1. Kapasitas untuk dapat mengetahui lebih penting dari pada apa yang saat ini
diketahui.
2. Mendorong dan memelihara hubungan-hubungan diperlukan untuk
memfasilitasi terjadinya proses pendidikan berkelanjutan.
3. Kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan antara bidang bidang, ide-
ide, dan konsep-konsep merupakan keterampilan inti.
4. Kemutakhiran (akurat, pengetahuan up-to-date) merupakan tujuan dari teori
konektivisme dalam dunia pendidikan.
5. Pengambilan keputusan merupakan proses pola berfikir dalam pendidikan
6. Memilih apa yang akan dipelajari sangat penting dalam menghadapi banjir
informasi.
7. Makna dari informasi yang masuk harus dilihat melalui kacamata suatu
pergeseran realitas.
Dapat disimpulkan bahwa teori connectivisme yang di pelopori oleh kedua tokoh
tersebut saling berhubungan menjelaskan zaman era digital ataupun jaringan masa
kini untuk mengembangkan teknologi dan komunikasi. Dapat mengakses semua jenis
informasi terbaru yang tersedia pada topic. Baik diterapkan seperti salah satu
contonya yaitu di dalam Perguruan Tinggi Universitas Siliwangi di adakanya
pengenalan baru yaitu e-learning agar mahasiswa dapat mengakses informasi dengan
mudah. menggunakan kaedah-kaedah berhubungan (online) yang banyak
dimanfaatkan. Tidak hanya terbatas belajar di dalam kelas saja tetapi dalam masa
yang sama turut mempunyai jalinan-jalinan komunikasi dengan baik.