Blok 14
TUTORIAL 5
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, akhirnya makalah ini dengan judul Silicone Adisi dan Kondensasi
dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada drg Iin Sundari, M.Si selaku narasumber yang telah mengarahkan
penulis ke arah pola pikir yang lebih berkembang.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih ada kekurangan,
sehingga penulis berharap kepada semua pihak untuk dapat membantu
memperbaikinya.
Akhir kata, penulis berharap semoga hasil penulisan makalah ini bermanfaat
bagi kemajuan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran gigi dan menunjang dalam
proses belajar mengajar.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
A. Komposisi ............................................................................................... .1
B. Sifat fisis, sifat kimia dan sifat biologi .................................................. 3
C. Cara Manipulasi ...................................................................................... 5
D. Mekanisme Setting................................................................................... 8
E. Penggunaan dan pemakaian di Klinis .....................................................10
ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komposisi
1. Adition Polysilicones1,2
Bahan ini tersedia dalam bentuk two-paste atau two-putty system. Material ini
sama dengan polisilikon kondensasi yang memiliki polimer polydimethyl siloxane,
tetapi gugus akhirnya berupa grup vinyls. Reaksi setting dikatalisis oleh platinum
dan silanol. Kelebihan jenis polisilikon adisi adalah tidak ada hasil sisa pada akhir
reaksi.
2. Mengontrol viskositas
dari bahan yang telah
setting dan
memodifikasi sifat fisik
Reactor Paste : Bahan Fungsi
1
1. Polydimethyl vinyl siloxane atau pre- 1. Berpengaruh pada
polimer silikon dengan berat molekul reaksi kimia dan
yang cukup rendah dengan kelompok sebagai bahan utama
terminal vinyl.
2. Bubuk silika (filler penguat) 2. Pembentuk pasta,
meningkatkan
3. Chloroplatinic acid (H2PtCl6) kekuatan, bentuk dan
4. Cairan polimer dengan berat molekul mengontrol viskositas,
yang cukup rendah (Poly dimethyl memodifikasi sifat fisik
hydrogen siloxane) 3. Katalis
5. Platinum atau Palladium yang dibagi 4. Retarder, mengatur
dengan halus kerja dan setting time
2. Condensation Polysilicones3
Komposisi: Bahan-bahan ini terdiri dari dua pasta atau sebagai pasta dan liquid.
Komponen Fungsi
Paste Hydroxyl-terminated Mengalami cross-linking untuk
Polydimetyl iloxane membentuk karet .Mengontrol
(liquid silicone prepolimer) viskositas dan memodifikasi sifat
Filler seperti silica fisis.
2
Liquid Alkyl silicate seperti Bertindak sebagai cross-linking
Tetraethylsilicate agent
Senyawa timah seperti Bertindak sebagai reaksi katalis
dibutyl tin dilaurate
1. Sifat fisis
Sifat Fisis Bahan Cetak silicone adisi
Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu bahan beserta ketidakmampuannya
untuk mengalir. Bahan dengan viskositas rendah memiliki kemampuan untuk
mengalir lebih baik daripada bahan dengan viskositas yang tinggi. Bahan cetak
siloxane mempunyai beberapa tingkat viskositas yaitu: very high viscosity (putty),
high viscosity (heavy body), medium viscosity ( regular body), low viscosity (light
body). Masing-masing viskositas dari bahan cetak ini memiliki komposisi yang
sama, perbedaan terdapat pada partikel bahan pengisi (filler) yang ditambahkan
untuk meningkatkan viskositas bahan cetak tersebut. Viskositas bahan ini dapat
meningkat sesuai dengan kandungan filler didalamnya. Semakin banyak filler yang
ditambahkan semakin tinggi viskositasnya yang diikuti dengan menurunnya tingkat
kecairan bahan cetak. Bahan cetak adisi silikon tipe light body dapat merekam
secara akurat detail permukaan preparasi gigi,tetapi bahan ini tidak cukup stabil
untuk mempertahankan bentuknya selama pembuatan model kerja. Detail
permukaan adalah kemampuan bahan cetak untuk menghasilkan keakuratan
permukaan objek dan berhubungan dengan viskositas bahan cetak. Dimana
viskositas bahan cetak yang rendah menghasilkan detail yang lebih baik. Demikian
juga bahan cetak heavy body memiliki cukup viskositas untuk mencegah kelebihan
aliran jika dimasukkan kedalam sendok cetak.
3
Sifat Fisis Bahan Cetak Silicone kondensasi
Stabilisasi Dimensi
Pengerutan polimerisasi yang berlebihan dari silikon kondensasi memerlukan suatu
modifikasi tehnik pembuatan cetakan supaya menghaslkan cetakan yang akurat.
Sebagai tambahan dari besarnya pengerutan ketika mengeras, ketidakstabilan
dimensi juga disebabkan oleh penguapan produk reaksi yaitu etil alkohol. Model
yang paling akurat diperoleh dengan mengisis cetakan dengan menggunakan
gypsum stone langsung setelah setelah cetakan dikeluarkan dari mulut.
Biokompatibilitas
Adanya kemungkinan tertinggalnya bahan yang robek pada sulkus gingiva. Karena
bahan silikon tidak radiopak, sulit dideteksi adanya robekan bahan cetak. Seringkali
peradangan gingiva menyertai adanya benda asing diduga akibat iritasi preparasi
gigi atau sementasi restorasi.
2. Sifat kimia
Sifat kimia Bahan Cetak silicone adisi
Reaksi adisi antara group silane dan vinyl terjadi pada saat pengadukan. Dan
dimana terjadi perubahan dimensi selama polimerisasi dan tidak ada produk
sampingan (by product) seperti alkohol maupun gas hidrogen karena adanya
penambahan garam platinum untuk menyerap hidrogen sehingga tidak terjadi
kontraksi silikon dan poreus permukaan cetakan dan meminimalisasi perubahan
dimensi yang terjadi selama polimerisasi.
Biasanya waktu kerja adisi silikon umumnya 2 sampai 4 menit dan waktu
pengerasan biasanya 4 sampai 6 menit. Salah satu faktor yang mempengaruhi waktu
kerja cetakan adalah viskositas bahan cetak, dimana viskositas bahan yang rendah
akan memperpanjang waktu kerja.
Begitu bahan cetak masuk ke mulut, bahan tersebut dengan cepat menghangat.
Retarder tidak praktis dengan alat pengaduk otomatis karena mempercepat tahap
persiapan, efek akhirnya adalah waktu kerja menjadi lebih panjang tanpa
menurunkan waktu pengerasan.
4
Kemudahan dan kecepatan pemindahan bahan ke dalam mulut telah
menciptakan tuntutan terhadap bahan dengan waktu pengerasan yang lebih pendek.
Perubahan dimensi yang paling kecil pada waktu setting (pengerasan) dari semua
bahan cetak elastomer adalah menunjukkan perubahan dimensi pada bahan cetak
polyvinyl siloxane.
Dimana viskositas bahan yang rendah menunjukkan perubahan dimensi yang
paling tinggi (0,02-0,05 persen shrinkage) akibat bahan pengisi yang rendah.
Bahan yang mengeras secara klinis hampir mengalami proses reaksi sempurna,
sehingga sedikit sekali residu polimerisasi yang menghasilkan perubahan dimensi.
Perubahan dimensi umumnya berasal dari pengerutan termal, begitu bahan
mendingin dari temperatur mulut ke temperatur ruangan. Pada tipe adisi ini,
pengerutan yang terjadi segera setelah bahan cetak dikeluarkan dari mulut juga
menunjukkan angka yang cukup kecil jika dibandingkan dengan bahan elastomer
lain. Hal ini berarti bahwa elastisitas bahan ini sangat baik.
3. Sifat biologi
Bahan cetak siloxane tidak mengiritasi, tidak beracun dan dapat di tolerir oleh
jaringan mulut. Bau dan rasanya netral sehingga dapat diterima oleh mulut pasien.
Yang artinya bahan cetak ini dapat diterima oleh gigi dan jaringan mulut.
C. Cara manipulasi
1. Silicone adisi5
5
Bahan PVS terdiri dari 6 jenis viskositas/kekentalan yaitu light (wash), extra
light (injection), medium (regular), monophase, heavy dan extra heavy (putty).
Polivinil siloksan yang viskositasnya rendah dikemas dalam 2 pasta, sedangkan
bahan putty dikemas dalam 2 wadah yang terdiri dari bahan basis dengan
kekentalan tinggi dan bahan katalis.
Bahan basis dan katalis mengandung bahan serupa, kedua bahan ini memiliki
kekentalan yang hampir sama sehingga bahan cetak ini lebih mudah diaduk.17,18
Pada awalnya bahan cetak PVS yang terdiri dari 2 pasta yang terdiri dari basis dan
katalis diaduk secara manual pada kertas pengaduk atau pelat kaca. Kedua pasta
dengan warna berbeda diaduk secara merata dengan gerakan sirkuler hingga
warnanya homogen. Seiring dengan perkembangan zaman, pabrik memproduksi
alat pengaduk dengan sistem static automixing dan dynamic mechanical mixing.
20-22 Sistem static automixing atau sistem dual catridge (Gambar 2) menggunakan
alat seperti gun (pistol). (gambar 1)
(Gambar 1)
6
dari gun setiap kali pengadukan dan terbuangnya sejumlah bahan cetak yang
terdapat pada ujung (tip).
(Gambar 2)
2. Silikone kondensasi5
Manipulasi
Silikon kondensasi dikemas dalam pasta basis dan cairan katalis atau reaktor. Bahan
putty dikemas sebagai pasta yang amat kental dan suatu caira aselerator. Untuk
menghasilkan bahan yang teraduk sempurna adalah tidak mudah ketika putty dan
cairan yang mengandung minyak dicampur. Dengan sistem manapun , teknik
pencampuran terbaik adalah meremas bahan tersebut dengan jari.
Waktu kerja dan pengerasan
7
Temperatur memiliki pengaruh nyata terhadap kecepatan prses pengerasan dari
bahan cetak silikon kondensasi. Mendinginkan bahan atau mengaduknya pada
permukaan dingin memperlambat proses reaksi. Mengubah perbandngan basis dan
katalis adalah metode lain yang efektif dan praktis dalam mengubah kecepatan
pengerasan bahan cetak ini.
D. Manipulasi setting4
1. Silicone adisi
Silikon adisi penggunaanya lebih luas karena dapat mengatasi adanya hasil samping
seperti pada silicon kondensasi. Sediaannya terdiri dari 2 pasta dengan viskositas
yang bervariasi, yaitu putty, heavy, medium, dan light.
- Komposisi
Base : pollivinil siloksan (gambar 3) silanol bahan pengisi
Katalis : pollivinil siloksan katalis logam mulia (H2PtC16) bahan pengisi
- Reaksi setting
Reaksi setting silicon adisi dengan katalis logam mulia (platinum) akan
membentuk silicon yang berikatan dengan silang (cross-link silicone polimer
rubber) tanpa hasil samping (gambar 4)
8
2. Silicone kondensasi
Ada dua macam silicon yaitu silicon kondensasi dann silicon adisi. Bahan dasar
keduanya adalah polimer polidimetil siloksan (polymethyl siloxane polymer) tetapi
mempunyai gugus akhir yang berada serta mekanisme reaksi setting yang berbeda
pula. Silicon konsensasi berbentuk sediaan 2 pasta, pasta dasar dan katalis.
- Komposisi
Base : polimer silicon dengan terminal gugu hiroksil, bahan pengisi (silika),
(gambar 5)
Reactor : cross-linking agent (alkoksi ortosilikat organo hydrogen siloksan) aktiva
or (dibutty-lin dilaurate)
(gambar 5 )
- Reaksi setting
Reaksi pembentukan ikatan silang pada silicon dengan 2 kondensasi, cara reaksi
polimer silicon dengan cross-linking agent setting alkoksi ortosilikat akan
menghasilkan polimer silicon (yang berikatan silang) dengan hasil samping
alcohol. (gambar 6) Penguapan alcohol ini akan menyebabkan dimensi yang kurang
stabil. Reaksi silicon dengan organo hydrogen siloxane mempunyai hasil samping
hydrogen yang menyebabkan pitting pada permukaan dental stone
9
Gambar : Reaksi silikon dengan
organohidrogen siloksan.
Material silicone adalah materialyang lebih akurat dan mudah dipakai dari
bahan cetak elastic lain. Material ini terbagi menjadi dua, yaitu silicone kondensasi
dan silicon adisi. Silicon kondensasi memiliki bau yang enak dan waktu setting 5-
7 menit, dan bersifat hidrofobik. Silikon adisi merupakan material yang paling
akurat. Tingkat distorsinya rendah dengan waktu kerja dan setting 3-5 menit.
Silikon adisi tersedia dalam bentuk hidrofilik dan hidrofobik tidak berasa dan tidak
berbau.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Bhat, VS, Nandish, BT. 2011. Science of Dental Materials & Clinical
Applications. New Delhi: CBS. p. 114, 125.
2. Hatrick, CD. Eakle, WS & Bird, WF. 2011. Dental Materials: Clinical
Applications for Dental Assistants and Dental Hygienists. Second Edition.
St. Louis: Saunders Elsevier. p. 184-185.
3. (Mc.Cabe, JF dan Walls, Angus WG. 2008. Applied Dental Materials.9th
Edition.Oxford:Blackwell,inc.)
4. Philips RW. Skinners science of dental materials. 8th ed. Philadelphia :
Saunders Company.
5. McCabe, JF and Walls, Angus WG. 2008. Applied dental materials 9ed .
Oxpord, Blackwell, Inc.
6. Carr AB, mcGiveny GP., Brown DT., McCrackens Removable Partial
Prosthodontics.11thEd .2005. p 271-6
7. Zarb GA., Bolender CL., Hickey JC., Carlson GE., Bouchers
Prosthodontics Treatment For Edentulous Patients, CV. Mosby Co. St.
Louis, 12th ed.2004
11