Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Surat An-Nisa ayat 79

Dosen Pengampu: Rika Riwayani, S.Pd.M.Pd


Disusun Oleh : Khusnul Khotimah

STIT YAPIMA MUARA BUNGO


TAHUN AJARAN 2016/2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Surat Annisa ayat 79 ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran Agama Islam yang sempurna
dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan agama dengan judul Tafsir Annisa ayat 79. Disamping itu, kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan
makalan ini berlangsung sehingga dapat terselesaikan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar .............................................................................. i


Daftar isi ......................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 1
Bab II Tafsir Surat An-Nisa ayat 79
A. Surat An-Nisa ayat 79 ........................................................... 2
B. kandungan surat An-nisa' ayat 79 :................................................... 3

Bab III Penutup


A. Kesimpulan ........................................................................... 4

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Balakang

Surat An-Nisa adalah surat yang turun di Madinah. Dinamakan An-Nisa karena dalam
surat ini banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita serta yang paling
banyak membicarakan hal itu dibanding dengan yang lain. Surat ini bekerja dengan serius dan
sungguh-sungguh dalam menghapuskan sifat-sifat jahiliah yang darinyalah kelompok muslim
ini dan mencabut akar-akarnya, dan dalam membentuk sifat-sifat masyarakat muslim, serta
membersihkannya dari sisa-sisa kejahiliahan.
hakikat keberadaan manusia diatas sendi kekeluargaan dan hubungannya dengan tali
rahim. Dihimpunnya semua unsur ini didalam hati nurani manusia dan dijadikannya titik
pusat untuk mengatur masyarakat islam di atas fondasinya. Juga dipelihara golongan lemah
melalui rasa soladaritas antar keluarga, yang bertuhankan Sang Maha Pencipta Yang Maha
Esa; dan dipeliharanya masyarakat ini dari kekejian,kezaliman, dan fitnah; serta diaturnya
keluarga mislim,masyarakat muslim, dam seluruh manusia muslim diatas prinsip kesatuan
rububuiyyah dan kesatuan kemanusian.








Artinya :
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri
yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada
Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi
kamu.(An-Nisa:1)
Hakikat besar yang terkandung dalam suarat An-Nisa;1 ini melukiskan kaidah pokok
dalam tashawwur islami,yang menjadi berpijaknya kehidupan bersama. Dan kami berharap
dapat membahas secara rinci dalam pembahasan ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tafsir surat An-Nisa ; ayat 79 ?
2. Apa sajakah pelajaran dalam kandungan surat An-Nisa : 79 ?

1
Bab II
Tafsir Surat An-Nisa ayat 79
A. Surat An-Nisa ayat 79.

Artinya: Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana
yang menimpamu, Maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. kami mengutusmu menjadi
Rasul kepada segenap manusia. dan cukuplah Allah menjadi saksi. (Q.S. An-Nisa. 4: 79)

Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang
menimpamu, Maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Setiap kebaikan yang diperoleh
oleh orang mukmin, sesungguhnya berasal dari karunia dan kemurahan Allah, di ayat ini
terdapat dua hal yang harus diketahui yaitu:

Pertama: bahwa segala sesuatu yang berasal dari sisi Allah, dalam arti bahwa Dia-lah
yang menciptakan segala sesuatu dan menggariskan aturan-aturan.
Kedua: manusia terjerumus ke dalam keburukan tidak lain disebabkan dia lalai untuk
mengetahui sunnah-sunnah. Sesuatu dikatakan buruk, sebanarnya disebabkan oleh
tindakan manusia itu sendiri.

Berdasarkan pendangan ini, maka kebaikan berasal dari karunia Allah SWT secara
mutlak, dan keburukan berasal dari diri manusia sendiri secara mutlak. Masing-masing
dari dua kemutlakan ini mempunyai posisi pembicaraan tersendiri. Telah banyak dasar
yang menyatakan, bahwa ketaatan kepada Allah merupakan salah satu sebab
mendapatkan nikmat, dan bahwa kedurhakaan kepada-Nya merupakan salah satu jalan
yang mendatangkan kesengsaraan. Ketaatan kepada-Nya adalah mengikuti Sunnah-
sunnah-Nya dan menggunakan jalan-jalan yang telah diberi-Nya pada tempat mestinya.
Ayat ini merupakan salah satu dasar sosiologi dan psiklogi. Di dalam ayat ini terdapat
pelajaran yang akan membebaskan manusia dari berbagai khufarat.
Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Kewajiban Rasul hanyalah
menyampaikan ajaran Allah. Dia tidak mempunyai urusan atau campur dalam perkara
kebaikan dan keburukan yang menimpa manusia, karena beliau diutus untuk
menyampaikan ajaran dan memberikan hidayah.

Dan cukuplah Allah menjadi saksi. Sesungguhnya kamu (rasul) diutus kepada seluruh
manusia hanya sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan, bukan sebagai orang
yang berkuasa atau untuk mengubah dan mengganti aturan-aturan yang telah
ditetapkan oleh Allah.
2
Allah berfirman dalam surat Faatir ayat 43, yaitu:

Artinya: Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan
sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu. (Q.S. Faatir,
35 : 43)

B. kandungan surat An-nisa' ayat 79 :


1. Apa apa yang datang kepada kita berupa kebaikan yang kita terima, datangnya
dari Allah sebagai anugerah.
2. Sedangkan apa apa yang kita terima berupa kejelekan (semisal petaka)
datangnya dari diri sendiri, sebagai konsekwensi atas dosa dosa yang telah
diperbuat.
3. Bahwasannya baginda nabi Muhammad SAW diutus sebagai Rosul kepada umat
manusia untuk bertaqwa. Wallahu alam.

3
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Surat an-Nisa ayat 79
Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa segala sesuatu kebaikan yang menimpa
umat manusia adalah secara mutlak dating dari Allah dan segala sesuatu yang buruk yang
menimpa manusia semata-mata karena perbuatan manusia itu sendiri.

4
DAFTAR PUSTAKA
1. Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil-Quraan, Darusy-Syuruq,Beirut, 1992
2. Al-Imam Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Kasir, Sinar baru algesindo
3. https://pembangunaninsan.wordpress.com/2008/07/24/tafsir-an-nisa-79/

Anda mungkin juga menyukai