Anda di halaman 1dari 14

ZAT WARNA ALAM

1. Pinang (Areca catechu)

Pinang berasal dari kawasan asia tenggara yaitu Filipina, Semenanjung Malaka
dan Kepulauan Hindia Timur. Pada biji pinang mengandung suatu zat yang disebut
tanin. Sifat kimia tanin antara lain merupakan senyawa kompleks dalam bentuk
campuran polifenol yang sukar dipisahkan sehingga sukar mengkristal. Rumus
molekul tanin adalah C76H52O46. Tanin menghasilkan warna kuning, coklat-coklat tua
sampai coklat kemerahan.

Struktur kimia tanin acid

2. Kelapa (Cocos nucifera)

Bagian yang dijadikan bahan pewarna adalah kulit luar buah yang berserabut
(sabut kelapa). Sabut kelapa menghasilkan warna krem kecoklatan yang disebabkan
kandungan lignin di dalamnya. Tanaman kelapa diperkirakan berasal dari Amerika
Selatan. Pewarna alam dari sabut kelapa ini bisa digunakan untuk mencelup kapas dan
sutera.

Struktur kimia lignin


3. Kunyit (Curcuma domestica)

Kunyit adalah tanaman asli dari daerah Asia Tenggara. Terdapat kandungan
kurkumin yang dapat menjadi zat perwarna alami. Struktur kimia kurkumin adalah
C₂₁H₂₀O₆. Warna alami yang dihasilkan dari umbi atau rimpang yaitu kuning hingga
jingga. Kunyit dapat digunakan sebagai pewarna tekstil untuk serat kapas, serat sutera
dan barang-barang seperti tikar. Agar zat warna alam kunyit dapat terserap dengan
baik maka diperlukan zat pembangkit seperti tawas, tunjung, dan kapur. Fungsi zat
pembangkit selain untuk memperkuat daya serap zat warna ke dalam kain adalah
untuk mengetahui arah warna yang dihasilkan dari zat warna alam kunyit. Untuk
mengetahui arah warna yang dihasilkan perlu dilakukan pengamatan terhadap kain
hasil pencelupan.

Struktur kimia kurkumin

4. Bawang Merah (Allium ascalonicium)

Tanaman bawang merah berasal dari Asia tengah, yakni sekitar Bangladesh,
India dan Pakistan. Di Indonesia bawang merah juga dapat tumbuh subur di daerah
Jawa Tengah terutama Brebes. Bagian bawang merah yang digunakan sebagai bahan
pewarna adalah kulit dan menghasilkan warna jingga kecoklatan. Kulit bawang merah
mengandung zat warna alam yaitu senyawa antosianin dan flaponoida. Antosianin
adalah senyawa flavonoid dan merupakan glikosida dari antosianidin yang terdiri dari
2-phenyl benzopyrilium tersubstitusi, memiliki sejumlah gugus hidroksil bebas dan
gugus hidroksil termetilasi yang berada pada posisi atom karbon yang berbeda.

Struktur kimia antosianin


5. Teh (Camelia sinensis)

Pohon teh berasal dari Negeri Tiongkok, tepatnya di provinsi Yunnan, bagian
barat daya Cina. Daun teh yang sudah tua dapat dijadikan pewarna tekstil yang
menghasilkan warna cokelat. Zat warna asam coklat yang ada dalam teh didapatkan
dari adanya polifenol. Daun teh yang memiliki kandungan polifenol dapat
memberikan warna karena memiliki kromofor yaitu berupa gugus N=N pada
kafein (C8H10N4O2) dan NO pada theobromin (C7H8N4O2). Dalam hal ini
kromofor berguna sebagai pigmen warna. Sedangkan penguat warna atau yang sering
disebut penguat warna dalam daun teh yaitu –O dan –CH yang merupakan pemberi
elektron. Ausokrom ini meningkatkan intensitas zat warna, membantu zat warna
berikatan dengan serat, sebagai gugus pelarut.

Struktur kimia kafein Struktur kimia theobromin

6. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Mengkudu menghasilkan warna merah kecokelatan dari kulit akar. Mengkudu


berasal dari Asia Tenggara. Kulit akar tanaman Mengkudu mengandung zat pewarna
(merah), yang diberi nama morindon dan morindin.

Struktur kimia morindon


Struktur kimia morindin
7. Tarum (Indigofera Tinctoria)

Tanaman Tarum berasal dari Asia, tetapi kini tersebar di seluruh wilayah
pantropik. Bagian yang digunakan adalah daun. Daun tarum mengandung indigotin /
indigo carmine / C16H8N2Na2O8S2. Indigofera dapat mencelup serat nanas, sutera,
kapas yang menghasilkan warna biru. Penggunaan zat pewarna pakaian ini terutama
dilakukan dalam pembuatan batik atau tenun ikat tradisional dari Nusantara.

Struktur kimia indigotin

8. Kuma-kuma (Crocus Sativus)

Tanaman ini berasal dari Asia Barat Daya. Kelopak bunganya memberi warna
pada sutra, katun atau linen menjadi merah-kuning. Pigmennya menghasilkan
berbagai nuansa warna merah sesuai dengan kain. Serat nabati seperti katun menyerap
pigmen lebih merah, sementara serat hewan menyerap pigmen menjadi lebih merah
dan kuning. Pada kuma-kuma terkandung karotenoid termasuk zeaksantin, likopena,
dan berbagai α- dan β-karoten. Warna kuning oranye keemasan pada safron berasal
dari α-crocin yang merupakan ester trans-crocetin di-(β-D-gentiobiosyl)

Struktur kimia crocin


9. Suji (Dracaena angustifolia)

Tanaman suji berasal dari negara Zaire dan Kamerun. Pada daun suji
terkandung klorofil dengan rumus kimia C55H72O5N4Mg. Warna yang dihasilkan
untuk pewarna tekstil adalah hijau.

Struktur kimia klorofil

10. Gambir (Uncaria gambir)

Gambir merupakan tanaman khas Indonesia (diperkirakan dari Sumatera dan


Kalimantan), tapi sejak lama telah dibudidayakan di Semenanjung Malaya dan
Singapura. Gambir yaitu sejenis getah yang telah dikeringkan dari ekstrak remasan
daun dan ranting tumbuhan. Pada gambir terdapat senyawa polifenol terutama
katekin. Katekin menghasilkan warna merah tua hingga kecoklatan yang menjadikan
getah gambir sebagai pewarna alami yang dapat digunakan pada kain.

Struktur kimia katekin


11. Manggis (Garcinia mangostana)

Buah manggis berasal dari daerah tropika yang diyakini berasal


dari Kepulauan Nusantara. Kulit buah manggis mengandung pigmen antosianin.
Warna alami yang dihasilkan dari kulit manggis yaitu biru, ungu dan merah.

Struktur kimia antosianin

12. Secang (Caesalpinia sappan)

Kayu secang mengandung Brazilin, yaitu senyawa penting yang menghasilkan


warna merah berasal dari kayu brazil (Brazilwood). Asal-usul tumbuhan ini tidak
diketahui dengan pasti, namun telah sejak lama dibudidayakan orang di
wilayah India, Asia Tenggara, Malesia, hingga Pasifik.

Struktur kimia brazilin


13. Angsana (Pterocarpus indicus)

Tanaman Angsana berasal dari Malaysia.Warna alami yang dihasilkan oleh


kayu angsana yaitu warna merah sedangkan daunnya berwarna coklat kekuningan.
Kayu angsana mengandung bahan berwarna kemerahan (narrin, santalin dan
angolesin). Narrin merupakan bubuk berwarna merah gelap dengan kandungan
phloroglucinol dan resorcinol yang dapat larut dalam larutan alkalis.

Struktur kimia resornicol

Struktur kimia phloroglunicol

14. Kesumba (Bixa Orellana)

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan perdu yang berasal dari Amerika tropis.
Warna alami yang dihasilkan dari biji kesumba yaitu warna oranye pekat yang
didapatkan dari kandungan karotenoid.

Struktur kimia karotenoid


15. Soga/ tingi (Peltophorum pterocarpum)

Kulit pohon soga tingi menghasilkan warna merah gelap kecoklatan.


Kandungan zat warna alam soga tingi yang berupa senyawa tanin tidak larut dalam
pelarut non polar.

Struktur kimia tanin

16. Ketapang (Terminalia catappa)

Ketapang merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara dan umum ditemukan di


wilayah ini, kecuali di Sumatra dan Kalimantan yang agak jarang didapati di alam.
Tanin dan antosianin adalah pigmen yang terdapat pada daun ketapang. Daun
ketapang memiliki 2 pigmen tetapi yang lebih doniman adalah pigmen tanin. Tanin
pada daun ketapang menghasilkan warna hitam.

Struktur kimia tanin


17. Jati (Tectona grandis)

Tumbuhan jati berasal dari India. Daun jati muda mengandung pigmen
antosianin yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alam dengan hasil warna merah
kecoklatan.

Struktur kimia antosianin

18. Menteng (Baccaurea racemosa)

Menteng adalah tanaman asli dari pulau Jawa yang penyebarannya sekitar
wilayah Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi
(dan Halmahera). Buah menteng memberi warna pada katun, kain linen, dan kotak
cerutu menjadi merah-kuning atau ungu.
19. Kembang telang (Clitoria ternatea)

Kembang telang adalah tumbuhan anggota suku polong-polongan ini berasal


dari Asia tropis, namun sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropika. Bunganya
memberi warna tikar dan kain menjadi hijau-biru. Warna yang dihasilkan berasal dari
antosianin.

Struktur kimia antosianin

20. Nangka (Artocarpus heterophyllus)

Nangka merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari India dan
menyebar ke daerah tropis termasuk Indonesia. Tumbuhan nangka mengandung tanin,
terutama pada bagian akar dan kayu bagian dalan. Kayu nangka akan menghasilkan
warna coklat kekuningan atau warna kuning yang pudar (tidak mengkilat). Zat warna
ini dimungkinkan untuk mencelup wol, sutera, katun, kertas dan bahan dari kulit.

Struktur kimia tanin


21. Jambu mete (Anacardium occidentale)

Jambu mete merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brasil
Tenggara. Kulit kayu jambu mete mengandung cairan berwarna coklat. Apabila
terkena udara, cairan tersebut berubah menjadi hitam. Zat warna dari kulit kayu jambu
mete ini menghasilkan warna hitam.

22. Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

Bunga sepatu berasal dari Asia Timur. Pada bunga sepatu terkadung
antosianin yang dapat menghasilkan warna merah.

Struktur kimia antosianin


23. Mangga (Mangifera indica)

Kulit kayu dan daun mangga dapat digunakan untuk pewarna kain batik.
Warna yang dihasilkan adalah hijau. Warna hijau dihasilkan oleh klorofil yang
terkandung dalam kulit kayu dan daun mangga. Mangga adalah tanaman yang berasal
dari daerah perbatasan India-Birma.

Struktur kimia klorofil

24. Harendong (Melastoma affine)

Tanaman harendong atau senggani berasal dari Asia Selatan dan Asia
Tenggara. Akar tumbuhan ini digunakan campuran dalam warna merah, daunnya
sebagai campuran dalam pemberian warna lembayung dan buahnya memberi warna
hitam pada kain. Daun senggani mengandung saponin, flavonoida dan tanin. Bagian
buahnya mengandung antosianin.

Struktur kimia antosianin


25. Jambu biji (Psidium guajava)

Tanaman ini berasal dari Amerika tropik seperti Brazil. Daunnya digunakan
sebagai campuran dalam pemberian warna hitam pada sutra, katun dan tikar. Daunnya
mengandung antosianin seperti cyanidin-3-sophoroside dan cyanidin-3-glucoside.
Senyawa tersebut berperan penting pada pewarnaan daun jambu biji. Daun jambu
biji juga mengandung flavan 3,4-diols yang tergolong senyawa tanin berupa pigmen
kuning sampai coklat.

Struktur kimia cyanidin-3-glucoside

Struktur kimia cyanidin-3-sophoroside

26. Bunga tembelekan (Lantana camara)

Bunga tembelekan berasal dari wilayah tropis di Amerika Tengah dan Selatan.
Bunga mengandung minyak volatile humule, alpa-terpinene, gama-Terpinene,
alpaPinene, beta–Pinene dan P-cymene. Bunganya memberi warna kuning pada
sutera.
27. Alpukat (Persea americana)

Tanaman berbiji tunggal ini selain dapat menghasilkan buah yang banyak
vitaminnya juga dapat menghasilkan bahan alami batik. Daunnya yang cukup banyak
dan mudah didapatkan ini bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan warna hijau
kecoklatan pada batik. Warna hijau ini dihasilkan oleh klorofil. Tumbuhan ini berasal
dari meksiko.

Struktur kimia klorofil

28. Andong (Cardyline Futicosa)

Andong merupakan jenis tanaman yang biasanya ditanam di halaman rumah


sebagai tanaman hias. Tanaman ini berasal Asia Timur. Daun andong merupakan
daun tunggal dengan warna hijau atau merah kecoklatan dengan kandungan klorofil.
Dari daun inilah yang dapat menghasilkan warna hijau ketika diolah menjadi bahan
alami batik.

Struktur kimia klorofil

Anda mungkin juga menyukai