Anda di halaman 1dari 4

1.

Evaluasi Menulis
Evaluasi dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai suatu proses
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi atau data yang
diperlukan sebagai dasar untuk membuat alternatif keputusan. Tes merupakan
salah satu alat evaluasi. Tes bahasa sangat penting dalam pembelajaran bahasa
karena tes dapat memonitor keberhasilan, baik pembelajar maupun pembelajar
dalam mencapai tujuannya. Bagi pembelajar, tes dapat digunakan untuk
mengetahui seberapa besar hasil yang telah dicapai, yaitu kemampuan yang
telah diperoleh, sedangkan bagi pembelajar, tes dapat digunakan untuk
mengetahui keefektivan pendekatan, metode, teknik, serta fasilitas yang
digunakan dalam proses pembelajaaran. (Supriyadi, 2013)
Keterampilan menulis merupakan kiat menggunakan pola-pola lisan
dalam menyampaikan suatu informasi. Tujuan pembelajaran menulis dapat
dibedakan menjadi dua, yakni: (1) siswa mampu mengungkapkan unsur-unsur
kebahasaan, seperti ejaan, kosakata, struktur kalimat, dan pemakaian paragraf,
dan (2) siswa mampu mengungkapkan gagasannya dalam bentuk tulisan yang
sesuai dengan konteks (pragmatik).
Evaluasi keterampilan menulis bertujuan mengetahui kemampuan
pembelajar dalam menyampikan ide, perasaan, dan pikirannya, serta
menggunakan perangkat bahasa target secara tulis.
Menurut Supriyadi (2013), teknik evaluasi yang dapat digunakan
dipaparkan berikut.
a. Menulis huruf, nama, peristiwa, dan keadaan yang diperdengarkan,
diperlihatkan, dan bicara.
b. Menyampaikan kembali secara tertulis suatu cerita, dialog, peristiwa
yang didengar atau dibaca.
c. Menuliskan cerita berdasarkan gambar atau rangkaian gambar.
d. Melaporkan pengalaman, peristiwa, pekerjaan, atau perjalanan secara
tulis.
e. Menjawab pertanyaan sederhana atau komplek secara tulis.
f. Membuat karangan berdasarkan tema tertentu.
g. Menggunakan ejaan dan tanda baca secara tetap.
Tompkins (dalam Supriyadi, 2013) mengatakan bahwa tes menulis
dapat disikapi dalam dua aspek, yakni sebagai tes proses (tes menulis sebagai
proses) dan tes produk (tes menulis sebagai produk). Oleh karena itu
disarankan agar tes menggunakan portofolio, yaitu koleksi segala
dokumentasi dan aktivitas siswa yang menunjukkan usaha, kemajuan, dan
pencapaian siswa dalam satu atau beberapa bidang tertentu yang dapat
digunakan sebagai alternatif atau pelengkap kegiatan tes.
Cara langsung untuk mengukur kemampuan menulis seseorang adalah
dengan menyuruh seseorang itu menulis. Akan tetepi, tes bentuk esai ini
banyak kelemahannya. Di samping itu, kemampuan menulis juga dapat diukur
dengan tes objektif. Baik tes bentuk esai maupun bentuk objektif mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Apalagi jumlah peserta tes besar jumlahnya, tes
objektif akan lebih baik. (Supriyadi, 2013)
Senada dengan pendapt di atas, menurut Djuanda untuk menilai
kemampuan menulis yang paling langsung tentulah dengan menyuruh siswa
menulis, dalam arti kata bahwa kepada mereka diberikan tugas menulis
sebuah karangan.
Unsur-unsur yang menjadi bahan penilaian atau evaluasi pengajaran
menulis adalah sebagaimana yang ditulis oleh Suhendar, dkk (1997:17) dalam
Djuanda sebagai berikut.
a. Isu karangan , merupakan gagasan atau ide pengarang yang dituangkan
dalam keseluruhan karangan. Biasanya gagasan ini disebut juga topik atau
tema. Yang menjadi penilaian adalah sejauh mana topik atau tema
merupakan bahan permasalahan yang menarik.
b. Bentuk karangan, berupa surat, laporan, iklan, pengumuman, petunjuk,
dan lain-lain.
c. Gramatika, perangkat kebahasaan yang harus sesuai dengan kaidah yang
berlaku, serta memenuhi syarat sebagai bahasa tulis.
d. Ejaan, merupakan perngkat sistem yang mengatur mekanisme pemindahan
bahasa lisan ke dalam bahasa tulis. Ketepatan ejaan meliputi (a) cara
penulisan huruf, (b) cara penulisan kata, (c) cara penulisan unsur serapan,
(d) pemakaian tanda baca.
e. Selain unsur yang sudah dijelaskan biasanya di sekolah dasar ditambah
satu unsur yang umum, yaitu kerapian tulisan. Hal ini penting karena
siswa sering menulis dengan keadaan kurang bersih, sering dihapus atau
keretas tidak beresih.
DAFTAR PUSTAKA

Djuanda. (). Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. UPI
Kampus Sumedang
Supriyadi. (2013). Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Gorontalo : UNG Press
Gorontalo

Anda mungkin juga menyukai