Disusun Oleh :
Pembimbing :
Dwi Hidayah,dr.,Sp.A(K),M.Kes
SURAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Journal Reading ini disusun untuk memenuhi persyaratan kepaniteraan klinik Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret / RS Dr
MOEWARDI:
Disusun Oleh :
Dwi Hidayah,dr.,Sp.A(K),M.Kes
Paparan Mekonium dan Risiko Autis
Abstrak
Hasil: Anak-anak yang terpapar mekonium (MSAF dan MAS) lebih mungkin
terdiagnosis dengan autisme dibandingkan dengan anak-anak yang tidak terpajan
(0,60% dan 0,52%, vs 0,47%). Dalam analisis yang disesuaikan, terdapat sedikit
peningkatan risiko autisme yang terkait dengan paparan MSAF ((aRR) 1,18, 95%
confidence interval ((CI)1,12-1,25), dan asosiasi marjinal yang gagal mencapai
signifikansi antara MAS dan autisme. (ARR 1,08, 95% CI 0,98-1,20).
Mekonium, feses primer yang menyerupai tar terdiri dari produk sisa yang
tidak dicerna, biasanya segera dieliminasi setelah kelahiran. Pelepasan mekonium
uterus dikaitkan dengan kondisi yang mengindikasikan insufisiensi plasenta, yang
menimbulkan hipotesis bahwa stresor fetus, seperti hipoksia sementara, dapat
memicu pelepasan mekonium dini. Pada 5 sampai 25% kelahiran cukup buln dan
sampai 50% kelahiran lebih bulan, mekonium keluar sebelum melahirkan,
menyebabkan cairan ketuban terkotori mekonium/ meconium-stained amniotic
uid (MSAF). Walaupun neonatus yang lahir dengan MSAF biasanya memiliki
prognosis baik, ~5% berkembang sindrom aspirasi mekonium/ meconium
aspiration syndrome (MAS). Penting untuk memahami bagaimana MSAF dan
MAS mempengaruhi perkembangan jangka panjang.
METODE
HASIL
Populasi penelitian kami terdiri dari 9.945.896 anak yang lahir di California
dari tahun 1991 sampai 2008, 47 277 di antaranya didiagnosis menderita autisme.
Kekhawatiran tentang bias survivor yang disebabkan karena hanya memasukan
anak-anak yang hidup pada tahun pertama mereka dipatahkan dengan temuan
bahwa hanya 1,4% anak dengan MAS meninggal sebelum ulang tahun pertama
mereka. Demografi dan Tingkat kovariat klinis dibandingkan di seluruh strata
kedua prediktor (Tabel Tambahan S1 dan S2) dan hasil (Tabel 1 dan 2).
DISKUSI
Dampak spesifik hipoksia janin pada sistem saraf pusat telah diteliti pada
hewan. Hipoksia janin kronis pada hewan pengerat mengurangi korteks dan medula
dan pmenambah volume ventrikel. Meskipun volume kortikal dapat dibangun
kembali melalui peningkatan neurogenesis dan perpanjangan jendela neurogenesis,
pematangan interneuron dan struktur mielin cenderung tidak pulih, yang
mengakibatkan cacat pada proses belajar dan ingatan. Demikian pula, hipoksia
menunda pematangan neuron GABAergik di korteks serebral, menyebabkan
deregulasi neuron. Dosis dan durasi hipoksia janin, dari ringan ke parah dan akut
sampai kronis, menentukan bentuk dan luasnya kerusakan neurodevelopmental.
Sejumlah penelitian melaporkan bahwa anak-anak dengan ASD telah mengalami
gangguan neuronal, dan gangguan konektivitas di berbagai regio otak. Proses
perbaikan dan regenerasi pada neuron dan sel glial yang rusak secara perinatal akan
memiliki berbagai tingkat keberhasilan. Mungkin anak-anak terpapar hipoksia
perinatal yang bermanifestasi sebagai MSAF tanpa resusitasi dapat secara luas
mengkompensasi kerusakan neuron, dengan regenerasi jaringan syaraf yang
menghasilkan fenotip klinis yang mengkompensasi ASD.
Kelebihan utama penelitian ini adalah bahwa kami berfokus pada single
eksposur dan mengeksplorasi mekanismenya bersamaan dengan perancu yang
spesifik secara terpisah untuk memahami kontribusi relatif dari masing-masing
variabel dalam pengaruh jaringan yang kompleks. Hal penting lainnya dari analisis
ini adalah kohort dengan jumlah sampel yang besar dan komprehensif selama 18
tahun. Populasi penelitian, termasuk kedua kasus dan kontrol, sangat beragam dan
mewakili populasi unik di California dengan status ras, suku, sosioekonomi dan
faktor budaya. Data klinis dikumpulkan secara prospektif dan universal oleh semua
rumah sakit perawatan akut di negara bagian, untuk menghindari recall dan bias
seleksi. Mengingat keseriusan MAS, pengkodeannya mungkin telah valid. Anak-
anak yang dipresentasikan untuk layanan DDS menjalani konfirmasi diagnostik
menggunakan penilaian klinis yang terstandar, membuat diagnosis klinis dan hasil
yang berkualitas tinggi.