KabarIndonesia - Kebutuhan Industri batubara memiliki pengaruh yang sangat signifikan atas
pertumbuhan industri Amonium Nitrat (AN) di Indonesia. Bahan industri tersebut digunakan
untuk industri batubara, selain itu juga digunakan untuk pertambangan tembaga, emas, semen
dan kontruksi. Hal ini diutarakan Direktur Utama PT Ancora Indonesia Resources Tbk, Usman
H. Darus kepada HOKI di Jakarta.
Namun dari data konsumsi AN, lanjutnya, dapat dilihat bahwa kebutuhan AN meningkat dari
tahun ke tahun. Hal ini sejalan dengan peningkatan produksi industri pertambangan di
Indonesia dalam 5 tahun terakhir ini.
Hal ini khususnya dikatakan pada produksi batubara meningkat sebesar 55% pada tahun 2007
lalu dibandingkan dengan tahun 2003 kemarin. Peningkatan stripping ratio dan pembukaan
tambang batubara juga akan meningkatkan permintaan atas AN, tuturnya.
Ditegaskan Dirut PT Ancora Indonesia Resources Tbk ini,sektor komersial di Indonesia pada
umumnya digunakan untuk industri pertambangan dan semen.
Kemudian, untuk memenuhi permintaan pasar, selain dari produksi sendiri PT Multi Nitrotama
Kimia (MNK), juga melakukan impor AN.
Hasil produksi MNK pada tahun 2007 tercermin sebesar 22% dari jumlah penjualan MNK atau
hanya bisa mengcover 14% dari kebutuhan AN dalam negeri. Sehingga dengan rencana MNK
untuk meningkatkan kapasitas produksi diharapkan akan meningkatkan peran MNK dalam
memenuhi kebutuhan AN di masa depan.
Namun berdasarkan penjualan MNK tahun 2008 kemarin, pengguna AN terbesar adalah
disektor batubara sebesar 50%. Untuk mineral sendiri seperti emas, dan tembaga sebesar 46%.
Untuk itulah pada tahun 2008 kemarin produksi batubara di Indonesia mengalami peningkatan
jika dibandingkan dengan tahun 2007 lalu, sehingga pengguna AN MNK di sektor tambang
batubara juga ikut meningkat. Pada tahun 2009 sekarang ini, diperkirakan produksi batubara
akan naik lagi menjadi 250 juta MT.(*)
Kebutuhan Amonium Nitrat Indonesia Dipenuhi dari
Impor
Jumat, 5 Juni 2009 18:14 WIB | 1.921 Views
Pewarta: surya
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia masih mengimpor amonium nitrat sekitar
339.000 ton per tahun, kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Argo dan Hasil
Hutan Departemen Perindustrian, Benny Wahyudi.
Amonium nitrat itu di Indonesia digunakan untuk campuran semen, pupuk serta
industri pertambangan.
Dikatakan, sumber daya alam untuk bahan tersebut di Indonesia cukup tersedia,
namun belum sepenuhnya dapat dikelola, karena untuk pengelolaannya
memerlukan teknologi mutakhir dan biaya cukup besar.
Bagi pemerintah proyek ini sangat strategis, karena dapat menghemat devisa
dari impor amonium nitrat mencapai 150 juta dolar AS per tahun atau sekitar
Rp1,54 trliun/tahun.