Hai orang-orang yang beriman, jauhilah Syekh Abu Bakar bin Jabir al-
kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya Jazairi rahimahullah berkata ketika menafsirkan ayat
sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan ke 12 dari surat Al-Hujurat, haram mencari
janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain kesalahan dan menyelidiki aib-aib kaum muslimin dan
(Al-Hujurat : 12) menyebarkannya serta menelitinya[5].
Syekh As-Sadi rahimahullah berkata, janganlah Cukuplah buat kita sebuah untaian perkataan seorang
kalian meneliti aurat (aib) kaum muslimin dan imam yaitu Imam Abu Hatim bin Hibban Al-Busthi
janganlah kalian menyelidikinya.[6] berkata dalam sebuah kitabnya yang dikutip oleh
Syekh Abdul Muhsin bin Hamd al-Abbad al-Badr
Murid dari Syaikh as-Sadi yaitu Syaikh Muhammad dalam tulisannya sebagai berikut, Orang yang
bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah juga berakal wajib mencari keselamatan untuk dirinya
berkata, tajassus yaitu mencari aib-aib orang lain dengan meninggalkan perbuatan tajassus dan
atau menyelidiki kejelekan saudaranya[7]. senantiasa sibuk memikirkan kejelekan dirinya
sendiri. Sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan
Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin
kejelekan dirinya sendiri dan melupakan kejelekan
Ishaq Alu Syaikh juga menuturkan ketika menafsirkan
orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak akan
ayat di atas sebagai berikut, maksudnya adalah atas
merasa capai. Setiap kali dia melihat kejelekan yang
sebagian kalian. Kata tajassus lebih sering
ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala
digunakan untuk suatu kejahatan. Sedangkan kata
melihat kejelekan yang serupa ada pada saudaranya.
tahassus seringkali digunakan untuk hal yang baik.
Sementara orang yang senantiasa sibuk
Sebagaimana yang difirmankan Allah Taala, yang
memperhatikan kejelekan orang lain dan melupakan
menceritakan tentang nabi Yaqub alaihissalam, di
kejelekannya sendiri, maka hatinya akan buta,
mana Dia berfirman dalam surat Yusuf ayat 87.
badannya akan merasa letih, dan akan sulit baginya
meninggalkan kejelekan dirinya.[10]
(Yaqub berkata) Wahai anak-anakku, pergilah Semoga kita senantiasa dimudahkan oleh Allah dalam
kalian, carilah berita tentang Yusuf dan berakhlak karimah dan menjauhi sifat-sifat buruk dan
saudaranya (QS. Yusuf: 87) sikap yang merugikan diri kita sendiri. Amiin.