Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T. yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-
Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dan hadirkan untuk para pembaca khususnya
mahasiswa program studi pendidikan matematika. Kami berharap dengan adanya makalah ini,
para pembaca sekalian dapat mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan Rating Scale ,
baik makna maupun bentuk penerapannya dalam proses pembelajaran khususnya matematika.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen
Pembimbing yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini, serta tak lupa pula
kami ucapkan terima kasih kepada saudara serta teman – teman yang begitu banyak membantu
kami dalam penyusunan makalah ini. Semoga upaya ini dapat membawa berkah untuk kita
semua.

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini yang masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah mendatang. Wassalamu’alaikum warrahmatullahi
wabarrakatuh.

Kendari, Mei 2012

Tim Penyusun

YM_09
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ....... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Rating Scale ................................................................................. 3


B. Jenis Rating Scale .......................................................................................... 3
C. Kelebihan Rating Scale ................................................................................. 6
D. Kekurangan Menggunakan Rating Scale ...................................................... 7
E. Kegunaan Pemakaian Rating Scale ............................................................... 7
F. Kesalahan-kesalahan dalam Rating Scale ..................................................... 7

G. Instrumen Non Tes dengan Menggunakan Rating Scale .............................. 9


H. Analisis Reliabilitas Non Tes dengan Menggunakan Rating Scale............... 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

ii

YM_09
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pekerjaan pengukuran di dalam penelitian dilakukan setelah berhasil menetapkan


konsep-konsep atau variabel-variabel dari sesuatu fenomena yang menjadi obyek penelitian.
Mengukur adalah mengidentifikasi konsep-konsep atau variabel-variabel dengan besaran nilai
kuantitatif. Mengukur konsep-konsep atau variabel-variabel itu dilakukan dalam rangka
mendeskripsi fenomena, dan dalam rangka menguji hipotesis untuk menyusun sesuatu teori.
Hanya dengan melalui pengukuran inilah konsepkonsep atau variabel-variabel itu dapat
dihubung-hubungkan, baik dalam hubungan kesejajaran maupun dalam hubungan sebab-akibat
(kausalitas). Sebagaimana diketahui, tidak semua variabel penelitian bersifat kuantitatif,
melainkan juga terdapat variabel-variabel kualitatif, terutama variabel-variabel dari fenomena
sosial. Dapatkah variabel-variabel kualitatif itu dikuantitatifkan atau variabel-variabel kuantitatif
itu dikualitatifkan? Hal ini perlu diketahui untuk dapat melakukan pengukuran secara tepat.

Penyusunan skala (perskalaan) tidak lain adalah menetapkan proposisi atau mengatur
secara seimbang, atau menurut perimbangan nilai pada dimensi variabel-variabel.
Penyusunannya dapat dibedakan antara penyusunan indeks variabel dan penyusunan skala
variabel. Dari padanya perlu diketahui tentang langkah-langkah penyusunan baik indeks maupun
skala.

Scaling atau perskalaan hanya dapat dikenakan pada gejala kontinum yaitu menetapkan
proporsi atau mengatur menurut pertimbangan (to set in proportion, to design or regulate to
ratio ). Perskalaan pada gejala – gejala kontinum merupakan akibat logis dari pada adanya
variabilitas tingkatan pada gejala–gejala kontinum itu. Pada kesempatan ini akan di bahas lebih
rinci mengenai rating scale.

YM_09
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah pengertian dari Rating Scale ?

2. Apakah jenis-jenis Rating Scale ?

3. Apakah kelebihan dan kekurangan dari Rating Scale ?

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dari Rating Scale.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis Rating Scale.

3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Rating Scale.

Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui tentang
Rating Scale dalam pembelajaran matematika, serta sebagai media pengembangan
pengetahuan tentang teori Rating Scale.

YM_09
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rating Scale

Rating Scale adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam observasi untuk
menjelaskan, menggolongkan, menilai individu atau situasi Rating Scale adalah alat
pengumpul data yang berupa suatu daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku/sifat yang harus
dicatat secara bertingkat. Rating Scale merupakan sebuah daftar yang menyajikan sejumlah
sifat atau sikap sebagai butir-butir atau item. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat
disimpulkan pengertian. Rating Scale adalah salah satu alat untuk memperoleh data yang
berupa suatu daftar yang berisi tentang sifat/ciri-ciri tingkah laku yang ingin diselidiki yang
harus dicatat secara bertingkat.

Pada skala rating observer diminta merefleksikan kesan-kesan lampau ke dalam rating.
Teknik ini lebih memberikan cara pencatatan yang mudah dan cepat dalam meringkaskan
kesan-kesan hasil pengamatan. Rating scale adalah perluasan checklist. Perbedaan dengan
checklist adalah pada rating scale observer mengindikasikan judgement dalam bentuk
frekuensi & atau kualitas karakteristik performa (misal: sangat baik, sedang, kurang),
sedangkan pada checklist hanya dituliskan hadir tidaknya perilaku.

B. Jenis Rating Scale

Ada beberapa jenis skala rating yang dapat digunakan, yaitu :

a. Skala grafis
b. Skala numeris
c. Standard rating
d. Cumulated points rating
e. Force choice rating
f. Semantic differential

YM_09
a. Skala Grafis

Menggunakan garis lurus horizontal ataupu kadang vertikal dalam penyajiannya.


Misalnya :

Membantu ketika diminta


selalu sering kadang jarang tdk pernah
Menawarkan bantuan (proaktif)
selalu sering kadang jarang tdk pernah
Inisiatif memperkenalkan diri
selalu sering kadang jarang tdk pernah

b. Skala Numeris

Angka dalam kebanyakan skala rating digunakan sebagai anchor, tetapi penggunaan
angka ini harus didefinisikan secara jelas. Di depan ataupun di belakang setiap deskripsi
disediakan ruang untuk membubuhkan tanda (biasanya tanda √) yang menunjukkan
kesesuaiannya dengan subjek yang diamati. Bentuk numeris ini kadang disertai bentuk
grafis, sehingga observer atau rater hanya menandai angka yang menjadi pilihannya.
Misalnya skala enam jenjang utk mengukur orientasi pelayanan pelanggan :

1 Bila tidak ada permintaan tidak berinisiatif untuk memberikan bantuan.


2 Ada inisiatif dan memahami kebutuhan/permasalahan, tindak lanjut belum maksimal.
3 "Jemput bola", melakukan tindak lanjut dengan segera.
4 Mengadakan pertemuan internal untuk membahas kebutuhan dan ide-ide solusi yang terbaik.
5 Mengadakan focus group meeting dengan pihak-pihak terkait.
6 Proaktif memperbaharui informasi yang diperlukan, membuat jadual untuk mendiskusikan
masalah dan solusinya.

Atau
1. Bagaimanakah partisipasi peserta didik dalam diskusi kelas? 1 2 3 4 5
2. Bagaimanakah hubungan peserta didik dengan kelompoknya? 1 2 3 4 5
Catatan:
1 = tidak memuaskan
2 = di bawah rata-rata.
3 = rata-rata
4 = di atas rata-rata
5 = sempurna
YM_09
c. Standard Rating

Bentuk rating ini sering juga disebut sebagai skala presentase. Anchor presentase
meminta observer merating subjek ke dalam suatu kontinum yang bergerak dari 0 s/d
100, dalam perbandingan dengan subjek amatan lain atau kelompok khusus. Misalnya
mengukur interpersonal persuasiveness ability :

1% 5% 10% 25% 50% 50% 25% 10% 5%


Atribut
atas atas atas atas atas bawah bawah bawah bawah
Menyampaikan pesan secara efektif
Menanggapi secara atentif
Menanggapi dengan empati
Mengatasi keberatan dan memperoleh dukungan

d. Cumulated Points Rating

Aitem yang disusun merupakan indikator suatu trait yang akan diukur. Skor akhir skala
merupakan penjumlahan kelseluruhan aitem. Misalnya, bagaimana seorang pemilik toko
mengobservasi kemampuan pegawainya dalam memberikan pelayanan pada konsumen :

A B
Memberikan bantuan secara sukarela Tidak kooperatif dan tidak responsif pada
sebatas apa yang diminta oleh orang lain. lingkungan sekitarnya.
Mencari cara-cara yang efektif untuk Tidak memiliki kesdaran akan pentingnya
meningkatkan pelayanan pada orang lain peningkatan kualitas pelayanan.
dan mendorong org lain mengembangkan
sikap kepedulian.
dst. dst.

e. Force Choice Rating

Bentuk ini biasanya digunakan dalam bidang militer atau bisnis. Observer diminta
memilih kalimat yang menggambarkan kondisi subjek amatan. Misalnya :

YM_09
Ketika berinteraksi dalam kelompok kerja, pegawai ini lebih cenderung :
Mendorong unit kerjanya untuk memenuhi standar kerja yang tinggi.
Tanggap dalam situasi genting.
Mengembangkan mekanisme evaluasi.
Membuat perencanaan kerja dengan baik.

f. Semantic Differential

Skala ini menggunakan pasangan kata sifat yang berlawanan dalam memberikan rating.
Secara ringkas penyusunan skala sbb :

º Pilih suatu konsep yang akan diamati


º Tentukan pasangan kata sifat yang akan digunakan
º Susun kutub pasangan kata tersebut secara random
Misalnya :

Kooperatif Nonkooperatif
Aktif Pasif
Inisiatif Responsif

C. Kelebihan Rating Scale

º Mudah penggunaannya.
º Dapat mengetahui intensitas dan gambaran keadaan suatu perilaku/kejadian.
º Dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan antara realitas dengan persepsi subjektif
rater.

YM_09
D. Kekurangan Menggunakan Rating Scale

Observer dapat melakukan kesalahan dalam membuat kesimpulan, antara lain :

º Error of leniency : terlalu longgar


º Error of central tendency : cenderung ke pusat skala
º Hallo effect : terkesan hal umum
º Error of logic : cenderung sama karena dianggap berhubungan
º Error of contast : memiliki dua arah
º Ketidakjelasan dalam penggunaan istilah
º Social desirability effect : secara sosial lebih diterima
º Skala rating tidak memberi informasi sebab terjadinya perilaku
º The generosity effect : terjadi ketika ragu-ragu
º Carry over effect : tidak memisahkan gejala

E. Kegunaan Pemakaian Rating Scale

Hasil observasi dapat dikuantifikasikan beberapa pengamat menyatakan penilaiannya


atas seorang siswa terhadap sejumlah alat/sikap yang sama sehingga penilaian-penilaian itu (
ratings ) dapat dikombinasikan untuk mendapatkan gambaran yang cukup terandalkan.

F. Kesalahan-kesalahan dalam Rating Scale

Kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi pada rating scale adalah sebagai berikut :
1) Pengamat membuat generalisasi mengenai sikap atau sifat seseorang karena bergaul akrab
dengan siswa
2) Pengamat tidak berani untuk memberikan penilaian sangat baik atau sangat kurang dan
karena itu menilai suatu item dalam daftar pada gradasi cukupan (error ofcentral tendency ).
3) Pengamat membiarkan dirinya terpengaruh oleh penilaiannya terhadap satu dua sikap atau
sifat yang dinilai sangat baik atau sangat kurang, sehingga penilaiannyaterhadap item-item
lain cenderung jatuh pula pada gradasi sangat baik atau sangat kurang ( hallo effect ).

YM_09
Misalnya bila guru sudah mempunyai kesan negatif terhadap seorang siswa ( A ) yang
penampilannya kurang menarik dan kemudian memilih gradasi kurang pada item-item yang
lain.
4) Pengamat tidak menangkap maksud dari butir-butir dalam daftar dan kemudian
mengartikannya menurut interprestasi sendiri ( logical error )
5) Pengamat kurang memisahkan jawaban terhadap butir yang satu dari jawaban terhadap butir
yang lain ( carry over effect ).

YM_09
Instrumen Non Tes dengan Menggunakan Skala Bertingkat / Rating Scale
( Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran )

1. Bagaimana guru mempersiapkan siswa untuk belajar?


1 2 3 4 5

2. Bagaimana guru melakukan apersepsi?


1 2 3 4 5

3. Apakah guru menunjukkan penguasaan materi pembelajaran?


1 2 3 4 5

4. Bagaimana guru mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan?


1 2 3 4 5

5. Bagaimana guru menyampaikan materi, apakah sesuai dengan hierarki belajar dan
karakteristik siswa?
1 2 3 4 5

6. Bagaimana guru mengaitkan materi dengan realitas kehidupan?


1 2 3 4 5

7. Bagaimanakah guru melaksanakan pembelajaran, apakah sesuai dengan kompetensi (tujuan)


yang akan di capai dan karakteristik siswa?
1 2 3 4 5

8. Apakah guru melaksanakan pembelajaran secara runtut?


1 2 3 4 5

YM_09
9. Bagaimana guru menguasai kelas?
1 2 3 4 5

10. Apakah guru melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual?


1 2 3 4 5

11. Apakah guru melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
pada siswa?
1 2 3 4 5

12. Apakah guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan?
1 2 3 4 5

13. Apakah guru menggunakan media secara efektif dan efisien?


1 2 3 4 5

14. Apakah guru menghasilkan pesan yang menarik?


1 2 3 4 5

15. Apakah guru melibatkan siswa dalam pemanfaatan media?


1 2 3 4 5

16. Bagaimana guru menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran?


1 2 3 4 5

17. Bagaimana guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa?


1 2 3 4 5

18. Bagaimana guru menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar?
1 2 3 4 5

YM_09
19. Bagaimana guru memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung?
1 2 3 4 5

20. Bagaimana guru melakukan penilaian akhir apakah sesuai dengan kompetensi (tujuan)?
1 2 3 4 5

21. Bagaimana guru memberikan penghargaan terhadap siswa?


1 2 3 4 5

22. Bagaimana guru menggunakan bahasa lisan dalam pembelajaran?


1 2 3 4 5

23. Bagaimana guru menggunakan tulisan yang jelas dalam proses pembelajaran?
1 2 3 4 5

24. Bagaimana guru menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai?


1 2 3 4 5

25. Bagaimana guru membimbing siswa dalam menyimpulkan pelajaran?


1 2 3 4 5

26. Bagaimana guru melakukan refleksi dengan melibatkan siswa?


1 2 3 4 5

27. Bagaimana guru menyimpulkan secara rinci materi yang telah diajarkan?
1 2 3 4 5

28. Bagaimana guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan?
1 2 3 4 5

YM_09
29. Bagaimana guru menyampaikan tugas rumah buat siswa?
1 2 3 4 5

30. Bagaimana guru mengakhiri proses pembelajaran?


1 2 3 4 5

Catatan :
Berilah nilai 1 jika “sangat tidak baik”
Berilah nilai 2 jika “tidak baik”
Berilah nilai 3 jika “kurang baik”
Berilah nilai 4 jika “baik”
Berilah nilai 5 jika “sangat baik”

YM_09
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

º Rating Scale adalah salah satu alat untuk memperoleh data yang berupa suatu daftar yang berisi
tentang sifat/ciri-ciri tingkah laku yang ingin diselidiki yang harus dicatat secara bertingkat.
º jenis skala rating yang dapat digunakan, yaitu :
g. Skala grafis
h. Skala numeris
i. Standard rating
j. Cumulated points rating
k. Force choice rating
l. Semantic differential

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan dalam makalah ini adalah diharapkan dalam proses
pembelajaran matematika, siswa harus dibiasakan untuk memecahkan masalah sendiri dan
menemukan pengetahuan baru yang akan bermanfaat bagi dirinya.

15

Anda mungkin juga menyukai