Makalah Sim CH 8 Fix
Makalah Sim CH 8 Fix
Disusun oleh:
Eka Pramudita 041624253021
Amalia Hasta Insani 041624253025
Ni Made Anom Adhiapsari 041624253026
Kuntum Chairunnisa 041624253030
Trisula Nurulfajri Pandunita 041624253031
1. Boundary. Penggambaran unsur yang berada dalam sistem yang dianalisis dan yang
berada di luar; diasumsikan bahwa unsur-unsur dalam batas yang lebih mudah
berubah dan dikendalikan dari yang di luar (V. Brown, Carol : 2012 ). Sedangkan
yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar
sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepak bola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi
oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu
saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah
perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan
dapat mengurangi keterbatasan dana.
2. Lingkungan. Semua luar sistem; lingkungan menyediakan asumsi, kendala, dan input
ke sistem. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan
bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau
menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus
ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem,
sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu
terhadap kelangsungan hidup sistem.
3. Input. Sumber (yaitu, data, bahan, persediaan, energi) dari lingkungan yang
dikonsumsi dan dimanipulasi dalam sistem. Masukan (input) sistem adalah segala
sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses.
Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang
tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan
contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
4. Output. Sumber atau produk (yaitu, informasi, laporan, dokumen, tampilan layar,
bahan) yang diberikan kepada lingkungan oleh kegiatan (setelah di proses) di dalam
sistem. Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Komponen. Kegiatan atau proses dalam sistem yang mentransformasikan input
menjadi bentuk-bentuk peralihan atau yang menghasilkan output sistem; komponen
juga dapat sistem itu sendiri, dalam hal ini mereka disebut subsistem. Atau dapat
dikatakan lain komponen yaitu suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem.
6. Interface. Tempat di mana dua komponen atau sistem, bertemu dilingkungannya atau
berinteraksi. Atau dapat dikatakan sebagai media penghubung antara suatu sub sistem
dengan sub sistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber
daya menglir dari suatu sub sistem ke subsistem lainnya.
7. Penyimpanan. Area ini digunakan untuk penyimpanan informasi sementara dan
permanen mengenai informasi, energi, bahan, dan sebagainya.
8. Pengolah sistem. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
9. Sasaran sistem (goal). Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran ataupun
tujuan. Dengan adanya sasaran sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang akan dihasilkan sistem tersebut dapat
dikatakan berhasil apabila mencapai/mengenai sasaran atau pun tujuan.
SISTEM BOUNDARY.
Sistem batas yang menggambarkan terkait apa yang berada di dalam di luar sistem.
Sehingga sistem boundary tersebut merupakan hal yang memisahkan lingkungan dari sistem
atau yang menggambarkan subsistem dari satu sama lainnya. Berikut faktor-faktor untuk
menentukan system boundary :
1. Apa yang dapat dikontrol. Dalam hal ini kita menyadari bahwa tidak semua sistem
dapat dikendalikan. Contoh: jika lingkungannya adalah manajemen produk baru
sehingga sistemnya yaitu sistem perancangan produk baru yang murah dan ditagih
dengan cara yang sudah didukung.
2. Apa lingkup yang dikelola dalam periode tertentu. Berarti manajer membuat
kemajuan dan beralih ke pekerjaan berikutnya. Sistem yang dikembangkan sebelumnya
tidak bisa digunakan dengan baik lagi atau menjadi pilihan terbaik pada saat proyek
selesai.
3. Dampak dari perubahan boundary. Sebagai perubahan bisnis atau informasi baru
tentang organisasi terungkap, sistem boundary yang berbeda dapat muncul untuk menjadi
bermanfaat. Keputusan ini memerlukan analisis yang cermat dari dampak perubahan
tersebut.
KOMPONEN DEKOMPOSISI.
Dalam buku V. Brown, Carol ( 2012 ), terkait komponen dekomposisi menyatakan
bahwa komponen dekomposisi merupakan suatu sistem yang seperti halnya produk rakitan.
Maksudnya adalah seperangkat komponen yang saling terkait, komponen dari sistem itu
sendiri dipandang sebagai suatu sistem (atau satu set komponen yang saling terkait) disebut
subsistem (modul). Sehingga dalam literature lain, dekomposisi artinya membagi sistem
kedalam komponen-komponen yang lebih kecil (subsistem) sehingga memudahkan dalam
menganalisa dan memahami sebuah sistem yang besar.
Keuntungan dekomposisi antara lain :
a. Analis menjadi lebih mudah mengatur dan menganalisa setiap subsistem secara lebih
detail.
b. Pada pengembangan sistem, sistem dapat didekomposisi menjadi beberapa modul. Tiap
modul dapat dikembangkan secara parallel dengan syarat tiap modul tidak saling
ketergantungan.
Lima tujuan penting dalam dekomposisi hierarki dari sistem, yaitu:
1. Untuk mengatasi kompleksitas sistem penguraian dari suatu sistem yang kompleks
memungkinkan kita untuk memecah sistem ke dalam potongan yang mudah untuk
dimengerti.
2. Untuk menganalisis atau mengubah hanya pada bagian darisistem penguraian dalam
komponen tertentu pada tingkatan yang tepat detail untuk pekerjaan itu.
3. Untuk merancang dan membangun setiap subsistem pada waktu yang berbeda.
Dekomposisi memungkinkan kita untuk menanggapi kebutuhan bisnis baru sambil
menjaga komponen terpengaruh utuh.
4. Untuk mengarahkan perhatian target audien. Dekomposisi memungkinkan kita untuk
fokus pada subset komponen penting untuk subset dari total populasi pengguna.
5. Untuk memungkinkan komponen sistem untuk beroperasi secara lebih independen.
Dekomposisi memungkinkan masalah-masalah komponen untuk diisolasi dan komponen
akan diubah, pindah, atau diganti dengan yang memberikan dampak paling kecil pada
komponen lainnya.
INTERFACES.
Titik kontak antara sistem dan lingkungannya atau antara dua subsistem. Interface
merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem. Interface dapat
menerima informasi dari pengguna (user) dan memberikan informasi kepada pengguna (user)
untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu
solusi.Interface, berfungsi untuk menginput pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan
sistem pakar (ES), menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan pemakaian
sistem secara menyeluruh atau step by step sehingga pengguna mengerti apa yang akan
dilakukan terhadap suatu sistem. Dalam suatu sistem informasi, fungsi interface umumnya
sebagai berikut:
Filtering Membuang data yang tidak berguna (atau kebisingan).
Coding / decoding data yang menerjemahkan dari satu format ke yang lain (misalnya,
beralih antara skema penomoran dua bagian, yang digunakan oleh pemasaran dan lain
yang digunakan oleh engineering).
Error detection and correction Memeriksa kepatuhan terhadap standar dan konsistensi;
dengan mengisolasi tugas ini dalam interface, komponen lainnya dapat berkonsentrasi
pada tanggung jawab yang lebih penting.
Buffer Membiarkan dua subsistem untuk bekerja sama tanpa disinkronkan ketat, seperti
dengan memiliki interface mengumpulkan data sampai komponen berikutnya siap
untuk menerima data.
Security Menolak permintaan yang tidak sah untuk data dan menyediakan mekanisme
perlindungan lainnya.
Summarizing Kondensasi volume besar masukan ke dalam statistik agregat atau bahkan
parameter matematika untuk mengurangi jumlah pekerjaan yang dibutuhkan oleh
subsistem berikutnya.
Tujuan penting dari sebuah interface adalah sistem decoupling. Metode ini digunakan
agar tidak menggunakan analisis interaksi yang tetap. Seperti 2 subsistem yang berhubungan
erat membutuhkan koordinasi yang sangat ketat. Dalam literature lain pemisahan
(Decoupling) merupakan dua subsistem yg berhubungan sangat erat membutuhkan suatu
koordinasi dan penjadwalan waktu yg ketat. Contoh : subsistem persediaan (bahan baku) dan
subsistem produksi. Bahan baku tiba dipabrik langsung diproduksi. Penyerahan bahan baku
harus diatur waktunya dengan tepat. Gunanya untuk : menghindari penundaan dalam
produksi, terlalu cepatnya datang bahan baku, tempat penyimpanan dan tenaga pengolahan.
Dua komponen sistem yang membutuhkan komunikasi yang cukup sering dan cepat
sehingga menimbulkan hambatan dalam sistem. Sehingga dengan adanya hal itu sistem
decoupling dapat melakukan pemecahannya yaitu dengan memisahkan atau mengendorkan
hubungan tersebut sehingga kedua sistem dapat beroperasi sejenak secara bebas.
Metode utama dari sistem decoupling adalah:
Slack and flexible resources Menyediakan jalur alternatif untuk mengikuti ketika salah
satu komponen rusak atau melambat, seperti memiliki transmisi data yang interface
mengubah rute ke operator publik jika jaringan komunikasi data pribadi perusahaan
sibuk.
Buffers Menyimpan data di lokasi sementara sebagai penyangga atau menunggu jalur
yang bisa habis sebagai data ditangani oleh komponen berikutnya.
Sharing resources Membuat toko data bersama dengan hanya satu program (bagian dari
komponen interface) mempertahankan data, sehingga menghindari kebutuhan untuk
menyinkronkan beberapa langkah memperbarui atau untuk beroperasi dengan beberapa
salinan konsisten data
Standards Menegakkan standar yang mengurangi kebutuhan untuk dua komponen untuk
berkomunikasi, seperti dalam mengadopsi kebijakan bisnis yang mengharuskan semua
pengalihan interunit informasi tentang pelanggan harus dilakukan dengan menggunakan
perusahaan kode identifikasi pelanggan standar
SYSTEM SCOPE. Sistem batas menunjukkan ruang lingkup sistem. Batas sangat penting
untuk merancang sistem atau memecahkan masalah. Terlalu kecil lingkupannya bisa
menyebabkan kehilangan solusi yang sangat baik untuk masalah. Terlalu luas lingkupannya
juga bisa terlalu rumit untuk menangani. Memilih lingkup yang tepat sulit namun penting
dalam memecahkan masalah secara umum dan dalam proyek-proyek IS pada khususnya.
LOGICAL BEFORE PHYSICAL Setiap deskripsi dari suatu sistem adalah abstrak karena
deskripsi adalah bukan sistem itu sendiri, tapi deskripsi sistem yang berbeda bisa
menekankan aspek yang berbeda dari sistem. Dua jenis umum yang penting dari deskripsi
sistem adalah deskripsi logis dan fisik. Deskripsi logis berkonsentrasi pada apa yang sistem
lakukan, dan deskripsi fisik berkonsentrasi pada bagaimana sistem beroperasi. Cara lain
untuk mengatakan ini adalah "function before form".
PROBLEM-SOLVING STEPS
Langkah pemecahan masalah, telah dikaitkan dengan proses SA & D.
Masalah (atau sistem) sebenarnya merupakan serangkaian masalah; dengan demikian,
sebuah strategi yang tepat adalah dengan memecahkan masalah ke dalam masalah yang
lebih kecil dan lebih kecil, yang lebih mudah ditangani daripada seluruh masalah.
Sebuah solusi tunggal untuk masalah ini biasanya tidak jelas bagi semua pihak yang
berkepentingan, sehingga solusi alternatif yang mewakili perspektif yang berbeda atau
yang membuat trade-off antara hasil yang diinginkan harus dihasilkan dan dibandingkan
sebelum solusi akhir yang dipilih.
Masalah dan pemahaman tentang suatu hal bisa mengubah analisis sementara, sehingga
harus mengambil pendekatan bertahap yang menggabungkan reassessments; yang mana
hal ini memungkinkan komitmen tambahan untuk solusi tertentu, dengan "go" atau "no-
go" keputusan setelah setiap tahap.
PROSES BISNIS
Pada 1990-an, banyak organisasi mulai mengubah bisnis mereka dalam upaya untuk
merasakan dan merespon lebih cepat terhadap ancaman global dan tuntutan untuk
pemotongan biaya. Banyak upaya transformasi tersebut diarahkan menjauh dari pendekatan
fungsional untuk pendekatan proses-berorientasi yang lebih. Sebuah proses bisnis adalah
rantai kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil seperti pemenuhan pesanan atau bahan
akuisisi. Sistem informasi yang digunakan untuk memfasilitasi restrukturisasi radikal untuk
proses bisnis inti sejati.
Gambar 8.8 menyajikan tiga fase model generik SDLC (SDLC): Definisi,
Konstruksi, dan Implementasi.
Pada tahap definisi, para pemakai dan penganalisa sistem melakukan beberapa
langkah analisa pada operasi bisnis sekarang dan system informasi atau system pada area
permasalahan. Operasi yang sedang berjalan dan sistem diuraikan melalui kedua proses dan
orientasi data.
Tahap Konstruksi memerlukan perancangan, pengembangan, dan uji coba suatu
system yang dibutuhkan dalam pengembangan pada tahap definisi. Sistem yang diuraikan
pertama kali system penggunaan logika, baru kemudian kenyataan. Pada perancangan
program dan pendataan disarankan menggunakan program dengan teknologi komputer.
Pada tahap implementasi, para manajer perusahaan para professional SI bekerja sama
untuk menerapkan sistem yang baru. Dalam tahap ini sering terjadi perubahan data dan
pemeriksaan dari system yang lama.
Procedural-Oriented Techniques
Di masa lalu sebagian besar proyek-proyek pembangunan IS (Information System)
telah terlibat dalam mengotomatisasi proses bisnis berorientasikertasatau memperbarui dan
memperluas proses bisnis yang ada otomatis atau sebagian otomatis. Kenyataan ini tercermin
dalam pendekatan prosedural mendasar untuk pengembangan sistem: Jelaskan apa yang Anda
miliki, menentukan apa yang Anda inginkan, dan menjelaskan bagaimana Anda akan
membuatnya begitu. Proses ini mirip dengan pendekatan pemecahan masalah umum analisis
(mendeteksi masalah), desain (mengembangkan solusi dan memilih yang terbaik), dan
mengambil tindakan (mengoperasionalkan solusi yang dipilih).
Sebuah diagram konteks posisi sistem secara keseluruhan berkaitan dengan entitas
lain dan kegiatan dengan yang berinteraksi. Ini menjadi kerangka acuan umum bagi peserta
proyek dan membantu menentukan ruang lingkup proyek. Gambar 8.11 mengilustrasikan
diagram konteks untuk akun sistem hutang. Kita bisa melihat dari diagram ini bahwa rekening
fungsi hutang baik menerima masukan dari vendor dan mengirim output kepada mereka.
Fungsi akuntansi lainnya menerima ringkasan informasi tentang kegiatan hutang, sedangkan
pembelian memberikan masukan yang diperlukan untuk memproses hutang. Vendor,
akuntansi, dan pembelian semua dianggap berada di luar ruang lingkup proyek untuk upaya
pengembangan ini.
Teknik lain yang umum untuk mendokumentasikan sistem As-Is adalah proses kerja
diagram alir, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.12. Diagram alir ini mengidentifikasi
sumber-sumber informasi yang ada (yaitu, pembelian berkas order, penerimaan file), sumber
informasi yang diperbarui (perubahan faktur / hutang), urutan langkah terjadi (persetujuan
sebelum cek dicetak), dan beberapa dependensi atau keputusan (perlu mengetahui apakah
penjual baru atau tidak). Cara di mana penanganan pengecualian juga harus ditangkap
(misalnya, apa yang terjadi pada faktur tidak disetujui). Tidak ada dua diagram alur kerja
yang identik, karena mereka menangkap pola unik dan prosedur-formal dan informal-
organisasi.
Diagram aliran proses kerja dan teknik As-Is lainnya berfungsi untuk menunjukkan di
mana sistem yang bekerjadan tidak melakukan seperti yang diinginkan (baik hilang fungsi
dan proses inefisiensi). Masalah umum termasuk penanganan dokumen yang sama, waktu
tunggu berlebihan, pemrosesan tanpa output, hambatan, dan review langkah tambahan. Ini
menunjukkan bagaimana upaya pembangunan sistem yang terkait erat dengan upaya desain
ulang proses bisnis. Untuk menekankan proses mengalir di unit-mana kesalahan
organisasidapat diperkenalkan dan penundaan dapat terjadi-satu variasi dari diagram pada
Gambar 8.12, disebut swimming lane diagram, menunjukkan langkah dari pemrosesansuatu
organisasi. Memindahkan data antarorganisasi (swimming lanes) menyebabkan analis
mempertimbangkan desain yang lebih efisien. Ingat bahwa prinsip-prinsip BPR
menunjukkan bahwa satu orang (atau satu organisasi) harus melakukan semua langkah
dalam satu proses.
Diagram E-R pada Gambar 8.15 mencerminkan aturan bisnis yang ada:
Penjual faktur tidak dapat menyertakan item dari pesanan lebih dari satu pembelian
manual. Motivasi untuk suatu aturan bisnis bisa berbaring di kesulitan yang berhubungan
dengan pengolahan kertas Namun, IT dapat digunakan untuk melanggar peraturan ini
dengan menghilangkan masalah mendamaikan manual faktur ke beberapa pesanan
pembelian. Jika aturan keputusan ini diubah, diagram ER akan diubah untuk mencerminkan
baru banyak-ke-banyak hubungan yang diinginkan dalam Logical To-Be sistem.
Singkatnya, menciptakan logis To-Be Model memerlukan abstraksi dari proses bisnis
yang ada dari model As-Is menjadi representasi bahwa data terpisah mengalir dari proses
dan entitas, akurat mengidentifikasi aturan bisnis, dan menangkap hubungan antara data.
Meskipun upaya menuntut, penciptaan lengkap Model To-Be untuk sistem yang kompleks
adalah jaminan terbaik bahwa sistem baru akan memperbaiki yang sudah ada.
TO-BE PATTERNS
Pola seperti database menyediakan titik awal dapat digunakan kembali untuk baru To-
Be pemodelan data logis. Beberapa sistem informasi baru sangat unik yang kita harus mulai
dengan selembar kertas. Sangat mungkin bahwa beberapa sistem serupa telah dikembangkan
sebelumnya, sehingga kita bisa belajar dari pengalaman masa lalu dengan memulai dari pola
yang dianggap praktek terbaik untuk jenis sistem kami sedang mengembangkan. Untuk tim
pengembangan sistem terbiasa dengan jenis sistem yang mereka kembangkan, pola dapat
sangat membantu dalam komunikasi persyaratan potensial. Kami kemudian dapat
menyesuaikan pola dengan terminologi lokal dan kebutuhan yang unik. Pola ini juga dapat
digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perangkat lunak yang dibeli.
Selama bertahun-tahun, organisasi TI telah mempertahankan perpustakaan dokumentasi
dan kode komputer sehingga artefak ini dapat digunakan kembali dan disesuaikan untuk
kebutuhan baru. Hari ini, analisis tersebut dan desain perpustakaan dapat dibeli dari
perusahaan dan perusahaan perangkat lunak konsultasi jadi terbaik dan praktek terbukti bisa
dibagi di seluruh organisasi. Pola mungkin ada dari model data untuk sebuah perusahaan
atau aliran data manufaktur diagram untuk pemrosesan aplikasi kartu kredit.
Contoh terakhir kami untuk Fisik To-Be model layout untuk sistem interface dengan
pengguna akhir. Yang paling umum interface adalah layout layar secara online dan
tata letak laporan. Dalam Logical To-Be modeling, kebutuhan untuk interface, serta frekuensi
penggunaan dan informasi konten, diidentifikasi. Dalam Fisik To-Be modeling, desain
interface tertentu ditujukan. Gambar 8.18 dan 8.19 menunjukkan rancangan layout untuk
input layar dan laporan untuk akun sistem hutang. Layout seperti ini sering dikembangkan
dalam konsultasi dekat antara sistem desainer dan pengguna akhir yang akan langsung
bekerja dengan layar komputer. Alat bangunan sistem memungkinkan untuk memudahkan
prototyping dari seperti antarmuka oleh pengguna akhir sebelum sistem itu sendiri
sebenarnya dibangun di. Sistem saat ini juga sering dibangun dengan beberapa fleksibilitas,
sehingga pengguna dapat langsung mengontrol desain Pilihan untuk laporan dan formulir
entri data untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan bisnis atau pengguna laporan.
Beberapa teknik digunakan untuk menangkap kebutuhan sistem, aturan bisnis
dokumen, dan mengungkap ketergantungan dan hubungan tersembunyi sebagai bagian dari
proses pengembangan sistem komputer baru menggunakan prosedural berorientasi teknik.
Object-Oriented Techniques
Orientasi objek (O-O) untuk pengembangan sistem menjadi umum di tahun 1990-an
karena permintaan tumbuh untuk aplikasi client / server, antarmuka grafis, dan data
multimedia. Benda dapat digunakan dengan semua jenis data, termasuk suara, gambar,
musik, dan video. Sebuah Pendekatan objek juga sangat cocok untuk aplikasi dimana proses
dan data yang "berhubungan erat" atau sistem realtime (Vessey dan Kaca, 1994). Seperti
dijelaskan dalam Bab 2, bahasa pemrograman O-O umum termasuk C ++, Java, dan Visual
Basic.
Salah satu keuntungan utama dari pendekatan O-O adalah kemampuan untuk
menggunakan kembali objek yang diprogram oleh orang lain (lihat Gambar 8.20). Menurut
pengamat industri, sukses pendekatan O-O dapat menghasilkan keuntungan yang besar
dengan memungkinkan perusahaan untuk cepat mencontoh buatan aplikasi bentuk asli yang
dengan mudah digunakan antaramuka GUI. Pemeliharaan aplikasi yang juga disederhanakan.
Pengembangan sistem dengan metode berorientasi objek dapat memberikan
keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
Meningkatkan produktivitas
Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai
ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reusable).
Kecepatan pengembangan
Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan
perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.
Kemudahan pemeliharaan
Karena dengan objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan
dari pola-pola yang mungkin sering berubah.
Adanya konsistensi
Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis,
perancangan, maupun pengkodean.
Meningkatkan kualitas perangkat lunak
Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya
konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan
mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.
Sumber: http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/OOP.pdf
Polymorphism
Kemampuan suatu objek untuk digunakan di banyak tujuan yang berbeda dengan
nama yang sama sehingga menghemat baris program.
Setiap Use Case juga dijelaskan dalam format teks menggunakan template standar.
Elemen umum dalam template adalah Use Case Name, Actors, Goal, Description,
Precondition, dan Potcondition, serta Basic, Alternate, dan Exceptional Flow Events, yang
menggambarkan tindakan aktor dan respon sistem. Peristiwa didokumentasikan untuk salah
satu kasus penggunaan (Menjadi Anggota) pada Gambar 8.22 ditunjukkan pada Gambar 8.23.
Menggunakan dokumentasi kasus ditinjau oleh pengguna sistem dan pengembang untuk
memverifikasi bahwa persyaratan sistem yang memadai ditangkap. UML juga memiliki
berbagai jenis diagram. Tiga diagram umum adalah sebagai berikut:
Hubungan diperpanjang diagram Use Case untuk logis model acara mengalir
melampaui Use Case awal persyaratan, menunjukkan alternatif dan kasus-kasus
khusus
Sebuah diagram urutan untuk menangkap pesan yangmelewati antara kelas objek
untuk Use Case diberikan
Sebuah diagram kelas (mirip dengan hubungan-entitasdiagram) dengan atribut
masing-masing objek dan metode sebagaiserta model hubungan antara objekkelas
yang mencakup data yang digunakan dalam semua kasus penggunaan
Enkripsi teknik yang digunakan untuk mengkodekan data yang ditransmisikan melintasi
batas-batas organisasi. Data dapat disimpan dalam bentuk yang dienkripsi dan kemudian
didekripsi oleh aplikasi. Kecuali pengguna tahu dekripsi algoritma, file yang dienkripsi akan
terbaca. Keamanan fisik tertentu komputer dan data pusat pengolahan juga akan didirikan.
Lencana pembaca; suara, sidik jari, dan retina pengakuan; atau kombinasi kunci umum.
Laporan resmi perusahaan tentang etika komputer meningkatkan kesadaran kepekaan privasi
dan kebutuhan untuk melindungi data organisasi. Bila dikombinasikan dengan pengetahuan
tentang penggunaan transaksi atau aktivitas log mencatat bahwa ID pengguna, lokasi
jaringan, cap waktu, dan fungsi atau data diakses, banyak keamanan pelanggaran bisa
berkecil hati. Karena tidak ada sistem keamanan sangat mudah, Deteksi metode untuk
mengidentifikasi pelanggaran keamanan diperlukan. Praktek-praktek administratif untuk
mencegah keamanan komputer pelanggaran telah disusun oleh Hoffer dan Straub (1989).
Metode pendeteksian meliputi:
Bersembunyi instruksi khusus dalam program-program yang sensitif yang
mengidentifikasi data tentang pengguna log.
Analisis jumlah waktu komputer yang digunakan oleh individu.
Analisis sistem log aktivitas untuk biasa pola penggunaan.
Dengan munculnya pengguna akhir komputasi dan penggunaan Internet, risiko
tambahan karena perilaku yang tidak pantas sementara menggunakan ini alat, serta masalah
berasal dari pekerjaan yang berhubungan dengan penggunaan PC rumah, telah muncul. Hari
ini, organisasi yang mengembangkan serupa kontrol untuk mengelola intranet dan akses ke
Web eksternal situs intranet.
Perkembangan kemajuan teknologi internet sekarang ini yang semakin meluas, hampir semua
kalangan membutuhkan internet baik instansi swasta, negeri, para wirausahawan, pebisnis,
sekolah sampai perguruan tinggi. Internet bukan hanya dapat dijadikan sebagai fasilitas untuk
mencari informasi, tetapi juga dapat membantu kelancaran dalam berusaha. Banyaknya
perusahaan pesaing dengan produk yang sejenis tetapi mereka menawarkan kualitas produk
yang lebih baik dan harga yang lebih murah.
Toko Batik Kurowo adalah usaha yang bergerak di bidang penjualan produk–produk
yang terbuat dari kain batik, seperti pakaian, tas, hordeng, taplak meja, ikat pinggang,
sajadah, mukena dan berbagai produk lainnya. Dalam proses pemasaran dan penjualan
produk batik Kurowo memiliki kendala yaitu kurangnya sarana pemasaran untuk
memperkenalkan produk batik agar dapat meningkatkan penjualan. Perancangan sistem
penjualan diperlukan untuk memudahkan proses transaksi dan memudahkan proses
pemasaran sehingga hasilnya akan meningkatkan nilai penjualan.
Identifikasi Masalah
1. Strategi pemasaran produk yang masih lemah, karena masih mengandalkan cara viral
marketing, serta pendekatan yang dilakukan oleh pemilik dinilai belum sanggup
meraih omset penjualan yang tinggi.
2. Customer harus datang ke lokasi yang sifatnya tidak menetap.
3. Pada segi keamanan data kurang baik, yakni arsip terlalu banyak sehingga tidak dapat
menampung arsip dan dalam hal pencarian data sangat sulit dilakukan.
Brown, Carol V., Daniel Dehayes W., Jeffery A Hoffer, E. Wainright Martin, William C
Perkins. Managing Information Technology. 2012. Prentice Hall. U.S.A.
http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/OOP.pdf
Wulan. 2015. Penerapan Metode System Development Life Cycle Pada Pembuatan Sistem
Informasi Penjualan Produk Batik Kurowo Jakarta. Jurnal Khatulistiwa
Informatika Vol. 3 (2): 222-228