Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tanggal No. DX Jam Implementasi Jam EVALUASI


14-03-2017 1 14.00 1. Mengkaji frekuensi, irama dan kedalaman S:-
pernafasan / jam O:
2. Memperhatikan gerakan dada, - Terpasang artificial airway ETT
mengamati simetris / tidak, penggunaan ukuran 7,5 mm, kedalaman 21 cm,
otot aksesori, retraksi otot supraclavicular tekanan cuff 30 cmH2o, dengan
dan intercostal MOV P-SIMV, F: 18 x/m , PEEP :
3. Mengauskultasi adanya suara napas 6 cmH2o, P support : 8 cmH2o, Pc
tambahan (ronchi-wheezing) : 8 cmH2o, I:E Ratio = 1:2,
4. Memberi posisi semifowler Trigger : 2,0 L/m , fio2 : 40%
5. Memantau TTV secara berkala - Respon Pasien :Vte: 658 - 720 ml,
6. Mengobservasi kualitas dan kuantitas Mve : 8,8 10,4 L/m , Spo2 : 98-
sputum 100%
7. Pemberian O2 melalui ventilator - RR : 18-21 x/m, irama regular
8. Melakukan suction bila perlu - SPO2 97-99%
9. Memantau pemberian PEEP yang terlalu - PH : 7,33
tinggi dan evaluasi secara berkala : VT, PCO2 : 26,9 mmHg
Mve, PIP dan SPO2 pasien PO2 : 120,7 mmHg
10. Berolaborasi dengan tim medis dalam: HCO3 : 14,2 mmol/L
a. Pembatasan pemberian cairan BE : -2,2 mmol/L
b. Pemberian nebulizer Bronchodilator SPO2 : 98,5 %
c. Cek BGA secara berkala Interprestasi BGA : Asidosis
d. Pemberian sedasi metabolik terkompensasi penuh
e. Pemberian inotropik PFratio : 120,7 : 0,4 = 301,75
f. Pemberian diuretik (normal)
- HR: 11-126 x/m, pulsasi kuat,
irama regular
- BP : 120/70 135/75 mmHg
- CRT > 3 detik
- Taxila : 36 C
- Reflek batuk (+), kuat (+), suction
(+), sputum (+) warna pink frothy
- Ronchi
+ +
+ +
- -
Wheezing
- -
- -
- -
- gerakan dada simetris, tidak ada
retraksi otot supraclavicular dan
otot intercostal
- Infus cabivent 1000 cc/24 jam
- Nutrisi enteral TSP 6 x 200 = 1200
cc/24 jam, abdoment supel
- Posisi pasien : HOB 30
- Midazolam 1 mg / jam
- Dopamin 3 mcg/kgBB/menit
- Dobutamin 5 mcg/kgBB/menit
- Norepineprin 0,05
mcg/kgBB/menit
- Nebulizer combivent 1 respul / 6
jam
- Nebulizer pulmicort 1 respul/ 8 jam
- Lasix 20mg-0-0
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 1-10 dilanjutkan

14-03-2017 2 14.00 1. Mempalpasi nadi perifer S:-


2. Mengkaji adanya kulit yang pucat, O:
dingin lembab dan cyanosis - k/u lemah, GCS 3 X 5 dengan
3. Memantau haluaran urine, mencatat sedasi, HOB 30
penurunan haluaran dan kepekatan - HR : 111 126 x/m , pulsasi kuat,
urine CRT >3 detik, akral dingin dan
4. Mengkaji fungsi gastrointestinal, lembab
penurunan bising usus, muntah - CVP : 8-11 mmHg
(residu lambung) distensi abdomen - Edema
5. Berkolaborasi dengan medis dalam + +
pemberian : _ _
a. Sedasi - BP : 120/70 135/75 mmHg , MAP
b. Inotropik : 86-95 mmHg, Taxila : 37 C
c. vasodilator - Produksi urine 50-150 cc / jam,
warna kuning keruh
- BC : + 168 cc/7 jam
- Bising usus (+) frekuensi : 14-16
x/m
- NGT (+), residu (-), muntah (-)
distensi abdomen (-), diet enteral
TSP 6 x 200 cc, BAB (-)
- Syring pump Dopamin 3
mcg/kgBB/menit
- Syring pump Dobutamin 5
mcg/kgBB/menit
- Syring pump Norepineprin 0,05
mcg/kgBB/menit
- Ventilator : PEEP 6 cmH2o
- Sedasi Midazolam 1 mg/jam
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 1-5 dilanjutkan

14-03-2017 3 14.00 1. Mengkaji / memantau frekuensi S:-


pernapasan O:
2. Memberi pasien posisi yang nyaman - Terpasang artificial airway ETT
3. Mengauskultasi suara nafas ukuran 7,5 mm, kedalaman 21 cm,
4. Melakukan suction sesuai indikasi dengan tekanan cuff 30 cmH2o, dengan
prinsip 3A (Atraumatic, Ahipoksia, MOV P-SIMV, F: 18 x/m , PEEP :
Aseptic) 6 cmH2o, P support : 8 cmH2o, Pc
5. Berkolaborasi dengan tim medis dalam : 8 cmH2o, I:E Ratio = 1:2,
Pemberian: Trigger : 2,0 L/m , fio2 : 40%
a. Nebulizer bronchodilator sesuai - Respon Pasien :Vte: 658 - 720 ml,
indikasi Mve : 8,8 10,4 L/m , Spo2 : 98-
b. Pemberian O2 melalui ventilator 100%
- RR : 18-21 x/m, irama regular
- SPO2 97-99%
- Reflek batuk (+), kuat (+), suction
(+), sputum (+) warna pink frothy,
- Stidor (+)
- Nebulizer combivent 1 respul / 6
jam
- Nebulizer pulmicort 1 respul/ 8 jam
- HOB 30
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1-5
15-03-2017 1 14.00 1. Mengkaji frekuensi, irama dan kedalaman S:-
pernafasan / jam O:
2. Memperhatikan gerakan dada, - Terpasang artificial airway ETT
mengamati simetris / tidak, penggunaan ukuran 7,5 mm, kedalaman 21 cm,
otot aksesori, retraksi otot supraclavicular tekanan cuff 30 cmH2o, dengan
dan intercostal MOV P-SIMV, F: 30 x/m , PEEP :
3. Mengauskultasi adanya suara napas 10 cmH2o, P support : 12 cmH2o,
tambahan (ronchi-wheezing) Pc : 20 cmH2o, I:E Ratio = 1:1,5,
4. Memberi posisi semifowler Trigger : 3 L/m , fio2 : 60%
5. Memantau TTV secara berkala - Respon Pasien : RR : 30-35 x/m,
6. Mengobservasi kualitas dan kuantitas Vte: 309-362 ml, Mve : 9,2 10,8
sputum L/m , Spo2 : 94-99%, Ppeak 31
7. Pemberian O2 melalui ventilator cmH2o
8. Melakukan suction bila perlu - BP : 90/63 128/84 mmHg , MAP
9. Memantau pemberian PEEP yang terlalu : 72-98 mmHg, Taxila : 36 C
tinggi dan evaluasi secara berkala : VT, - Reflek batuk (-), suction (+),
Mve, PIP dan SPO2 pasien sputum (+) warna pink frothy,
10. Berolaborasi dengan tim medis dalam: gerakan dada simetris, tidak ada
g. Pembatasan pemberian cairan retraksi otot supraclavicular dan
h. Pemberian nebulizer Bronchodilator otot intercostal
i. Cek BGA secara berkala
j. Pemberian sedasi - Ronchi
k. Pemberian inotropik - -
l. Pemberian diuretik - -
- -

Wheezing
- -
- -
- -
- PH : 7,36
- PCO2 : 31,4 mmHg
- PO2 : 84,4 mmHg
- HCO3 : 17,7 mmol/L
- BE : -8,0 mmol/L
- SPO2 : 94 %
- Interprestasi BGA : Asidosis
metabolik terkompensasi penuh
- PFratio : 84,4 : 0,4 = 211 (ALI)
IVFD kabivent 500 cc/24 jam
Nutrisi enteral TSP 6 x 200 cc
Abdomen supel (+), muntah (-)
NGT (+), residu (+) 50 cc warna
coklat
Jam 19.00 WIB :
K/u pasien menurun,
Irama SVT 2x
- injeksi digoxin 0,25 mg
- injeksi lidocain 80 mg
NGT residu 100 %
- memberikan gastric spooling
- memberikan sucralfat 10 cc
- memberikan gud feeding D5%
50 cc
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dihentikan
Jam 22.00 WIB pasien meninggal dunia
15-03-2017 2 14.00 1. Mempalpasi nadi perifer S:-
2. Mengkaji adanya kulit yang pucat, O:
dingin lembab dan cyanosis - k/u lemah, GCS 2 X 2 dengan
3. Memantau haluaran urine, mencatat sedasi, HOB 30
penurunan haluaran dan kepekatan - HR : 118 130 x/m , pulsasi kuat,
urine CRT >3 detik, akral dingin dan
4. Mengkaji fungsi gastrointestinal, lembab
penurunan bising usus, muntah - CVP : 8-11 mmHg
(residu lambung) distensi abdomen - Edema
5. Berkolaborasi dengan medis dalam + +
pemberian : _ _
d. Sedasi - EKG irama sinus takhikardia
e. Inotropik - BP : 90/63 128/84 mmHg , MAP :
f. vasodilator 72-98 mmHg, Taxila : 36 C
- Produksi urine 30-50 cc / jam,
warna kuning kecoklatan/pekat
- BC : + 175 cc/7 jam
- Bising usus (+) frekuensi : 2-4 x/m
- NGT (+), residu (+) 150 cc warna
hitam pekat, 150 cc, muntah (-)
distensi abdomen (+), BAB (-)
- Syring pump Dopamin 3
mcg/kgBB/menit
- Syring pump Dobutamin 5
mcg/kgBB/menit
- Syring pump Norepineprin 0,1
mcg/kgBB/menit
- Ventilator : PEEP 10 cmH2o
- Sedasi Midazolam 1 mg/jam
A : Masalah belum teratasi
P : intervensii dihentikan
Jam 22.00 WIB pasien meninggal dunia

Anda mungkin juga menyukai