Anda di halaman 1dari 1

Wawancara forensik korban pelecehan seksual anak

Dalam beberapa pelaporan kasus kekerasan seksual terhadap anak, keterangan yang disampaikan anak
menjadi satu–satunya alat bukti awal yang tersedia. Oleh karena itu penyidik perlu mengumpulkan
informasi atau keterangan dari anak dengan sebaik mungkin melalui wawancara.

Model-model wawancara forensik membantu pewawancara melalui berbagai tahap wawancara yang
sah secara hukum; wawancara ini bervariasi dari yang sangat terstruktur / scripted hingga semi
terstruktur agar fleksibel. Semua model wawancara meliputi fase berikut:1

1. Fase pembuatan hubungan awal (bina raport)


Semua model wawancara mengakui bahwa membangun hubungan baik penting bagi anak dan
pewawancara. Selama fase ini, anak bisa mulai mempercayai pewawancara dan mengarahkan
anak pada proses wawancara. Teknik bina raport yaitu pengenalan diri, memanfaatkan
pertanyaan dan pertanyaan terbuka, mendirikan tingkat perkembangan anak (tingkat
komunikasi, struktur kalimat, kosa kata), membangun kesediaan ana untuk berpartisipasi atau
berkomunikasi. Pewawancara dapat mulai memahami pola bahasa anak, mengukur kesediaan
anak untuk berpartisipasi, dan mulai merespons secara tepat kebutuhan perkembangan,
emosional, dan budaya anak tersebut. Sebuah pendekatan untuk membangun hubungan harus
dipertahankan sepanjang wawancara.1,2

2. Fase substantif paling sering mencakup deskripsi cerita kejadian, strategi pencarian detail
kejadian, klarifikasi, dan pengujian hipotesis alternatif.1

3. Fase penutupan membantu memberikan akhir yang sopan dan penuh hormat ke percakapan
yang mungkin sangat menantang bagi anak. Pewawancara dapat menggunakan berbagai
strategi selama fase ini:1
- Tanyakan kepada anak apakah ada hal lain yang perlu diwawancarai oleh pewawancara
- Tanyakan kepada anak apakah ada sesuatu yang ingin dia sampaikan atau tanyakan kepada
pewawancara.
- Berterimakasih pada anak atas usahanya dalam wawancara.
- Memberikan rasa keamanan, keselamatan dan memberikan nomor kontak untuk bantuan
tambahan.

DAFPUS

1. Newlin C, Steele LC, Chamberlin A, Anderson J, Kenniston J, Russell A, et al. Child forensic
interviewing: best practices. Office of Juvenile Justice and Delinquency Prevention. U.S
Department of Justice. USA; 2015.
2. The Foundation of Childfirst. Childfirst Forensic Interview Protocol. Gundersen National Child
Protection Training Center. 2016.
3.

Anda mungkin juga menyukai