Anda di halaman 1dari 5

1.

Nama Penyakit/ Diagnosis : Perawat Paliatif Pasien Geriatri

2. Batasan dan Uraian Umum : Organisasi kesehatan dunia atau WHO


mendefinisikan perawatan paliatif sebagai
berikut.
“Semua tindakan aktif guna meringankan
beban penderita, terutama yang tak
mungkin disembuhkan. Tindakan aktif yang
dimaksud antara lain menghilangkan nyeri
dan keluhan lain, serta mengupayakan
perbaikan dalam aspek psikologis, sosial,
dan spiritual. Tujuan perawatan paliatif ialah
mencapai kualitas hidup maksimal bagi
penderita dan keluarga. Perawatan paliatif
tidak hanya diberikan bagi penderita
menjelang akhir hayatnya, namun sudah
dimulai segera setelah diagnosis penyakit
(seperti kanker) ditegakkan, dan
dilaksanakan bersama dengan pengobatan
kuratif”.
Lebih lanjut lagi, organisasi kesehatan dunia
menekankan bahwa pelayanan paliatif
berpijak pada pola dasar berikut ini :
1. Meningkatkan kualitas hidup dan
menganggap kematian sebagai proses
yang normal
2. Tidak mempercepat atau menunda
kematian
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain
yang mengganggu
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan
spiritual
5. Mengusahakan agar penderita tetap
aktif sampai akhir hayatnya
6. Mengusahakan membantu mengatasi
suasana duka cita pada keluarga.

Tatalaksana rehabilitasi juga termasuk


didalam perawatan paliatif dimana
rehabilitasi membantu pasien untuk dapat
menjalani sisa hidupnya dengan potensi
semaksimal mungkin dalam hal fisik,
psikologis, sosial dan spiritual.

3. Manifestasi Klinik :  Anoreksia / kaheksia


 Ansietas
 Konstipasi
 Delirium
 Depresi
 Dispneu
 Kelelahan
 Mual
 Nyeri

4. Pemeriksaan Fisik :  pemeriksaan tanda vital


 pemeriksaan umum
- status nutrisi (pengukuran index masa
tubuh)
- mata
- mulut, gigi geligi
- teling hidung tenggorokan (adanya
infeksi, serumen)
- leher
- jantung
- paru
- abdomen
- ekstremitas
 pemeriksaan khusus
- pemeriksaan neurologis
- pemeriksaan muskuloskeletal
- status lokalis (bila dicurigai terdapat
trauma, deformitas atau kelainan
lokalis lainnya)
- dan lain-lain yang terkait

5. Pemeriksaan Penunjang :  pemeriksaan laboratorium meliputi :


darah tepi lengkap dengan hitung jenis,
urinalisis, gula darah puasa dan sewaktu,
fungsi ginjal, fungsi hati, albumin,
elektrolit, dan lain-lain disesuaikan
dengan kasus
 rontgen toraks
 visual analogue scale (vas)
 barthel index
 penilaian kualitas hidup dengan skala
MOS 36, Sickness Impact Profile (SIP),
dan lain-lain

6. Tujuan Tatalaksana :  mengurangi nyeri dan gejala lainnya


 meningkatkan kualitas hidup pasien dan
keluarga
 mempertahankan independensi
 pasien dapat hidup dalam kenyamanan
dan dengan martabat yang tinggi
sepanjang sisa hidupnya

7. Tatalaksana : Tatalaksana medis umum


(bekerja sama dengan sejawat pesialis
penyakit dalam)
 atasi kondisi gawat-darurat sebagai
prioritas apabila didapatkan
 oksigenasi atas indikasi (mulai dari
kanulasi hingga bantuan ventilator
mekanik, disesuaikan dengan kondisi
pasien)
 pemberian cairan intravena diikuti
dengan pemantauan balans cairan ketat
(target seimbang setiap harinya)
 nutrisi (kebutuhan kalori dihitung untuk
masing-masing pasien. Suplementasi
nutrisi diprioritaskan per oral, bila
terdapat inadekuasi dapat diberikan per
enteral atau kombinasi parenteral)
 dukungan psikoterapi (bekerja sama
dengan sejawat spesialis psikiatri)
 mobilisasi bertahap
 analgetik atas indikasi

Tatalaksana medis khusus


Terapi medikamentosa lainnya disesuaikan
kasus per kasus, bekerjasama dengan
sejawat spesialis dari departemen terkait.

Tatalaksana dukungan mental, sosial,


spiritual oleh psikolog, psikiater, pekerja
sosial, rohaniawan, dan lainnya.

8. Pendidikan : Edukasi pada pasien dan keluarga dapat


meliputi :
 prospek biologis pasien yang dapat
digunakan semaksimal mungkin
 tujuan dan keuntungan dari setiap terapi
yang dilakukan
 efek samping dari terapi
 edukasi kepada keluarga dan kerabat
pasien untuk selalu memberikan
dukungan mental, sosial dan spiritual
 menegaskan dan memberikan
pengertian dan pemahaman yang baik
kepada pasien dan keluarga bahwa
kematian merupakan proses yang
alami.

9. Daftar Pustaka : 1. Chevile AL. Palliative Care. In: DeLisa


JA, Gans BM, Wals NE, Bockenek WL,
Frontera WR, Geiringer SR, et al.
Physical Medicine & Rehabilitation :
Principles and Practice. 4th ed.
Lippincott Williams & Wilkins 2005; 531-
556
2. Chun a, Morrison RS. Palliative Care.
In: Halter JB, Ouslander JG, Tinetti ME,
Studenski S, High KP, and Asthana S.
Hazzard’s Geriatric Medicine and
Gerontology. 6th ed. New York: The
McGraw-Hill 2009; 373-383

Anda mungkin juga menyukai