Oleh :
Romi Hendra
NRP - 22016047
Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau Asean Economy Community (AEC)
dengan sistem liberalisasi perdagangan barang dan jasa di kawasan Asean sangat
mempengaruhi kondisi ekonomi khususnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sehingga
diperlukan suatu keahlian atau softskill dan pengalaman bekerja di profesi Akuntansi agar
bisa bersaing dengan tenaga-tenaga asing khususnya dari Asean. Dengan adanya kesepakatan
bersama antar negara Asean atau Asean Free Trade Area (AFTA) tahun 1992 di Singapura
dan akan diterapkan di tahun 2020. Khususnya kawasan perdagangan bebas atas Jasa Profesi
Keuangan khususnya Akuntan, yang perlu diperhatikan, antara lain:
Oleh karena itu diperlukan strategi khusus dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM)
agar bisa bersaing di pasar bebas ini. Salah satu strateginya adalah aspek Pemasaran.
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha
dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan
untuk mendapatkan laba. Pada dasarnya tujuan pokok mendirikan perusahaan adalah:
Sebelum membahas pemasaran di dalam bisnis profesi Akuntan, sebaiknya kita mengetahui
tentang Etika, Profesi & Profesionalisme Akuntan. Karena seorang Akuntan dalam
pelaksanaan profesi sudah diatur dalam kode etik dari organisasi profesi asosiasi Akuntan.
Sedangkan di Indonesia yang diakui oleh kementerian keuangan ada banyak, antara lain:
Bagaimana strategi menghadapi pasar MEA terhadap profesi Kantor Jasa Akuntansi (KJA) di
industri keuangan di Indonesia?
Data jumlah Akuntan yang terdaftar di IAI (Ikatan Akuntan Indonesia per Juni 2017:
Carpenter, Mason. A. & Sanders, Wm. Gerard., 2007, Strategic Management: A Dynamic
Perspective, 2nd Edition, Pearson Prentice Hall, USA
IAI, 2015, Peluang dan Tantangan Akuntan di Era MEA, Prof Dr. Ilya Avianti, SE., M.Si.,
Ak., CPA., CA Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan