Anda di halaman 1dari 6

Volume 5, Nomor 9, Oktober 2015 ISSN 2085-7764

JURNAL KESEHATAN
RAJAWALI
Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan

JURNAL ENAM BULANAN

Hubungan Cara Menyusui Dengan Kejadian Payudara Bengkak Pada Ibu


Nifas Di Puskesmas Parongpong Periode Mei Tahun 2015

Gambaran Penilaian Status Gizi Riwayat Kehamilan Pada Ibu Bersalin


Dan Berat Badan Bayi Baru Lahir Di Puskesmas Melong Asih Kota Cimahi
Tahun 2014

Pola Asuh, Kecerdasan Emosional, Dan Anak Usia Pra Sekolah (3-6
Tahun) Di Tk-Nurul Ikhlas Cibiru Bandung

Peran Bidan Dalam Mendukung Pemberian Air Susu Ibu

Pengujian Konsentrasi Gel Agarosa 1% Dan 1,2% Pada Elektroforesis DNA


Mycobacterium Tuberculosis

Perbandingan Hasil Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit Menggunakan


Metode Manual Dengan Laser-Based Flowcytometry

Diterbitkan oleh
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes Rajawali Bandung)
JURNAL KESEHATAN RAJAWALI
Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan

Volume 5, Nomor 9, Oktober 2015 ISSN 2085-7764

Jurnal Kesehatan Rajawali merupakan jurnal ilmu-ilmu kesehatan yang memuat naskah hasil
penelitian bidang ilmu keperawatan, kebidanan dan analis kesehatan. Diterbitkan 6 bulan
sekali pada bulan Maret dan Oktober

Penanggungjawab
Tonika Tohri. S.Kp., M.Kes

Pemimpin Redaksi
Eny Kusmiran, S.Kp., M.Kes

Wakil Pimpinan Redaksi


Ally Kafesa, S.ST.,M.Si

Redaksi Pelaksana
Iga Retia, S.ST

Redaksi
Rustandi, dr., M.P.H.
H. Rachmat Sobarna, dr., Sp.O.G.
Handarini, S.Pd.,M.Si
Istianah S.Kep. Ners
Erni Hernawati, S.S.T.,M.M

Sekretaris Redaksi
Artha Kusumawardani, S.ST

Humas
Faruk Rasyid, S.E.

Tata Usaha
Fotuho Woruwu, S.E.

Alamat Redaksi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali
Jalan Rajawali Barat Nomor 38 Bandung
Email: humas@stikesrajawali.ac.id
Vol.5, No.9, Oktober 2015;24-27

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN HITUNG JENIS


LEUKOSIT MENGGUNAKAN METODE MANUAL DENGAN
LASER-BASED FLOWCYTOMETRY

ABSTRACT

Introduction: Examination of leukocyte count is used to determine the percentage of the various
types of leukocytes. Visual examination of blood smear that has been dyed is still the main way to
calculate white blood cells, but the method is now increasingly comprehensive automated
inspection diterima.Salah the examination methods hiting leukocyte automatically using laser-
based techniques flowcytometry.Purpose This study aims to determine the difference leukocyte
count results of the manual method and laser-based flowcytometry. Methods: This study is a
research analitik.Data collected in this research is the primary data with the population is patients
undergoing routine hematological examination in Hospital Clinical Laboratory Al-Ihsan. The
number of samples taken is 50 samples. Results: From a statistical test to the results of leukocyte
count (basophils, eosinophils, neutrophils, lymphocytes and monocytes) p value = 0.000 (<0.05) in
basophils, eosinophils while at p = 0.854 (> 0.05), monocytes p = 0.744 (> 0.05), neutrophil p =
0.744 (> 0.05), and lymphocytes p = 0.310 (p => 0.05). Conclusion: From this study it can be
concluded that there are significant differences in the results of basophil counts, but there is no
significant difference in the results of the counts of eosinophils, neutrophils, lymphocytes and
monocytes using manual methods and laser-based flowcytometry.

Keywords: count of leukocytes, laser-based flowcytometry, manual

PENDAHULUAN

Pemeriksaan hematologi merupakan bagian kelompok pemeriksaan laboratorium klinik yang


terdiri dari beberapa macam pemeriksaan seperti kadar hemoglobin, hitung jumlah leukosit,
eritrosit, trombosit, laju endap darah (LED), sediaan apus darah tepi, hematokrit, retikulosit dan
pemeriksaan hemostasis. (Wirawan, et al: 1996)
Pemeriksaan hitung jenis leukosit (Differential Count) digunakan untuk mengetahui jumlah
berbagai jenis leukosit. Terdapat lima jenis leukosit yang masing-masing memiliki fungsi yang
khusus. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. (Freud, 2012)
Hitung jenis leukosit dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara. Pada diagnosis
rutin pemeriksaan hitung jenis leukosit dilakukan dengan mesin penghitung sel. Teknologi yang
digunakan untuk pemeriksaan hitung jenis bergantung pada tipe mesin, dengan mengenali
berbagai karakteristik sel, seperti ukuran, pembiasan optik, impedansi dan sebagian juga menurut
pulasan sitokimiawi. Namun bila hal tersebut berkenaan dengan pengenalan sel-sel patologis,
validitas jenis pemeriksaan diferensiasi tersebut sebagian besar terbatas. Karena itu penilaian
morfologis sediaan apus darah dengan menggunakan mikroskop masih menjadi dasar diagnosis
hematologi. (Freud, 2012)
Pada pemeriksaan hitung jenis leukosit dengan cara otomatis yang menggunakan alat
hematology analyzer bekerja berdasarkan beberapa prinsip diantaranya impedance dan laser-
based (optical) flowcytometry. Pada impedance flowcytometry, jenis-jenis leukosit dibedakan
menurut ukurannya saja, sehingga hanya bisa membedakan 3 (tiga) jenis leukosit yaitu sel yang
berukuran kecil dimasukkan dalam kelompok limfosit, sel yang berukuran besar dimasukkan
kelompok granulosit dan sel yang berukuran sedang dimasukkan dalam kelompok mid-cells. Pada
laser-based flowcytometry, untuk membedakan sel-sel darah putih selain berdasarkan ukuran sel
juga berdasarkan granula yang kompleks dari masing-masing sel sehingga teknik ini dapat
membedakan seluruh jenis leukosit yang ada pada darah.
Pada kondisi di lapangan tidak semua pemeriksaan hitung jenis leukosit berlangsung lancar
seperti yang diharapkan. Terkadang alat tidak dapat membaca karena berbagai faktor sehingga
diperlukan teknik lain, teknik lain yang digunakan untuk melakukan perhitungan jenis leukosit
adalah dengan cara manual yaitu dengan membuat sediaan apus darah tepi. Pembuatan preparat

Perbandingan Hasil Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit Menggunakan Metode Manual dengan Laser-Based Flowcytometry
(Aziz Ansori Wahid dan Wahyu Purwaganda) | 24
Vol.5, No.9, Oktober 2015;24-27

sediaan apus darah adalah untuk menilai berbagai unsur sel darah tepi seperti eritrosit, leukosit,
trombosit dan mencari adanya parasit seperti malaria, microfilaria dan lain sebagainya. Bahan
pemeriksaan yang digunakan biasanya adalah darah kapiler tanpa antikoagulan atau darah vena
dengan antikoagulan EDTA dengan perbandingan 1mg/ cc darah. (Wahid, 2008)
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Afida (2005) bahwa pemeriksaan hitung
jenis menggunakan apus buffy coat pada penderita leukopenia menggunakan alat hematology
analyzer dan manual, tidak terdapat perbedaan bermakna pada hitung jenis eosinofil, netrofil,
limfosit dan monosit. Sedangkan terdapat perbedaan bermakna pada hitung jenis basofil dengan
menggunakan buffy coat dan metode otomatis.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian analitik, yaitu untuk mengetahui perbedaan hasil
pemeriksaan hitung jenis leukosit dengan tehnik manual dan teknik laser-based flowcytometry
menggunakan alat hematology analyzer.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data primer dimana peneliti melakukan
perlakuan langsung terhadap sampel. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien
yang melakukan pemeriksaan hematologi rutin menggunakan darah vena dengan hasil
pemeriksaan hitung jenis leukosit yang normal di laboratorium klinik RSUD Al Ihsan. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik quota sampling, dimana sampel
dengan ciri-ciri tertentu yang akan diukur, akan diambil oleh pengumpul data dimana sebelumnya
telah ditentukan jumlah yang akan diambil sampai quota yang diinginkan.
Bahan pemeriksaan yang didapat selanjutnya diperiksa dengan dua metode yang berbeda,
yaitu dengan cara manual dan otomatis. Cara manual dilakukan dengan pembuatan apusan
darah, dilanjutkan dengan pewarnaan menggunakan pewarna giemsa dan dibaca pada
mikroskop menggunakan perbesaran obyektif 100 kali. Pembacaan dilakukan dengan
menghitung persentase basofil, eosinofil, netrofil, limfosit dan monosit. Pada cara otomatis
dilakukan dengan melakukan pemeriksaan hitung jenis leukosit menggunakan hematology
analyzer yang pada penghitungan sel-selnya menggunakan teknik laser-based flowcytometry.
Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan antara hasil manual dan otomatis pada
masing-masing jenis sel leukosit. Selanjutnya pada masing-masing jenis leukosit tersebut
dilakukan uji statistik.

HASIL PENELITIAN

Data yang terkumpul dari hasil penelitian kemudian diuji secara statistik. Uji statistik
pertama terhadap data penelitian adalah menguji apakah data penelitian berdistribusi normal atau
tidak. Hal ini karena syarat untuk menggunakan Uji T Berpasangan adalah distribusi data harus
normal.

Table 1 Hasil Uji Normalitas Data Menggunakan Uji Shapiro-Wilk


jenis leukosit Nilai Signifikansi
basofil otomatis 0,060
basofil manual 0,000
eosinofil otomatis 0,001
eosinofil manual 0,002
netrofil otomatis 0,120
netrofil manual 0,866
Limfosit otomatis 0,248
limfosit manual 0,278
monosit otomatis 0,023
monosit manual 0,023
Dari tabel 1 terlihat bahwa distribusi data normal terdapat pada nilai hitung jenis netrofil

Perbandingan Hasil Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit Menggunakan Metode Manual dengan Laser-Based Flowcytometry
(Aziz Ansori Wahid dan Wahyu Purwaganda) | 25
Vol.5, No.9, Oktober 2015;24-27

otomatis dan manual dan nilai limfosit otomatis dan manual sehungga uji statistik yang digunakan
adalah Uji T Berpasangan. Sedangkan pada pada hitung jenis basofil, eosinofil, dan monosit
diperoleh distribusi data yang tidak normal, sehingga pada parameter-parameter ini digunakan uji
Wilcoxon. Hasil Uji T-Berpasangan dapat dilihat pada Tabel 2, sedangkan hasil uji Wilcoxon dapat
dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2 Analisis Nilai Pemeriksaan Persentase Netrofil dan Limfosit Metode Otomatis dan
Manual Menggunakan Uji T Berpasangan

Perbedaan Rerata
n Rerata ± SB ± SB IK 95% P
Netrofil Otomatis 72,17 ±7,751
50 0,77 ± 0,025 1,70 - 3,23 0,530
Netrofil Manual 71,40 ± 7,726
Limfosit Otomatis 20,14 ± 7,956 12,99 -
50 1,33 ± 0,355 0,310
Limfosit Manual 21,47 ± 7,601 19,20

Tabel 3 Analisis Nilai Pemeriksaan Persentase Basofil, Eosinofil dan Monosit Metode
Otomatis dan Manual Menggunakan Uji Wilcoxon

jenis leukosit P
Basofil 0,000
Eosinofil 0,854
Monosit 0,744

Pada Tabel 2 menunjukan bahwa Uji T Berpasangan yang telah dilakukan diperoleh nilai
netrofil p=0,530 (p=>0,05) dan nilai limfosit p=0,310 (p=>0,05). Hal ini menunjukan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara hitung jenis leukosit netrofil dan limfoit metode otomatis
dan manual. Sedangkan pada Tabel 3 menunjukan hasil Uji Wilcoxon, diperoleh nilai signifycancy
basofil 0,000 (<0,05), eosinofil 0, 854 (>0,05), dan monosit 0,744 (>0,05) antara metode otomatis
dan manual, yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara hitung jenis leukosit
basofil metode otomatis dan manual, serta tidak terdapat perbedaan yang brmakna secara statistik
antara hitung jenis leukosit eosinofil dan monosit metode otomatis dan manual.

PEMBAHASAN

Pemeriksaan hitung jenis leukosit pada peneltian ini dilakukan dengan menggunakan
metode otomatis dan manual. Pada metode otomatis menggunakan alat penghitung sel darah
(Hematology Analyzer) Mindray BC-5380, hitung jenis leukosit pada alat tersebut dilakukan
dengan menggunakan metode laser-based (optical) flowcytometry. Sedangkan metode manual
yaitu dengan melihat preparat sediaan apus darah tepi di bawah mikroskop.
Pada proses penelitian ini, yang pertama dilakukan adalah mengambil sampel darah vena
kemudian sampel darah dimasukkan kedalam tabung vakum EDTA yang kemudian di
homogenkan. Tahap selanjutnya sampel diperiksa hitung jenis leukositnya dengan menggunakan
alat hematology analyzer (Mindray BC-5380). Setelah tahap pemeriksaan hitung jenis leukosit
menggunakan metode otomatis selesai selanjutnya sampel di homogenkan kembali untuk
mencegah adanya pembekuan pada saat proses pembuatan preparat sediaan apus darah tepi
untuk perhitungan jenis leukosit dibawah mikroskop.
Uji normalitas data menunjukan bahwa hasil basofil, eosinofil dan monosit tidak normal
maka uji statistik yang digunakan adalah Uji Wilcoxon, yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0.05, sementara itu uji normalitas data pada netrofil dan limfosit menunjukan
distribusi data normal yang ditunjukan dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.
Dari uji statistik menggunakan Uji Wilcoxon diperoleh nilai signifikansi basofil 0,000 (<0,05),
eosinofil 0,854(>0,05) dan monosit 0,744 (>0,05). Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan
bermakna antara hitung jenis basofil otomatis dan manual, serta tidak terdapat perbedaan
bermakna secara statistik antara hitung jenis eosinofil dan monosit metode otomatis dan manual.

Perbandingan Hasil Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit Menggunakan Metode Manual dengan Laser-Based Flowcytometry
(Aziz Ansori Wahid dan Wahyu Purwaganda) | 26
Vol.5, No.9, Oktober 2015;24-27

Sedangkan pada uji statistik menggunakan Uji T-Berpasangan diperoleh nilai signifikansi netrofil
0,530 dan limfosit 0,310 (>0.05) yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna
secara statistik pada hitung jenis netrofil dan limfosit metode otomatis dan manual.
Adanya perbedaan hasil pemeriksaan hitung jenis basofil dipengaruhi oleh jumlah basofil
yang sedikit yaitu antara 0-1% sehingga pada saat pemeriksaan hitung jenis leukosit metode
manual yang dihitung 100 leukosit tidak pernah ditemukan basofil, sedangkan pada cara otomatis
leukosit yang dihitung dengan menggunakan prinsip laser-based flowcytometri dalam waktu
beberapa detik dapat menghitung ribuan sel, sehingga basofil yang sedikit tetap terdeteksi, hasil
ditunjukan dengan nilai rerata basofil yang ditemukan 0,68 % (kurang dari 1%).
Pada jenis sel yang lain (eosinofil, netrofil, limfosit dan monosit) tidak terdapat perbedaan
yang bermakna antara metode manual dan laser-based flowcytometry menunjukkan bahwa
metode otomatis tersebut telah cukup baik dan dapat digunakan dalam pemeriksaan sehari-hari.

KESIMPULAN

1) Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada hitung jenis basofil
2) Tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara nilai hitung jenis leukosit
eosinofil, netrofil, limfosit dan monosit.
3) Pemeriksaan hitung jenis leukosit menggunakan metode laser-based flowcytometry dapat
digunakan karena sebagian besar tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan metode
manual.

SARAN

1) Untuk laboratorium, hematology analyzer yang dalam penghitungan selnya menggunakan


prinsip laser-based flowcytometry dapat digunakan untuk menghitung jenis leukosit karena
alat otomatis tersebut lebih efisien dan efektif dalam pemeriksaan hitung jenis leukosit.
2) Untuk peneliti selanjutnya dapat dilakukan penelitian terhadap hasil pemeriksaan hitung jenis
leukosit menggunakan alat hematology analyzer yang menggunakan prinsip pemeriksaan
yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

1. Afida MA. Pemeriksaan hitung jenis menggunakan sediaan apus buffy coat pada penderita
leukopenia. [serial online] 2005 [cited 16 Oktober 2014]; Available From: URL:
http://eprints.undip.ac.id/23946/1/Miftahul.pdf
2. Arif M. Penuntun praktikum hematologi. [serial online] 2015 [cited 24 juni 2015]; Available
From: URL: http://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2015/04/MANUAL-
CSL-1-HEMATOLOGI-2.pdf
3. Bintang M. Biokimia tekhnik penelitian. Jakarta: Erlangga; 2010.
4. Freud M, Hecner F, Dany F alih bahasa. Atlas hematologi. Jakarta: Buku kedokteran EGC;
2012.
5. Gandasoebrata R. Penuntun laboratorium klinik. Jakarta: PT Dian Rakyat; 2011.
6. Hidayat AAA. Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba
Medika; 2007.
7. Kasjono HS. Teknik sampling untuk penelitian kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2009.
8. Mulyatno CK. Struktur darah. [serial online] [cited 16 Oktober 2014]; Available From: URL:
http://www.itd.unair.ac.id/files/pdf/protocol1/Struktur%20Darah.pdf
9. Nugroho WSH. Laboratorium klinik I pemeriksaan hematologi. [serial online] [cited 16
Oktober 2014]; Available From: URL: http://static.schoolrack.com/files/25632/333288/lab-
klinik.pdf
10. Operator’s manual. Clinical case study BC 5300/5380 auto hematology analyzer.

Perbandingan Hasil Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit Menggunakan Metode Manual dengan Laser-Based Flowcytometry
(Aziz Ansori Wahid dan Wahyu Purwaganda) | 27

Anda mungkin juga menyukai