Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Buku ini ditulis berawal dari gagasan untuk menggali akar


masalah dari dekadensi moral dan memburuknya karakter,
yang masih nampak nyata banyak ditemukan dalam masya­
rakat. Banyak faktor yang sebenarnya ikut andil pada proses
menurunnya moralitas dan karakter, namun dari berbagai
faktor yang paling mengakar terjadinya kerusakan di tengah
ununat adalah lemahnya atau rusaknya kualitas hati manu­
Mendidik Hati
sia. Buruknya lingkungan, lemahnya ekonomi, rusaknya per­
Membentuk Karakter
gaulan, tidak bisa dipungkiri memiliki pengarub signifikan
terhadap kemerosotan moralitas. Namun dalam realitas ke­
Panduan AI-Qur'an Melejitkan Hati

hidupan faktor ini akan tidak ada dampak negatifnya bagi


Memperindah Karakter

orang yang memiliki kualitas hati yang sehat/dihiasi ke­


Penulis
imanan.
Drs. Suparlan, M.Pd.l
Bagi mereka yang hatinya telah dihiasi dengan keirnan­
Desain Cover
an, telah terdidik dengan baik melalui proses tazkiyah, taz­
Haitamy el Jaid
yinah, tarabbutah, dan tadabburah, maka kemiskinan akan
Cetakan I, April 2015
disikapi dengan sabar dan tidak mengeluh dan tidak ada sarna
sekali keinginan melakukan pencurian. Keburukan ling­
Tata Letak

A. Choiran Marzuki kungan dan pergaulan juga tidak akan menggoyahkan prin­
sip hatinya tetap bersikukuh memegang kebenaran tanpa
Penerbit

PUSTAKA PELAJAR
terpengaruh sedikit pun pada pengaruh negatif Iingkung­
Celebah Timur UH 111/548 Yogyakarta 55167

Telp. (0274) 381542, Fax. (0274) 383083

an.
E-mail: pustakapelajar@yahoo.com
Buku ini merupakan kajian dari ayat-ayat hati dalarn al­
Website: pustakapelajar.co.id .
Qur'an, yang penulis cob a konstruk menjadi sebuah kon­
ISBN: 978-602-229-466-5 sep pendidikan hati perspektif aI-Qur'an. Pendidikan hati

Drs. Suporlon, M.Pd.1 v


menjadi relevan untuk ditawarkan pada para pembaca,
karena sebenarnya pendidikan karakter memerlukan ke­ mengaktualkan suara hati yang baik dalam semua aktivitas
kuatan dari dalarnl moral force yang akan menjadi penentu dengan keindahan dan kekukuhan karakter.
keistiqomahan dan kekokohan semangat merealisasikan
prilaku kebaikan. Hati adalah kekuatan penentu, karen a Yogyakarta 23 Oktober 2014
hati adalah rajal menejer prilaku manusia, yang akan sa­ Penulis,
ngat menentukan prilaku yang akan diaktualkan dalam Drs. Suparlan, M.Pd.I
aktivitas hidupnya ..
Revolusi mental yang sering ditawarkan sebagai solusi
permasalahan pendidikan, semangat idenya sudah dikon­
sepkan melalui kurikulum 2013. Pada kurikulum ini ada
keharusan mengintegrasikan sikap religiusitas, pengeta­
huan ilrniah dan ketrampilan, gagasan pengembangan sikap
dan nilai ketuhanan ini hakekatnya hanya akan terwujud
manakala dunia pendidikan telah berhasil meletakkan da­
sar pendidikan hati dengan baik. Revolusi mental mestinya I
dengan memulai semua penyelenggara pendidikan men­
\
dasari semua proses pendidikan dengan pendekatan pendi­
dikan hati, dan lebih lanjut diupayakan dengan serius semua
tahapan pendidikan hati pada subyek didik.
Pendidikan karakter dengan demikian menuntut pe­
mikiran yang mendasar untuk mengembangkan pendi­
dikan hati. Pola-pola pendidikan dan pembelajaran yang
dilakukan oleh lembaga pendidikan hendaknya mengem­
bangkan kejernihan, kecerdasan, kelembutan dan kekhu­
su'an hati. Proses pendidikan hendaknya mengedepankan
sistem dan lingkungan bebas dosa dan maksiat, mengupa­
yakan pengalaman empirik berkesinambungan nikmatnya
meyakini dan menggagungkan Allah swt: Proses seperti
inilah yang akan menjadi ruh untuk melejitkan hati, dan

VI Mendidik Hati Membentuk Karakter


Drs. Suparlon, M.Pd.1 VII
DAnAR 151

KATA PENGANTAR • v

DAFTAR lSI. ix

Bab I

KESEHATAN HATI PANGKAL

KEBAlKAN KARAKTER • 1

A. Kekerasan Hati Sebab Utama Rusaknya Karakter • 1

B. Mendefinisikan Pendidikan Hati • 6

C. Hati Sebagai Inti Karakter • 8

D. Hati Dididik Melalui Nilai • 10

.t Catatan. 14

.
"
BAB II

POTENSI HATI PERSPEKTIF AL-QUR'.AN • 17

A. Makna Hati Perspektif AI-Qur'an • 17

B. Sifat Hati Perspektif AI-Qur'an • 17

C. Potensi Hati Perspektif AI-Qur'an • 35

Catatan • 81

BAB III

PENDIDIKAN HATI PERSPEKTIF AL-QUR' AN • 87

A. Prinsip Dasar Pendidikan Hati • 89

1. Makna Pendidikan Hati • 89

2. Dasar Pendidikan Hati • 95

3. Tujuan Pendidikan Hati • 102

4. Prinsip Pendidikan Hati • 106

B. Pendekatan Pendidikan Hati • 124

Drs. Suporion, M.Pd.1 ix


1. Pendekatan Multipotensi • 125

2. Pendekatan Multi Metodologis • 144

C. Strategi Pendidikan Hati • 148


BABI
1. Setrategi Tazkiyyah • 150

2. Strategi Tazyinah • 158


KESEHATAN
, HATI PANGKAL
3. Strategi Tadabburah • 168

4. Strategi Tarabbuthah • 173

KEBAIKAN KARAKTER
Catatan • 181

BABIV

PEMBENTUKAN KARAKTER

WAWASAN APLIKATIF PENDIDlKAN HATI • 195

A. Posisi Hati dalam Struktur Perilaku • 195


A. KERUSAKAN HATI SEIAB UTAMA RUSAKNYA KARAKTER
B. Kontribusi Hati pada Pembentukan Nilai • 206
'Ainain dengan tegas mengatakan, bahwa di dalam al­
C. Kontribusi Hati pada Pembentukan Karakter • 221
Qur'an dapat ditemukan konsep pendidikan qur'aniyah,
D. Kontribusi Pendidikan Hati karena sesungguhnya al-Qur'an secara hakiki mengandung
pada Konsep Pendidikan Karakter • 236
sistem pendidikan Islam yang sempufna. Konsep pendi­
Catatan • 251
't dikannya melebihi keunggulan konsep pendidikan yang
berkembang di dunia, dalam ilmu jiwa, kehidupan manu­
BABV

sia, dan dalam kelengkapannya. 1


PENUTUP • 259

AI-Qur'an adalah merupakan sumber pedoman hidup


A. Kesimpulan. 259

rnanusia, termasuk di dalamnya petunjuk dalam proses


B. Saran. 264

penyucian/pendidikan hati. AI-Qur'an dapat mendidik


DAFTAR PUSTAKA • 267
kesucian hati terutarna pada mereka yang menghendaki'
LAMPlRAN: AYAT-AYAT HATI • 277
menjadi hamba Allah SWT. yang senantiasa menyucikan
INDEKA.359
dirinya. Kalau sekiranya di sisi kami ada sebuah kitab semenjak
IHWAL PENULIS .362
dari orang yang terdahulu. Benar-benar kami akan menjadi
hamba Allah yang disucikan dari dosa 2 . Salah satu fungsi
al-Qur'an diturunkan adalah untuk menyucikan manusia,
"
dan oleh karenanya di dalam ayatnyct terkandung pesan­
pesan penyucian hati. 3

x
Mendidik Hoti Membentuk Korokter
Drs. Suporlon, M.Pd.1 1
Hati dalam al-Qur 'an menggunakan kata qalb, fuad, dirinya, ketahuilah segumpal darah itu adalah hati.8 Keiman­
dan shadr. Kata qalb, dalam al-Qur'an dengan berbagai ben­ an juga tidak akan dapat istiqamah tanpa dibarengi dengan
tuknya terdapat pada 134 ayat. Kata juad dengan berbagai hati yang sehat dan baik, bahkan keaIiman dan kesela­
matan seseorang juga tergantung pada keselamatan dan
bentuknya terdapat pada 16 ayat, dan kata cadI', ditemukan
pada 45 ayat. 4 Kata-kata dalam ayat al-Qur'an yang dapat kebaikan hatinya.9
Said Hawa berdasar Surat al-Qur'an: 124-125, mene­
dikaji dan dikaitkan dengan konsep pendidikan/penyucian
gaskan bahwa ajaran dari aI-Qur'an tidak dapat disentuh­
hati secara garis besar dapat dikelompokaan menjadi dua
kan kepada anak didik menjadi menyatu dengan kepriba­
kelompok. Pertama, kata yang terkait dengan pendidikan
ke arah pengembangan potensi kebaikan hati, adalah: al­ diannya manakala hatimereka ada penyakitnya.
"Perhatikanlah, bahwa ayat tersebut dikaitkan dengan
lafa, athhara, faza'a, rabama, saraha, rabatha, yabtaliya,
mereka yang di dalam hatinya ada penyakit, yang semes­
yuzhibu, yathmainnu, yahdi, yumahhisha.5 Kedua, kata yang
tinya ayat tersebut dapat menambah keimanan, tetapi jus­
terkait dengan peIemahan atau perusak pendidikan hati
diantaranya adalah: Khatama, thaba'a, asama, naza'a, tah­ tru memperparah penyakit hati mereka. Dengan demikian
jika kita ingin mempersentuhkan al-Qur'an secara benar
wa, yudiku, akanna, taqallaba, syaddada, qozafa, sharafa,
dengan hati manusia agar hati bisa mengambil manfaat
qassat, zaga, tukinnu. 6 l, dari al-Qur'an tersebut, maka kita harus mengobati hati
AI-Ghazali, berkaitan dengan pentingnya hati dalam
menentukan karakter seseorang menegaskan:
.. tersebut terlebih dulu dengan menjadikannya sebagai hati
yang beriman secara tulus 10
fl .
"Hati adalah sebagai tanah, sedang keimanan adalah
sebagai benih yang ditanam disitu . Ketaatan adalah ber­ Dengan demikian, mendidik hati merupakan titik
jalan menurut arah dan arusnya hati, serta yang disalur­ awal yang harus dilakukan sebelum mendidik karakter,
karena akan sangat sulit menanamkan pendidikan karakter
kan di situ. Adapun hati yang sudah terjerumus dalam
kelezatan duniawiyah dan sudah berkecimpung dalam pada anak didik yang hatinya masih sakit. Kegagalan lem­
segala kemaksiatannya, dapat diumpamakan sebagai tanah baga pendidikan dalam mendidik hati anak didiknya ada-'
yang tandus yang tidak mungkin lagi ditanam beni1t, sebab lah merupakan kesalahan fatal dalam upaya pembentukan
sudah tidak subur lagi, untuk itu benih-benih yang dita­ karakter. Dampak dari kesalahan ini dapat mengakibatkan
krisis moral dan etika yang akan sangat sulit ditanggulangi,
nam pasti tid~k akan pulang"7
Hati menentukan baik dan buruknya karakter anak Muhammad Nur menegaskan: Adab yang buruk meng­
didik, Rasulullah saw bersabda Ketahuilah 'bahwa didalam
If
hasilkan akal yang rusak, akal rusak mengakibatkan kebia­
diri manusia ada segumpal darah, jika baik maka akan baik­ saan buruk, kebiasaan buruk mengakibatkan watak pem­
lah semua dirinya, dan jika rusak maka akan rusaklah semua berontak, watak pemberontak mengakibatkan perbuatan

Mendidik Hoti Membentuk Korakter Drs. Suporlon, M.Pd.1 3


2
jahat, perbuatan jahat mengakibatkan dibenci Allah SWT. berpendidikan atau masih hidup di dalam proses pendidik­
dan dibenci Allah SWT. mengakibatkan kehinaan selama­ an, dapat menjelaskan bahwa fakta pelaku amoral sebagian
nya. ll mereka sebenarnya memahami betapa bahayanya perbuat­
Ketika hati anak didik sudah sakit, pasti mereka kelak an dOSil, dampak dan seberapa murka Allal1 SWT. jika me­
akan menjadi mangsa harta. Kecenderungan mengejar harta reka malakukannya. Namun dalam kenyataannya keba­
dan materi semata akan mengakibatkan meluasnya penya­ nyakan mereka tidak berdaya menghadapi godaannya,
kit sosial sekaligus penyakit moral. Anak didik baik yang serta tidak dapat menghindarkan dirinya dari perbuatan
sekolah di sekolah agama maupun sekolah umum akan se­ dosa itu. Sesekali memang bisa jadi mereka bertobat dan
makin tersesat pada ketamakan terhadap pangkat dan ke­ kembali pada perbuatan yang baik, tetapi akhirnya setelah
dudukan, dan kemudian meluas memunculkan penyakit­ itu terjerumus lagi dan terjerumus lagi. Lahirlah generasi­
penyakit berikutnya berupa penyakit batin: iri hati, bakhil, generasi yang rapuh, tak kuasa menahan syahwat, dikuasai
ria, sewenang-wenang, gila popularitas, munafik, mencari materi, dan jauh dari norma agama yang dia sudah mem­
muka, serta tunduk terhadap materi, kekuatan dan poli­ pelajarinya. Tidak heran kalau di negeri ini, jika remajanya
tik. 12 tak berdaya menghadapi rongrongan nafsu syahwat, ter­
Banyak kasus pelanggaran terhadap moral yang dila­ lena dengan gemerlap dunia, dan tergilas ganasnya dunia.
kukan oleh orang yang sudah terdidik dan sebenarnya me­ :..,. Memperhatikan fakta di atas, rusaknya karakter anak
reka sudah mengetahui bahwa yang diperbuatnya adalah didik memang dapat disebabkan oleh banyak faktor: ling­
"
merupakan perbuatan salah. Pelanggaran moral tidak ha­ kungan, sistem pendidikan, keluarga, sosial ekonomi dan
nya dilakukan oleh pemimpin negara, elite politik, guru, merebaknya pornografi dan pornoaksi. Namun" semua itu
dan orangtua, bahkan hampir juga terjadi ketika anak didik adalah penyebab jauh, dan penyebab utamanya adalah ra­
masih dalam proses berlangsungnya pendidikan. Kasus puhnya hati mereka, kegagalan mengobatinya, hilangnya
perkelahian antarpelajar dan kasus menyontek serta pa­ identitas hati dan hilangnya hati yang sehat. Menurut Rus­
caran hampir menjadi pemandangan yang senantiasa ada yah, orang yang mempunyai hati sehat, perilakunya tetap
hampir pada setiap lembaga pendidikan. sehat walaupun mereka tidak memiliki harta benda dan
Pendidikan budi pekerti yang diberikan kepada siswa­ bekerja siang dan malam. 13
sis wi, baik melalui pelajaran pendidikan agama dan Pendi­ Karakter bangsa adalah kunci sebuah negara yang
dikan Moral Pancasila tidak berhasil, kalau tidak ingin dika­ ingin maju. Karakter bangsa sangat dltentukan oleh bagai­
takan gagal total. Kendati pelajaran-pelajaran itu bagus, sa­ mana bangsa ini melakukan upaya terus menerus mem­
yangnya tidak membekas ke dalam perilaku'·manusianya. perbaiki proses pendidikan karakter. Pendidikan karakter
Pelanggaran moral yang dilakukan mereka yang relatif sebagus apa pun tidak akan masuk ke dalam perilaku ma-

4 Mendidik Hoti Membentuk Korokter Drs. Suporlon, M.Pd.1 5


nakala hati bangsa itu belum sehat. Hati yang sehat adalah menurut Rahib al-Isfahanjls tarbiyah adalah mengembang­
kunci utarna yangharus diprioritaskan disehatkan agar pen­ kan sesuatu setahap demi setahap sampai tercapai kesem­
didikan yang bagus dengan mudah tertanam dan tersatu­ pumaan. Dan menurut Najar, tarbiyah berarti menumbuh­
kan menjadi pribadi yang secara refleks berkeinginan dan kembangkan potensi individu sedikit demi sedikit dengan
terus beramal kebaikan. latihan-Iatihan sampai potensi individu tersebut dapat men­
Bangsa Indonesia yang tengah menghadapi berbagai capai kesempurnaan. J6
gejolak dan tantangan krisis moral, sangat membutuhkan Pendidikan dapat dimaknai sebagai upaya mengopti­
model pendidikan karakter yang secara konseptual benar­ malkan perkembangan potensi manusiawi, kecakapan hi­
benar dapat diterapkan untuk memperbaiki dan menum­ dup, dan sikap kepribadian individu peserta didik menuju
buhkan moral. Konsep pendidikan karakter altematif men­ tercapainya kesempurnaan dan kedewasaan yang baik.
jadi penting bagi bangsa, guna percepatan perbaikan karak­ Pendidikan yang orientasinya adalah sebagai proses pende­
ter, serta mendukung lajunya pembangunan mencapai wasaan dan penyempumaan untuk tercapainya kebaikan
. kesejahteraan bangsa. Namun, sebelum pendidikan karak­ kemanusiaan, dengan demikian mengharuskan berlang­
ter diaplikasikan, tidak kalah penting untuk meraih semua sung secara mustamirah, baik dalam situasi pergaulan,
itu diperlukan adanya upaya untuk mendidik hati secara baik, pengajaran, latihan-Iatihan, dan bimbingan.
karena karakter sang at ditentukan oleh kejemihan hati nu­ Hati menurut al-Ghazali l 7 menunjukkan pada dua
rani. Konsep pendidikan hati menjadi mendesak untuk di makna, hati yang bersifat fisik yang berupa segumpaI da­
praktikkan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, ter­ ging yang memiliki rongga sebagai tempat ruh, yang masuk
utama lembaga pendidikan. ke dalamnya darah Ialu dikeluarkan untuk menghidupi
Pendidikart hati agar tidak salah arah harus dirumus­ tubuh manusia. Makna kedua, hati adalah hati yang lem­
kan berdasar pada al-Qur'an, terutama dari petw1juk qur­ but, rabbaniyah dan ruhiyah. Hati yang lembut ini memiliki
'ani dari ayat-ayat yang terkait dengan hati. Buku sederhana hubungan saling ketergantungan dengan hati yang bersifat
ini merupakan kajian awal ayat-ayat hati dalam al-Qur'an, fisiko Hati yang lembut merupakan inti dari hakikat kema~
yang diharapkan dapat menjadi acuan bagaimana mend i­ nusiaan, sebagai indra untuk mengetahui dan memahami.
dik hati dengan benar. Hati pada peneIitian ini adalah dalam pengertian yang
kedua; yakni hati yang memiliki potensi bersifat ruhiyah yang
B. MENDEFINISIKAN PENDIDIKAN HATI
dapat dididik agar menjadi memiliki kemampuan menge­
Pendidikan ·sebagai padanan makna tarbiyah secara
tahui, memahami dan memilih atau menentukan kepu­
bahasa mempunyai asal makna tumbuh (nama), berkem­
tusan untuk mendorong potensi manusia lainnya mela­
bang (nasyaa), dan memperbaiki (ashlaha)14. Secara istilah kukan perbuatan.

6 Mendidik Hoti Membentuk Korakter Drs. Suporion, M.Pd.1 7


Berdasar pengertian pendidikan dan pengertian hati Hati adalah sebagai manajer yang akan menentukan
di atas, maka yang dirnaksud pendidikan hati adalah upaya apakah seluruh anggota badan diarahkan diperintahkan
sadar dan sistema tis untuk menumbuhkembangkan po­ untuk menjadi baik dan buruk. Hati adalah manajer yang
tensi hati agar hati mencapai kesempurnaan menjadi hati akan menentukan dorongan kepentmgan/konflik antara
yang sehat atau qalbun salim. kemgman baik dan buruk. Hati dengan demikian adalah
mempunyai peran yang sentral menentukan perilaku ma­
c. HATI SEBAGAIINTI KARAKTER nusia, termasuk karaktemya. Dan mekanisme kerja selu­
Hati dalam pengertian ruhaniyah adalah merupakan ruh potensi manusiawi berawal dari keputusan hati.
tempatnya keimanan, keyakinan, dan pengagungan ter­ Alur mekanisme potensi diri diawali dari keyakinan
hadap Tuhan semesta a1am. ls Rasa takut ketu1usan berta­ hati, keyakinan hati kemudian dipikirkan dengan meng­
wakal, serta cinta pada Tuhan dan sesama manusia, ketun­ gunakan akainya, kemudian diwujudkan dalam tindakan
dukan mematuhi perintah, serta menghormati Tuhan ber­ mdra, dan menghasilakan amalan dan hasil. 22 Keberhasilan
pangkal pada potensi hati yang sehat. Begitu tingginya peran dalam menentukan perilaku dan bahkan dalam meraih
ha ti maka sampai Allah SWT. menjadikan hati sebagai pusat kesuksesan dapat dimulai dari hati, karena hati adalah
penilaian baik buruknya manusia, manajer sekaligus tempat bersemayamnya keimanan,
keyakinan, perasaan, dan juga visi dan ·dorongan untuk
J~~ ~:ill J~» :~"'~..:i.I\ ~ ~\
... J 0 '" ' ~ •

JU berperilaku.
. «'(I~t' .( .. I;
~ "' t"';.~
J'\ ' V~ ~ .(11'
~ ~ ~"' ~')-" "' ~~~
('I' +.(-:- , Ibnul Qayyirn menegaskan bahwa kebaikan seseorang,
kebahagiaan seseorang, dan kemenangan seseorang ter­
~-.:>:-?i
gantung pada dua hal, yakni hati dan penerangan/wah­
Hati menurut Asy-SyahudP9 adalah merupakan tuan yu23. Hati merupakan sumber kefaqihan terhadap persoal­
dan kepala dari seluruh anggota badan manusia, pikiran an mana yang baik dan mana yang buruk, karena inilah
bagi hati adalah bagaikan daun telmga bagi pendengaran. maka Rasulullah saw menganjurkan pada umatnya untuk
Menurut Wiyono, hati adalah ibarat cermin, hati tempat ber­ meminta pertimbangan kepada hati dalam menentukan
kaca tentang baik atau buruk, tempat menilai apakah per­ perkara, karena ilmunya hati akan menjadi ilmunya ilmu,
buatan itu baik atau buruk, dan hati tidak dapat dibohongi dan ilmu batin adalah ilmunya para ulama selama tidak

betapapun kit a mencoba merasionalkan perbuatan buruk dipengaruhi oleh taqlid. 24
seperti baik, maka hati tetap akan mengatakan itu adalah Hati memiliki peran yang sangat penting dalam pem­
buruk.20 Hati tidak akart mengmgkari segala sesuatu yang bentukan karakter dan perilaku manusia. Kedudukan hati
21 menjadi manajer yang akan menentukan pilihan perilaku
telah ia lihat kebenarannya.

Melldidik Hoti Membelltuk Korokter Drs. Suporlon, M.Pd.1 9


8
mengarah pada kebaikan atau keburukan. Hati yang ter­
dikan nilai. 8) Union approach, pendekatan untuk meng­
didik atau yang sehat juga dapat menjadi peranti menang­
arahkan anak secara riil melaksanakan nilai dalam kehi­
kap kebenaran, sekaligus mengantarkan pada dorongan dupan.
unuk melakukan segala aktivitas yang dapat mengarahkan
Said Hawa memasukkan pendidikan hati ke dalam
pada kebenaran, kesuksesan, dan kebahagiaan.
konsep pendidikan ruhiyah, dan menurutnya untuk men­
Hati hendaknya dibina agar rnenjadi hati yang baik.
didik hati melalui beberapa tahap, sebagairnana tahapan yang
Hati jika sudah berubah menjadi sakit atau mati akibat dari
dikembangkan dalam proses perjalanan menuju Allah
pengaruh pendidikan dan pengalaman hidup yang tidak
SWT. melalui jalan tasawuf. Tahapan yang mesti dilalui ada­
baik, akan membuat manusia kehilangan manajer dan
lah: 1) melakukan proses perpindahan dari hati yang sakit
sekaligus pusat kekuatan untuk berbuat baik.
menuju hati yang sehat. 2) Memberikan makanan harian
D.HATI DIDIDIK MELAlUI PENDIDIKAN NILAI dan bekal yang dibutuhkan hati tersebut agar tetap dalam
kondisi beriman. 26
Pendidikan hati lebih dekat dengan pendidikan nilai,
oleh karenanya di samping pendidikan hati juga harus Jalan untuk memperbaiki hati, pertama adalah ilmu,
memperhatikan karakteristik dan juga memahami jenis yang disusul dengan mengamalkan Islam. Dzikir adalah
penyakit hati yang ada pada diri anak, perlu memperha­ amalan pertama yang harus dikerjakan
.. ~ .
untuk memper­
tikan beberapa prinsip pendidikan nilai . Menurut Djahiri,25 baiki hati. Ilmu tidak dapat dilepaskan dan diabaikan dari
ada delapan prinsip pendidikan nilai: 1) Evocation, dengan hati. Namun, hati juga membutuhkan pengamalan Islam
pendekatan memberikan keleluasaan anak mengekspre­ sebagai sarana yang wajib diIakukan untuk menyalakan
sikan dalam merespons nilai yang diterimanya. 2) Inculka­ cahaya kekuatan hati sedikit demi sedikit, sampai hati be­
tion, pendekatan untuk mempersiapkan anak siap me­ tul-betul menjadi bercahayaY Pendekatan dan strategi pe­
nerima stimulus nilai. 3) Moral Reasoning, pendekatan agar ngembangannya dengan demikian menggunakan ajaran
anak memecahkan problem nilai dengan intelektual takso­ Islam, yang dipahami dan difungsikan sebagai metode atau
nomi yang tinggi. 4) Value clarivicatio, memberikan stimu­ proses pendidikan hati. Dalam arti ajaran itu harus benar­
lus nilai yang terarah agar anak dapat mencari kejelasan benar dipraktikkan bukan saja sebagai ritual tetapi harus
nilai. 5) Value analysis, memberikan rangsangan agar anak difungsikan maknanya sebagai proses pelatihan spiritual.
menganalisis nilai moral. 6) Moral awarenees, pendekatan Pengembangan pendidikan hati sebagaimana diru­
untuk menumbuhkan kesadaran anak atas nilai yang dibe­ muskan Said Hawa, sejalan dengan prinsip pendidikan bd­
rikan. 7) Commitmen approach, pendekatan agar anak sejak tin dari ajaran tasawuf yang meliputi: 1) Takh alli, yaitu
-awal diajak menyepakati pola pikir dalam proses pendi­ proses mengosongkan diri dari ketergantungan terhad (1 p
kelezatan dunia melalui taubat, wm;a', z uhud, dan faqr. 2)

10 Mendidik Hoti Membentuk Korokter Drs. Suporlon, M.Pd.1 11


perilaku dan sekaligus dibentuk kebiasaan baik dengan
Tahalli, tahap di mana anak didik harus menghiasi diri de­
pencahayaan wahyu sebagai pencerah kehidupan hati dan
ngan perbuatan yang baik, melalui pelaksanaan kewajiban
pembentukan kecerdasan hati.
yang bersifat formal (shalat, haji), dan kewajiban batin
Tahap ketiga, adalah tahap pemeliharaan. Pada tahap­
berupa usaha untuk terus beriman dan taat pada Allah
an ini yang paling pokok harus dilakukan adalah menjaga
SWT. 3) Tajalli, setelah hati terbentuk dengan keimanan
agar hati yang sudah terbentuk tidak berkurang potensi­
dan sifat mulia maka untuk menjaga agar tidak berkurang
nya. Cara yang harus dilakukan adalah menjaga agar anak
maka perlu diisi dengan peningkatan kesadaran dan peng­
didik terhindar dari pengaruh negatif dari luar, dengan cara
hayatan optimal dan rasa yang mendalam kecintaannya
meningkatkan kehadiran rasa keimanan di hati. Keimanan
pada Allah SWT.28
yang dimaksud adalah keimanan yang mampu mengha­
Strategi pendidikan hati dengan demikian dapat
dirkan anak di mana pun merasa dekat dengan pengawasan
disederhanakan menjadi tiga tahapan pendidikan. Tahap
Allah SWT., rasa keagungan Allah SWT. dan rasa keyakin­
pertama, adalah tahap pra-kondisi, tahapan ini mencakup
an atas kebesaran cintanya kepada Allah SWT.
proses mengenali kondisi hati anak, mengenalkan fungsi
hati, melakukan pelurusan/pengobatan terhadap hati yang
sakit, dan memberi keleluasaan pada anak untuk meng­
ekspresikan dengan potensi hati. Tahap pertama dengan
tujuan agar kondisi hati anak benar-benar siap menerima
penerangan dan pencerahan pendidikan, sekaligus agar
anak dengan kebebasan hatinya dapat menerima dan mem­
bedakan mana pengajaran perilaku yang baik dan mana
yang buruk.
Tahap kedua, adalah tahap proses pembentukan. Ta­
hapan ini mencakup proses: menumbuhkan kesadaran
pentingnya karakter, membiasakan hati anak berlatih
membedakan benar dan salah, melatih hati anak untuk
menganalisis dampak positif dan negatif perilaku baik dan
buruk, melatih sejak awal agar anak melakukan ajaran
wahyu (sebagai pencerah) melalui amalan-amalan harian
secara rutin. Memasuki tahapan kedua anak diharapkan
akan dapat mulai menggunakan hati dalam menentukan

Drs. Suparlan, M.Pd.1 13


12 Mendidik Hati Membentuk Karakter
CATATAN
Said.net. 4 April 2010), hIm. 4.

I~Asy-Syahudi, Khulashoh, hIm. 10.

19Ibid, hIm. 11.

2°Slamet Wiyono, Manajemen Potensi Diri, (Jakarta: Gramedia, 2006),


h~l. 46.
21M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah Pesan Kesan dan Keserasian al­
l'Ali Khalil Abu 'Ainain, Falsafah at-Tarbiyah al-Islamiyah fi al-Qur'an al­ Qur'an, Jilid 13, (Tangerang: Lentera Hati, 2011), hIm. 118.
Karim, (t.t.pen: Dar al-Fikri al-Arabi(1980), hIm. 145-146. 22Wiyono, Manajemen, him 105.
2AI-Qur'an In Word, Q.5 Ash-Shaffat: 168-169. 23Ibnu al-Qayyim al-]auziyyah, Manajemen Qalbu Melumpuhkan Senjata
3Muhammad Djarot Sansa, Komunikasi Qur'aniyah Tadzabur Untuk Syetan, te1i. Ainul Haris Umar Arifin Thoyib, Cet. VI, (Jakarta:
Pensucian Jiwa, (Bandung: Pustaka Islamika, 2005), hlm.142. Darul Falah, 2005), him. 54-57.
~Muhammad Fuad Abdul Baqi, AI-Mu'jam AI-Mufahras Ii Aljiidzi AI-Qur'an 24Syaih Abi Thalib Muhammad Ibnu 'Ali al-Maky, Qutu al-QulUb fi
aI-Karim, (Indonesia: Maktabah Rohlani, t.t.), hIm. 512-513, 648, Mu'amalti al-Mahbub, Jilid I, (Bairut: Dar al-Fikr, U), him. 15.
698-700. 25Z a im AI Mubarrok, Membumikan Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta,
SIbid. 2008), hIm. 58.
6Ibid. 26Said Hawa, Pendidikan, him. 111.
7Azam Syukur Rahmatullah, Psikologi Kemalasan, (Kebumen: Azkia Me­
27Ibid. him. 112-113.
dia, 2010), hIm. 79. 28S a id Agi1 Siradj, Pengembangan Universitas Islam Horizon Baru
6Abu Abdillah Muhammad Ibu Ismail al-Bukhariy, AI-Jami' Ash-Shahih, Pengembangan Pendidikan Islam, (Malang: UIN Pres, 2004 ). him.
Jilid I, (Kairo: AI-Mamba'ah As-Salafiyah, 1400 H ), hIm. 34. 256.
9KhalidinAbdul Masholih, Shalahul QulUb, (www.saaid.net. didownload
17 Juni 2010), hIm. 16.
IOSaid Hawa, Pendidikan Spiritual, terj., Abdul Munip M.Ag., (Yogyakarta:
Mitra Pustaka, 2006), hIm. 150.
IIMuhammd Nur Ibnu Abdu AI-Hadi Sudi, Manhaj Tarbiyah An-Nu­
buwiyah Liththifli min Namu'aji At-Tathbiqi min Hayiiti AI-SalafAsh­
Shalih, (Makkah AI-Mukarramah: Dar AI-Thayyibah, 2000), hIm.
290-29l.
I2Syaih Khalid Sayyid Rusyah, Nikamatnya Beribadah, terj., H Kusrin
Karyadi Lc, (Jakarta Timur: Pustaka AI-Kautsar, 2004). hIm. 104.
13Syaih Khalid Sayyid Russyah, Nikmatnya ... hlm.ll.
14Muhammad Nur bin' Abdu al-Hafid Suwaid, Manhaj At-Tarbiyah AI­
Nabawiyah Littifli (Makkah Mukarramah: Dar Ath-Thayibah,
1990), him. 13.
15Ibid. h1m.13.
16Fahmi Najar, AI-Harbu An-Nafsiyah Adlwaun IsLamiyatun, (Riyad: Dar
al-Fadlilah, uh, didownload dari www.Waqfea.com. 3 Oktober
2011), hIm. 43.
17Abu Hamid AI-Ghazali,Mukhtacar Ihya 'U/umuddin, (Bairut: Dar A1­
Fikr,1993), him. 130. Ali Ibnu Nayif as-Syahudi, Khulashah fi Fiqh
AI-QaIbi, (Wizaratul I'Iam: 2007, didownload dari WWW.
)

14 Mendidik Hati Membentuk Karakter


Drs. Suparlon, M.Pd.1 15

Anda mungkin juga menyukai