Anda di halaman 1dari 26

PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

I. NO. PERCOBAAN : 2 (DUA)


II. JUDUL PERCOBAAN :
PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH
III. TANGGAL PERCOBAAN :
Senin, 25 September 2017 pukul 07.00 WIB
IV. SELESAI PERCOBAAN :
Senin, 25 September 2017 pukul 09.30 WIB
V. TUJUAN :
Menentukan kadar glukosa dalam darah
VI. DASAR TEORI :
Glukosa merupakan suatu monosakarida dan termasuk salah satu
karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi tubuh.
Bentuk alami glukosa disebut juga dekstrosa. Glukosa memiliki rumus
empiris C6H12O6 yang juga dapat ditulis sebagai (CH2O)6 dan
memiliki berat molekul 180,18. Termasuk dalam heksosa yaitu
monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan
aldehid (mengandung gugus OH), lima atom karbon dan satu oksigenya
membentuk cincin (cincin piranosa). Yaitu bentuk paling stabil untuk
aldosa berkarbon enam.Dala m cincin ini tiap karbon terikat pada gugus
samping hidroksil dan hydrogen, kecuali atom kelimanya, yang terikat
pada enam atom karbon ke enam di luar cincin, yaitu membentuk
CH2OH. Berikut gambar struktur glukosa:

Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa-


monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan
aldehida (mengandung gugus - CHO). Lima karbon dan satu oksigennya
membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil
untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada
gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang
terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus
CH 2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk
yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
Dalam respirasi, melalui serangkaian reaksi terkatalisis enzim,
glukosa teroksidasi hingga akhirnya membentuk karbon dioksida dan air,
menghasilkan energi, terutama dalam bentuk ATP. Sebelum digunakan,
glukosa dipecah dari polisakarida. Glukosa dan fruktosa diikat secara
kimiawi menjadi sukrosa. Pati, selulosa, dan glikogen merupakan

1 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

polimer glukosa umum polisakarida). Dekstrosa terbentuk akibat larutan


D-glukosa berotasi terpolarisasi cahaya ke kanan. Dalam kasus yang sama
D- fruktosa disebut "levulosa" karena larutan levulosa berotasi
terpolarisasi cahaya ke kiri. Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan
sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar
cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dalam
buah-buahan dan madu lebah.
Darah adalah cairan yang terdapat dalam tubuh yang berfungsi
mengangkut zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah terdiri daripada
beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah.
Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk
medium cairan darah yang disebut plasma darah. Korpskula terdiri dari
Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%), Keping-keping darah atau
trombosit (0,6 - 1,0%), Sel darah putih atau leukosit (0,2%). Plasma darah
pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung albumin, bahan
pembeku darah, immunoglobin (antibodi), hormone, berbagai jenis
protein, berbagai jenis garam. (Waterbury L ,1998).
Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau
konsentrasi tetap, yaitu antara 70-100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa
darah ini dapat bertambah setelah kita makan makanan sumber
karbohidrat, namun kira-kira 2 jam setelah itu, jumlah glukosa darah akan
kembali pada keadaan semula. Pada orang yang menderita diabetes
mellitus atau kencing manis, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg
per 100 ml darah (Poedjiadi, 1994).
Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk
mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam
darah dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun,
karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas
melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever
(hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa
(proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam
aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah. Apabila level
gula darah meningkat, entah karena perubahan glikogen, atau karena
pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan dari butir-butir sel
yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang disebut insulin,
menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen.
Proses ini disebut gliogenosis, yang mengurangi level gula darah.
Glukosa darah akan mereduksi ion Cu 2+ dalam suasana basa,
yang hasil reduksinya akan bereaksi dengan arseno molibdat
menghasilkan warna biru..Larutan ini diukur absorbansinya yang panjang

2 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

gelombang maksimumnya yaitu 660 nm. Dengan menggunakan Hukum


Lambert-Beer konsentrasi glukosa dalam darah dapat ditentukan.
Hukum Lambert-Beer menyatakan :
A= k × C × l
Dimana :
A = absorbansi (serapan cahaya)
k = koefisien ekstingsi molar larutan
l = tebal kuvet
C = konsentrasi sampel
Berdasarkan hukum Lambert-Beer, serapan cahaya berbanding lurus
dengan konsentrasinya.
Konsentrasi glukosa dalam darah merupakan faktor yang sangat
penting untuk kelancaran kerja tubuh. Kadar normal glukosa dalam darah
adalah 70-90 mg/100 mL . Keadaan dimana kadar glukosa berada
dibawah 70-90 mg/100 mL disebut hipeglisemia sedangkan diatas 90mg/
100 mL disebut hiperglisemia.
Pada penambahan 1 mL reagen Cu Alkalis, ion kupri (Cu +) akan
direduksi oleh gula menjadi kupro (Cu2+) dan mengendap sebagai Cu2O
(kuprooksida). Dengan menambahkan 1 mL reagen arsenomolibdat,
kuprooksida melarut lagi dan warna larutan akan berubah menjadi biru
jernih disebabkan oleh adanya oksidasi Mo. Penambahan 1,5 mL larutan
Ba(OH)2 0,3 N sebelumnya juga membantu terjadinya reduksi ion
Cu2+ karena reaksi terjadi dalam suasana basa. Intensitas warna
larutan adalah ukuran banyaknya gula yang ada di dalam filtrat.

3 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

VII. ALAT DAN BAHAN :


ALAT :
a. Tabung reaksi 10 buah
b. Rak tabung reaksi 1 buah
c. Gelas kimia 100 mL 1 buah
d. Gelas ukur 10 mL 1 buah
e. Sentrifuge 1 set
f. Tabung sentrifuge 1 buah
g. Penangas air 1 buah
h. Pipet tetes secukupnya
i. Spektrofotometer uv-vis 1 set

BAHAN :

a. Sampel darah
b. Ba(OH)2 0,3 N
c. ZnSO4.7H2O 5%
d. Larutan Cu-alkalis
e. Pereaksi arsenomolibdat
f. Aquades

4 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

VIII. PROSEDUR PERCOBAAN :


1. Deproteinasi filtrat darah

1 mL darah oxalated

- dimasukkan kedalam tabung sentrifuge yang telah


berisi aquades + 1 mL asam oksalat
- dicampurkan dengan baik
- ditambahkan 1 mL Ba(OH)2 0,3 N, diaduk
- ditambahkan 2 mL ZnSO4.7H2O 5%, dicampurkan
dengan baik
- ditambahkan 2 mL (NH4)2SO4 0,5 N, diaduk
- didiamkan selama 15 menit
- disentrifuge selama 15 menit pada kecepatan 3600
rpm

Residu Filtrat

- Diambil 1 mL
- diuji denngan biuret

Larutan berwarna biru

2. Penentuan Kadar Glukosa Darah

1 mL filtrat darah bebas protein

- dimasukkan kedalam tabung reaksi


- ditambahkan 3 mL pereaksi Cu alkalis
- dimasukkan dalam air mendidih selama 15 menit
- dimasukkan kedalam air dingin selama 10 menit
- ditambahkan 2 tetes pereaksi arsenomolibdat secara bersamaan
- diaduk hingga merata
- dibaca absorbansinya dengan alat spektronik 20 pada panjang
gelombang 660 nm

Absorbansi

5 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

3. Pembuatan Kurva Standar

1 mL glukosa 1 mL glukosa 1 mL glukosa 1 mL glukosa

0,3 mg/mL 0,5 mg/mL 0,7 mg/mL 0,9 mg/mL

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi


- ditambahkan 3 mL pereaksi Cu alkalis
- dimasukkan dalam air mendidih selama 15 menit
- dimasukkan kedalam air dingin selama 10 menit
- ditambahkan 2 tetes pereaksi arsenomolibdat
- diaduk hingga merata
- dibaca arsobansinya dengan alat spektronik 20
pada panjang gelombang 660 nm

Absorbansi

4. Larutan Blanko
1 mL sampel

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi


- Ditambah 3 mL pereaksi Cu alkalis
- dimasukkan kedalam air mendidih selama 15 menit
- dimasukkan kedalam air dingin selama 10 menit
- ditambahkan 2 tetes pereaksi aresenomolibdat
- diaduk hingga merata
- dibaca absorbansinya dengan alat spektronik 20 pada panjang gelombang 660 nm

Absorbansi

6 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

IX. HASIL PENGAMATAN


No. Kesimpulan
Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi
Perc
Deproteinasi darah oxalated Sebelum : Dengan uji biuret,
- Filtrat darah yang dihasilkan
- Darah oksalated : merah maka didapatkan
1 mL darah adalah filtrate bebas protein
pekat larutan berwarna biru
oxalated 1 kedalam tabung sentrifuge yang telah berisi aquades +
- dimasukkan
- Penambahan Ba(OH)2 sebagai
- Ba(OH)2 0,3 N : larutan muda yang berarti
mL darah oksalat
1 mL asam pemberi suasana basa dan untuk
- dicampurkan dengan baik
beming tidak berwarna fikltrat bebas protein
oxalated
- ditambahkan 1 mL BaOH2 0,3 N, diaduk
proses deproteinasi dimana
- ditambahkan 2 mL ZnSO4.7H2O 5%, dicampurkan dengan baik - ZnSO4. 7H2O 5% : larutan protein yang ada dalam darah
- ditambahkan 2 mL (NH4)2SO4 0,5 N, diaduk
- didiamkan selama 15 menit bening tidak berwarna akan diendapkan
- disentrifuge selama 15 menit pada kecepatan 3600 rpm dimasukkan - (NH4)2SO4 : larutan bening - Penambahan ZnSO4.7H2O
kedalam tabung sentrifuge yang telah berisi aquades + 1 mL asam
oksalat tidak berwarna sebagai katalisator dan
- dicampurkan dengan baik
- ditambahkan 1 mL BaOH20,3 N, diaduk
- Filtrate : bening tak berwarna membantu untuk mengendapkan
1 - ditambahkan 2 mL ZnSO4.7H2O 5%, dicampurkan dengan baik Sesudah : protein darah sehingga darah
- ditambahkan 2 mL (NH4)2SO4 0,5 N, diaduk
- didiamkan selama 15 menit - Penambahan Ba(OH)2 : yang diperoleh bebas protein
- disentrifuge selama 15 menit pada kecepatan 3600 rpm merah dan sedikit gumpalan setelah didekantasi
- Penambahan ZnSO4.7H2O : - Penambahan aquades :
merah agak pudar sedikit Melarutkan albumin
Residu Filtrat gumpalan - (NH4)2.SO4 untuk melarutkan
Residu Filtrat - Penambahan(NH4)2SO4 : protein dalam darah hampir
- Diambil 1 mL
- diuji denngan biuret agak pudar sedikit gumpalan sama dengan fungsi
Diambil 1 mL - Didiamkan : terdapat sedikit ZnSO4.7H2O
- diuji denngan biuret gumpalan
Larutan - Disentrifuge selama 15
berwarna
biruLarutan
7 PENENTUAN KADAR GLUKOSA
berwarna biru DARAH
PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

menit: terdapat residu merah


pekat dengan filtrate bening
tidak berwarna
- Filtrat setelah diuji biuret :
Kebiruan keruh
Penentuan kadar glukosa dalam darah C6H12O6(aq) + Cu2+(aq)  Cu2O(s) Berdasarkan
Sebelum :
pewrcobaan yang
1 mL filtrat darah - Filtrat darah : bening tidak
Cu2O + arsenomolibdat (Mo 6+ ) + dilakukan didapat
bebas protein berwarna
4H+  2Cu2+ + arsenomolibdat kadar gula darah
- peteaksi Cu alkalis : berwarna
- dimasukkan kedalam tabung reaksi (Mo5+) + H2O(l) sebesar 36,33 mg/ml
biru
- ditambahkan 3 mL pereaksi Cu alkalis dengan persamaan
- pereaksi arsenomolibdat : Fungsi penambahan:
- dimasukkan dalam air mendidih selama regresinya
larutan berwarna kuning
15 menit - Cu alkamis : untuk mereduksi Y = 0,8485x + 0,2417
jernih
- dimasukkan kedalam air dingin selama Cu2+  Cu2O R2 = 0,8666
Setelah :
10 menit - pemanasan : untuk
2. - penambahan 3 ml pereaksi
- ditambahkan 2 tetes pereaksi mempercepat laju nreaksi
Cu alkalis : larutan berwarna
arsenomolibdat secara bersamaan sebagai tanda kalau Cu telah
biru
- diaduk hingga merata direduksi (adanya endapan)
- dimasukkan air mendidih :
- dibaca absorbansinya dengan alat - Pendinginan : agar endapan
larutan berwarna biru agak
spektronik 20 pada panjang gelombang turun
kemerahan
660 nm - Arsenomolibdat : untuk
- dimasukkan kedalam air melarutkan kembali Cu2O
dingin 10 menit : larutan tetap
Absorb Dugaan :
berwarna biru, terdapat
ansi Kadar gula normal secara teori
endapan merah bata sebesar 70-90 mg/ml

8 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

- ditambah pereaksi
arsenomolibdat : larutan
berwarna biru, endapan
merah sedikit
Penentuan kurva standar Sebelum : Semakin besar konsentrasi, maka

1 mL 1 mL 1 mL 1 mL
- Glukosa 0,3mg/.ml : larutan semaikin besar pula nilai
glukosa glukosa glukosa glukosa tidak berwarna absorbansinya

0,3 0,5 0,7 0,9 - Glukosa 0,5 mg/.ml : larutan


mg/mL mg/mL mg/mL mg/mL tidak berwarna Nilai absorbansi :
- Glukosa 0,7 mg/.ml : larutan Glukosa 0,3 mg/ml = 0,417
tidak berwarna Glukosa 0,5 mg/ml = 0,757
- Dimasukkan kedalam tabung
reaksi - Glukosa 0,9 mg/.ml : larutan Glukosa 0,7 mg/ml = 0,891
- ditambahkan 3 mL pereaksi Cu tidak berwarna Glukosa 0,9 mg/ml = 0,938
alkalis
- pereaksi Cu alkalis : larutan
3. - dimasukkan dalam air mendidih
selama 15 menit berwarna biru
- dimasukkan kedalam air dingin - Arsenomolibdat : larutan
selama 10 menit
kuning
- ditambahkan 2 tetes pereaksi
arsenomolibdat Setelah :
- diaduk hingga merata Glukosa + Cu alkalis :
- dibaca arsobansinya dengan alat
spektronik 20 pada panjang
- Glukosa 0,3 mg/ml : larutan
gelombang 660 nm warna biru
Absorba
- Glukosa 0,5 mg/ml : larutan
nsi warna biru
- Glukosa 0,7 mg/ml : larutan

9 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

warna biru
- Glukosa 0,9 mg/ml : larutan
warna biru
Setelah dipanaskan :
- Glukosa 0,3 mg/ml : larutan
warna biru kemerahan (+)
- Glukosa 0,5 mg/ml : larutan
warna biru kemerahan (++)
- Glukosa 0,7 mg/ml : larutan
warna biru kemerahan (+++)
- Glukosa 0,9 mg/ml : larutan
warna biru kemerahan (++++)
- Setelah didinginkan selama 10
menit dalam airdingin : terdapat
endapan merah yang semakin
tegas
- Ditambah arsenomilibdat :
semua larutan glukosa
menghasilkan warna biru
kehijauan
- Glukosa 0,3 mg/ml : larutan
warna biru kehijauan (+++),
endapan (+)
- Glukosa 0,5 mg/ml : larutan

10 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

warna biru kehijauan (+++),


endapan (++)
- Glukosa 0,7 mg/ml : larutan
warna biru kehijauan (++) ,
endapan (+++)
- Glukosa 0,9 mg/ml : larutan
warna biru kehijauan (+) ,
endapan (++++)

11 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

Penentuan larutan blanko -larutan blanko digunakan sebagai Larutan blanko tidak
larutan pembanding mengandung glukosa
1 mL
Sebelum: - larutan blanko dibuat sebagai sehingga nilai
sampel
-aquades : larutan tak berwarna standart absorbansi larutan
-Cu alkalis : larutan tak blanko = 0
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi
berwarna
- Ditambah 3 mL pereaksi Cu alkalis
-Arsenomolibdat : larutan
- dimasukkan kedalam air mendidih selama
15 menit berwarna kuning
- dimasukkan kedalam air dingin selama 10
menit Sesudah :
- ditambahkan 2 tetes pereaksi -aquades + Cu alkalis : larutan
4.
aresenomolibdat biru
- diaduk hingga merata - dimasukkan ke dalan air
- dibaca absorbansinya dengan alat mendidih : larutan biru
spektronik 20 pada panjang gelombang - dimasukkan air dingin : biru
660 nm jernih
- ditambahkan 2 tetes
Absor
arsenomolibdat : larutan biru
bansi
Hasil absorbansi : 0,0

12 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

X. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


Pada percobaan penentuan kadar glukosa dalam darah memiliki tujuan
untuk menentukan kadar glukosa dalam darah. Sampel darah yang diuji
merupakan sampel darah miliki salah satu praktikan. Prinsip kerja dari
percobaan ini adalah reduksi glukosa terhadap ion Cu.Penentuan kadar
glukosa dalam darah dimulai dari :
a. Deproteinasi Filtrat Darah
Deproteinasi bertujuan untuk menghilangkan protein dalam
darah.Untuk percobaan deproteinasi filtrat darah diawali dengan
mengambil darah berwarna sebanyak 1mL. Darah merah 1mL yang
telah diambil, dimasukkan kedalam tabung sentrifuge yang telah berisi
3mL aquades tidak berwarna dan dan 1mL asam oksalat. Penambahan
aquades dalam darah bertujuan untuk mengencerkan darah serta
melarutkan protein dalam darah. Protein dalam darah yang disebut
Albumin merupakan protein yang bersifat polar sehingga dapat larut
dengan air. Selain bersifat polar, albumin dapat berkoagulasi oleh
panas. Selain dalam serum darah, Albumin juga terdapat dalam putih
telur. Larutan darah, aquades dan asam oksalat berwarna merah (+++)
Larutan darah berwarna merah (+++) yang ada dalam tabung
sentrifuge, selanjutnya ditambahkan dengan Ba(OH)2 0,3 N yang
tidak berwarna berfungsi untuk memberikan suasana basa dalam darah
yang telah diencerkan. Selain untuk memberikan suasana basa,
Ba(OH)2 0,3 N juga berfungsi untuk melarutkan Albumin dalam air
sehingga mempercepat pemisahan protein. Setelah itu, larutan darah
ditambahkan 2mL ZnSO4.7H2O 5% tidak berwarna yang berfungsi
sebagai katalis untuk mempercepat reaksi pengendapan dari protein
dalam sampel. Setelah penambahan 2mL ZnSO4.7H2O 5%, larutan
darah ditambahkan dengan 2 mL (NH4)2SO4 0,5 N (NH4)2SO4 tidak
berwarna yang berfungsi untuk mengoptimalkan pengendapan. Larutan
darah dalam tabung sentrifuge yang telah ditambahkan beberapa bahan
selanjutnya disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 3500rpm,
sehingga menghasilkan endapan merah pada dasar tabung dan filtrat
tanpa warna. Filtrat darah tidak berwarna diambil sebanyak 1mL untuk
diuji biuret. Pengujian biuret ini dilakukan untuk menguji ada tidaknya
kandungan protein dalam filtrat. Jika filtrat masih mengandung protein,
maka pengujian dengan Cu tidak akan berhasil. Hal ini dikarenakan Cu
juga mampu bereaksi dengan protein. Filtrat yang telah ditambah biuret
menghasilkan larutan berwarna biru muda yang membuktikan bahwa
filtrat bebas dari protein.
b. Penentuan Kadar Glukosa Darah
1mL filtrat darah bebas protein tidak berwarna, dimasukkan dalam
tabung reaksi. Kemudian, filtrat bebas protein ditambahkan 3mL

13 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

larutan pereaksi Cu alkalis yang berwarna biru, sehingga filtrat bebas


darah berubah menjadi berwarna biru.Selanjutnya dimasukkan
kedalam air yang mendidih selama 15 menit dengan tujuan untuk
membuktikan terjadinya reaksi reduksi antara glukosa dan Cu dari
pereaksi Cu alkalis. Setelah dididihkan selama 15 menit selanjutnya
didinginkan selama 10 menit untuk mempercepat turunnya endapan
yang dihasilkan. Selanjutnya, larutan ditambahkan dengan 2 tetes
larutan berwarna kuning arsenomolibdat yang membuat larutan
menjadi berwarna biru. Penambahan arsenomolibdat berfungsi untuk
mengoksidasi larutan. Reaksi yang terjadi adalah :
C6H12O6(aq) + Cu2+(aq)  Cu2O(s)
Cu2O + arsenomolibdat (Mo6+) + 4H+  2Cu2+ + arsenomolibdat
(Mo5+) + H2O(l)
Setelah penambahan arsenomolibdat sebanyak dua tetes, kemudian
larutan diukur absorbansinya dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 660 nm.
Pemilihan panjang gelombang sebesar 660nm dikarenakan larutan
yang berwarna biru memiliki rentang antar 600 – 700 sehingga
dipilihlah panjang gelombang antara. Hasil absorbansi filtrat darah
sebesar 0,550. Sehingga didapatkan kadar glukosa darah sebesar 36,33
mg/100 mL (perhitungan terlampir). Sedangkan pada literatur, kadar
glukosa normal dalam darah yaitu 70-90 mg/100 mL. Maka, kadar
glukosa dalam sampel darah adalah dibawah kadar normal. Hal ini dapat
terjadi dikarenakan banyak faktor salah satunya adalah kurang akuratnya
larutan standar yang digunakan sehingga nilai kurva standar yang
dihasilkan kurang baik. Selain itu, posisi praktikan yang diambil darahnya
juga mempengaruhi kadar glukosa yang didapat.
c. Penentuan Kurva Standart
Penentuan kurva standar digunakan untuk memeberikan
standar pada sampel yang akan diujikan. Pada percobaan ini,
diawali dengan pembuatan larutan standar dari larutan induk
glukosa dengan kadar 2 . Dari larutan induk yang dipersiapkan,
kadar kosentrasi pengenceran yang diinginkan yakni sebesar
0,9 ; 0,7 ; 0,5 ; dan 0,3 . Penggunaan
larutan induk glukosa untuk kadar kosentrasi pengenceran yang
diinginkan dapat dicari menggunakan rumus M1 . V1 = M2 . V2.
Berikut adalah perhitungan yang diperoleh untuk proses pengenceran:
a. Konsentrasi 0,9 mg/mL
M1 . V1 = M2 . V2
2 mg/mL . V1 = 0,9 mg/mL . 25 mL
V1 = 11,25 mL

14 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

b. Konsentrasi 0,7 mg/mL


M1 . V1 = M2 . V2
0,9 mg/mL . V1 = 0,7 mg/mL . 25 mL
V1 = 19,5 mL
c. Konsentrasi 0,5 mg/mL
M1 . V1 = M2 . V2
0,7 mg/mL . V1 = 0,5mg/mL . 25 mL
V1 = 17,86 mL
d. Konsentrasi 0,3 mg/mL
M1 . V1 = M2 . V2
0,5 mg/mL . V1 = 0,3 mg/mL . 25 mL
V1 = 15 mL
Dari hasil perhitungan yang ada maka pengenceran dapat
dilakukan, dan pengenceran dilakukan dengan menggunakan labu ukur
25mL. Larutan induk tidak berwarna dimasukkan dalam labu ukur
sebanyak 11,25mL kemudian ditambahkan aquades hingga batas
miniskus lalu dikocok hingga homogen. Dari pengenceran ini,
didapatkan kadar kosentrasi pengenceran 0,9 . Untuk kosentrasi
0,7 ; 0,5 ; 0,3 dilakukan tahapan yang sama
pada larutan glukosa kosentrasi 0,9 untuk kadar kosentrasi
0,7 . Atau dengan kata lain larutan dengan berbagai kadar,
pengencerannya dilakukan dengan cara mengambil dari larutan
glukosa yang telah diencerkan sebelumnya. Hasil pengenceran larutan
glukosa berbagai kosentrasi berupa larutan tidak berwarna.
Setelah didapatkan kadar pengenceran yang diinginkan, larutan
glukosa tidak berwarna yang telah dimasukkan dalam tabung reaksi
sebanyak 1mL ditambahkan dengan pereaksi Cu –alkalis sebanyak
0,5mL dan seluruhnya menghasilkan warna biru. Setelah penambahan
Cu - alkalis, larutan standar dipanaskan dalam air mendidih selama 15
menit menghasilkan :
 larutan biru kemerahan (+++) pada larutan dengan
kosentrasi 0,9
 larutan biru kemerahan (++) pada larutan dengan kosentrasi
0,7
 larutan biru kemerahan (++) pada larutan dengan kosentrasi
0,5
 larutan biru kemerahan (+) pada larutan dengan kosentrasi
0,3

15 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

Setelah proses pemanasan, larutan standar didinginkan selama 10


menit dan seluruhnya menghasilkan larutan biru kemerahan dengan
warna merah yang mengendap didasar tabung. Selanjutnya, seluruh
larutan standar ditetesi 2mL arsenomolibdat dan menghasilkan larutan
tidak larut dengan endapan merah yang ada. Jika dilihat dari fungsi
arsenomolibdat yang mengoksidasi Cu2O(s) menjdai Cu2+ artinya reaksi
kembali pada posisi awal sebelum direduksi yakni berupa larutan biru
tanpa endpan. Adanya endapan pada pembuatan larutan standar terjadi
karena saat penambahan arsenomolibdat, larutan tidak terkocok secara
sempurna sehingga endapan masih tersisa. Selain itu, volume
arsenomolibdat yang ditambahkan cenderung sedikit, sehingga hal ini
merupakan salah satu alasan tidak larutnya Cu2O. Setelah penambahan
arsenomolibdat, larutan standar diukur absorbansinya dengan
spektrofotmetri UV – Vis.
Prinsip kerja Spektrofotometri adalah pengabsorbsian suatu daerah
akan oleh atom atau molekul dan panjang gelombang cahaya yang
diabsorbsi dapat menunjukan struktur senyawa yang diteliti. Spektrum
elektromagnetik meliputi suatu daerah panjang gelombang yang luas
dari sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada
panjang gelombang mikro (Marzuki Asnah 2012). Spektrum absorbsi
dalam daerah-daerah ultra ungu dan sinar tampak umumnya
terdiri dari satu atau beberapa pita absorbsi yang lebar, semua
molekul dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-tampak. Oleh
karena itu mereka mengandung electron, baik yang dipakai bersama
atau tidak, yang dapat dieksitasi ke tingkat yang lebih tinggi. Panjang
gelombang pada waktu absorbsi terjadi tergantung pada bagaimana
erat elektron terikat di dalam molekul. Elektron dalam satu ikatan
kovalen tunggal erat ikatannya dan radiasi dengan energy tinggi, atau
panjang gelombang pendek, diperlukan eksitasinya (Wunas,2011)
Keuntungan utama metode spektrofotometri adalah bahwa metode
ini memberikan cara sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang
sangat kecil. Selain itu, hasil yang diperoleh cukup akurat, dimana
angka yang terbaca langsung dicatat oleh detector dan tercetak dalam
bentuk angka digital ataupun grafik yang sudah diregresikan (Yahya
S,2013). Secara sederhana instrument spektrofotometeri yang disebut
spektrofotometer terdiri dari :
Sumber cahaya – monokromatis – sel sampel – detector- read out

16 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

Hasil absorbansi pada larutan standar sebagai berikut

Absorbansi Kosentrasi
0.417 0.3
0.757 0.5
0.891 0.7
0.938 0.9

Grafik Absorbansi Vs Konsentrasi


1,2
y = 0,8485x + 0,2417
1
R² = 0,8666
0,8
Absorbansi

0,6 Y-Values

0,4
Linear (Y-
0,2 Values)

0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
Kosentrasi

Persamaan pada kurva standart tersebut, didapatkan y = 0,8485x


+ 0,2417 akan digunakan dalam perhitungan kadar glukosa dalam
sampel darah. Dimana y merupakan absorbansi sampel, dan x
merupakan konsentrasi glukosa pada sampel darah.

d. Larutan Blanko
Pada percobaan pembuatan larutan blanko, dilakukan uji kadar
glukosa pada 1mL aquades tidak berwarna yang ditambahkan dengan
pereaksi Cu – alkalis biru jernih menghasilkan larutan berwarna biru
jernih. Setelah ditambahkan Cu – alkalis, larutan dipanaskan selama 15
menit kemudian didinginkan selama 10 menit dan menghasilkan warna
biru tidak berubah. Larutan blanko warna biru ditambah 2 tetes
arsenomolibdat lalu diabsorbansi pada panjang gelombang 660nm.
Hasil absorbansi larutan blanko sebesar 0,00.
XI. KESIMPULAN
Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kadar glukosa
darah dari sampel darah sebesar 36,33 mg/100 mL. Hal ini menunjukkan
bahwa kadar darah termasuk dalam batas di bawah normal, sebab kadar
glukosa normal pada darah berada pada rentang 70-90 mg/100 mL.

17 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

XII. DAFTAR PUSTAKA


Girindra A. 1989. Biokimia Patologi. Bogor : IPB
Lehninger, Albert L. 1990. Dasar-dasar Biokimia Jilid I. Diterjemahkan
oleh Maggy Thenawijaya. Jakarta : Erlangga
Poedjiadji, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Penerbit UI-Press : Jakarta
Tim Biokimia. 2016. Penuntun Praktikum Biokimia I. Surabaya :
Jurusan Kimia FMIPA Unesa.
Waterbury Lary. 1998. Buku Saku Hematology . W Susiani Wijaya :
Penerjemah. Jakarta (ID) : EGC . Terjemahan dari : Hematlogy For
The House Officer.

18 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

XIII. LAMPIRAN
LAMPIRAN PERHITUNGAN
a. Konsentrasi 0,9 mg/mL
M1 . V1 = M2 . V2
2 mg/mL . V1 = 0,9 mg/mL . 25 mL
V1 = 11,25 mL
b. Konsentrasi 0,7 mg/mL
M1 . V1 = M2 . V2
0,9 mg/mL . V1 = 0,7 mg/mL . 25 mL
V1 = 19,5 mL
c. Konsentrasi 0,5 mg/mL
M1 . V1 = M2 . V2
0,7 mg/mL . V1 = 0,5mg/mL . 25 mL
V1 = 17,86 mL
d. Konsentrasi 0,3 mg/mL
M1 . V1 = M2 . V2
0,5 mg/mL . V1 = 0,3 mg/mL . 25 mL
V1 = 15 mL

y = 0,8485x + 0,2417
0,550 = 0,8485x + 0,2417
0,8485x = 0,550 – 0,2417
x =
x = 0,3633

Kadar 0,3633 100% = 36,33%

19 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

LAMPIRAN JAWABAN PERTANYAAN


1. Tentukan kadar glukosa darah dalam mg glukosa/ 100 mL darah!
Jawab :
Persamaan garis yang dipeorleh dari kurva standar : y = 0,8485x +
0,2417
y = 0,8485x + 0,2417
0,550 = 0,8485x + 0,2417
0,8485x = 0,550 – 0,2417
x =
x = 0,3633

Kadar 0,3633 100% = 36,33%

2. Apa fungsi proses pendidihan pada percobaan di atas?


Jawab :
Fungsi proses pendidihan pada percobaan ini adalah untuk
mempercepat laju reaksi dengan adanya Cu – alkalis, selain itu
proses pendidihan bertujuan untuk membuktikan bahwa reaksi
reduksi telah terjadi.
3. Jelaskan peranan hormone insulin dalam proses pengaturan kadar
glukosa!
Jawab :
Hormon insulin berfungsi untuk merangsang pengubahan
glukosa ke glikogen untuk disimpan dalam hati dan merangsang
oksidasi glukosa untuk tujuan respirasi dalam sel. Sehingga apabila
kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel
alfa pada kelenjar Langerhans akan mensekresikan lebih
banyak hormon glukagon, kadar glukosa dalam darah akan naik,
proses ini akan berlanjut sehingga kadar glukosa dalam darah
berada pada jumlah normal.

20 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

LAMPIRAN DOKUMENTASI
NO. DOKUMENTASI KETERANGAN

DOKUMENTASI ALAT

1 Alat Alat yang digunakan dalam


percobaan ini yaitu :
- Labu ukur
- Spektrofotometri
- Labu sentrifuge
- Penjepit kayu
- Gelas kimia
- Pipet
- Tabung reaksi
- Gelas ukur

21 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

DOKUMENTASI BAHAN

2. Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan dalam


percobaan ini :
- Standart glukosa
- Ba(OH)2
- ZnSO4,7H2O
- (NH4)2SO4
- Cu alkalis
- Arsenomolibdat
- Darah oxsalated

DOKUMENTASI PERCOBAAN

3. Deproteinase filtrate darah Pada percobaan denaturasi


protein 1 ml darah oxsalated
berwarna merah pekat yang
telah dicampur dengan
aquades dan asam oksalat
dimasukkan ke dalam
sentrifuse. Setelah itu
ditambah 1 ml Ba(OH)2
menjadi merah dan terdapat
gumpalan. Ditambah 2 ml
ZnSO4.7H2O menjadi merah
agak pudar sedikit gumpalan.
Setelah itu ditambah
(NH4)2SO4 menjadi agak
pudar ada sedikit gumpalan.
Kemudian disentrifuge
sehingga terpisah antara
filtrate dan residu. Residu
tidak berwarna diambil 1 ml
dan diuji dengan biuret
menghasilkan larutan keruh

22 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

tidak berwarna. Lalu dihitung


nilai absorbansinya.

23 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

4. Penentuan kadar glukosa darah Protein dimasukkan dalam


tabung reaksi. Kemudian
ditambah 3 ml pereaksi Cu
alkalis menghasilkan larutan
warna biru. Dimasukkan
dalam air mendidih selama 10
menit berwarna biru agak
kemerahan dimasukkan air
dingin selam 10 menit menjadi
larutan tetap berwarna biru
namun tersapat endapan.
Ditambah 2 tetes pereaksi
arsenomolibdat menghasilkan
larutan berwarna biru desngan
endapan merah sedikit larut.

24 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

5. Peuatan Kurva Standart Pada percobaan pembuatan


kurva standart 1 ml glukosa
0,3 mg/ml, 0,5 mg/ml 0,7
mg/ml 0,9 mg/ml dimasukkan
kedalam tabung reaksi.
Kemudian ditambah 3 ml
pereaksi Cu alkalis larutan
menjadi biru. Kemudian
dimasukkan dalam air
mendidih laruberubah menjadi
biru kemerahan. Dimasukkan
dalam air dingin terdapat
endapan yang semakin jelas.
Ditambah 2 tetes pereaksi
arsenomolibdat larutan
menjadi berwarna biru
kehijauan dengan endapan.
Lalu dihitung absorbansinya.

25 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH 2017

6. Pembutan larutan blanko Pada pembuatan ini 1 ml


aquades tidak berwarna
dimasukkan dalam tabung
reaksi kemudian ditambah 3 l
pereaksi Cu alkalis larutan
menjadi biru. Dimasukkan ke
dalam air mendidih larutan
tetap biru. Di masukkan dalam
air dingin larutan menjadi biru
jernih. Ditambah 2 tetes
arsenomolibdat larutan
menjadi biru. Dihitung
absorbansinya.

26 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH

Anda mungkin juga menyukai