Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PROFESI NERS


1. KEPERAWATAN DASAR PROFESI
2. KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
3. KEPERAWATAN ANAK
4. KEPERAWATAN MATERNITAS
5. KEPERAWATAN JIWA
6. MANAJEMEN KEPERAWATAN
7. KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
8. KEPERAWATAN KRITIS

PJ Profesi Ners
Lucia Ariyanthi, S.Kep., Nes, MH.Kes.
Email: l.ariyanthi@gmail.com
Cp: 08158901240

ANGKATAN XIII.A

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2017
A. PENDAHULUAN
Pendidikan profesi keperawatan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik
untuk mampu melaksanakan fungsi dan peran sebagai ners. Hal ini sesuai dengan
keputusan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia No. 232/U/2000 pasal 2 ayat
2 bahwa program pendidikan profesional bertujuan untuk menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional dalam
menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi dan atau kesenian serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.Program pendidikan profesi ners merupakan
lanjutan tahap akademik pada pendidikan sarjana keperawatan. Artinya, tahap ini
dilaksanakan setelah menyelesaikan program sarjana keperawatan dengan beban
studi minimal 36 SKS (mengacu pada PP no. 4 pendidikan kedinasan) atau setara
magister (SK. Mendiknas, No. 232/U/2000 pasal 5 ayat 2). Pendidikan tahap profesi
keperawatan merupakan tahapan proses adaptasi profesi untuk dapat menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan
profesional, memberikan pendidikan kesehatan menjalankan fungsi advokasi pada
klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang
berkaitan dengan keperawatan.
Program Studi Keperawatan STIKES Rajawali Bandung merupakan program
pendidikan keperawatan yang menyelenggarakan pendidikan keprofesian pada salah
satu tahap pendidikannya. Program pendidikan profesi ners merupakan lanjutan tahap
akademik pada pendidikan sarjana keperawatan.
Mahasiswa pada tahap pendidikan ini diberi pengalaman belajar yang dapat
mengembangkan keterampilan teknikal dan pemecahan masalah, keterampilan
intelektual, dan keterampilan interpersonalnya. Lulusannya adalah perawat profesional
(Ners) yang mampu memberikan pelayanan keperawatan berdasarkan ilmu pengetahuan
dan teknologi keperawatan, serta menggunakan metodologi keperawatan berlandaskan
etika keperawatan. Proses pembelajaran menunjukan adanya kontinuitas antara teori dan
praktik yang didapatkan melalui pengalaman belajar di lahan praktik yang mendukung
pertumbuhan dan pembinaan kemampuan profesional.
Praktik klinik keperawatan merupakan kesempatan mahasiswa untuk menerapkan
teori yang dipelajari saat perkuliahan ke dalam praktik profesional. Lebih jauh lagi, praktik
klinik keperawatan profesional mencakup banyak hal diantaranya pengambilan keputusan
klinis yang mengintegrasikan teori, pengetahuan, hukum, prinsip etik dan legal, dengan
keterampilan khusus. Perawat menerima klien sebagai makhluk hidup yang utuh, unik dan
mandiri dengan hak-haknya yang tidak dapat dipisahkan. Melalui tahap pendidikan profesi
diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan dan
keterampilan profesional.
Kegiatan di wahana praktik memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mampu menerapkan asuhan keperawatan yang dipelajari pada tahap pendidikan
sebelumnya dengan sikap dan keterampilan profesional. Profesionalitas praktik
keperawatan tumbuh dan dibina melalui pemberian pengalaman dalam pengambilan
keputusan klinik, yang merupakan penerapan secara terintegrasi kemampuan penalaran
sainstifik dan penalaran etik.

B. TUJUAN
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan mahasiswa mampu:
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien dewasa
di tatanan klinik
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
6. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau
faktor lain dari setiap klien yang unik.
7. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien
dewasa.
8. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
9. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
10. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
11. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan

C. CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS


1. Sikap
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama,moral, dan etika;
c. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
f. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila;
g. Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
h. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
i. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
j. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri.
k. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan
menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional
sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan
hukum/peraturan perundangan;
l. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia; memiliki sikap
menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien,
menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan
keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas
kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang
diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya
2. Penguasaan Pengetahuan
a. Menguasai filosofi, paradigma, teori keperawatan, khususnya konseptual
model dan middle range theories menguasai konsep teoritis ilmu biomedik;
b. Menguasai nilai-nilai kemanusiaan(humanity values); yang dilakukan secara
mandiri atau berkelompok , pada bidang keilmuan keperawatan dasar,
keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas,
keperawatan jiwa, keperawatan keluarga, keperawatan gerontik, dan
keperawatan komunitas, serta keperawatan bencana;
c. Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan;
d. Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
e. Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian
dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder dan
tertier;
f. Menguasai prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut (advance life support)
dan penanganan trauma (basic trauma cardiac life support/btcls) pada kondisi
kegawatdaruratan dan bencana
g. Menguasai konsep dan prinsip manajemen keperawatan secara umum dan
dalam pengelolaan asuhan keperawatan kepada klien di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan;
3. Keterampilan Khusus
a. Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan
berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai
standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan
yang telah atau belum tersedia;
b. Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi
(keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas,
keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas (termasuk keperawatan
keluarga dan keperawatan gerontik) sesuai dengan delegasi dari ners
spesialis;
c. Mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic
trauma and cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana
sesuai standar dan kewenangannya;
d. Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan
supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang
didelegasikan;
e. Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan
terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai
sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan;
f. Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan
keperawatansesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang
peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien
individu, keluarga dan masyarakat;
g. Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien
yang tidak diharapkan secara cepatdan tepat dan melaporkan kondisi dan
tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan;
h. Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara
reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain;
i. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan
informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat
utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung
jawabnya;
j. Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah
kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang
dilaksanakannya;
k. Mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP
l. Mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik
asuhan keperawatan;
m. Mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang
rawatdalam lingkup tanggungjawabnya;
n. Mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan
langkah-langkah pengembangan strategis organisasi;
o. Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi
kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta
kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya
hidup dan lingkungan yang sehat.
4. Keterampilan Umum
a. Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan
memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi
kerja profesinya;
b. Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan
profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
c. Menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang
keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik
profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik;
d. Mengkomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat
bagi pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat
terutama masyarakat profesinya;
e. Memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah profesinya;
f. Bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan
masalah pekerjaan bidang profesinya;
g. Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi
dan kliennya;

D. RUANG LINGKUP PRAKTIK KLINK KEPERAWATAN PROFESI NERS


1. Stase Keperawatan Dasar Profesi (2 sks)
Program Keperawatan Dasar Profesi (KDP) merupakan bagian dari rangkaian
proses program profesi pendidikan keperawatan yang wajib diikuti oleh seluruh
mahasiswa program profesi di Pendidikan Tinggi Keperawatan. Program ini
dijalankan pada awal program profesi di berbagai rumah sakit. Kemampuan yang
dicapai selama program ini akan menjadi dasar kemampuan di mata ajar profesi
selanjutnya.
Setelah menjalankan program ini, mahasiswa diharapkan mampu menentukan
gangguan kebutuhan dasar yang terjadi pada klien dan melaksanakan tindakan-
tindakan dasar keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien dan keluarga.
Mahasiswa juga diharapkan mampu menggunakan pendekatan proses keperawatan
sebagai dasar analisis kegiatan yang dilakukan di setiap tindakan.
Keterampilan dasar keperawatan difokuskan untuk mengasah kemampuan
mahasiswa agar mampu bersikap dan bertindak sebagai perawat profesional.
Kemampuan yang dimaksud adalah: kemampuan melakukan analisis gangguan
kebutuhan dasar klien dan keluarga, bersikap caring di setiap kesempatan
memberikan asuhan keperawatan, membina hubungan interpersonal kepada klien
dan keluarganya, memberikan asuhan saat klien dan keluarga mengalami gangguan
fisik dan emosional.
Kompetensi :
Bila merawat klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan dasar, mahasiswa
mampu:
1. Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi
keperawatan serta dapatmelakukan perencanaan pulang yang adekuat
a. Menegakkan diagnosa keperawatan yang terkait dengan gangguan
kebutuhan dasar klien dan keluarga
b. Menjelaskan rasional diagnosa dan tindakan keperawatan untuk mengatasi
gangguan
2. Mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan profesional dalam:
a. Menunjukkan sikap caring di setiap asuhan keperawatan yang diberikan
b. Menerapkan tindakan universal precaution di setiap asuhan keperawatan
yang diberikan (keamanan dan kenyamanan)
c. Membina komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga (komunikasi)
d. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kecemasan (stres koping)
e. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan konsep diri
(konsep diri)
f. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kehilangan dan berduka
(nilai dan keyakinan)
g. Memberikan pendidikan kesehatan dan perencanaan pulang untuk klien dan
keluarga (nilai dan keyakinan)
h. Melakukan pemeriksaan fisik umum (general survey)
i. Melakukan penyadapan ekg 12 lead (sirkulasi)
j. Melatih nafas dalam dan batuk efektif (oksigenasi)
k. Melakukan fisioterapi dada (oksigenasi)
l. Memberikan terapi oksigen melalui nasal kanula dan masker (oksigenasi)
m. Melatih rentang pergerakan sendi (rps) (mobilisasi)
n. Mengatur posisi klien di tempat tidur (mobilisasi)
o. Memindahkan klien (mobilisasi)
p. Memandikan klien di tempat tidur (integritas kulit)
q. Merawat mulut klien penurunan kesadaran (integritas kulit)
r. Merawat perineum (integritas kulit)
s. Memasang dan melepaskan ngt (cairan dan nutrisi)
t. Memberikan makan melalui ngt (cairan dan nutrisi)
u. Merawat luka sederhana (integritas kulit)
v. Melakukan kanulasi intra vena: pasang, rawat, lepas (sirkulasi)
w. Memasang kateter urin (eliminasi)
x. Melakukan enema (eliminasi)
y. Memberikan medikasi melalui intramuskular, intravena, subkutan, dan
intrakutan (keamanan dan kenyamanan)
z. Mengambil darah vena (sirkulasi)
aa. Melakukan penghisapan lendir (suction) (oksigenasi)
bb. Menghitung kebutuhan kalori (cairan dan nutrisi)
cc. Memberikan makan per-oral (cairan dan nutrisi)
dd. Mengajarkan teknik relaksasi, distraksi, hypnoterapi, dan guided imagery.
ee. Mengajarkan kesehatan reproduksi (seksualitas reproduksi)
ff. Melakukan teknik keperawatan untuk menstabilkan suhu tubuh pasien
2. Stase Keperawatan Medikal Bedah (6 sks)
Praktik profesi keperawatan medikal bedah merupakan program
yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat
menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika melakukan asuhan
keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi
advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil
penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada orang dewasa.
Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah mencakup asuhan keperawatan
pada klien dewasa dalam konteks keluarga yang mengalami masalah pemenuhan
kebutuhan dasarnya akibat gangguan satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem
(organ) tubuhnya.
Kompetensi :
Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Medikal Bedah mahasiswa
mampu:
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
orang dewasa.
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab.
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien
dewasa ditatanan klinik dengan gangguan:
1) Termoregulasi: Thypoid . Oksigenasi akibat ARDS, Pneumonia, Asma,
Anemia, Dekompensasio cordis, Ca paru .Eliminasi: Ileus, Ca saluran cerna,
BPH .Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : Diare, DHF, ARF/CRF,
Pankreatitis akut, Kolelitiasis akut.
2) Nutrisi: DM, Hipo/hipertiroid.
3) Keamanan fisik: Leukemia , Stroke, Cirhep, hepatitis, HIV/AIDS.
4) Mobilitas fisik: fraktur.
e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau
faktor lain dari setiap klien yang unik.
g. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
klien dewasa.
h. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang
diberikan efisien dan efektif.
i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan
asuhan keperawatan orang dewasa.
j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten.
k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya.
l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
m. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku
dalam bidang kesehatan.
n. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan.
o. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
p. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
q. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
r. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan
3. Stase Keperawatan Anak (3 sks)
Praktik profesi keperawatan anak merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan
profesional yang aman dan efektif, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan
fungsi advokasi pada klien anak dan keluarganya, membuat keputusan legal dan etik
serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada
anak.
Praktik profesi keperawatan anak mencakup anak dengan berbagai tingkat usia
(neonatus, bayi, toddler, pra sekolah, sekolah dan remaja ) dalam konteks keluarga
yang bertujuan untuk optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak
sehat, anak sakit akut dan sakit yang mengancam kehidupan, anak dengan masalah
pediatrik sosial dan manajemen terpadu balita sakit, dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan ditatanan klinik.
Kompetensi :
Setelah menyelesaikan praktik profesi keperawatan anak mahasiswa mampu:
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan
anak dengan berbagai tingkat usia dalam konteks keluarga
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
4. bertanggung jawab
5. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien
anak pada berbagai tingkat usia dalam konteks keluarga ditatanan klinik
a. Bayi dan anak dengan gangguan termoregulasi : MAS, RDS, BBLR, Thypoid,
Morbili
b. Bayi dan anak dengan gangguan oksigenasi akibat RDS, Pneumonia, Asma,
Anemia, Thalasemia
c. Bayi dan anak dengan gangguan eliminasi akibat kelainan kongenital :
Hirschprung, Atresia Ani, Hypospadia, Labiopalatoschiziz
d. Bayi dan anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
: Diare, DHF, NS
e. Bayi dan anak dengan gangguan nutrisi: KEP/malnutrisi, Juvenile DM,
Obesitas
f. Bayi dan anak dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan
g. Bayi dan anak dengan gangguan keamanan fisik : Leukemia, ITP,
Trombositopenia, Meningitis / Enchepalitis, Hyperbilirubinemia, Kejang
6. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis d an legal
pada klien anak dalam konteks keluarga
7. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan klien anak dalam konteks keluarga
8. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan
yang diberikan efisien dan efektif pada klien anak
9. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan
asuhan keperawatan pada klien anak dalam konteks keluarga.
10. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien dan
keluarga agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya
11. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko pada
klien anak dalam konteks keluarga
12. Membuat klasifikasi dan tindakan dari kasus yang diperoleh di
Puskesmas, dengan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
13. Memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan pendekatan
Manajemen Terpadu Balita Sehat di masyarakat
14. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan
15. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
16. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional
17. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatanMenggunakan
hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan
4. Stase Keperawatan Maternitas (3 sks)
Praktik profesi keperawatan maternitas merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian
kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional,
memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien,
membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang
berkaitan dengan keperawatan maternitas dalam konteks keluarga.
Praktik profesi keperawatan maternitas dilakukan secara bertahap dimulai dari
prenatal, intranatal dan post natal serta masalah-masalah pada sistem reproduksi
dan keluarganya.
Kompetensi
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan maternitas mahasiswa mampu:
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan
padaibu hamil, melahirkan dan paska melahirkan serta masalah -masalah
pada sistem reproduksi dan keluarganya.
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab.
4. Menggunakan proses keperawatan pada ibu hamil, melahirkan dan paska
melahirkan serta masalah-masalah pada sistem reproduksi dan keluarganya.
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal :
merencanakan program keluarga berencana.
6. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor
lain dari setiap klien yang unik.
7. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
ibu hamil, melahirkan, paska melahirkan, masalah -masalah pada sistem
reproduksi dan keluarganya.
8. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang
diberikan efisien dan efektif.
9. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan maternitas.
10. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten.
11. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya.
12. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
13. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan.
14. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
15. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
16. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
17. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan maternitas.
5. Stase Keperawatan Jiwa (3 sks)
Praktik profesi keperawatan jiwa merupakan tahapan program yang
menghantarkan mahasiswa ketika adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian
kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa yang
diberikan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sifatnya preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif serta memberikan pendidikan kesehatan,
menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan jiwa.
Praktik profesi keperawatan jiwa berfokus pada penerapan asuhan
keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan jiwa dalam konteks keluarga
dan masyarakat melalui penerapan terapi modalitas keperawatan.
Kompetensi
Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Jiwa mahasiswa mampu:
a. Melakukan komunikasi yang terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
pada klien dengan gangguan jiwa.
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab.
d. Memberikan asuhan keperawatan kepada individu, anak dan keluarga
yang
mengalami masalah adaptasi bio-psiko-sosio-spiritual terutama masalah
gangguan jiwa dengan core problem; Hallusinasi, Waham, Harga Diri
Rendah,
e. Isolasi Sosial, Bunuh Diri, Perilaku Kekerasan dan Defisit Perawatan Diri.
peserta pratik melakukan proses keperawatan jiwa
f. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
g. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau
faktor lain dari setiap klien yang unik.
h. Mengkolaborasikan berbagai aspek pemenuhan kebutuhan kesehatan klien.
i. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan
yang diberikan efisien dan efektif.
j. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan
asuhan
keperawatan jiwa.
k. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten.
l. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya.
m. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
n. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan .
o. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
p. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
q. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
r. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan.
6. Stase Manajemen Keperawatan (4 sks)
Praktik profesi manajemen keperawatan merupakan program
yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat
menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan manajemen dan
kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan yang sesuai dengan keadaan saat
ini.
Praktik Profesi Manajemen Keperawatan mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dengan menerapkan berbagai
gaya kepimpinan yang efektif. Selama praktik mahasiswa memprakarsai perubahan
yang efektif dan inovatif dalam asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan.
Kompetensi :
Setelah mengikuti praktik profesi manajemen keperawatan mahasiswa mampu:
a. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
b. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggungjawab.
c. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan.
d. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana ruangan keperawatan
secara berkelompok.
e. Mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara berkelompok.
f. Mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim.
g. Memberikan pengarahan kepada anggota timnya.
h. Melakukan supervisi terhadap anggota timnya.
i. Melakukan evaluasi terhadap anggota timnya.
j. Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif sesuai dengan kondisi
ruangan.
k. Melaksanakan perubahan dalam asuhan dan pelayanan keperawatan.
l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan.
n. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
p. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
q. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pengelolaan klien.
7. Stase Keperawatan Gawat Darurat (4 sks) dan Keperawatan Kritis (4 sks)
Praktik profesi keperawatan gawat darurat merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian
kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan, memberikan
pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat
keputusan legal dan etik serta menggunakan salah satu referensi dari hasil
penelitian yang berkaitan dengan keperawatan gawat darurat.
Praktik Profesi Keperawatan Gawat darurat mencakup asuhan keperawatan dalam
konteks keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia yang mengalami masalah
pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan salah satu sistem (organ) ataupun
beberapa sistem (organ) tubuhnya dalam keadaan gawat darurat.
Kompetensi
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan gawat darurat mahasiswa mampu :
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan
pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab.
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada
berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan:
Termoregulasi: trauma kapitis. Oksigenasi : Infark Miokard, Gagal nafas, trauma
thoraks. Pemenuhan kebutuhan cairan -elektrolit: DM dengan ketoasidosis,
krisis tiroid. Keamanan fisik: keracunan, sengatan binatang berbisa.
e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada
klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
f. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
g. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang
diberikan efisien dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usiadalam
keadaan gawat darurat: resusitasi/RJP/BHD.
h. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat
darurat (Triage).
i. Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia
dalam keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya.
j. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko pada klien dengan berbagai
tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
k. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku
dalam bidang kesehatan .
l. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan .
m. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
n. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional
o. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
p. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam asuhan keperawatan.

E. METODE PEMBELAJARAN
Metoda pembelajaran program profesi berfokus pada pelaksanaan pendelegasian
kewenangan dari preceptor kepada peserta didiknya. Sedangkan kegiatan evaluasi
program profesi lebih terfokus pada pembuktian bahwa peserta didik telah memiliki
kompetensi yang ditetapkan dan disertai dengan kemandirian dalam menjalankan
kompetensinya sebagai cerminan kewenangan telah dimiliki.
Metoda belajar peserta didik pada tahap profesi untuk mengukur pencapaian
kompetensi meliputi:
1. Pre dan post conference.
2. Tutorial individual yang diberikan preceptor.
3. Observasi,Case report dan overan dinas.
4. Pendelegasian kewenangan bertahap.
5. Student Oral Case Analyses (SOCA)
6. Projek, Problem solving for better health/hospital(PSBH).
7. Presentasi,
8. Laporan
F. PENILAIAN PEMBELAJARAN PROFESI NERS
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukkan keadaan atau kondisi akhir
saat ini (Brown & Knight, 1994). Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan belajar
dan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Evaluasi hasil pembelajaran
dilakukan dengan tujuan:
a. Sebagai umpan balik peserta didik dalam meningkatkan usaha belajarnya
b. Sebagai unpan balik bagi dosen akan perkuliahan yang dilakukannya
c. Untuk menjamin akuntabilitas proses pembelajaran
d. Untuk memotivasi peserta didik
e. Untuk mendiagnosis kekuatan dan kekurangan peserta didik
2. Evaluasi Kompetensi
Setiap kompetensi dievaluasi melalui beberapa cara yaitu:
a. Log book
b. Laporan pada preseptor / mentor
c. Proses pelaporan pada dinas berikut format evaluasi resmi dari pendidikan (direct
observational procedure skills test; case test/ uji kasus).
d. Student Oral Case Analyses (SOCA)
e. Critical incidence report.
Dalam proses belajar, fokus penekanan penguasaan kompetensi ini adalah
melalui pendelegasian kewenangan. Disamping itu, ada beberapa kompetensi
tambahan yang harus juga dipertimbangkan untuk dimiliki oleh peserta didik karena
mahasiswa tersebut akan menjadi praktisi. Kompetensi itu adalah berkomunikasi,
kemampuan mengembangkan diri dan orang lain (klien), kemampuan
mempertahankan lingkungan bekerja yang sehat, aman dan keselamatan,
meningkatkan layanan, kemampuan melakukan secara berkualitas, ekualitas dan
perbedaan.
3. Evaluasi Akhir
Untuk memenuhi ketentuan kurikulum evaluasi keperawatan anak terdiri atas:
a. Log book & Direct Observasional of Procedure Skill = 30 %
b. Performance klinik dan Critical Insidence Report = 30 %
c. Portofolio dan Kontrak Belajar = 20 %
d. OSCE dan SOCA = 30 %
Total: = 100%
G. PENUTUP
Demikian proposal program praktik profesi ners angkatan ke
enamkeperawatan anak kami susun. Apabila ada hal-hal yang kurang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di wahana praktik akan dilakukan perubahan dan perbaikan
semestinya.
Semoga kerja sama antara klinik dan akademik dalam mempersiapkan tenaga
Perawat bermanfaat bagi peserta didik, masyarakat dan Profesi Perawat.

Mengetahui, Bandung, Pebruari 2016


Ketua Prodi Profesi Ners Penanggungjawab Profesi Ners

Istianah, S.Kep.,Ners, M.Kep. Lucia Ariyanthi,S.Kep.,Ners,MH.Kes.


DAFTAR REFERENSI
Ackley, B. J. & Ladwig, G. B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook: An Evidence-Based
Guide to Planning Care, 10e. Mosby elsevier.

Dudek,S. G. (2013). Nutrition Essentials for Nursing Practice, 7th. Lippincott: William
Wilkins

Johnson, M., Moorhead, S., Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Maas, M. L. & Swanson, S.
(2011). NOC and NIC Linkages to NANDA-I and Clinical Conditions: Supporting Critical
Reasoning and Quality Care, 3e. Philladelphia: Mosby Elsevier

Lewis S.L, Dirksen S. R, Heitkemper M.M, Bucher L, Harding M. M, (2014). Medical


Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems. Canada: Elsevier.

Lynn P. (2011). Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health

McCance, K.L. & Huethe, S. E. (2013). Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease
in Adults and Children, 7e. Elsevier

Nanda International. (2014). Nursing Diagnoses 2015-17: Definitions and Classification


(Nanda International). Philladelphia: Wiley Blackwell

Hockenberry, M. J & Wilson, D. (2007). Wong’s Nursing Care of Infants and


Children”. (8th edition). Canada: Mosby Company.

Hockenberry, Wilson. (2008). Wong’s Essentials of Pediatric Nursing. (8th ed.).


St. Louis: Mosby Elseiver

Wong. D.L., & Hockenberry, M. J. (2003). Nursing care of infants and children, (7th
edition), St. Louis: Mosby.

Kozier Barbara, Erb Glenora, Berman Audrey, Snyder Shirlee J. 2004. Fundamentals of
Nursing Concepts, Process, and Practice. 7th Edition. Pearson Education, Inc. Upper
SaddleRiver. New Jersey. United Stated of America.

Neeson Jean D dan May Katharyn A. 1986. Comprehensive Maternity Nursing


Nursing Process and Childbearing Family. J.B. Lippincott Company Philadelphia.
London Mexico City, Newyork, St. Louis Sao Paolo Sydney.

Sullivan,J.E., et all (2001) Effective leadership and management in nursing. New


Jersey: Prentice- Hall

Roussel, L. , Swansburg, R. C., & Swansburg, R. J (2006 ). Nursing management and


leadership .Sudbury: Jones and Bartlett Publishers.

Anda mungkin juga menyukai