Anda di halaman 1dari 4

PENGATURAN MAKANAN (DIET) PADA PENDERITA GINJAL DENGAN

HEMODIALISA

FUNGSI UTAMA GINJAL :

1. Ekskresi toxin mell urin & regulasi konsentrasi solut dlm darah
2. Sekresi hormon :
a. Renin regulasi aliran darah
b. Prostaglandin regulasi tonus vaskular
c. Eritropoetin stimulasi produksi eritrosit
d. 1,25-dihidroksikolekalsiferol metabolisme Ca & tulang
3. Fungsi metabolik :
a. Gluconeogenesis
b. Reabsorbsi asam amino
c. Konjugasi obat

Hemodialisa
Suatu mesin ginjal buatan atau hemodialyzer terdiri dari membran semi
permiabel (dari selofan atau cuprophane) yang sederhana dengan darah di satu pihak
dan cairan dialisis di pihak lain. Komposisi cairan dialisis diatur sedemikian rupa
sehingga mendekati komposisi ion darah normal dan sedikit dimodifikasi untuk
memperbaiki gangguan cairan dan elektrolit yang menyertai gagal ginjal. Unsur unsur
yang umum adalah Na + , K +, Mg + +, Cl -, asetat, dan glukosa. Urea, kreatinin, asam urat
dan fosfat dapat berdisfusi dengan mudah dari darah ke dalam cairan dialisis karena
unsur unsur ini tidak terdapat dalam cairan dialisis.

Tujuan pemberian nutrisi pd pasien HD :

1. Mencukupi kebutuhan nutrisi.


2. Menjaga agar akumulasi toksin uremia tidak berlebihan.
3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
4. Mencegah malnutrisi.
5. Memperbaiki status nutrisi.
6. Mencegah / memperlambat komplikasi jangka panjang HD.

Pengaturan Diet Pasien dengan Hemodialisis

1. Pengaturan Protein
Pengaturan asupan protein sangat diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan
nitrogen dan mengganti asam amino yang hilang selama dialisis yaitu 1 1,2 gr/kg
BB/hari, dimana > 50% protein bernilai biologis tinggi. Protein Biologis Tinggi merupakan
protein dengan susunan asam amino yang menyerupai susunan asam amino pada
manusia dan umumnya berasal dari protein hewani (Almatsier, Sunita. 2008).
2. Pengaturan Kalori / Energi
Kebutuhan asupan kalori penderita GGK dengan dialisis adalah 35 Kal/kg BB.
Untuk mempertahankan keseimbangan positif nitrogen, memelihara status nutrisi
(Almatsier, 2008).
3. Pengaturan Lemak
Lemak diberikan 15 30 % dari kebutuhan energi total (Almatsier, 2008).
4. Pengaturan KH
Karbohidrat diberikan cukup 55 75 % dari kebutuhan energi total sebagai sumber
energi utama (Almatsier, Sunita. 2008). .

5. Pengaturan Mineral
Phosfor
Pada gagal ginjal terdapat hiperfosfatemi, akibat penurunan fungsi ekskresi
ginjal. Hal ini berakibat terjadinya gangguan keseimbangan kalsium dan magnesium.
Sehingga dapat mempengaruhi terjadinya hiperparathiroid, pemburukan fungsi ginjal
dan kalsifikasi metastatik pada jaringan. Pada umumnya diberikan asupan fosfor <17
mg/kg BB (Almatsier, Sunita. 2008).

Kalium
Hiperkalemia umumnya menjadi masalah dalam gagal ginjal lanjut dan juga
menjadi penting untuk membatasi asupan kalium dalam diet. Jumlah yang
diperbolehkan dalam diet adalah 2 gram ditambah penyesuaian urin tampung/24 jam
(1:1000ml urin). Tindakan yang harus dilakukan adalah dengan tidak memberi obat
obatan dan makanan yang tinggi kandungan Kaliumnya (Wilson. 2006).

Zat Besi (Fe)


Pemberian makanan tinggi Fe untuk mencukupi kebutuhan fe sehingga dapat
mencegah terjadinya anemia defisiensi Fe. Bahan makanan tinggi Fe : hati sapi,
kedelai, daging merah, dll. Anjuran pemberian Fe yaitu 13 mg/hari (Almatsier, 2008).

Vitamin
Defisiensi asam folat, piridoksin dan vitamin C dapat terjadi sehingga perlu
suplementasi vitamin tersebut. Sedangkan vitamin A mengalami peningkatan
sehingga harus dihindarkan pemberian vitamin A pada GGK. Vitamin E dan K tidak
membutuhkan suplementasi. Kadar vitamin D mengalami penurunan pada penderita
GGK karena adanya gangguan pada ginjal yang memproduksi vitamin D yang aktif,
sehingga dibutuhkan suplementasi jika defisiensi (Hartono, Andri. 2006).

Diet Gagal Ginjal dengan dialisis


Menurut Almatsier (2008), terapi diet pada panyakit Gagal Ginjal Kronik dengan
dialisis adalah:
A. Tujuan Diet
1. Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status gizi,
agar pasien dapat melakukan aktivitas normal.
2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
3. Menjaga akumulasi produk sisa metabolisme
B. Syarat Diet
1. Energi cukup, 35 Kalori/kg BBI/hari. Bila diperlukan penurunan beraat badan
harus dilakukan secara bertahap (250-500 g/minggu) untuk mengurangi resiko
katabolisme massa tubuh tanpa lemak (lean body mass)
2. Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti
asam amino yang hilang selama dialysis, yaitu 1,1 1,2 g/kg BBI/hari. 50%
protein hendaknya bernilai biologis tinggi.
3. Karbohidrat cukup, 55 75% dari energi total
4. Lemak cukup, 15 -30% dari energy total
5. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar/24 jam, yaitu: 1 gram
+ penyesuaian jumlah urine sehari: =1 g /500 ml
6. Kalium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar/24 jam, yaitu: 2 gr +
penyesuaian jumlah urine sehari = 1 g/1000ml
7. Kalsium tinggi, 1000 mg/hr. Bila perlu diberikan suplemen Kalsium
8. Fosfor dibatasi, < 17 mg/kg BBI
9. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urine/24 jam + 500 700 ml
10. Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin larut air seperti B6, asam folat
dan vitamin C.
11. Bila nafsu makan kurang, diberikan supplement enteral yang mengandung
energy dan protein tinggi.

Tabel BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN TIDAK DIANJURKAN

No Bahan Makanan
Dianjurkan Tidak dianjurkan
1. Sumber Karbohidrat:
Nasi, bihun, jagung, kentang,
makaroni, mi, tepung-tepungan, -
singkong, ubi, selai, madu, gula
permen
2. Sumber protein: Sumber protein:
Telur, daging, ikan, ayam, susu Kacang-kacangan dan hasil
rendah protein olahannya :tempe, tahu, susu kedele
3. Sumber lemak: Sumber lemak:
Minyak tak jenuh seperti: minyak Kelapa, santan, Minyak kelapa,
jagung, minyak kedele, minyak minyak kelapa sawit, margarin dan
kacang tanah, minyak zaitun, mentega biasa, lemak hewan
margarin dan mentega tawar.
4. Sayuran rendah Kalium(mg/100 g Sayuran tinggi Kalium(mg/100 g
bahan), seperti: bahan), seperti:
Ketimun (122 mg) Kembang kol (349 mg)
Wortel (245mg) Bayam (416 mg)
Kol (238) Daun pepaya muda (652 mg)
Kacang buncis (295 mg) Peterseli (900 mg)
Kacang kapri (295 mg)
5. Buah rendah Kalium (mg/100 g), Buah tinggi Kalium (mg/100 g),
seperti: seperti:
Sari apel (95 mg) Apel merah (203 mg0
Nanas (125 mg) Pepaya (221mg)
Anggur (111 mg) Duku (232 mg)
Apel hijau (130 mg) Tomat (235 mg)
Belimbing (130 mg) Avokad (278 mg)
Jeruk manis (137 mg) Pisang (435 mg)
Sawo (181 mg)
Arbei (193 mg)

TIPS MENGENDALIKAN AIR MINUM

a. Masukkan air minum dalam botol dan setiap kali minum ambil air dari botol
b. Untuk mengatasi rasa haus, cobalah permen, 1 slice jeruk manis, air dingin/ es batu,
berkumur atau mandi
c. Kurangi garam, gunakan bumbu untuk menambah rasa

TIPS MENGURANGI KALIUM DARI BAHAN MAKANAN

1. Potong-potong bahan makanan (sayur dan buah) menjadibagian yang kecil


2. Rendam bahan makanan selama 2 jam dengan air hangat
3. Buang air rendaman dan cuci di air mengalir
4. Masak bahan makanan dengan air, banyaknya 5 kali bahan makanan
5. Untuk menambah rasa tambahkan gula seperti koktail buah
6. Kukus / rebus bahan makanan dan buang air rebusan

Anda mungkin juga menyukai