Buku “Fokus Utama Pedoman” ini berisi rangkuman isu dan perubahan penting
dalam Pembaruan Pedoman American Heart Association (AHA) 2015 untuk CPR
(Resusitasi Kardiopulmoner) dan ECC (Perawatan Kardiovaskuler Darurat) (2015
American Heart Association (AHA) Guidelines Update for Cardiopulmonary
Resuscitation (CPR) and Emergency Cardiovascular Care (ECC)). Dokumen ini
dikembangkan untuk penyedia pelayanan resusitasi dan instruktur AHA agar
dapat fokus pada rekomendasi ilmu dan pedoman resusitasi yang paling signifikan
atau kontroversial, atau yang akan mengakibatkan perubahan dalam praktik
maupun pelatihan resusitasi. Selain itu, dokumen ini juga menjelaskan alasan
diberikannya rekomendasi tersebut.
Dokumen ini tidak mereferensikan penelitian pendukung yang dipublikasikan dan
tidak mencantumkan Kelas Rekomendasi atau Tingkat Pembuktian karena
ditujukan sebagai ringkasan.
Untuk proses pemeriksaan sistematis 2015, tugas ILCOR mengharuskan untuk
memeriksa topik yang diprioritaskan, dengan kondisi munculnya ilmu baru yang
memadai atau terdapat kontroversi yang memerlukan pemeriksaan sistematis.
Sebagai hasil dari prioritas tersebut, jumlah pemeriksaan yang diselesaikan pada
2015 (166) lebih sedikit dibandingkan jumlah pemeriksaan pada 2010.
Masalah Etis
Pertimbangan etis juga harus berkembang seiring dengan perkembangan praktik
resusitasi. Mengelola beberapa keputusan terkait resusitasi adalah tugas yang sulit
bila dilihat dari berbagai perspektif, sama seperti halnya dengan saat penyedia
layanan kesehatan (HCP) menangani etika yang meliputi keputusan untuk
memberikan atau menunda intervensi kardiovaskular darurat.
Masalah etis yang mencakup apakah akan memulai atau kapan akan
menghentikan CPR adalah masalah kompleks dan mungkin dapat beragam di
seluruh pengaturan (di dalam atau di luar rumah sakit), penyedia (dasar atau
lanjutan), dan populasi pasien (neonatal, pediatri, orang dewasa). Meskipun
prinsip etis belum berubah sejak Pedoman 2010 dipublikasikan, namun data
yang menginformasikan berbagai diskusi etis telah diperbaharui melalui proses
pemeriksaan bukti.
Proses pemeriksaan bukti ILCOR 2015 dan Pembaruan Pedoman AHA yang
dihasilkan mencakup beberapa pembaruan ilmu yang berimplikasi pada
pengambilan keputusan etis untuk pasien periarrest, saat terjadi serangan jantung,
dan pasca serangan jantung.
Tim Resusitasi: Sistem Tanda Peringatan Dini, Tim Tanggap Cepat, dan
Sistem Tim Medis Darurat
Pada pasien dewasa, sistem RRT (tim tanggapan cepat) atau MET (tim medis
darurat) dapat efektif dalam mengurangi insiden serangan jantung, terutama di
bangsal perawatan umum.
Sistem MET / RRT pada pasien pediatri dapat dipertimbangkan dalam fasilitas
tempat anak-anak dengan penyakit berisiko tinggi dirawat di unit pasien umum.
Penggunaan sistem tanda peringatandini dapat dipertimbangkan untuk dewasa dan
anak-anak.
RRT atau MET dibentuk untuk memberikan intervensi dini pada pasien dengan
penurunan kualitas klinis, yang bertujuan untuk mencegah HCA. Tim dapat terdiri
atas beragam kombinasi dokter, perawat, dan ahli terapi pernapasan. Tim ini
biasanya dipanggil ke samping tempat tidur pasien bila penurunan kualitas akut
diidentifikasi oleh staf rumah sakit. Tim ini biasanya membawa peralatan
pemantauan darurat dan peralatan resusitasi serta obat-obatan. Meskipun bukti
masih mengalami perkembangan, namun konsep untuk memiliki tim yang terlatih
dalam perencanaan resusitasi kompleks telah dianggap efektif.
Regionalisasi Perawatan
Pendekatan regionalisasi terhadap resusitasi OHCA yang mencakup penggunaan
pusat resusitasi jantung dapat dipertimbangkan. Pusat resusitasi jantung adalah
rumah sakit yang memberikan perawatan berbasis bukti terkait perawatan
resusitasi dan pasca serangan jantung, termasuk kemampuan intervensi koroner
perkutan setiap saat, TTM dengan volume kasus tahunan yang memadai, dan
komitmen terhadap peningkatan performa berkelanjutan yang mencakup
pengukuran, penentuan tolok ukur, serta tanggapan dan perubahan proses. Sistem
perawatan resusitasi diharapkan akan mencapai perbaikan tingkat kelangsungan
hidup yang diikuti dengan pembangunan sistem perawatan lain, seperti trauma.
Bantuan Hidup Dasar Dewasa dan Kualitas CPR : CPR Penolong Tidak
Terlatih
Pada orang dewasa yang menjadi korban serangan jantung, penolong perlu
melakukan kompresi dada pada kecepatan 100-120x/menit.
2010 (lama) : melakukan kompresi dada dan napas buatan untuk korban
serangan jantung adalah tindakan yang perlu dilakukan oleh EMS dan penolong
profesional di lingkungan rumah sakit.
2010 (lama) : penolong tidak terlatih dan HCP perlu melakukan kompresi
dada pada kecepatan minimum 100/min.
2010 (lama) : tulang dada orang dewasaharus ditekan minimum sedalam 2 inci (5
cm).