Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pulau kalimatan atau yang biasa di sebut dengan nama Pulau Borneo,
adalah pulau yang terbesar di Indonesia yang penuh dengan keanekaragaman
suku, bahasa dan sumber daya alam yang melimpah, di dalam pulau inilah
terdapat Suku Dayak yang bemacam-macam jenis bahasa dan adat istiadat
setempat, dengan kehidupan saling bergotong royong dan membantu sesama,
dalam hal ini kekeluargaan Suku Dayak sangat tampak. Kebiasan hidup
mengandalkan sumber daya alam yang ada di daerah setempat membuat suku
dayak sangat menyatu dengan alam bagaikan organ tubuh yang melekat pada
jiwa, dengan kehidupan inilah masyarakat suku dayak hidup dengan tenang dan
aman.
Dalam penulisan makalah ini kami sangat tertarik mengambil judul
penyakit yang ada di daerah Suku Dayak dengan nama penyakit yang biasa di
sebut oleh masyarakat Dayak Ngaju Paripit, penyakit inilah sering menyerang
kehidupan para masyarakat Dayak Ngaju, baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa, dan penyakit paripit ini sudah sering menyerang masyarakat Suku
Dayak baik dari jaman dulu maupun sampai pada jaman sekarang, dalam
penulisan ini kami sangat berharap makalah ini akan menjadi sumber ilmu dan
penunjang pendidikan bagi mahasiswa / mahasiswi. Agar sebagai mahasiswa
maupun mahasiswi bisa mengetahui jenis penyakit yang ada pada masyarakat
Suku Dayak Ngaju sekarang.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi penyakit paripit (tapapeling) ?
2. Apa penyebab penyakit paripit (tapapeling) ?
3. Bagaimana proses terjadinya penyakit paripit (tapapeling) ?
4. Apa saja tanda dan gejala penyakit paripit (tapapeling) ?
5. Bagaimana pengobatan penyakit paripit (tapapeling) secara tradisional dalam
masyarakat Dayak Ngaju ?
6. Bagaimana cara perawatan penyakit paripit (tapapeling) ?

C. Tujuan
1. Mengetahui penyakit paripit (tapapeling)
2. Mengetahui penyebab penyakit paripit (tapapeling)
3. Mengetahui proses terjadinya penyakit paripit (tapapeling)
4. Mengetahui tanda dan gejala penyakit paripit (tapapeling)
5. Mengetahui pengobatan penyakit paripit (tapapeling) secara tradisional dalam
masyarakat Dayak Ngaju
6. Mengetahui cara perawatan penyakit paripit (tapapeling)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Penyakit Paripit (Tapapeling)


Penyakit paripit adalah sejenis penyakit kulit yang sudah lama berada di
lingkungan masyarakat Suku Dayak, yang biasa di sebut dalam bahasa Indonesia
penyakit cacar air, penyakit ini juga sangat berbahaya bagi kesehatan dan
penyakit ini di sebabkan oleh infeksi virus varicella zoster yang mengakibatkan
munculnya ruam kulit berupa kumpulan bintik-bintik kecil , baik berbentuk datar
maupun benjolan dan akan terasa gatal, dalam benjolan tersebut tampak bening
yang berisi air di dalamnya.
Paripit ( cacar air ) ini merupakan penyakit menular yang bisa ditularkan
oleh seseorang kepada orang yang sehat lainnya secara langsung, dan orang yang
sudah pernah terkena penyakit ini maka tubuhnya tersebut akan membentuk anti
bodi terhadap virus varicella zoster, sehingga dimasa depan tidak akan lagi
terserang penyakit virus paripit ( cacar air ) dari penularan yang di lakukan oleh
orang lain.
Dapat di simpulkan penyakit paripit ini adalah penyakit yang menyerang
pada bagian permukaan kulit, dengan bentuknya bintik-bintik merah yang
berbentuk gelembung dan di dalamnya berisi air, dan jika di pecahkan akan
makin bertambah banyak dan bisa terjadi penularan dari seorang penderita
penyakit paripit ke orang yang lainnya

B. Penyebab Penyakit Paripit (Tapapeling)


Penyakit paripit ini sering menyerang secara tiba-tiba, tanpa pandang
bulu kendati bisa disembuhkan, jangan sepelekan penyakit yang telah ratusan
tahun di kenal oleh masyarakat Dayak Ngaju.
Biasanya perubahan cuaca dari musim kemarau yang cenderung bersuhu
panas ke yang bersuhu dingin. Akan turut membuat perubahan pada tubuh, jika

3
kondisi tubuh tidak fit, maka biasanya seseorang akan mudah mengidap suatu
penyakit, penyakit yang biasanya muncul saat kondisi tubuh tidak dalam keadaan
fit adalah penyakit paripit.
Adapun yang menyebabkan timbulnya penyakit paripit pada penderita
adalah:
1. Pengaruh Cuaca
Pengaruh cuaca karena melaui udara virus dapat dengan cepat berpindah dan
kontak dengan orang lain. Udara juga bisa menyebabakan daya tahan tubuh
seseorang menjadi menurun jadi tidak menutup kemungkinan seseorang
akan terserang penyakit paripit.
2. Pengaruh Lingkungan
Lingkungan yang kotor dan tidak terawat bisa menyebabkan seseorang
terserang penyakit paripit, karena dari lingkungan akan membawa adanya
kuman dan virus sehingga seseorang sakit.
3. Pengaruh Kekebalan Tubuh yang Tidak Baik
Akibat dari kekebalan tubuh yang tidak baik atau menurun akan
mengakibatkan seseorang mudah terserang penyakit paripit, karena penyakit
ini sama dengan cacar air yang menjadi penyebab utamanya adalah virus
varicella zoster.
Hal-hal tersebut di ataslah yang menjadi penyebab seseorang akan
terserang penyakit paripit.

Ciri-ciri penyakit paripit adalah :


1. Menyerang seluruh permukaan kulit penderita.
2. Bersifat menular dari seorang penderita ke orang lainnya.
3. Berbentuk bintik-bintik merah.
4. Berupa gelembung-gelembung yang berisi air.
5. Setelah sembuh membekas berwarna hitam yang susah untuk di hilangkan.
6. Gatal-gatal.

4
C. Proses Terjadi Penyakit Paripit (Tapapeling)
Pada tahap awal penderita penyakit paripit akan mengalami demam
tinggi, suhu badan meningkat drastis, batuk-batuk, biji mata memerah. Setelah
mengalami hal tersebut di atas maka penderita akan masuk pada tahap kedua
yaitu akan mulailah muncul bintik-bintik merah yang berisi air di dalamnya yang
seperti gelembung-gelembung yang tumbuh pada tubuh si penderita, setelah itu
penderita akan merasa gatal-gatal pada tubuhnya dan mengalami susah tidur.
Setelah muncul bentol atau gelembung yang berisi air di seluruh tubuh ,
maka masa inkubasi dari penyakit paripit ini adalah sekitar 2-3 minggu
tergantung dari daya tahan tubuhnya. Maka penyakit paripit yang keluar di
permukaaan kulit hanya sedikit atau akan cepat menghilang.
Jika tubuh yang berbintik-bintik merah tersebut di garuk maka akan
mengakibatkan semakin banyaknya tumbuh bintik-bintik merah tersebut di
permukaan tubuh si penerita dan bisa mengakibatkan hal yang fatal, seperti susah
dalam proses penyembuhannya. Bintik-bintik merah ini akan terasa gatal
terutama jika tubuh berkeringat dan tidak di sengaja si penderita akan
menggaruknya.

D. Tanda Dan Gejala Penyakit Paripit (Tapapeling)


Sebelum penyakit paripit menyerang seorang penderita ada berbagai
macam hal dan tanda maupun gejala yang akan di rasakan oleh seorang penderita
peyakit ini.
Adapun tanda dan gejala penyakit paripit adalah :
1. Kondisi badan terasa menurun atau tidak fit, lemah dan mudah capek.
2. Mulai merasakan demam di sertai batuk-batuk dan flu ringan.
3. Akan merasakan nyeri di pergelangan sendi dan nyilu, tetapi tidak semua
penderita mengalami, ada yang hanya demam beberapa hari saja.
4. Selanjutnya akan berbentuk bintik-bintik merah, kemudian bintik tersebut
menonjol membentuk lelepuhan berisi cairan yang terasa gatal.

5
5. Pada anak-anak yang berusia di atas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit
kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan, gejala tersebut biasanya
tidak di temukan pada anak-anak yang lebih muda, gejala pada orang dewasa
biasanya lebih berat.
6. 24-36 jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar
kemudian bintik tersebut menonjol.
7. Membentuk lelepuhan berisi cairan yang terasa gatal, yang akhirnya akan
mengering, proses ini memakai waktu selama 6-8 jam.

Untuk mengatasi gejala-gejala penyakit cacar air, bisa dilakukan dengan


melakukan kompres dingin pada kulit yang terkena. Agar rasa gatal berkurang
dan dapat mengurangi garuk-garuk yang dapat menyebabkan infeksi.
Tanda dan gejala-gejala di atas akan khas muncul, jika seorang penderita
tersebut akan terserang penyakit paripit. Dalam gejala - gejala diatas terkadang
penderita tidak menyadari bahwa dirinya akan terserang jenis penyakit paripit ini.
Karena kalau dilihat dari gejala awal bisa dikatakan hanya gejala-gejala
biasa saja yang muncul, inilah bisa menjadi penyebab utama bahwa seorang
penderita tersebut tidak mengetahuinya.
Namun ketika tahap awal berlanjut dan menyerang si penderita, maka
pada tahap yang lebih seriuslah penderita akan menyadarinya karena mulailah
muncul bintik-bintik merah pada permukaan tubuhnya. Inilah bisa menyebabkan
kefatalan bagi penderita kerana lambat menanganinya akibat ketidaktahuan pada
gejala-gejala yang muncul.

E. Pengobatan Penyakit Secara Tradisional (Dalam Masyarakat Dayak Ngaju)


Dalam proses pengobatan penyakit paripit, banyak berbagai macam cara
yang digunakan oleh masyarakat suku Dayak Ngaju. Macam-macam cara
pengobatan paripit tersebut biasanya memanfaatkan tanaman yang tumbuh di

6
dalam hutan maupun obat-obatan tanaman yang berada di lingkungan sekitar
rumah.
Adapun berbagai macam tanaman dan obat-obatan alam yang dapat
digunakan untuk pengobatan penyakit paripit adalah sebagai berikut :
1. Minum air kelapa muda, yang baru di petik dari pohonnya,
2. Minyak babi, gosoklah minyak babi yang sudah di panaskan lalu di
dinginkan, setelah itu gosok pada bagian tubuh yang terkena penyakit
paripit.
3. Menggunakan air beras, air beras tersebut di gunakan untuk di lap pada
bagian tubuh si penderita.
4. Mandi di dalam jukung yang di dalamnya berisi air.
5. Buah nenas, parutlah buah nenas setelah itu ambil airnya dan minum air
hasil parutan.
6. Buah mengkudu, parutlah buah mengkudu yang berjumlah 2 buah, lalu
ambil air parutannya dan minum.
7. Daun pinang, rebuslah daun pinang lalu minum air hasil rebusan daun
pinang tersebut.
8. Tidur diatas daun pisang, agar tidak menular.
9. Menggunakan kulit pisang, kulit pisang dioleskan pada luka paripit.
10. Pelepah pohon aren yang kering, di haluskan kemudian gosok pada kulit
bekas luka.

F. Perawatan Penyakit Paripit (Tapapeling)


Perawatan pasca penyembuhan intinya tidak boleh di garuk, jika digaruk
tangan kita kotor pasti akan menyebabkan infeksi, jika infeksi sembuhnya akan
susah. Jika penderita kuat untuk tidak di garuk sama sekali akan sembuh dengan
sendirinya tanpa bekas ada luka.
1. Jika bintik muncul pada telapak tangan boleh mandi, tetapi jika tidak muncul
maka tidak diperbolekkan untuk mandi.

7
2. Sering mengganti pakaian.
3. Minum obat-obat dari hasil alam seperti air rebusan daun pisang, daun
pegagan, dan buah mengkudu.
4. Hindari bintik-bintik menjadi pecah jika pecah segera bersihkan agar tidak
menyebar ke seluruh bagian tubuh.
5. Gunakan kunyit, untuk menghindari gelmbung menjadi pecah.
6. Kulit di kompres dengan air dingin.

Dan adapun akibat dari penyakit paripit, dapat membahayakan dan


menimbulkan kematian pada orang yang mengalami defisiensi sistem imun
(penurunan fungsi sistem imunitas/ kekebalan tunuh). Turunnya fungsi imunitas
tubuh tersebut dapat menyebabkan tubuh tidak mempunyai kekebalan, dan
sistem ketahan untuk melawan serangan penyakit paripit, sehingga kondisi
penderita melemah yang pada akhirnya dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal.
Pada anak yang di beri beberapa jenis obat yang berefek pada menurunya
sistem imunitas tubuh, paripit dapat menyebabkan kematian dan kebutaan.
Penyakit ini juga membahayakan seseorang ibu dan bayi yang di kandungnya.

8
G. Gambar Orang yang Terkena Penyakit Paripit (Tapapeling)

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit paripit adalah sejenis penyakit kulit yang sudah lama
berada di lingkungan masyarakat Suku Dayak, yang biasa di sebut dalam bahasa
Indonesia penyakit cacar air, penyakit ini juga sangat berbahaya bagi kesehatan
dan penyakit ini di sebabkan oleh infeksi virus varicella zoster yang
mengakibatkan munculnya ruam kulit berupa kumpulan bintik-bintik kecil , baik
berbentuk datar maupun benjolan dan akan terasa gatal, dalam benjolan tersebut
tampak bening yang berisi air di dalamnya.
Penyakit paripit ini sering menyerang secara tiba-tiba, tanpa pandang
bulu kendati bisa disembuhkan, jangan sepelekan penyakit yang telah ratusan
tahun di kenal oleh masyarakat Dayak Ngaju.
Dalam proses pengobatan penyakit paripit, banyak berbagai macam cara
yang digunakan oleh masyarakat suku Dayak Ngaju. Macam-macam cara
pengobatan paripit tersebut biasanya memanfaatkan tanaman yang tumbuh di
dalam hutan maupun obat-obatan tanaman yang berada di lingkungan sekitar
rumah.

B. Saran
Saran kami sebagai seorang perawat untuk mengatasi penyakit ini yaitu
dapat dicegah dengan cara imunisasi yang terdiri dari imunisasi. Tapi tidak
menutup kemungkinan bahwa orang yang belum pernah mengalami penyakit ini
dapat terserang dan orang yang sudah terkena penyakit ini dapat terserang untuk
kedua kalinya dengan tanda dan gejala yang lebih parah. Selain itu, sebagai
perawat kami menyarankan bagi penderita cacar berikan makanan penuh dan
jangan dibatasi, perbanyak memakan sayur dan buah-buahan, serta perbanyak
minum air putih.

10

Anda mungkin juga menyukai