Anda di halaman 1dari 4

Klasifikasi Jalan Arteri

Kriteri dan Sifat Arteri Primer Arteri Sekunder


60 (enam puluh) 30 (tiga puluh) kilometer
Kecepatan minimal
kilometer per jam per jam
paling sedikit 11 paling sedikit 11
Lebar jalan minimal
(sebelas) meter (sebelas) meter
mempunyai mempunyai
kapasitas yang lebih kapasitas yang lebih
Kapasitas besar besar daripada
dari volume lalu volume lalu lintas
lintas rata-rata rata-rata
Kriteria

Volume Volume sangat tinggi Volume rata-rata tinggi


rambu rambu
marka marka
Kelengkapan lampu pengatur lalu lampu pengatur lalu
lintas lintas
lampu penerangan jalan lampu penerangan jalan
Jalur lambat (sepeda dan
Tidak disediakan Disediakan dan dibatasi
kendaraan lambat lainnya)
Diatur sesuai dengan Diatur sesuai dengan
Persimpangan
volume lalu lintasnya volume lalu lintasnya
Kelancaran akses
Terusan jalan arteri
Asal
primer ke luar provinsi
Menghubungkan
kawasan primer dengan
kawasan sekunder
Menghubungkan antar
kesatu, kawasan
PKN dengan PKN dan
sekunder kesatu dengan
Tujuan Menghubungkan antar
kawasan sekunder
PKN dengan PKW
kesatu, atau kawasan
sekunder kesatu dengan
Sifat

kawasan sekunder kedua

Tidak boleh terganggu Tidak boleh terganggu


oleh lalu lintas ulang alik oleh lalu lintas ulang alik
Daya dukung
dan lalu lintas lokal dari dan lalu lintas lokal dari
kegiatan lokal kegiatan lokal
Angkutan barang berat
Dapat diijinkan Dapat diijinkan
dan kendaraan umum bus
Parkir dan berhenti pada Sangat dibatasi dan tidak Sangat dibatasi dan tidak
badan jalan diijinkan pada jam sibuk diijinkan pada jam sibuk
Klasifikasi Jalan Kolektor
Kriteri dan Sifat Kolektor Primer Kolektor Sekunder
Kecepatan minimal 40 km/jam 20 km/jam
Lebar jalan minimal 9 meter 9 meter
Sama atau lebih besar
Lebih besar dari volume
Kapasitas dari volume lalu lintas
lalu lintas harian rata-rata
harian rata-rata
Pada umumnya lebih Pada umumnya lebih
Volume rendah dari volume jalan rendah dari volume jalan
arteri primer arteri sekunder
rambu rambu
marka marka
Kelengkapan lampu pengatur lalu lampu pengatur lalu
lintas lintas
Kriteria

lampu penerangan jalan lampu penerangan jalan


Jalur lambat (sepeda dan
Dianjurkan disediakan Dianjurkan disediakan
kendaraan lambat lainnya)
Diatur sesuai dengan Diatur sesuai dengan
Persimpangan
volume lalu lintasnya volume lalu lintasnya
Jumlah jalan masuk ke Jumlah jalan masuk ke
jalan kolektor primer jalan kolektor sekunder
dibatasi dengan secara dibatasi dengan secara
efisien. efisien.
Jarak antara jalan Jarak antara jalan
Kelancaran akses
masuk/akses langsung masuk/akses langsung
minimal 400 meter. minimal 400 meter.
Lalu lintas cepat tidak Lalu lintas cepat tidak
boleh terganggu oleh lalu boleh terganggu oleh lalu
lintas lambat lintas lambat
Sifat

Terusan jalan kolektor Terusan jalan kolektor


Asal
primer luar kota sekunder luar kota
Tujuan Melalui atau menuju Melalui atau menuju
kawasan primer atau kawasan primer atau
arteri primer arteri primer
Kriteri dan Sifat Kolektor Primer Kolektor Sekunder
Menghubungkan antar menghubungkan
PKN dengan PKL, antar kawasan sekunder kedua
PKW, antara PKW dengan kawasan
dengan PKL, atau jalan sekunder kedua atau
yang menghubungkan kawasan sekunder kedua
ruas jalan arteri primer dengan kawasan
dengan PKL sekunder ketiga
Lalu lintas regional, tidak
Tidak boleh terganggu
boleh tergantung oleh
oleh lalu lintas ulang alik
Daya dukung lalu lintas ulang alik dan
dan lalu lintas lokal dari
lalu lintas lokal dari
kegiatan lokal
kegiatan lokal
Angkutan barang berat
Dapat diijinkan Dapat diijinkan
dan kendaraan umum bus
Parkir dan berhenti pada Sangat dibatasi dan tidak Sangat dibatasi dan tidak
badan jalan diijinkan pada jam sibuk diijinkan pada jam sibuk
Sumber : PP 34 Tahun 2006.

Klasifikasi Jalan Lokal


Kriteria dan Sifat Lokal Primer Lokal Sekunder
Kecepatan minimal 20 km/jam 10 km/jam
Lebar jalan minimal 6,5 meter 6,5 meter
Besarnya lalu lintas harian Besarnya lalu lintas harian
rata-rata pada umumnya rata-rata pada umumnya
Volume
lebih rendah pada sistem paling dibanding dengan
Kriteria

primer fungsi jalan lainnya


rambu rambu
marka marka
Kelengkapan
lampu pengatur lalu lintas lampu pengatur lalu lintas
lampu penerangan jalan lampu penerangan jalan
Diatur sesuai dengan Diatur sesuai dengan volume
Persimpangan
volume lalu lintasnya lalu lintasnya
Terusan jalan lokal primer Terusan jalan lokal primer
Sifat

Asal
luar kota luar kota
Tujuan Melalui atau menuju Melalui atau menuju
kawasan primer atau jalan kawasan sekunder atau di
primer lainnya bawahnya
Kriteria dan Sifat Lokal Primer Lokal Sekunder
Menghubungkan antara PKN
dengan PK Lingkungan,
Menghubungkan antara
antara PKW dengan PK
kawasan sekuder dengan
Lingkungan, PKL – PKL, PKL
perumahan
dengan PK Lingkungan, atau
antar PK Lingkungan
Angkutan barang
berat dan kendaraan Dapat diijinkan Tidak diijinkan
umum bus
Parkir dan berhenti Sangat dibatasi dan tidak Sangat dibatasi dan tidak
pada badan jalan diijinkan pada jam sibuk diijinkan pada jam sibuk
Sumber : PP 34 Tahun 2006.

Anda mungkin juga menyukai