Anda di halaman 1dari 207

PROFIL KESEHATAN

KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014
BAB I

PENDAHULUAN

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya
masyarakat yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam
lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat serta memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata dan dapat mewujudkan masyarakat yang mandiri,
maju dan sejahtera.

Sejalan dengan tujuan pembangunan yang berwawasan kesehatan


dan kesejahteraan maka pemerintah telah menetapakan pola dasar
pembangunan yaitu pembangunan mutu SDM di berbagai sektor serta
masih menitik beratkan pada program-program pra-upaya kuratif dan
rehabilitatif yang didukung oleh informasi kesehatan secara
berkesinambungan sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang
berperilaku hidup sehat, lingkungan sehat dan memiliki kemampuan
untuk menolong dirinya sendiri serta dapat menjangkau pelayanan
kesehatan yang berkualitas.

Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan menuju


Indonesia Sehat 2015, maka strategi pembangunan kesehatan
Kabupaten Lamongan diarahkan pada misi pembangunan kesehatan,
yaitu :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
rata dan terjangkau.
4. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

1
Akan tetapi keberhasilan pembangunan kesehatan tidak akan
terwujud tanpa kerja keras dan dukungan dari semua pihak serta sangat
dipengaruhi oleh peran aktif baik pemerintah, masyarakat maupun pihak
swasta.

Deklarasi Millennium PBB yang ditandatangani pada September


2000 menyetujui agar semua negara:
1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan
2. Mencapai pendidikan dasar secara universal
3. Mendukung adanya persaman jender dan pemberdayaan perempuan
4. Mengurangi tingkat kematian anak
Target untuk 2015: Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-
anak usia di bawah 5 tahun
5. Meningkatkan kesehatan ibu
Target untuk 2015: Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam
proses melahirkan
6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya
7. Menjamin daya dukung lingkungan hidup
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Namun pembangunan kesehatan masih menghadapi berbagai


tantangan, antara lain masih terjadinya kesenajangan status kesehatan
masyarakat antar wilayah, antar status sosial ekonomi, munculnya berbagai
masalah kesehatan/penyakit baru (new emerging desease) atau penyakit
lama muncul kembali (re-emerging desease).

Indonesia sebagai salah satu negara anggota Perserikatan Bangsa


Bangsa (PBB) dengan beberapa negara di dunia telah berkomitmen untuk
mencapai Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan
Millenium pada tahun 2015 untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk.
Tujuan bersama dalam MDGs tersebut meliputi 1) Menanggulangi kemiskinan
dan kelaparan; 2) Mencapai pendidikan dasar untuk semua; 3) Mendorong

2
kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; 4) Menurunkan angka
kematian anak; 5) Meningkatkan kesehatan ibu; 6) Memerangi penyebaran
HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya; 7) Kelestarian lingkungan
hidup: dan 8) Membangun kemitraan global dalam pembangunan. Dari 8
tujuan MDGs tersebut, 5 diantaranya terkait dengan bidang kesehatan yaitu
MDGs 1,4,5,6, dan 7.

Untuk mengukur keberhasilan Pembangunan Kesehatan khususnya


Kabupaten Lamongan yang tercermin dalam ”Terwujudnya Masyarakat
Lamongan yang Mandiri untuk Hidup Sehat” adalah melalui upaya kesehatan
prioritas yang berhubungan dengan tujuan Millenium Development Goals
(MDGs) adalah sebagai berikut :
1. MDGs yang pertama adalah Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan;
dilakukan dengan upaya menurunkan prevalensi balita gizi kurang dan gizi
buruk,
2. MDGs yang keempat adalah Menurunkan angka kematian anak; dilakukan
dengan upaya menurunkan angka kematian balita,
3. MDGs yang kelima adalah Meningkatkan kesehatan ibu; dilakukan
dengan upaya menurunkan angka kematian ibu dan mewujudkan akses
kesehatan reproduksi bagi semua,
4. MDGs keenam adalah Memerangi penyebaran HIV/AIDS, Malaria, dan
penyakit menular lainnya; dilakukan dengan upaya mengendalikan
penyebaran dan menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS, Upaya
mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDS bagi semua yang
membutuhkan, Upaya mengendalikan penyebaran dan menurunkan
jumlah kasus baru Malaria dan TB,
5. MDGs yang ketujuh Kelestarian lingkungan hidup; dilakukan dengan
upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber air minum dan
sanitasi dasar yang layak.

Untuk mendukung keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan


tersebut, salah satunya dibutuhkan adanya ketersediaan data dan informasi
yang akurat bagi proses pengambilan keputusan dan perencanaan program.

3
Profil Kesehatan Kabupaten Lamongan dapat digunakan sebagai sarana
untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian program.

Profil Kesehatan berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya


kesehatan, sember daya kesehatan serta data/informasi lainnya yang
menggambarkan kinerja sektor kesehatan di Kabupaten Lamongan, baik
pemerintah maupun swasta selama satu tahun serta diharapkan dapt
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya
Kabupaten Lamongan, yang diuraikan secara singkat sebagai berikut :

- Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan
penyusunan Profil Kesehatan serta Sistematika Penyajiannya.

- Bab II : Gambaran Umum Dan Perilaku Penduduk


Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten
Lamongan. Selain uraian tentang letak geografis, administratif
dan informasi umum lainnya.

- Bab III : Situasi Derajat Kesehatan


Bab ini berisi tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

- Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan


Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar,
pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan
penyakit menular, perbaikan gizi masyarakat serta pembinaan
kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar.

- Bab V : Situasi Sumber daya Kesehatan


Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga
kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya
kesehatan lainnya.

4
- Bab VI : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu
disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan di tahun
yang bersangkutan.

- Lampiran

5
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK

II.1 Kondisi Geografis Walayah Kabupaten Lamongan


Kabupaten Lamongan merupakan salah satu dari 38
kabupaten/kota di Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Lamongan terletak di
antara 6º 51‟ 54” sampai dengan 7º 23‟ 6” Lintang Selatan dan antara
112º 4‟ 41” sampai dengan 112º 33‟ 12” Bujur Timur, dengan luas wilayah
1.812,80 Km2 atau 181.280 Ha yang sebagian terdiri dari daratan rendah
serta dibelah oleh Sungai Bengawan Solo yang panjangnya ± 65 Km2 dan
memiliki pantai sepanjang ± 47 Km2

Batas wilayah Kabupaten Lamongan sebagai berikut :


1. Sebelah Utara : Laut Jawa
2. Sebelah Timur : Kabupaten Gresik
3. Sebelah Selatan : Kabupaten Jombang dan Mojokerto
4. Sebelah Barat : Kabupaten Bojonegoro dan Tuban

Secara administratif, Kabupaten Lamongan terbagi atas 27


Kecamatan, 12 Kelurahan, 462 Desa. Jumlah Dusun sebanyak 1.432
Dusun dan Jumlah RT (Rukun Tangga) sebanyak 337.820 Rumah
Tangga.

6
Gambar 2.1 : Peta Kabupaten Lamongan

PETA PER KECAMATAN


DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014
LAUT JAWA

Paciran
Brondong
Solokuro

Laren
KABUPATEN TUBAN Ma
du Kali
ran Karang tengah
Geneng Karang
1 binangun
Sekaran TURI 2
Turi Glagah
Pucuk Suko KABUPATEN
Babat Sukodadi Deket 2
dadi Lamongan GRESIK
Moropelang
KABUPATEN
BOJONEOGORO Kedung Sugio Tikung
Kedung
pring Kembang Tikung
pring bahu
Mod Sari
Modo
o Rejo

Mantup
Bluluk Ngimbang Sambeng
Suko KABUPATEN
rame MOJOKERTO

KABUPATEN JOMBANG

Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah Kecamatan Sambeng


yaitu 195,44 Km2. Sedangkan Kecamatan dengan luas wilayah paling kecil
adalah Kecamatan Maduran dengan luas 30,15 Km 2.

Kondisi topografi Kabupaten Lamongan dapat ditinjau dari ketinggian


wilatah di atas permukaan laut dan kelerengan lahan. Kabupaten Lamongan
terdiri dari daratan rendah dan bonorowo dengan tingkat ketinggian 0-25
meter seluas 50,17%, sedangkan ketinggian 25-100 meter seluas 45,68%,
selebihnya 4,15% berketinggian di atas 100 meter di atas permukaan laut.
Dengan panjang garis pantai sepanjang 47 Km, maka wilayah perairan laut
bila dihitung 4 mil dari garis pantai kearah laut Kabupaten Lamongan adalah
seluas 302,5 Km.

7
Dilihat dari tingkat kemiringan tanahnya, wilayah Kabupaten
Lamongan merupakan wilayah yang relatif datar, karena hampir 72,45%
lahannya adalah datar atau dengan tingkat kemiringan 0-2% yang tersebar di
Kecamatan Lamongan, Deket, Turi, Sekaran, Tikung, Pucuk, Sukodadi,
Babat, Kalitengah, Karanggeneng, Glagah, Karangbinangun, Mantup, Sugio,
Kedungpring, Sebagian Bluluk, Modo Dan Sambeng, sedangkan hanya
sebagian kecil dari wilayahnya sangat curam, atau kurang dari 1% (0,16%)
yang mempunyai tingkat kemiringan lahan 40% lebih.

Klimatologi Kabupaten lamongan adalah daerah dengan iklim tropis


yang dapat dibedakan atas dua (2) musim, yaitu musim penghujan dan
musim kemarau. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember sampai
dengan April. Sedangkan untuk bulan yang lain curah hujan relatif rendah.

Luas Wilayah Kabupaten Lamongan 1.812,80 km2 atau setara


dengan 181.280 ha, terdiri dari daratan rendah berawal dengan ketinggian 0–
25 m seluas 50,17% dari luas Kabupaten Lamongan, daratan ketinggian 25–
100 m seluas 45,68% dan sisanya 4,15% merupakan daratan dengan
ketinggian di atas 100 m. Secara garis besar wilayah kabupaten Lamongan
dibedakan menjadi tiga karakteristik :

1. Bagian tengah-selatan, merupakan daratan rendah yang relatif subur,


membentang dari kecamatan Kedungpring, Babat, Sagio, Sukodadi,
Pucuk, Sarirejo dan Kembangbahu.
2. Bagian Selatan dan Utara, merupakan daerah pegunungan kapur
berbatuan, tingkat kesuburan tanahnya katagori sedang, mulai dari
Kecamatan Mantup, Sambeng, Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo,
Brondong, Paciran dan Solokuro.
3. Bagian tengah–Utara, merupakan daratan Bonorowo, mulai dari
Kecamatan Sekaran, Maduran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Turi,
Karangbinangun dan Glagah.

8
II.1.1 Iklim
Ditinjau dari keadaan iklim, wilayah kabupaten Lamongan
tergolong beriklim tropis. Musim penghujan terjadi antara bulan
Nopember sampai dengan April, sedangkan musim kemarau
terjadi antara bulan Mei Sampai dengan Oktober. Temperatur
suhu udara rata – rata 20 - 32º C.

II.1.2 Wilayah Administrasi

NO Kecamatan Ibu Kota Kecamatan Jarak ke


Ibukota
kabupataen
(km)
1 2 3 4
01 Sukorame Sukorame 51
02 Bluluk Bluluk 41
03 Ngimbang Sendangrejo 39
04 Sambeng Ardirejo 31
05 Mantup Mantup 19
06 KembangBahu Kembangbahu 14
07 Sugio Sugio 17
08 Kedungpring Kedungpring 29
09 Modo Mojorejo 37
10 Babat Bedahan 27
11 Pucuk Pucuk 17
12 Sukodadi Sukodadi 11
13 Lamongan Lamongan 0
14 Tikung Bakalanpule 8
15 Sarirejo Dermolemaabang 14
16 Deket Deketwetan 4
17 Glagah Glagah 14
18 Karangbinangun Sambopinggiran 16
19 Turi Sukoanyar 6
20 Kalitengah Dibee 25
21 Karanggeneng Karangeneng 24
22 Sekaran Bulutengger 22
23 Maduran Maduran 27
24 Laren Gampangsejati 36
25 Solokuro Panyaman 39
26 Paciran Paciran 44
27 Brondong Brondong 50

9
II.2 Kependudukan
Sesuai dengan proyeksi penduduk Indonesia tahun 2010 yang
diolah oleh Pusdatin Kemenkes RI in out penduduk, hasil penghitungan
jumlah penduduk Kabupaten Lamongan pada tahun 2014 tercatat
sebesar 1.207.295 jiwa, dengan tingkat kepadatan 666 jiwa per km2.
Puskesmas yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah
Puskesmas Paciran yaitu sebesar 1.941 jiwa per km2 dan Puskesmas
dengan kepadatan penduduk terendah Puskesmas Sambeng yaitu 251
jiwa per km2. Dari wilayah kerja UPT Puskesmas tercatat yang memiliki
jumlah penduduk tertinggi adalah Puskesmas Paciran yaitu sebesar
92.966 jiwa, sedangkan UPT Puskesmas dengan jumlah penduduk
terendah UPT Puskesmas Sukorame yaitu 20.521 jiwa dengan
kepadatan 495 jiwa per km2.

Komposisi penduduk Kabupaten Lamongan menurut kelompok


umur, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda laki-laki (0-14
tahun) sebesar 137.504 (11.39%) sedangkan penduduk yang berusia
muda perempuan sebesar 131.140 (10.86%), yang berusia produktif
laki-laki (15-64 tahun) sebesar 407.445 (33.75%) sedangkan berusia
produktif perempuan (15 – 64 tahun ) sebesar 433.299 (35.89%), dan
yang berusia tua laki-laki (> 65 tahun) sebesar 40.501 (3.35 % )
sedangkan yang berusia tua perempuan (≥ 65 tahun) sebesar 57.406
(4.75%). Dengan demikian maka Angka Beban Tanggungan
(Dependency Ratio) penduduk Kabupaten Lamongan pada tahun 2014
sebesar 44.00.

Jumlah penduduk laki-laki relatif seimbang dibandingkan


penduduk perempuan, yaitu masing-masing sebesar 582.001 jiwa
penduduk laki-laki dan 618.557 jiwa penduduk perempuan. Jika dilihat
berdasarkan rasio menurut jenis kelamin adalah sebesar 94.15.

Untuk komposisi penduduk Kabupaten Lamongan jika dirinci


menurut kelompok umur dan jenis kelamin, menunjukkan penduduk

10
laki-laki maupun perempuan proporsi terbesar berada pada kelompok
umur 15 – 19 tahun sebanyak 99.651 jiwa.

Gambaran komposisi penduduk secara lebih rinci dapat dilihat


dari gambar berikut.

Gambar 2.2 : PIRAMIDA PENDUDUK KABUPATEN LAMONGAN TAHUN


2014

PEREMPUAN LAKI-LAKI

75+
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0- 4

70,000 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 0 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000

II.3 Sosial Ekonomi

KONDISI EKONOMI

A. POTENSI UNGGULAN DAERAH

Untuk PDRB Kabupaten Lamongan pada tahun 2014, berdasarkan data


proyeksi bisa dilihat pada tabel berikut:

11
Tabel 5.1. : Produk Domestik Regional Bruto Kab Lamongan atas Dasar Harga Berlaku

LAPANGAN USAHA 2010 2011 2012r 2013* 2014***


1. PERTANIAN 5,292,774.75 5,730,111.64 6,398,177.46 7,070,803.49 7,762,313.66
a. Tanaman Bahan Makanan 3,205,132.26 3,394,725.60 3,837,830.47 4,230,377.04 4,658,524.38
b. Tanaman Perkebunan 109,285.87 127,396.07 140,639.01 155,343.44 173,060.94
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 180,344.21 202,629.02 223,466.98 243,685.48 264,135.89
d. Kehutanan 3,026.56 3,235.94 3,394.36 3,588.76 3,908.26
e. Perikanan 1,794,985.85 2,002,125.01 2,192,846.63 2,437,808.77 2,662,684.20
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 24,022.51 28,046.97 31,725.93 37,687.46 45,390.42
a. Minyak dan Gas Bumi - - 0.00 0.00 -
b. Pertambangan tanpa Migas - - 0.00 0.00 -
c. Penggalian 24,022.51 28,046.97 31,725.93 37,687.46 45,390.42
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 592,980.10 699,680.02 787,112.77 912,588.76 1,058,848.58
a. Industri Migas - - 0.00 0.00 -
1. Pengilangan Minyak Bumi - - 0.00 0.00 -
2. Gas Alam Cair - - 0.00 0.00 -
b. Industri Tanpa Migas 592,980.10 699,680.02 787,112.77 912,588.76 1,058,848.58
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 298,750.99 360,952.99 409,333.69 490,846.79 581,508.22
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 91,251.91 106,648.70 118,927.69 138,359.32 160,989.41
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 128,958.94 150,625.86 169,387.46 184,501.38 204,532.25
4. Kertas dan Barang Cetakan 7,450.56 8,528.57 9,235.36 10,737.28 12,767.27
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 21,982.78 23,256.39 25,518.98 28,028.30 30,862.95
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 17,742.57 19,976.47 22,052.41 25,401.39 29,405.80
7. Logam Dasar Besi & Baja - - 0.00 0.00 -
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya - - 0.00 0.00 -
9. Barang lainnya 26,842.36 29,691.04 32,657.20 34,714.30 38,782.68
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 94,464.52 105,350.12 112,206.36 122,713.31 134,815.47
a. Listrik 88,905.91 99,553.44 105,800.89 115,495.00 126,701.04
b. Gas - - 0.00 0.00 -
c. Air Bersih 5,558.61 5,796.68 6,405.48 7,218.32 8,114.42
5. BANGUNAN 320,941.62 367,351.29 431,594.40 521,000.45 627,727.27
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 3,689,881.82 4,507,274.27 5,313,824.62 6,362,372.90 7,572,069.08
a. Perdagangan Besar & Eceran 3,436,149.89 4,212,080.54 4,982,423.40 5,978,351.89 7,124,629.99
b. Hotel 9,772.65 11,295.84 12,282.72 13,560.65 15,271.70
c. Restoran 243,959.28 283,897.89 319,118.50 370,460.35 432,167.39
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 248,672.45 277,759.24 307,817.89 354,325.99 406,873.42
a. Pengangkutan 141,293.06 154,940.23 169,197.92 189,454.43 211,386.14
1. Angkutan Rel 7,168.98 7,937.48 8,827.36 9,572.76 10,327.68
2. Angkutan Jalan Raya 100,285.05 107,197.00 116,883.19 130,633.32 144,740.98
3. Angkutan Laut 834.54 926.28 1,031.31 1,166.80 1,287.79
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. - - 0.00 0.00 -
5. Angkutan Udara - - 0.00 0.00 -
6. Jasa Penunjang Angkutan 33,004.49 38,879.47 42,456.05 48,081.54 55,029.69
b. Komunikasi 107,379.39 122,819.01 138,619.97 164,871.56 195,487.29
1. Pos dan Telekomunikasi 92,200.37 105,506.07 119,434.36 142,226.25 169,473.29
2. Jasa Penunjang Komunikasi 15,179.02 17,312.94 19,185.61 22,645.31 26,013.99
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 409,909.39 480,868.38 534,145.68 614,603.92 697,231.16
a. Bank 89,296.19 104,483.58 113,269.30 126,289.72 137,919.29
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 65,767.59 76,853.47 86,377.28 96,706.26 108,030.59
c. Jasa Penunjang Keuangan - - 0.00 0.00 -
d. Sewa Bangunan 244,526.38 287,724.30 321,289.17 376,837.48 434,727.52
e. Jasa Perusahaan 10,319.24 11,807.03 13,209.92 14,770.46 16,553.76
9. JASA-JASA 1,100,508.14 1,264,513.06 1,422,500.57 1,614,663.42 1,868,717.41
a. Pemerintahan Umum 571,279.24 654,846.84 732,947.14 819,869.32 945,094.57
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 571,279.24 654,846.84 732,947.14 819,869.32 945,094.57
2. Jasa Pemerintah lainnya - - 0.00 0.00 -
b. Swasta 529,228.90 609,666.22 689,553.42 794,794.11 923,622.83
1. Sosial Kemasyarakatan 185,422.46 220,495.62 251,506.00 284,113.49 330,744.55
2. Hiburan & Rekreasi 35,006.55 36,054.98 40,128.35 46,592.95 54,968.27
3. Perorangan & Rumahtangga 308,799.89 353,115.61 397,919.07 464,087.67 537,910.01
PDRB DENGAN MIGAS 11,774,155.30 13,460,955.00 15,339,105.69 17,610,759.70 20,173,986.48
PDRB TANPA MIGAS 11,774,155.30 13,460,955.00 15,339,105.69 17,610,759.70 20,173,986.48
Keterangan :
r = angk a diperbaik i
* = angk a sementara
12
*** = angk a proyek si
Tabel 5.2. : Produk Domestik Regional Bruto Kab Lamongan atas Dasar Harga Konstan 2000

LAPANGAN USAHA 2010 2011 2012r 2013* 2014***


1. PERTANIAN 3,135,747.71 3,209,766.22 3,382,337.18 3,505,984.39 3,626,799.09
a. Tanaman Bahan Makanan 1,899,536.28 1,838,367.97 1,947,493.49 2,009,954.57 2,071,738.73
b. Tanaman Perkebunan 76,296.36 82,569.45 84,463.17 86,048.89 87,687.71
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 96,333.72 104,577.42 109,088.48 110,088.93 111,106.50
d. Kehutanan 1,224.57 1,227.73 1,229.44 1,232.08 1,234.76
e. Perikanan 1,062,356.78 1,183,023.66 1,240,062.60 1,298,659.91 1,355,031.39
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 8,978.56 9,942.18 10,644.38 11,855.57 13,374.11
a. Minyak dan Gas Bumi - - - 0.00 -
b. Pertambangan tanpa Migas - - - 0.00 -
c. Penggalian 8,978.56 9,942.18 10,644.38 11,855.57 13,374.11
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 324,437.74 363,511.48 387,507.69 423,811.88 463,313.83
a. Industri Migas - - - 0.00 -
1. Pengilangan Minyak Bumi - - - 0.00 -
2. Gas Alam Cair - - - 0.00 -
b. Industri Tanpa Migas 324,437.74 363,511.48 387,507.69 423,811.88 463,313.83
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 165,957.87 190,538.89 205,491.92 229,966.58 256,190.92
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 53,301.69 58,866.01 62,200.15 67,923.59 74,122.36
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 62,939.74 69,199.64 72,447.96 75,336.08 78,389.90
4. Kertas dan Barang Cetakan 4,291.16 4,695.09 4,880.88 5,345.10 5,985.00
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 10,680.31 10,851.74 11,422.69 11,977.67 12,556.82
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 12,844.12 14,112.56 14,942.86 16,300.73 17,882.75
7. Logam Dasar Besi & Baja - - - 0.00 -
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya - - - 0.00 -
9. Barang lainnya 14,422.84 15,247.55 16,121.22 16,962.13 18,186.07
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 69,623.70 75,199.72 78,205.69 82,893.47 87,864.58
a. Listrik 67,260.35 72,856.40 75,749.59 80,243.04 85,004.28
b. Gas - - - 0.00 -
c. Air Bersih 2,363.35 2,343.32 2,456.11 2,650.42 2,860.30
5. BANGUNAN 159,169.68 173,652.84 191,212.95 212,620.22 240,566.99
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 1,617,554.02 1,826,266.21 2,012,724.35 2,227,706.18 2,466,286.08
a. Perdagangan Besar & Eceran 1,466,817.01 1,659,839.83 1,834,537.56 2,034,401.00 2,253,904.08
b. Hotel 1,692.67 1,854.13 1,927.68 1,990.48 2,055.15
c. Restoran 149,044.34 164,572.25 176,259.10 191,314.69 210,326.86
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 109,866.66 117,726.62 124,738.94 134,110.74 145,446.14
a. Pengangkutan 65,756.21 70,171.31 74,075.95 78,123.93 83,411.29
1. Angkutan Rel 2,282.46 2,426.91 2,530.49 2,541.09 2,578.42
2. Angkutan Jalan Raya 50,000.03 52,648.02 55,824.89 58,928.02 62,866.34
3. Angkutan Laut 416.08 433.86 452.25 474.44 497.98
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. - - - 0.00 -
5. Angkutan Udara - - - 0.00 -
6. Jasa Penunjang Angkutan 13,057.64 14,662.52 15,268.32 16,180.37 17,468.54
b. Komunikasi 44,110.45 47,555.31 50,662.99 55,986.82 62,034.85
1. Pos dan Telekomunikasi 36,665.74 39,321.86 41,916.58 46,121.98 51,077.90
2. Jasa Penunjang Komunikasi 7,444.71 8,233.45 8,746.41 9,864.84 10,956.95
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 232,843.30 261,531.05 279,848.73 302,654.15 327,311.25
a. Bank 39,724.95 45,396.53 48,188.29 51,106.76 54,196.42
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 40,405.23 45,555.41 49,366.54 52,780.96 56,421.90
c. Jasa Penunjang Keuangan - - - 0.00 -
d. Sewa Bangunan 148,314.66 165,743.92 177,088.10 193,191.87 210,723.11
e. Jasa Perusahaan 4,398.46 4,835.20 5,205.80 5,574.56 5,969.82
9. JASA-JASA 532,845.12 588,226.72 630,948.83 686,637.48 749,309.60
a. Pemerintahan Umum 263,642.29 285,216.69 303,824.41 327,389.64 352,895.26
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 263,642.29 285,216.69 303,824.41 327,389.64 352,895.26
2. Jasa Pemerintah lainnya - - - 0.00 -
b. Swasta 269,202.83 303,010.03 327,124.43 359,247.85 396,414.34
1. Sosial Kemasyarakatan 123,339.82 142,194.80 154,479.14 168,888.63 187,457.74
2. Hiburan & Rekreasi 17,062.21 16,889.41 17,829.45 19,635.60 21,785.21
3. Perorangan & Rumahtangga 128,800.79 143,925.81 154,815.83 170,723.61 187,171.40
PDRB DENGAN MIGAS 6,191,066.48 6,625,823.03 7,098,168.75 7,588,274.07 13
8,120,271.68
PDRB TANPA MIGAS 6,191,066.48 6,625,823.03 7,098,168.75 7,588,274.07 8,120,271.68
Keterangan :
r = angk a diperbaik i
* = angk a sementara
II.4 Keadaan Lingkungan

Rumah Sehat
Rumah adalah struktur fisik atau bangunan sebagai tempat
berlindung, dimana lingkungan dari struktur tersebut berguna untuk
kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk
kesehatan keluarga dan individu (WHO dalam Keman, 2005). Rumah
sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,
ventilasi yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai
rumah yang tidak terbuat dari tanah serta dapat menumbuhkan
kehidupan secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota
keluarga dapat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. (Depkes RI,
2003).

Dari kompilasi data yang dikumpulkan melalui Profil Kesehatan


Kabupaten Lamongan pada tahun 2014, rumah yang memenuhi syarat
kesehatan sebanyak 215.525 rumah (68,88%) dari jumlah seluruh rumah
yang ada sebanyak 312.915 rumah. Sementara rumah yang dibina
sebanyak 39.846 rumah atau sebesar 40.91% dari rumah yang belum
memenuhi syarat sebanyak 97.390 rumah. Setelah dilaksanakan
pembinan dari tenaga kesehatan lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan bertambah menjadi
230.935 rumah (73,80%)
( Tabel: 58)

14
Gambar 2.3 : RUMAH SEHAT DI KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

312.915
350.000
230.935
300.000 215.525
250.000 97.390
200.000
39.846
150.000

100.000
15.410
50.000

0
Rumah yg ada RUMAH RUMAH YG RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA RUMAH SEHAT
MEMENUHI BLM MEMENUHI MEMENUHI
SYARAT SYARAT SYARAT

a. Pengolahan Makanan (TUPM) Sehat


Tempat-tempat umum (TTU) merupakan suatu sarana yang
dikunjungi banyak orang, dan berpotensi menjadi tempat penyebaran
penyakit. TTU meliputi sarana pendidikan, sarana kesehatan dan hotel.
Sedangkan TTU sehat adalah tempat umum yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas
lantai ( luas ruangan ) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan
memiliki pencahayaan ruang yang memadai.
Data yang diperoleh dari rekapitulasi laporan bulanan
puskesmas pada tahun 2014, menunjukkan bahwa jumlah TTU yang
ada sebanyak 1.248 buah, dan yang memenuhi syarat sebanyak 816.
(65.4%).
Sementara untuk tempat Pengelolaan makanan (TPM)
meliputi usaha jasa boga, Rumah makan/Restoran, Depo Air Minum,
Makanan jajanan yang memenuhi syarat hygiene sanitasi menurut
status hygiene sanitasi di Kabupaten Lamongan sepanjang tahun 2014
sebanyak 2.524(59.65%) dari seluruh jumlah TPM dan yang tidak

15
memenuhi syarat sebanyak 1.707(40.35%) dari seluruh jumlah TPM
yang ada.
(Tabel : 64)

Gambar : 2.4 TUPM YANG DIPERIKSA DAN YANG MEMENUHI


SYARAT KESEHATAN DI KABUPATEN
LAMONGAN TAHUN 2014

4231
4500
4000
3500
3000 2524
2500
2000 1248 1707
816
1500
1000
500
0
TTU yg ada TTU memenuhi TPM yg ada TPM TPM tdk
syarat memenuhi memenuhi
syarat syarat

b. Akses Terhadap Air Minum


Akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas di
Kabupaten Lamongan terdiri dari mata air terlindung dengan jumlah
sarana sebesar 11.168 Mata air dengan jumlah penduduk pengguna
sebesar 110.280 orang dari jumlah sarana yang ada, tercatat 9.519
sarana yang memenuhi syarat dengan penduduk pengguna sebanyak
89.517 orang. Sarana penampungan air hujan sebanyak 3.275 dengan
jumlah penduduk pengguna sebesar 32.750 orang. Dari jumlah sarana
yang ada, tercatat 2.686 sarana yang memenuhi syarat dengan
pengguna sebanyak 26.844 orang. Perpipaan (PDAM dan BPSPAM)
sebanyak 124.657 sarana dengan jumlah penduduk pengguna sebesar
924.189 orang.. Dari jumlah sarana yang ada, tercatat 106.100 sarana
yang memenuhi syarat dengan penduduk pengguna sebanyak 864.642
orang.
(Tabel : 59)

16
Gambar : 2.5 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS DI
KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014

897530
900000

800000
2014
700000

600000

500000

400000

300000

200000 106197
9517 89344
100000 5369
26844
0

c. Sarana Sanitasi Dasar


Salah satu sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga
sehat adalah akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban
sehat). Dari beberapa jenis sarana jamban tersebut, terdiri dari leher
angsa dengan jumlah sarana sebanyak 202.535 sarana dengan jumlah
pengguna sebanyak 849.437 orang dengan jumlah sarana yang
memenuhi syarat sebanyak 148.160 dengan jumlah penduduk
pengguna sebanyak 785.476 orang (92.47%). Untuk jenis plengsengan
jumlah sarana sebanyak 10.839 sarana dengan jumlah penduduk
pengguna sebanyak 53.805 orang dan jumlah sarana yang memenuhi
syarat sebanyak 8.195 dengan besar penduduk pengguna sebanyak
41.693 orang atau mencapai 77.49% penduduk pengguna. Sementara
yang menggunakan fasilitas jamban cemplung, terdapat 49.194 sarana
dengan penduduk pengguna sebanyak 214.633 orang dengan 34.907
sarana yang memenuhi syarat dengan jumlah penduduk pengguna
sebesar 175.740 orang atau mencapai 81.88%.
(tabel : 61)

17
II.5 KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT
4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu: faktor
perilaku, lingkungan, keturunan dan pelayanan kesehatan.
Dari ke 4 faktor di atas ternyata pengaruh perilaku cukup besar diikuti
oleh pengaruh faktor lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Ke empat faktor di atas sangat berkaitan dan saling mempengaruhi.

1. Perilaku
Faktor perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya
derajat kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit
berbasis perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat
dapat menghindarkan banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung,
darah tinggi, stroke, kegemukan, diabetes mellitus dan lain-lain.
Perilaku atau kebiasaan mencuci tangan sebelum makan juga dapat
menghindarkan penyakit saluran cerna.

Di Kabupaten Lamongan, Kasus penyakit darah tinggi tercatat


4.271 orang dari total diperiksa sebanyak 14.177 orang yang terdiri
dari 1.600 orang laki-laki dari 5.118 orang diperiksa dan 2.671 orang
perempuan dari 9.059 orang diperiksa.
(tabel: 24)

Sementara kasus kegemukan atau Obesitas di Kabupaten


Lamongan tercatat sebanyak 4.070 orang dari 12.734 orang diperiksa,
terdiri dari 943 orang laki-laki dari 4.390 orang diperiksa dan 3.127
orang perempuan dari 8.344 orang di periksa.
(tabel: 25)

Sedangkan untuk kasus Kanker Leher Rahim bisa diketahui


dengan metode IVA dan Kanker Payudara dengan pemeriksaan klinis
(CBE) dari data yang ada diketahui IVA Positif sebanyak 148 orang
dan Tumor/benjolan sebanyak 53 orang dari 3.712 orang diperiksa
dengan usia 30-50 tahun.

18
2. Lingkungan
Faktor lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga
berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam
kehidupan masyarakat, daerah yang kumuh dan tidak dirawat akan
rentan terhadap penyakit seperti gatal-gatal, infeksi saluran saluran
pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. Penyakit Demam
Berdarah juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Untuk kasus Pneumonia pada balita dengan penderita


ditemukan dan ditangani tercatat sebanyak 4.436 orang dari 8.818
orang perkiraan penderita yang terdiri dari 2.112 orang laki-laki dari
perkiraan penderita sebanyak 4.512 orang dan 2.324 orang
perempuan dari perkiraan penderita sebanyak 4.306 orang.
(tabel: 10)

3. Keturunan
Banyak penyakit-penyakit yang dapat dicegah, namun sebagian
penyakit tidak dapat dihindari, seperti penyakit akibat dari bawaan atau
keturunan. Semakin besar penduduk yang memiliki risiko penyakit
bawaan akan semakin sulit upaya meingkatkan derajat kesehatan.
Oleh karena itu perlu adanya konseling perkawinan yang baik untuk
menghindari penyakit bawaan yang sebenarnya dapat dicegah
munculnya. Akhir-akhir ini teknologi kesehatan dan kedokteran
semakin maju. Teknologi dan kemampuan tenaga ahli harus diarahkan
untuk meningkatkan upaya mewujudkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.

4. Pelayanan Kesehatan
Ketersediaan fasilitas dengan mutu pelayanan yang baik akan
mempercepat perwujudan derajat kesehatan masyarakat. Dengan
menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang bermutu secara
merata dan terjangkau akan meningkatkan akses masyarakat ke

19
fasilitas pelayanan kesehatan. Demi untuk memenuhi ketersediaan
fasilitas pelayanan kesehatan tersebut, pemerintah Kabupaten
Lamongan telah memiliki fasilitas tersebut tentunya dengan tenaga
kesehatan yang merata dan cukup jumlahnya serta memiliki
kompetensi di bidangnya.

Upaya meningkatkan akses masyarakat ke fasilitas pelayanan


kesehatan secara langsung juga dipermudah dengan adanya program
jaminan kesehatan. Program ini terdiri dari Jaminan Kesehatan
Nasional, Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN, PBI APBD, Pekerja
Penrima Upah (PPU), Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/Mandiri,
Bukan Pekerja (BP), Jamkesda.

1. Penduduk Yang Memanfaatkan Sarana Kesehatan


Jaminan Kesehatan Masyarakat adalah jaminan
perlindungan untuk pelayanan kesehatan secara menyeluruh
(komprehensif) mencakup pelayanan promotif, preventif serta
kuratif dan rehabilitatif yang diberikan secara berjenjang bagi
masyarakat/peserta. Di Kabupaten Lamongan, masyarakat
Penduduk yang memanfaatkan sarana kesehatan dengan rawat
jalan di sarana kesehatan (puskesmas, RS, BP/BKIA/RB ) yang di
cakup Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebanyak 659.772 orang
terdiri dari 242.116 (41.36%) peserta laki-laki dan 363.173 (58.40%)
peserta perempuan. Penerima bantuan iuran (PBI) APBN dengan
jumlah peserta sebesar 550.923 orang yang terdiri dari 271.212
(46,33%) orang laki-laki dan 279.711 (44,98%) orang perempuan.
Pekerja Penerima Upah (PPU) sebanyak 75.523 peserta terdiri dari
39.850 (6,81%) laki-laki dan 35.673 (%,74%) perempuan. Pekerja
Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri sebanyak 19.097
peserta terdiri dari 9.335 (1,59%) laki-laki dan 9.762 (1,57%)
perempuan. Bukan Pekerja (BP) sebanyak 14.229 peserta terdiri
dari 6.819 (1,16%) laki-laki dan 7.410 (1,19%) perempuan.

20
Jamkesda sebanyak 10.078 peserta terdiri dari 5.114 (0,87%) laki-
laki dan 4.964 (0,80%) perempuan.
(Tabel 53 )

Gambar 2. 6 : CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK


MENURUT JENIS JAMINAN KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JKN 659,772
PBI 550,923
PPU 75,523
PBPU 19,097
BP 14,229
JAMKESDA 10,078

2. Rumah Tangga Sehat


PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

Yang termasuk dalam PHBS banyak sekali, misalnya


Gizi: makan beraneka ragam makanan, minum Tablet
TambahDarah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi
dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti
membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan.

21
Sementara PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan dimasyarakat serta
bertujuan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.

Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang


melakukan 10 PHBS di Rumah Tangga yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

Tabel menunjukkan bahwa dari 337.820 rumah tangga yang


ada, dipantau sebanyak 107.604 (31.9%), sedangkan untuk rumah
tangga berperilaku hidup bersih dan sehat ber PHBS sebanyak
65.686 (61%). dan data tersebut hanya di peroleh dari survey
sebanyak 33 puskesmas. (Tabel: 57)

22
Gambar : 2.7 RUMAH TANGGA BER PHBS DI KABUPATEN
LAMONGAN TAHUN 2014

337820
350000
300000
250000
200000
150000 107604
65686
100000
50000
0
JML RUMAH JML DI SURVEI JML SEHAT
TANGGA

3. ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini
mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi
makanan lain, walaupun hanya air putih,sampai bayi berumur 6
bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain
dan tetap diberi ASI sampai bayi berumur dua tahun.

Bayi yang diberikan ASI secara esklusif cenderung lebih


sering pemberian ASI-nya daripada pemberian pada bayi yang
minum susu formula. Pemberikan ASI eksklusif merupakan faktor
penunjang kecerdasan bayi, meskipun hal itu terkadang sulit
dilakukan.

Air Susu Ibu (ASI) diyakini dan bahkan terbukti memberi


manfaat bagi bayi baik dari sisi / aspek gizi, aspek imunologik,
aspek psikologik ( interakasi dan kasih sayang antara anak dan
ibu ), aspek kecerdasan, aspek neurologik (aktifitas menyerap ASI
bermanfaat pada koordinasi syaraf bayi), aspek ekonomik serta
aspek penundaan kehamilan. Selain aspek-aspek tersebut, dengan
ASI juga dapat melindungi bayi dari sindrom kematian bayi secara
mendadak.

23
Jumlah bayi yang ada sebesar 14.175 terdiri dari 7.043 bayi
laki-laki dan 7.132 bayi perempuan, sementara yang diberi ASI
eksklusif sebesar 11.647 bayi (82.2%) yang terdiri dari bayi laki-laki
sebesar 5.782 (82.1%) dan perempuan sebesar 5.865 (82.2%).
Cakupan terendah adalah Puskesmas Kalitengah. Sementara
untuk cakupan 100% di capai oleh puskesmas Sukorame, Bluluk,
Kembangbahu, Sugio, Karangkembang, Sukodadi, Turi,
Karanggeneng, Sekaran, Maduran dan Brondong.
(Tabel: 39)

4. Posyandu
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah
pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola
dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan
teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS.

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan


kepada masyarakat bebagai upaya dilakukan dengan memanfatkan
potensi dan sumberdaya yang ada di masyarakat. Posyandu
merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Manusia ( UKBM ) yang paling dikenal oleh masyarakat, posyandu
menyelenggarakan minimal 5 program prioritas. Posyandu
dikelompokkan menjadi 4 strata. Data di Kabupaten Lamongan pada
tahun 2014 Posyandu Pratama sebanyak 70 posyandu (4.03%),
Posyandu Madya sebanyak 448 posyandu (25.82%), Posyandu
purnama yaitu posyandu dengan cakupan 5 program atau lebih
dengan melaksanakan kegiatan 8 kali atau lebih pertahun sebanyak
1.084 posyandu (62.48%), dan posyandu Mandiri sebanyak 133
posyandu (7.67%). Dengan jumlah Posyandu aktif sebanyak 1.217
posyandu (70.14%) dengan Rasio Posyandu sebesar 2 Posyandu
per 100 balita. (Tabel: 69).

24
Gambar : 2.8 PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA DI
KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014

MANDIRI PRATAMA
7,67% 4,03%

MADYA
25,82%

PURNAMA
62,48%

25
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan merupakan pilar utama bersama-sama dengan


pendidikan dan ekonomi yang sangat erat dengan peningkatan kualitas
sumber daya manusia, sehingga dengan kondisi derajat kesehatan
masyarakat ang tinggi diharapkan akan tercipta sumber daya manusia yang
tangguh, produktif dan mampu bersaing untuk menghadapi semua tantangan
yang akan dihadapi dalam pembangunan disegala bidang. Berbagai
studi/penelitian menunjukkan bahwa terjadi kolerasi positif antara derajat
kesehatan dengan produktifitas. Produktifitas merupakan perwujudan dari
kualitas sumber daya manusia yang handal sehingga dapat mendukung
peningkatan ekonomi dan pembangunan yang pada akhirnya akan
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas suatu
bangsa. Indikator derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Lamongan pada
tahun 2014 digambarkan melalui Angka Mortalitas; terdiri atas Angka
kematian Neonatal, Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita
(AKABA), Indeks Pembangunan Manusia termasuk Angka Harapan Hidup,
Angka Morbiditas; Angka Kesakitan beberapa penyakit balita dan dewasa.

III.1 ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)


Mortalitas adalah kejadian kematian yang terjadi pada kurun
waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat
berupa penyakit maupun sebab lainnya.

Salah satu ukuran kematian yang cukup menjadi perhatian


adalah jumlah kematian bayi. Jumlah kematian ini dpublikasikan dengan
sebuah indikator yang disebut angka kematian bayi ( IMR ).

III.1.1 Angka Kematian Bayi ( AKB )


Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang
meninggal sebelum mancapai usia 1 tahun, yang dinyatakan

26
dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Target MDGs
untuk AKB pada tahun 2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup.

Tingkat kematian bayi pada saat lahir telah mengalami


penurunan yang sangat pesat di Indonesia dalam waktu 20 tahun
ke belakang. Menurut laporan Save The Children mengenai
kematian bayi pada tahun 2013 bahwa kematian saat kelahiran di
Indonesia menurun dari 390 per 100.000 anak pada tahun 1994
menjadi 228 kematian.

Penurunan itu sekitar 48 persen tersebut menempatkan


Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara, dengan peringkat
pertama negara Peru yang telah berhasil mengalami penurunan
hingga 65 persen. Salah satu sebab menurunnya angka kematian
bayi di Indonesia adalah dengan kehadirannya tenaga kesehatan
yang sudah mencapai hampir 73 persen di Indonesia, selain itu
dengan menempatkan bidan di kawasan pedesaan yang diikuti
dengan berbagai pelatihan untuk bidan sehingga dapat
mendorong penurunan kematian bayi.

Berdasarkan data yang ada tahun 2014 angka kematian


bayi di kabupaten Lamongan mencapai 10 bayi (1) terdiri dari 5
bayi laki–laki dan 5 bayi perempuan (tabel 5). Ada banyak faktor
yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk
menemukan faktor yang paling dominan. Dari data yang ada,
AKB di Kabupaten Lamongan mengalami penurunan yang
signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa, tersedianya berbagai
fasilitas atau faktor aksebilitas dan pelayanan kesehatan tenaga
medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah
kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang
kesehatan sangatlah nyata dan membuahkan hasil.

27
III.1.2 Angka Kematian Ibu Maternal ( AKI )
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu Indikator
penting dari derajat KesehatanMasyarakat. AKI menggambarkan
jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian
terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insendentil) selama kehamilan,
melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)
tanpa memperhitungkan lama kahamilan per 100.000 kelahiran
hidup. Sensitivitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan
menjadikannya Indikator keberhasilan pembangunan sektor
kesehatan.

Indonesia tidak mampu mencapai Target MDGs dalam


hal Kesehatan Ibu. Berdasarkan hasil survei Demografi dan
Kependudukan Indonesia (SDKI) 2012, terdapat kenaikan angka
kematian ibu (AKI) yang cukup drastis dari 228 per 100 ribu
kelahiran menjadi 359 per 100 ribu kelahiran.

Data Kemenkes menyebutkan, penyebab kematian antara


lain perdarahan, infeksi dan tekanan darah tinggi (eklampsi).
Penyebab lain tingginya AKI adalah kualitas hidup perempuan
yang rendah, rata-rata pendidikan rendah, derajat kesehatan dan
gizi yang rendah, anemia, kurang zat besi, pendek dan stunting.
Angka kematian ibu ( AKI ) juga merupakan salah satu terget
yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium
tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang
akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾
resiko jumlah kematian ibu. Proyeksi Angka Kematian Ibu (AKI)
Tahun 1994 – 2015 (Dalam 100.000 Kelahiran hidup ) Sumber
data: SDKI, 1994,2002/2003, 2007, MDGs dan Bappenas
Menyatakan bahwa trend AKI Indonesia secara nasional dari
tahun 1994 sampai dengan tahun 2007, dimana menunjukkan
penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun. Berdasarkan

28
SDKI survei terakhir tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per
100.000 Kelahiran Hidup, meskipun demikian angka tersebut
tertinggi di Asia.

Sementara Angka Kematian Ibu di Kabupaten Lamongan


pada tahun 2014, yaitu sebesar 54 per 100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan jumlah kematian maternal yang ditangani oleh
petugas kesehatan, berdasarkan laporan dari puskesmas yang
diterima Subdin Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Lamongan
sebesar 10 orang, terdiri dari kematian ibu hamil sebanyak 1
orang, ibu bersalin sebanyak 1 orang dan ibu nifas sebanyak 8
orang. (tabel 6)

III.1.3 Angka Kematian Balita (AKABA)


Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan
sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. Dari tahun 2003 sampai
2012 terjadi penurunan AKABA secara Nasional yaitu dari
46/1000 menjadi 40/1000 kelahiran hidup. MDGs menetapkan
nilai normatif AKABA, yaitu SANGAT TINGGI dengan nilai >140
per kelahiran hidup; SEDANG DENGAN NILAI 20-70 PER 1000
Kelahiran Hidup, dan RENDAH dengan nilai < 20 per 1000
kelahiran hidup.

Penurunan angka kematian Balita di Indonesia terjadi dari


84 kematian per 1.000 kelahiran hidup menjadi 29 per 1.000
kelahiran hidup. Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan,
apalagi secara keseluruhan upaya pengurangan angka kematian
ibu dan anak telah melambat, bahkan mencapai titik stagnasi
selama 5-10 tahun terakhir.

Angka kematian anak cukup tinggi di Indonesia


disebabkan beberapa hal, antara lain jumlah orang yang buang
air besar (BAB) sembarangan di Indonesia menempati peringkat

29
kedua tertinggi di dunia (63 juta orang) dan sepertiga anak
Indonesia tidak punya akses kepada air bersih. Tidak adanya
sanitasi dan kebersihan, serta air yang tercemar menyebabkan
diare dan penyakit mematikan lainnya. Sementara itu, sepertiga
dari jumlah kematian anak di bawah satu tahun disebabkan oleh
diare. Diare yang berulang juga menyebabkan gizi buruk. Faktor
lain, jumlah anak yang tidak di imunisasi lengkap di Indonesia
menempati peringkat ketiga terbesar di dunia.

Survey AKABA (Angka Kematian Anak dan Balita) di


Kabupaten Lamongan tahun 2014 tercatat sebanyak 12 anak
terdiri dari 6 anak laki-laki dan 6 anak perempuan dengan 1
kematian per 1000 lahir hidup.
(tabel : 5)

III.2 Angka Harapan Hidup ( AHH )


Angka harapan hidup merupakan alat untuk mengevaluasi
kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk
pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada
khususnya, selain itu AHH juga menjadi salah satu indikator yang
digunakan untuk menghitung Indeks Pembangunan Manusia.

Angka/umur harapan Hidup (AHH/UHH) secara definisi


adalah perkiraan rata-rata lamanya hidup yang akan dicapai oleh
sekelompok penduduk dari sejak lahir. AHH dapat dijadikan
salah satu alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah pada
keberhasilan pembangunan kesehatan serta social ekonomi
disuatu wilayah, termasuk didalamnya derajat kesehatan. Data
AHH diperoleh melalui survey yang dilakukan oleh BPS.

Saat ini berdasarkan data BPS Propinsi Jawa Timur pada


tahun 2013 sebesar 70.37 dan naik menjadi 70.54 di tahun 2014.

30
Untuk angka Harapan Hidup Kabupaten Lamongan
sampai pada tahun 2013 sebesar 68.98 dan naik di tahun 2014
sebesar 69.17. Rata-rata Angka Harapan Hidup pada saat lahir
(eo) adalah hasil perhitungan proyeksi dan merupakan angka
sementara berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Hal ini menunjukkan bahwa secara umum kondisi kesehatan
masyarakat Lamongan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

III.3 Angka Kesakitan ( MORBIDITAS )


Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka
Insiden maupun angka prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas
menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada
kurun waktu tertentu.

Angka kesakitan (morbiditas) pada penduduk berasal dari


community based. Data yang diperoleh dari fasilitas pelayanan
kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin serta
insidentil. Sementara untuk kondisi penyakit menular akan
diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang perlu
mendapatkan perhatian, termasuk penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit yang memiliki
potensi untuk menjadi kejadian luar biasa (KLB).

Pola penyakit di Kabupaten Lamongan dapat dipantau


melalui Sistem Surveilans Terpadu Penyakit di Puskesmas selain
dari hasil pemantauan kunjungan pasien di Puskesmas. Hasil
pemantauan melalui STP di Tingkat Puskesmas diamati setiap
bulan berdasarkan laporan dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang selanjutnya disampaikan kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan untuk dilakukan pengolahan dan
pengamatan secara terus menerus terhadap penyakit yang
berpotensi menyebabkan terjadinya wabah.

31
III.4 Pola Penyakit Terbanyak di Kabupaten Lamongan
Adapun kasus-kasus 10 besar penyakit dapat dilihat dari tabel di
bawah ini :

Tabel Jumlah Kasus Penyakit Menurut Laporan Surveilans Terpadu


Penyakit (STP) Berbasis Puskesmas Tahun 2014

No Jenis Penyakit Jumlah Kasus %


No Jenis Penyakit JUMLAH No

1 2 3 1
1 ISPA 47740 1
2 Influensa 45127 2
3 Diare 28622 3
4 Hipertensi 23055 4
5 Tifus perut klinis 11348 5
6 Diabetes Melitus 10094 6
7 Diare Berdarah 6441 7
8 Tersangka TB Paru 2612 8
9 TB Paru BTA (+) 896 9
10 Pneumonia 824 10

32
Gambar : 3.1 Grafik Sepuluh Penyakit Terbanyak Menurut Laporan
Surveilans Terpadu Penyakit (STP) Berbasis Puskesmas
Tahun 2014

10 PENYAKIT TERBANYAK BERDASAR PADA LAPORAN STP


TAHUN 2014

47740
50000 45127
45000
40000
35000
28622
30000
23055
25000
20000
15000 11348
10094
6441
10000
5000 2612 896 824
0

Penyakit menular yang selalu masuk dalam sepuluh besar


penyakit di Puskesmas selama beberapa tahun terakhir adalah ISPA,
Influensa, Diare, Hipertensi, , Typhus Perut Klinis, Diabetes Melitus,
Diare Berdarah, Tersangka TB Paru, TB Paru BTA(+) dan Pneumonia .
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, data tahun 2014
menunjukkan bahwa kasus DBD tidak lagi masuk dalam kategori 10
besar penyakit.

III.4.1 Penyakit Menular Langsung


a. Prevalensi Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TB singkatan dari bacillus
berbentuk tuberkel. Merupakan penyakit menular yang
umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan.
Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain

33
mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis.
Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, namun
juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya.
Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang
dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau
menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara.
Infeksi TB umumnya bersifat asimtomatik (suatu
penyakit ketika pasien tidak menyadari gejala apapun)
dan laten. Namun hanya satu dari sepuluh kasus infeksi
laten yang berkembang menjadi penyakit aktif. Bila
Tuberkulosis tidak diobati maka lebih dari 50% orang
yang terinfeksi bisa meninggal.

Pada tahun 2013 kasus BTA (+) baru yang


diobati sebanyak 1.078 orang terdiri dari 639 orang laki-
laki dan 439 orang perempuan, dengan capaian Case
Detection Rate (CDR) mencapai 83,89% mengalami
peningkatan sebesar 13,8% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2014 di Kabupaten Lamongan,


jumlah kasus baru BTA(+) tercatat sebanyak 940 orang
yang terdiri dari 560 orang laki-laki dan 380 orang
perempuan dengan CNR kasus baru BTA(+) per
100.000 penduduk sebesar 77,86. Jumlah seluruh
kasus TB sebanyak 821 orang yang terdiri dari 441
orang laki-laki dan 380 orang perempuan dengan CNR
seluruh kasus TB per 100.000 penduduk sebesar 68.
Untuk BTA(+) diobati sebanyak 1.078 orang yang terdiri
dari 632 orang laki-laki dan 446 orang perempuan
dengan angka kesembuhan sebesar 977 orang yang
terdiridari 559 orang laki-laki dan 418 orang
perempuan, dan dengan angka pengobatan lengkap

34
sebesar 23 orang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 11
orang perempuan.

b. Persentase Balita dengan pneumonia ditangani


Pnemonia adalah infeksi akut yang mengenai
jaringan paru (Alveoli) yang disebabkan oleh
bakteri,virus,maupun jamur. Populasi yang rentan
terhadap Pnemonia adalah anak-anak usia kurang dari
2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun dan orang yang
memiliki masalah kesehatan (Malnutrisi, gangguan
immunologi ).

Di Jawa Timur sepanjang tahun 2014, tercatat


23 anak meninggal akibat penyakit yang salah satunya
disebabkan oleh polusi udara tersebut.

Di tahun 2013 cakupannya 3.457 balita (48%),


yang terdiri dari 1.753 balita laki-laki dan 1.704 balita
perempuan. Sementara di tahun 2014 ini, jumlah
cakupan pneumonia balita sebesar 4.436 anak (50,3%)
yang terdiri dari 2.112 anak laki-laki dan 2.324 anak
perempuan dari jumlah perkiraan penderita sebesar
8.818 anak yang terdiri dari 4.512 anak laki-laki dan
4.306 anak perempuan.

Dapat diketahui dari tahun ke tahun jumlah


cakupan pneumonia balita semakin meningkat. Hal ini
disebabkan oleh tenaga kesehatan yang semakin aktif
untuk menjemput laporan kasus pneumonia balita dari
sarana kesehatan lainnya yang ada di wilayah kerjanya
sehingga berdampak semakin bertambahnya
kelengkapan laporan.
(Tabel 10)

35
c. Diare
Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di
Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial KLB
yang sering disertai dengan kematian. Laporan
Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa penyakit
diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada
bayi ( 31,4%) dan pada balita (25,2 %), sedangkan pada
golongan semua umur merupakan penyebab kematian
yang ke-empat (13,2%).

Di Kabupaten Lamongan kasus diare yang di


tangani pada tahun 2014 sebanyak 26.949 orang yang
terdiri dari 13.097 orang laki-laki dan 13.912 orang
perempuan dari jumlah target penemuan sebesar
25.836 orang yang terdiri dari 12.529 orang laki-laki dan
13.307 orang perempuan dengan besar angka kesakitan
214 per 1.000 penduduk dengan catatan jumlah kasus
adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja
puskesmas termasuk kasus yang ditemukan di rumah
sakit.

d. Prevalensi Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium Leprae. Penanganan Kusta
yang buruk dapat menyebabkan menjadi progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf,
anggota gerak dan mata.

Penyakit kusta merupakan penyakit menular


menahun yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae,
yang menyerang kulit, saraf tepi dan jaringan lain,
kecuali otak. Penyakit ini sudah lama dikenal sejak lebih
dari 2000 tahun yang lalu.

36
Indonesia menempati urutan ketiga Negara
dengan endemik kusta terbesar di dunia setalah India
dan Brazil. Meskipun Indonesia telah berstatus
emilminasi sejak tahun 2000, tetapi penemuan kasus
baru selalu ada. Tahun 2013, ditemukan 16.856 kasus
baru di Indonesia, atau 6,79 per 100.000 penduduk.
Angka ini berkurang dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya, yakni 18.994 (tahun 2012) dan 20.023
(tahun 2011).

Meskipun penyakit Kusta dapat diobati dan


disembuhkan, bukan berarti Kabupaten Lamongan
terbebas dari masalah penyakit Kusta, karena dari tahun
ke tahun masih saja ditemukan sejumlah kasus baru.
Beban penyakit kusta yang paling utama adalah
kecacatan yang ditimbulkan, sehingga masalah penyakit
Kusta sangat kompleks, bukan hanya dari segi medis
tetapi meluas pada masalah sosial ekonomi.

Sementara jumlah kasus dan angka prevalensi


penyakit Kusta di Kabupaten Lamongan pada tahun
2014 tercatat sebesar 127 orang dengan angka
prevalensi sebesar 1,1 per 10.000 penduduk. Di tahun
2014 ini, jumlah kasus baru Pausi Basiler (PB) dan Multi
Basiler (MB) sejumlah 145 orang yang terdiri dari 30
Pausi Basiler (PB) yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan
16 orang perempuan dan 115 Multi Basiler (MB) yang
terdiri 75 orang laki-laki dan 40 orang perempuan. jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di Kabupaten
Lamongan yang kebanyakan berada di kawasan pantai
utara. Pada tahun 2013 Penderita kusta type PB
sebanyak 20 orang yang terdiri dari 10 Laki-laki dan 10
perempuan, berarti jauh lebih sedikit di banding tahun

37
lalu sebanyak 39 orang, dan type MB sebanyak 272
orang yang terdiri dari 15 laki-laki dan 252 perempuan
mengalami kenaikan pada kasus PB dan penurunan
pada kasus MB.
(tabel: 14, 15, 16, 17)

Gambar : 3.2. JUMLAH PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN


LAMONGAN TAHUN 2014

146
160
140 115
120
100
80
60
30
40 22

20
0
PENDERITA RFT TYPE PB PENDERITA RFT TYPE MB
TYPE PB TYPE MB

e. HIV / AIDS
HIV AIDs merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh Infeksi Human Immunodeficiancy Virus
yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi
tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan
ketahanan tubuh sehingga mudah terinfeksi berbagai
macam penyakit lainnya. Sebelum memasuki fase AIDs,
penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV(+).

Perkembangan penyakit HIV/AIDS di Kabupaten


Lamongan di tahun 2014 cenderung mengalami
penurunan dibandingkan pada tahun 2013, terutama
pada kasus penderita AIDS sedangkan pada kasus
penderita HIV mengalami kenaikan jumlah kasus. Di
tahun 2014 kasus AIDS tercatat sebanyak 24 orang

38
yang terdiri dari 13 laki-laki dan 11 perempuan
sementara di tahun 2013 tercatat sebesar 135 orang,
terdiri dari 75 orang laki-laki dan 60 perempuan. untuk
penderita kasus HIV di tahun 2014 sebanyak 85 orang
terdiri dari 55 orang laki-laki dan 30 orang perempuan
sementara di tahun 2013 tercatat sebanyak 59 kasus
terdiri dari 32 orang laki-laki dan 27 orang perempuan.
(Tabel: 11)

GAMBAR : 3.3. PENYEBARAN PENYAKIT HIV/AIDS


TAHUN 2014 .

60 55

50 2014

40
30
30

20 13
11 8
10 5

Upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan


penyakit HIV/AIDS disamping ditujukan pada penanganan
penderita yang yang ditemukan diarahkan pada upaya
pencegahan yang dilakukan melalui skrening HIV/AIDS
terhadap darah donor dan upaya pemantaun dan
pengobatan penderita penyakit menular seksual.

39
III.4.2 Penyakit Menular Bersumber Binatang
a. Demam Berdarah Dangue (DBD)
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan 11
kabupaten dan kota berstatus kejadian luar biasa atau
KLB demam berdarah. Jumlah penderita demam
berdarah di 11 kabupaten/kota itu meningkat dua kali
lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Faktor utama
adalah lingkungan, curah hujan tinggi yang berlangsung
berkala.

Di Jawa Timur, tren demam berdarah menurun


dari tahun 2013 ke tahun 2014. Pada 2013, jumlah
penderita demam berdarah di Jatim sebanyak 14.936
orang. Jumlah ini menurun pada 2014 menjadi 8.906
orang.

Pada tahun 2014, di Kabupaten Lamongan


kasus DBD sebanyak 153 yang terdiri dari 82 orang
laki-laki dan 71 orang perempuan dengan kasus
meninggal 1 orang la-laki dengan Incident Rate 12,7
per 100.000 penduduk. Sementara, pada tahun 2013
terdapat jumlah kasus DBD sebanyak 644 kasus atau
dengan incident rate 53,64 per 100.000 penduduk
dengan kasus meninggal sebanyak 2 orang, yang tahun
sebelumnya hanya mencapai 499 kasus atau dengan
incident rate sebesar 41,80 per 100.000 penduduk
dengan kasus meninggal 3 orang. Sama halnya di
Provinsi, bahwa kesakitan DBD di Kabupaten
Lamongan semakin tinggi, akan tetapi hanya bisa
menekan jumlah kematian.
(tabel: 21)

40
Upaya pemberantasan DBD dititik beratkan pada
penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan
serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3
M), pemantauan angka bebas jentik (ABJ) serta
pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah
tangga.

Tingkat kematian penyakit DBD (case fatality


rate) pada tahun 2014 di Kabupaten Lamongan sebesar
5,9 jauh lebih tinggi di banding tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, secara keseluruhan kasus DBD di
Kabupaten Lamongan menurun secara signifikan
dengan penurunan sebanyak 491 kasus.

b. Malaria
Dalam rangka pengendalian penyakit malaria
banyak hal yang sudah maupun sedang dilakukan baik
dalam skala global maupun nasional. Malaria
merupakan salah satu indikator dari target
Pembangunan Milenium (MDGs), dimana ditargetkan
untuk menghentikan penyebaran dan mengurangi
kejadian insiden malaria pada tahun 2015 yang dilihat
dari indikator menurunnya angka kesakitan dan angka
kematian akibat malaria. Global Malaria Programme
(GMP) menyatakan bahwa malaria merupakan penyakit
yang harus terus menerus dilakukan pengamatan,
monitoring dan evaluasi, serta diperlukan formulasi
kebijakan dan strategi yang tepat. Di dalam GMP
ditargetkan 80% penduduk terlindungi dan penderita
mendapat pengobatan Arthemisinin based Combination
Therapy (ACT).

41
Dalam pengendalian malaria, yang ditargetkan
penurunan angka kesakitannya dari 2 menjadi 1 per
1.000 penduduk. Program eliminasi malaria di
Indonesia tertuang dalam keputusan Menteri
Kesehatan RI No 293/MENKES/SK/IV/2009.
Pelaksanaan pengendalian malaria menuju eliminasi
dilakukan secara bertahap dari satu pulau atau
beberapa pulau sampai seluruh pulau tercakup guna
terwujudnya masyarakat yang hidup sehat yang
terbebas dari penularan malaria sampai tahun 2030.

Pada tahun 2014, di Kabupaten Lamongan


terdapat dua (2) tanpa kasus meninggal. Dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, kasus malaria di Kabupaten
Lamongan mengalami penurunan kasus yaitu sebanyak
12 kasus yang juga tanpa ada kasus kematian.
(Tabel : 22)

c. Kasus penyakit Filariasis ditangani


Filariasis merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui
berbagai jenis nyamuk. Terdapat tiga spesies cacing
penyebab Filariasis yaitu: Wuchereria bancrofti; Brugia
malayi; Brugia timori. Semua spesies tersebut terdapat
di Indonesia, namun lebih dari 70% kasus filariasis di
Indonesia disebabkan oleh Brugia malayi. Cacing
tersebut hidup di kelenjar dan saluran getah bening
sehingga menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik
yang dapat menimbulkan gejala akut dan kronis. Gejala
akut berupa peradangan kelenjar dan saluran getah
bening (adenolimfangitis) terutama di daerah pangkal
paha dan ketiak tapi dapat pula di daerah lain.

42
Tingkat endemisitas filariasis di Indonesia
berkisar antara 0%-40%. Dengan endemisitas setiap
provinsi dan kabupaten berbeda-beda. Untuk
menentukan endemisitas dilakukan survei darah jari
yang dilakukan di setiap kabupaten/kota.

Pada 2014 tercatat ditemukan enam kasus orang


penderita filariasis kronis. Tercatat sebanyak 364 kasus,
lebih banyak dari 2013 yang hanya 358 kasus.
Menurut data yang ada pada Dinas Kesehatan Propinsi
Jwa Timur, jumlah kasus kaki gajah terbanyak ada di
Lamongan dengan 56 kasus, Malang 39 kasus,
Ponorogo 32 kasus, Trenggalek 32 kasus, Kediri 22
kasus, Sodoarjo 19 kasus. Sedangkan untuk daerah
yang bebas dari kasus filariasis terjadi di empat daerah
yaitu Batu, Blitar, Gresik, dan Mojokerto.

Jumlah penderita klinis Filariasis kronis yang


tercatat di Kabupaten Lamongan pada tahun 2014 di
temukan sebanyak 56 kasus baru yang terdiri dari laki-
laki sebanyak 25 kasus dan perempuan sebanyak 31
kasus dengan seluruh total kasus 56 orang. Jumlah
kasus yang ada sama dengan tahun sebelumnya
sebanyak 56 kasus dengan 27 orang laki-laki dan 29
orang perempuan.
(Tabel: 23)

III.5 Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yang
selanjutnya di singkat dengan PD3I adalah salah satu program
Nasional yang indikator keberhasilannya tergantung dari
kabupaten/kota untuk menggerakan desa-desanya agar dapat
mencapai UCI (Universal Child Immunization) yaitu cakupan

43
imunisasi harus mencapai diatas 89,80% dari seluruh sasaran
populasinya sesuai dengan target SPM tahun 2014. Penyakit
yang dapat di cegah tersebut diantaranya adalah Campak,
Diptheri, Pertusis/batuk rejan, Tetanus Neonatorum (TN), Acute
Flacid Paralysis (AFP) Non Polio, Hepatitis B dan Tuber culosis.
Penyakit ini disamping dapat menimbulkan kematian, kesakitan
juga kecatatan, bahkan apabila tidak ditangani secara maksimal
dapat menular dan mengakibat kejadian luar biasa (KLB). Salah
satunya upaya pencegahan yang menyeluruh hanya dengan
pemberian imunisasi.

a. AFP (Acute Flaccid Paralysis)


AFP adalah semua anak < 15 tahun dengan
kelumpuhan (Paralysis/paresis) yang memiliki gejala sifatnya
layuh (Flaccid) terjadi secara mendadak (Acute) dan bukan
disebabkan ruda paksa. AFP Merupakan kondisi abnormal
ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa
penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan.
Sedangkan Non Polio AFP adalah kasus lumpuh layuh akut
yang diduga kaus polio sampai di buktikan dengan
pemeriksaan laborat AFP Rate Non Polio dihitung
berdasarkan per 100.000 penduduk/populasi anak usia <15
tahun.

Pada tahun 2013 di Kabuoaten Lamongan ditemukan


kasus suspect AFP sebanyak 7 kasus dari 6 target kasus. Di
temukan 1 kasus berjenis kelamin laki-laki dan 6 berjenis
kelamin perempuan. Sementara pada tahun 2014, kasus AFP
terdapat 8 kasus. Hasil pemeriksaan specimen faeses oleh
BBLK Surabaya diperoleh hasil semua kasus negative Polio.
(Tabel : 18)

44
Konsep Surveilans AFP

Tujuan Surveilans AFP


1. Mengidentifikasi daerah berisiko transmisi virus-polio
liar.
2. Memantau perkembangan program eradikasi polio.
3. Membuktikan Indonesia bebas polio.
Strategi Surveilans AFP
 Menemukan kasus AFP minimal 2/100.000 penduduk <
15 tahun
 Upaya penemuan : di Rumah Sakit di Puskesmas dan
Masyarakat
 Pemeriksaan Klinis dan Laboratorium
 Keterlibatan ahli
 Pemeriksaan Ulang 60 hari
 Zero Reporting

Kegiatan Surveilans AFP


 Penemuan kasus
 Pelacakan Kasus
 Pengumpulan Spesimen
 Hot Case
 Survey Status Imunisasi Polio
 Nomor Epid
 Nomor Laboratorium Kasus AFP dan Kontak
 Kunjungan Ulang (KU) 60 Hari

45
 Umpan Balik dan Penyebarluasan Informasi

Penemuan kasus
 Minimal Kasus 2/100.000 anak dibawah 15 tahun
 Strategi : Surv. Aktif RS (HBS); Surv. Aktif Masyarakat
(CBS)

b. Tetanus Neonatorum
Salah satu penyebab dari kesakitan dan kematian anak
adalah Tetanus Neonatorum. Tetanus Neonatorum merupakan
penyakit tetanus yang disebabkan oleh neurotoxin yang
dihasilkan oleh bakteri Clostridium tetani pada luka tertutup
pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan kematian.
Jumlah kasus Tetanus Neonatorum merupakan data jumlahan
dengan asumsi mengikuti distribusi Poisson. Banyaknya data
yang bernilai nol sebanyak 76,3% mengindikasikan adanya
overdispersi dalam variabel respon. Adanya overdispersi dapat
menyebabkan model yang terbentuk menghasilkan estimasi
parameter yang bias sehingga dalam penelitian ini
menggunakan regresi Zero-Inflated Generalized Poisson
(ZIGP). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur tahun 2012. Model terbaik yang dihasilkan dari regresi
Zero-Inflated Generalized Poisson (ZIGP) menghasilkan 2
variabel prediktor yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah
kasus Tetanus Neonatorum yaitu persentase ibu bersalin
ditolong dukun (X2) dan persentase kunjungan neonatus 3 kali
(KN3 atau KN Lengkap) (X4).

Di Kabupaten Lamongan sendiri, pada tahun 2014


terdapat 4 kasus yang kesemuanya laki-laki tanpa kasus
kematian, dan terdapat 1 orang perempuan dengan kasus
tetanus non neonatorum dan meninggal. Sementara ditahun

46
sebelumnya tidak ada kasus tetanus neonatorum akan tetapi
pada kasus tetanus non neonatorum ada sebanyak 9 kasus.
(tabel : 19)

c. Difteri
Difteri adalah penyakit menular saluran penafasan
bagian atas (tonsil, faring dan hidung) dan kadang-kadang
pada selaput lendir dan kulit yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diftheriae. Penyakit Difteri ini merupakan
penyakit menular yang sangat berbahaya dan dapat
menyebabkan kematian. Penyakit difteri berbahaya tetapi
dapat dicegah dengan cara imunisasi dasar lengkap.

Tanda dan gejala difteri meliputi, sakit tenggorokan dan


suara serak, nyeri saat menelan, pembengkakan kelenjar
(kelenjar getah bening membesar) di leher, dan terbentuknya
sebuah membran tebal abu-abu menutupi tenggorokan dan
amandel, sulit bernapas atau napas cepat, demam, dan
menggigil. Tanda dan gejala biasanya mulai muncul 2-5 hari
setelah seseorang menjadi terinfeksi. Orang yang terinfeksi C.
diphtheria seringkali tidak merasakan sesuatu atau tidak ada
tanda-tanda dan gejala sama sekali.

Difteri merupakan kasus “re-emerging disease” di Jawa


Timur karena kasus Difteri sebenarnya sudah menurun di tahun
1985, namun kembali meningkat di tahun 2005 saat terjadi
Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Bangkalan. Sejak saat
itulah, penyebaran Difteri semakin meluas dan mencapai
puncaknya pada tahun 2012 sebanyak 955 kasus dengan 37
kematian dan sudah tersebar di 38 kabupaten/kota. Kasus
Difteri di Jawa Timur merupakan penyumbang kasus terbesar
di Indonesia (yakni sebesar 74%) bahkan di dunia.

47
Di Jawa Timur, jumlah kasus jenis penyakit Diftery pada
tahun 2012 sebanyak 954 penderita, dengan angka kematian
sebanyak 37 orang. Sedangkan di tahun 2013 per 14 Juni
2013, menurun menjadi 310 kasus dengan jumlah kematian 15
orang.

Di Kabupaten Lamongan pada tahun 2014 jumlah


kasus difteri sebanyak 5 orang laki-laki. Dari data yang ada
bisa di lihat bahwa kasus Diftery lebih besar dibandingkan kan
di tahun 2013 yaitu sebesar 2 orang perempuan.
(tabel : 19)

d. Campak
Penyakit Campak disebabkan oleh virus campak,
golongan Paramyxovirus. Penularan dapat terjadi melalui udara
yang telah terkontaminasi oleh droplet (ludah) orang yang telah
terinfeksi. Campak dinyatakan sebagai KLB apabila terdapat 5
atau lebih kasus klinis dalam waktu 4 minggu berturut-turut.

Untuk mendapatkan gambaran tentang kasus campak


pasti, maka dilakukan surveilans campak individu (Case Base
Measles Surveilans atau CBMS) dimana setiap kasus campak
klinis di catat secara individu dan konfirmasi laboratorium
dengan pemeriksaan cerologis (IgM).

Pada tahun 2014 terdapat sebanyak 28 kasus campak


yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 17 orang perempuan.
Dari data 28 kasus tersebut berasal dari puskesmas Sumberaji
(1 orang), puskesmas Lamongan (5 orang), puskesmas Tikung
(1 orang), puskesmas Dermolemahbang (1 orang), puskesmas
Karanggeneng (1 orang), dan puskesmas Brondong (19 orang).
Jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami kenaikan
sebanyak 9 kasus.
(tabel: 20)

48
e. Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh
mycobacterium tuberculosa. penyakit ini menyebar melalui
pernapasan lewat bersin atau batuk. gejala awal adalah lemah
badan, penurunan berat badan, demam dan keluar keringat
pada malam hari. gejala selanjutnya adalah batuk terus
menerus, nyeri dada, batuk darah. gejala lain tergantung pada
organ yang diserang. tuberkulosis dapat menyebabkan
kelemahan dan kematian.

Kasus penyakit tuberkulosis di Jawa Timur menduduki


peringkat kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Tingginya
kasus penyakit tuberkulosis juga berdampak pada tingginya
angka kematian di Jawa Timur. Dari data dinas kesehatan
Jawa Timur kasus tuberkulosis sepanjang tahun 2014 hingga
Maret mencapai 40.985 kasus dengan angka kematian
mencapai 119 kasus.

Di Kabupaten Lamongan, kasus baru TB BTA (+)


sebanyak 940 orang yang terdiri dari 56 orang laki-laki dan 380
orang perempuan dari 7.188 orang total suspek yang terdiri dari
3.593 orang laki-laki dan 3.595 orang perempuan dengan
jumlah kematian selama pengobatan tercatat sebanyak 26
orang terdiri dati 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan.
Dari keseluruhan BTA(+) di obati sebesar 1.078 yang terdiri dari
632 orang laki-laki dan 446 orang perempuan, angka
kesembuhan (cure rate) sebesar 977(90.63%) yang terdiri dari
559(88.45%) orang laki-laki dan 418(93.72%) orang
perempuan.
(tabel : 7,8,9)

49
f. Pertusis/ Batuk rejan
Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari adalah
penyakit pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri
Bordetella pertusis. Penyebaran melalui percikan ludah (droplet
infection) yang keluar pada waktu batuk atau bersin atau juga
dengan gejala lain batuk beruntun disertai tarikan nafas hup
(whoop) yang khas dan disertai muntah. komplikasi pertusis
adalah pneumonia bscterialis yang menyebabkan kematian.

Pada Tahun 2013, di Kabupaten Lamongan tidak


ditemukan kasus penyakit pertusis baik pada laki-laki maupun
perempuan. Akan tetapi di tahun 2014 jumlah kasus Pertusis
melonjak tingi sebanyak 12 orang yang terdiri dari 5 orang laki-
laki dan 7 orang perempuan.
(tabel : 19)

g. Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh
hepatitis B yang merusak hati. penularannya dengan kontak
darah yang terinfeksi atau produknya melalui suntikan yang
tidak aman, tranfusi darah, dari ibu ke bayi selama proses
persalinan atau melalui hubungan seksual. infeksi pada anak
sering kali subklinis dan biasanya tidak menimbulkan gejala.
gejala infeksi klinis akut yang ada adalah merasa lemah,
gangguan perut dan gejala lain seperti flu, urine menjadi kuning,
kotoran menjadi pucat. warna kuning bisa terlihat.

Pada Tahun 2014, di Kabupaten Lamongan tidak


ditemukan kasus penyakit Hepatitis B.
(tabel: 20)

50
III.6 STATUS GIZI
Status gizi adalah Ekspresi dari keadaan keseimbangan
dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture
dalam bentuk variabel tertentu. Terdapat beberapa jenis teknik
penilaian status gizi, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Penilaian status gizi secara langsung terbagi menjadi
empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia dan biofisik.

Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-


indikator antara lain dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
Status Gizi Balita yang meliputi indikator gizi lebih, gizi baik, gizi
kurang dan gizi buruk. Status gizi balita merupakan salah satu
indikator MDGs yang diharapkan untuk bisa menjadi tolok ukur
kebehasilan program kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan.

Status Gizi dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.


Faktor eksternal yang mempengaruhi status gizi antara lain:
1. Pendapatan,
2. Pendidikan,
3. Pekerjaan,
4. Budaya.
Faktor Internal yang mempengaruhi status gizi antara lain :
1. Usia,
2. Kondisi Fisik,
3. Infeksi.

a. Persentase Bayi dengan Berat Badan lahir Rendah


(BBLR)
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir
dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang
masa kehamilan. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir. Unuk keperluan bidan di desa berat

51
lahir masih dapat diterima apabila dilakukan penimbangan
dalam 24 jam pertama.

Prognosis bayi berat lahir rendah ini tergantung


dari berat ringannya masalah perinatal, misalnya masa
gestasi (makin muda masa gestasi/ makin rendah berat bayi
makin tinggi angka kematian), asfiksia / iskemia otak,
sindroma gangguan pernafasan, perdarahan intraventrikuler,
dysplasia bronkopulmonal, retrolental fibroplasias, infeksi,
gangguan metabolic (asidosis, hipoglikemia,
hiperbilirubinemia ). Prognosis ini juga tergantung dari
keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan
perawatan pada saat kehamilan, persalinan dan postnatal
(pengaturan suhu lingkungan, resusitasi, makanan,
mencegah infeksi, mengatasi gangguan pernapasan, asfiksia,
hiperbillirubinemia, hipoglikemia, dan lain-lain.

Penyebab BBLR sangat kompleks. BBLR dapat


disebabkan oleh kehamilan kurang bulan, bayi kecil untuk
masa kehamilan atau kombinasi keduanya. Bayi kurang bulan
adalah bayi yang lahir sebelum umur kehamilan 37 minggu.
Sebagian bayi kurang bulan belum siap hidup diluar
kandungan dan mendapatkan kesulitan untuk mulai
bernapas, menghisap, melawan infeksi dan menjaga
tubuhnya agar tetap hangat.

Penyebab BBLR terdiri dari beberapa faktor


a. Faktor Ibu
 Penyakit (hipertensi dan ginjal yang kronik,
penderita diabtes mellitus yang berat, toksemia,
hipoksia ibu (tinggal didaerah pegunungan,
hemoglobinopati, penyakit paru kronik) anemia
berat, pre-eklampsia, infeksi selama kehamilan

52
(infeksi kandung kemih), hepatitis, IMS, HIV/AIDS,
malaria).
 Kebiasaan ibu (perokok, peminum alkohol, pekerja
berat, dan pengguna obat terlarang).
 Usia ibu dan paritas ibu
 Status ekonomi ibu
 Umur kehamilan

b. Faktor Janin
 Premature
 Hidramnion
 Kelainan kromosom

Dari laporan Puskesmas pada tahun 2014 di


Kabupaten Lamongan, diketahui bahwa jumlah bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) mencapai 2.2% yang
diperoleh dari persentase 406 bayi atau sebesar 2.2% terdiri
dari laki-laki sebanyak 186 bayi atau sebesar 1.9%,
perempuan sebanyak 220 bayi atau sebesar 2.5% dari
18.521 bayi lahir hidup. Angka tertinggi adalah di Puskesmas
Sukorame dengan persentase 5.8% dan angka terendah
adalah Puskesmas Laren dengan persentase 0%.
(Tabel : 37).

b. Persentase Balita dengan Gizi Kurang


Kekurangan berat badan (BB) adalah kekurangan
berat dari badan ideal sesuai tinggi badan. Penyebabnya,
kebanyakan karena pola pemberian makan yang salah pada
masa bayi dan balita, serta penyakit penyertanya, seperti
infeks saluran napas, dan gangguan psikologis.

53
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah
satu cara penilaian status gizi balita adalah pengukuran
secara anthropometric yang menggunakan indeks berat
badan menurut umur (BB/U). Jumlah balita yang ditimbang di
Kabupaten Lamongan tahun 2014 adalah 74.046 balita
terdiri dari 36.836 balita laki-laki dan 37.210 balita
perempuan, sedang yang BGM/Gizi Kurang sebanyak 360
(0.5%) dari total balita ditimbang terdiri dari 164 balita Laki-
laki (0.4%) dan 196 balita Perempuan (0.5%). Dari seluruh
balita gizi kurang seluruhnya tertangani 100 %. Sementara
jumlah balita yang ditimbang di Kabupaten Lamongan tahun
2013 adalah 73.964 balita terdiri dari 35.529 balita laki-laki
dan 38.435 balita perempuan, sedang yang BGM/Gizi Kurang
sebanyak 3.054 (4,13%) dari total balita ditimbang terdiri dari
1.431 balita Laki-laki (4,03%) dan 1.623 balita Perempuan
(4,22%). Dari seluruh balita gizi kurang seluruhnya
tertangani100 %. Nampak sekali penurunan jumlah balita gisi
kurang (BGM) yang menunjukkan bahwa tingkat derajat
kesehatan yang mencakup seluruh aspek termasuk
didalamnya menyangkut masalah gizi semakin berhasil.
(Tabel : 27)

c. Persentase Balita dengan Gizi Buruk


Gizi buruk bisa dikatakan jika suatu keadaan gizi pada
balita sudah pada tahap under weight atau kekurangan gizi
sudah pada tingkat berat.

Jumlah Balita Gizi Buruk di Kabupaten Lamongan


Tahun 2014 dilaporkan sebanyak 217 terdiri dari 116 laki-laki
dan 101 perempuan, jika dibandingkan dengan tahun 2013
sebanyak 397 balita terdiri dari 176 balita laki-laki dan 221

54
balita perempuan maka bisa dilihat adanya penurunan yang
signifikan. Hal itu menandakan bahwa keadaan gizi balita di
Kabupaten Lamongan semakin tahun semakin meningkat.
(tabel : 48)

55
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya
kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup
upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan
penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan
lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,
kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan,
pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman,
pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya serta
penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan


oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup
upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat
jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang
ditujukan terhadap perorangan.

IV.1 PELAYANAN KESEHATAN DASAR


Tujuan pokok upaya kesehatan adalah meningkatkan
pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berhasil guna dan
berdaya guna serta terjangkau oleh segenap anggota masyarakat.
Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar
rujukan, baik oleh pemerintah maupun swasta yang didukung oleh
pesatnya kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.

56
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal
yang sangat penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan
pada masyarakat. Pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat
dan tepat diharapkan mampu mengatasi sebagian besar masalah
kesehatan masyarakat. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai
berikut:

IV.1.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1


Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di
dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan
kesehatan yang dialami ibu bisa berpengaruh pada kesehatan
janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa
pertumbuhan bayi dan anaknya. Pelayanan kesehatan ibu
meliputi pelayanan kesehatan antenatal, pertolongan persalinan
dan pelayanan kesehatan nifas. Cakupan pelayanan antenatal
dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1)
untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai
standart paling sedikit 4 kali (K4) dengan distribusi pemberian
pelayanan yang dianjurkan.

Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil


merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. Pelayanan antenatal
merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter
umum, bidan) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya,
yang mengikuti program pedoman pelayanan antenatal yang
ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif.

Cakupan pelayanan K1 di Kabupaten Lamongan pada


tahun 2014 sebesar 19988 (100%) dari total kunjungan sebesar

57
19979 bumil, telah mencapai target hal ini berarti akses
pelayanan kepada sasaran ibu hamil sudah baik. Cakupan K1
menurut Puskesmas pada tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel
28.

IV.1.2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4


Cakupan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang
telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar
serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi
sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua dan
dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan
untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Melalui ANC Terpadu diharapkan deteksi dini dan perawatan
kehamilan dapat dilaksanakan dengan baik dan berkualitas.
Dengan demikian komplikasi yang terjadi pada saat kehamilam
dapat dicegah sehingga kematian pada ibu hamil dan janinnya
dapat juga dicegah.

Kunjungan ibu hamil sesuai standart 10 T adalah


pelayanan yang mencakup minimal : 1) timbang badan dan ukur
tinggi badan; 2) ukur tekanan darah; 3) skrining status gizi (ukur
LILA); 4) tinggi fundus uteri; 5) tentukan presentasi janin dan
denyut jantung janin (DJJ); 6) skrining status imunisasi tetanus
dan pemberian Tetanus Toxoid; 7) Pemberian tablet besi 90
selama kehamilan; 8) tes laboratorium sederhana (Hb, Protein
urine) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAG, sifilis, malaria,
HIV, TBC); 9) tata laksana kasus; 10) temu wicara (pemberian
komunikasi interpersonal dan konseling).

Cakupan pelayanan K4 di Kabupaten Lamongan pada


tahun 2014 sebesar 19.082 (95.5%) dari seluruh ibu hamil
sebesar 19.979 Bumil. Cakupan K4 menurut Puskesmas pada
tahun 2014. (Tabel : 28).

58
IV.1.3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Kematian maternal dan bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan
karena adanya komplikasi pada saat kehamilan dan persalinan
yang tidak dapat tertangani secara cepat meskipun sudah
melaksanakan Rujukan Dini Berencana (RDB) dan rujukan tepat
waktu.

Periode persalinan merupakan salah satu periode yang


berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia.
Pertolongan persalinan di Kabupaten Lamongan semua ditolong
oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan dan di
fasilitas kesehatan.

Hasil pengumpulan data di Kabupaten Lamongan pada


tahun 2014 menunjukkan bahwa persentase cakupan
persalinan dengan pertolongan oleh tenaga kesehatan sebesar
18.486 (96.9 %). Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh
Tenaga Kesehatan menurut Puskesmas pada tahun 2014 dapat
dilihat pada Tabel 28.

IV.1.4 Cakupan Pelayanan Nifas


Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai
standart pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan
oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu
nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas
dengan melakukan kunjungan ibu nifas minimal sebanyak 3 kali
dengan distribusi waktu : 1) kunjungan nifas pertama (KF1)
pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas
kedua (KF2) dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan;
dan 3) kunjungan nifas ketiga (KF3) dilakukan minggu ke-6
setelah persalinan.

59
Cakupan kunjungan ibu nifas pada tahun 2014 sebanyak
18.463 dari seluruh ibu bersalin sebesar 19.071 atau mencapai
96.8 %. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas menurut Puskesmas
pada tahun 2014. (Tabel : 28).

IV.1.5 Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan tablet Fe


Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko. Menurut
penelitian, timgginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan
anemia. Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan
jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan
oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi
komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Zat besi adalah
mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah
(hemoglobin).

Pada tahun 2014 ini jumlah ibu hamil yang ada sebesar
19.979 orang, dengan jumlah ibu hamil yang mendapatkan
tablet Fe1 sebanyak 17.988 orang bumil dan ibu hamil yang
mendapatkan tablet Fe3 sebanyak 17.612 orang bumil.
(tabel : 32)

IV.1.6 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani


Komplikasi kebidanan merupakan kesakitan pada ibu
hamil, bersalin, dan ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu
dan/atau bayi. Dalam memberikan pelayanan kesehatan
khususnya oleh bidan di desa atau pustu, puskesmas, BPM,
klinik dan RS, beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam
kasus resiko tinggi (resti), maka kasus tersebut memerlukan
pelayanan kesehatan rujukan (rujukan dini) dan rujukan tepat
waktu ke unit pelayanan kesehatan yang memadai.

Untuk itu perlu penguatan puskesmas PONED agar


cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani dapat mencapai

60
target yang telah ditentukan. Keberadaan 8 puskesmas PONED
di Kabupaten Lamongan rata-rata peralatan dan tim PONED
puskesmas sudah tidak lengkap sehingga perlu dilakukan
pelatihan untuk melengkapi tim PONED yang sudah tidak
lengkap. Sedangkan stimulasi PONED perlu untuk segera
dilakukan agar tetap dapat melakukan pananganan komplikasi
kebidanan.

Pada tahun 2014 jumlah ibu hamil resti di Kabupaten


Lamongan sebesar 3.563 ( 89.2% ).
(Tabel : 31)

IV.1.7 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani


Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan
golongan umur yang paling rentan atau memiliki resiko
gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan
melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 3 kali,
dua kali pada 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Dalam
melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan
disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga
melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.

Neonatus dengan komplikasi merupakan neonatus


dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan
kesakitan, kecacatan, dan kematian. Neonatus dengan
komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus
neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah < 2500 gram), kejang, diare, masalah pemberian
ASI, sindroma gangguan pernafasan dan kelainan kongenital.
Neonatus dengan komplikasi yang ditangani merupakan

61
neonatus komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga
kesehatan yang terlatih.

Pada tahun 2014 cakupan neonatus dengan komplikasi


yang ditangani sebanyak 2.054 (77.1%) yang terdiri dari bayi
laki-laki sebanyak 1.087 (79.8%) dan bayi perempuan sebanyak
967 (74.4%).
(Tabel : 31)

IV.1.8 Cakupan pemberian Vit.A pada bayi


Vitamin A pada balita biasanya diberikan di posyandu
dalam bentuk tetes. Pemberian tersebut dimaksudkan untuk
menjaga kesehatan mata agar terhindar dari kebutaan. Karena
vitamin A tidak diproduksi oleh tubuh, maka pemberian pada
balita sangat penting. Caranya dengan mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung vitamin A, bisa juga melalui kapsul
vitamin A atau tetes.

Namun perlu diperhatikan, pemberian vitamin A pada


balita harus mengikuti dosis dan aturan. WHO telah
memberikan aturan kadar pemberian dosis vitamin A
berdasarkan usia seperti yang saya kutip dari okezone. Untuk
bayi usia 0-6 bulan, direkomendasikan 3 X 50.000 IU. Untuk
bayi usia 6-11 bulan, dosisnya 100.000 IU dengan diberikan
kapsul vitamin A yang berwarna biru. Sedangkan untuk anak
usia 1-5 tahun dosisnya 200.000 IU (1 tetes) dengan diberikan
kapsul berwarna merah. Biasanya pemberian vitamin A
dilakukan setiap 6 bulan sekali di puskesmas atau posyandu.

Di tahun 2014, Kabupaten Lamongan jumlah bayi


dengan usia 6-11 bulan tercatat sebanyak 17.754 terdiri dari
9.085 laki-laki dan 8.669 perempuan dan mendapatkan tablet

62
vitamin A sebanyak 17.415 bayi terdiri dari 8.449 (93%) laki-
laki dan 8.966 (103.42%).
(Tabel : 44)

IV.1.9 Cakupan pemberian Vit.A pada anak balita


Anak balita dengan usia 12-59 bulan tercatat sebanyak
70.425 anak terdiri dari 36.035 laki-laki dan 34.390 perempuan
dan yang mendapatkan vit A sebanyak 64.256 anak terdiri dari
31.451 (87.28%) laki-laki dan 32.805 (95.39%) perempuan.
(Tabel : 44)

IV.1.10 Persentase peserta KB Aktif menurut jenis Kontrasepsi


Diketahui jumlah pasangan usia subur (PUS) pada
tahun 2014 sebanyak 205.240, sedangkan yang menjadi
peserta KB aktif jangka panjang (MKJP) terdiri dari :IUD
sebesar 7.2%, MOP sebesar 0.2%, MOW sebesar 2.3%,
IMPLAN sebesar 9.3%, dengan total seluruhnya 29.418
(19.1%); sedangkan yang tergolong Non MKJP terdiri dari
Suntik sebesar 56,2%, PIL sebesar 23,5%, Kondom sebesar
1,3% dengan total keseluruhan sebesar 124.848 (80.9%).
(Tabel : 34)

IV.1.11 Persentase peserta KB Baru menurut jenis Kontrasepsi


Diketahui jumlah pasangan usia subur (PUS) pada
tahun 2014 sebanyak 205.240, sedangkan yang menjadi
peserta KB aktif jamngka panjang (MKJP) terdiri dari : IUD
sebesar 3,9 %, MOP sebesar 0,2 %, MOW sebesar 1,9 %,
IMPLAN sebesar 12,0 %, dengan total seluruhnya 5.414 (17,9
%); sedangkan yang tergolong Non MKJP terdiri dari Suntik
sebesar 50,8 %, PIL sebesar 27,6 %, Kondom sebesar 3.7%
dengan total keseluruhan sebesar 24.770 (82.1%).
(Tabel : 35)

63
IV.1.12 Persentase peserta KB Baru
Diketahui jumlah pasangan usia subur (PUS) pada
tahun 2014 sebanyak 205.240, sedangkan yang menjadi
peserta KB baru sebesar 30.184 (14.7%), dengan cakupan
tertinggi Puskesmas Dermolemahbang yaitu sebesar 27.0 %.
dan cakupan terendah Puskesmas Moropelang yaitu 8.4%.
(Tabel : 36).

IV.1.13 Persentase peserta KB Aktif


Jumlah pasangan usia subur (PUS) pada tahun 2014
sebanyak 205.240 orang, sedangkan yang menjadi peserta
KB aktif sebesar 154.266 orang (75,2%), dengan cakupan
tertinggi Puskesmas Maduran yaitu sebesar 77.3%. dan
cakupan terendah Puskesmas Moropelang yaitu 73.4%.
(Tabel : 36).

GAMBAR 4.1 JENIS ALAT KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN


TAHUN 2014

86664
90000

80000

70000

60000

50000
36208
40000

30000
14377
20000
11173

10000 3576
1976
292
0
suntik pil implant iud MOP MOW kondom

64
IV.1.14 Cakupan Kunjungan Neonatus
Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) adalah
pelayanan kesehatan kepada bayi umur 0-28 hari sesuai
dengan standart oleh bidan desa yang memiliki kompetensi
klinis kesehatan neonatal, paling sedikit 3 kali pada satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu, baik di sarana
pelayanan kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.
Kunjungan Neonatus murni (KN murni) adalah kunjungan
neonatus yang dilakukan pada 6-48 jam setelah lahir,
sedangkan Kunjungan Neonatus lengkap (KN lengkap)
adalah kunjungan yang dilakukan sebanyak 3 kali selama
periode 0-28 hari yaitu pada 6-48 jam, 3-7 hari dan 8-28 hari
setelah lahir dengan pendekatan MTBM. Kunjungan neonatus
bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin
komplikasi yang terjadi pada bayi sehingga dapat segera
ditangani dan bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke
fasilitas yang lebih lengkap untuk mendapatkan perawatan
yang optimal.

Bila dilihat menurut data dari seluruh puskesmas di


Kabupaten Lamongan pada tahun 2014 cakupan Kunjungan
Neonatal 1 kali (KN1) sebesar 17.913 yaitu 100% dari jumlah
bayi yang ada yaitu 17.754. Sedangkan untuk cakupan
Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) pada tahun 2014
sebesar 17.773 yaitu 100% dari jumlah bayi yang ada yaitu
17.754.
( Tabel : 36 )

IV.1.15 Cakupan Kunjungan Bayi


Dewasa ini kematian bayi sebagian besar terjadi
pada usia kurang dari satu bulan. Upaya yang dilakukan

65
untuk mencegah kematian neonatal diutamakan pada
pemeliharaan kehamilan sebaik mungkin, pertolongan
persalinan sesuai dengan standar pelayanan dan perawatan
bayi baru lahir yang adekuat.

Kunjungan neonatal adalah kontak neonatal dengan


tenaga kesehatan minimal 2 (dua) kali untuk mendapatkan
pelayanan dan pemeriksaan kesehatan neonatal, baik di
dalam maupun di luar gedung puskesmas (termasuk bidan
desa, polindes dan kunjungan rumah) dengan ketentuan :
 Kunjungan pertama, hati pertama sampai hari ketujuh
(sejak 6 jam setelah lahir)
 Kunjungan kedua kali pada hari kedelapan sampai dengan
hari keduapuluh delapan (8 sampai 28 hari)
 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan bukan
merupakan kunjungan neonatal.

Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan


kesehatan sesuai standart yang di berikan oleh tenaga
kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29
hari sampai dengan 11 bulan setelah bayi lahir. Kunjungan
bayi bertujuan untuk : 1) untuk meningkatkan akses bayi
terhadap pelayanan kesehatan dasar; 2) mengetahui sedini
mungkin bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat
mendapat pertolongan; 3) pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit melalui pemantauan pertumbuhan,
imunisasi, serta peningkatan kualitas hidup bayi dengan
stimulasi tumbuh kembang. Dengan demikian hak anak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan terpenuhi.
Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Lamongan
pada tahun 2014 mencapai 17.713 (99.8%) terdiri dari laki-
laki 8.982 (98.9%), perempuan 8.731 (100.72%) dari 17.754

66
bayi yang ada. Namun data ini belum mencakup semua
kunjungan bayi yang tercatat di sarana pelayanan kesehatan
swasta.
(Tabel : 38)

Gambar : 4.2 JUMLAH BAYI, KUNJUNGAN BAYI DAN KN3


DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014

17950 17913

17900

17850

17773
17800 17754

17750

17700

17650
JML BAYI KUNJ. BAYI KUNJ. KN3

IV.1.16 Cakupan Desa / Kelurahan” Universal Child Immunization ”


(UCI)
Desa/Kelurahan Universal Child Imunization adalah
desa/kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di desa
tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap pada
satu kurun waktu tertentu. Bila UCI dikaitkan dengan batasan
wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat
digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat
terhadap penularan PD3I.

Diperkirakan di seluruh dunia, 1 dari 5 anak atau sekitar


21,8 juta anak tidak mendapakan imunisasi yang bisa
menyelamatkan nyawa mereka. Di Indonesia, Imunisasi Dasar

67
Lengkap (IDL) mencapai 86,8%,dan perlu ditingkatkan hingga
mencapai target 93% di tahun 2019. Universal Child
Immunization (UCI) desa yang kini mencapai 82,9% perlu
ditingkatkan hingga mencapai 92% di tahun 2019. Di tingkat
nasional, di harapkan target Imunisasi Dasar Lengkap 91%
dan UCI Desa 84% pada akhir tahun 2015.

Cakupan desa/kelurahan UCI di Jawa Timur tahun


2012 sebesar 73,02%. Angka ini mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2011 yakni 54,62%.

Pada tahun 2014, cakupan desa/kelurahan UCI di


Kabupaten Lamongan tercatat sebanyak 447 desa (94.3%)
dari 474 desa/kelurahan yang ada. Jika dibandingkan dengan
tahun 2013 dilaporkan mencapai desa/kelurahan UCI sebesar
440 (92.83%) dari 474 desa/kelurahan yang ada. Hal ini
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
(Tabel : 41)

V.1.17 Persentase Cakupan imunisasi Bayi


Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi HB<7
hari, BCG, DPT-HB3/DPT-HB-Hib3, Polio, dan Campak, yang
dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainya. Cakupan imunisasi HB<7 hari
tercatat sebesar 16.290 terdiri dari 8.292 laki-laki (86.46%)
dan 7.998 perempuan (89.56%), Cakupan imunisasi BCG
sebesar 18.044 (97.42%) terdiri dari 9.125 laki-laki (95.14%)
dan 8.919 perempuan (99.88%), DPT-HB3/DPT-HB-Hib3
sebesar 17.807 terdiri dari 8.976 laki-laki (99%) dan 8.831
perempuan (102%), Polio sebesar 17.611 terdiri dari 8.879
laki-laki (97.73%) dan 8.732 perempuan (100.73%), Campak
sebesar 17.553 terdiri dari 8.915 laki-laki (98.13%) dan 8.638

68
perempuan (99.64%). Jika dilihat dari cakupan yang ada,
melebihi 100%.
(Tabel : 42, 43)

Gambar : 4.3 IMUNISASI BAYI DI KABUPATEN LAMONGAN


TAHUN 2014

18500 18044
17807
18000 17611
17553
17500

17000

16500 16290

16000

15500

15000

BCG DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 Polio Campak HB<7hr

IV.1.18 Persentase Bayi yang mendapat ASI Ekslusif


Berbagai penelitian telah mengkaji manfaat pemberian
ASI ekslusif dalam hal menurunkan mortalitas bayi, morbiditas
bayi, mengoptimalkan pertumbuhan dan membantu
perkembangan.

Air Susu Ibu (ASI) adalah susu yang diproduksi oleh


manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi
utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. ASI
diyakini dan bahkan terbukti memberi manfaat bagi bayi baik
dari sisi / aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologik
(interaksi dan kasih sayang antara anak dan ibu), aspek
kecerdasan, aspek neurologik (aktifitas menyerap ASI

69
bermanfaat di Jawa Timur 2012 saat pada koordinasi syaraf
bayi), aspek ekonomi serta aspek penundaan kehamilan.

Berdasarkan data dari kabupaten/kota diketahui bahwa


cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif di Jawa Timur
tahun 2013 sebesar 36.8% dan di tahun 2014 sebesar
34.53%.

Di Kabupaten Lamongan pada tahun 2014 jumlah bayi


yang diberikan ASI Eksklusif sebesar sebanyak 11.647
(82.2%) dari total bayi sebesar 14.175 bayi terdiri 7.043 bayi
laki-laki dan 7.132 bayi perempuan. Sementara jumlah bayi
yang diberi ASI eksklusif pada tahun 2013 sebesar 10.858
bayi (85.81%) terdiri dari Laki : 5.533, Perempuan : 5.325 dari
seluruh jumlah bayi sebesar 12.654 bayi terdiri dari Laki :
6.450, Perempuan : 6.204.
(Tabel : 39)

IV.1.19 Jumlah Balita ditimbang


Partisipasi masyarakat dalam perbaikan gizi bagi balita
dapat ditunjukkan dari indikator jumlah balita yang ditimbang
dibagi jumlah sasaran balita (D/S).

Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita


dilakukan melalui kegiatan penimbangan di posyandu secara
rutin setiap bulan. Hasil dari pengumpulan data di seluruh
puskesmas di Kabupaten Lamongan Tahun 2014, jumlah
balita yang ada sebanyak 88.179, balita yang ditimbang
sebanyak 74.046 (84%) terdiri dari (Laki : 81.6%, Perempuan :
86%). Sementara itu balita dengan bawah garis merah (BGM)
sebesar 360 (0.5%) terdiri dari (Laki : 0.4%, Perempuan :
0.5%), dan hal itu menunjukkan hasil peningkatan kualitas
kesehatan yang signifikan dibandingkan dengan cakupan
BGM tahun 2013 sebesar 0.54%.
(Tabel : 47)

70
Gambar : 4.4 JUMLAH BAYI, JUMLAH BALITA, BALITA BGM
TAHUN 2014

74046
80000

70000

60000

50000

40000

30000 17754

20000 360
10000

0
JML BAYI JML BALITA BALITA BGM

IV.1.20 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan


Kejadian gizi buruk perlu dideteksi sacara dini
melalui intensifikasi pemantauan tumbuh kembang balita di
Posyandu, dilanjutkan dengan pemantauan status gizi.

Untuk menekan kematian bayi atau balita, dan


menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
pemerintah menetapkan target bahwa semua balita gizi
buruk dirawat. Penanganan dan pemulihan balita gizi buruk
dapat dilakukan secara rawat inap dan rawat jalan. Selama
ini pemulihan balita gizi buruk dilakukan dengan rawat inap
di fasilitas kesehatan, tanpa pemisahan penderita yang
disertai komplikasi ataupun yang tidak disertai komplikasi.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya antara lain
cakupan balita yang ditemukan dan dirujuk masih rendah,
lamanya masa perawatan yang mengakibatkan perawatan
tidak tuntas karena umumnya pulang paksa. Untuk
mengatasi kendala tersebut, penderita gizi buruk tanpa
Komplikasi dapat dirawat di rumah secara rawat jalan.

71
Penanganan rawat jalan dilakukan berupa Pemulihan
Gizi Berbasis Masyarakat (PGBM) di rumah tangga yang
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa penemuan
penderita gizi buruk secara dini dan ditangani secara tepat
maka tingkat keberhasilan penatalaksanaannya akan tinggi.

Upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan


terutama masalah cakupan balita Gizi Buruk yang mendapat
perawatan di Kabupaten Lamongan berkerja sama dengan
UPT Puskesmas yang ada untuk memberikan penanganan
berupa pelayanan pemberian Makanan Tambahan (PMT)
dan Konseling pada anak balita gizi buruk yang ada di
wilayahnya. Kasus balita gizi buruk di Kabupaten Lamongan
pada tahun 2014 sebesar 217 terdiri dari 116 laki-laki dan
101 perempuan dengan kasus yang mendapat perawatan
sebesar 217 (100%). Cakupan Gizi Buruk pada tahun 2013
yang ada di kabupaten Lamongan sebanyak 347 kasus
terdiri dari Laki : 148, Perempuan : 199. Dan dari seluruh
kasus balita gizi buruk tersebut semuanya tertangani dan
mendapat perawatan. Jika di bandingkan, kasus Balita Gizi
Buruk di Kabupaten Lamongan semakin menurun. Hal itu
menandakan bahwa semakin tahun kondisi derajat
kesehatan dalam hal ini perbaikan gizi semakin meningkat.
(tabel : 48)

IV.1.21 Cakupan Pelayanan Anak Balita


Lima tahun pertama kehidupan, pertumbuhan mental
dan intelektual berkembang pesat, masa ini merupakan
masa keemasan dimana terbentuk dasar-dasar kemampuan
keindraan, berfikir, berbicara, serta pertumbuhan mental
sehingga perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan anak balita setiap anak usia 12-59 bulan

72
dilaksanakan melalui Pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi
Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali pertahun,
pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun,
pemberian vitamin A dosis tinggi 2 kali pertahun, pelayanan
balita sakit dengan pendekatan MTBS dan tercatat pada
kohort anak balita dan prasekolah atau pencatatan
pelaporan lainnya misalnya pencatatan yang ada di
Posyandu.

Cakupan kunjungan balita pada tahun 2014 cakupan


pelayanan anak balita di Kabupaten Lamongan sebanyak
63.616 (90.3%) anak balita terdiri dari laki-laki 31.965
(88.7%) dan perempuan 31.651 (92%) dari 70.425 anak
balita yang ada.
(Tabel :43)

IV.1.22 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD setingkat


Program kesehatan anak usia sekolah, khususnya
pada penjaringan kesehatan SD dan sederajat terdapat 30
kabupaten/kota yang mencapai target provinsi, yakni
sebesar 100%. Kabupaten/kota dimaksud telah
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan siswa
SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih
atau guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) atau dokter
kecil.salah satu penyebab tidak tercapainya target bagi 8
kabupaten/kota di Jawa Timur adalah karena pengelola
kesehatan anak usia sekolah atau UKS di kabupaten/kota
ataupun di puskesmas sering diganti/dimutasi, serta karena
system pencatatan dan pelaporan program kesehatan anak
usia sekolah secara berjenjang belum berjalan optimal.

Data penjaringan siswa SD dan setingkat di


Kabupaten Lamongan pada tahun 2014 tercatat sebanyak

73
18.090 siswa terdiri dari 9.455 laki-laki dan 8.635
perempuan, dengan jumlah yang mendapat pelayanan
kesehatan sebesar 18.090 atau mencapai 100%.
(Tabel : 49)

IV.1.23 Cakupan pelayanan kesehatan Usila


Jumlah usia lanjut pada tahun 2014 di Kabupaten
Lamongan sebesar 399.493 orang yang terdiri dari 186.370
orang laki-laki dan 213.069 orang perempuan. Sedangkan
yang mendapat pelayanan kesehatan 266.119 orang (66,62
%) dari seluruh jumlah usila yang ada terdiri dari Laki-laki
sebanyak 123.279 (66,15 %), Perempuan sebanyak 142.840
(67,04 %).
(Tabel : 52).

Gambar : 4.5 JUMLAH PRA USILA DAN USIA LANJUT


DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014

399439
400000

350000

300000 266119

250000

200000

150000

100000

50000

0
PRA LANSIA dan LANSIA DILAYANI KES

IV.2 PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


Di berbagai negara masalah penyakit menular dan kualitas
lingkungan yang berdampak terhadap kesehatan masih menjadi isu
sentral yang ditangani oleh pemerintah bersama masyarakat sebagai

74
bagian dari misi Peningkatan Kesejahteraan Rakyatnya. Faktor
lingkungan dan perilaku masih menjadi risiko utama dalam penularan
dan penyebaran penyakit menular, baik karena kualitas lingkungan,
masalah sarana sanitasi dasar maupun akibat pencemaran
lingkungan. Sehingga insidens dan prevalensi penyakit menular yang
berbasis lingkungan di Indonesia relatif masih sangat tinggi.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan


terpenting dari pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat berperan penting dalam meningkatkan mutu dan
daya saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

Perubahan Paradigma Kesehatan, bahwa pembangunan


kesehatan lebih diprioritaskan pada upaya pencegahan dan promosi
dengan tanpa meninggalkan kegiatan kuratif dan rehabilitatif, telah
mendorong upaya dari dinas kesehatan umumnya dan dalam bidang
penyehatan lingkungan permukiman serta tempat – tempat umum dan
industri pada khususnya untuk lebih menggali kemampuan dan
kemauan masyarakat untuk dapat meningkatkan dan memecahkan
permasalahan kesehatannya sendiri.

Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada


pelaksanaan surveylens epidemiologi dengan upaya penemuan
penderita secara dini yang selanjutnya dengan penanganan secara
tepat melalui pengobatan penderita. Selain itu juga bisa dilakukan
upaya lain dengan cara pemberian imunisasi, upaya pengurangan
faktor resiko melalui kegiatan untuk meningkatkan kualitas lingkungan
serta peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya
pemberantasan penyakit menular yang dilakukan melalui berbagai
kegiatan.

75
IV.2.1 Jumlah penderita dan kematian pada KLB
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang
diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa
merebaknya suatu wabah penyakit. Kejadian Luar Biasa
dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis
pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Kesiagaan Dinas Kesehatan dalam menangani KLB di


wilayahnya membutuhkan kerja sama lintas sektor untuk
menjangka pelayanan kesehatan yang terkena KLB di
daerahnya, sehingga pelayan kesehatan dapat dilaksanakan
secara cepat dan tepat sasaran. Pada tahun 2014, di
Kabupaten Lamongan terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)
sebanyak 17 KLB yang terjadi di 10 desa. KLB tersebut terjadi
dalam kasus AFP terjadi di 8 desa, Keracunan makanan terjadi
di 1 desa, Difteri terjadi di 5 desa, Campak terjadi di 1 desa,
Chikungunya terjadi di 2 desa dan TN yang terjadi di 1 desa.
(Tabel : 28)

IV.2.2 Pemberantasan Penyakit Polio


Poliomielitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau
lumpuh yang disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit
ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV), masuk ke
tubuh melalui mulut, mengifeksi saluran usus. Virus ini dapat
memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat
menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan
(paralisis).

Pada bulan Maret 2014, WHO untuk kawasan Asia


Tenggara, menyatakan bahwa kawasan Asia Tenggara telah
bebas polio, karena itu vaksinasi polio pada bayi sudah tidak
perlu diberikan lagi.

76
Poliovirus adalah virus RNA kecil yang terdiri atas tiga
galur berbeda dan amat menular. Virus akan menyerang sistem
saraf dan kelumpuhan dapat terjadi dalam hitungan jam. Polio
menyerang tanpa mengenal usia, lima puluh persen kasus
terjadi pada anak berusia antara 3 hingga 5 tahun. Masa
inkubasi polio dari gejala pertama berkisar dari 3 hingga 35
hari.

Polio adalah penyakit menular yang dikategorikan


sebagai penyakit peradaban. Polio menular melalui kontak
antarmanusia. Polio dapat menyebar luas diam-diam karena
sebagian besar penderita yang terinfeksi poliovirus tidak
memiliki gejala sehingga tidak tahu kalau mereka sendiri
sedang terjangkit. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut
ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang
terkontaminasi feses. Setelah seseorang terkena infeksi, virus
akan keluar melalui feses selama beberapa minggu dan saat
itulah dapat terjadi penularan virus.

Seperti tahun-tahun sebelumnya di Kabupaten


Lamongan tidak pernah terjadi kasus Polio.
(Tabel : 20)

IV.2.3 Pemberantasan TB Paru


Tuberkulosis Paru merupakan penyakit menular langsung
yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium
tuberculosis). Pada dasarnya sebagian besar kuman TBC
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh
lainnya. Kuman TBC berbentuk batang, mempunyai sifat tahan
terhadap asam dan alkohol pada pewarnaan, sehingga disebut
sebagai basil tahan asam (BTA). Kuman TBC cepat mati
dengan adanya sinar matahari langsung. Pada tempat yang
lembab dan gelap mampu bertahan hidup beberapa jam,

77
sedangkan di dalam jaringan tubuh kuman ini dapat tertidur
selama beberapa tahun (dormant). Berikut beberapa standar
kegiatan pemberantasan penyakit TB paru. Beberapa kegiatan
tersebut antara lain :

Upaya Penemuan Penderita: Ada dua cara upaya


penemuan penderita TB Paru dalam program pemberantasan,
yaitu secara pasif dan aktif. Secara pasif artinya penjaringan
tersangka (suspek) penderita dilaksanakan pada mereka yang
datang ke unit pelayanan kesehatan. Secara aktif yaitu
dilakukan dalam angka meningkatkan cakupan penemuan
penderita, melalui upaya penyuluhan secara aktif kepada
masyarakat, baik oleh petugas kesehatan maupun kader
kesehatan. Cara ini disebut ”passive promotive case finding”
(penemuan penderita secara pasif dengan promosi yang aktif).

Dalam kegiatan tersebut di atas, semua kontak penderita


harus diperiksa spesimen dahaknya secara mikroskopis
langsung. Penderita tersangka ditandai gejala batuk selama 3
(tiga) minggu atau lebih dan mereka yang tinggal serumah
dengan penderita TB Paru BTA positif.

Pemeriksaan Bakteriologis: Pemeriksaan dahak secara


mikroskopis merupakan kunci dalam menegakkan diagnosa
penyakit tuberkulosis dan mengevaluasi hasil pengobatan.
Untuk diagnosis harus memeriksa 3 (tiga) spesimen dahak.
Pemeriksaan 3 spesimen dahak secara mikroskopis langsung
nilainya identik dengan pemeriksaan dahak secara kultur atau
biakan.

Pengobatan Tuberkulosis Paru: Tujuan pengobatan


adalah menyembuhkan penderita, mencegah kematian,
mencegah kekambuhan, dan menurunkan tingkat penularan.
Pengobatan dilakukan dalam 2 tahap, yakni tahap intensif dan

78
tahap lanjutan. Dalam pelaksanaannya penderita harus selalu
diawasi oleh pengawas minum obat (PMO) yang telah ditunjuk
oleh petugas kesehatan atau keluarga pasien.

Berdasarkan data kompilasi dari puskesmas yang


bersumber dari Subdin P2MPL Dinas Kesehatan Lamongan,
sepanjang tahun 2014 terdapat 940 kasus baru TB yang terdiri
dari 560 orang laki-laki dan 380 orang perempuan.
(Tabel : 7)

IV.2.4 Pemberantasan Penyakit ISPA


ISPA merupakan penyakit yang mudah sekali menular.
Penularan ISPA terutama droplet (partikel-partikel kecil) yang
keluar saat penderita batuk atau bersin. Penularan ISPA juga
dapat terjadi melalui kontak langsung (menyentuh penderita
langsung) dengan penderita maupun kontak tidak langsung
yaitu menyentuh benda yang terkontaminasi droplet infeksius.
Pencegahan Penyakit ISPA bisa dilakukan dengan cara:
1. Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik.
2. Memberikan ASI eksklusif pada bayi anda.
3. Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang
cukup dan olah raga teratur.
4. Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan
sabun.
5. Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA.
6. Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak
dengan flu.
7. Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.

Jumlah balita penderita ISPA di Kabupaten Lamongan


pada tahun 2014 yang dilaporkan sebanyak 4.436 anak, dan
seluruhnya di tangani. dari perkiraan jumlah penderita.
(Tabel : 10)

79
IV.2.5 Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS
HIV/AIDS AIDS adalah kependekan dari „Acquired
Immune Deficiency Syndrome‟. Acquired berarti didapat,
bukan keturunan. Immune terkait dengan sistem kekebalan
tubuh kita. Deficiency berarti kekurangan. Syndrome atau
sindrom berarti penyakit dengan kumpulan gejala, bukan
gejala tertentu. Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat
kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang
dibentuk setelah kita lahir. AIDS disebabkan oleh virus yang
disebut HIV atau Human Immunodeficiency Virus. Bila kita
terinfeksi HIV, tubuh kita akan mencoba menyerang infeksi.
Sistem kekebalan kita akan membuat „antibodi‟, molekul
khusus yang menyerang HIV.

Perkembangan penyakit AIDS di Kabupaten Lamongan


tahun 2014 sebanyak 24 orang terdiri dari 13 orang laki-laki
dan 11 orang perempuan. Untuk kasus HIV sebanyak 85
kasus terdiri dari 55 orang laki-laki dan 30 orang perempuan.
Kematian penderita AIDS tahun 2014 sebanyak 13 orang
terdiri dari 8 orang laki-laki dan 5 orang perempuan,
sedangkan di tahun 2013 kematian sebanyak 20 orang terdiri
dari 11 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Dari analisa
data diatas bisa kami sampaikan bahwa semakin tingginya
tingkat kesadaran masyarakat untuk lebih memahami betapa
resiko perilaku seksual bebas dan menurunnya
penyalahgunaan NAPZA melalui suntikan secara stimulant.
(Tabel : 11)

IV.2.6 Pemberantasa Penyakit DBD


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah dikenal
di Indonesia sebagai penyakit yang endemis terutama bagi
anak-anak. Di Indonesia DBD timbul sebagai wabah untuk

80
pertama kalinya di Surabaya pada tahun 1968. Penyebab
penyakit ini ialah virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegepty sebagai faktor utama, disamping
nyamuk Aedes albopictus.

Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada


pengendalian vektornya, yaitu nyamuk aides aegypti.
Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yang tepat baik secara
lingkungan, biologis maupun secara kimiawi yaitu :

1. Lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut
antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),
pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat
perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan
manusia, dan perbaikan desain rumah.
PSN pada dasarnya merupakan pemberantasan jentik atau
mencegah agar nyamuk tidak berkembang tidak dapat
berkembang biak. Pada dasarnya PNS ini dapat dilakukan
dengan :
 Menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan
air sekurang-kurangnya seminggu sekali,. Ini dilakukan
atas dasar pertimbangan bahwa perkembangan telur
agar berkembang menjadi nyamuk adalah 7-10 hari.
 Menutup rapat tempat penampungan air seperti
tempayan, drum, dan tempat air lain dengan tujuan agar
nyamuk tidak dapat bertelur pada tempat-tempat
tersebut.
 Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung
setidaknya seminggu sekali.
 Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari
barang-barang bekas terutama yang berpotensi menjadi

81
tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk, seperti
sampah kaleng, botol pecah, dan ember plastik.
 Munutup lubang-lubang pada pohon terutama pohon
bambu dengan menggunakan tanah.
 Membersihkan air yang tergenang di atap rumah serta
membersihkan salurannya kembali jika salurannya
tersumbat oleh sampah-sampah dari daun.

2. Biologis
Pengendalian secara biologis adalah pengandalian
perkambangan nyamuk dan jentiknya dengan
menggunakan hewan atau tumbuhan. seperti memelihara
ikan cupang pada kolam atau menambahkannya dengan
bakteri Bt H-14.

3. Kimiawi
Pengendalian secara kimiawi merupakan cara
pengandalian serta pembasmian nyamuk serta jentiknya
dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Cara
pengendalian ini antara lain dengan :
 Pengasapan/fogging dengan menggunakan malathion
dan fenthion yang berguna untuk mengurangi
kemungkinan penularan Aides aegypti sampai batas
tertentu.
 Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-
tempat penampungan air seperti gentong air, vas bunga,
kolam dan lain-lain.

Cara yang paling mudah namun efektif dalam


mencegah penyakit DBD adalah dengan
mengkombinasikan cara-cara diatas yang sering kita sebut
dengan istilah 3M plus yaitu dengan menutup tempat

82
penampungan air, menguras bak mandi dan tempat
penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali
serta menimbun sampah-sampah dan lubang-lubang pohon
yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik
nyamuk. Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan
tindakan plus seperti memelihara ikan pemakan jentik-jentik
nyamuk, menur larvasida, menggunakan kelambu saat
tidur, memasang kelabu, menyemprot dengan insektisida,
menggunakan repellent, memasang obat nyamuk,
memeriksa jentik nyamuk secara berkala serta tindakan lain
yang sesuai dengan kondisi setempat.

Jumlah kasus DBD di Kabupaten Lamongan tahun


2014 sebanyak 153 kasus (12,7 per 100.000 penduduk)
dan seluruh kasus di tangani dengan 1 orang kasus
meninggal.
(tabel : 21)

IV.2.7 Pemberantasa Penyakit Malaria


Penyakit malaria adalah suatu penyakit menular yang
banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis.
Penyakit tersebut semula banyak ditemukan di daerah rawa-
rawa dan dikira disebabkan oleh udara rawa yang buruk,
sehingga dikenal sebagai malaria (mal = jelek; aria=udara).

Terdapat 5 jenis parasit 'strain' yang menyebabkan


malaria di antaranya vivax dan falciparum. 4 daripadanya
berupaya menjangkiti manusia. 'Strain' falciparum adalah yang
paling merbahaya kerana dapat menyebabkan kematian dan
bertanggungjawab terhadap 90 perseratus kematian. „vivax‟
biasa didapati di Amerika selatan dan Asia.

Di Kabupaten Lamongan di tahun 2014 kasus malaria


di temukan sebanyak 2 kasus tanpa kasus meninggal.

83
Sedangkan tahun 2013 kasus Malaria yang
diketemukan sebanyak 12 kasus, dan tidak diketemukan
kasus yang meninggal. Perlu diketahui bahwa kasus yang ada
di Kabupaten Lamongan adalah kasus import dan tidak
ditemukan kasus indegieus, untuk angka API tahun 2013
Malaria Jawa Timur 0,6 per 1.000 penduduk beresiko.
(Tabel: 24)

IV.2.8 Pemberantasan Penyakit Kusta


Penyakit kusta merupakan penyakit menular menahun
yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, yang
menyerang kulit, saraf tepi dan jaringan lain, kecuali otak.
Sering dianggap sebagai penyakit keturunan, karena kutukan,
guna-guna atau makanan, padahal hal tersebut tidak benar.
Manusia terkena penyakit kusta karena penularan. Penyakit
kusta sering menimbulkan masalah yang sangat kompleks.
Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis, tetapi
meluas sampai pada masalah sosial, ekonomi, budaya,
keamanan dan ketahanan nasional. Ada stigma dan
diskriminasi di masyarakat tentang penyakit ini, orang takut
bersentuhan dengan penderita kusta, termasuk petugas
kesehatan.

Indonesia menempati urutan ketiga Negara dengan


endemik kusta terbesar di dunia setalah India dan Brazil.
Meskipun Indonesia telah berstatus emilminasi sejak tahun
2000, tetapi penemuan kasus baru selalu ada. Tahun 2013,
ditemukan 16.856 kasus baru di Indonesia, atau 6,79 per
100.000 penduduk. Angka ini berkurang dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya, yakni 18.994 (tahun 2012) dan 20.023
(tahun 2011).

84
Berdasarkan data tingkat provinsi, baru 20 provinsi
yang belum mencapai eliminasi (jumlah kasus kurang dari 1
per 10.000 penduduk). Masih ada 14 provinsi yang belum
mencapai eliminasi. Di Jawa Timur pada tahun 2013 memiliki
kasus baru 4.132.

Pada tahun 2014 di Kabupaten Lamongan tercatat ada


14 kasus baru kusta diderita oleh usia 0-14 tahun dengan 5
orang cacat tingkat 2, dengan 13 kasus PB (kusta kering), dan
114 kasus MB (kusta basah).
(tabel : 15, 16,17)

IV.2.9 Pemberantasa Penyakit Filariasis


Filariasis adalah penyakit menular (penyakit kaki
gajah) yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh
berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis)
dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan
cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat
kelamin.

Di Jawa Timur pada 2014 tercatat ditemukan enam


kasus orang penderita filariasis kronis. Sampai Desember
2014 jumlah penderita kaki gajah, sebanyak 364 kasus, lebih
banyak dari 2013 yang hanya 358 kasus.

Jumlah kasus kaki gajah terbanyak di Jawa Timur ada


di Lamongan dengan 56 kasus, Malang 39 kasus, Ponorogo
32 kasus, Trenggalek 32 kasus, Kediri 22 kasus, Sodoarjo 19
kasus. Sedangkan untuk daerah yang bebas dari kasus
filariasis terjadi di empat daerah yaitu Batu, Blitar, Gresik, dan
Mojokerto.

Sementara kasus penyakit Filariasis di Kabupaten


Lamongan pada tahun 2014 sama dengan tahun sebelumnya

85
sebesar 56 orang terdiri dari 2013 di temukan sebanyak 56
kasus terdiri dari laki-laki sebanyak 27 orang dan perempuan
sebanyak 29 orang.
(Tabel :23)

IV.3 Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan


Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan penambahan
pengetahuan yang diperutukkan bagi masyarakat melalui penyebaran
pesan. Tujuan kegiatan penyuluhan kesehatan yaitu untuk mencapai
tujuan hidup sehat dengan cara mempengaruhi prilaku masyarakat
baik itu secara individu atau pun kelompok dengan menyampaian
pesan. Sasaran penyuluhan kesehatan yaitu mencakup individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Penyuluhan kesehatan pada
individu biasanya dilakukan di rumah sakit, klinik, puskesmas,
posyandu, keluarga binaan dan masyarakat binaan.

Kegiatan penyuluhan kesehatan di wilayah Kabupaten


Lamongan ditujukan agar upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat bisa dilakukan dengan keberhasilan seperti yang di
harapkan melalui program dan kegiatan sebagai berikut :

IV.3.1 Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut pada anak SD dan


setingkat
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
seharusnya dilakukan sejak dini. Usia sekolah dasar
merupakan saat tepat untuk dilakukan upaya keshatan gigi
dan mulut, karena pada usia tersebut merupakan awal tumbuh
kembangnya gigi permanen. Kelompok usia ini juga paling
beresiko mengalami kerusakan gigi.

Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan


mulut dalam bentuk upaya promotif, preventif, dan kuratif
sederhana seperti pencabutan gigi tetap, pengobatan, dan

86
penambalan sementara yang dilakukan di sarana pelayanan
kesehatan pada tahun 2014 di Kabupaten Lamongan. Dari
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) melalui Promotif dan
Preventif, dari seluruh jumlah SD/MI yang ada dan murid
SD/MI sebanyak 29.181 siswa dari 14.328 siswa laki-laki dan
14.853 siswa perempuan. Sedangkan murid SD/MI yang di
periksa sebanyak 17.103 anak terdiri dari 7.258 laki-laki dan
9.845 perempuan.
(Tabel : 51)

IV.4 Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan menjadi agenda utama pembangunan kesehatan tahun 2015-2019.
Kedepan setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan di tempat pelayanan yang terstandar, dilayani tenaga kesehatan
yang kompeten serta dengan biaya terjangkau.
Agenda pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 adalah
mewujudkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang mantap. Selain itu,
peningkatan kesehatan bisa dilakukan masing-masing daerah melalui otonomi
daerah. Kemenkes mengapresiasi setiap provinsi yang mau mengalokasikan
10 persen dari APBD nya untuk kesehatan, mau membuat kawasan bebas asap
rokok, mau memberi insentif tenaga kesehatan dari APBD serta membangun
fasilitas kesehatan dan meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah
satu hak dasar rakyat yaitu hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan
pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai
suatu investasi dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas
sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi serta memiliki peran
penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Untuk meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan dalam hal
ini Dinas Kesehatan berkerja sama dengan UPT Puskesmas untuk mencapai
cakupan pelayanan kesehatan.

87
IV.4.1 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar
Kesadaran tentang pentingnya jaminan perlindungan sosial
terus berkembang sesuai amanat pada perubahan UUD 1945 Pasal
34 ayat 2, bahwa negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial
bagi seluruh rakyat indonesia. Ditetapkannya UU No.40 Tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial (SJSN) pada tahun 2004 dan
UU No.24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) pada tahun 2011 serta rencana pencapian Universal
Coverage Insurance (UCI) pada tahun 2019 yang dilaksanakan
secara bertahap mulai tahun 2014 meniscayakan adanya langkah
dan upaya untuk mencapai target tersebut.
Untuk mencapai derajat kesehatan secara paripurna di
masyarakat maka pemerintah memberlakukan program
JAMKESMAS di setiap daerah. Suatu cara penyelenggaraan
pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha
bersama dan kekeluargaan, berkesinambungan, dengan mutu yang
terjamin dan biaya yang terkendali dengan melalui program
JAMKESMAS. Pada tahun 2014 pencapaian cakupan Jaminan
Kesehatan penduduk sebanyak 669.850 dengan persentase sebesar
55.48%. terdiri dari 332.330 (56.76%) Laki-laki dan 337.520
(54.28%) Perempuan.
(Tabel : 53)

IV.4.2 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan


Di Kabupaten Lamongan pada tahun 2014, jumlah
kunjungan rawat jalan sebanyak 1.308.249 terdiri dari 553.419 laki-
laki (94.5%) dan 754.831 perempuan (121.4%) dengan cakupan
kunjungan sebesar 108.4%. dari data tersebut di atas meliputi data
dari 33 UPT. Puskesmas, RS dan Klinik yang tersebar di seluruh
wilayah Kabupaten Lamongan
(Tabel : 54)

88
IV.4.3 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap
Untuk meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan di
Puskesmas perawatan atau pelayanan dasar Tingkat I, maka
pelayanan di bidang kesehatan harus ditingkatkan, terutama
pelayanan Rawat Inap di sarana kesehatan Tingkat I dan dari hasil
data cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap masyarakat miskin
di Sarana Kesehatan tingkat pertama pada tahun 2014 tercatat
sebanyak 77.033 orang yang terdiri dari 41.624 laki-laki (7.1%) dan
35.409 perempuan (5.7%) dengan cakupan kunjungan sebesar
(6.4%).
(Tabel : 57)

IV.5 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk
mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit.
Indikator-indikator berikut bersumber dari sensus harian rawat inap :

1. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)


BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of patient
service days to inpatient bed count days in a period under consideration”.
Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase
pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini
memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur
rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85%
(Depkes RI, 2005).

Rumus :

(jumlah hari perawatan di rumah sakit) × 100%


(jlh tempat tidur × jlh hari dalam satu periode)

89
Untuk BOR di Kabupaten Lamongan tahun 2014, adalah sebesar
59.7%. Persentase untuk BOR sedikit berada di bawah nilai parameter
BOR ideal menurut Depkes, RI 2005 karena kurang lengkapnya data
yang masuk, sehingga mempengaruhi hasil akhir capaian.

2. ALOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)


ALOS menurut Huffman (1994) adalah “The average
hospitalization stay of inpatient discharged during the period under
consideration”. ALOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama
rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran
tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan,
apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu
pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai ALOS yang ideal
antara 6-9 hari (Depkes, 2005).

Rumus :
(jumlah lama dirawat)
(jlh pasien keluar (hidup + mati))

Untuk ALOS di kabupaten Lamongan tahun 2014, adalah


sebebsar 4,3 hari. Hasil tersebut dapat dikatakan masih belum mencapai
nilai ALOS yang ideal menurut versi Depkes RI, 2005 dikarenakan data
yang masuk kurang lengkap sehingga hal tersebut mempengaruhi hasil
capaian ALOS.

3. TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)


TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana
tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya.
Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat
tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.

90
Rumus :
((jumlah tempat tidur × Periode) − Hari Perawatan)
(jlh pasien keluar (hidup + mati))

TOI di Kabupaten Lamongan pada tahun 2014 mencapai 3 hari


maka hasil tersebut sudah sesuai dengan nilai ideal menurut Depkes RI.

4. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)


BTO menurut Huffman (1994) adalah “…the net effect of
changed in occupancy rate and length of stay”. BTO menurut Depkes RI
(2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa
kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya satu
tempat tidur rata – rata dipakai 40 – 50 kali/TAHUN.

Rumus :
Jumlah pasien dirawat (hidup + mati)
(jumlah tempat tidur)

BTO di Kabupaten Lamongan pada tahun 2014 mencapai 55.65,


maka hasil tersebut melampaui nilai ideal menurut Depkes RI.
5. NDR (Net Death Rate)
NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 2 x 24
jam atau 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.
Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.

Rumus :
Jumlah pasien mati > 48 jam × 100%
(jumlah pasien keluar (hidup + mati))

Di Kabupaten Lamongan pada tahun 2014, menunjukkan bahwa


NDR sebesar 3.1.

91
6. GDR (Gross Death Rate)
GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum
untuk setiap 1000 penderita keluar.

Rumus :
Jumlah pasien mati seluruhnya × 100%
(jumlah pasien keluar (hidup + mati))

Di Kabupaten Lamongan pada tahun 2014, menunjukkan bahwa


GDR sebesar 5.5.

Jumlah seluruh RS di Kabupaten Lamongan pada tahun 2014


sebanyak 11 buah dengan rincian RSD sebanyak 2 buah yaitu RSUD. Dr.
Soegiri Lamongan dan RSUD. Ngimbang, RS Khusus ada 3 buah yang
terdiri dari RS Ibu dan Anak Fatimah Lamongan dan RS Bedah Mitra
Sehat Lamongan dan RS Intan Medika, RS Swasta ada 6 buah yaitu
RSM Lamongan, RSM Babat, RSI Nasrul Ummah Lamongan, RS. dr.
SUYUDI Paciran, dan RS Citra Medika Lamongan, RS KH.
Abdurrahman Syamsuri Lamongan.
(Tabel : 60)

IV.6 PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR


IV.6.1 Persentase Rumah Sehat
Rumah bagi manusia memiliki arti sebagai tempat untuk
melepas lelah, beristirahat setelah penat melaksanakan kegiatan
sehari-hari, sebagai tempat bergaul dengan keluarga, sebagai tempat
untuk melindungi diri dari bahaya, sebagai lambang dari status
sosial, tempat menyimpan kekayaan.
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang
memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang
sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana

92
pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan
hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah.
Dari kompilasi data yang dikumpulkan melalui Profil
Kesehatan Kabupaten Lamongan Tahun 2014, rumah yang dibina
sebanyak 39.846 rumah(40.91%) dari jumlah seluruh rumah yang
ada sebanyak 312.915 rumah. Dari hasil rumah yang dibina terdapat
230.935(73.80%) rumah sehat.
( Tabel : 58)

IV.6.2 Persentase Keluarga menurut Jenis Sarana Air Bersih atau air
minum yang Digunakan
Secara umum Program Penyehatan Air bertujuan untuk
meningkatkan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan
manusia untuk seluruh penduduk baik yang berada di pedesaan
maupun di perkotaan dan meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat dalam memakai air. Secara khusus program
penyehatan air bertujuan meningkatkan cakupan air bersih pada
masyarakat dan meningkatkan kualitas air yang aman untuk
konsumsi masyarakat.
Kegiatan upaya penyehatan air meliputi : Surveilans kualitas
air; Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih; Pemeriksaan kualitas air;
Pembinaan kelompok pemakai air. Kegiatan dilaksanakan dengan
strategi terpadu pengawasan, perbaikan dan pembinaan pemakai air.
Target Program Penyehatan Air yang ingin dicapai yaitu :
1. Cakupan air bersih perkotaan 100% dan pedesaan 85%.
2. Memenuhi syarat kimia dan bakteriologis 70%

Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum


berkualitas atau layak di Kabupaten Lamongan tahun 2014 meliputi
mata air terlindung, penampungan air hujan, perpiaan (PDAM,
BPSPAM). Sehingga persentase akses air bersih didapatkan dari
jumlah jenis sarana air bersih di suatu wilayah tertentu pada kurun

93
waktu tertentu dibagi jumlah KK yang ada di wilayah dan pada
kurun waktu yang sama dikali 100% adalah 220.939 (68.95%).
(Tabel : 59)

IV.6.3 Persentase Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan


(TUPM) Sehat
Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Umum
Pengelolaan Makanan (TUPM) merupakan suatu sarana yang
dikunjungi banyak orang, dan berpotensi menjadi tempat penyebaran
penyakit. TUPM meliputi hotel, restoran, pasar dan lain-lain.
Sedangkan TUPM sehat adalah tempat umum dan tempat
pengelolaan makanan dan minuman yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas
lantai ( luas ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan
memiliki pencahayaan ruang yang memadai.
Data yang diperoleh dari rekapitulasi laporan bulanan UPT
Puskesmas pada tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah hotel yang
ada maupun yang diperiksa sebanyak 7 buah dan ada 6 yang
memenuhi kesemuanya memenuhi syarat (85.7%), pada tahun 2014,
ada terdapat 476 restoran/rumah makan yang memenuhi syarat dan
226 yang tidak memenuhi syarat higyene sanitasi, jasa boga
sebanyak 49 jasa boga yang memenuhi syarat dan 30 jasa boga yang
tidak memenuhi syarat, depot air minum sebanyak 375 depo yang
memenhui syarat dan 134 depo yang tidak memenuhi syarat dan
makanan jajanan sebanyak 1.624 yang memenhuhi syarat dan 1.317
yang tidak memenuhi syarat.

94
Gambar : 4.6 TUPM YANG DIPERIKSA DAN YANG
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI
KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014

4231
4500

4000

3500

3000
2524
2500

2000 1707

1500

1000

500

0
YANG ADA yang memenuhi syarat tidak MEMENUHI
SYARAT

Untuk Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) menurut status


hygiene sanitasi di Kabupaten Lamongan, jumlah TPM yang ada
sebanyak 4.231 terdiri dari jasa boga sebanyak 49 jasa boga dengan
30 jasa boga yang tidak memenuhi syarat, Ruamah Makan
(Restoran) sebanyak 476 restoran dengan 226 restoran yang tidak
memenuhi syarat hygiene sanitasi, Depot Air Minum (DAM)
sebanyak 375 DAM dengan 134 DAM yang tidak memenuhi syarat,
Makanan jajanan sebanyak 1.624 dengan 1.317 yang tidak
memenuhi syarat hygiene sanitasi.
(tabel : 64)

IV.6.4 Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS


Rumah tangga ber-PHBS adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu
mempraktikkan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, mencegah resiko.

95
Rumah Tangga Ber- PHBS, yang meliputi 10 indikator,
yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI
eksklusif, balita ditimbang setiap bulan, menggunakan air bersih,
mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban
sehat, membrantas jentik di rumah sekali seminggu, makan sayur dan
buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak
merokok di dalam rumah. Apabila dalam rumah tangga tersebut tidak
ada ibu yang melahirkan, tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka
pengertian rumah tangga ber- PHBS adalah rumah tangga yang
memenuhi 7 indikator. Pada tahun Jumlah keluarga yang diperiksa
adalah jumlah keluarga yang dipantau pada tahun berjalan di wilayah
kerja Puskesmas Tahun 2014 yang diperiksa sejumlah 107.604
(31.90%) dan yang ber PHBS sebesar 65.686 (61%).
(Tabel : 57)

96
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, sumber daya kesehatan


perlu ditingkatkan dan didayagunakan, sehingga dapat mendukung peningkatan
pelayanan kesehatan pada masyarakat. Sumber daya kesehatan meliputi pula
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan/kedokteran, serta data dan
informasi yang makin penting peranannya. Untuk mendukung keberhasilan
pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber
daya kesehatan yang mencukupi sesuai kebutuhan

5.1. SARANA KESEHATAN


Dalam melaksanakan program kesehatan di Kabupaten Lamongan
diperlukan dukungan sarana kesehatan yang mencukupi dan menjangkau
seluruh lapisan masyarakat. Adapun kondisi sarana kesehatan di Kabupaten
Lamongan pada Tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut.

5.1.1. Puskesmas
Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan
sampai ditingkat kecamatan. Sampai dengan tahun 2014, jumlah
Puskesmas di Provinsi Jawa Timur sebanyak 960 unit yang terdiri dari
504 Puskesmas Perawatan dan 456 Puskesmas non Perawatan.
Puskesmas di Kabupaten Lamongan pada tahun 2014
berjumlah 33 buah, puskesmas dengan perawatan sebanyak 32 buah
dan 1 buah non perawatan.
Sedangkan jumlah puskesmas pembantu pada tahun 2014
sebanyak 109 buah. Selain itu, dalam menjalankan tugas
operasionalnya didukung oleh puskesmas keliling sejumlah 67 buah.
(Tabel : 67)

97
5.1.2. Rumah Sakit
Rumah sakit sebagai salah satu penyelenggara kesehatan telah
mengalami banyak kemajuan, di mana salah satunya dapat dilihat dari
jumlah rumah sakit yang semakin bertambah. Indikator yang
digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit (RS)
antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang
biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta
dengan rasio terhadap jumlah penduduk.
Jumlah seluruh RS di Kabupaten Lamongan pada tahun 2014
sebanyak 11 buah dengan rincian RSUD sebanyak 2 buah, RS Khusus
sebanyak 3 buah dan RS Swasta 6 buah.
(Tabel : 67)

5.1.3. Sarana Kesehatan Bersumber daya Masyarakat


Upaya Kesehatan Bersumberdaya Kesehatan (UKBM) adalah
suatu upaya kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh
dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar. Upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) diantaranya adalah posyandu, polindes, Pos Obat
Desa (POD).
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling
dikenal oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5
program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
perbaikan gizi, imunisasi dan penaggulangan diare. Untuk memantau
perkembangannya posyandu dikelompokkan menjadi 4 strata, yaitu
posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu
mandiri.
Dari Profil Kesehatan tahun 2014, bahwa jumlah seluruh
posyandu yang ada sebanyak 1.735 pos, dengan rincian posyandu
pratama 70 buah (4.03%), posyandu madya 448 buah (25.82%),

98
posyandu purnama 1.084 buah (62.48%), dan posyandu mandiri 133
buah (7.67%).
(Tabel : 69)

Gambar : 5.1 JUMLAH POSYANDU DI KABUPATEN LAMONGAN


TAHUN 2014

MANDIRI PRATAMA
8% 4%

MADYA
26%

PURNAMA
62%

Poskesdes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam


rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat
pertolongan persalinan dan palayanan kesehatan ibu dan anak termasuk
keluarga berencana. Pada tahun 2014 jumlah Poskesdes di Kabupaten
Lamongan berjumlah 474 buah.
(Tabel : 70)

5.2. TENAGA KESEHATAN


Sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan merupakan faktor
penggerak utama dalam mencapai tujuan dan keberhasilan program
pembangunan kesehatan. Peningkatan kualitas SDM Kesehatan dilaksanakan
melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan.
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan tidak
hanya dilakukan pemerintah, tapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh

99
karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang disektor
pemerintah maupun swasta perlu diketahui. Data ketenagaan ini diperoleh
dari hasil pengumpulan data oleh Sub Bagian Program. Data yang dapat
dikumpulkan meliputi data jumlah dan jenis sumber daya manusia kesehatan
yang ada pada Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum, Puskesmas, RS, RB,
BP Swasta pada tahun 2014.
(tabel : 72, 73, 74, 75, 76,77,78)

5.3. PEMBIAYAAN KESEHATAN


Pembiayaan program dan kegiatan bidang kesehatan diperoleh dari
berbagai sumber, di antaranya APBD yaitu APBD Provinsi maupun APBD
Kabupaten/Kota, APBN yaitu dana dekonsentrasi.

Di Kabupaten Lamongan pada tahun 2014 Pembiayaan Kesehatan


yang bersumber dari Pemerintah dan masyarakat. Anggaran Pemerintah
bersumber dari :
1. APBD Kabupaten /Kota : Rp. 2.056.001.518.887
2. Total anggaran kesehatan pada tahun 2014 : Rp. 159.568.363.245

Hal ini berarti, besar biaya kesehatan per kapita per tahun untuk tahun
2014 penduduk di Kabupaten Lamongan sebesar 132.170,15 dengan persen
APBD kesehatan terhadap APBD Kabupaten/Kota sebesar 7.61.
(Tabel : 81)

100
Gambar : 5.2 PROPORSI ANGGARAN DI KABUPATEN
LAMONGAN TAHUN 2014

TOTAL
ANGGARAN
KESEHATAN
7,20%

0,00%

TOTAL APBD
KAB/KOTA
92,80%

101
BAB VI
KESIMPULAN

Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan
dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen. Oleh karena itu penyediaan data dan
informasi yang berkualitas sangat dibutuhkan sebagai masukan dalam proses
pengambilan keputusan. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh
melalui penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Perlu disadari bahwa sistem
informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data
dan informasi yang disajikan dalam profil kesehatan secara optimal. Hal ini
berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam profil kesehatan
Kabupaten Lamongan yang diterbitkan saat ini yang belum sesuai dengan harapan.
Namun demikian, diharapkan profil kesehatan Kabupaten Lamongan dapat
memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh
keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai. Selain itu juga diharapkan
merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang telah meliputi data capaian
standar pelayanan minimal (SPM).

Upaya peningkatan dan perbaikan terhadap derajat kesehatan masyarakat,


upaya pelayanan kesehatan, sarana kesehatan dan sumber daya kesehatan yang
merupakan bagian dari pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten
Lamongan, saat ini telah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan, namun masih
ada beberapa program kesehatan yang belum tercapai secara optimal. Hal tersebut
menunjukkan masih perlunya perhatian dan penanganan yang lebih serius, karena
pembangunan kesehatan tetap merupakan kebutuhan masyarakat yang perlu
ditingkatkan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan pembangunan
nasional.

Penyusunan buku profil kesehatan Kabupaten Lamongan tahun 2014 telah


diupayakan untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi kualitas data

102
maupun analisa datanya. Meskipun disadari pula dalam penyusunan buku profil
kesehatan ini masih ditemui hambatan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam rangka penyusunan profil kesehatan Kabupaten tahun 2014.

103
RESUME PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 1.813 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 474 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 585.450 621.845 1.207.295 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga #DIV/0! Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 666,0 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 43,6 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 94,1 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 9.591 8.930 18.521 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 2 2 2 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 45 27 72 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 5 3 4 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 5 5 10 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 1 1 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 6 6 12 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 1 1 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 10 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 54 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 560 380 940 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 59,57 40,43 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 46,38 31,48 77,86 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 441 380 821 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 36,53 31,48 68,00 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 14,37 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 15,59 10,57 13,08 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 88,45 93,72 90,63 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 1,90 2,47 2,13 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 90,35 96,19 92,76 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 0,83 1,33 2,15 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 46,81 53,97 50,31 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 55 30 85 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 13 11 24 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 8 5 13 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 89 56 145 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 7,37 4,64 12,01 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 9,66 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 3,45 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,41 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0,68 0,37 1,05 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 61,54 82,35 73,33 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 99,01 100,00 99,32 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 2,98 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 5 0 5 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 5 7 12 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 4 0 4 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 1 1 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 100 % Tabel 19
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
Jumlah Kasus Campak 11 17 28Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0% Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 6,79 5,88 12,67per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 12,50 0,00 5,88% Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 #DIV/0! 0,00% Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 2 3 5per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 1,16 29,48 30,13% Tabel 24
35 Persentase obese 21,48 37,48 31,96% Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 3,99 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 1,43 % Tabel 26
38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 95,51 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 96,93 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 96,81 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A - % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 79,02 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 88,15 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 89,17 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 79,77 74,36 77,13 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 14,71 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 75,16 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1,94 2,46 2,19 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 101,87 99,87 100,90 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 101,08 99,09 100,11 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 82,10 82,23 82,17 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 98,87 100,72 99,77 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 94,30 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 98,13 99,64 98,87 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 96,65 98,05 97,34 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 93,00 103,42 98,09 % Tabel 44
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 87,28 95,39 91,24 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 85,54 86,63 86,09 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) - - - % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 88,71 92,04 90,33 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 81,64 86,42 83,97 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,45 0,53 0,49 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100,00 100,00 100,00 %
Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1,06 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal - sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi - sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 50,66 66,28 58,61 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 66,15 67,04 66,62 % Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Persentase

75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 56,76 54,28 55,48 % Tabel 53


76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 94,53 121,39 108,36 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 7,11 5,69 6,38 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 6,45 4,61 5,45 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 3,66 2,67 3,12 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 59,74 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 55,65 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 2,64 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 4,29 Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


87 Rumah Tangga ber-PHBS 61,04 % Tabel 57
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 73,80 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 81,26 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan #DIV/0! % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 83,07 % Tabel 61
92 Desa STBM 0,21 % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 65,38 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 59,65 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 55,54 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik - % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 8,00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3,00 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 32,00 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 1,00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 67
98 Jumlah Apotek 75,00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 1.735,00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 70,14 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 1,97 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 474,00 Poskesdes Tabel 70
Polindes 248,00 Polindes Tabel 70
Posbindu 60,00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 458,00 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 96,62 % Tabel 71

D.2 Tenaga Kesehatan


106 Jumlah Dokter Spesialis 29,00 14,00 43,00 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum 108,00 101,00 209,00 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 19,05 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 8,00 29,00 37,00 Orang Tabel 72
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 3,06 per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan 409,00 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 65,77 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 187,00 101,00 288,00 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 23,85 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi 4,00 10,00 14,00 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 4,00 5,00 9,00 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 2,00 1,00 3,00 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 9,00 4,00 13,00 Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi 9,00 15,00 24,00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan


120 Total Anggaran Kesehatan 309.277.568.145,00 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 7,61 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 256.173,98 Rp Tabel 81
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
2 DESA KELURAHAN PENDUDUK 2
(km ) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SUKORAME 41,47 9 0 9 20.521 #DIV/0! 494,84
2 BLULUK 54,15 9 0 9 21.850 #DIV/0! 403,51
3 NGIMBANG 114,33 19 0 19 44.667 #DIV/0! 390,68
4 SAMBENG 195,44 22 0 22 49.140 #DIV/0! 251,43
5 MANTUP 93,07 15 0 15 43.707 #DIV/0! 469,61
6 KEMBANGBAHU 63,84 18 0 18 47.081 #DIV/0! 737,48
7 SUGIO 91,29 21 0 21 56.019 #DIV/0! 613,64
8 KEDUNGPRING 84,43 23 0 23 51.430 #DIV/0! 609,14
9 MODO 77,8 17 0 17 45.880 #DIV/0! 589,72
10 BABAT 62,95 21 2 23 77.992 #DIV/0! 1238,95
11 PUCUK 44,84 17 0 17 40.085 #DIV/0! 893,96
12 SUKODADI 52,32 20 0 20 51.788 #DIV/0! 989,83
13 LAMONGAN 40,38 12 8 20 66.762 #DIV/0! 1653,34
14 TIKUNG 52,99 13 0 13 42.378 #DIV/0! 799,74
15 SARIREJO 47,39 9 0 9 22.939 #DIV/0! 484,05
16 DEKET 50,05 17 0 17 42.135 #DIV/0! 841,86
17 GLAGAH 40,52 29 0 29 35.856 #DIV/0! 884,90
18 KARANGBINANGUN 52,88 21 0 21 34.047 #DIV/0! 643,85
19 KALITENGAH 43,35 20 0 20 30.785 #DIV/0! 710,15
20 TURI 58,69 19 0 19 48.892 #DIV/0! 833,06
21 KARANGGENENG 51,32 18 0 18 37.549 #DIV/0! 731,66
22 SEKARAN 49,65 21 0 21 34.288 #DIV/0! 690,59
23 MADURAN 30,15 17 0 17 26.923 #DIV/0! 892,97
24 LAREN 96 20 0 20 37.426 #DIV/0! 389,85
25 SOLOKURO 101,02 10 0 10 40.564 #DIV/0! 401,54
26 PACIRAN 47,89 16 1 17 92.966 #DIV/0! 1941,24
27 BRONDONG 74,59 9 1 10 63.625 #DIV/0! 853,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.812,8 462 12 474 1.207.295 - #DIV/0! 666

Sumber: Pusdatin Kemenkes, sensus 2010, in out penduduk


- sumber lain…... (sebutkan)
TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 45.120 43.059 88.179 104,79


2 5-9 45.485 43.480 88.965 104,61
3 10 - 14 46.899 44.601 91.500 105,15
4 15 - 19 50.627 49.024 99.651 103,27
5 20 - 24 42.997 44.442 87.439 96,75
6 25 - 29 40.735 43.948 84.683 92,69
7 30 - 34 40.813 45.468 86.281 89,76
8 35 - 39 42.674 46.902 89.576 90,99
9 40 - 44 43.730 47.852 91.582 91,39
10 45 - 49 43.901 48.597 92.498 90,34
11 50 - 54 40.722 44.570 85.292 91,37
12 55 - 59 35.047 35.486 70.533 98,76
13 60 - 64 26.199 27.010 53.209 97,00
14 65 - 69 17.061 20.067 37.128 85,02
15 70 - 74 11.880 16.499 28.379 72,00
16 75+ 11.560 20.840 32.400 55,47

JUMLAH 585.450 621.845 1.207.295 94,15


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 44

Sumber: Pusdatin Kemenkes, sensus 2010, in out penduduk


- Sumber lain…... (sebutkan)
=
TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 0
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
b. SD/MI 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
c. SMP/ MTs 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
d. SMA/ MA 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: …………… (sebutkan)


TABEL 4

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKORAME SUKORAME 154 0 154 138 1 139 292 1 293
2 BLULUK BLULUK 151 0 151 184 0 184 335 0 335
3 NGIMBANG NGIMBANG 292 0 292 267 1 268 559 1 560
4 SAMBENG SAMBENG 307 3 310 295 0 295 602 3 605
5 MANTUP MANTUP 384 0 384 324 0 324 708 0 708
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 321 0 321 308 0 308 629 0 629
7 SUGIO SUGIO 387 0 387 356 2 358 743 2 745
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 204 1 205 200 0 200 404 1 405
9 DRADAH 187 0 187 177 0 177 364 0 364
10 MODO MODO 170 0 170 166 1 167 336 1 337
11 KARANGPILANG 159 0 159 160 0 160 319 0 319
12 BABAT BABAT 266 2 268 235 1 236 501 3 504
13 MOROPELANG 244 0 244 189 0 189 433 0 433
14 KARANGKEMBANG 181 0 181 161 0 161 342 0 342
15 PUCUK PUCUK 315 1 316 289 0 289 604 1 605
16 SUKODADI SUKODADI 244 1 245 228 0 228 472 1 473
17 SUMBERAJI 165 2 167 156 1 157 321 3 324
18 LAMONGAN LAMONGAN 513 0 513 500 0 500 1.013 0 1.013
19 TIKUNG TIKUNG 333 0 333 332 0 332 665 0 665
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 206 1 207 157 0 157 363 1 364
21 DEKET DEKET 327 0 327 323 1 324 650 1 651
22 GLAGAH GLAGAH 306 2 308 275 1 276 581 3 584
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 303 1 304 246 1 247 549 2 551
24 KALITENGAH KALITENGAH 251 1 252 226 0 226 477 1 478
25 TURI TURI 387 0 387 353 2 355 740 2 742
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 307 1 308 270 1 271 577 2 579
27 SEKARAN SEKARAN 303 1 304 250 2 252 553 3 556
28 MADURAN MADURAN 186 0 186 217 0 217 403 0 403
29 LAREN LAREN 315 1 316 302 2 304 617 3 620
30 SOLOKURO PAYAMAN 307 0 307 284 0 284 591 0 591
31 PACIRAN PACIRAN 603 0 603 592 0 592 1.195 0 1.195
32 TLOGOSADANG 319 0 319 319 0 319 638 0 638
33 BRONDONG BRONDONG 494 0 494 451 0 451 945 0 945
JUMLAH (KAB/KOTA) ##### ###### 18 ##### ###### ##### ###### 17 ##### ###### ###### ###### 35 18.556
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 1,9 1,9 1,9

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dineks Kab. Lamongan

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JUMLAH KEMATIAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN


a ANAK a ANAK ANAK
NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYIa BALITA
BALITA BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SUKORAME SUKORAME 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 BLULUK BLULUK 0 1 1 1 1 1 1 2 0 2
3 NGIMBANG NGIMBANG 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1
4 SAMBENG SAMBENG 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
5 MANTUP MANTUP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 SUGIO SUGIO 3 0 0 0 0 0 3 0 0 0
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 2 0 0 2 0 0 4 0 0 0
9 0 DRADAH 1 0 0 1 0 0 2 0 0 0
10 MODO MODO 1 0 0 1 0 0 2 0 0 0
11 0 KARANGPILANG 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
12 BABAT BABAT 1 0 0 1 0 0 2 0 0 0
13 0 MOROPELANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 KARANGKEMBANG 1 1 1 1 0 0 2 1 0 1
15 PUCUK PUCUK 2 0 0 2 0 0 4 0 0 0
16 SUKODADI SUKODADI 1 0 0 1 0 0 2 0 0 0
17 0 SUMBERAJI 4 0 0 2 1 1 6 1 0 1
18 LAMONGAN LAMONGAN 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
19 TIKUNG TIKUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 3 0 0 0 0 0 3 0 0 0
21 DEKET DEKET 4 2 2 0 0 0 4 2 0 2
22 GLAGAH GLAGAH 2 0 1 1 2 0 0 4 0 1 1
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 3 0 0 2 2 1 3 5 2 1 3
24 KALITENGAH KALITENGAH 2 1 1 2 0 0 4 1 0 1
25 TURI TURI 3 0 0 3 0 0 6 0 0 0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 4 0 0 0 0 0 4 0 0 0
27 SEKARAN SEKARAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 MADURAN MADURAN 2 0 0 1 0 0 3 0 0 0
29 LAREN LAREN 1 0 0 2 0 0 3 0 0 0
30 SOLOKURO PAYAMAN 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0
31 PACIRAN PACIRAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 0 TLOGOSADANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 BRONDONG BRONDONG 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 45 5 1 6 27 5 1 6 72 10 2 12
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 5 1 0 1 3 1 0 1 4 1 0 1

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dineks Kab. Lamongan


Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HIDUP < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 SUKORAME SUKORAME 292 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1
2 BLULUK BLULUK 335 0 0 0 0 0 0 0
3 NGIMBANG NGIMBANG 559 0 0 0 0 0 0 0
4 SAMBENG SAMBENG 602 0 0 0 0 0 0 0
5 MANTUP MANTUP 708 0 1 1 0 0 1 0 1
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 629 0 0 1 1 0 1 0 1
7 SUGIO SUGIO 743 0 0 0 0 0 0 0
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 404 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 DRADAH 364 0 0 0 0 0 0 0
10 MODO MODO 336 0 0 0 0 0 0 0
11 0 KARANGPILANG 319 0 0 0 0 0 0 0
12 BABAT BABAT 501 0 0 0 1 1 0 0 1 1
13 0 MOROPELANG 433 1 1 0 0 0 0 1 1
14 0 KARANGKEMBANG 342 0 0 0 0 0 0 0
15 PUCUK PUCUK 604 0 0 0 0 0 0 0
16 SUKODADI SUKODADI 472 0 0 1 1 0 1 0 1
17 0 SUMBERAJI 321 0 0 0 0 0 0 0
18 LAMONGAN LAMONGAN 1.013 0 0 1 1 0 1 0 1
19 TIKUNG TIKUNG 665 0 0 1 1 0 1 0 1
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 363 0 0 0 0 0 0 0
21 DEKET DEKET 650 0 0 1 1 0 0 1 1
22 GLAGAH GLAGAH 581 0 0 0 0 0 0 0
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 549 0 0 0 0 0 0 0
24 KALITENGAH KALITENGAH 477 0 0 0 0 0 0 0
25 TURI TURI 740 0 0 1 1 0 1 0 1
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 577 0 0 0 0 0 0 0
27 SEKARAN SEKARAN 553 0 0 0 0 0 0 0
28 MADURAN MADURAN 403 0 0 0 0 0 0 0
29 LAREN LAREN 617 0 0 0 0 0 0 0
30 SOLOKURO PAYAMAN 591 0 0 0 0 0 0 0
31 PACIRAN PACIRAN 1.195 0 0 0 0 0 0 0
32 0 TLOGOSADANG 638 0 0 0 0 0 0 0
33 BRONDONG BRONDONG 945 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) ###### ###### 0 0 1 1 0 1 0 1 1 5 2 8 1 6 3 10


ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 54

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dineks Kab. Lamongan


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JUMLAH KASUS BARU BTA+ JUMLAH SELURUH


KASUS TB ANAK
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KECAMATAN PUSKESMAS 0-14 TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SUKORAME SUKORAME 9.951 10.570 20.521 3 60,00 2 40,00 5 10 47,62 11 52,38 21 0 0,00
2 BLULUK BLULUK 10.595 11.255 21.850 7 88 1 12,50 8 2 100 0 0,00 2 0 0,00
3 NGIMBANG NGIMBANG 21.661 23.006 44.667 28 57 21 42,86 49 16 38 26 61,90 42 0 0,00
4 SAMBENG SAMBENG 23.829 25.311 49.140 24 62 15 38,46 39 9 53 8 47,06 17 3 17,65
5 MANTUP MANTUP 21.196 22.511 43.707 22 43 29 56,86 51 9 56 7 43,75 16 9 56,25
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 22.831 24.250 47.081 15 68 7 31,82 22 6 75 2 25,00 8 1 12,50
7 SUGIO SUGIO 27.165 28.854 56.019 17 55 14 45,16 31 12 52 11 47,83 23 2 8,70
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 13.171 13.993 27.164 20 47 23 53,49 43 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
9 0 DRADAH 11.768 12.498 24.266 8 67 4 33,33 12 12 55 10 45,45 22 0 0,00
10 MODO MODO 12.412 13.183 25.595 16 64 9 36,00 25 2 40 3 60,00 5 0 0,00
11 0 KARANGPILANG 9.837 10.448 20.285 6 50 6 50,00 12 5 63 3 37,50 8 0 0,00
12 BABAT BABAT 16.472 17.409 33.881 32 62 20 38,46 52 20 56 16 44,44 36 2 5,56
13 0 MOROPELANG 12.694 13.506 26.200 31 60 21 40,38 52 3 38 5 62,50 8 1 12,50
14 0 KARANGKEMBANG 8.655 9.256 17.911 2 100 0 0,00 2 7 54 6 46,15 13 1 7,69
15 PUCUK PUCUK 19.437 20.648 40.085 10 71 4 28,57 14 15 60 10 40,00 25 1 4,00
16 SUKODADI SUKODADI 14.402 15.298 29.700 3 75 1 25,00 4 13 62 8 38,10 21 0 0,00
17 0 SUMBERAJI 10.710 11.378 22.088 14 61 9 39,13 23 11 73 4 26,67 15 2 13,33
18 LAMONGAN LAMONGAN 32.375 34.387 66.762 75 67 37 33,04 112 85 57 65 43,33 150 73 48,67
19 TIKUNG TIKUNG 20.551 21.827 42.378 13 42 18 58,06 31 5 63 3 37,50 8 1 12,50
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 11.126 11.813 22.939 12 71 5 29,41 17 8 44 10 55,56 18 1 5,56
21 DEKET DEKET 20.432 21.703 42.135 25 63 15 37,50 40 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 #DIV/0!
22 GLAGAH GLAGAH 17.389 18.467 35.856 18 86 3 14,29 21 9 43 12 57,14 21 0 0,00
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 16.509 17.538 34.047 13 59 9 40,91 22 23 59 16 41,03 39 3 7,69
24 KALITENGAH KALITENGAH 14.929 15.856 30.785 27 63 16 37,21 43 18 58 13 41,94 31 0 0,00
25 TURI TURI 23.708 25.184 48.892 10 56 8 44,44 18 6 60 4 40,00 10 1 10,00
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 18.209 19.340 37.549 20 57 15 42,86 35 12 55 10 45,45 22 2 9,09
27 SEKARAN SEKARAN 16.627 17.661 34.288 23 62 14 37,84 37 18 53 16 47,06 34 0 0,00
28 MADURAN MADURAN 13.056 13.867 26.923 11 58 8 42,11 19 3 25 9 75,00 12 0 0,00
29 LAREN LAREN 18.148 19.278 37.426 14 54 12 46,15 26 1 20 4 80,00 5 0 0,00
30 SOLOKURO PAYAMAN 19.670 20.894 40.564 5 42 7 58,33 12 9 53 8 47,06 17 2 11,76
31 PACIRAN PACIRAN 31.146 33.083 64.229 23 61 15 39,47 38 30 52 28 48,28 58 5 8,62
32 0 TLOGOSADANG 13.934 14.803 28.737 8 47 9 52,94 17 28 58 20 41,67 48 5 10,42
33 BRONDONG BRONDONG 30.855 32.770 63.625 5 63 3 37,50 8 34 52 32 48,48 66 2 3,03

JUMLAH (KAB/KOTA) 585.450 621.845 1.207.295 560 60 380 40 940 441 54 380 46 821 118 14

CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 46,38 31,48 77,86

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 36,53 31,48 68,00

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab. Lamongan


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 1207295
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKORAME SUKORAME 36 31 67 3 2 5 8,33 6,45 7,46
2 BLULUK BLULUK 21 27 48 7 1 8 33,33 3,70 16,67
3 NGIMBANG NGIMBANG 213 139 352 28 21 49 13,15 15,11 13,92
4 SAMBENG SAMBENG 201 280 481 24 15 39 11,94 5,36 8,11
5 MANTUP MANTUP 236 268 504 22 29 51 9,32 10,82 10,12
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 44 77 121 15 7 22 34,09 9,09 18,18
7 SUGIO SUGIO 62 79 141 17 14 31 27,42 17,72 21,99
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 36 53 89 20 23 43 55,56 43,40 48,31
9 0 DRADAH 43 56 99 8 4 12 18,60 7,14 12,12
10 MODO MODO 55 66 121 16 9 25 29,09 13,64 20,66
11 0 KARANGPILANG 66 45 111 6 6 12 9,09 13,33 10,81
12 BABAT BABAT 312 286 598 32 20 52 10,26 6,99 8,70
13 0 MOROPELANG 84 72 156 31 21 52 36,90 29,17 33,33
14 0 KARANGKEMBANG 19 12 31 2 0 2 10,53 0,00 6,45
15 PUCUK PUCUK 93 69 162 10 4 14 10,75 5,80 8,64
16 SUKODADI SUKODADI 41 42 83 3 1 4 7,32 2,38 4,82
17 0 SUMBERAJI 46 33 79 14 9 23 30,43 27,27 29,11
18 LAMONGAN LAMONGAN 447 481 928 75 37 112 16,78 7,69 12,07
19 TIKUNG TIKUNG 162 152 314 13 18 31 8,02 11,84 9,87
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 45 41 86 12 5 17 26,67 12,20 19,77
21 DEKET DEKET 188 213 401 25 15 40 13,30 7,04 9,98
22 GLAGAH GLAGAH 60 61 121 18 3 21 30,00 4,92 17,36
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 85 74 159 13 9 22 15,29 12,16 13,84
24 KALITENGAH KALITENGAH 82 55 137 27 16 43 32,93 29,09 31,39
25 TURI TURI 196 164 360 10 8 18 5,10 4,88 5,00
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 70 70 140 20 15 35 28,57 21,43 25,00
27 SEKARAN SEKARAN 115 136 251 23 14 37 20,00 10,29 14,74
28 MADURAN MADURAN 43 46 89 11 8 19 25,58 17,39 21,35
29 LAREN LAREN 127 128 255 14 12 26 11,02 9,38 10,20
30 SOLOKURO PAYAMAN 50 49 99 5 7 12 10,00 14,29 12,12
31 PACIRAN PACIRAN 125 133 258 23 15 38 18,40 11,28 14,73
32 0 TLOGOSADANG 65 64 129 8 9 17 12,31 14,06 13,18
33 BRONDONG BRONDONG 125 93 218 5 3 8 4,00 3,23 3,67
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.593 3.595 7.188 560 380 940 15,59 10,57 13,08

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab. Lamongan


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KEBERHASILAN


ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
(COMPLETE RATE) JUMLAH KEMATIAN
BTA (+) DIOBATI PENGOBATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELAMA PENGOBATAN
L P L+P L P L+P (SUCCESS RATE/SR)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 SUKORAME SUKORAME 10 13 23 10 100,00 13 100,00 23 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
2 BLULUK BLULUK 5 2 7 5 100,00 2 100,00 7 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
3 NGIMBANG NGIMBANG 33 18 51 23 69,70 14 77,78 37 72,55 0 0,00 0 0,00 0 0,00 69,70 77,78 72,55 0 0 0
4 SAMBENG SAMBENG 31 18 49 31 100,00 18 100,00 49 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
5 MANTUP MANTUP 41 18 59 40 97,56 16 88,89 56 94,92 1 2,44 0 0,00 1 1,69 100,00 88,89 96,61 0 0 0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 17 10 27 16 94,12 8 80,00 24 88,89 1 5,88 1 10,00 2 7,41 100,00 90,00 96,30 0 1 1
7 SUGIO SUGIO 13 15 28 13 100,00 13 86,67 26 92,86 0 0,00 1 6,67 1 3,57 100,00 93,33 96,43 0 1 1
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 27 17 44 27 100,00 17 100,00 44 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
9 0 DRADAH 11 9 20 11 100,00 9 100,00 20 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
10 MODO MODO 16 6 22 16 100,00 6 100,00 22 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
11 0 KARANGPILANG 15 13 28 14 93,33 11 84,62 25 89,29 1 6,67 0 0,00 1 3,57 100,00 84,62 92,86 0 0 0
12 BABAT BABAT 35 28 63 29 82,86 28 100,00 57 90,48 0 0,00 1 3,57 1 1,59 82,86 103,57 92,06 1 1 2
13 0 MOROPELANG 29 24 53 29 100,00 24 100,00 53 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
14 0 KARANGKEMBANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
15 PUCUK PUCUK 12 9 21 7 58,33 14 155,56 21 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 58,33 155,56 100,00 0 0 0
16 SUKODADI SUKODADI 6 7 13 4 66,67 4 57,14 8 61,54 1 16,67 1 14,29 2 15,38 83,33 71,43 76,92 1 2 3
17 0 SUMBERAJI 16 2 18 14 87,50 2 100,00 16 88,89 0 0,00 0 0,00 0 0,00 87,50 100,00 88,89 0 0 0
18 LAMONGAN LAMONGAN 73 49 122 40 54,79 40 81,63 80 65,57 1 1,37 0 0,00 1 0,82 56,16 81,63 66,39 6 8 14
19 TIKUNG TIKUNG 26 15 41 26 100,00 15 100,00 41 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 7 7 14 7 100,00 7 100,00 14 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
21 DEKET DEKET 26 25 51 26 100,00 25 100,00 51 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
22 GLAGAH GLAGAH 13 11 24 12 92,31 10 90,91 22 91,67 1 7,69 1 9,09 2 8,33 100,00 100,00 100,00 1 0 1
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 8 9 17 8 100,00 8 88,89 16 94,12 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 88,89 94,12 0 1 1
24 KALITENGAH KALITENGAH 30 18 48 28 93,33 16 88,89 44 91,67 2 6,67 2 11,11 4 8,33 100,00 100,00 100,00 0 0 0
25 TURI TURI 15 8 23 14 93,33 7 87,50 21 91,30 0 0,00 0 0,00 0 0,00 93,33 87,50 91,30 0 0 0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 29 12 41 24 82,76 12 100,00 36 87,80 3 10,34 2 16,67 5 12,20 93,10 116,67 100,00 0 0 0
27 SEKARAN SEKARAN 17 17 34 15 88,24 17 100,00 32 94,12 0 0,00 1 5,88 1 2,94 88,24 105,88 97,06 0 1 1
28 MADURAN MADURAN 20 18 38 19 95,00 18 100,00 37 97,37 0 0,00 1 5,56 1 2,63 95,00 105,56 100,00 0 0 0
29 LAREN LAREN 16 5 21 16 100,00 5 100,00 21 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
30 SOLOKURO PAYAMAN 7 11 18 7 100,00 10 90,91 17 94,44 1 14,29 0 0,00 1 5,56 114,29 90,91 100,00 0 0 0
31 PACIRAN PACIRAN 19 24 43 18 94,74 22 91,67 40 93,02 0 0,00 0 0,00 0 0,00 94,74 91,67 93,02 1 1 2
32 0 TLOGOSADANG 9 7 16 9 100,00 7 100,00 16 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
33 BRONDONG BRONDONG 0 1 1 1 #DIV/0! 0 0,00 1 100,00 0 #DIV/0! 0 0,00 0 0,00 #DIV/0! 0,00 100,00 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 632 446 1.078 559 88,45 418 93,72 977 90,63 12 1,90 11 2,47 23 2,13 90,35 96,19 92,76 10 16 26
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0,8 1,3 2,2

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab. Lamongan


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014
PNEUMONIA PADA BALITA
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SUKORAME SUKORAME 767 732 1.499 77 73 150 46 59,97392 49 66,93989 95 63,37558
2 BLULUK BLULUK 817 779 1.596 82 78 160 73 89,4 66 84,7 139 87,1
3 NGIMBANG NGIMBANG 1.669 1.593 3.262 167 159 326 81 48,5 56 35,2 137 42,0
4 SAMBENG SAMBENG 1.836 1.753 3.589 184 175 359 43 23,4 77 43,9 120 33,4
5 MANTUP MANTUP 1.633 1.559 3.192 163 156 319 84 51,4 68 43,6 152 47,6
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 1.760 1.679 3.439 176 168 344 56 31,8 37 22,0 93 27,0
7 SUGIO SUGIO 2.094 1.998 4.092 209 200 409 59 28,2 41 20,5 100 24,4
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 1.015 969 1.984 102 97 198 115 113,3 96 99,1 211 106,4
9 0 DRADAH 907 865 1.772 91 87 177 40 44,1 38 43,9 78 44,0
10 MODO MODO 957 913 1.870 96 91 187 78 81,5 72 78,9 150 80,2
11 0 KARANGPILANG 758 723 1.481 76 72 148 30 39,6 96 132,8 126 85,1
12 BABAT BABAT 1.268 1.210 2.478 127 121 248 44 34,7 58 47,9 102 41,2
13 0 MOROPELANG 979 935 1.914 98 94 191 55 56,2 47 50,3 102 53,3
14 0 KARANGKEMBANG 668 637 1.305 67 64 131 62 92,8 78 122,4 140 107,3
15 PUCUK PUCUK 1.498 1.430 2.928 150 143 293 75 50,1 106 74,1 181 61,8
16 SUKODADI SUKODADI 1.110 1.059 2.169 111 106 217 77 69,4 81 76,5 158 72,8
17 0 SUMBERAJI 826 788 1.614 83 79 161 78 94,4 71 90,1 149 92,3
18 LAMONGAN LAMONGAN 2.495 2.381 4.876 250 238 488 52 20,8 83 34,9 135 27,7
19 TIKUNG TIKUNG 1.584 1.511 3.095 158 151 310 47 29,7 83 54,9 130 42,0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 857 818 1.675 86 82 168 51 59,5 88 107,6 139 83,0
21 DEKET DEKET 1.575 1.503 3.078 158 150 308 89 56,5 85 56,6 174 56,5
22 GLAGAH GLAGAH 1.340 1.279 2.619 134 128 262 50 37,3 62 48,5 112 42,8
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 1.272 1.214 2.486 127 121 249 79 62,1 82 67,5 161 64,8
24 KALITENGAH KALITENGAH 1.151 1.098 2.249 115 110 225 55 47,8 51 46,4 106 47,1
25 TURI TURI 1.827 1.744 3.571 183 174 357 59 32,3 83 47,6 142 39,8
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 1.403 1.339 2.742 140 134 274 42 29,9 66 49,3 108 39,4
27 SEKARAN SEKARAN 1.281 1.223 2.504 128 122 250 38 29,7 42 34,3 80 31,9
28 MADURAN MADURAN 1.006 960 1.966 101 96 197 68 67,6 84 87,5 152 77,3
29 LAREN LAREN 1.399 1.335 2.734 140 134 273 67 47,9 86 64,4 153 56,0
30 SOLOKURO PAYAMAN 1.516 1.447 2.963 152 145 296 78 51,5 55 38,0 133 44,9
31 PACIRAN PACIRAN 2.400 2.291 4.691 240 229 469 122 50,8 91 39,7 213 45,4
32 0 TLOGOSADANG 1.074 1.025 2.099 107 103 210 47 43,8 59 57,6 106 50,5
33 BRONDONG BRONDONG 2.378 2.269 4.647 238 227 465 72 30,3 87 38,3 159 34,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 45.120 43.059 88.179 4.512 4.306 8.818 2.112 46,8 2.324 54,0 4.436 50,3

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab. Lamongan


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

HIV AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS SYPHILIS


NO KELOMPOK UMUR PROPORSI PROPORSI PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P L P L+P KELOMPOK
UMUR UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ≤ 4 TAHUN 3 2 5 5,88 1 0 1 4,17 1 0 1 0 0 0 #DIV/0!

2 5 - 14 TAHUN 1 0 1 1,18 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

4 20 - 24 TAHUN 3 1 4 4,71 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

5 25 - 49 TAHUN 39 20 59 69,41 12 10 22 91,67 7 5 12 0 0 0 #DIV/0!

6 ≥ 50 TAHUN 9 7 16 18,82 0 1 1 4,17 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 55 30 85 13 11 24 8 5 13 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN 64,71 35,29 54,17 45,83 61,54 38,46 #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab. Lamongan


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
NO UNIT TRANSFUSI DARAH POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR TERHADAP HIV
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Januari 355 165 520 355 100,00 165 100,00 520 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

2 Pebruari 551 142 693 551 100,00 142 100,00 693 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

3 Maret 620 160 780 620 100,00 160 100,00 780 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

4 April 548 140 688 548 100,00 140 100,00 688 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Mei 408 75 483 408 100,00 75 100,00 483 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

6 Juni 681 141 822 681 100,00 141 100,00 822 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

7 Juli 208 39 247 208 100,00 39 100,00 247 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

8 Agustus 708 200 908 708 100,00 200 100,00 908 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

9 September 674 172 846 674 100,00 172 100,00 846 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

10 Oktober 312 96 408 312 100,00 96 100,00 408 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

11 Nopember 432 123 555 432 100,00 123 100,00 555 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

12 Desember 848 172 1.020 848 100,00 172 100,00 1.020 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

JUMLAH 6.345 1.625 7.970 6.345 100,00 1.625 100,00 7.970 100,00 0 0,00 0 - 0 0,00

Sumber: PMI Kab. Lamongan


TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TARGET DIARE DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENEMUAN L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SUKORAME SUKORAME 9.951 10.570 20.521 213 226 439 200 94 234 103 434 99
2 BLULUK BLULUK 10.595 11.255 21.850 227 241 468 324 143 275 114 599 128
3 NGIMBANG NGIMBANG 21.661 23.006 44.667 464 492 956 387 83 302 61 689 72
4 SAMBENG SAMBENG 23.829 25.311 49.140 510 542 1.052 440 86 485 90 925 88
5 MANTUP MANTUP 21.196 22.511 43.707 454 482 935 311 69 337 70 648 69
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 22.831 24.250 47.081 489 519 1.008 350 72 377 73 727 72
7 SUGIO SUGIO 27.165 28.854 56.019 581 617 1.199 510 88 599 97 1.109 93
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 13.171 13.993 27.164 282 299 581 367 130 453 151 820 141
9 0 DRADAH 11.768 12.498 24.266 252 267 519 425 169 483 181 908 175
10 MODO MODO 12.412 13.183 25.595 266 282 548 380 143 413 146 793 145
11 0 KARANGPILANG 9.837 10.448 20.285 211 224 434 583 277 622 278 1.205 278
12 BABAT BABAT 16.472 17.409 33.881 353 373 725 506 144 514 138 1.020 141
13 0 MOROPELANG 12.694 13.506 26.200 272 289 561 457 168 451 156 908 162
14 0 KARANGKEMBANG 8.655 9.256 17.911 185 198 383 257 139 396 200 653 170
15 PUCUK PUCUK 19.437 20.648 40.085 416 442 858 336 81 389 88 725 85
16 SUKODADI SUKODADI 14.402 15.298 29.700 308 327 636 349 113 443 135 792 125
17 0 SUMBERAJI 10.710 11.378 22.088 229 243 473 369 161 387 159 756 160
18 LAMONGAN LAMONGAN 32.375 34.387 66.762 693 736 1.429 1.288 186 1.233 168 2.521 176
19 TIKUNG TIKUNG 20.551 21.827 42.378 440 467 907 219 50 281 60 500 55
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 11.126 11.813 22.939 238 253 491 441 185 484 191 925 188
21 DEKET DEKET 20.432 21.703 42.135 437 464 902 398 91 449 97 847 94
22 GLAGAH GLAGAH 17.389 18.467 35.856 372 395 767 390 105 419 106 809 105
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 16.509 17.538 34.047 353 375 729 380 108 332 88 712 98
24 KALITENGAH KALITENGAH 14.929 15.856 30.785 319 339 659 314 98 288 85 602 91
25 TURI TURI 23.708 25.184 48.892 507 539 1.046 547 108 554 103 1.101 105
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 18.209 19.340 37.549 390 414 804 340 87 359 87 699 87
27 SEKARAN SEKARAN 16.627 17.661 34.288 356 378 734 357 100 349 92 706 96
28 MADURAN MADURAN 13.056 13.867 26.923 279 297 576 404 145 463 156 867 150
29 LAREN LAREN 18.148 19.278 37.426 388 413 801 296 76 310 75 606 76
30 SOLOKURO PAYAMAN 19.670 20.894 40.564 421 447 868 324 77 370 83 694 80
31 PACIRAN PACIRAN 31.146 33.083 64.229 667 708 1.375 313 47 329 46 642 47
32 0 TLOGOSADANG 13.934 14.803 28.737 298 317 615 258 87 289 91 547 89
33 BRONDONG BRONDONG 30.855 32.770 63.625 660 701 1.362 217 33 243 35 460 34

JUMLAH (KAB/KOTA) 585.450 621.845 1.207.295 12.529 13.307 25.836 13.037 104,1 13.912 104,5 26.949 104,3
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab. Lamongan
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKORAME SUKORAME 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 BLULUK BLULUK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 NGIMBANG NGIMBANG 0 0 0 1 0 1 1 0 1
4 SAMBENG SAMBENG 1 0 1 5 1 6 6 1 7
5 MANTUP MANTUP 0 0 0 2 0 2 2 0 2
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 0 0 0 4 0 4 4 0 4
7 SUGIO SUGIO 0 0 0 8 3 11 8 3 11
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 DRADAH 0 2 2 6 0 6 6 2 8
10 MODO MODO 0 0 0 1 1 2 1 1 2
11 0 KARANGPILANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 BABAT BABAT 1 1 2 6 2 8 7 3 10
13 0 MOROPELANG 0 0 0 2 2 4 2 2 4
14 0 KARANGKEMBANG 1 1 2 0 0 0 1 1 2
15 PUCUK PUCUK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 SUKODADI SUKODADI 0 0 0 1 1 2 1 1 2
17 0 SUMBERAJI 0 1 1 6 3 9 6 4 10
18 LAMONGAN LAMONGAN 0 0 0 2 3 5 2 3 5
19 TIKUNG TIKUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 0 0 0 0 2 2 0 2 2
21 DEKET DEKET 0 0 0 2 1 3 2 1 3
22 GLAGAH GLAGAH 2 0 2 3 0 3 5 0 5
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 KALITENGAH KALITENGAH 1 0 1 0 2 2 1 2 3
25 TURI TURI 0 0 0 0 1 1 0 1 1
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 SEKARAN SEKARAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 MADURAN MADURAN 1 0 1 1 1 2 2 1 3
29 LAREN LAREN 0 0 0 3 0 3 3 0 3
30 SOLOKURO PAYAMAN 0 0 0 6 6 12 6 6 12
31 PACIRAN PACIRAN 0 0 0 4 2 6 4 2 6
32 0 TLOGOSADANG 0 0 0 1 2 3 1 2 3
33 BRONDONG BRONDONG 7 11 18 11 7 18 18 18 36

JUMLAH (KAB/KOTA) 14 16 30 75 40 115 89 56 145


PROPORSI JENIS KELAMIN 46,67 53,33 65,22 34,78 61,38 38,62
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 7,37 4,64 12,01

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 15
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014
KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA
PENDERITA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
KUSTA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SUKORAME SUKORAME - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 BLULUK BLULUK - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 NGIMBANG NGIMBANG 1 - 0,00 0 0
4 SAMBENG SAMBENG 7 - 0,00 0 0
5 MANTUP MANTUP 2 - 0,00 0 0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 4 - 0,00 0 0
7 SUGIO SUGIO 11 - 0,00 2 18,18
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 0 DRADAH 8 1 12,50 0 0
10 MODO MODO 2 - 0,00 0 0
11 0 KARANGPILANG - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 BABAT BABAT 10 - 0,00 0 0
13 0 MOROPELANG 4 - 0,00 0 0
14 0 KARANGKEMBANG 2 - 0,00 0 0
15 PUCUK PUCUK - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 SUKODADI SUKODADI 2 - 0,00 0 0
17 0 SUMBERAJI 10 1 10,00 0 0
18 LAMONGAN LAMONGAN 5 1 20,00 1 20
19 TIKUNG TIKUNG - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 2 - 0,00 0 0
21 DEKET DEKET 3 - 0,00 0 0
22 GLAGAH GLAGAH 5 - 0,00 0 0
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
24 KALITENGAH KALITENGAH 3 1 33,33 0 0
25 TURI TURI 1 - 0,00 0 0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
27 SEKARAN SEKARAN - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
28 MADURAN MADURAN 3 2 66,67 0 0
29 LAREN LAREN 3 - 0,00 0 0
30 SOLOKURO PAYAMAN 12 - 0,00 0 0
31 PACIRAN PACIRAN 6 1 16,67 0 0
32 0 TLOGOSADANG 3 - 0,00 0 0
33 BRONDONG BRONDONG 36 7 19,44 2 5,56

JUMLAH (KAB/KOTA) 145 14 9,66 5 3,45


ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKORAME SUKORAME 0 0 0 0 0 0 0
2 BLULUK BLULUK 0 0 0 0 0 0 0
3 NGIMBANG NGIMBANG 0 1 0 1 1 0 1
4 SAMBENG SAMBENG 1 1 5 1 6 6 1 7
5 MANTUP MANTUP 0 2 0 2 2 0 2
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 0 4 0 4 4 0 4
7 SUGIO SUGIO 0 8 3 11 8 3 11
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 0 0 0 0 0 0 0
9 0 DRADAH 1 1 6 0 6 7 0 7
10 MODO MODO 0 1 1 2 1 1 2
11 0 KARANGPILANG 0 0 0 0 0 0 0
12 BABAT BABAT 0 6 2 8 6 2 8
13 0 MOROPELANG 0 2 2 4 2 2 4
14 0 KARANGKEMBANG 1 1 2 0 0 0 1 1 2
15 PUCUK PUCUK 0 0 0 0 0 0 0
16 SUKODADI SUKODADI 0 1 1 2 1 1 2
17 0 SUMBERAJI 1 1 6 3 9 6 4 10
18 LAMONGAN LAMONGAN 0 2 3 5 2 3 5
19 TIKUNG TIKUNG 0 0 0 0 0 0 0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 0 0 2 2 0 2 2
21 DEKET DEKET 0 2 1 3 2 1 3
22 GLAGAH GLAGAH 1 1 3 0 3 4 0 4
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 0 0 0 0 0 0 0
24 KALITENGAH KALITENGAH 1 1 0 2 2 1 2 3
25 TURI TURI 0 0 1 1 0 1 1
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 0 0 0 0 0 0 0
27 SEKARAN SEKARAN 0 0 0 0 0 0 0
28 MADURAN MADURAN 0 1 1 2 1 1 2
29 LAREN LAREN 0 3 0 3 3 0 3
30 SOLOKURO PAYAMAN 0 6 6 12 6 6 12
31 PACIRAN PACIRAN 0 4 2 6 4 2 6
32 0 TLOGOSADANG 0 1 2 3 1 2 3
33 BRONDONG BRONDONG 3 3 6 10 7 17 13 10 23

JUMLAH (KAB/KOTA) 8 5 13 74 40 114 82 45 127


ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,7 0,4 1,1

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


a RFT PB a RFT MB
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PB PENDERITA MB
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLA % JUMLA % JUMLA % L P L+P JUMLA % JUMLA % JUMLA
1 2 3 4 5 6 H
7 8 H
9 10 H
11 12 13 14 15 H
16 17 H
18 19 H
20
1 SUKORAME SUKORAME 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1
2 BLULUK BLULUK 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 2 3 1 100 2 100 3
3 NGIMBANG NGIMBANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 1 3 2 100 1 100 3
4 SAMBENG SAMBENG 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0 0 0 5 0 5 5 100 0 #DIV/0! 5
5 MANTUP MANTUP 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 0 5 5 100 0 #DIV/0! 5
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 2 2 0 #DIV/0! 2 100 2
7 SUGIO SUGIO 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 4 9 5 100 4 100 9
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1
9 0 DRADAH 1 1 2 1 100 1 100 2 100 0 2 2 0 #DIV/0! 2 100 2
10 MODO MODO 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 2 4 2 100 2 100 4
11 0 KARANGPILANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
12 BABAT BABAT 1 1 2 1 100 1 100 2 100 7 1 8 7 100 1 100 8
13 0 MOROPELANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 2 7 5 100 2 100 7
14 0 KARANGKEMBANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
15 PUCUK PUCUK 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 1 5 4 100 1 100 5
16 SUKODADI SUKODADI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
17 0 SUMBERAJI 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0 0 0 6 7 13 6 100 7 100 13
18 LAMONGAN LAMONGAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 3 6 3 100 3 100 6
19 TIKUNG TIKUNG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 1 4 3 100 1 100 4
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 2 3 1 100 2 100 3
21 DEKET DEKET 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
22 GLAGAH GLAGAH 2 0 2 2 100 0 #DIV/0! 2 100 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
23 KARANGBINANGUNKARANGBINANGUN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
24 KALITENGAH KALITENGAH 1 0 1 0 0 0 #DIV/0! 0 0 2 0 2 1 50 0 #DIV/0! 1
25 TURI TURI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 1 3 2 100 1 100 3
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 1 1 2 0 0 0 0 0 0 4 0 4 4 100 0 #DIV/0! 4
27 SEKARAN SEKARAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 7 0 7 7 100 0 #DIV/0! 7
28 MADURAN MADURAN 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0 0 0 2 0 2 2 100 0 #DIV/0! 2
29 LAREN LAREN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 2 2 0 #DIV/0! 2 100 2
30 SOLOKURO PAYAMAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 10 2 12 10 100 2 100 12
31 PACIRAN PACIRAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 4 8 4 100 4 100 8
32 0 TLOGOSADANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 0 5 5 100 0 #DIV/0! 5
33 BRONDONG BRONDONG 7 11 18 4 57 12 109 16 89 14 7 21 14 100 7 100 21
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 17 30 8 61,5 14 82,4 22 73,3 101 46 147 100 99 46 100 146

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab. Lamongan


Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
SE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

RFT MB
L+P
%
21
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
#DIV/0!
100
100
#DIV/0!
100
#DIV/0!
100
100
100
100
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
50
100
100
100
100
100
100
100
100
100
99
TABEL 18
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KECAMATAN PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 SUKORAME SUKORAME 4.566 0
2 BLULUK BLULUK 4.861 0
3 NGIMBANG NGIMBANG 9.939 0
4 SAMBENG SAMBENG 10.935 0
5 MANTUP MANTUP 9.727 0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 10.476 0
7 SUGIO SUGIO 12.465 0
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 6.044 0
9 0 DRADAH 5.399 0
10 MODO MODO 5.696 0
11 0 KARANGPILANG 4.513 0
12 BABAT BABAT 7.538 0
13 0 MOROPELANG 5.828 0
14 0 KARANGKEMBANG 3.988 0
15 PUCUK PUCUK 8.920 0
16 SUKODADI SUKODADI 6.608 1
17 0 SUMBERAJI 4.915 0
18 LAMONGAN LAMONGAN 14.854 1
19 TIKUNG TIKUNG 9.429 2
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 5.104 0
21 DEKET DEKET 9.377 0
22 GLAGAH GLAGAH 7.978 0
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 7.576 0
24 KALITENGAH KALITENGAH 6.851 1
25 TURI TURI 10.879 1
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 8.357 1
27 SEKARAN SEKARAN 7.630 1
28 MADURAN MADURAN 5.992 0
29 LAREN LAREN 8.329 0
30 SOLOKURO PAYAMAN 9.027 0
31 PACIRAN PACIRAN 14.292 0
32 0 TLOGOSADANG 6.394 0
33 BRONDONG BRONDONG 14.157 0
0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 268.644 8
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 2,98
Sumber: Seksi P3PMK
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu 268.644
sebesar: 268.644
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014
JUMLAH KASUS PD3I
DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS PERTUSIS
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SUKORAME SUKORAME 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 BLULUK BLULUK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 NGIMBANG NGIMBANG 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
4 SAMBENG SAMBENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 MANTUP MANTUP 0 0 0 0 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 SUGIO SUGIO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 DRADAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 MODO MODO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 KARANGPILANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 BABAT BABAT 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
13 0 MOROPELANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 KARANGKEMBANG 0 0 0 0 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0
15 PUCUK PUCUK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 SUKODADI SUKODADI 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 1 1 1
17 0 SUMBERAJI 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 LAMONGAN LAMONGAN 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 TIKUNG TIKUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 DEKET DEKET 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
22 GLAGAH GLAGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 KALITENGAH KALITENGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 TURI TURI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 SEKARAN SEKARAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 MADURAN MADURAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 LAREN LAREN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 SOLOKURO PAYAMAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 PACIRAN PACIRAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 0 TLOGOSADANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 BRONDONG BRONDONG 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 0 5 0 5 7 12 4 0 4 0 0 1 1 1
CASE FATALITY RATE (%) 0,00 0,00 100,00

Sumber: Seksi P3PMK


TABEL 20

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JUMLAH KASUS PD3I

NO KECAMATAN PUSKESMAS CAMPAK


POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 SUKORAME SUKORAME 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 BLULUK BLULUK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 NGIMBANG NGIMBANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SAMBENG SAMBENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 MANTUP MANTUP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 SUGIO SUGIO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 DRADAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 MODO MODO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 KARANGPILANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 BABAT BABAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 MOROPELANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 KARANGKEMBANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 PUCUK PUCUK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 SUKODADI SUKODADI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 0 SUMBERAJI 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
18 LAMONGAN LAMONGAN 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0
19 TIKUNG TIKUNG 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
21 DEKET DEKET 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 GLAGAH GLAGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 KALITENGAH KALITENGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 TURI TURI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
27 SEKARAN SEKARAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 MADURAN MADURAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 LAREN LAREN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 SOLOKURO PAYAMAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 PACIRAN PACIRAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 0 TLOGOSADANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 BRONDONG BRONDONG 7 12 19 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 11 17 28 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,0

Sumber: Seksi P3PMK


TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKORAME SUKORAME 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 BLULUK BLULUK 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 NGIMBANG NGIMBANG 1 0 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 SAMBENG SAMBENG 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 MANTUP MANTUP 5 2 7 0 0 0 0,0 0,0 0,0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 2 3 5 0 0 0 0,0 0,0 0,0
7 SUGIO SUGIO 0 2 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
9 0 DRADAH 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
10 MODO MODO 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
11 0 KARANGPILANG 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
12 BABAT BABAT 8 6 14 0 0 0 0,0 0,0 0,0
13 0 MOROPELANG 1 2 3 0 0 0 0,0 0,0 0,0
14 0 KARANGKEMBANG 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
15 PUCUK PUCUK 0 1 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0
16 SUKODADI SUKODADI 2 1 3 0 0 0 0,0 0,0 0,0
17 0 SUMBERAJI 2 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
18 LAMONGAN LAMONGAN 8 9 17 1 0 1 12,5 0,0 5,9
19 TIKUNG TIKUNG 0 3 3 0 0 0 0,0 0,0 0,0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 2 0 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
21 DEKET DEKET 8 2 10 0 0 0 0,0 0,0 0,0
22 GLAGAH GLAGAH 5 5 10 0 0 0 0,0 0,0 0,0
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 3 2 5 0 0 0 0,0 0,0 0,0
24 KALITENGAH KALITENGAH 1 2 3 0 0 0 0,0 0,0 0,0
25 TURI TURI 3 1 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 2 0 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
27 SEKARAN SEKARAN 13 10 23 0 0 0 0,0 0,0 0,0
28 MADURAN MADURAN 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
29 LAREN LAREN 5 3 8 0 0 0 0,0 0,0 0,0
30 SOLOKURO PAYAMAN 7 10 17 0 0 0 0,0 0,0 0,0
31 PACIRAN PACIRAN 3 3 6 0 0 0 0,0 0,0 0,0
32 0 TLOGOSADANG 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
33 BRONDONG BRONDONG 1 4 5 0 0 0 0,0 0,0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 82 71 153 1 0 1 12,5 0,0 5,9


INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 6,8 5,9 12,7

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab. Lamongan


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 SUKORAME SUKORAME 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 BLULUK BLULUK 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 NGIMBANG NGIMBANG 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 SAMBENG SAMBENG 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 MANTUP MANTUP 0 0 0 1 0 1 1 100,00 #DIV/0! 1,00 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 SUGIO SUGIO 0 0 0 1 0 1 1 100,00 #DIV/0! 1,00 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 0 DRADAH 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 MODO MODO 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 0 KARANGPILANG 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 BABAT BABAT 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 0 MOROPELANG 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 0 KARANGKEMBANG 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 PUCUK PUCUK 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 SUKODADI SUKODADI 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 0 SUMBERAJI 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 LAMONGAN LAMONGAN 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 TIKUNG TIKUNG 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
21 DEKET DEKET 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
22 GLAGAH GLAGAH 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
24 KALITENGAH KALITENGAH 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
25 TURI TURI 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
27 SEKARAN SEKARAN 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
28 MADURAN MADURAN 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
29 LAREN LAREN 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
30 SOLOKURO PAYAMAN 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
31 PACIRAN PACIRAN 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
32 0 TLOGOSADANG 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
33 BRONDONG BRONDONG 0 0 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 - 2 2 100,00 - #DIV/0! 2,00 100,00 0 0 0 0 #DIV/0! 0

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab. Lamongan


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PENDERITA FILARIASIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 SUKORAME SUKORAME 0 0 0 0 0 0
2 BLULUK BLULUK 0 0 0 1 0 1
3 NGIMBANG NGIMBANG 0 0 0 0 0 0
4 SAMBENG SAMBENG 0 0 0 1 4 5
5 MANTUP MANTUP 0 0 0 0 0 0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 0 0 0 1 8 9
7 SUGIO SUGIO 0 0 0 1 1 2
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 0 0 0 1 2 3
9 0 DRADAH 0 0 0 2 0 2
10 MODO MODO 0 0 0 2 1 3
11 0 KARANGPILANG 0 0 0 0 0 0
12 BABAT BABAT 0 0 0 4 2 6
13 0 MOROPELANG 0 0 0 1 2 3
14 0 KARANGKEMBANG 0 0 0 0 0 0
15 PUCUK PUCUK 0 0 0 0 0 0
16 SUKODADI SUKODADI 0 0 0 0 0 0
17 0 SUMBERAJI 0 0 0 0 0 0
18 LAMONGAN LAMONGAN 0 0 0 1 1 2
19 TIKUNG TIKUNG 0 0 0 0 0 0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 0 0 0 0 0 0
21 DEKET DEKET 0 0 0 1 2 3
22 GLAGAH GLAGAH 0 0 0 0 0 0
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 0 0 0 0 0 0
24 KALITENGAH KALITENGAH 0 0 0 0 0 0
25 TURI TURI 0 0 0 1 1 2
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 0 0 0 1 2 3
27 SEKARAN SEKARAN 0 0 0 0 1 1
28 MADURAN MADURAN 0 0 0 3 2 5
29 LAREN LAREN 0 0 0 0 0 0
30 SOLOKURO PAYAMAN 0 0 0 0 0 0
31 PACIRAN PACIRAN 0 0 0 2 1 3
32 0 TLOGOSADANG 0 0 0 2 1 3
33 BRONDONG BRONDONG 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 25 31 56
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 2 3 5

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab. Lamongan


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI


JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SUKORAME SUKORAME 7.489 8.183 15.672 124 1,66 219 2,68 343 2,19 48 38,71 94 42,92 142 41,40
2 BLULUK BLULUK 7.972 8.712 16.684 108 1,35 115 1,32 223 1,34 27 25,00 32 27,83 59 26,46
3 NGIMBANG NGIMBANG 16.298 17.809 34.107 889 5,45 1.307 7,34 2.196 6,44 377 42,41 389 29,76 766 34,88
4 SAMBENG SAMBENG 17.928 19.591 37.519 89 0,50 215 1,10 304 0,81 35 39,33 98 45,58 133 43,75
5 MANTUP MANTUP 15.944 17.424 33.368 121 0,76 367 2,11 488 1,46 49 40,50 125 34,06 174 35,66
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 17.179 18.774 35.953 872 5,08 900 4,79 1.772 4,93 114 13,07 130 14,44 244 13,77
7 SUGIO SUGIO 20.438 22.334 42.772 113 0,55 515 2,31 628 1,47 33 29,20 183 35,53 216 34,39
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 9.913 10.830 20.743 72 0,73 100 0,92 172 0,83 7 9,72 36 36,00 43 25,00
9 0 DRADAH 8.857 9.674 18.531 269 3,04 349 3,61 618 3,33 41 15,24 77 22,06 118 19,09
10 MODO MODO 9.339 10.203 19.542 255 2,73 259 2,54 514 2,63 142 55,69 135 52,12 277 53,89
11 0 KARANGPILANG 7.400 8.087 15.487 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 BABAT BABAT 12.380 13.526 25.906 31 0,25 219 1,62 250 0,97 7 22,58 75 34,25 82 32,80
13 0 MOROPELANG 9.559 10.445 20.004 221 2,31 263 2,52 484 2,42 152 68,78 143 54,37 295 60,95
14 0 KARANGKEMBANG 6.518 7.125 13.643 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 PUCUK PUCUK 14.623 15.983 30.606 233 1,59 236 1,48 469 1,53 86 36,91 112 47,46 198 42,22
16 SUKODADI SUKODADI 10.837 11.841 22.678 210 1,94 169 1,43 379 1,67 50 23,81 30 17,75 80 21,11
17 0 SUMBERAJI 8.061 8.810 16.871 18 0,22 67 0,76 85 0,50 9 50,00 21 31,34 30 35,29
18 LAMONGAN LAMONGAN 24.360 26.619 50.979 17 0,07 149 0,56 166 0,33 1 5,88 17 11,41 18 10,84
19 TIKUNG TIKUNG 15.461 16.896 32.357 192 1,24 180 1,07 372 1,15 59 30,73 74 41,11 133 35,75
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 8.370 9.145 17.515 39 0,47 231 2,53 270 1,54 0 0,00 14 6,06 14 5,19
21 DEKET DEKET 15.372 16.800 32.172 46 0,30 76 0,45 122 0,38 5 10,87 25 32,89 30 24,59
22 GLAGAH GLAGAH 13.082 14.295 27.377 26 0,20 153 1,07 179 0,65 12 46,15 53 34,64 65 36,31
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 12.420 13.574 25.994 10 0,08 10 0,07 20 0,08 3 30,00 1 10,00 4 20,00
24 KALITENGAH KALITENGAH 11.232 12.273 23.505 446 3,97 653 5,32 1.099 4,68 108 24,22 209 32,01 317 28,84
25 TURI TURI 17.838 19.495 37.333 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 13.697 14.969 28.666 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
27 SEKARAN SEKARAN 12.508 13.671 26.179 184 1,47 464 3,39 648 2,48 49 26,63 92 19,83 141 21,76
28 MADURAN MADURAN 9.823 10.734 20.557 17 0,17 12 0,11 29 0,14 3 17,65 5 41,67 8 27,59
29 LAREN LAREN 13.654 14.923 28.577 88 0,64 198 1,33 286 1,00 20 22,73 16 8,08 36 12,59
30 SOLOKURO PAYAMAN 23.211 25.369 48.580 50 0,22 320 1,26 370 0,76 21 42,00 114 35,63 135 36,49
31 PACIRAN PACIRAN 23.434 25.607 49.041 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
32 0 TLOGOSADANG 10.481 11.457 21.938 290 2,77 1.065 9,30 1.355 6,18 116 40,00 308 28,92 424 31,29
33 BRONDONG BRONDONG 14.800 16.173 30.973 88 0,59 248 1,53 336 1,08 26 29,55 63 25,40 89 26,49

JUMLAH (KAB/KOTA) 440.478 481.351 921.829 5.118 1,16 9.059 1,88 14.177 1,54 1.600 31,26 2.671 29,48 4.271 30,13

Sumber: Seksi P3PMK


TABEL 25

PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS OBESE


DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TAHUN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 SUKORAME SUKORAME 7.614 8.341 15.955 8 0,11 13 0,16 21 0,13 0 0 0 0 0
2 BLULUK BLULUK 8.107 8.882 16.989 74 0,91 87 0,98 161 0,95 15 20,27 37 42,53 52
3 NGIMBANG NGIMBANG 16.574 18.154 34.728 829 5,00 1.301 7,17 2.130 6,13 232 27,99 597 45,89 829
4 SAMBENG SAMBENG 18.232 19.973 38.205 4 0,02 19 0,10 23 0,06 0 0,00 0 0,00 0
5 MANTUP MANTUP 16.217 17.763 33.980 163 1,01 532 2,99 695 2,05 0 0,00 69 12,97 69
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 17.469 19.136 36.605 865 4,95 921 4,81 1.786 4,88 227 26,24 403 43,76 630
7 SUGIO SUGIO 20.785 22.769 43.554 108 0,52 519 2,28 627 1,44 25 23,15 308 59,34 333
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 10.078 11.042 21.120 37 0,37 48 0,43 85 0,40 2 5,41 17 35,42 19
9 0 DRADAH 9.004 9.863 18.867 247 2,74 314 3,18 561 2,97 11 4,45 44 14,01 55
10 MODO MODO 9.497 10.402 19.899 106 1,12 224 2,15 330 1,66 17 16,04 40 17,86 57
11 0 KARANGPILANG 7.527 8.245 15.772 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
12 BABAT BABAT 12.603 13.740 26.343 31 0,25 237 1,72 268 1,02 7 22,58 57 24,05 64
13 0 MOROPELANG 9.713 10.659 20.372 31 0,32 41 0,38 72 0,35 6 19,35 24 58,54 30
14 0 KARANGKEMBANG 6.622 7.301 13.923 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
15 PUCUK PUCUK 14.872 16.293 31.165 206 1,39 211 1,30 417 1,34 3 1,46 41 19,43 44
16 SUKODADI SUKODADI 11.020 12.072 23.092 191 1,73 172 1,42 363 1,57 11 5,76 29 16,86 40
17 0 SUMBERAJI 8.195 8.978 17.173 16 0,20 56 0,62 72 0,42 5 31,25 22 39,29 27
18 LAMONGAN LAMONGAN 24.772 27.136 51.908 18 0,07 145 0,53 163 0,31 2 11,11 74 51,03 76
19 TIKUNG TIKUNG 15.724 17.225 32.949 194 1,23 190 1,10 384 1,17 51 26,29 68 35,79 119
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 8.513 9.322 17.835 42 0,49 217 2,33 259 1,45 0 0,00 43 19,82 43
21 DEKET DEKET 15.632 17.126 32.758 46 0,29 79 0,46 125 0,38 8 17,39 12 15,19 20
22 GLAGAH GLAGAH 13.305 14.573 27.878 0 0,00 10 0,07 10 0,04 0 #DIV/0! 8 80,00 8
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 12.632 13.839 26.471 10 0,08 10 0,07 20 0,08 0 0,00 1 10,00 1
24 KALITENGAH KALITENGAH 11.422 12.512 23.934 450 3,94 659 5,27 1.109 4,63 61 13,56 179 27,16 240
25 TURI TURI 18.140 19.873 38.013 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 13.931 15.261 29.192 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
27 SEKARAN SEKARAN 12.722 13.936 26.658 184 1,45 469 3,37 653 2,45 39 21,20 47 10,02 86
28 MADURAN MADURAN 9.989 10.942 20.931 17 0,17 15 0,14 32 0,15 2 11,76 4 26,67 6
29 LAREN LAREN 13.885 15.212 29.097 88 0,63 198 1,30 286 0,98 0 0,00 6 3,03 6
30 SOLOKURO PAYAMAN 15.050 16.487 31.537 51 0,34 327 1,98 378 1,20 23 45,10 196 59,94 219
31 PACIRAN PACIRAN 23.831 26.106 49.937 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
32 0 TLOGOSADANG 10.661 11.682 22.343 287 2,69 1.101 9,42 1.388 6,21 163 56,79 700 63,58 863
33 BRONDONG BRONDONG 23.608 25.860 49.468 87 0,37 229 0,89 316 0,64 33 37,93 101 44,10 134

JUMLAH (KAB/KOTA) 447.946 490.705 938.651 4.390 0,98 8.344 1,70 12.734 1,36 943 21,48 3.127 37,48 4.070

Sumber: Seksi P3PMK


OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

OBESE
LAKI-LAKI + PEREMPUAN

%
18
0
32,30
38,92
0,00
9,93
35,27
53,11
22,35
9,80
17,27
#DIV/0!
23,88
41,67
#DIV/0!
10,55
11,02
37,50
46,63
30,99
16,60
16,00
80,00
5,00
21,64
#DIV/0!
#DIV/0!
13,17
18,75
2,10
57,94
#DIV/0!
62,18
42,41

31,96
TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM


PEREMPUAN IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DAN PAYUDARA
USIA 30-50 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SUKORAME SUKORAME 3210 0 0,00 0,00 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 BLULUK BLULUK 3418 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 NGIMBANG NGIMBANG 6986 124 2 0 0,00 0 0,00
4 SAMBENG SAMBENG 7686 128 2 0 0,00 0 0,00
5 MANTUP MANTUP 6835 257 4 6 2,33 0 0,00
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 7363 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 SUGIO SUGIO 8761 466 5 0 0,00 0 0,00
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 4248 5 0 0 0,00 0 0,00
9 0 DRADAH 3796 154 4 0 0,00 7 4,55
10 MODO MODO 4002 167 4 0 0,00 12 7,19
11 0 KARANGPILANG 3173 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 BABAT BABAT 5288 119 2 0 0,00 0 0,00
13 0 MOROPELANG 4102 56 1 0 0,00 7 12,50
14 0 KARANGKEMBANG 2808 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 PUCUK PUCUK 6269 205 3 5 2,44 11 5,37
16 SUKODADI SUKODADI 4646 198 4 0 0,00 2 1,01
17 0 SUMBERAJI 3455 120 3 6 5,00 0 0,00
18 LAMONGAN LAMONGAN 10441 188 2 88 46,81 0 0,00
19 TIKUNG TIKUNG 6628 356 5 8 2,25 6 1,69
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 3587 9 0 6 66,67 1 11,11
21 DEKET DEKET 6590 42 1 0 0,00 2 4,76
22 GLAGAH GLAGAH 5607 97 2 0 0,00 4 4,12
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 5325 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
24 KALITENGAH KALITENGAH 4814 0 0 9 #DIV/0! 0 #DIV/0!
25 TURI TURI 7647 263 3 2 0,76 1 0,38
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 5872 175 3 7 4,00 0 0,00
27 SEKARAN SEKARAN 5362 120 2 0 0,00 0 0,00
28 MADURAN MADURAN 4211 13 0 3 23,08 0 0,00
29 LAREN LAREN 5854 4 0 0 0,00 0 0,00
30 SOLOKURO PAYAMAN 6345 262 4 8 3,05 0 0,00
31 PACIRAN PACIRAN 10045 4 0 0 0,00 0 0,00
32 0 TLOGOSADANG 4494 1 0 0 0,00 0 0,00
33 BRONDONG BRONDONG 9951 179 2 0 0,00 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 188.819 3.712 2 148 3,99 53 1,43

Sumber: Seksi P3PMK


Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
JENIS KEJADIAN TERANCAM
NO JUMLAH JUMLAH
LUAR BIASA DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
KEC DESA/KEL DIKETAHUI AKHIR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Campak 1 1 9/01/2014 9/01/2014 3 2 5 2 3 0 0 6.653 6.670 13.323 0,05 0,03 0,04 - - -
2 AFP 7 8 5 3 8 4 2 1 0 2.798 2.606 5.404 0,18 0,12 0,15 - - -
3 Keracunan Minuman 1 1 12/05/2014 12/05/2014 12/05/2014 16 5 21 8 13 0 42 49 91 38,10 10,20 23,08 - - -
4 Difteri 5 5 5 5 3 1 1 0 9.645 10.915 20.560 0,05 - 0,02 - #DIV/0! -
5 Chikungunya 1 2 10 17 27 1 3 1 1 14 2 2 3 0 1.521 1.570 3.091 0,66 1,08 0,87 - - -
6 TN 1 1 22/09/2014 22/09/2014 22/09/2014 1 1 1 1 1 21 20 41 - 5,00 2,44 #DIV/0! 100,00 100,00

Sumber: Seksi P3PMK


TABEL 28

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 SUKORAME SUKORAME 0 0 #DIV/0!
2 BLULUK BLULUK 0 0 #DIV/0!
3 NGIMBANG NGIMBANG 0 0 #DIV/0!
4 SAMBENG SAMBENG 0 0 #DIV/0!
5 MANTUP MANTUP 0 0 #DIV/0!
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 0 0 #DIV/0!
7 SUGIO SUGIO 0 0 #DIV/0!
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 0 0 #DIV/0!
9 0 DRADAH 0 0 #DIV/0!
10 MODO MODO 0 0 #DIV/0!
11 0 KARANGPILANG 0 0 #DIV/0!
12 BABAT BABAT 0 0 #DIV/0!
13 0 MOROPELANG 0 0 #DIV/0!
14 0 KARANGKEMBANG 0 0 #DIV/0!
15 PUCUK PUCUK 0 0 #DIV/0!
16 SUKODADI SUKODADI 2 2 100,00
17 0 SUMBERAJI 1 1 100,00
18 LAMONGAN LAMONGAN 2 2 100,00
19 TIKUNG TIKUNG 3 3 100,00
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 0 0 #DIV/0!
21 DEKET DEKET 1 1 100,00
22 GLAGAH GLAGAH 0 0 #DIV/0!
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 0 0 #DIV/0!
24 KALITENGAH KALITENGAH 2 2 100,00
25 TURI TURI 1 1 100,00
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 2 2 100,00
27 SEKARAN SEKARAN 1 1 100,00
28 MADURAN MADURAN 0 0 #DIV/0!
29 LAREN LAREN 0 0 #DIV/0!
30 SOLOKURO PAYAMAN 0 0 #DIV/0!
31 PACIRAN PACIRAN 0 0 #DIV/0!
32 0 TLOGOSADANG 0 0 #DIV/0!
33 BRONDONG BRONDONG 2 2 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 17 100,00

Sumber: Seksi P3PMK


TABEL 29

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS


PERSALINAN MENDAPAT IBU NIFAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS K1 K4
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SUKORAME SUKORAME 340 340 100,0 358 105,3 324 281 86,7 281 86,7 0
2 BLULUK BLULUK 362 376 103,9 363 100,3 345 305 88,4 305 88,4 0
3 NGIMBANG NGIMBANG 739 667 90,3 647 87,6 706 571 80,9 571 80,9 0
4 SAMBENG SAMBENG 813 674 82,9 604 74,3 776 621 80,0 621 80,0 0
5 MANTUP MANTUP 723 727 100,6 719 99,4 690 696 100,9 695 100,7 0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 779 761 97,7 746 95,8 744 651 87,5 651 87,5 0
7 SUGIO SUGIO 927 857 92,4 798 86,1 885 748 84,5 748 84,5 0
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 450 488 108,4 438 97,3 429 413 96,3 401 93,5 0
9 0 DRADAH 402 402 100,0 395 98,3 383 367 95,8 368 96,1 0
10 MODO MODO 424 381 89,9 397 93,6 404 351 86,9 351 86,9 0
11 0 KARANGPILANG 336 333 99,1 331 98,5 320 319 99,7 319 99,7 0
12 BABAT BABAT 561 571 101,8 557 99,3 536 514 95,9 513 95,7 0
13 0 MOROPELANG 434 428 98,6 401 92,4 414 420 101,4 420 101,4 0
14 0 KARANGKEMBANG 296 282 95,3 278 93,9 282 326 115,6 325 115,2 0
15 PUCUK PUCUK 663 567 85,5 611 92,2 633 589 93,0 589 93,0 0
16 SUKODADI SUKODADI 491 503 102,4 480 97,8 469 455 97,0 458 97,7 0
17 0 SUMBERAJI 366 377 103,0 359 98,1 349 330 94,6 330 94,6 0
18 LAMONGAN LAMONGAN 1.105 1.103 99,8 1.101 99,6 1.055 1.010 95,7 1.013 96,0 0
19 TIKUNG TIKUNG 701 712 101,6 719 102,6 670 667 99,6 666 99,4 0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 380 387 101,8 386 101,6 362 353 97,5 353 97,5 0
21 DEKET DEKET 697 692 99,3 667 95,7 666 654 98,2 654 98,2 0
22 GLAGAH GLAGAH 593 602 101,5 588 99,2 567 553 97,5 541 95,4 0
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 563 576 102,3 542 96,3 538 546 101,5 546 101,5 0
24 KALITENGAH KALITENGAH 509 542 106,5 466 91,6 486 504 103,7 504 103,7 0
25 TURI TURI 809 807 99,8 730 90,2 772 747 96,8 746 96,6 0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 621 619 99,7 547 88,1 593 581 98,0 581 98,0 0
27 SEKARAN SEKARAN 567 604 106,5 569 100,4 542 578 106,6 578 106,6 0
28 MADURAN MADURAN 446 436 97,8 442 99,1 425 416 97,9 416 97,9 0
29 LAREN LAREN 619 667 107,8 628 101,5 591 630 106,6 629 106,4 0
30 SOLOKURO PAYAMAN 671 681 101,5 577 86,0 641 648 101,1 648 101,1 0
31 PACIRAN PACIRAN 1.063 1.161 109,2 1.127 106,0 1.015 1.139 112,2 1.139 112,2 0
32 0 TLOGOSADANG 476 514 108,0 466 97,9 454 514 113,2 514 113,2 0
33 BRONDONG BRONDONG 1.053 1.151 109,3 1.045 99,2 1.005 989 98,4 989 98,4 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 19.979 19.988 100,0 19.082 95,5 19.071 18.486 96,9 18.463 96,8 - 0

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dineks Kab. Lamongan


TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 SUKORAME SUKORAME 340 298 87,6 283 83,2 - - - 283 83,2
2 BLULUK BLULUK 362 - - 70 19,3 166 45,9 177 48,9 413 114,1
3 NGIMBANG NGIMBANG 739 - - - - 499 67,5 499 67,5
4 SAMBENG SAMBENG 813 25 3,1 26 3,2 23 2,8 104 12,8 121 14,9 274 33,7
5 MANTUP MANTUP 723 - - - - 655 90,6 655 90,6
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 779 - - - - 539 69,2 539 69,2
7 SUGIO SUGIO 927 3 0,3 2 0,2 13 1,4 73 7,9 100 10,8 188 20,3
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 450 - - 117 26,0 91 20,2 134 29,8 342 76,0
9 0 DRADAH 402 - - - - 395 98,3 395 98,3
10 MODO MODO 424 - - 14 3,3 99 23,3 241 56,8 354 83,5
11 0 KARANGPILANG 336 13 3,9 2 0,6 15 4,5 117 34,8 172 51,2 306 91,1
12 BABAT BABAT 561 - 2 0,4 26 4,6 38 6,8 98 17,5 164 29,2
13 0 MOROPELANG 434 8 1,8 7 1,6 50 11,5 46 10,6 40 9,2 143 32,9
14 0 KARANGKEMBANG 296 - - - - - 0 -
15 PUCUK PUCUK 663 67 10,1 59 8,9 123 18,6 110 16,6 77 11,6 369 55,7
16 SUKODADI SUKODADI 491 52 10,6 1 0,2 5 1,0 62 12,6 306 62,3 374 76,2
17 0 SUMBERAJI 366 - - - 121 33,1 58 15,8 179 48,9
18 LAMONGAN LAMONGAN 1.105 - - - - 1.104 99,9 1.104 99,9
19 TIKUNG TIKUNG 701 - - - 288 41,1 286 40,8 574 81,9
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 380 - - - - 367 96,6 367 96,6
21 DEKET DEKET 697 - - 305 43,8 316 45,3 325 46,6 946 135,7
22 GLAGAH GLAGAH 593 - - - - 619 104,4 619 104,4
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 563 1 0,2 - - - 23 4,1 23 4,1
24 KALITENGAH KALITENGAH 509 - - 1 0,2 2 0,4 32 6,3 35 6,9
25 TURI TURI 809 - - 2 0,2 123 15,2 690 85,3 815 100,7
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 621 - - 80 12,9 78 12,6 3.391 546,1 3.549 571,5
27 SEKARAN SEKARAN 567 - - 3 0,5 3 0,5 85 15,0 91 16,0
28 MADURAN MADURAN 446 151 33,9 195 43,7 - - 24 5,4 219 49,1
29 LAREN LAREN 619 - - 5 0,8 7 1,1 74 12,0 86 13,9
30 SOLOKURO PAYAMAN 671 - 17 2,5 30 4,5 52 7,7 190 28,3 289 43,1
31 PACIRAN PACIRAN 1.063 - - - 512 48,2 551 51,8 1.063 100,0
32 0 TLOGOSADANG 476 - - - - - 0 -
33 BRONDONG BRONDONG 1.053 - - - - 530 50,3 530 50,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 19.979 618 3,1 594 3,0 882 4,4 2.408 12,1 11.903 59,6 15.787 79,0

Sumber: Seksi P3PMK


TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


JUMLAH WUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 SUKORAME SUKORAME 5.546 298 5,4 283 5,1 - - -
2 BLULUK BLULUK 5.905 736 12,5 683 11,6 777 13,2 937 15,9 942 16,0
3 NGIMBANG NGIMBANG 12.071 - - - - 743 6,2
4 SAMBENG SAMBENG 13.278 184 1,4 501 3,8 1.125 8,5 2.034 15,3 2.024 15,2
5 MANTUP MANTUP 11.810 - - - - 967 8,2
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 12.723 - - - - 655 5,1
7 SUGIO SUGIO 15.137 4 0,0 31 0,2 106 0,7 225 1,5 638 4,2
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 7.340 - - 439 6,0 426 5,8 477 6,5
9 0 DRADAH 6.557 - - - - 787 12,0
10 MODO MODO 6.916 - 7 0,1 129 1,9 403 5,8 241 3,5
11 0 KARANGPILANG 5.481 13 0,2 2 0,0 15 0,3 177 3,2 228 4,2
12 BABAT BABAT 9.167 - 6 0,1 29 0,3 76 0,8 226 2,5
13 0 MOROPELANG 7.079 9 0,1 8 0,1 63 0,9 95 1,3 45 0,6
14 0 KARANGKEMBANG 4.828 - - - - -
15 PUCUK PUCUK 10.831 83 0,8 101 0,9 636 5,9 1.350 12,5 2.017 18,6
16 SUKODADI SUKODADI 8.025 62 0,8 1 0,0 6 0,1 66 0,8 443 5,5
17 0 SUMBERAJI 5.970 1 0,0 250 4,2 189 3,2 1.304 21,8 1.173 19,6
18 LAMONGAN LAMONGAN 18.041 - - - - 215.313 1.193,5
19 TIKUNG TIKUNG 11.451 - - - 813 7,1 758 6,6
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 6.198 - - 225 3,6 263 4,2 859 13,9
21 DEKET DEKET 11.386 - - 634 5,6 634 5,6 633 5,6
22 GLAGAH GLAGAH 9.689 1 0,0 - 44 0,5 10 0,1 718 7,4
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 9.200 1 0,0 - - - 23 0,3
24 KALITENGAH KALITENGAH 8.319 1 0,0 - 1 0,0 2 0,0 45 0,5
25 TURI TURI 13.212 - - 2 0,0 1.278 9,7 12.435 94,1
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 10.146 - - 195 1,9 8.003 78,9 99.146 977,2
27 SEKARAN SEKARAN 9.265 - 45 0,5 67 0,7 162 1,7 503 5,4
28 MADURAN MADURAN 7.275 151 2,1 195 2,7 - 179 2,5 205 2,8
29 LAREN LAREN 10.113 - - 8 0,1 13 0,1 409 4,0
30 SOLOKURO PAYAMAN 10.961 1 0,0 17 0,2 30 0,3 58 0,5 312 2,8
31 PACIRAN PACIRAN 17.356 - 21 0,1 334 1,9 832 4,8 809 4,7
32 0 TLOGOSADANG 7.764 - - - - 211 2,7
33 BRONDONG BRONDONG 17.193 - - - - 1.116 6,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 326.233 1.545 0,5 2.151 0,7 5.054 1,5 19.340 5,9 345.101 105,8

Sumber: Seksi P3PMK


TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SUKORAME SUKORAME 340 273 80,29 261 76,76
2 BLULUK BLULUK 362 347 95,86 323 89,23
3 NGIMBANG NGIMBANG 739 604 81,73 557 75,37
4 SAMBENG SAMBENG 813 631 77,61 703 86,47
5 MANTUP MANTUP 723 723 100,00 696 96,27
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 779 675 86,65 747 95,89
7 SUGIO SUGIO 927 826 89,10 740 79,83
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 450 461 102,44 411 91,33
9 0 DRADAH 402 396 98,51 399 99,25
10 MODO MODO 424 333 78,54 298 70,28
11 0 KARANGPILANG 336 267 79,46 293 87,20
12 BABAT BABAT 561 542 96,61 474 84,49
13 0 MOROPELANG 434 287 66,13 420 96,77
14 0 KARANGKEMBANG 296 249 84,12 242 81,76
15 PUCUK PUCUK 663 624 94,12 564 85,07
16 SUKODADI SUKODADI 491 523 106,52 497 101,22
17 0 SUMBERAJI 366 311 84,97 318 86,89
18 LAMONGAN LAMONGAN 1105 1.095 99,10 1.105 100,00
19 TIKUNG TIKUNG 701 720 102,71 763 108,84
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 380 353 92,89 425 111,84
21 DEKET DEKET 697 694 99,57 697 100,00
22 GLAGAH GLAGAH 593 595 100,34 568 95,78
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 563 602 106,93 518 92,01
24 KALITENGAH KALITENGAH 509 416 81,73 411 80,75
25 TURI TURI 809 776 95,92 646 79,85
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 621 577 92,91 477 76,81
27 SEKARAN SEKARAN 567 592 104,41 642 113,23
28 MADURAN MADURAN 446 421 94,39 411 92,15
29 LAREN LAREN 619 635 102,58 620 100,16
30 SOLOKURO PAYAMAN 671 640 95,38 486 72,43
31 PACIRAN PACIRAN 1063 829 77,99 824 77,52
32 0 TLOGOSADANG 476 423 88,87 372 78,15
33 BRONDONG BRONDONG 1053 548 52,04 704 66,86

JUMLAH (KAB/KOTA) 19979 17.988 90,03 17.612 88,15

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 33

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH BAYI
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL
KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 SUKORAME SUKORAME 340 68 65 95,5882 154 147 301 23 22 45 23 99,6 15 68,0 38 84,2
2 BLULUK BLULUK 362 72 78 107,7 164 157 321 25 24 48 36 146,3 39 165,6 75 155,8
3 NGIMBANG NGIMBANG 739 148 135 91,3 336 321 657 50 48 99 29 57,5 23 47,8 52 52,8
4 SAMBENG SAMBENG 813 163 52 32,0 370 353 723 56 53 108 39 70,3 43 81,2 82 75,6
5 MANTUP MANTUP 723 145 151 104,4 329 314 643 49 47 96 50 101,3 35 74,3 85 88,1
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 779 156 124 79,6 354 338 692 53 51 104 47 88,5 38 75,0 85 81,9
7 SUGIO SUGIO 927 185 166 89,5 421 402 823 63 60 123 94 148,9 76 126,0 170 137,7
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 450 90 59 65,6 204 195 399 31 29 60 23 75,2 22 75,2 45 75,2
9 0 DRADAH 402 80 97 120,6 183 174 357 27 26 54 15 54,6 24 92,0 39 72,8
10 MODO MODO 424 85 68 80,2 193 184 377 29 28 57 8 27,6 11 39,9 19 33,6
11 0 KARANGPILANG 336 67 50 74,4 153 146 299 23 22 45 4 17,4 10 45,7 14 31,2
12 BABAT BABAT 561 112 96 85,6 255 244 499 38 37 75 11 28,8 15 41,0 26 34,7
13 0 MOROPELANG 434 87 78 89,9 197 188 385 30 28 58 29 98,1 15 53,2 44 76,2
14 0 KARANGKEMBANG 296 59 55 92,9 135 128 263 20 19 39 11 54,3 9 46,9 20 50,7
15 PUCUK PUCUK 663 133 69 52,0 302 288 590 45 43 89 24 53,0 22 50,9 46 52,0
16 SUKODADI SUKODADI 491 98 73 74,3 223 213 436 33 32 65 20 59,8 20 62,6 40 61,2
17 0 SUMBERAJI 366 73 32 43,7 166 159 325 25 24 49 16 64,3 14 58,7 30 61,5
18 LAMONGAN LAMONGAN 1.105 221 211 95,5 502 479 981 75 72 147 71 94,3 68 94,6 139 94,5
19 TIKUNG TIKUNG 701 140 167 119,1 319 304 623 48 46 93 41 85,7 32 70,2 73 78,1
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 380 76 107 140,8 173 165 338 26 25 51 18 69,4 14 56,6 32 63,1
21 DEKET DEKET 697 139 78 56,0 317 303 620 48 45 93 30 63,1 23 50,6 53 57,0
22 GLAGAH GLAGAH 593 119 126 106,2 270 257 527 41 39 79 69 170,4 60 155,6 129 163,2
23 KARANGBINANGUNKARANGBINANGUN 563 113 133 118,1 256 245 501 38 37 75 57 148,4 47 127,9 104 138,4
24 KALITENGAH KALITENGAH 509 102 135 132,6 232 221 453 35 33 68 29 83,3 22 66,4 51 75,1
25 TURI TURI 809 162 74 45,7 368 351 719 55 53 108 38 68,8 34 64,6 72 66,8
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 621 124 168 135,3 283 270 553 42 41 83 14 33,0 21 51,9 35 42,2
27 SEKARAN SEKARAN 567 113 120 105,8 258 246 504 39 37 76 68 175,7 56 151,8 124 164,0
28 MADURAN MADURAN 446 89 21 23,5 203 193 396 30 29 59 14 46,0 10 34,5 24 40,4
29 LAREN LAREN 619 124 44 35,5 282 269 551 42 40 83 7 16,5 10 24,8 17 20,6
30 SOLOKURO PAYAMAN 671 134 185 137,9 305 291 596 46 44 89 11 24,0 7 16,0 18 20,1
31 PACIRAN PACIRAN 1.063 213 180 84,7 483 461 944 72 69 142 16 22,1 14 20,2 30 21,2
32 0 TLOGOSADANG 476 95 128 134,5 216 206 422 32 31 63 46 142,0 46 148,9 92 145,3
33 BRONDONG BRONDONG 1.053 211 238 113,0 479 457 936 72 69 140 79 110,0 72 105,0 151 107,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 19.979 3.996 3563 89,2 9.085 8.669 17.754 1.363 1.300 2.663 1.087 79,8 967 74,4 2.054 77,1

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dineks Kab. Lamongan


TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS % MKJP +
IM KON OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % % JUMLAH % % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % NON MKJP
PLAN DOM VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 SUKORAME SUKORAME 237 9,1 0 0,0 78 3,0 231 8,8 546 20,9 33 1,3 1.574 60,2 461 17,6 0 0,0 0 0,0 2.068 79,1 2.614 100,0
2 BLULUK BLULUK 400 14,3 4 0,1 39 1,4 200 7,2 643 23,0 68 2,4 1.553 55,6 527 18,9 0 0,0 0 0,0 2.148 77,0 2.791 100,0
3 NGIMBANG NGIMBANG 634 11,0 0 0,0 86 1,5 302 5,2 1.022 17,7 89 1,5 3.570 61,9 1.082 18,8 0 0,0 0 0,0 4.741 82,3 5.763 100,0
4 SAMBENG SAMBENG 440 7,0 2 0,0 292 4,7 492 7,9 1.226 19,6 17 0,3 3.586 57,4 1.420 22,7 0 0,0 0 0,0 5.023 80,4 6.249 100,0
5 MANTUP MANTUP 391 7,1 1 0,0 145 2,6 355 6,5 892 16,3 92 1,7 2.540 46,4 1.948 35,6 0 0,0 0 0,0 4.580 83,7 5.472 100,0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 425 7,2 61 1,0 140 2,4 604 10,2 1.230 20,8 52 0,9 2.864 48,4 1.772 29,9 0 0,0 0 0,0 4.688 79,2 5.918 100,0
7 SUGIO SUGIO 465 6,6 12 0,2 246 3,5 703 10,0 1.426 20,3 43 0,6 4.032 57,4 1.518 21,6 0 0,0 0 0,0 5.593 79,7 7.019 100,0
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 262 7,5 20 0,6 163 4,7 675 19,3 1.120 32,1 31 0,9 1.598 45,7 745 21,3 0 0,0 0 0,0 2.374 67,9 3.494 100,0
9 0 DRADAH 235 7,6 5 0,2 73 2,4 643 20,9 956 31,1 15 0,5 1.378 44,8 729 23,7 0 0,0 0 0,0 2.122 68,9 3.078 100,0
10 MODO MODO 426 13,0 0 0,0 55 1,7 200 6,1 681 20,7 58 1,8 2.134 64,9 413 12,6 0 0,0 0 0,0 2.605 79,3 3.286 100,0
11 0 KARANGPILANG 186 7,0 0 0,0 55 2,1 104 3,9 345 13,0 10 0,4 1.640 61,7 662 24,9 0 0,0 0 0,0 2.312 87,0 2.657 100,0
12 BABAT BABAT 242 5,6 6 0,1 75 1,7 255 5,9 578 13,3 32 0,7 2.790 64,2 943 21,7 0 0,0 0 0,0 3.765 86,7 4.343 100,0
13 0 MOROPELANG 187 5,7 2 0,1 54 1,7 105 3,2 348 10,6 73 2,2 2.163 66,2 684 20,9 0 0,0 0 0,0 2.920 89,4 3.268 100,0
14 0 KARANGKEMBANG 156 6,8 0 0,0 36 1,6 207 9,0 399 17,3 17 0,7 1.274 55,1 621 26,9 0 0,0 0 0,0 1.912 82,7 2.311 100,0
15 PUCUK PUCUK 510 10,1 3 0,1 121 2,4 967 19,2 1.601 31,7 113 2,2 1.948 38,6 1.384 27,4 0 0,0 0 0,0 3.445 68,3 5.046 100,0
16 SUKODADI SUKODADI 242 6,4 40 1,1 78 2,1 359 9,5 719 19,1 45 1,2 2.435 64,7 565 15,0 0 0,0 0 0,0 3.045 80,9 3.764 100,0
17 0 SUMBERAJI 173 6,2 8 0,3 49 1,8 845 30,2 1.075 38,5 15 0,5 1.184 42,4 521 18,6 0 0,0 0 0,0 1.720 61,5 2.795 100,0
18 LAMONGAN LAMONGAN 180 2,1 28 0,3 189 2,2 713 8,2 1.110 12,8 96 1,1 5.835 67,3 1.633 18,8 0 0,0 0 0,0 7.564 87,2 8.674 100,0
19 TIKUNG TIKUNG 129 2,4 6 0,1 56 1,0 163 3,0 354 6,6 18 0,3 4.023 75,1 961 17,9 0 0,0 0 0,0 5.002 93,4 5.356 100,0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 256 8,7 1 0,0 42 1,4 382 13,0 681 23,1 107 3,6 1.242 42,2 913 31,0 0 0,0 0 0,0 2.262 76,9 2.943 100,0
21 DEKET DEKET 286 5,4 9 0,2 98 1,8 178 3,4 571 10,8 61 1,2 3.580 67,6 1.087 20,5 0 0,0 0 0,0 4.728 89,2 5.299 100,0
22 GLAGAH GLAGAH 493 10,8 2 0,0 105 2,3 121 2,7 721 15,9 63 1,4 2.598 57,1 1.166 25,6 0 0,0 0 0,0 3.827 84,1 4.548 100,0
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 270 6,1 5 0,1 146 3,3 439 9,9 860 19,4 53 1,2 2.129 48,1 1.384 31,3 0 0,0 0 0,0 3.566 80,6 4.426 100,0
24 KALITENGAH KALITENGAH 339 8,7 3 0,1 142 3,6 367 9,4 851 21,8 60 1,5 2.125 54,3 875 22,4 0 0,0 0 0,0 3.060 78,2 3.911 100,0
25 TURI TURI 201 3,2 5 0,1 76 1,2 570 9,1 852 13,6 81 1,3 3.979 63,6 1.347 21,5 0 0,0 0 0,0 5.407 86,4 6.259 100,0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 410 8,5 34 0,7 168 3,5 552 11,5 1.164 24,2 105 2,2 2.162 44,9 1.384 28,7 0 0,0 0 0,0 3.651 75,8 4.815 100,0
27 SEKARAN SEKARAN 608 13,8 14 0,3 135 3,1 838 19,0 1.595 36,2 91 2,1 1.774 40,3 943 21,4 0 0,0 0 0,0 2.808 63,8 4.403 100,0
28 MADURAN MADURAN 361 10,2 6 0,2 72 2,0 819 23,2 1.258 35,6 70 2,0 1.500 42,4 708 20,0 0 0,0 0 0,0 2.278 64,4 3.536 100,0
29 LAREN LAREN 471 9,7 9 0,2 149 3,1 349 7,2 978 20,2 28 0,6 2.862 59,0 980 20,2 0 0,0 0 0,0 3.870 79,8 4.848 100,0
30 SOLOKURO PAYAMAN 363 6,9 0 0,0 79 1,5 422 8,0 864 16,3 73 1,4 2.851 53,8 1.510 28,5 0 0,0 0 0,0 4.434 83,7 5.298 100,0
31 PACIRAN PACIRAN 380 4,7 4 0,0 151 1,9 200 2,5 735 9,0 84 1,0 4.931 60,6 2.392 29,4 0 0,0 0 0,0 7.407 91,0 8.142 100,0
32 0 TLOGOSADANG 258 7,0 0 0,0 45 1,2 170 4,6 473 12,9 60 1,6 2.221 60,4 921 25,1 0 0,0 0 0,0 3.202 87,1 3.675 100,0
33 BRONDONG BRONDONG 557 6,7 2 0,0 138 1,7 847 10,2 1.544 18,7 123 1,5 4.589 55,5 2.009 24,3 0 0,0 0 0,0 6.721 81,3 8.265 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 11.173 7,2 292 0,2 3.576 2,3 14.377 9,3 29.418 19,1 1.976 1,3 86.664 56,2 36.208 23,5 0 0,0 0 0,0 124.848 80,9 154.266 100,0

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dineks Kab. Lamongan


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
OBAT LAIN NON + NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 SUKORAME SUKORAME 23 3,3 1 0,1 3 0,4 84 12,1 111 15,9 25 3,6 395 56,8 165 23,7 0 0,0 0 0,0 585 84,1 696 100,0
2 BLULUK BLULUK 38 8,2 2 0,4 12 2,6 47 10,1 99 21,2 2 0,4 223 47,9 142 30,5 0 0,0 0 0,0 367 78,8 466 100,0
3 NGIMBANG NGIMBANG 100 6,2 0 0,0 7 0,4 192 12,0 299 18,7 19 1,2 819 51,1 466 29,1 0 0,0 0 0,0 1.304 81,3 1.603 100,0
4 SAMBENG SAMBENG 4 0,3 3 0,2 23 1,7 124 9,3 154 11,6 51 3,8 735 55,4 387 29,2 0 0,0 0 0,0 1.173 88,4 1.327 100,0
5 MANTUP MANTUP 13 1,2 9 0,8 20 1,8 219 20,1 261 24,0 48 4,4 487 44,8 291 26,8 0 0,0 0 0,0 826 76,0 1.087 100,0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 72 6,5 4 0,4 17 1,5 187 16,9 280 25,3 30 2,7 483 43,6 314 28,4 0 0,0 0 0,0 827 74,7 1.107 100,0
7 SUGIO SUGIO 3 0,2 0 0,0 22 1,3 116 6,8 141 8,2 10 0,6 1.016 59,1 551 32,1 0 0,0 0 0,0 1.577 91,8 1.718 100,0
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 2 0,5 0 0,0 7 1,6 50 11,4 59 13,4 10 2,3 300 68,3 70 15,9 0 0,0 0 0,0 380 86,6 439 100,0
9 0 DRADAH 1 0,3 0 0,0 3 0,8 48 12,9 52 14,0 8 2,2 254 68,5 57 15,4 0 0,0 0 0,0 319 86,0 371 100,0
10 MODO MODO 40 4,1 0 0,0 2 0,2 100 10,3 142 14,6 30 3,1 600 61,7 200 20,6 0 0,0 0 0,0 830 85,4 972 100,0
11 0 KARANGPILANG 19 2,7 0 0,0 0 0,0 71 10,1 90 12,8 13 1,9 476 67,8 123 17,5 0 0,0 0 0,0 612 87,2 702 100,0
12 BABAT BABAT 25 2,8 1 0,1 13 1,5 75 8,5 114 12,9 50 5,7 600 68,0 118 13,4 0 0,0 0 0,0 768 87,1 882 100,0
13 0 MOROPELANG 12 3,2 0 0,0 11 2,9 56 15,0 79 21,2 19 5,1 229 61,4 46 12,3 0 0,0 0 0,0 294 78,8 373 100,0
14 0 KARANGKEMBANG 5 1,7 0 0,0 7 2,3 25 8,3 37 12,3 10 3,3 200 66,4 54 17,9 0 0,0 0 0,0 264 87,7 301 100,0
15 PUCUK PUCUK 48 3,8 3 0,2 7 0,6 183 14,5 241 19,1 42 3,3 503 40,0 473 37,6 0 0,0 0 0,0 1.018 80,9 1.259 100,0
16 SUKODADI SUKODADI 4 0,6 10 1,5 12 1,8 60 9,2 86 13,2 100 15,4 215 33,0 250 38,4 0 0,0 0 0,0 565 86,8 651 100,0
17 0 SUMBERAJI 2 0,4 2 0,4 6 1,2 29 5,7 39 7,6 73 14,3 200 39,1 200 39,1 0 0,0 0 0,0 473 92,4 512 100,0
18 LAMONGAN LAMONGAN 88 7,6 1 0,1 101 8,7 160 13,7 350 30,1 64 5,5 502 43,1 248 21,3 0 0,0 0 0,0 814 69,9 1.164 100,0
19 TIKUNG TIKUNG 1 0,1 1 0,1 20 3,0 114 16,9 136 20,1 31 4,6 294 43,5 215 31,8 0 0,0 0 0,0 540 79,9 676 100,0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 95 9,0 2 0,2 5 0,5 104 9,9 206 19,5 67 6,4 426 40,4 355 33,7 0 0,0 0 0,0 848 80,5 1.054 100,0
21 DEKET DEKET 15 1,4 2 0,2 38 3,7 75 7,2 130 12,5 5 0,5 497 47,7 409 39,3 0 0,0 0 0,0 911 87,5 1.041 100,0
22 GLAGAH GLAGAH 23 3,0 0 0,0 7 0,9 57 7,4 87 11,3 15 2,0 434 56,5 232 30,2 0 0,0 0 0,0 681 88,7 768 100,0
23 KARANGBINANGUNKARANGBINANGUN 141 9,6 0 0,0 12 0,8 170 11,5 323 21,9 55 3,7 651 44,2 445 30,2 0 0,0 0 0,0 1.151 78,1 1.474 100,0
24 KALITENGAH KALITENGAH 19 3,2 2 0,3 17 2,8 82 13,6 120 19,9 35 5,8 328 54,5 119 19,8 0 0,0 0 0,0 482 80,1 602 100,0
25 TURI TURI 44 3,3 2 0,1 18 1,3 267 19,9 331 24,7 19 1,4 622 46,5 367 27,4 0 0,0 0 0,0 1.008 75,3 1.339 100,0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 65 5,2 4 0,3 8 0,6 146 11,6 223 17,7 62 4,9 596 47,3 380 30,1 0 0,0 0 0,0 1.038 82,3 1.261 100,0
27 SEKARAN SEKARAN 42 4,0 0 0,0 16 1,5 135 12,9 193 18,5 46 4,4 479 45,9 326 31,2 0 0,0 0 0,0 851 81,5 1.044 100,0
28 MADURAN MADURAN 45 7,0 0 0,0 18 2,8 115 18,0 178 27,8 40 6,3 229 35,8 193 30,2 0 0,0 0 0,0 462 72,2 640 100,0
29 LAREN LAREN 65 6,8 2 0,2 10 1,0 153 16,0 230 24,0 12 1,3 498 52,0 217 22,7 0 0,0 0 0,0 727 76,0 957 100,0
30 SOLOKURO PAYAMAN 5 0,8 0 0,0 0 0,0 154 23,3 159 24,0 9 1,4 316 47,7 178 26,9 0 0,0 0 0,0 503 76,0 662 100,0
31 PACIRAN PACIRAN 93 8,4 0 0,0 109 9,9 40 3,6 242 21,9 27 2,4 600 54,3 236 21,4 0 0,0 0 0,0 863 78,1 1.105 100,0
32 0 TLOGOSADANG 0,0 0,0 0,0 29 4,9 29 4,9 20 3,4 360 60,6 185 31,1 0 0,0 0 0,0 565 95,1 594 100,0
33 BRONDONG BRONDONG 36 2,7 0 0,0 8 0,6 149 11,1 193 14,4 60 4,5 773 57,8 311 23,3 0 0,0 0 0,0 1.144 85,6 1.337 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.188 3,9 51 0,2 559 1,9 3.616 12,0 5.414 17,9 1.107 3,7 15.340 50,8 8.323 27,6 0 0,0 0 0,0 24.770 82,1 30.184 100,0

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dineks Kab. Lamongan


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SUKORAME SUKORAME 3.489 696 19,9 2.614 74,9
2 BLULUK BLULUK 3.715 466 12,5 2.791 75,1
3 NGIMBANG NGIMBANG 7.594 1.603 21,1 5.763 75,9
4 SAMBENG SAMBENG 8.353 1.327 15,9 6.249 74,8
5 MANTUP MANTUP 7.430 1.087 14,6 5.472 73,6
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 8.004 1.107 13,8 5.918 73,9
7 SUGIO SUGIO 9.523 1.718 18,0 7.019 73,7
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 4.618 439 9,5 3.494 75,7
9 0 DRADAH 4.125 371 9,0 3.078 74,6
10 MODO MODO 4.351 972 22,3 3.286 75,5
11 0 KARANGPILANG 3.448 702 20,4 2.657 77,1
12 BABAT BABAT 5.767 882 15,3 4.343 75,3
13 0 MOROPELANG 4.454 373 8,4 3.268 73,4
14 0 KARANGKEMBANG 3.037 301 9,9 2.311 76,1
15 PUCUK PUCUK 6.814 1.259 18,5 5.046 74,1
16 SUKODADI SUKODADI 5.049 651 12,9 3.764 74,5
17 0 SUMBERAJI 3.756 512 13,6 2.795 74,4
18 LAMONGAN LAMONGAN 11.350 1.164 10,3 8.674 76,4
19 TIKUNG TIKUNG 7.204 676 9,4 5.356 74,3
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 3.899 1.054 27,0 2.943 75,5
21 DEKET DEKET 7.163 1.041 14,5 5.299 74,0
22 GLAGAH GLAGAH 6.096 768 12,6 4.548 74,6
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 5.788 1.474 25,5 4.426 76,5
24 KALITENGAH KALITENGAH 5.234 602 11,5 3.911 74,7
25 TURI TURI 8.312 1.339 16,1 6.259 75,3
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 6.383 1.261 19,8 4.815 75,4
27 SEKARAN SEKARAN 5.829 1.044 17,9 4.403 75,5
28 MADURAN MADURAN 4.577 640 14,0 3.536 77,3
29 LAREN LAREN 6.362 957 15,0 4.848 76,2
30 SOLOKURO PAYAMAN 6.896 662 9,6 5.298 76,8
31 PACIRAN PACIRAN 10.919 1.105 10,1 8.142 74,6
32 0 TLOGOSADANG 4.885 594 12,2 3.675 75,2
33 BRONDONG BRONDONG 10.816 1.337 12,4 8.265 76,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 205.240 30.184 14,7 154.266 75,2

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dineks Kab. Lamongan


TABEL 37

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SUKORAME SUKORAME 154 138 292 154 100,0 138 100,0 292 100,0 8 5,19481 9 6,5 17 5,8
2 BLULUK BLULUK 151 184 335 151 100,0 184 100,0 335 100,0 4 2,6 14 7,6 18 5,4
3 NGIMBANG NGIMBANG 292 267 559 292 100,0 267 100,0 559 100,0 12 4,1 15 5,6 27 4,8
4 SAMBENG SAMBENG 307 295 602 307 100,0 295 100,0 602 100,0 3 1,0 10 3,4 13 2,2
5 MANTUP MANTUP 384 324 708 384 100,0 324 100,0 708 100,0 12 3,1 10 3,1 22 3,1
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 321 308 629 321 100,0 308 100,0 629 100,0 1 0,3 1 0,3 2 0,3
7 SUGIO SUGIO 387 356 743 387 100,0 356 100,0 743 100,0 21 5,4 12 3,4 33 4,4
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 204 200 404 204 100,0 200 100,0 404 100,0 3 1,5 13 6,5 16 4,0
9 0 DRADAH 187 177 364 187 100,0 177 100,0 364 100,0 5 2,7 12 6,8 17 4,7
10 MODO MODO 170 166 336 170 100,0 166 100,0 336 100,0 11 6,5 0 0,0 11 3,3
11 0 KARANGPILANG 159 160 319 159 100,0 160 100,0 319 100,0 0 0,0 2 1,3 2 0,6
12 BABAT BABAT 266 235 501 266 100,0 235 100,0 501 100,0 0 0,0 3 1,3 3 0,6
13 0 MOROPELANG 244 189 433 244 100,0 189 100,0 433 100,0 6 2,5 5 2,6 11 2,5
14 0 KARANGKEMBANG 181 161 342 181 100,0 161 100,0 342 100,0 4 2,2 1 0,6 5 1,5
15 PUCUK PUCUK 315 289 604 315 100,0 289 100,0 604 100,0 1 0,3 4 1,4 5 0,8
16 SUKODADI SUKODADI 244 228 472 244 100,0 228 100,0 472 100,0 7 2,9 10 4,4 17 3,6
17 0 SUMBERAJI 165 156 321 165 100,0 156 100,0 321 100,0 3 1,8 8 5,1 11 3,4
18 LAMONGAN LAMONGAN 513 500 1.013 513 100,0 500 100,0 1.013 100,0 13 2,5 14 2,8 27 2,7
19 TIKUNG TIKUNG 333 332 665 333 100,0 332 100,0 665 100,0 5 1,5 6 1,8 11 1,7
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 206 157 363 206 100,0 157 100,0 363 100,0 8 3,9 7 4,5 15 4,1
21 DEKET DEKET 327 323 650 327 100,0 323 100,0 650 100,0 8 2,4 12 3,7 20 3,1
22 GLAGAH GLAGAH 306 275 581 306 100,0 275 100,0 581 100,0 2 0,7 2 0,7 4 0,7
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 303 246 549 303 100,0 246 100,0 549 100,0 4 1,3 0 0,0 4 0,7
24 KALITENGAH KALITENGAH 251 226 477 251 100,0 226 100,0 477 100,0 10 4,0 11 4,9 21 4,4
25 TURI TURI 387 353 740 387 100,0 353 100,0 740 100,0 7 1,8 6 1,7 13 1,8
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 307 270 577 307 100,0 270 100,0 577 100,0 7 2,3 13 4,8 20 3,5
27 SEKARAN SEKARAN 303 250 553 303 100,0 250 100,0 553 100,0 2 0,7 2 0,8 4 0,7
28 MADURAN MADURAN 186 217 403 186 100,0 217 100,0 403 100,0 1 0,5 0 0,0 1 0,2
29 LAREN LAREN 315 302 617 315 100,0 302 100,0 617 100,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
30 SOLOKURO PAYAMAN 307 284 591 307 100,0 284 100,0 591 100,0 1 0,3 1 0,4 2 0,3
31 PACIRAN PACIRAN 603 592 1.195 603 100,0 592 100,0 1.195 100,0 1 0,2 0 0,0 1 0,1
32 0 TLOGOSADANG 319 319 638 319 100,0 319 100,0 638 100,0 7 2,2 9 2,8 16 2,5
33 BRONDONG BRONDONG 494 451 945 494 100,0 451 100,0 945 100,0 9 1,8 8 1,8 17 1,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.591 8.930 18.521 9.591 100,0 8.930 100,0 18.521 100,0 186 1,9 220 2,5 406 2,2

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dineks Kab. Lamongan


TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SUKORAME SUKORAME 154 147 301 140 90,9 116 78,9 256 85,0 141 91,6 127 86,4 268 89,0
2 BLULUK BLULUK 164 157 321 124 75,6 160 101,9 284 88,5 127 77,4 166 105,7 293 91,3
3 NGIMBANG NGIMBANG 336 321 657 288 85,7 260 81,0 548 83,4 289 86,0 261 81,3 550 83,7
4 SAMBENG SAMBENG 370 353 723 293 79,2 298 84,4 591 81,7 290 78,4 297 84,1 587 81,2
5 MANTUP MANTUP 329 314 643 368 111,9 307 97,8 675 105,0 366 111,2 307 97,8 673 104,7
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 354 338 692 299 84,5 303 89,6 602 87,0 300 84,7 304 89,9 604 87,3
7 SUGIO SUGIO 421 402 823 377 89,5 349 86,8 726 88,2 374 88,8 348 86,6 722 87,7
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 204 195 399 207 101,5 202 103,6 409 102,5 207 101,5 188 96,4 395 99,0
9 0 DRADAH 183 174 357 181 98,9 178 102,3 359 100,6 179 97,8 173 99,4 352 98,6
10 MODO MODO 193 184 377 171 88,6 184 100,0 355 94,2 165 85,5 179 97,3 344 91,2
11 0 KARANGPILANG 153 146 299 156 102,0 167 114,4 323 108,0 154 100,7 171 117,1 325 108,7
12 BABAT BABAT 255 244 499 261 102,4 246 100,8 507 101,6 265 103,9 247 101,2 512 102,6
13 0 MOROPELANG 197 188 385 225 114,2 173 92,0 398 103,4 223 113,2 169 89,9 392 101,8
14 0 KARANGKEMBANG 135 128 263 171 126,7 156 121,9 327 124,3 171 126,7 147 114,8 318 120,9
15 PUCUK PUCUK 302 288 590 306 101,3 271 94,1 577 97,8 323 107,0 272 94,4 595 100,8
16 SUKODADI SUKODADI 223 213 436 234 104,9 219 102,8 453 103,9 238 106,7 218 102,3 456 104,6
17 0 SUMBERAJI 166 159 325 164 98,8 153 96,2 317 97,5 164 98,8 154 96,9 318 97,8
18 LAMONGAN LAMONGAN 502 479 981 498 99,2 480 100,2 978 99,7 489 97,4 469 97,9 958 97,7
19 TIKUNG TIKUNG 319 304 623 326 102,2 322 105,9 648 104,0 300 94,0 301 99,0 601 96,5
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 173 165 338 188 108,7 154 93,3 342 101,2 189 109,2 155 93,9 344 101,8
21 DEKET DEKET 317 303 620 321 101,3 315 104,0 636 102,6 320 100,9 314 103,6 634 102,3
22 GLAGAH GLAGAH 270 257 527 280 103,7 256 99,6 536 101,7 272 100,7 258 100,4 530 100,6
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 256 245 501 295 115,2 244 99,6 539 107,6 299 116,8 244 99,6 543 108,4
24 KALITENGAH KALITENGAH 232 221 453 267 115,1 230 104,1 497 109,7 269 115,9 229 103,6 498 109,9
25 TURI TURI 368 351 719 377 102,4 348 99,1 725 100,8 376 102,2 347 98,9 723 100,6
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 283 270 553 304 107,4 274 101,5 578 104,5 302 106,7 275 101,9 577 104,3
27 SEKARAN SEKARAN 258 246 504 303 117,4 254 103,3 557 110,5 306 118,6 249 101,2 555 110,1
28 MADURAN MADURAN 203 193 396 186 91,6 217 112,4 403 101,8 185 91,1 218 113,0 403 101,8
29 LAREN LAREN 282 269 551 306 108,5 300 111,5 606 110,0 306 108,5 297 110,4 603 109,4
30 SOLOKURO PAYAMAN 305 291 596 341 111,8 300 103,1 641 107,6 308 101,0 268 92,1 576 96,6
31 PACIRAN PACIRAN 483 461 944 542 112,2 528 114,5 1.070 113,3 542 112,2 528 114,5 1.070 113,3
32 0 TLOGOSADANG 216 206 422 265 122,7 251 121,8 516 122,3 264 122,2 251 121,8 515 122,0
33 BRONDONG BRONDONG 479 457 936 491 102,5 443 96,9 934 99,8 480 100,2 459 100,4 939 100,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.085 8.669 17.754 9.255 101,9 8.658 99,9 17.913 100,9 9.183 101,1 8.590 99,1 17.773 100,1

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dineks Kab. Lamongan


TABEL 39

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH BAYI USIA 0-6 BULAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKORAME SUKORAME 72 64 136 72 100,0 64 100,0 136 100,0
2 BLULUK BLULUK 70 80 150 70 100,0 80 100,0 150 100,0
3 NGIMBANG NGIMBANG 281 275 556 164 58,4 170 61,8 334 60,1
4 SAMBENG SAMBENG 277 262 539 270 97,5 255 97,3 525 97,4
5 MANTUP MANTUP 333 351 684 290 87,1 303 86,3 593 86,7
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 120 131 251 120 100,0 131 100,0 251 100,0
7 SUGIO SUGIO 257 230 487 257 100,0 230 100,0 487 100,0
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 257 250 507 175 68,1 182 72,8 357 70,4
9 0 DRADAH 193 169 362 190 98,4 166 98,2 356 98,3
10 MODO MODO 142 108 250 131 92,3 100 92,6 231 92,4
11 0 KARANGPILANG 131 126 257 130 99,2 125 99,2 255 99,2
12 BABAT BABAT 171 255 426 145 84,8 226 88,6 371 87,1
13 0 MOROPELANG 256 463 719 162 63,3 263 56,8 425 59,1
14 0 KARANGKEMBANG 66 63 129 66 100,0 63 100,0 129 100,0
15 PUCUK PUCUK 61 42 103 57 93,4 39 92,9 96 93,2
16 SUKODADI SUKODADI 98 112 210 98 100,0 112 100,0 210 100,0
17 0 SUMBERAJI 120 139 259 114 95,0 137 98,6 251 96,9
18 LAMONGAN LAMONGAN 55 51 106 48 87,3 48 94,1 96 90,6
19 TIKUNG TIKUNG 311 263 574 262 84,2 243 92,4 505 88,0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 188 170 358 146 77,7 128 75,3 274 76,5
21 DEKET DEKET 266 289 555 204 76,7 226 78,2 430 77,5
22 GLAGAH GLAGAH 136 161 297 123 90,4 150 93,2 273 91,9
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 405 424 829 300 74,1 326 76,9 626 75,5
24 KALITENGAH KALITENGAH 786 734 1.520 440 56,0 400 54,5 840 55,3
25 TURI TURI 152 146 298 152 100,0 146 100,0 298 100,0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 101 106 207 101 100,0 106 100,0 207 100,0
27 SEKARAN SEKARAN 131 142 273 131 100,0 142 100,0 273 100,0
28 MADURAN MADURAN 172 150 322 172 100,0 150 100,0 322 100,0
29 LAREN LAREN 130 116 246 111 85,4 101 87,1 212 86,2
30 SOLOKURO PAYAMAN 295 304 599 223 75,6 235 77,3 458 76,5
31 PACIRAN PACIRAN 468 431 899 330 70,5 308 71,5 638 71,0
32 0 TLOGOSADANG 300 291 591 286 95,3 276 94,8 562 95,1
33 BRONDONG BRONDONG 242 234 476 242 100,0 234 100,0 476 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 7.043 7.132 14.175 5.782 82,1 5.865 82,2 11.647 82,2

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKORAME SUKORAME 154 147 301 153 99,4 117 79,6 270 89,7
2 BLULUK BLULUK 164 157 321 174 106,1 152 96,8 326 101,6
3 NGIMBANG NGIMBANG 336 321 657 289 86,0 291 90,7 580 88,3
4 SAMBENG SAMBENG 370 353 723 262 70,8 282 79,9 544 75,2
5 MANTUP MANTUP 329 314 643 353 107,3 287 91,4 640 99,5
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 354 338 692 339 95,8 321 95,0 660 95,4
7 SUGIO SUGIO 421 402 823 367 87,2 336 83,6 703 85,4
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 204 195 399 171 83,8 172 88,2 343 86,0
9 0 DRADAH 183 174 357 186 101,6 169 97,1 355 99,4
10 MODO MODO 193 184 377 150 77,7 130 70,7 280 74,3
11 0 KARANGPILANG 153 146 299 148 96,7 157 107,5 305 102,0
12 BABAT BABAT 255 244 499 258 101,2 282 115,6 540 108,2
13 0 MOROPELANG 197 188 385 220 111,7 178 94,7 398 103,4
14 0 KARANGKEMBANG 135 128 263 126 93,3 112 87,5 238 90,5
15 PUCUK PUCUK 302 288 590 244 80,8 251 87,2 495 83,9
16 SUKODADI SUKODADI 223 213 436 216 96,9 194 91,1 410 94,0
17 0 SUMBERAJI 166 159 325 159 95,8 135 84,9 294 90,5
18 LAMONGAN LAMONGAN 502 479 981 453 90,2 472 98,5 925 94,3
19 TIKUNG TIKUNG 319 304 623 332 104,1 334 109,9 666 106,9
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 173 165 338 170 98,3 172 104,2 342 101,2
21 DEKET DEKET 317 303 620 310 97,8 318 105,0 628 101,3
22 GLAGAH GLAGAH 270 257 527 296 109,6 275 107,0 571 108,3
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 256 245 501 269 105,1 262 106,9 531 106,0
24 KALITENGAH KALITENGAH 232 221 453 224 96,6 211 95,5 435 96,0
25 TURI TURI 368 351 719 359 97,6 354 100,9 713 99,2
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 283 270 553 274 96,8 272 100,7 546 98,7
27 SEKARAN SEKARAN 258 246 504 272 105,4 239 97,2 511 101,4
28 MADURAN MADURAN 203 193 396 228 112,3 224 116,1 452 114,1
29 LAREN LAREN 282 269 551 337 119,5 353 131,2 690 125,2
30 SOLOKURO PAYAMAN 305 291 596 252 82,6 268 92,1 520 87,2
31 PACIRAN PACIRAN 483 461 944 631 130,6 657 142,5 1.288 136,4
32 0 TLOGOSADANG 216 206 422 216 100,0 209 101,5 425 100,7
33 BRONDONG BRONDONG 479 457 936 544 113,6 545 119,3 1.089 116,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.085 8.669 17.754 8.982 98,9 8.731 101 17.713 99,8

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dineks Kab. Lamongan


TABEL 41

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
DESA/KELURAHAN UCI UCI

1 2 3 4 5 6
1 SUKORAME SUKORAME 9 9 100,0
2 BLULUK BLULUK 9 9 100,0
3 NGIMBANG NGIMBANG 19 17 89,5
4 SAMBENG SAMBENG 22 17 77,3
5 MANTUP MANTUP 15 15 100,0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 18 12 66,7
7 SUGIO SUGIO 21 16 76,2
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 13 13 100,0
9 0 DRADAH 10 10 100,0
10 MODO MODO 9 7 77,8
11 0 KARANGPILANG 8 8 100,0
12 BABAT BABAT 9 9 100,0
13 0 MOROPELANG 8 8 100,0
14 0 KARANGKEMBANG 6 6 100,0
15 PUCUK PUCUK 17 17 100,0
16 SUKODADI SUKODADI 11 11 100,0
17 0 SUMBERAJI 9 7 77,8
18 LAMONGAN LAMONGAN 20 20 100,0
19 TIKUNG TIKUNG 13 13 100,0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 9 9 100,0
21 DEKET DEKET 17 17 100,0
22 GLAGAH GLAGAH 29 28 96,6
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 21 21 100,0
24 KALITENGAH KALITENGAH 20 20 100,0
25 TURI TURI 19 19 100,0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 18 18 100,0
27 SEKARAN SEKARAN 21 21 100,0
28 MADURAN MADURAN 17 17 100,0
29 LAREN LAREN 20 17 85,0
30 SOLOKURO PAYAMAN 10 9 90,0
31 PACIRAN PACIRAN 9 9 100,0
32 0 TLOGOSADANG 8 8 100,0
33 BRONDONG BRONDONG 10 10 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 474 447 94,3

Sumber: Seksi P3PMK


TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH LAHIR HIDUP Hb < 7 hari BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SUKORAME SUKORAME ### #### ### #### 292 134 87,01 149 107,97 283 96,92 169 109,74 161 116,67 330 113,01
2 BLULUK BLULUK ### #### ### #### 335 142 94,04 179 97,28 321 95,82 169 111,92 165 89,67 334 99,70
3 NGIMBANG NGIMBANG ### #### ### #### 559 254 86,99 250 93,63 504 90,16 278 95,21 281 105,24 559 100,00
4 SAMBENG SAMBENG ### #### ### #### 602 285 92,83 281 95,25 566 94,02 285 92,83 414 140,34 699 116,11
5 MANTUP MANTUP ### #### ### #### 708 379 98,70 313 96,60 692 97,74 398 103,65 327 100,93 725 102,40
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU ### #### ### #### 629 198 61,68 197 63,96 395 62,80 291 90,65 271 87,99 562 89,35
7 SUGIO SUGIO ### #### ### #### 743 298 77,00 285 80,06 583 78,47 360 93,02 316 88,76 676 90,98
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING ### #### ### #### 404 163 79,90 211 105,50 374 92,57 160 78,43 219 109,50 379 93,81
9 0 DRADAH ### #### ### #### 364 189 101,07 171 96,61 360 98,90 190 101,60 169 95,48 359 98,63
10 MODO MODO ### #### ### #### 336 150 88,24 156 93,98 306 91,07 109 64,12 139 83,73 248 73,81
11 0 KARANGPILANG ### #### ### #### 319 144 90,57 171 106,88 315 98,75 145 91,19 167 104,38 312 97,81
12 BABAT BABAT ### #### ### #### 501 266 100,00 246 104,68 512 102,20 295 110,90 271 115,32 566 112,97
13 0 MOROPELANG ### #### ### #### 433 197 80,74 170 89,95 367 84,76 253 103,69 218 115,34 471 108,78
14 0 KARANGKEMBANG ### #### ### #### 342 152 83,98 121 75,16 273 79,82 156 86,19 143 88,82 299 87,43
15 PUCUK PUCUK ### #### ### #### 604 299 94,92 267 92,39 566 93,71 317 100,63 291 100,69 608 100,66
16 SUKODADI SUKODADI ### #### ### #### 472 232 95,08 211 92,54 443 93,86 226 92,62 205 89,91 431 91,31
17 0 SUMBERAJI ### #### ### #### 321 134 81,21 109 69,87 243 75,70 163 98,79 139 89,10 302 94,08
18 LAMONGAN LAMONGAN ### #### ### #### 1013 470 91,62 495 99,00 965 95,26 489 95,32 516 103,20 1005 99,21
19 TIKUNG TIKUNG ### #### ### #### 665 169 50,75 191 57,53 360 54,14 312 93,69 352 106,02 664 99,85
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG### #### ### #### 363 187 90,78 162 103,18 349 96,14 173 83,98 140 89,17 313 86,23
21 DEKET DEKET ### #### ### #### 650 332 101,53 322 99,69 654 100,62 326 99,69 295 91,33 621 95,54
22 GLAGAH GLAGAH ### #### ### #### 581 224 73,20 235 85,45 459 79,00 245 80,07 273 99,27 518 89,16
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN ### #### ### #### 549 283 93,40 276 112,20 559 101,82 302 99,67 274 111,38 576 104,92
24 KALITENGAH KALITENGAH ### #### ### #### 477 242 96,41 207 91,59 449 94,13 262 104,38 237 104,87 499 104,61
25 TURI TURI ### #### ### #### 740 398 102,84 365 103,40 763 103,11 390 100,78 389 110,20 779 105,27
26 KARANGGENENG KARANGGENENG ### #### ### #### 577 301 98,05 275 101,85 576 99,83 329 107,17 290 107,41 619 107,28
27 SEKARAN SEKARAN ### #### ### #### 553 315 103,96 284 113,60 599 108,32 334 110,23 294 117,60 628 113,56
28 MADURAN MADURAN ### #### ### #### 403 201 108,06 187 86,18 388 96,28 222 119,35 212 97,70 434 107,69
29 LAREN LAREN ### #### ### #### 617 326 103,49 309 102,32 635 102,92 362 114,92 348 115,23 710 115,07
30 SOLOKURO PAYAMAN ### #### ### #### 591 238 77,52 206 72,54 444 75,13 281 91,53 273 96,13 554 93,74
31 PACIRAN PACIRAN ### #### ### #### 1195 476 78,94 462 78,04 938 78,49 488 80,93 452 76,35 940 78,66
32 0 TLOGOSADANG ### #### ### #### 638 142 44,51 151 47,34 293 45,92 195 61,13 201 63,01 396 62,07
33 BRONDONG BRONDONG ### #### ### #### 945 372 75,30 384 85,14 756 80,00 451 91,30 477 105,76 928 98,20

JUMLAH (KAB/KOTA) 9591 8930 18521 8292 86,46 7998 89,56 16290 87,95 9125 95,14 8919 99,88 18044 97,42

Sumber: Seksi P3PMK

NB HB < 7 HARI DAN BCG MENGGUNAKAN SASARAN LAHIR HIDUP


TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 SUKORAME SUKORAME 154 147 301 146 95 174 118 320 106 145 94,156 172 117,01 317 105,32 134 87,013 162 110,2 296 98,339 144 93,506 170 115,65 314 104,32
2 BLULUK BLULUK 164 157 321 165 101 162 103 327 102 165 100,61 168 107,01 333 103,74 168 102,44 162 103,18 330 102,8 177 107,93 148 94,268 325 101,25
3 NGIMBANG NGIMBANG 336 321 657 283 84 265 83 548 83 283 84,226 265 82,555 548 83,409 277 82,44 283 88,162 560 85,236 277 82,44 283 88,162 560 85,236
4 SAMBENG SAMBENG 370 353 723 330 89 292 83 622 86 292 78,919 280 79,32 572 79,115 298 80,541 291 82,436 589 81,466 301 81,351 293 83,003 594 82,158
5 MANTUP MANTUP 329 314 643 414 126 305 97 719 112 418 127,05 304 96,815 722 112,29 398 120,97 306 97,452 704 109,49 407 123,71 315 100,32 722 112,29
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 354 338 692 280 79 280 83 560 81 263 74,294 258 76,331 521 75,289 251 70,904 257 76,036 508 73,41 251 70,904 257 76,036 508 73,41
7 SUGIO SUGIO 421 402 823 293 70 324 81 617 75 292 69,359 293 72,886 585 71,081 347 82,423 348 86,567 695 84,447 347 82,423 348 86,567 695 84,447
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 204 195 399 157 77 206 106 363 91 164 80,392 197 101,03 361 90,476 161 78,922 203 104,1 364 91,228 143 70,098 210 107,69 353 88,471
9 0 DRADAH 183 174 357 206 113 177 102 383 107 196 107,1 189 108,62 385 107,84 226 123,5 176 101,15 402 112,61 223 121,86 177 101,72 400 112,04
10 MODO MODO 193 184 377 142 74 158 86 300 80 133 68,912 145 78,804 278 73,74 155 80,311 126 68,478 281 74,536 155 80,311 126 68,478 281 74,536
11 0 KARANGPILANG 153 146 299 146 95 153 105 299 100 148 96,732 147 100,68 295 98,662 152 99,346 147 100,68 299 100 152 99,346 147 100,68 299 100
12 BABAT BABAT 255 244 499 259 102 220 90 479 96 251 98,431 232 95,082 483 96,794 284 111,37 248 101,64 532 106,61 271 106,27 241 98,77 512 102,61
13 0 MOROPELANG 197 188 385 218 111 214 114 432 112 247 125,38 215 114,36 462 120 226 114,72 174 92,553 400 103,9 221 112,18 173 92,021 394 102,34
14 0 KARANGKEMBANG 135 128 263 140 104 140 109 280 106 138 102,22 134 104,69 272 103,42 156 115,56 113 88,281 269 102,28 156 115,56 113 88,281 269 102,28
15 PUCUK PUCUK 302 288 590 321 106 282 98 603 102 315 104,3 288 100 603 102,2 310 102,65 284 98,611 594 100,68 308 101,99 288 100 596 101,02
16 SUKODADI SUKODADI 223 213 436 212 95 228 107 440 101 210 94,17 214 100,47 424 97,248 195 87,444 224 105,16 419 96,101 195 87,444 224 105,16 419 96,101
17 0 SUMBERAJI 166 159 325 154 93 133 84 287 88 149 89,759 121 76,101 270 83,077 152 91,566 107 67,296 259 79,692 153 92,169 106 66,667 259 79,692
18 LAMONGAN LAMONGAN 502 479 981 488 97 517 108 1.005 102 488 97,211 515 107,52 1.003 102,24 486 96,813 519 108,35 1.005 102,45 487 97,012 520 108,56 1.007 102,65
19 TIKUNG TIKUNG 319 304 623 341 107 336 111 677 109 335 105,02 340 111,84 675 108,35 335 105,02 343 112,83 678 108,83 311 97,492 295 97,039 606 97,271
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 173 165 338 185 107 179 108 364 108 183 105,78 173 104,85 356 105,33 185 106,94 176 106,67 361 106,8 185 106,94 176 106,67 361 106,8
21 DEKET DEKET 317 303 620 261 82 318 105 579 93 258 81,388 319 105,28 577 93,065 321 101,26 352 116,17 673 108,55 320 100,95 349 115,18 669 107,9
22 GLAGAH GLAGAH 270 257 527 255 94 259 101 514 98 241 89,259 257 100 498 94,497 265 98,148 266 103,5 531 100,76 264 97,778 263 102,33 527 100
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 256 245 501 264 103 254 104 518 103 264 103,13 277 113,06 541 107,98 280 109,38 286 116,73 566 112,97 280 109,38 286 116,73 566 112,97
24 KALITENGAH KALITENGAH 232 221 453 257 111 232 105 489 108 261 112,5 240 108,6 501 110,6 253 109,05 261 118,1 514 113,47 244 105,17 252 114,03 496 109,49
25 TURI TURI 368 351 719 376 102 405 115 781 109 376 102,17 405 115,38 781 108,62 388 105,43 362 103,13 750 104,31 388 105,43 362 103,13 750 104,31
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 283 270 553 348 123 322 119 670 121 343 121,2 319 118,15 662 119,71 336 118,73 299 110,74 635 114,83 309 109,19 263 97,407 572 103,44
27 SEKARAN SEKARAN 258 246 504 306 119 280 114 586 116 316 122,48 270 109,76 586 116,27 312 120,93 277 112,6 589 116,87 307 118,99 278 113,01 585 116,07
28 MADURAN MADURAN 203 193 396 217 107 194 101 411 104 218 107,39 186 96,373 404 102,02 207 101,97 200 103,63 407 102,78 207 101,97 201 104,15 408 103,03
29 LAREN LAREN 282 269 551 387 137 384 143 771 140 379 134,4 384 142,75 763 138,48 294 104,26 270 100,37 564 102,36 258 91,489 232 86,245 490 88,929
30 SOLOKURO PAYAMAN 305 291 596 291 95 283 97 574 96 273 89,508 275 94,502 548 91,946 241 79,016 259 89,003 500 83,893 241 79,016 259 89,003 500 83,893
31 PACIRAN PACIRAN 483 461 944 473 98 465 101 938 99 469 97,101 467 101,3 936 99,153 470 97,308 468 101,52 938 99,364 459 95,031 460 99,783 919 97,352
32 0 TLOGOSADANG 216 206 422 215 100 210 102 425 101 220 101,85 207 100,49 427 101,18 206 95,37 214 103,88 420 99,526 201 93,056 210 101,94 411 97,393
33 BRONDONG BRONDONG 479 457 936 446 93 480 105 926 99 446 93,111 476 104,16 922 98,504 446 93,111 475 103,94 921 98,397 439 91,649 475 103,94 914 97,65

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.085 8.669 17.754 8.976 99 8.831 102 17.807 100 8.879 97,733 8.732 100,73 17.611 99,195 8.915 98,129 8.638 99,642 17.553 98,868 8.781 96,654 8.500 98,051 17.281 97,336

Sumber: Seksi P3PMK


Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 SUKORAME SUKORAME 154 147 301 132 85,71 107 72,79 239 79,40 613 585 1.198 425 69,33 445 76,07 870 72,62 767 732 1.499 557 72,62 552 75,41 1.109 73,98
2 BLULUK BLULUK 164 157 321 157 95,73 130 82,80 287 89,41 653 622 1.275 520 79,63 485 77,97 1.005 78,82 817 779 1.596 677 82,86 615 78,95 1.292 80,95
3 NGIMBANG NGIMBANG 336 321 657 272 80,95 295 91,90 567 86,30 1.333 1.272 2.605 1.145 85,90 1.166 91,67 2.311 88,71 1.669 1.593 3.262 1.417 84,90 1.461 91,71 2.878 88,23
4 SAMBENG SAMBENG 370 353 723 274 74,05 275 77,90 549 75,93 1.466 1.400 2.866 1.106 75,44 1.030 73,57 2.136 74,53 1.836 1.753 3.589 1.380 75,16 1.305 74,44 2.685 74,81
5 MANTUP MANTUP 329 314 643 263 79,94 394 125,48 657 102,18 1.304 1.245 2.549 1.034 79,29 1.552 124,66 2.586 101,45 1.633 1.559 3.192 1.297 79,42 1.946 124,82 3.243 101,60
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 354 338 692 313 88,37 347 102,57 660 95,31 1.406 1.341 2.747 1.415 100,64 1.224 91,28 2.639 96,07 1.760 1.679 3.439 1.728 98,17 1.571 93,55 3.299 95,92
7 SUGIO SUGIO 421 402 823 400 95,01 396 98,51 796 96,72 1.673 1.596 3.269 1.306 78,06 1.333 83,52 2.639 80,73 2.094 1.998 4.092 1.706 81,47 1.729 86,54 3.435 83,94
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 204 195 399 223 109,31 241 123,59 464 116,29 811 774 1.585 642 79,16 616 79,59 1.258 79,37 1.015 969 1.984 865 85,22 857 88,44 1.722 86,79
9 0 DRADAH 183 174 357 183 100,00 171 98,28 354 99,16 724 691 1.415 626 86,46 653 94,50 1.279 90,39 907 865 1.772 809 89,20 824 95,26 1.633 92,16
10 MODO MODO 193 184 377 171 88,60 197 107,07 368 97,61 764 729 1.493 573 75,00 611 83,81 1.184 79,30 957 913 1.870 744 77,74 808 88,50 1.552 82,99
11 0 KARANGPILANG 153 146 299 135 88,24 135 92,47 270 90,30 605 577 1.182 514 84,96 517 89,60 1.031 87,23 758 723 1.481 649 85,62 652 90,18 1.301 87,85
12 BABAT BABAT 255 244 499 277 108,63 307 125,82 584 117,03 1.013 966 1.979 944 93,19 987 102,17 1.931 97,57 1.268 1.210 2.478 1.221 96,29 1.294 106,94 2.515 101,49
13 0 MOROPELANG 197 188 385 188 95,43 166 88,30 354 91,95 782 747 1.529 639 81,71 542 72,56 1.181 77,24 979 935 1.914 827 84,47 708 75,72 1.535 80,20
14 0 KARANGKEMBANG 135 128 263 140 103,70 162 126,56 302 114,83 533 509 1.042 258 48,41 427 83,89 685 65,74 668 637 1.305 398 59,58 589 92,46 987 75,63
15 PUCUK PUCUK 302 288 590 300 99,34 380 131,94 680 115,25 1.196 1.142 2.338 1.109 92,73 1.164 101,93 2.273 97,22 1.498 1.430 2.928 1.409 94,06 1.544 107,97 2.953 100,85
16 SUKODADI SUKODADI 223 213 436 161 72,20 181 84,98 342 78,44 887 846 1.733 497 56,03 627 74,11 1.124 64,86 1.110 1.059 2.169 658 59,28 808 76,30 1.466 67,59
17 0 SUMBERAJI 166 159 325 153 92,17 167 105,03 320 98,46 660 629 1.289 635 96,21 667 106,04 1.302 101,01 826 788 1.614 788 95,40 834 105,84 1.622 100,50
18 LAMONGAN LAMONGAN 502 479 981 352 70,12 435 90,81 787 80,22 1.993 1.902 3.895 1.694 85,00 2.097 110,25 3.791 97,33 2.495 2.381 4.876 2.046 82,00 2.532 106,34 4.578 93,89
19 TIKUNG TIKUNG 319 304 623 336 105,33 290 95,39 626 100,48 1.265 1.207 2.472 1.264 99,92 1.241 102,82 2.505 101,33 1.584 1.511 3.095 1.600 101,01 1.531 101,32 3.131 101,16
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG173 165 338 170 98,27 215 130,30 385 113,91 684 653 1.337 629 91,96 625 95,71 1.254 93,79 857 818 1.675 799 93,23 840 102,69 1.639 97,85
21 DEKET DEKET 317 303 620 329 103,79 345 113,86 674 108,71 1.258 1.200 2.458 1.032 82,03 1.114 92,83 2.146 87,31 1.575 1.503 3.078 1.361 86,41 1.459 97,07 2.820 91,62
22 GLAGAH GLAGAH 270 257 527 314 116,30 282 109,73 596 113,09 1.070 1.022 2.092 1.094 102,24 1.150 112,52 2.244 107,27 1.340 1.279 2.619 1.408 105,07 1.432 111,96 2.840 108,44
23 KARANGBINANGUNKARANGBINANGUN 256 245 501 323 126,17 289 117,96 612 122,16 1.016 969 1.985 973 95,77 903 93,19 1.876 94,51 1.272 1.214 2.486 1.296 101,89 1.192 98,19 2.488 100,08
24 KALITENGAH KALITENGAH 232 221 453 240 103,45 310 140,27 550 121,41 919 877 1.796 739 80,41 852 97,15 1.591 88,59 1.151 1.098 2.249 979 85,06 1.162 105,83 2.141 95,20
25 TURI TURI 368 351 719 350 95,11 324 92,31 674 93,74 1.459 1.393 2.852 1.385 94,93 1.296 93,04 2.681 94,00 1.827 1.744 3.571 1.735 94,96 1.620 92,89 3.355 93,95
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 283 270 553 282 99,65 265 98,15 547 98,92 1.120 1.069 2.189 1.035 92,41 1.053 98,50 2.088 95,39 1.403 1.339 2.742 1.317 93,87 1.318 98,43 2.635 96,10
27 SEKARAN SEKARAN 258 246 504 106 41,09 161 65,45 267 52,98 1.023 977 2.000 500 48,88 702 71,85 1.202 60,10 1.281 1.223 2.504 606 47,31 863 70,56 1.469 58,67
28 MADURAN MADURAN 203 193 396 212 104,43 184 95,34 396 100,00 803 767 1.570 814 101,37 777 101,30 1.591 101,34 1.006 960 1.966 1.026 101,99 961 100,10 1.987 101,07
29 LAREN LAREN 282 269 551 316 112,06 306 113,75 622 112,89 1.117 1.066 2.183 1.015 90,87 1.099 103,10 2.114 96,84 1.399 1.335 2.734 1.331 95,14 1.405 105,24 2.736 100,07
30 SOLOKURO PAYAMAN 305 291 596 240 78,69 223 76,63 463 77,68 1.211 1.156 2.367 1.225 101,16 1.151 99,57 2.376 100,38 1.516 1.447 2.963 1.465 96,64 1.374 94,96 2.839 95,82
31 PACIRAN PACIRAN 483 461 944 575 119,05 600 130,15 1.175 124,47 1.917 1.830 3.747 1.923 100,31 2.194 119,89 4.117 109,87 2.400 2.291 4.691 2.498 104,08 2.794 121,96 5.292 112,81
32 0 TLOGOSADANG 216 206 422 165 76,39 220 106,80 385 91,23 858 819 1.677 1.255 146,27 1.036 126,50 2.291 136,61 1.074 1.025 2.099 1.420 132,22 1.256 122,54 2.676 127,49
33 BRONDONG BRONDONG 479 457 936 397 82,88 466 101,97 863 92,20 1.899 1.812 3.711 1.486 78,25 1.469 81,07 2.955 79,63 2.378 2.269 4.647 1.883 79,18 1.935 85,28 3.818 82,16

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.085 8.669 17.754 8.449 93,00 8.966 103,42 17.415 98,09 36.035 34.390 70.425 31.451 87,28 32.805 95,39 64.256 91,24 45.120 43.059 88.179 39.900 88,43 41.771 97,01 81.671 92,62

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kab. Lamongan


Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)


JUMLAH BADUTA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SUKORAME SUKORAME 294 304 598 192 173 364 65,2 56,8 60,9 0 0,0 0 0,0 0 0,0
2 BLULUK BLULUK 313 324 637 221 214 435 70,7 66 68,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 NGIMBANG NGIMBANG 640 661 1.301 484 477 961 75,6 72 73,9 0 0,0 0 0,0 0 0,0
4 SAMBENG SAMBENG 705 727 1.432 497 511 1.008 70,4 70 70,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 MANTUP MANTUP 627 647 1.274 457 659 1.117 73,0 102 87,7 0 0,0 0 0,0 0 0,0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 675 697 1.372 450 483 933 66,7 69 68,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
7 SUGIO SUGIO 803 829 1.632 638 610 1.249 79,5 74 76,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 389 402 791 258 265 523 66,2 66 66,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0
9 0 DRADAH 348 359 707 331 321 652 95,2 89 92,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
10 MODO MODO 367 379 746 274 296 570 74,7 78 76,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0
11 0 KARANGPILANG 291 301 592 234 236 470 80,3 78 79,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0
12 BABAT BABAT 486 502 988 473 457 929 97,2 91 94,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0
13 0 MOROPELANG 376 388 764 335 362 697 89,0 93 91,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
14 0 KARANGKEMBANG 257 265 522 250 225 474 97,1 85 90,9 0 0,0 0 0,0 0 0,0
15 PUCUK PUCUK 575 593 1.168 544 565 1.109 94,7 95 94,9 0 0,0 0 0,0 0 0,0
16 SUKODADI SUKODADI 426 440 866 395 387 782 92,7 88 90,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0
17 0 SUMBERAJI 317 327 644 312 316 627 98,4 97 97,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0
18 LAMONGAN LAMONGAN 957 988 1.945 597 607 1.204 62,4 61 61,9 0 0,0 0 0,0 0 0,0
19 TIKUNG TIKUNG 608 627 1.235 597 602 1.199 98,2 96 97,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 329 340 669 290 298 588 88,2 88 87,8 0 0,0 0 0,0 0 0,0
21 DEKET DEKET 604 624 1.228 508 531 1.039 84,1 85 84,6 0 0,0 0 0,0 0 0,0
22 GLAGAH GLAGAH 514 531 1.045 481 514 995 93,5 97 95,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 488 504 992 474 464 938 97,1 92 94,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0
24 KALITENGAH KALITENGAH 442 456 898 420 490 910 95,0 107 101,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0
25 TURI TURI 701 724 1.425 715 670 1.385 101,9 93 97,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 539 556 1.095 472 439 911 87,6 79 83,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
27 SEKARAN SEKARAN 492 508 1.000 345 367 712 70,1 72 71,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
28 MADURAN MADURAN 386 398 784 415 457 872 107,6 115 111,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
29 LAREN LAREN 537 554 1.091 588 562 1.150 109,5 101 105,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0
30 SOLOKURO PAYAMAN 582 600 1.182 509 510 1.019 87,4 85 86,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
31 PACIRAN PACIRAN 921 951 1.872 839 1.005 1.844 91,1 106 98,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0
32 0 TLOGOSADANG 412 425 837 432 505 937 104,9 119 112,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
33 BRONDONG BRONDONG 912 942 1.854 783 908 1.691 85,9 96 91,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 17.312 17.873 35.185 14.809 15.484 30.292 85,5 87 86,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 46

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKORAME SUKORAME 613 585 1.198 458 74,7 464 79,3 922 77,0
2 BLULUK BLULUK 653 622 1.275 437 66,9 420 67,5 857 67,2
3 NGIMBANG NGIMBANG 1.333 1.272 2.605 1.094 82,1 1.167 91,7 2.261 86,8
4 SAMBENG SAMBENG 1.466 1.400 2.866 670 45,7 657 46,9 1.327 46,3
5 MANTUP MANTUP 1.304 1.245 2.549 1.324 101,5 1.240 99,6 2.564 100,6
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 1.406 1.341 2.747 1.461 103,9 1.477 110,1 2.938 107,0
7 SUGIO SUGIO 1.673 1.596 3.269 1.313 78,5 1.311 82,1 2.624 80,3
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 811 774 1.585 807 99,5 773 99,9 1.580 99,7
9 0 DRADAH 724 691 1.415 616 85,1 611 88,4 1.227 86,7
10 MODO MODO 764 729 1.493 483 63,2 483 66,3 966 64,7
11 0 KARANGPILANG 605 577 1.182 579 95,7 577 100,0 1.156 97,8
12 BABAT BABAT 1.013 966 1.979 960 94,8 979 101,3 1.939 98,0
13 0 MOROPELANG 782 747 1.529 761 97,3 777 104,0 1.538 100,6
14 0 KARANGKEMBANG 533 509 1.042 666 125,0 640 125,7 1.306 125,3
15 PUCUK PUCUK 1.196 1.142 2.338 416 34,8 421 36,9 837 35,8
16 SUKODADI SUKODADI 887 846 1.733 786 88,6 703 83,1 1.489 85,9
17 0 SUMBERAJI 660 629 1.289 640 97,0 648 103,0 1.288 99,9
18 LAMONGAN LAMONGAN 1.993 1.902 3.895 1.791 89,9 1.813 95,3 3.604 92,5
19 TIKUNG TIKUNG 1.265 1.207 2.472 1.303 103,0 1.338 110,9 2.641 106,8
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 684 653 1.337 538 78,7 596 91,3 1.134 84,8
21 DEKET DEKET 1.258 1.200 2.458 1.360 108,1 1.383 115,3 2.743 111,6
22 GLAGAH GLAGAH 1.070 1.022 2.092 899 84,0 933 91,3 1.832 87,6
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 1.016 969 1.985 1.029 101,3 937 96,7 1.966 99,0
24 KALITENGAH KALITENGAH 919 877 1.796 771 83,9 766 87,3 1.537 85,6
25 TURI TURI 1.459 1.393 2.852 1.233 84,5 1.189 85,4 2.422 84,9
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 1.120 1.069 2.189 1.046 93,4 944 88,3 1.990 90,9
27 SEKARAN SEKARAN 1.023 977 2.000 1.081 105,7 1.109 113,5 2.190 109,5
28 MADURAN MADURAN 803 767 1.570 816 101,6 766 99,9 1.582 100,8
29 LAREN LAREN 1.117 1.066 2.183 1.164 104,2 1.155 108,3 2.319 106,2
30 SOLOKURO PAYAMAN 1.211 1.156 2.367 1.032 85,2 1.004 86,9 2.036 86,0
31 PACIRAN PACIRAN 1.917 1.830 3.747 2.170 113,2 2.204 120,4 4.374 116,7
32 0 TLOGOSADANG 858 819 1.677 580 67,6 576 70,3 1.156 68,9
33 BRONDONG BRONDONG 1.899 1.812 3.711 1.681 88,5 1.590 87,7 3.271 88,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 36.035 34.390 70.425 31.965 88,7 31.651 92,0 63.616 90,3

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dineks Kab. Lamongan


TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

BALITA
JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLA % JUMLA % JUMLA %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 H
13 14 H
15 16 H
17 18
1 SUKORAME SUKORAME 767 732 1.499 433 450 883 56,5 61,5 58,9 6 1,4 7 1,6 13 1,5
2 BLULUK BLULUK 817 779 1.596 551 508 1.059 67,4 65 66,3 7 1,3 3 0,6 10 0,9
3 NGIMBANG NGIMBANG 1.669 1.593 3.262 1.168 1.190 2.358 70,0 75 72,3 2 0,2 4 0,3 6 0,3
4 SAMBENG SAMBENG 1.836 1.753 3.589 1.217 1.250 2.467 66,3 71 68,7 10 0,8 10 0,8 20 0,8
5 MANTUP MANTUP 1.633 1.559 3.192 1.065 1.543 2.608 65,2 99 81,7 2 0,2 3 0,2 5 0,2
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 1.760 1.679 3.439 1.523 1.440 2.963 86,5 86 86,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
7 SUGIO SUGIO 2.094 1.998 4.092 1.469 1.385 2.854 70,1 69 69,7 3 0,2 6 0,4 9 0,3
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 1.015 969 1.984 676 661 1.337 66,6 68 67,4 3 0,4 3 0,5 6 0,4
9 0 DRADAH 907 865 1.772 770 758 1.528 84,9 88 86,2 10 1,3 15 2,0 25 1,6
10 MODO MODO 957 913 1.870 598 647 1.245 62,5 71 66,6 5 0,8 6 0,9 11 0,9
11 0 KARANGPILANG 758 723 1.481 657 661 1.318 86,6 91 89,0 2 0,3 5 0,8 7 0,5
12 BABAT BABAT 1.268 1.210 2.478 1.248 1.175 2.424 98,4 97 97,8 4 0,3 4 0,3 8 0,3
13 0 MOROPELANG 979 935 1.914 655 720 1.374 66,9 77 71,8 3 0,5 5 0,7 8 0,6
14 0 KARANGKEMBANG 668 637 1.305 570 523 1.092 85,3 82 83,7 2 0,4 1 0,2 3 0,3
15 PUCUK PUCUK 1.498 1.430 2.928 1.188 1.263 2.450 79,3 88 83,7 0 0,0 0 0,0 0 0,0
16 SUKODADI SUKODADI 1.110 1.059 2.169 987 968 1.955 88,9 91 90,1 5 0,5 9 0,9 14 0,7
17 0 SUMBERAJI 826 788 1.614 742 750 1.492 89,9 95 92,4 7 0,9 8 1,1 15 1,0
18 LAMONGAN LAMONGAN 2.495 2.381 4.876 1.618 1.772 3.390 64,8 74 69,5 3 0,2 4 0,2 7 0,2
19 TIKUNG TIKUNG 1.584 1.511 3.095 1.601 1.578 3.179 101,1 104 102,7 6 0,4 5 0,3 11 0,3
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 857 818 1.675 643 668 1.310 75,0 82 78,2 3 0,5 7 1,0 10 0,8
21 DEKET DEKET 1.575 1.503 3.078 1.266 1.322 2.588 80,3 88 84,1 9 0,7 4 0,3 13 0,5
22 GLAGAH GLAGAH 1.340 1.279 2.619 1.176 1.220 2.396 87,8 95 91,5 5 0,4 4 0,3 9 0,4
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 1.272 1.214 2.486 1.171 1.130 2.301 92,0 93 92,5 6 0,5 6 0,5 12 0,5
24 KALITENGAH KALITENGAH 1.151 1.098 2.249 938 1.090 2.028 81,5 99 90,2 1 0,1 5 0,5 6 0,3
25 TURI TURI 1.827 1.744 3.571 1.650 1.542 3.192 90,3 88 89,4 4 0,2 3 0,2 7 0,2
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 1.403 1.339 2.742 1.086 1.077 2.163 77,4 80 78,9 4 0,4 9 0,8 13 0,6
27 SEKARAN SEKARAN 1.281 1.223 2.504 862 919 1.780 67,3 75 71,1 4 0,5 6 0,7 10 0,6
28 MADURAN MADURAN 1.006 960 1.966 930 956 1.886 92,4 100 95,9 13 1,4 7 0,7 20 1,1
29 LAREN LAREN 1.399 1.335 2.734 1.357 1.330 2.686 97,0 100 98,2 2 0,1 4 0,3 6 0,2
30 SOLOKURO PAYAMAN 1.516 1.447 2.963 1.354 1.300 2.653 89,3 90 89,5 4 0,3 2 0,2 6 0,2
31 PACIRAN PACIRAN 2.400 2.291 4.691 2.062 2.408 4.470 85,9 105 95,3 13 0,6 18 0,7 31 0,7
32 0 TLOGOSADANG 1.074 1.025 2.099 1.296 1.083 2.379 120,6 106 113,3 3 0,2 3 0,3 6 0,3
33 BRONDONG BRONDONG 2.378 2.269 4.647 2.313 1.925 4.238 97,3 85 91,2 13 0,6 20 1,0 33 0,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 45.120 43.059 88.179 36.836 37.210 74.046 81,6 86 84,0 164 0,4 196 0,5 360 0,5

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

KASUS BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DITEMUKAN
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKORAME SUKORAME 10 3 13 10 100,0 3 100,0 13 100,0
2 BLULUK BLULUK 3 1 4 3 100,0 1 100,0 4 100,0
3 NGIMBANG NGIMBANG 1 - 1 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0
4 SAMBENG SAMBENG 16 17 33 16 100,0 17 100,0 33 100,0
5 MANTUP MANTUP 5 4 9 5 100,0 4 100,0 9 100,0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
7 SUGIO SUGIO 1 - 1 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 7 3 10 7 100,0 3 100,0 10 100,0
9 0 DRADAH 10 13 23 10 100,0 13 100,0 23 100,0
10 MODO MODO 7 6 13 7 100,0 6 100,0 13 100,0
11 0 KARANGPILANG 3 5 8 3 100,0 5 100,0 8 100,0
12 BABAT BABAT 9 5 14 9 100,0 5 100,0 14 100,0
13 0 MOROPELANG 3 7 10 3 100,0 7 100,0 10 100,0
14 0 KARANGKEMBANG 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0
15 PUCUK PUCUK 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
16 SUKODADI SUKODADI - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
17 0 SUMBERAJI 6 6 12 6 100,0 6 100,0 12 100,0
18 LAMONGAN LAMONGAN 6 4 10 6 100,0 4 100,0 10 100,0
19 TIKUNG TIKUNG 4 2 6 4 100,0 2 100,0 6 100,0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 2 - 2 2 100,0 - #DIV/0! 2 100,0
21 DEKET DEKET 3 1 4 3 100,0 1 100,0 4 100,0
22 GLAGAH GLAGAH 6 7 13 6 100,0 7 100,0 13 100,0
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 3 4 7 3 100,0 4 100,0 7 100,0
24 KALITENGAH KALITENGAH - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
25 TURI TURI 1 2 3 1 100,0 2 100,0 3 100,0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
27 SEKARAN SEKARAN - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
28 MADURAN MADURAN 6 3 9 6 100,0 3 100,0 9 100,0
29 LAREN LAREN 1 6 7 1 100,0 6 100,0 7 100,0
30 SOLOKURO PAYAMAN - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
31 PACIRAN PACIRAN - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
32 0 TLOGOSADANG - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
33 BRONDONG BRONDONG - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 116 101 217 116 100,0 101 100,0 217 100,0

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P MENDAPAT
PELAYANAN
JUMLAH %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % KESEHATAN
(PENJARINGAN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SUKORAME SUKORAME 107 109 216 107 100,0 109 100,0 216 100,0 13 13 100,0
2 BLULUK BLULUK 130 144 274 130 100,0 144 100,0 274 100,0 20 20 100,0
3 NGIMBANG NGIMBANG 315 320 635 315 100,0 320 100,0 635 100,0 38 38 100,0
4 SAMBENG SAMBENG 351 309 660 351 100,0 309 100,0 660 100,0 53 53 100,0
5 MANTUP MANTUP 280 217 497 280 100,0 217 100,0 497 100,0 35 35 100,0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 319 299 618 319 100,0 299 100,0 618 100,0 46 46 100,0
7 SUGIO SUGIO 374 357 731 374 100,0 357 100,0 731 100,0 66 66 100,0
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 196 239 435 196 100,0 239 100,0 435 100,0 27 27 100,0
9 0 DRADAH 188 154 342 188 100,0 154 100,0 342 100,0 20 20 100,0
10 MODO MODO 185 175 360 185 100,0 175 100,0 360 100,0 28 28 100,0
11 0 KARANGPILANG 136 118 254 136 100,0 118 100,0 254 100,0 18 18 100,0
12 BABAT BABAT 367 287 654 367 100,0 287 100,0 654 100,0 26 26 100,0
13 0 MOROPELANG 257 280 537 257 100,0 280 100,0 537 100,0 28 28 100,0
14 0 KARANGKEMBANG 138 159 297 138 100,0 159 100,0 297 100,0 18 18 100,0
15 PUCUK PUCUK 274 318 592 274 100,0 318 100,0 592 100,0 47 47 100,0
16 SUKODADI SUKODADI 215 241 456 215 100,0 241 100,0 456 100,0 26 26 100,0
17 0 SUMBERAJI 147 125 272 147 100,0 125 100,0 272 100,0 17 17 100,0
18 LAMONGAN LAMONGAN 687 682 1.369 687 100,0 682 100,0 1.369 100,0 44 44 100,0
19 TIKUNG TIKUNG 267 289 556 267 100,0 289 100,0 556 100,0 38 38 100,0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 147 138 285 147 100,0 138 100,0 285 100,0 30 30 100,0
21 DEKET DEKET 262 277 539 262 100,0 277 100,0 539 100,0 33 33 100,0
22 GLAGAH GLAGAH 305 283 588 305 100,0 283 100,0 588 100,0 65 65 100,0
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 240 251 491 240 100,0 251 100,0 491 100,0 39 39 100,0
24 KALITENGAH KALITENGAH 254 218 472 254 100,0 218 100,0 472 100,0 35 35 100,0
25 TURI TURI 378 339 717 378 100,0 339 100,0 717 100,0 52 52 100,0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 281 290 571 281 100,0 290 100,0 571 100,0 36 36 100,0
27 SEKARAN SEKARAN 246 275 521 246 100,0 275 100,0 521 100,0 44 44 100,0
28 MADURAN MADURAN 239 223 462 239 100,0 223 100,0 462 100,0 36 36 100,0
29 LAREN LAREN 256 292 548 256 100,0 292 100,0 548 100,0 56 56 100,0
30 SOLOKURO PAYAMAN 317 341 658 317 100,0 341 100,0 658 100,0 38 38 100,0
31 PACIRAN PACIRAN 547 547 1.094 547 100,0 547 100,0 1.094 100,0 37 37 100,0
32 0 TLOGOSADANG 474 308 782 474 100,0 308 100,0 782 100,0 20 20 100,0
33 BRONDONG BRONDONG 576 31 607 576 100,0 31 100,0 607 100,0 57 57 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.455 8.635 18.090 9.455 100,0 8.635 100,0 18.090 100,0 1.186 1.186 100,0
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100,0 100,0 100,0

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dineks Kab. Lamongan


TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO KECAMATAN PUSKESMAS PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/
TUMPATAN GIGI TETAP
TETAP PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 SUKORAME SUKORAME 247 178 1,4
2 BLULUK BLULUK 274 210 1,3
3 NGIMBANG NGIMBANG 785 322 2,4
4 SAMBENG SAMBENG 72 68 1,1
5 MANTUP MANTUP 272 527 0,5
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 247 178 1,4
7 SUGIO SUGIO 200 312 0,6
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 75 683 0,1
9 0 DRADAH 62 275 0,2
10 MODO MODO 743 61 12,2
11 0 KARANGPILANG 362 53 6,8
12 BABAT BABAT 423 342 1,2
13 0 MOROPELANG 72 374 0,2
14 0 KARANGKEMBANG 47 68 0,7
15 PUCUK PUCUK 25 102 0,2
16 SUKODADI SUKODADI 97 166 0,6
17 0 SUMBERAJI 109 171 0,6
18 LAMONGAN LAMONGAN 728 461 1,6
19 TIKUNG TIKUNG 142 232 0,6
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 398 269 1,5
21 DEKET DEKET 250 139 1,8
22 GLAGAH GLAGAH 247 284 0,9
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 274 382 0,7
24 KALITENGAH KALITENGAH 785 421 1,9
25 TURI TURI 72 114 0,6
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 272 249 1,1
27 SEKARAN SEKARAN 247 226 1,1
28 MADURAN MADURAN 200 253 0,8
29 LAREN LAREN 75 53 1,4
30 SOLOKURO PAYAMAN 62 83 0,7
31 PACIRAN PACIRAN 743 701 1,1
32 0 TLOGOSADANG 362 352 1,0
33 BRONDONG BRONDONG 423 547 0,8

JUMLAH (KAB/ KOTA) 9.392 8.856 1,1

Sumber: Seksi Kesehatan Dasar dan Penunjang


TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 SUKORAME SUKORAME 16 0,0 0,0 260 342 602 175 67,3 143 41,8 318 52,8 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
2 BLULUK BLULUK 20 0,0 0,0 357 460 817 242 67,8 210 45,7 452 55,3 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
3 NGIMBANG NGIMBANG 36 0,0 0,0 540 754 1.294 247 45,7 370 49,1 617 47,7 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
4 SAMBENG SAMBENG 52 0,0 0,0 374 386 760 247 66,0 198 51,3 445 58,6 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
5 MANTUP MANTUP 36 0,0 0,0 550 442 992 248 45,1 210 47,5 458 46,2 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 46 0,0 0,0 330 375 705 215 65,2 168 44,8 383 54,3 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
7 SUGIO SUGIO 65 0,0 0,0 540 325 865 245 45,4 345 106,2 590 68,2 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 46 0,0 0,0 452 455 907 161 35,6 241 53,0 402 44,3 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
9 0 DRADAH 20 0,0 0,0 218 204 422 127 58,3 190 93,1 317 75,1 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
10 MODO MODO 46 0,0 0,0 252 217 469 141 56,0 211 97,2 352 75,1 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
11 0 KARANGPILANG 22 0,0 0,0 147 155 302 86 58,5 78 50,3 164 54,3 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
12 BABAT BABAT 64 0,0 0,0 785 680 1.465 341 43,4 345 50,7 686 46,8 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
13 0 MOROPELANG 32 0,0 0,0 340 355 695 209 61,5 313 88,2 522 75,1 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
14 0 KARANGKEMBANG 28 0,0 0,0 150 147 297 88 58,7 90 61,2 178 59,9 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
15 PUCUK PUCUK 45 0,0 0,0 554 673 1.227 207 37,4 311 46,2 518 42,2 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
16 SUKODADI SUKODADI 46 0,0 0,0 410 345 755 148 36,1 222 64,3 370 49,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
17 0 SUMBERAJI 46 0,0 0,0 362 423 785 94 26,0 140 33,1 234 29,8 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
18 LAMONGAN LAMONGAN 42 0,0 0,0 875 975 1.850 478 54,6 723 74,2 1.201 64,9 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
19 TIKUNG TIKUNG 38 0,0 0,0 470 536 1.006 202 43,0 302 56,3 504 50,1 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 30 0,0 0,0 456 554 1.010 384 84,2 576 104,0 960 95,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
21 DEKET DEKET 33 0,0 0,0 473 320 793 212 44,8 317 99,1 529 66,7 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
22 GLAGAH GLAGAH 57 0,0 0,0 572 490 1.062 200 35,0 300 61,2 500 47,1 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 39 0,0 0,0 357 457 814 160 44,8 240 52,5 400 49,1 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
24 KALITENGAH KALITENGAH 35 0,0 0,0 520 620 1.140 266 51,2 400 64,5 666 58,4 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
25 TURI TURI 53 0,0 0,0 540 511 1.051 296 54,8 444 86,9 740 70,4 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 37 0,0 0,0 245 355 600 82 33,5 122 34,4 204 34,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
27 SEKARAN SEKARAN 44 0,0 0,0 365 342 707 212 58,1 318 93,0 530 75,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
28 MADURAN MADURAN 36 0,0 0,0 450 421 871 261 58,0 392 93,1 653 75,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
29 LAREN LAREN 55 0,0 0,0 340 526 866 158 46,5 238 45,2 396 45,7 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
30 SOLOKURO PAYAMAN 36 0,0 0,0 262 231 493 148 56,5 222 96,1 370 75,1 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
31 PACIRAN PACIRAN 57 0,0 0,0 647 670 1.317 320 49,5 479 71,5 799 60,7 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
32 0 TLOGOSADANG 28 0,0 0,0 360 337 697 209 58,1 314 93,2 523 75,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
33 BRONDONG BRONDONG 58 0,0 0,0 775 770 1.545 449 57,9 673 87,4 1.122 72,6 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

JUMLAH (KAB/ KOTA) 1.344 - 0,0 - 0,0 14.328 14.853 29.181 7.258 50,7 9.845 66,3 17.103 58,6 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

Sumber: Seksi Kesehatan Dasar dan Penunjang


TABEL 52

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKORAME SUKORAME 3.168 3.622 6.790 2.114 66,73 2.177 60,10 4.291 63,20
2 BLULUK BLULUK 3.373 3.857 7.230 2.380 70,56 2.299 59,61 4.679 64,72
3 NGIMBANG NGIMBANG 6.896 7.883 14.779 4.978 72,19 5.152 65,36 10.130 68,54
4 SAMBENG SAMBENG 7.585 8.672 16.257 5.884 77,57 4.758 54,87 10.642 65,46
5 MANTUP MANTUP 6.747 7.713 14.460 4.883 72,37 4.495 58,28 9.378 64,85
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 7.268 8.310 15.578 4.856 66,81 4.990 60,05 9.846 63,20
7 SUGIO SUGIO 8.648 9.887 18.535 6.621 76,56 5.718 57,83 12.339 66,57
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 4.193 4.794 8.987 2.660 63,44 3.068 64,00 5.728 63,74
9 0 DRADAH 3.746 4.283 8.029 2.746 73,30 2.643 61,71 5.389 67,12
10 MODO MODO 3.951 4.517 8.468 2.772 70,16 2.734 60,53 5.506 65,02
11 0 KARANGPILANG 3.131 3.579 6.710 2.364 75,50 2.246 62,75 4.610 68,70
12 BABAT BABAT 5.237 5.987 11.224 3.240 61,87 3.921 65,49 7.161 63,80
13 0 MOROPELANG 4.044 4.624 8.668 2.411 59,62 3.217 69,57 5.628 64,93
14 0 KARANGKEMBANG 2.758 3.153 5.911 1.613 58,48 2.179 69,11 3.792 64,15
15 PUCUK PUCUK 6.187 7.074 13.261 3.557 57,49 4.967 70,21 8.524 64,28
16 SUKODADI SUKODADI 4.585 5.242 9.827 2.814 61,37 3.407 64,99 6.221 63,31
17 0 SUMBERAJI 3.411 3.899 7.310 2.219 65,05 2.467 63,27 4.686 64,10
18 LAMONGAN LAMONGAN 10.307 11.783 22.090 6.833 66,29 8.686 73,72 15.519 70,25
19 TIKUNG TIKUNG 6.541 7.479 14.020 4.274 65,34 4.767 63,74 9.041 64,49
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 3.541 4.048 7.589 1.787 50,47 3.250 80,29 5.037 66,37
21 DEKET DEKET 6.504 7.436 13.940 4.081 62,75 4.768 64,12 8.849 63,48
22 GLAGAH GLAGAH 5.535 6.328 11.863 3.455 62,42 4.265 67,40 7.720 65,08
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 5.256 6.009 11.265 3.883 73,88 3.290 54,75 7.173 63,68
24 KALITENGAH KALITENGAH 4.753 5.434 10.187 2.657 55,90 3.830 70,48 6.487 63,68
25 TURI TURI 7.548 8.629 16.177 3.836 50,82 6.804 78,85 10.640 65,77
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 5.796 6.626 12.422 3.791 65,41 4.882 73,68 8.673 69,82
27 SEKARAN SEKARAN 5.293 6.051 11.344 3.592 67,86 3.794 62,70 7.386 65,11
28 MADURAN MADURAN 4.156 4.751 8.907 2.934 70,60 3.415 71,88 6.349 71,28
29 LAREN LAREN 5.778 6.605 12.383 3.705 64,12 4.661 70,57 8.366 67,56
30 SOLOKURO PAYAMAN 6.262 7.159 13.421 3.693 58,97 5.257 73,43 8.950 66,69
31 PACIRAN PACIRAN 9.914 11.335 21.249 6.715 67,73 8.710 76,84 15.425 72,59
32 0 TLOGOSADANG 4.436 5.071 9.507 3.216 72,50 3.699 72,94 6.915 72,74
33 BRONDONG BRONDONG 9.822 11.229 21.051 6.715 68,37 8.324 74,13 15.039 71,44

JUMLAH (KAB/KOTA) 186.370 213.069 399.439 123.279 66,15 142.840 67,04 266.119 66,62

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dineks Kab. Lamongan


TABEL 53

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 242116 363173 659772 41,36 58,40 54,65

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 271.212 279.711 550.923 46,33 44,98 45,63

1.2 PBI APBD 0 0 0,00 0,00 0,00

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 39.850 35.673 75.523 6,81 5,74 6,26

1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 9.335 9.762 19.097 1,59 1,57 1,58

1.5 Bukan pekerja (BP) 6.819 7.410 14.229 1,16 1,19 1,18

2 Jamkesda 5.114 4.964 10.078 0,87 0,80 0,83

3 Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00

4 Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 332.330 337.520 669.850 56,76 54,28 55,48

Sumber: Pembiayaan Kesehatan (Jaminan Kesehatan) Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 54

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 SUKORAME 4.916 7.375 12.291 182 168 350 186 121 307
2 BLULUK 6.447 9.671 16.118 223 219 442 146 136 282
3 NGIMBANG 7.944 11.917 19.861 376 384 760 364 232 596
4 SAMBENG 13.236 19.854 33.090 514 525 1.039 236 324 560
5 MANTUP 14.441 21.661 36.102 681 667 1.348 0 0 0
6 KEMBANGBAHU 12.476 18.713 31.189 534 541 1.075 93 77 170
7 SUGIO 13.648 20.473 34.121 436 664 1.100 45 38 83
8 KEDUNGPRING 11.523 17.284 28.807 500 449 949 354 372 726
9 DRADAH 6.620 9.930 16.550 169 176 345 184 187 371
10 MODO 6.694 10.040 16.734 263 310 573 19 5 24
11 KARANGPILANG 6.728 10.092 16.820 109 101 210 81 63 144
12 BABAT 12.817 19.225 32.042 470 468 938 141 100 241
13 MOROPELANG 9.468 14.202 23.670 353 330 683 5 5
14 KARANGKEMBANG 4.286 6.428 10.714 208 189 397 93 77 170
15 PUCUK 14.250 21.375 35.625 217 297 514 189 215 404
16 SUKODADI 10.826 16.240 27.066 419 390 809 0 0 0
17 SUMBERAJI 10.201 15.302 25.503 383 432 815 60 59 119
18 LAMONGAN 31.767 47.650 79.417 0 0 0 77 57 134
19 TIKUNG 14.279 21.419 35.698 404 456 860 66 34 100
20 DERMOLEMAHBANG 12.427 18.641 31.068 252 210 462 79 64 143
21 DEKET 12.011 18.016 30.027 240 287 527 353 641 994
22 GLAGAH 14.228 21.342 35.570 427 406 833 96 37 133
23 KARANGBINANGUN 10.887 16.331 27.218 359 424 783 260 295 555
24 KALITENGAH 3.898 5.848 9.746 313 349 662 236 273 509
25 TURI 15.376 23.063 38.439 338 356 694 75 58 133
26 KARANGGENENG 12.860 19.289 32.149 418 488 906 276 283 559
27 SEKARAN 13.896 20.844 34.740 274 264 538 186 121 307
28 MADURAN 13.707 20.561 34.268 285 318 603 1.208 323 1.531
29 LAREN 14.242 21.364 35.606 115 112 227 129 27 156
30 PAYAMAN 10.658 15.987 26.645 211 210 421 0 0 0
31 PACIRAN 12.901 19.352 32.253 515 575 1.090 0 0 0
32 TLOGOSADANG 8.411 12.617 21.028 217 198 415 3 4 7
33 BRONDONG 13.998 20.997 34.995 617 527 1.144 0 0 0
0
SUB JUMLAH I 382.068 573.103 955.170 11.022 11.490 22.512 5.240 4.223 9.463
1 RSUD dr. SOEGIRI LAMONGAN 72.004 75.230 147.234 7.204 7.894 15.098 54 32 86
2 RSUD NGIMBANG 4.121 5.624 9.745 9.847 997 10.844 0
3 RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN 6.711 6.036 12.747 5.060 4.871 9.931 0
4 RS NASHRUL UMMAH LAMONGAN 1.954 2.004 3.958 1.698 1.870 3.568 0
5 RS IBU & ANAK FATIMAH LAMONGAN 1.721 2.003 3.724 1.264 1.820 3.084 0
6 RS MUHAMMADIYAH BABAT 0 0 0
7 RS. BEDAH MITRA SEHAT LAMONGAN 50 32 82 42 23 65 0
8 RS dr. SUYUDI PACIRAN 1.987 1.921 3.908 406 497 903 0
9 RS. CITRA MEDIKA LAMONGAN 1.565 2.194 3.759 357 860 1.217 0
10 RS KH. ABDURRAHMAN SYAMSURI 1.495 4.742 6.237 422 1.038 1.460 0
11 RS INTAN MEDIKA 0 0 0

SUB JUMLAH II 91.608 99.786 191.394 26.300 19.870 46.170 54 32 86


1 KLINIK PRATAMA RI MUH KARANGASEM-PACIRAN 1.352 1.003 2.355 98 88 186 0
2 KLINIK PRATAMA RI YPPI 1945 BABAT 12.450 11.751 24.201 1.089 889 1.978 0
3 KLINIK PRATAMA RI MUH PARENGAN-MADURAN 823 1.032 1.855 112 132 244 0
4 KLINIK PRATAMA RI MMC - LAMONGAN 996 871 1.867 98 92 190 0
5 KLINIK PRATAMA RI MUH SUGIO 1.104 899 2.003 104 122 226 0
6 KLINIK UTAMA RI SARTIKA LAMONGAN 1.851 1.450 3.301 99 82 181 0
7 KLINIK PRATAMA RI AS - SYIFA' SEKARAN 935 1.521 2.456 98 109 207 0
8 KLINIK PRATAMA RI MAHARDIKA KEMBANGBAHU 984 988 1.972 87 104 191 0
9 KLINIK RI YANKESDAS AL - MASLAHA KARANGBINAGUN 0 0 0
10 KLINIK RI YANKESDAS RAHMAN MEDIKA SEKARAN 1.321 1.726 3.047 126 179 305 0
11 KLINIK PRATAMA RI GOTONG ROYONG BABAT 3.012 7.423 10.435 142 221 363 0
12 KLINIK PRATAMA RI MUHAMMADIYAH KEDUYUNG 402 401 803 126 113 239 0
13 KLINIK PRATAMA RJ GAJAH MADA LAMONGAN 6.412 6.201 12.613 0 0
14 KLINIK PRATAMA RJ ISLAM SUMBERWUDI 992 802 1.794 0 0
15 KLINIK PRATAMA RI KACANGAN 1.056 1.261 2.317 154 132 286 0
16 KLINIK PRATAMA RJ AL HUDA - SUGIO 251 234 485 0 0
17 KLINIK PRATAMA RI NU EMPAT LIMA BABAT 1.103 920 2.023 98 78 176 0
18 KLINIK PRATAMA RJ MINATANI BRONDONG 5.980 4.562 10.542 0 0
19 KLINIK PRATAMA RI MUHAMMADIYAH KEDUNGPRING 520 487 1.007 31 28 59 0
20 KLINIK PRATAMA RI ROBITH MEDIKA KEDUNGPRING 1.872 1.261 3.133 159 146 305 0
21 KLINIK PRATAMA RJ AL - AMIN SUKORAME 689 651 1.340 0 0
22 KLINIK PRATAMA RI AKMAL ASY SYFA - Laren 1.268 1.023 2.291 154 145 299 0
23 KLINIK PRATAMA RJ MUHAMMADIYAH BULUBRANGSI 292 302 594 0 0
24 KLINIK PRATAMA RI AZ - ZAHRA KEDUNGPRING 1.891 1.624 3.515 198 169 367 0
25 KLINIK PRATAMA RI MUHAMMADIYAH BLIMBING 1.542 1.802 3.344 145 134 279 0
26 KLINIK PRATAMA RI MUHAMMADIYAH MODO 985 1.542 2.527 141 126 267 0
27 KLINIK PRATAMA RJ FA -MITRA WARUKULON 995 978 1.973 0 0
28 KLINIK PRATAMA RJ WARAS AYEM BLULUK 952 964 1.916 0 0
29 KLINIK PRATAMA RJ MITRA 08 LAMONGAN 1.345 1.257 2.602 0 0
30 KLINIK PRATAMA R I MITRA HUSADA - MADURAN 952 987 1.939 55 36 91 0
31 KLINIK PRATAMA RI MUHAMMADIYAH SOLOKURO 3.692 4.895 8.587 89 73 162 0
32 KLINIK PRATAMA RI ABDI HUSADA PUCUK 998 1.102 2.100 26 21 47 0
33 KLINIK PRATAMA RI MEDIIKA ISLAM - PACIRAN 854 926 1.780 84 89 173 0
34 KLINIK PRATAMA RI ALFA ALFI - SYIFA' 929 943 1.872 81 85 166 0
35 KLINIK PRATAMA RJ IJTIMA'UL GHUROBA' SOLOKURO 225 364 589 0 0
36 KLINIK UTAMA RJ ISYFI LAMONGAN 359 487 846 0 0
37 KLINIK PRTAMA RJ MPS TANI MULYO 5.523 6.980 12.503 0 0
38 KLINIK PRTAMA RJ INDHINA 460 260 720 0 0
39 KLINIK PRATAMA RI AS - SYIFA WARUKULON 398 451 849 72 98 170 0
40 KLINIK PT OMYA 0 0 0
41 KLINIK PRATAMA RI FA-MITRA PUCUK 232 402 634 59 34 93 0
42 KLINIK PRATAMA RJ GAJAH MADA MODO 788 1.103 1.891 0 0
43 KLINIK UTAMA RI PERMATA BUNDA 897 989 1.886 89 99 188 0
44 KLINIK PRTAMA RJ NURUSY - SYIHAB 898 902 1.800 0 0
45 KLINIK PRTAMA RJ PONPES SUNAN DRAJAT 1.255 129 1.384 0 0
46 KLINIK PRATAMA RI AISYATUL WAHIDAH 426 432 858 36 64 100 0
47 KLINIK PRATAMA RI MAHIRA MEDIKA 306 342 648 36 31 67 0
48 KLINIK PRATAMA RJ BHAYANGKARA POLRES LAMONGAN 2.780 1.596 4.376 0 0
49 KLINIK PRATAMA RI AL - MADINAH KARANGGENENG 264 242 506 29 25 54 0
50 KLINIK PRATAMA RI SAHABAT SEHAT 254 232 486 28 21 49 0
51 KLINIK PRATAMA RI SURYA MEDIKA 2.923 2.339 5.262 200 146 346 0
52 KLINIK PRATAMA RI BUNDA AMANAH 299 287 586 84 72 156 0
53 KLINIK PRATAMA RI FELITA MEDIKA 189 167 356 39 34 73 0
54 KLINIK PRATAMA RJ SEKARAN 112 98 210 0 0
55 KLINIK PRATAMA RI PRIMA MEDIKA 257 266 523 36 32 68 0
56 KLINIK MITRA 30 98 85 183 0 0
57 KLINIK PRATAMA RAWAT JALAN IBNU SIENA 0 0 0

SUB JUMLAH III 79.743 81.942 161.685 4.302 4.049 8.351 0 0 0


JUMLAH (KAB/KOTA) 553.419 754.831 1.308.249 41.624 35.409 77.033 5.294 4.255 9.549
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 585.450 621.845 1.207.295 585.450 621.845 1.207.295
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 94,5 121,4 108,4 7,1 5,7 6,4

Sumber: Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 55

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PASIEN KELUAR (HIDUP + PASIEN KELUAR MATI


a JUMLAH PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
NO NAMA RUMAH SAKIT MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD dr. SOEGIRI LAMONGAN 239 6.505 6.765 13.270 574 534 1.108 381 350 731 88,2 78,9 83,5 58,6 51,7 55,1
2 RSUD NGIMBANG 50 865 1.173 2.038 63 35 98 38 16 54 72,8 29,8 48,1 43,9 13,6 26,5
3 RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN 188 6.285 5.905 12.190 455 340 795 205 187 392 72,4 57,6 65,2 32,6 31,7 32,2
4 RS NASHRUL UMMAH LAMONGAN 78 1.913 2.429 4.342 161 142 303 73 61 134 84,2 58,5 69,8 38,2 25,1 30,9
5 RS IBU & ANAK FATIMAH LAMONGAN 54 1.380 3.561 4.941 28 24 52 19 11 30 20,3 6,7 10,5 13,8 3,1 6,1
6 RS MUHAMMADIYAH BABAT 52 1.740 1.881 3.621 46 31 77 19 15 34 26,4 16,5 21,3 10,9 8,0 9,4
7 RS. BEDAH MITRA SEHAT LAMONGAN 33 42 23 65 1 1 - 23,8 - 15,4 - - -
8 RS dr. SUYUDI PACIRAN 40 879 992 1.871 21 35 56 28 21 49 23,9 35,3 29,9 31,9 21,2 26,2
9 RS. CITRA MEDIKA LAMONGAN 27 357 860 1.217 1 1 - - 1,2 0,8 - - -
10 RS KH. ABDURRAHMAN SYAMSURI 29 422 1.038 1.460 - - - - - - - -
11 RS INTAN MEDIKA 31 541 131 672 - 2 1 3 - - - 3,7 7,6 4,5
- - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

KABUPATEN/KOTA 821 20.929 24.758 45.687 1.349 1.142 2.491 765 662 1.427 6,4 4,6 5,5 3,7 2,7 3,1

Sumber: Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO NAMA RUMAH SAKITa (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT
BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
TEMPAT TIDUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD dr. SOEGIRI LAMONGAN 239 13.270 64.607 77.446 74,1 55,52 1,71 5,8
2 RSUD NGIMBANG 50 2.038 1.426 3.012 7,8 40,76 8,3 1,5
3 RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN 188 12.190 44.400 44.786 64,7 64,84 2,0 3,7
4 RS NASHRUL UMMAH LAMONGAN 78 4.342 20.218 15.571 71,0 55,67 1,90 3,6
5 RS IBU & ANAK FATIMAH LAMONGAN 54 4.941 12.899 16.789 65,4 91,5 1,4 3,4
6 RS MUHAMMADIYAH BABAT 52 3.621 11.864 11.849 62,5 69,63 1,97 3,3
7 RS. BEDAH MITRA SEHAT LAMONGAN 33 65 0,0 1,97 185,3 0,0
8 RS dr. SUYUDI PACIRAN 40 1.871 10.799 12.492 74,0 46,775 2,0 6,7
9 RS. CITRA MEDIKA LAMONGAN 27 1.217 3.286 3.027 33,3 45,07 5,40 2,5
10 RS KH. ABDURRAHMAN SYAMSURI 29 1.460 3.082 4.531 29,1 50,34 5,1 3,1
11 RS INTAN MEDIKA 31 672 6.436 6.436 56,9 21,68 7,3 9,6

KABUPATEN/KOTA 821 45687 179.017 195.939 59,7 55,65 2,6 4,3

Sumber: Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 57

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SUKORAME SUKORAME 4.973 600 12,1 440 73,3
2 BLULUK BLULUK 6.645 4.578 68,9 3.021 66,0
3 NGIMBANG NGIMBANG 13.407 8.700 64,9 5.137 59,0
4 SAMBENG SAMBENG 14.977 5.145 34,4 3.086 60,0
5 MANTUP MANTUP 14.808 1.856 12,5 1.119 60,3
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 11.377 6.621 58,2 3.836 57,9
7 SUGIO SUGIO 18.227 2.526 13,9 1.557 61,6
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 8.846 1.750 19,8 1.002 57,3
9 0 DRADAH 7.777 1.675 21,5 1.524 91,0
10 MODO MODO 8.011 1.581 19,7 945 59,8
11 0 KARANGPILANG 5.952 1.984 33,3 1.349 68,0
12 BABAT BABAT 10.285 2.996 29,1 1.763 58,8
13 0 MOROPELANG 8.786 2.685 30,6 1.484 55,3
14 0 KARANGKEMBANG 5.382 1.794 33,3 1.264 70,5
15 PUCUK PUCUK 14.672 3.938 26,8 2.328 59,1
16 SUKODADI SUKODADI 8.235 2.375 28,8 1.567 66,0
17 0 SUMBERAJI 4.401 1.620 36,8 931 57,5
18 LAMONGAN LAMONGAN 15.261 8.883 58,2 5.420 61,0
19 TIKUNG TIKUNG 12.805 1.924 15,0 1.121 58,3
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 5.780 1.120 19,4 840 75,0
21 DEKET DEKET 8.449 4.337 51,3 2.506 57,8
22 GLAGAH GLAGAH 8.419 1.805 21,4 1.209 67,0
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 1.349 1.972 146,2 1.213 61,5
24 KALITENGAH KALITENGAH 9.271 1.954 21,1 1.231 63,0
25 TURI TURI 11.425 4.710 41,2 2.768 58,8
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 10.699 2.061 19,3 1.233 59,8
27 SEKARAN SEKARAN 10.575 2.208 20,9 1.369 62,0
28 MADURAN MADURAN 8.635 1.000 11,6 572 57,2
29 LAREN LAREN 12.733 2.400 18,8 1.369 57,0
30 SOLOKURO PAYAMAN 11.625 7.457 64,1 4.888 65,5
31 PACIRAN PACIRAN 18.437 3.749 20,3 1.779 47,5
32 0 TLOGOSADANG 6.078 5.520 90,8 3.345 60,6
33 BRONDONG BRONDONG 19.518 4.080 20,9 2.470 60,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 337.820 107.604 31,9 65.686 61,0

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 58

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2.014

2013 2014
JUMLAH RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
RUMAH YANG RUMAH DIBINA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH (RUMAH SEHAT) SYARAT (RUMAH SEHAT)
RUMAH BELUM
JUMLAH % MEMENUHI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 SUKORAME SUKORAME 5.208 3.690 70,85 1.518 951 62,65 105 11,04100946 3.795 72,86866359
2 BLULUK BLULUK 5.673 3.367 59,35 2.306 877 38,03 547 62,37 3.914 68,99
3 NGIMBANG NGIMBANG 11.193 5.592 49,96 5.601 3.545 63,29 1.772 49,99 7.364 65,79
4 SAMBENG SAMBENG 13.402 8.655 64,58 4.747 2.870 60,46 401 13,97 9.056 67,57
5 MANTUP MANTUP 14.808 10.010 67,60 4.798 807 16,82 58 7,19 10.068 67,99
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 10.436 5.980 57,30 4.456 1.067 23,95 586 54,92 6.566 62,92
7 SUGIO SUGIO 15.320 13.457 87,84 1.863 867 46,54 207 23,88 13.664 89,19
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 8.846 7.854 88,79 992 308 31,05 46 14,94 7.900 89,31
9 0 DRADAH 7.065 5.072 71,79 1.993 993 49,82 814 81,97 5.886 83,31
10 MODO MODO 7.136 4.212 59,02 2.924 1.511 51,68 519 34,35 4.731 66,30
11 0 KARANGPILANG 6.122 3.783 61,79 2.339 1.054 45,06 285 27,04 4.068 66,45
12 BABAT BABAT 11.327 8.947 78,99 2.380 1.098 46,13 102 9,29 9.049 79,89
13 0 MOROPELANG 6.786 4.653 68,57 2.133 983 46,09 73 7,43 4.726 69,64
14 0 KARANGKEMBAN - - 0,00 0 -- 0 0,00 - 0,00
15 PUCUK PUCUK 13.205 8.127 61,54 5.078 2.894 56,99 1.463 50,55 9.590 72,62
16 SUKODADI SUKODADI 7.091 4.696 66,22 2.395 520 21,71 366 70,38 5.062 71,39
17 0 SUMBERAJI 5.435 3.877 71,33 1.558 509 32,67 367 72,10 4.244 78,09
18 LAMONGAN LAMONGAN 15.839 12.360 78,04 3.479 1.006 28,92 220 21,87 12.580 79,42
19 TIKUNG TIKUNG 9.575 4.704 49,13 4.871 1.551 31,84 1.053 67,89 5.757 60,13
20 SARIREJO DERMOLEMAHBA 7.129 4.099 57,50 3.030 999 32,97 569 56,96 4.668 65,48
21 DEKET DEKET 8.570 5.202 60,70 3.368 1.300 38,60 155 11,92 5.357 62,51
22 GLAGAH GLAGAH 8.422 6.894 81,86 1.528 119 7,79 50 42,02 6.944 82,45
23 KARANGBINANGU KARANGBINANGU 8.515 6.752 79,30 1.763 1.055 59,84 833 78,96 7.585 89,08
24 KALITENGAH KALITENGAH 6.989 5.015 71,76 1.974 540 27,36 230 42,59 5.245 75,05
25 TURI TURI 11.049 6.670 60,37 4.379 3.034 69,29 1.060 34,94 7.730 69,96
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 10.704 6.981 65,22 3.723 2.037 54,71 318 15,61 7.299 68,19
27 SEKARAN SEKARAN 10.803 6.403 59,27 4.400 2.090 47,50 1.109 7.512
28 MADURAN MADURAN 8.638 4.899 56,71 3.739 1.891 50,58 788 41,67 5.687 65,84
29 LAREN LAREN 11.656 8.897 76,33 2.759 300 10,87 187 62,33 9.084 77,93
30 SOLOKURO PAYAMAN 8.963 5.337 59,54 3.626 199 5,49 88 44,22 5.425 60,53
31 PACIRAN PACIRAN 16.599 12.780 76,99 3.819 980 25,66 210 21,43 12.990 78,26
32 0 TLOGOSADANG 4.668 4.117 88,20 551 100 18,15 19 19,00 4.136 88,60
33 BRONDONG BRONDONG 15.743 12.443 79,04 3.300 1.791 54,27 810 45,23 13.253 84,18

JUMLAH (KAB/KOTA) 312.915 215.525 68,88 97.390 39.846 40,91 15.410 38,67 230.935 73,80

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan (Kesehatan Lingkungan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 59

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN


PENDUDUK
DENGAN AKSES
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) BERKELANJUTAN
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN TERHADAP AIR
MINUM LAYAK

NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK


MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

%
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 SUKORAME SUKORAME 40.085 594 4740 475 4552 0 0 0 0 2309 15781 1847 15425 19977 49,837
2 BLULUK BLULUK 63.625 407 4070 366 3256 1 10 1 9 2148 17332 1933 12466 15731 24,72
3 NGIMBANG NGIMBANG 20.521 241 2410 217 1928 0 0 0 0 4634 41706 4171 33365 35293 171,98
4 SAMBENG SAMBENG 48.892 519 5190 467 4152 5 50 5 45 3827 34443 3444 29554 33751 69,03
5 MANTUP MANTUP 28.737 231 2110 185 1848 53 530 42 424 6192 41028 4954 40250 42522 147,97
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 21.850 278 2780 222 2224 0 0 0 0 3320 29880 2565 29850 32074 146,79
7 SUGIO SUGIO 26.923 110 1100 88 880 460 4600 368 3680 6792 50128 5434 41902 46462 172,57
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 66.762 102 1020 82 816 5 50 4 40 3943 26087 3154 25750 26606 39,85
9 0 DRADAH 34.288 199 1990 159 1592 0 0 0 0 1820 16380 1456 15870 17462 50,93
10 MODO MODO 22.088 105 1050 95 840 0 0 0 0 3799 24501 3419 24020 24860 112,55
11 0 KARANGPILANG 47.081 160 1600 128 1280 0 0 0 0 2475 18275 1980 15820 17100 36,32
12 BABAT BABAT 64.229 199 1990 179 1592 0 0 0 0 4850 31650 4365 31120 32712 50,93
13 0 MOROPELANG 37.549 378 3780 340 3424 3 30 3 27 1696 15264 1526 15200 18651 49,67
14 0 KARANGKEMBANG 44.667 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00
15 PUCUK PUCUK 27.164 234 2340 187 1872 1445 14450 1156 11560 3073 22957 2458 22126 35558 130,90
16 SUKODADI SUKODADI 25.595 90 900 72 720 21 210 17 168 4530 28570 3624 28050 28938 113,06
17 0 SUMBERAJI 34.047 100 1000 90 800 0 0 0 0 2358 21022 2122 16978 17778 52,22
18 LAMONGAN LAMONGAN 35.856 214 2140 193 1712 0 0 0 0 12116 64620 10904 63620 65332 182,21
19 TIKUNG TIKUNG 20.285 589 5890 471 4712 275 2750 220 2200 4189 33701 3351 30161 37073 182,76
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 33.881 405 4050 365 3240 81 810 73 729 2025 18025 1823 14580 18549 54,75
21 DEKET DEKET 24.266 505 5050 455 4040 361 3610 325 3249 2218 19962 1992 24520 31809 131,08
22 GLAGAH GLAGAH 26.200 858 8580 772 6864 153 1530 138 1377 1770 15930 1593 16980 25221 96,26
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 40.564 564 5640 451 4512 353 3530 282 2824 2473 22257 1978 17806 25142 61,98
24 KALITENGAH KALITENGAH 42.135 474 4740 427 3792 25 250 23 225 2190 19710 1971 17768 21785 51,70
25 TURI TURI 56.019 169 1690 152 1352 0 0 0 0 5064 45576 4558 36461 37813 67,50
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 49.140 425 4250 340 3400 0 0 0 0 3590 32310 2872 25848 29248 59,52
27 SEKARAN SEKARAN 17.911 422 4220 338 3376 3 30 2 24 4765 30035 3812 29520 32920 183,80
28 MADURAN MADURAN 42.378 975 9750 780 7800 0 0 0 0 3349 17141 2679 16500 24300 57,34
29 LAREN LAREN 30.785 95 950 86 760 0 0 0 0 2962 26658 2666 26500 27260 88,55
30 SOLOKURO PAYAMAN 43.707 98 980 78 784 16 160 13 128 2865 25785 2292 26620 27532 62,99
31 PACIRAN PACIRAN 22.939 375 3750 338 3000 15 150 14 135 9592 60328 8633 59520 62655 273,14
32 0 TLOGOSADANG 29.700 269 2690 215 2125 0 0 0 0 4263 26007 3410 24580 26705 89,92
33 BRONDONG BRONDONG 37.426 784 7840 706 6272 0 0 0 0 3460 31140 3114 35912 42184 112,71
2.686
JUMLAH (KAB/KOTA) ######## - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11168 110280 9519 89517 3275 32750 5372 26844 124657 924189 106100 864642 981003 81,26

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan (Kesehatan Lingkungan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 60

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JUMLAH MEMENUHI SYARAT


JUMLAH SAMPEL (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENYELENGGARA
DIPERIKSA
AIR MINUM
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 SUKORAME SUKORAME 4 0 0 #DIV/0!
2 BLULUK BLULUK 6 0 0 #DIV/0!
3 NGIMBANG NGIMBANG 12 0 0 #DIV/0!
4 SAMBENG SAMBENG 17 0 0 #DIV/0!
5 MANTUP MANTUP 11 0 0 #DIV/0!
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 10 0 0 #DIV/0!
7 SUGIO SUGIO 8 0 0 #DIV/0!
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 16 0 0 #DIV/0!
9 0 DRADAH 0 0 0 #DIV/0!
10 MODO MODO 9 0 0 #DIV/0!
11 0 KARANGPILANG 0 0 0 #DIV/0!
12 BABAT BABAT 8 0 0 #DIV/0!
13 0 MOROPELANG 0 0 0 #DIV/0!
14 0 KARANGKEMBANG 0 0 0 #DIV/0!
15 PUCUK PUCUK 5 0 0 #DIV/0!
16 SUKODADI SUKODADI 7 0 0 #DIV/0!
17 0 SUMBERAJI 10 0 0 #DIV/0!
18 LAMONGAN LAMONGAN 11 0 0 #DIV/0!
19 TIKUNG TIKUNG 8 0 0 #DIV/0!
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 6 0 0 #DIV/0!
21 DEKET DEKET 6 0 0 #DIV/0!
22 GLAGAH GLAGAH 2 0 0 #DIV/0!
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 15 0 0 #DIV/0!
24 KALITENGAH KALITENGAH 17 0 0 #DIV/0!
25 TURI TURI 14 0 0 #DIV/0!
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 10 0 0 #DIV/0!
27 SEKARAN SEKARAN 2 0 0 #DIV/0!
28 MADURAN MADURAN 11 0 0 #DIV/0!
29 LAREN LAREN 9 0 0 #DIV/0!
30 SOLOKURO PAYAMAN 9 0 0 #DIV/0!
31 PACIRAN PACIRAN 19 0 0 #DIV/0!
32 0 TLOGOSADANG 0 0 0 #DIV/0!
33 BRONDONG BRONDONG 8 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 270 0 0 #DIV/0!

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan (Kesehatan Lingkungan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 61

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

JENIS SARANA JAMBAN PENDUDUK DENGAN


KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG AKSES SANITASI
LAYAK (JAMBAN

PENDUDUK
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
SEHAT)

JUMLAH

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 SUKORAME SUKORAME 40.085 #DIV/0! 13.828 19.140 7.052 18.958 99,05 - - - - - 314 1.370 160 1.189 20147
2 BLULUK BLULUK 63.625 #DIV/0! 5.596 19.950 3.749 18.747 93,97 217 10 1 7 7 470 1.890 315 1.575 83,333 20329 32,0
3 NGIMBANG NGIMBANG 20.521 #DIV/0! 1.669 28.345 868 24.339 85,87 - - - - - 2.397 11.985 1.246 6.232 30571
4 SAMBENG SAMBENG 48.892 #DIV/0! 6.753 28.540 2.836 26.883 94,19 - - - - - 4.154 20.600 1.745 10.385 37268
5 MANTUP MANTUP 28.737 #DIV/0! 9.815 35.075 5.006 29.936 85,35 173 810 83 494 494 1.588 7.740 810 4.843 62,571 35273 122,7
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 21.850 #DIV/0! 1.115 25.575 925 24.850 97,17 2 2.795 464 2.432 2.432 574 2.870 476 2.497 87,003 29779 136,3
7 SUGIO SUGIO 26.923 #DIV/0! 9.671 38.005 7.737 37.651 99,07 - 4.145 663 3.399 3.399 2.884 13.850 2.307 11.824 52874
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 66.762 #DIV/0! 5.879 17.085 5.291 17.005 99,53 278 3.740 673 3.254 3.254 1.247 6.235 1.122 6.024 96,616 26283 39,4
9 0 DRADAH 34.288 #DIV/0! 3.057 12.285 2.018 10.088 82,12 532 - - - - 3.065 11.255 2.023 10.116 89,88 20204 58,9
10 MODO MODO 22.088 #DIV/0! 6.627 17.985 4.241 17.832 99,15 121 1.350 173 918 918 1.374 6.252 879 6.072 97,121 24822 112,4
11 0 KARANGPILANG 47.081 #DIV/0! 4.801 17.050 2.881 14.671 86,05 559 1.485 178 906 906 322 1.610 193 982 60,994 16559 35,2
12 BABAT BABAT 64.229 #DIV/0! 5.674 20.293 4.596 19.946 98,29 - - - - - 2.867 13.585 2.322 12.615 32561
13 0 MOROPELANG 37.549 #DIV/0! 4.108 17.650 2.054 12.940 73,31 647 2.510 251 1.581 1.581 1.132 4.985 566 3.566 71,535 18087 48,2
14 0 KARANGKEMBANG 44.667 #DIV/0! - - - - ##### - - - - - - - - - 0
15 PUCUK PUCUK 27.164 #DIV/0! 2.390 25.950 2.076 24.016 92,55 748 - - - - 545 2.725 474 2.598 95,339 26614 98,0
16 SUKODADI SUKODADI 25.595 #DIV/0! 3.082 15.410 2.096 14.541 94,36 270 - - - - 1.310 6.550 891 5.651 86,275 20192 78,9
17 0 SUMBERAJI 34.047 #DIV/0! 4.042 19.150 2.870 16.976 88,65 - 605 86 508 508 526 2.333 373 2.209 19693
18 LAMONGAN LAMONGAN 35.856 #DIV/0! 12.797 57.562 11.261 56.307 97,82 138 1.390 245 1.223 1.223 1.443 7.215 1.270 6.349 87,997 63879 178,2
19 TIKUNG TIKUNG 20.285 #DIV/0! 3.345 26.725 2.408 20.871 78,1 297 - - - - 2.297 11.485 1.654 9.465 82,412 30336 149,5
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 33.881 #DIV/0! 3.261 7.989 1.794 7.985 99,95 10.380 1.142 5.709 5.709 1.808 4.558 994 4.005 17699
21 DEKET DEKET 24.266 #DIV/0! 7.282 36.410 6.918 30.949 85 - - - - - 647 3.235 615 2.750 33699
22 GLAGAH GLAGAH 26.200 #DIV/0! 7.307 34.356 5.919 31.420 91,45 502 600 112 516 516 165 825 134 710 86,061 32646 124,6
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 40.564 #DIV/0! 7.006 30.254 5.675 28.374 93,79 1.325 - - - - 723 3.615 586 2.928 80,996 31302 77,2
24 KALITENGAH KALITENGAH 42.135 #DIV/0! 4.704 16.905 4.140 16.825 99,53 - 4.065 715 3.618 3.618 3.175 9.752 2.794 9.652 30095
25 TURI TURI 56.019 #DIV/0! 6.502 38.510 5.332 37.308 96,88 829 - - - - 918 4.590 753 3.856 84,009 41164 73,5
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 49.140 #DIV/0! 9.623 33.115 7.506 33.001 99,66 2.935 505 2.523 2.523 308 1.498 240 1.401 36925
27 SEKARAN SEKARAN 17.911 8.553 25.025 6.500 24.825 2.660 404 2.075 2.075 1.604 6.550 1.217 6.456 33356
28 MADURAN MADURAN 42.378 #DIV/0! 3.791 15.563 2.578 12.889 82,82 - - - - - 2.307 11.025 1.569 7.844 20733
29 LAREN LAREN 30.785 #DIV/0! 5.837 22.603 5.195 22.025 97,44 813 5.750 1.024 5.060 5.060 1.873 9.065 1.667 8.241 90,91 35326 114,8
30 SOLOKURO PAYAMAN 43.707 #DIV/0! 4.577 22.885 4.028 20.139 88 162 6.625 1.166 5.830 5.830 337 1.685 297 1.483 88,012 27452 62,8
31 PACIRAN PACIRAN 22.939 #DIV/0! 14.609 46.925 11.103 46.580 99,26 2.076 - - - - 5.533 17.265 4.205 16.845 97,567 63425 276,5
32 0 TLOGOSADANG 29.700 #DIV/0! 2.574 18.870 2.265 15.326 81,22 - 865 152 761 761 471 2.355 414 2.072 18159
33 BRONDONG BRONDONG 37.426 #DIV/0! 12.660 58.252 9.242 51.273 88,02 1.150 1.085 158 879 879 816 4.080 596 3.305 81,005 55457 148,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.207.295 - - - - #DIV/0! 202.535 849.437 148.160 785.476 92,47 10.839 53.805 8.195 41.693 77,489 49.194 214.633 34.907 175.740 81,879 1.002.909 83,1

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan (Kesehatan Lingkungan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 62

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA STBM
KELURAHAN STBM (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SUKORAME SUKORAME 9 9 100,0 0 0
2 BLULUK BLULUK 9 9 100,0 0 0
3 NGIMBANG NGIMBANG 19 19 100,0 2 10,53 0
4 SAMBENG SAMBENG 22 22 100,0 0 0
5 MANTUP MANTUP 15 15 100,0 1 6,67 0
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 18 18 100,0 7 38,89 0
7 SUGIO SUGIO 21 21 100,0 9 42,86 0
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 13 13 100,0 1 7,69 0
9 0 DRADAH 10 10 100,0 0 0
10 MODO MODO 9 9 100,0 0 0
11 0 KARANGPILANG 8 8 100,0 0 0
12 BABAT BABAT 9 9 100,0 0 0
13 0 MOROPELANG 8 8 100,0 0 0
14 0 KARANGKEMBANG 6 6 100,0 0 0
15 PUCUK PUCUK 17 17 100,0 17 100 0
16 SUKODADI SUKODADI 11 11 100,0 2 18,18 0
17 0 SUMBERAJI 9 9 100,0 0 0
18 LAMONGAN LAMONGAN 20 20 100,0 20 100 0
19 TIKUNG TIKUNG 13 13 100,0 5 38,46 0
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 9 9 100,0 7 77,78 0
21 DEKET DEKET 17 17 100,0 7 41,18 0
22 GLAGAH GLAGAH 29 29 100,0 0 0
23 KARANGBINANGUNKARANGBINANGUN 21 21 100,0 5 23,81 0
24 KALITENGAH KALITENGAH 20 20 100,0 14 70 0
25 TURI TURI 19 19 100,0 19 100 0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 18 18 100,0 4 22,22 0
27 SEKARAN SEKARAN 21 21 100,0 0 0
28 MADURAN MADURAN 17 17 100,0 8 47,06 0
29 LAREN LAREN 20 20 100,0 0 1 5
30 SOLOKURO PAYAMAN 10 10 100,0 2 20 0
31 PACIRAN PACIRAN 9 9 100,0 2 22,22 0
32 0 TLOGOSADANG 8 8 100,0 0 0
33 BRONDONG BRONDONG 10 10 100,0 5 50 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 474 474 100,0 137 28,90 1 0,21

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan (Kesehatan Lingkungan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 63

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL


SARANA TEMPAT-TEMPAT
SARANA PENDIDIKAN HOTEL
KESEHATAN UMUM

JUMLAH TTU
RUMAH SAKIT
NO KECAMATAN PUSKESMAS SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
UMUM

SAKIT UMUM
PUSKESMAS

BINTANG

BINTANG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
RUMAH
SLTP

SLTA

NON
SD

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 SUKORAME SUKORAME 15 3 3 1 - - - 22 10 66,7 2 66,7 2 66,7 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 15 68,2
2 BLULUK BLULUK 17 2 2 1 - - - 22 14 82,4 1 50,0 1 50,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 17 77,3
3 NGIMBANG NGIMBANG 36 9 5 1 - - - 51 30 83,3 7 77,8 4 80,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 42 82,4
4 SAMBENG SAMBENG - - - 1 - - - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0
5 MANTUP MANTUP 22 6 5 1 - - - 34 15 68,2 4 66,7 3 60,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 23 67,6
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 46 5 3 1 - - - 55 40 87,0 2 40,0 2 66,7 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 45 81,8
7 SUGIO SUGIO 64 8 5 1 - - - 78 44 68,8 - - - - 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 45 57,7
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 26 9 5 1 - - - 41 20 76,9 5 55,6 2 40,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 28 68,3
9 0 DRADAH 1 2 - 1 - - - 4 - - 1 50,0 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 2 50,0
10 MODO MODO 28 5 4 1 - - - 38 25 89,3 4 80,0 2 50,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 32 84,2
11 0 KARANGPILANG 14 3 3 1 - - - 21 10 71,4 1 33,3 2 66,7 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 14 66,7
12 BABAT BABAT - - - 1 - - - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0
13 0 MOROPELANG 23 7 3 1 - - - 34 18 78,3 5 71,4 2 66,7 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 26 76,5
14 0 KARANGKEMBANG - - - 1 - - - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0
15 PUCUK PUCUK 46 14 5 1 - - - 66 - - - - - - 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 1 1,5
16 SUKODADI SUKODADI - - - 1 - - - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0
17 0 SUMBERAJI 19 1 1 1 - - - 22 15 78,9 1 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 18 81,8
18 LAMONGAN LAMONGAN 41 12 13 1 - - 6 73 30 73,2 - - 6 46,2 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 66,7 41 56,2
19 TIKUNG TIKUNG 40 1 1 1 - - - 43 22 55,0 1 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 25 58,1
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 29 6 5 1 - - - 41 25 5 4 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - 35
21 DEKET DEKET 33 5 4 1 - - - 43 28 84,8 4 80,0 2 50,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 35 81,4
22 GLAGAH GLAGAH 58 10 6 1 - - - 75 40 69,0 5 50,0 3 50,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 49 65,3
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 21 5 4 1 - - - 31 14 66,7 3 60,0 3 75,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 21 67,7
24 KALITENGAH KALITENGAH - - - 1 - - - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0
25 TURI TURI 19 1 - 1 - - - 21 10 52,6 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 #DIV/0! 13 61,9
26 KARANGGENENG KARANGGENENG - - - 1 - - - 1 - - - 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - 1
27 SEKARAN SEKARAN 44 7 7 1 - - - 59 35 5 4 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - 45
28 MADURAN MADURAN 36 7 5 1 - - - 49 30 83,3 4 57,1 3 60,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 38 77,6
29 LAREN LAREN 56 6 1 1 - - - 64 34 1 - 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - 36
30 SOLOKURO PAYAMAN 36 21 8 1 - - - 66 20 55,6 10 47,6 5 62,5 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 36 54,5
31 PACIRAN PACIRAN 36 16 17 1 - - 1 71 30 83,3 12 75,0 15 88,2 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 100,0 59 83,1
32 0 TLOGOSADANG 20 8 6 1 - - - 35 12 5 4 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - 22
33 BRONDONG BRONDONG 60 18 4 1 - - - 83 33 55,0 10 55,6 3 75,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 47 56,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 886 197 125 33 0 0 7 1.248 604 68,2 99 50,3 74 59,2 33 100,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 85,7 816 65,4

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan (Kesehatan Lingkungan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 64

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2.014

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS MAKANAN MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 SUKORAME SUKORAME 69 0 16 9 13 38 55,07 0 16 0 15 31 44,93
2 BLULUK BLULUK 38 0 2 8 11 21 55,26 0 1 5 11 17 44,74
3 NGIMBANG NGIMBANG 209 0 3 19 117 139 66,51 0 2 5 63 70 33,49
4 SAMBENG SAMBENG 39 0 4 2 5 11 28,21 0 2 0 26 28 71,79
5 MANTUP MANTUP 38 0 6 7 11 24 63,16 0 3 1 10 14 36,84
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 86 2 22 10 12 46 53,49 2 4 8 26 40 46,51
7 SUGIO SUGIO 130 0 15 7 55 77 59,23 0 13 0 40 53 40,77
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 303 0 2 14 126 142 46,86 0 1 14 146 161 53,14
9 0 DRADAH 25 0 3 1 10 14 56,00 0 2 0 9 11 44,00
10 MODO MODO 60 0 0 1 33 34 56,67 0 0 1 25 26 43,33
11 0 KARANGPILANG 64 0 4 7 21 32 50,00 0 4 7 21 32 50,00
12 BABAT BABAT 194 0 20 3 106 129 66,49 0 10 0 55 65 33,51
13 0 MOROPELANG 103 0 5 4 50 59 57,28 0 2 1 41 44 42,72
14 0 KARANGKEMBANG 0 0 0 0 0 0 ######### 0 0 0 0 0 #DIV/0!
15 PUCUK PUCUK 68 0 5 9 26 40 58,82 0 2 6 20 28 41,18
16 SUKODADI SUKODADI 34 0 5 1 15 21 61,76 0 3 0 10 13 38,24
17 0 SUMBERAJI 69 0 2 3 38 43 62,32 0 1 0 25 26 37,68
18 LAMONGAN LAMONGAN 253 0 43 52 65 160 63,24 0 22 19 52 93 36,76
19 TIKUNG TIKUNG 85 0 26 10 20 56 65,88 0 12 5 12 29 34,12
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 94 0 27 17 20 64 68,09 0 15 0 15 30 31,91
21 DEKET DEKET 496 26 3 17 200 246 49,60 17 2 8 223 250 50,40
22 GLAGAH GLAGAH 265 6 39 17 105 167 63,02 3 21 5 69 98 36,98
23 KARANGBINANGUNKARANGBINANGUN 38 0 4 13 3 20 52,63 0 2 11 5 18 47,37
24 KALITENGAH KALITENGAH 53 0 3 4 22 29 54,72 0 2 0 22 24 45,28
25 TURI TURI 180 0 45 17 80 142 78,89 0 5 5 28 38 21,11
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 13 0 2 4 2 8 61,54 0 1 0 4 5 38,46
27 SEKARAN SEKARAN 42 0 2 4 10 16 38,10 0 1 0 25 26 61,90
28 MADURAN MADURAN 47 0 8 12 7 27 57,45 0 5 0 15 20 42,55
29 LAREN LAREN 264 0 78 4 87 169 64,02 0 40 4 51 95 35,98
30 SOLOKURO PAYAMAN 142 0 9 15 61 85 59,86 0 3 4 50 57 40,14
31 PACIRAN PACIRAN 316 15 28 52 123 218 68,99 8 7 25 58 98 31,01
32 0 TLOGOSADANG 168 0 33 30 50 113 67,26 0 10 0 45 55 32,74
33 BRONDONG BRONDONG 246 0 12 2 120 134 54,47 0 12 0 100 112 45,53

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.231 49 476 375 1.624 2.524 59,65 30 226 134 1.317 1.707 40,35

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan (Kesehatan Lingkungan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 65

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2.014

PERSENTASE TPM

PERSENTASE TPM
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

MEMENUHI SYARAT

MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM TIDAK

HIGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN/

RUMAH MAKAN/
JUMLAH TPM

DIUJI PETIK
MINUM (DAM)

MINUM (DAM)
JASA BOGA

JASA BOGA
RESTORAN

RESTORAN
DEPOT AIR

DEPOT AIR
MAKANAN

MAKANAN
DIBINA
JAJANAN

JAJANAN
TOTAL

TOTAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 SUKORAME SUKORAME 31 0 0 9 16 25 81 38 0 0 0 0 0 0,00
2 BLULUK BLULUK 17 0 0 8 8 16 94 21 0 0 0 0 0 0,00
3 NGIMBANG NGIMBANG 70 0 7 10 45 62 89 139 0 0 0 0 0 0,00
4 SAMBENG SAMBENG 28 0 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 0,00
5 MANTUP MANTUP 14 0 4 4 5 13 93 24 0 0 0 0 0 0,00
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 40 2 15 10 8 35 88 46 0 0 0 0 0 0,00
7 SUGIO SUGIO 53 0 0 0 0 0 0 77 0 0 0 0 0 0,00
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 161 0 0 0 0 0 0 142 0 0 0 0 0 0,00
9 0 DRADAH 11 0 1 0 8 9 82 14 0 0 0 0 0 0,00
10 MODO MODO 26 0 0 0 0 0 0 34 0 0 0 0 0 0,00
11 0 KARANGPILANG 32 0 4 0 0 4 13 32 0 0 0 0 0 0,00
12 BABAT BABAT 65 0 0 0 0 0 0 129 0 0 0 0 0 0,00
13 0 MOROPELANG 44 0 3 3 30 36 82 59 0 0 0 0 0 0,00
14 0 KARANGKEMBANG 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
15 PUCUK PUCUK 28 0 2 9 10 21 75 40 0 0 0 0 0 0,00
16 SUKODADI SUKODADI 13 0 0 0 0 0 0 21 0 0 0 0 0 0,00
17 0 SUMBERAJI 26 0 0 3 20 23 88 43 0 0 0 0 0 0,00
18 LAMONGAN LAMONGAN 93 0 15 30 25 70 75 160 0 0 0 0 0 0,00
19 TIKUNG TIKUNG 29 0 13 7 7 27 93 56 0 0 0 0 0 0,00
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 30 0 8 10 8 26 87 64 0 0 0 0 0 0,00
21 DEKET DEKET 250 12 3 13 125 153 61 246 0 0 0 0 0 0,00
22 GLAGAH GLAGAH 98 4 20 16 45 85 87 167 0 0 0 0 0 0,00
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 18 0 1 12 3 16 89 20 0 0 0 0 0 0,00
24 KALITENGAH KALITENGAH 24 0 0 0 0 0 0 29 0 0 0 0 0 0,00
25 TURI TURI 38 0 10 7 20 37 97 142 0 0 0 0 0 0,00
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 5 0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 0,00
27 SEKARAN SEKARAN 26 0 0 4 0 4 15 16 0 0 0 0 0 0,00
28 MADURAN MADURAN 20 0 0 12 7 19 95 27 0 0 0 0 0 0,00
29 LAREN LAREN 95 0 41 2 41 84 88 169 0 0 0 0 0 0,00
30 SOLOKURO PAYAMAN 57 0 0 11 30 41 72 85 0 0 0 0 0 0,00
31 PACIRAN PACIRAN 98 9 23 35 20 87 89 218 0 0 0 0 0 0,00
32 0 TLOGOSADANG 55 0 10 30 8 48 87 113 0 0 0 0 0 0,00
33 BRONDONG BRONDONG 112 0 7 0 0 7 6 134 0 0 0 0 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.707 27 187 245 489 948 56 2.524 0 0 0 0 0 0,00

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan (Kesehatan Lingkungan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 66

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 300.000 200.000 200000 66,67
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 125.000 50.900 55.300 106200,00 84,96
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 5.000 2.520 360 2880,00 57,60
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul #DIV/0!
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 1.600.000 769.700 1.445.900 2215600,00 138,48
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 35.000 15.840 14.160 30000,00 85,71
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 2.800.000 723.600 1.585.500 2309100,00 82,47
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul #DIV/0!
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium tablet 1657500,00 92,08
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg 1.800.000 777.900 879.600
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + tube #DIV/0!
polimiksin 10.000 IU/g
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + supp 7110,00 22,22
Heksaklorofen 250 mg 32.000 6.160 950
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam pot #DIV/0!
Salisilat 3%
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 50.000 27.500 44.400 71900,00 143,80
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + tablet #DIV/0!
Levodopa 250 mg
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 34.000 2.400 960 3360,00 9,88
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 800.000 552.000 552000,00 69,00
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul #DIV/0!
23 Betametason krim 0,1 % krim 19.000 2.725 18.300 21025,00 110,66
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 50.000 9.700 23.100 32800,00 65,60
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 1.700.000 674.200 674200,00 39,66
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol #DIV/0!
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 30.000 10.900 10900,00 36,33
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 700.000 310.000 202.000 512000,00 73,14
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 4.000 2.370 2370,00 59,25
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 100.000 66.000 8.000 74000,00 74,00
31 Diazepam tablet 5 mg tablet 200.000 79.200 95.500 174700,00 87,35
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 35.000 11.700 15.300 27000,00 77,14
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 45.000 28.100 3.400 31500,00 70,00
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet #DIV/0!
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul #DIV/0!
37 Etakridin larutan 0,1% botol 1.400 816 250 1066,00 76,14
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul #DIV/0!
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 27.000 14.500 14500,00 53,70
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet 70.000 50.726 50726,00 72,47
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet 150.000 76.000 62.500 138500,00 92,33
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol #DIV/0!
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul #DIV/0!
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 100.000 43.900 49.700 93600,00 93,60
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 38.000 21.800 19.800 41600,00 109,47
47 Gameksan lotion 1 % botol #DIV/0!
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium sach 181200,00 226,50
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g 80.000 97.700 83.500
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 8.000 5.112 5112,00 63,90
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 225.000 114.000 64.500 178500,00 79,33
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 2.000.000 1.855.000 2.493.000 4348000,00 217,40
52 Gliserin botol #DIV/0!
53 Glukosa larutan infus 5% botol 32.000 14.794 9.100 23894,00 74,67
54 Glukosa larutan infus 10% botol #DIV/0!
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul #DIV/0!
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 25.000 19.300 700 20000,00 80,00
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet #DIV/0!
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 40.000 26.500 141.500 168000,00 420,00
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 700.000 466.000 47.000 513000,00 73,29
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 32.000 8.184 20.001 28185,00 88,08
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 100.000 80.500 300.000 380500,00 380,50
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 600.000 158.500 329.500 488000,00 81,33
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet #DIV/0!
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 800.000 617.000 461.000 1078000,00 134,75
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 300.000 41.400 674.500 715900,00 238,63
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 250.000 77.100 722.900 800000,00 320,00
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 22.000 5.500 44.500 50000 227,2727273
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 1.500.000 375.000 350.000 725000,00 48,33
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol #DIV/0!
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 2.400.000 1.665.000 1.460.000 3125000,00 130,21
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul 1.000 120 780 900,00 90,00
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0!
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 125.000 90.000 90000,00 72,00
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 30.000 10.000 100.000 110000,00 366,67
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + tablet #DIV/0!
Sulfadoxin 500 mg
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg botol 37550,00 69,54
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml 54.000 12.300 25.250
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : tablet 400000,00 100,00
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg 400.000 142.200 257.800
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : tablet 134400,00 89,60
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg 150.000 134.400
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet #DIV/0!
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul #DIV/0!
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 50.000 32.490 3.090 35580,00 71,16
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial #DIV/0!
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial #DIV/0!
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet #DIV/0!
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 tablet 29800,00 141,90
mg 21.000 27.600 2.200
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 2.600 1.180 1180,00 45,38
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 225.000 90.800 111.000 201800,00 89,69
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet #DIV/0!
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 15.000 4.460 7.300 11760,00 78,40
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 15.000 9.600 2.300 11900,00 79,33
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 20.000 12.500 1.400 13900,00 69,50
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 23.000 9.290 4.950 14240,00 61,91
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 15.000 10.250 500 10750,00 71,67
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial #DIV/0!
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 10.000 3.100 3100,00 31,00
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 50.000 19.904 33.096 53000,00 106,00
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet #DIV/0!
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 2.900.000 1.402.300 1.934.500 3336800,00 115,06
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 40.000 18.100 67.500 85600,00 214,00
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 500.000 437.000 15.000 452000,00 90,40
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 4.000 2.125 1.424 3549,00 88,73
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 1.600 630 510 1140,00 71,25
111 Prednison tablet 5 mg tablet 800.000 131.000 131000,00 16,38
112 Primakuin tablet 15 mg tablet #DIV/0!
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 15.000 9.500 9500,00 63,33
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 45.000 24.700 21.100 45800,00 101,78
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet #DIV/0!
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!
117 Ringer Laktat larutan infus botol 80.000 55.165 41.440 96605,00 120,76
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap tube 7368,00 61,40
4% 12.000 7.368
119 Salisil bedak 2% kotak 13.000 8.050 26.200 34250,00 263,46
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 60 30 30,00 50,00
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul #DIV/0!
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial 20 2 2,00 10,00
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul #DIV/0!
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 20.000 6.480 6480,00 32,40
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 400.000 417.000 1.632.000 2049000,00 512,25
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 180.000 101.000 40.000 141000,00 78,33
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 20.000 6.150 15.000 21150,00 105,75
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 1.500.000 901.000 500.000 1401000,00 93,40
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 4.000
134 Vaksin Rabies Vero vial #DIV/0!
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 2.000.000 1.465.000 1.743.000 3208000,00 160,40
VAKSIN
136 BCG vial 5.418 5418,00 #DIV/0!
137 T T vial 3.040 3040,00 #DIV/0!
138 D T vial 3.678 3678,00 #DIV/0!
139 CAMPAK 10 Dosis vial 6.757 6757,00 #DIV/0!
140 POLIO 10 Dosis vial 14.738 14738,00 #DIV/0!
141 DPT-HB vial 14.026 14026,00 #DIV/0!
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 17.507 17507,00 #DIV/0!
143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis vial 1.727 1727,00 #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8

Sumber: Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan


TABEL 66

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


KABUPATEN
TAHUN

SATUAN
NO NAMA OBAT
TERKECIL
1 2 3
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol
8 Metampiron tablet 500 mg tablet
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium tablet
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + tube
polimiksin 10.000 IU/g
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + supp
Heksaklorofen 250 mg
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam pot
Salisilat 3%
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + tablet
Levodopa 250 mg
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet
21 Atropin tetes mata 0,5% botol
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul
23 Betametason krim 0,1 % krim
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul
30 Diazepam tablet 2 mg tablet
31 Diazepam tablet 5 mg tablet
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul
37 Etakridin larutan 0,1% botol
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet
46 Furosemid tablet 40 mg tablet
47 Gameksan lotion 1 % botol
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium sach
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet
52 Gliserin botol
53 Glukosa larutan infus 5% botol
54 Glukosa larutan infus 10% botol
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet
61 Hidrkortison krim 2,5% tube
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN
TAHUN

SATUAN
NO NAMA OBAT
TERKECIL
1 2 3
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + tablet
Sulfadoxin 500 mg
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg botol
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : tablet
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : tablet
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 tablet
mg
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol
111 Prednison tablet 5 mg tablet
112 Primakuin tablet 15 mg tablet
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet
117 Ringer Laktat larutan infus botol
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap tube
4%
119 Salisil bedak 2% kotak
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet
134 Vaksin Rabies Vero vial
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet
VAKSIN
136 BCG vial
137 T T vial
138 D T vial
139 CAMPAK 10 Dosis vial
140 POLIO 10 Dosis vial
141 DPT-HB vial
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial
143 POLIO 20 Dosis vial
144 CAMPAK 20 Dosis vial
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN
TAHUN

SATUAN
NO NAMA OBAT
TERKECIL
1 2 3

Sumber: Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan


TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 2 6 8
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 32 32
- JUMLAH TEMPAT TIDUR -
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 1 1
3 PUSKESMAS KELILING -
4 PUSKESMAS PEMBANTU -
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 0 -
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 57 57
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN -
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT -
7 UNIT TRANSFUSI DARAH -
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI -
6 APOTEK 75 75
7 TOKO OBAT 2 2
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -

Sumber: Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus


TABEL 68

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 8 8 100,00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 11 11 100,00

Sumber: Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus


TABEL 69

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 SUKORAME SUKORAME 0 0,00 24 72,73 9 27,27 0 0,00 33 9 27,27
2 BLULUK BLULUK 5 13,16 12 31,58 12 31,58 9 23,68 38 21 55,26
3 NGIMBANG NGIMBANG 0 0,00 36 45,00 44 55,00 0 0,00 80 44 55,00
4 SAMBENG SAMBENG 17 19,10 56 62,92 16 17,98 0 0,00 89 16 17,98
5 MANTUP MANTUP 0 0,00 5 7,04 56 78,87 10 14,08 71 66 92,96
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 0 0,00 0 0,00 74 92,50 6 7,50 80 80 100,00
7 SUGIO SUGIO 3 3,49 22 25,58 60 69,77 1 1,16 86 61 70,93
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 0 0,00 0,00 50 80,65 12 19,35 62 62 100,00
9 0 DRADAH 10 21,28 14 29,79 13 27,66 10 21,28 47 23 48,94
10 MODO MODO 1 2,56 7 17,95 29 74,36 2 5,13 39 31 79,49
11 0 KARANGPILANG 0 0,00 0 0,00 26 76,47 8 23,53 34 34 100,00
12 BABAT BABAT 0 0,00 11 22,45 35 71,43 3 6,12 49 38 77,55
13 0 MOROPELANG 0 0,00 15 44,12 19 55,88 0 0,00 34 19 55,88
14 0 KARANGKEMBANG 0 0,00 6 27,27 16 72,73 0 0,00 22 16 72,73
15 PUCUK PUCUK 0 0,00 23 47,92 25 52,08 0 0,00 48 25 52,08
16 SUKODADI SUKODADI 0 0,00 5 13,51 32 86,49 0 0,00 37 32 86,49
17 0 SUMBERAJI 0 0,00 0 0,00 43 100,00 0 0,00 43 43 100,00
18 LAMONGAN LAMONGAN 0 0,00 11 11,11 76 76,77 12 12,12 99 88 88,89
19 TIKUNG TIKUNG 16 23,19 23 33,33 24 34,78 6 8,70 69 30 43,48
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 0 0,00 17 53,13 15 46,88 0 0,00 32 15 46,88
21 DEKET DEKET 0 0,00 10 17,54 47 82,46 0 0,00 57 47 82,46
22 GLAGAH GLAGAH 0 0,00 15 23,81 43 68,25 5 7,94 63 48 76,19
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 0 0,00 2 3,70 45 83,33 7 12,96 54 52 96,30
24 KALITENGAH KALITENGAH 0 0,00 20 41,67 23 47,92 5 10,42 48 28 58,33
25 TURI TURI 0 0,00 2 3,33 41 68,33 17 28,33 60 58 96,67
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 0 0,00 15 31,25 31 64,58 2 4,17 48 33 68,75
27 SEKARAN SEKARAN 0 0,00 16 28,07 41 71,93 0 0,00 57 41 71,93
28 MADURAN MADURAN 7 21,21 13 39,39 10 30,30 3 9,09 33 13 39,39
29 LAREN LAREN 1 1,92 29 55,77 20 38,46 2 3,85 52 22 42,31
30 SOLOKURO PAYAMAN 0 0,00 10 20,83 35 72,92 3 6,25 48 38 79,17
31 PACIRAN PACIRAN 0 0,00 0 0,00 47 97,92 1 2,08 48 48 100,00
32 0 TLOGOSADANG 7 25,93 5 18,52 7 25,93 8 29,63 27 15 55,56
33 BRONDONG BRONDONG 3 6,25 24 50,00 20 41,67 1 2,08 48 21 43,75

JUMLAH (KAB/KOTA) 70 4,03 448 25,82 1.084 62,48 133 7,67 1.735 1.217 70,14
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 2

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 70

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 SUKORAME SUKORAME 9 9 3 0
2 BLULUK BLULUK 9 9 7 0
3 NGIMBANG NGIMBANG 19 19 8 0
4 SAMBENG SAMBENG 22 22 14 1
5 MANTUP MANTUP 15 15 9 3
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 18 18 9 18
7 SUGIO SUGIO 21 21 9 1
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 13 13 11 1
9 0 DRADAH 10 10 5 0
10 MODO MODO 9 9 3 0
11 0 KARANGPILANG 8 8 6 0
12 BABAT BABAT 9 9 7 1
13 0 MOROPELANG 8 8 3 3
14 0 KARANGKEMBANG 6 6 1 1
15 PUCUK PUCUK 17 17 7 0
16 SUKODADI SUKODADI 11 11 7 2
17 0 SUMBERAJI 9 9 5 1
18 LAMONGAN LAMONGAN 20 20 1 7
19 TIKUNG TIKUNG 13 13 8 1
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 9 9 4 0
21 DEKET DEKET 17 17 6 1
22 GLAGAH GLAGAH 29 29 16 2
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 21 21 11 0
24 KALITENGAH KALITENGAH 20 20 13 2
25 TURI TURI 19 19 9 0
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 18 18 13 2
27 SEKARAN SEKARAN 21 21 9 1
28 MADURAN MADURAN 17 17 12 3
29 LAREN LAREN 20 20 14 0
30 SOLOKURO PAYAMAN 10 10 6 0
31 PACIRAN PACIRAN 9 9 2 0
32 0 TLOGOSADANG 8 8 4 8
33 BRONDONG BRONDONG 10 10 6 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 474 474 248 60

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 71

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
KELURAHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SUKORAME SUKORAME 9 5 4 9 100
2 BLULUK BLULUK 9 5 4 9 100
3 NGIMBANG NGIMBANG 19 5 14 19 100
4 SAMBENG SAMBENG 22 22 22 100
5 MANTUP MANTUP 15 15 15 100
6 KEMBANGBAHU KEMBANGBAHU 18 4 4 22,22
7 SUGIO SUGIO 21 21 21 100
8 KEDUNGPRING KEDUNGPRING 13 3 10 13 100
9 0 DRADAH 10 8 8 80
10 MODO MODO 9 9 9 100
11 0 KARANGPILANG 8 6 2 8 100
12 BABAT BABAT 9 9 9 100
13 0 MOROPELANG 8 5 2 1 8 100
14 0 KARANGKEMBANG 6 6 6 100
15 PUCUK PUCUK 17 17 17 100
16 SUKODADI SUKODADI 11 11 11 100
17 0 SUMBERAJI 9 9 9 100
18 LAMONGAN LAMONGAN 20 13 2 5 20 100
19 TIKUNG TIKUNG 13 13 13 100
20 SARIREJO DERMOLEMAHBANG 9 9 9 100
21 DEKET DEKET 17 17 17 100
22 GLAGAH GLAGAH 29 4 25 29 100
23 KARANGBINANGUN KARANGBINANGUN 21 14 7 21 100
24 KALITENGAH KALITENGAH 20 20 20 100
25 TURI TURI 19 19 19 100
26 KARANGGENENG KARANGGENENG 18 18 18 100
27 SEKARAN SEKARAN 21 21 21 100
28 MADURAN MADURAN 17 17 17 100
29 LAREN LAREN 20 20 20 100
30 SOLOKURO PAYAMAN 10 10 10 100
31 PACIRAN PACIRAN 9 9 9 100
32 0 TLOGOSADANG 8 4 4 8 100
33 BRONDONG BRONDONG 10 10 10 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 474 316 117 20 5 458 96,62

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 72

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

a DOKTER
DR SPESIALIS DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 SUKORAME - 1 1 1 - 1 0 0 - - - - -
2 BLULUK - 0 2 2 - 2 2 0 0 - - - - -
3 NGIMBANG - 1 1 - 1 1 0 0 - - - - -
4 SAMBENG - 0 1 1 - 1 1 0 0 - - - - -
5 MANTUP - 1 1 2 1 1 2 0 1 1 - - 1 1
6 KEMBANGBAHU - 1 0 1 1 - 1 0 1 1 - - 1 1
7 SUGIO - 1 1 1 - 1 0 1 1 - - 1 1
8 KEDUNGPRING - 1 1 1 - 1 0 1 1 - - 1 1
9 DRADAH - 1 1 1 - 1 0 - - - - -
10 MODO - 1 0 1 1 - 1 0 0 - - - - -
11 KARANGPILANG - 1 1 2 1 1 2 0 1 1 - - 1 1
12 BABAT - 0 2 2 - 2 2 1 0 1 - 1 - 1
13 MOROPELANG - 1 0 1 1 - 1 0 1 1 - - 1 1
14 KARANGKEMBANG - 0 0 - - - - 0 2 2 - - 2 2
15 PUCUK - 1 0 1 1 - 1 0 1 1 - - 1 1
16 SUKODADI - 1 0 1 1 - 1 0 1 1 - - 1 1
17 SUMBERAJI - 0 1 1 - 1 1 0 1 1 - - 1 1
18 LAMONGAN - 1 1 2 1 1 2 0 1 1 - - 1 1
19 TIKUNG - 0 1 1 - 1 1 1 0 1 - 1 - 1
20 DERMOLEMAHBANG - 0 1 1 - 1 1 0 1 1 - - 1 1
21 DEKET - 1 1 - 1 1 0 2 2 - - 2 2
22 GLAGAH - 1 2 3 1 2 3 0 1 1 - - 1 1
23 KARANGBINANGUN - 1 0 1 1 - 1 0 1 1 - - 1 1
24 KALITENGAH - 1 0 1 1 - 1 0 0 - - - - -
25 TURI - 0 1 1 - 1 1 0 1 1 - - 1 1
26 KARANGGENENG - 1 0 1 1 - 1 0 1 1 - - 1 1
27 SEKARAN - 0 1 1 - 1 1 1 1 2 - 1 1 2
28 MADURAN - 0 0 - - - - 0 1 1 - - 1 1
29 LAREN - 3 3 - 3 3 1 1 - 1 - 1
30 PAYAMAN - 1 1 1 - 1 0 1 1 - - 1 1
31 PACIRAN - 1 1 2 1 1 2 1 1 - 1 - 1
32 TLOGOSADANG - 0 2 2 - 2 2 0 1 1 - - 1 1
33 BRONDONG - 0 2 2 - 2 2 0 1 1 - - 1 1
- - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 18 25 43 18 25 43 5 24 29 - - - 5 24 29
1 1. RSUD Dr. Soegiri Lamongan 18 9 27 7 13 20 25 22 47 2 2 1 1 1 2 3
2 2. RS Ngimbang 3 3 9 4 13 12 4 16 2 2 1 1 - 3 3
3 1. RS Muhammadiyah Lamongan 4 4 8 13 13 26 17 17 34 1 1 1 1 2 - 2
4 2. RSI Nasrul Ummah 1 1 3 2 5 4 4 - - - - -
5 3. RS Muhammadiyah Babat - 3 4 7 - - -
6 4. RSB Fatimah 3 1 4 1 1 - 1 1 -
5. RS Mitra Sehat - 1 1 2 - - -
6. RS Suyudi - 3 3 6 - - -
7 BP swasta - 50 36 86 50 36 86 - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 29 14 43 90 76 166 108 79 187 1 5 6 2 1 3 3 5 8
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 29 14 43 108 101 209 126 104 230 6 29 35 2 1 3 8 29 37
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 3,5617 17,311 19,051 2,899 0,2485 3,0647

Sumber: P3SDMK Tenaga Kesehatan Dinkes Kab. Lamongan


Keterangan : a termasuk S3
TABEL 73

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 SUKORAME 5 3 1 4 0 0
2 BLULUK 8 5 5 0 0
3 NGIMBANG 13 3 3 6 1 1
4 SAMBENG 17 4 1 5 1 1
5 MANTUP 13 8 6 14 0 0
6 KEMBANGBAHU 17 3 1 4 0 0
7 SUGIO 20 7 6 13 0 0
8 KEDUNGPRING 11 5 4 9 0 0
9 DRADAH 9 4 1 5 1 1
10 MODO 5 2 1 3 0 0
11 KARANGPILANG 6 2 1 3 0 0
12 BABAT 9 3 3 6 1 1
13 MOROPELANG 7 6 3 9 0 0
14 KARANGKEMBANG 5 6 4 10 0 0
15 PUCUK 12 5 3 8 0 0
16 SUKODADI 12 7 4 11 1 1
17 SUMBERAJI 9 7 2 9 0 0
18 LAMONGAN 18 6 4 10 2 2
19 TIKUNG 10 4 11 15 0 0
20 DERMOLEMAHBANG 11 2 3 5 0 0
21 DEKET 15 2 5 7 1 1
22 GLAGAH 21 8 2 10 0 0
23 KARANGBINANGUN 23 2 3 5 0 0
24 KALITENGAH 14 5 3 8 1 1
25 TURI 12 9 5 14 1 1
26 KARANGGENENG 13 9 3 12 2 2
27 SEKARAN 19 5 2 7 0 0
28 MADURAN 18 10 2 12 1 1
29 LAREN 12 11 1 12 1 1
30 PAYAMAN 11 7 6 13 0 0
31 PACIRAN 11 10 2 12 0
32 TLOGOSADANG 7 9 3 12 0
33 BRONDONG 16 8 2 10 0
0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 409 187 101 288 4 10 14
1 RS ………… 0 0
dst. (mencakup RS Pemerintah 0 0
dan swasta dan termasuk 0 0
pula Rumah Bersalin) 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 0 0 0 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 409 187 101 288 4 10 14
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 65,77 23,85 1,16

Sumber: P3SDMK Tenaga Kesehatan Dinkes Kab. Lamongan


Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
TABEL 74

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

TENAGA KEFARMASIAN

NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS TOTAL


APOTEKER
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 SUKORAME - - - - -
2 BLULUK - - - - -
3 NGIMBANG 1 1 - 1 - 1
4 SAMBENG 1 1 - - 1 1
5 MANTUP - 1 1 - 1 1
6 KEMBANGBAHU 1 1 - 1 - 1
7 SUGIO - - - - -
8 KEDUNGPRING - - - - -
9 DRADAH - - - - -
10 MODO - - - - -
11 KARANGPILANG - - - - -
12 BABAT - - - - -
13 MOROPELANG - - - - -
14 KARANGKEMBANG 1 1 - 1 - 1
15 PUCUK - - - - -
16 SUKODADI - - - - -
17 SUMBERAJI - - - - -
18 LAMONGAN 1 1 - - 1 1
19 TIKUNG 1 1 - - 1 1
20 DERMOLEMAHBANG - - - - -
21 DEKET - - - - -
22 GLAGAH - - - - -
23 KARANGBINANGUN - - - - -
24 KALITENGAH - - - - -
25 TURI - - - - -
26 KARANGGENENG 1 1 - - 1 1
27 SEKARAN - - - - -
28 MADURAN - - - - -
29 LAREN - - - - -
30 PAYAMAN - - - - -
31 PACIRAN 1 1 - 1 - 1
32 TLOGOSADANG - - - - -
33 BRONDONG - - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 4 8 - 1 1 4 5 9
1 RS ………… - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 4 8 - 1 4 5 9
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0,745468

Sumber: P3SDMK Tenaga Kesehatan Dinkes Kab. Lamongan


Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TABEL 75

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

KESEHATAN MASYARAKATa KESEHATAN LINGKUNGANb


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SUKORAME - -
2 BLULUK - -
3 NGIMBANG - 1 1
4 SAMBENG - -
5 MANTUP - 1 1
6 KEMBANGBAHU - 1 1
7 SUGIO - 1 1
8 KEDUNGPRING - 1 1
9 DRADAH - 1 1
10 MODO - -
11 KARANGPILANG - -
12 BABAT - -
13 MOROPELANG - -
14 KARANGKEMBANG - 1 1
15 PUCUK - 1 1
16 SUKODADI 1 1 -
17 SUMBERAJI - -
18 LAMONGAN - -
19 TIKUNG - -
20 DERMOLEMAHBANG - -
21 DEKET 1 1 -
22 GLAGAH - -
23 KARANGBINANGUN - 1 1
24 KALITENGAH - -
25 TURI - -
26 KARANGGENENG - 1 1
27 SEKARAN 1 1 -
28 MADURAN - -
29 LAREN - 1 1
30 PAYAMAN - 1 1
31 PACIRAN - 1 1
32 TLOGOSADANG - -
33 BRONDONG - -
- -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 1 3 9 4 13
1 RS ………… - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - -
dan swasta dan termasuk - -
pula Rumah Bersalin) - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 3 9 4 13
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0,248489392 1,076787363

Sumber: P3SDMK Tenaga Kesehatan Dinkes Kab. Lamongan


Keterangan :
a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan
b
termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
TABEL 76

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 SUKORAME - - - - -
2 BLULUK - - - - -
3 NGIMBANG 1 1 - 1 - 1
4 SAMBENG 1 1 - - 1 1
5 MANTUP 1 1 - - 1 1
6 KEMBANGBAHU 1 1 - - 1 1
7 SUGIO 1 1 - - 1 1
8 KEDUNGPRING 1 1 - 1 - 1
9 DRADAH - - - - -
10 MODO - - - - -
11 KARANGPILANG - - - - -
12 BABAT 1 1 - - 1 1
13 MOROPELANG 1 1 - - 1 1
14 KARANGKEMBANG 1 1 - - 1 1
15 PUCUK 1 1 - - 1 1
16 SUKODADI 1 1 - 1 - 1
17 SUMBERAJI 1 1 - 1 - 1
18 LAMONGAN 1 1 - - 1 1
19 TIKUNG 1 1 - - 1 1
20 DERMOLEMAHBANG 1 1 - - 1 1
21 DEKET 1 1 - - 1 1
22 GLAGAH 1 1 - - 1 1
23 KARANGBINANGUN 1 1 - 1 - 1
24 KALITENGAH 1 1 - 1 - 1
25 TURI 1 1 - - 1 1
26 KARANGGENENG 1 1 - 1 - 1
27 SEKARAN 1 1 - 1 - 1
28 MADURAN - - - - -
29 LAREN - - - - -
30 PAYAMAN - - - - -
31 PACIRAN 1 1 - 1 - 1
32 TLOGOSADANG 1 1 - - 1 1
33 BRONDONG - - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 9 15 24 - - - 9 15 24
1 RS ………… - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 15 24 - - - 9 15 24
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1,99 0 1,99

Sumber: P3SDMK Tenaga Kesehatan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 77

JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

TENAGA KETERAPIAN FISIK


TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 SUKORAME - - - - - - -
2 BLULUK - - - - - - -
3 NGIMBANG - - - - - - -
4 SAMBENG - - - - - - -
5 MANTUP - - - - - - -
6 KEMBANGBAHU - - - - - - -
7 SUGIO - - - - - - -
8 KEDUNGPRING - - - - - - -
9 DRADAH - - - - - - -
10 MODO - - - - - - -
11 KARANGPILANG - - - - - - -
12 BABAT - - - - - - -
13 MOROPELANG - - - - - - -
14 KARANGKEMBANG - - - - - - -
15 PUCUK - - - - - - -
16 SUKODADI - - - - - - -
17 SUMBERAJI - - - - - - -
18 LAMONGAN - - - - - - -
19 TIKUNG - - - - - - -
20 DERMOLEMAHBANG - - - - - - -
21 DEKET - - - - - - -
22 GLAGAH - - - - - - -
23 KARANGBINANGUN - - - - - - -
24 KALITENGAH - - - - - - -
25 TURI - - - - - - -
26 KARANGGENENG - - - - - - -
27 SEKARAN - - - - - - -
28 MADURAN - - - - - - -
29 LAREN - - - - - - -
30 PAYAMAN - - - - - - -
31 PACIRAN - - - - - - -
32 TLOGOSADANG - - - - - - -
33 BRONDONG - - - - - - -
- - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RS ………… - - - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0 0 0 0 0

Sumber: P3SDMK Tenaga Kesehatan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 78

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS


NO UNIT KERJA REKAM MEDIS DAN
TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS ORTETIK TEKNISI TRANSFUSI TEKNISI
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI INFORMASI JUMLAH
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN PROSTETIK DARAH KARDIOVASKULER
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 SUKORAME - - - - - - - - - - - - -
2 BLULUK - - - - - - - - - - - - -
3 NGIMBANG - - - - - - - - - - - - -
4 SAMBENG - - - - 1 1 - - - - - 1 - 1
5 MANTUP - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
6 KEMBANGBAHU - - - - - - - - - - - - -
7 SUGIO - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
8 KEDUNGPRING - - - - - - - - - - - - -
9 DRADAH - - - - - - - - - - - - -
10 MODO - - - - - - - - - - - - -
11 KARANGPILANG - - - - - - - - - - - - -
12 BABAT - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
13 MOROPELANG - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
14 KARANGKEMBANG - - - - - - - - - - - - -
15 PUCUK - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
16 SUKODADI - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
17 SUMBERAJI - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
18 LAMONGAN - - - - 1 1 2 - - - - - 1 1 2
19 TIKUNG - - - - 1 1 - - - - - 1 - 1
20 DERMOLEMAHBANG - - - - 1 1 - - - - - 1 - 1
21 DEKET - - - 1 1 - - - - - - - 1 1
22 GLAGAH - - - - - - - - - - - - -
23 KARANGBINANGUN - - - - - - - - - - - - -
24 KALITENGAH - - - - - - - - - - - - -
25 TURI - - - - - - - - - - - - -
26 KARANGGENENG - - - 1 1 1 1 - - - - - - 2 2
27 SEKARAN - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
28 MADURAN - - - - - - - - - - - - -
29 LAREN - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
30 PAYAMAN - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
31 PACIRAN - - - - - - - - - - - - -
32 TLOGOSADANG - - - - - - - - - - - - -
33 BRONDONG - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
- - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - 2 2 4 13 17 - - - - - - - - - - - - - - - 4 15 19
1 RS ………… - - - - - - - - - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - 2 2 4 13 17 - - - - - - - - - - - - - - - 4 15 19
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1,574

Sumber: P3SDMK Tenaga Kesehatan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 79

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

TENAGA KESEHATAN LAINNYA


PENGELOLA PROGRAM TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN LAINNYA
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 SUKORAME - - - - -
2 BLULUK - - - - -
3 NGIMBANG - - - - -
4 SAMBENG - - - - -
5 MANTUP - - - - -
6 KEMBANGBAHU - - - - -
7 SUGIO - - - - -
8 KEDUNGPRING - - - - -
9 DRADAH - - - - -
10 MODO - - - - -
11 KARANGPILANG - - - - -
12 BABAT - - - - -
13 MOROPELANG - - - - -
14 KARANGKEMBANG - - - - -
15 PUCUK - - - - -
16 SUKODADI - - - - -
17 SUMBERAJI - - - - -
18 LAMONGAN - - - - -
19 TIKUNG - - - - -
20 DERMOLEMAHBANG - - - - -
21 DEKET - - - - -
22 GLAGAH - - - - -
23 KARANGBINANGUN - - - - -
24 KALITENGAH - - - - -
25 TURI - - - - -
26 KARANGGENENG - - - - -
27 SEKARAN - - - - -
28 MADURAN - - - - -
29 LAREN - - - - -
30 PAYAMAN - - - - -
31 PACIRAN - - - - -
32 TLOGOSADANG - - - - -
33 BRONDONG - - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -
1 RS ………… - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - -

Sumber: P3SDMK Tenaga Kesehatan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 80

JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

TENAGA NON KESEHATAN


PEJABAT STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG TENAGA TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA PENDIDIK JURU
STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN KEPENDIDIKAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 SUKORAME - - - - - - - - - -
2 BLULUK - - - - - - - - - -
3 NGIMBANG - - - - - - - - - -
4 SAMBENG - - - - - - - - - -
5 MANTUP - - - - - - - - - -
6 KEMBANGBAHU - - - - - - - - - -
7 SUGIO - - - - - - - - - -
8 KEDUNGPRING - - - - - - - - - -
9 DRADAH - - - - - - - - - -
10 MODO - - - - - - - - - -
11 KARANGPILANG - - - - - - - - - -
12 BABAT - - - - - - - - - -
13 MOROPELANG - - - - - - - - - -
14 KARANGKEMBANG - - - - - - - - - -
15 PUCUK - - - - - - - - - -
16 SUKODADI - - - - - - - - - -
17 SUMBERAJI - - - - - - - - - -
18 LAMONGAN - - - - - - - - - -
19 TIKUNG - - - - - - - - - -
20 DERMOLEMAHBANG - - - - - - - - - -
21 DEKET - - - - - - - - - -
22 GLAGAH - - - - - - - - - -
23 KARANGBINANGUN - - - - - - - - - -
24 KALITENGAH - - - - - - - - - -
25 TURI - - - - - - - - - -
26 KARANGGENENG - - - - - - - - - -
27 SEKARAN - - - - - - - - - -
28 MADURAN - - - - - - - - - -
29 LAREN - - - - - - - - - -
30 PAYAMAN - - - - - - - - - -
31 PACIRAN - - - - - - - - - -
32 TLOGOSADANG - - - - - - - - - -
33 BRONDONG - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
1 RS ………… - - - - - - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Sumber: P3SDMK Tenaga Kesehatan Dinkes Kab. Lamongan


TABEL 81

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2014

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:


APBD KAB/KOTA
1 Dinas Kesehatan 156.527.413.245 50,61

a. Belanja Langsung 96.258.772.745


b. Belanja Tidak Langsung 60.268.640.500

2 RS dr. Soegiri 117.186.722.100 37,89


a. Belanja Langsung 97.094.975.800
b. Belanja Tidak Langsung 20.091.746.300

3 RS Ngimbang 32.522.482.800 10,52


a. Belanja Langsung 28.831.876.700
b. Belanja Tidak Langsung 3.690.606.100

4 APBD PROVINSI 0,00

5 APBN : 3.040.950.000 0,98

- Dana Dekonsentrasi 0,00


- Dana Alokasi Khusus (DAK) 0,00
- ASKESKIN 0,00
- Lain-lain (sebutkan) BOK 3.040.950.000 0,98

6 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00

(sebutkan project dan sumber dananya)

7 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 309.277.568.145 100,0

TOTAL APBD KAB/KOTA 2.056.001.518.887

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 7,61

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 256.173,98

Sumber: Penyusunan Program Dinkes Kab. Lamongan

Anda mungkin juga menyukai