh


1.kembang pada
Perkembangan dalam aspek fisik usia prasekolah
Pada akhir tahun ke 2, pertumbuhan tubuh dan otak lambat, dengan penurunan yang seimbang
pada kebutuhan nutrisi dan nafsu makan antara usia 2 dan 5 tahun, rata-rata pertambahan berat
badan anak kira-kira 2 kg dan tinggi 7 cm. Setiap tahun bagian utama perut anak menjadi rata
dan tubuh menjadi lebih langsing. Puncak energi fisik dan kebutuhan tidur menurun sampai 11-
13 jam/24 jam, biasanya termasuk sekali tidur siang. Ketajaman penglihatan mencapai 20/30
pada usia 3 tahun. 20 gigi primer telah muncul pada usia 3 tahun (Behrmaan dan Kliegman,
2000 hal 60-69).
2.Perkembangan dalam aspek psikososial

2.Perkembangan dalam aspek psikososial

Masa pra sekolah (Preschool Age) ditandai adanya kecenderungan


initiativeguilty. Pada masa ini anak telah memiliki beberapa kecakapan,
dengan kecakapan-kecakapan tersebut dia terdorong melakukan beberapa
kegiatan, tetapi karena kemampuan anak tersebut masih terbatas
adakalanya dia mengalami kegagalan. Kegagalan-kegagalan tersebut
menyebabkan dia memiliki perasaan bersalah, dan untuk sementara
waktu dia tidak mau berinisatif atau berbuat (poter dan perry,2005 hal
665).

Tahap ketiga ini juga dikatakan sebagai tahap kelamin-lokomotor


(genital-locomotor stage) atau yang biasa disebut tahap bermain. Tahap
ini pada suatu periode tertentu saat anak menginjak usia 3 sampai 5 atau 6
tahun, dan tugas yang harus diemban seorang anak pada masa ini ialah
untuk belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa banyak terlalu melakukan
kesalahan. Masa-masa bermain merupakan masa di mana seorang anak
ingin belajar dan mampu belajar terhadap tantangan dunia luar, serta
mempelajari kemampuan-kemampuan baru juga merasa memiliki tujuan.
Indikator positif pada masa ini mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan
mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri
sendiri. Sedangkan indikator negatifnya adalah kurang percaya diri,
pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap
aktivitas pribadi. Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif
dan intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan
orang tua yang berjenis kelamin sama. Pembatasan akan mencegah anak
dari perkembangan inisiatif. Rasa bersalah mungkin muncul pada saat
melakukan aktivitas yang berlawanan dengan orang tua. Anak perlu
belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain (poter
dan perry,2005 hal 665).
3.Perkembangan dalam aspek motorik

Aspek motorik anak usia prasekolah lebih berkembang dari usia sebelumnya. Keterampilan motorik
kasar dan halus bertambah baik. Ketrampilan motorik kasar pada anak usia 3 tahun anak adalah dapat
mengendarai sepeda roda tiga, menaiki tangga menggunakan kaki bergantian, berdiri satu kaki selama
beberapa menit dan melompati sesuatu. Pada anak usia 4 tahun anak mampu melompat dengan satu
kaki, menangkap bola dan menuruni tangga dengan kaki bergantian. Pada anak usia 5 tahun anak
dapat melompat dengan kaki bergantian, melempar dan menangkap bola, melompati tali, dan berdiri
seimbang satu kaki bergantian dengan mata tertutup (poter dan perry,2005 hal 665).

Sedangkan motorik halus pada anak usia 3 tahun anak dapat membangun menara 9 atau 10 balok,
membuat jembatan dari 3 balok, meniru bentuk lingkaran, dan menggambar tanda silang. Pada anak
usia 4 tahun anak dapat merekatkan sepatu, meniru gambar bujur sangkar, menjiplak segilima dan
menambahkan 3 bagian ke dalam gambar garis. Pada anak usia 5 tahun anak dapat mengikat tali
sepatu, menggunakan gunting dengan baik, meniru gambar segilima dan segitiga, menambahkan 7
sampai 9 bagian pada gambar garis dan menulis beberapa huruf dan angka serta nama depan (poter
dan perry,2005 hal 665)

4. Perkembangan dalam aspek bahasa

Perkembangan bahasa terjadi paling cepat antara usia 2 dan 5 tahun. Pembendaharaan
kata bertambah dari 50-100 kata sampai 2000 lebih. Perbedaan yang penting antara
percakapan, produksi suara yang dapat dimengerti, dan bahasa, mendasari tindakan
tindakan mental. Bahasa mencakup fungsi pengungkapan maupun penilaian. Pada
umumnya, masalah percakapan lebih dapat dinilai untuk terapi dari pada masalah
bahasa (Behrmaan dan Kliegman, 2000 hal 60-69)

Bahasa adalah barometer yang kritis dari perkembangan kognitif maupun emosi. Anak
yang diperlakukan dengan kejam dan diacuhkan, dapat dikorelasikan dengan bahasa
yang tertunda, terutama kemampuan untuk menyampaikan keadaan emosi. Sebaliknya,
penundaan demikian dapat turut menimbulkan masalah perilaku, sosialisasi dan
pelajaran. Bahasa memainkan peran penting dalam pengaturan perilaku mula-mula
melalui pemahaman anak terhadap permintaan dan batas-batas orang dewasa dan
kemudian melalui percakapan pribadi dimana anak mengurangi larangan-larangan
orang dewasa yang pertama kali didengar dan kemudian dijiwai. Bahasa juga
5. Perkembangan dalam aspek kognitif

Periode prasekolah dapat disamakan dengan stadium praoperasional piaget (pralogika),


ditandai oleh pemikiran ajaib, egosentris dan pemikiran yang didominasi pleh kesadaran.
Pemikiran ajaib meliputi kerancuan dari kejadian yang kebetulan untuk sebab dan akibat,
animisme (menghubungan motivasi kepada benda mati dan kejadian) dan kepercayaan yang
tidak realistis mengenai kekuatan hasrat contoh dari pemikiran ajaib anak adalah anak
percaya bahwa orang-orang membuat hujan dengan membawa payung, bahwa matahri turun
karena lelah. (Behrmaan dan Kliegman, 2000 hal 60-69)

Piaget menunjukan dominasi persepsi di atas logika dengan urutan yang terkenal dari uji
coba pengawetan dalam salah satu uji coba, air dituangkan bolak- balik dalam pot yang
tinggi dan kecil ke piring lebar yang lebih rendah. Dan anak-anak ditanya mana yang berisi
lebih banyak. Mereka selalu memilih yang lebih besar (biasanya pot yang tinggi), bahkan
ketika peneliti menunjukan bahwa tidak ada air yang telah diambil atau ditambah pada pot
ataupun piring. Salah pengertian demikian menggambarkan hipotesis perkembangan anak
1.tentang sifat alamiah
Penyakit dunia, jugaPada
Dan Hospitalisasi kesulitan
Anakmereka dalam menyelesaikan berbagai situasi
Usia Prasekolah
secara serentak (Behrmaan dan Kliegman, 2000 hal 60-69).

Anda mungkin juga menyukai