Anda di halaman 1dari 149

PENGANTAR HRMD

HUMAN RESOURCE
MANAGEMENT & DEVELOPMENT
TRAINING
Oleh:
Tekad Wahyono
(Yogyakarta, 6-8 Februari 2018)

1
KERANGKA PIKIR ASUMSI BARU
PENGELOLAAN SDM TENTANG HUMAN RESOURCES MANAGEMENT

• Proactive, mengkaitkan HRM dengan


strategic planning dan perubahan budaya

COMPETITIVE
• SDM  suatu modal sosial yang dapat

ADVANTAGE
HUMAN
RESOURCES HIGH dikembangkan
STRATEGIC
DEVELOPMENT PERFORMANCE
& COHERENT
& PERFORMANCE & • Pengembangan kekuasaan 
APPROACH
MANAGEMENT COMMITMENT kepercayaan & kolaborasi
PROCESS
• Pengembangan komunikasi
kepercayaan & komitmen
• Pengembangan Partisipasi Management
FOKUS: EFISIEN  OPTIMAL  HIGH QUALITY

2
Prinsip Utama
dalam Pengembangan SDM saat ini
KARYAWAN ADALAH INVESTOR
MENGELOLA KINERJA BISNIS
• Punya modal fisik, intelektual, sosial, & spiritual
• PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN
• SDM bukan variabel biaya, tetapi asset yang bernilai • MENJAMIN BIAYA RENDAH & CASH-FLOW YG KUAT
STRATEGI DAN BUDAYA SEBAGAI HAL PENTING • MEMBANGUN KAPABILITAS SUPERIOR
• Seluruh aspek pengelolaan karyawan harus diintegrasikan • MENJAMIN KOMITMEN KARYAWAN
dengan manajemen bisnis dan dikuatkan dengan budaya
organisasi
PENEKANAN PADA KOMITMEN, TIDAK SEKEDAR MENGELOLA PERTUMBUHAN & PERUBAHAN
KEPATUHAN • MENJAMIN SEMANGAT SENANTIASA MAU BELAJAR
• Optimalisasi SDM dapat dicapai dengan pengembangan • MELAKUKAN MERGER & AKUISISI PEKERJAAN
• MENGEMBANGKAN TEAM WORK-CROSS FUNCTIONAL
kebijakan yang konsisten dan koheren. Orientasinya adalah
komitmen dan kinerja tinggi.

3
TREND UTAMA
HIGH PERFORMANCE
YANG MEMPENGARUHI
ORGANIZATION
AKTIVITAS HRM

GLOBALISASI Empowered &


EKONOMI Teamwork /
Motivated
adhocracy
Workforce

Measurement & Effective


Accountability Communications
FLEKSIBILITAS
PERUBAHAN
DALAM
TEKNOLOGI Efficient Work
PERUBAHAN Clarity of Purpose
Process

Professional &
Leadership Business
Excellence
PERUBAHAN PERUBAHAN
KARAKTERISTIK REGULASI YANG
PEKERJAAN BERKAITAN HRM

4
PERGESERAN PARADIGMA PERGESERAN FUNGSI (1)
PERSONNEL MANAGEMENT PERSONNEL MANAGEMENTHRM
HUMAN RESOURCES MANAGEMENT
ELEMEN PERSONNEL MANAGEMENT HUMAN RESOURCES MANAGEMENT DIMENSI PERSONNEL & INDUSTRIAL HUMAN RESOURCES
RELATIONS MANAGEMENT
Relasi kekaryawanan Pengawasan Pengembangan & kolaborasi KEYAKINAN & ASUMSI

Orientasi Reaktif & satu per satu Proaktif & fokus bisnis Kontrak Penuh kehati-hatian dan Fokus pada “beyond
kejelasan contract”
Organisasi Fungsi terpisah Terintegrasi Aturan Jelas dan Mutualistik Sebagai sarana menuju
objektif, bukan penghambat
Klien / Konsumen Management Management & karyawan
Panduan bagi Prosedur/Kontrol Kebutuhan Bisnis,
Tata Nilai Kepatuhan, keadilan, Fokus problem & klien, perancang aktivitas manajemen fleksibilitas, & komitmen
konsistensi solusi Referensi Perilaku Norma, Kebiasaan dan Tata Nilai & Misi
Peran dalam Spesialisasi Regulator dan menjamin Sensitif thd problem, perancang Pengalaman
pencatatan solusi
Tugas Manajerial thd Monitoring Pemeliharaan
Peran dalam Kepemilikan pasif Kepemilikan aktif Pegawai
Manajemen Lini
Konflik dilembagakan Tidak ditekankan
Output Keseluruhan Pengelompokan proses Keterkaitan berbagai fungsi HR
pemikiran dan pelaksanaan dengan kebutuhan bisnis
Standardisasi Tinggi Rendah

5
PERGESERAN FUNGSI (2) PERGESERAN FUNGSI (3)
PERSONNEL MANAGEMENTHRM PERSONNEL MANAGEMENTHRM
DIMENSI PERSONNEL & INDUSTRIAL HUMAN RESOURCES
RELATIONS MANAGEMENT
DIMENSI PERSONNEL & HUMAN DIMENSI PERSONNEL & HUMAN FUNGSI-FUNGSI KUNCI
INDUSTRIAL RESOURCES INDUSTRIAL RESOURCES Atensi untuk Intervensi Prosedur Personnel Strategi Kultural, Struktural,
RELATIONS MANAGEMENT RELATIONS MANAGEMENT Personnel

ASPEK STRATEGIS MANAJEMEN LINI Seleksi Terpisah, tugas marginal Terintegrasi, Tugas Kunci

Relasi Kunci Buruh- Bisnis- Peran Transaksional Transformasional Imbalan Evaluasi Jabatan: Multiple, Pay for Performance
Manajemen Pelanggan Manajemen fixed grades
Kondisi Negosiasi terpisah Harmonisasi
Inisiatif Satu per satu Terintegrasi Manajer Personnel/HR General/bisnis/
Kunci specialist line manager Komunikasi Indirect Direct

Kecepatan Lamban Cepat Ketrampilan Negosiasi Fasilitasi Job Design Divisional Teamwork
Keputusan Kunci
Conflict handling Mencapai penyelesaian Pengelolaan Iklim dan Kultur
sementara
Training & Development Kursus terkontrol Learning Organization

6
PERAN STRATEGIK AKTIVITAS UTAMA
Human Resources Management
Human Resources Management
ORGANIZATIONAL DESIGN

• Berpartisipasi aktif dalam pengambilan • Human Resources Planning


• Work Analysis
• Job Design
keputusan bisnis • Information System

• Memberi pertimbangan ke-HR-an dalam


STAFFING TRAINING & DEVELOPMENT
formulasi strategi bisnis • Recruiting/interviewing/hiring • Training Matrix
• Promotion/transfer • Career Development
• Menjamin dan merancang konsep • Outplacement
• Orientation
AKTIVITAS
UTAMA
• Attitude Survey
• Counseling Programs
pengembangan SDM secara kreatif • Employee Selection

Human
• Mengembangan strategi intervensi Resources
yang kreatif dalam “coaching & PERFORMANCE MANAGEMENT
• Management Appraisal
Management REWARD MANAGEMENT
• Compensation

counselling” • Enhancement Programs


• Customer-focused PA
• Benefit
• Industrial Relation
• Pay for Performance

7
HRM Activities
Essential Scope of Work
ATTRACTING UTILIZING DEVELOPING REWARDING MAINTAINING TERMINATING
ORGANIZATIONAL EQUIPMENT INDIVIDUAL NEEDS EMPLOYMNET PERFORMANCE CAREER REWARD EMP. RELATION TERMINATION
MANAGEMENT MANAGEMENT MANAGEMENT MANAGEMENT MANAGEMENT MANAGEMENT
Corporate Business Vision and Strategy Individual Objective and Life SYSTEM SYSTEM SYSTEM SYSTEM SYSTEM SYSTEM
Human Resources Vision and Strategy Individual Career Development Plans
• Manpower Plan • Performance • Succession • Position • Internal • Pension Program
System plan Planning Evaluation Relationship • Exit Interview &
• Recruitment • Performance • Career Planning • Salary & Benefit • External Questioner
and Selection Review/ • Career Dev. Survey Relationship
TRACKING System Coaching • Career • Salary & Benefit • Employee
O EMPLOYEE TRACKING MANAGEMENT P
• Placement and • Performance Counseling Adm. Opinion Survey
R SYSTEMS R Orientation Evaluation/ • Education & • Production • Social
I E System Appraisal training Measurement Responsibility
• Performance • Training Need
E P Measures & • Training
ATRACTING N UTILIZING DEVELOPING MAINTAINING TERMINATING Standard Program
A
Employment Performance Career Employee Relation Termination • Training Matrix
Management T Management Management Management
R Management • Strategy of Train
Systems A Systems System Systems A Systems • Potential Review
T T
I I • Manpower Plan • Performance • Individual • Job vs. Echelon • Ritual Award • MPP Program
& Profile Appraisal Record Career Dev. Matrix
O REWARDING O • Psycotest Data • Assessment Data • Salary Structure
N REWARD MANAGEMENT SYSTEMS N • Personal Data • Training Record • Productivity
Index

SOCIAL INSTITUTION
Government Legislation
Government Regulation Agencies TRACKING
Educational Institution Unions EMPLOYEE TRACKING MANAGEMENT SYSTEM
Social Value

8
STRUKTUR ORGANISASI
• Merupakan cara yang dilakukan supaya tugas dari
suatu pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan
dikoordinasi secara formal.
STRUKTUR ORGANISASI
• Enam unsur struktur organisasi:
1. Spesialisasi
2. Departementalisasi
3. Rantai komando
4. Rentang kendali
5. Sentralisasi dan desentralisasi
6. Formalisasi.

9
SPESIALISASI KERJA DEPARTEMENTALISASI
Merupakan tingkatan yang menyatakan sampai tingkat manakah tugas- Merupakan dasar yang dipakai untuk mengelompokkan secara bersama
tugas dalam organisasi dipecah-pecah menjadi pekerjaan-pekerjaan yang sejumlah pekerjaan. Jika dalam spesialisasi pekerjaan dipecah-pecah,
terpisah? maka melalui departementalisasi, tugas yang serupa dikelompokkan.
Macamnya adalah:
Dari pada pekerjaan dilakukan oleh satu karyawan, lebih baik proses Berdasarkan
kerjanya dipecah-pecah menjadi sejumlah langkah, dengan setiap langkah Ini yang paling populer, intinya dalam departemen
Fungsi.
dilakukan oleh karyawan yang berbeda. yang sama berisi pekerjaan-pekerjaan yang
serupa. Contoh: Departemen Personalia, berisi
pekerjaan-pekerjaan yang fungsinya mengelola
Keuntungan: ketrampilan karyawan dalam menjalankan tugas akan SDM dari perencanaan sampai pensiun.
meningkat karena adanya pengulangan, pelatihan karyawan lebih efisien
karena karyawan relatif tidak mengalami kesulitan ketika pindah ke Berdasarkan Tipe Merupakan pembentukan departemen
langkah berikutnya, dan akhirnya organisasi mempunyai karyawan- Produk berdasarkan produk yang dihasilkan, jadi dalam
sebuah departemen, tugas-tugasnya sama, yaitu
karyawan yang trampil dalam setiap langkah pekerjaan dan memudahkan
menghasilkan produk yang sama. Contoh:
untuk rotasi kerja.
perusahaan di bidang konsultasi, berisi
Departemen Teknik, Departemen Psikologi,
Departemen Keuangan dan Perpajakan, dll.

10
DEPARTEMENTALISASI RANTAI KOMANDO
Berdasarkan Misal: perusahaan rekaman yang berlevel dunia, Merupakan garis tak terputus dari sebuah otoritas/wewenang, yang
Geografi/Teritoria PT Sony-BMG Internasional mempunyai bergerak dari puncak organisasi ke eselon terbawah dan menunjukkan
l Departemen di Asia-Pasifik, Amerika Latin, Eropa, siapa melapor kepada siapa.
dll.

Otoritas/wewenang adalah hak-hak dalam posisi manajerial untuk


Intinya: dalam setiap langkah proses kerja
memberikan perintah dan mengharapkan dipatuhinya perintah tersebut.
Berdasarkan dijadikan satu departemen. Contoh: di Perguruan
Proses Kerja Tinggi ada Departemen Penerimaan Mahasiswa
Baru, Departemen Pendidikan & Pengajaran, Kesatuan komando: sebagai kesatuan yang menyatakan bahwa seorang
Departemen Eksekuasi & Hubungan Alumni. bawahan yang hanya mempunyai satu orang atasan tempat dia
bertanggung jawab langsung. Jika kesatuan ini putus, maka bawahan
Pembentukan departemen berdasarkan tipe akan mengalami kebingungan dan konflik kepada siapa melapor/justru
Berdasarkan Tipe melapor ke beberapa orang.
pelanggan yang ingin dicapai oleh organisasi.
Pelanggan
Contoh: tipe pelanggan grosir, eceran dan khusus
pemerintah. Rentang kendali adalah jumlahbawahan yang dapat diarahkan secara
efisien dan efektif oleh seorang manajer.

11
SENTRALISASI & DESENTRALISASI DISAIN ORGANISASI YANG UMUM
Sentralisasi mengacu pada sampai tingkat mana pengambilan keputusan
dipusatkan pada satu titik tunggal dalam organisasi. 1. STRUKTUR SEDERHANA (dicirikan oleh
adanya departementalisasi sederhana, rentang
Desentralisasi mengacu pada diberikannya kesempatan/keleluasaan kendali luas, wewenang terpusat dalam tangan
kepada personil di bawahnya untuk mengambil keputusan. satu orang dan formalisasi kecil, pemilik
sekaligus bertindak sebagai manajer)

2. STRUKTUR BIROKRASI (dicirikan oleh tugas-


FORMALISASI tugas operasional yang sangat rutin, yang
dicapai lewat spesialisasi, peraturan dan regulasi
Mengacu sampai tingkat mana pekerjaan di dalam organisasi yang sangat formal, tugas-tugas yang
dibakukan/dibuat standard/prosedur. dikelompokkan ke dalam departemen-
Formalisasi yang tinggi dicirikan oleh job description yang jelas dan depertemen fungsional, wewenang terpusat,
eksplisit, banyak aturan organisasi dan prosedur-prosedur yang rentang kendali yang sempit dan pengambilan
jelas.
keputusan yang mengikuti rantai komando)

12
DISAIN ORGANISASI YANG UMUM PILIHAN DISAIN BARU
3. STRUKTUR MATRIKS (dicirikan oleh adanya 1. STRUKTUR TIM (dicirikan oleh
penggabungan departemen fungsional dan produk. diperdayakan/dioptimalkannya peran tim-tim
Contoh di universitas dan rumah sakit). kerja).
Kelebihannya: bisa memecah penghalang
Kekuatan: kemampuannya untuk mempermudah
koordinasi bila organisasi mempunyai keanekaragaman departemental dan mendesentralisasi
aktivitas yang rumit dan saling pengambilan keputusan sampai tingkat tim, bisa
tergantung,mempermudah alokasi para spesialis oleh menjadikan generalis/spesialis.
adanya penggabungan 2 jenis departemen tersebut.

Kelemahan: sering terjadi confuse, ada kecenderungan


untuk memupuk kekuasaan dan timbul role ambiguity.

13
PILIHAN DISAIN BARU PILIHAN DISAIN BARU
2. VIRTUAL ORGANIZATION (merupakan suatu 3. THE BOUNDARYLESS ORGANIZATION
organisasi yang kecil, yang menggunakan sumber luar (merupakan suatu organisasi yang
bagi fungsi-fungsi bisnis mereka, tersentral dengan mengusahakan penghapusan rantai komando,
sedikit/tanpa departementalisasi). mempunyai rentang kendali yang tidak terbatas
dan menggantikan departemen dengan tim yang
Biasanya hanya terdiri dari sekelompok eksekutif/beberapa diperdayakan, penghapusan batas vertikal,
orang, sedangkan departemen-departemen diwakili oleh menajemen mendatarkan hirarki, status dan
organisasi-organisasi di luar organisasinya. tingkatan diminimalkan).

Kelebihan: luwes, karena dapat menciptakan jaringan- Ciri lain: departemen fungsional diganti dengan tim
jaringan hubungan yang memungkinkan organisasi fungsional silang.
mengontrak produksi, distribusi, pemasaran/fungsi- Kelebihannya: bisa mengatasi kendala geografis
fungsi lain dan batas-batas eksternal lainnya. Penggunaan
internet sangat diperlukan.

14
PENYEBAB PERBEDAAN STRUKTUR MENGAPA ORGANISASI CENDERUNG
ORGANISASI MEKANIK/ORGANIK?
Secara garis besar, struktur organisasi dibagi menjadi dua, yaitu: model Ada tiga hal: strategi inovasi, minimalisasi
mekanik dan organik. Strategi biaya dan imitasi.

Dicirikan oleh depertementalisasi yang


Model Mekanik luas/ekstensif, formalisasi yang tinggi, jaringan
informasi yang terbatas dan sentralisasi. Ukuran organisasi
Semakin besar ukuran organisasi akan
cenderung mekanik.

Model Organik Dicirikan oleh struktur yang datar, menggunakan Merupakan cara yang dilakukan organisasi
Teknologi
tim silang hirarkis dan silang fungsional, untuk mentransfer input-output. Semakin
formalisasi rendah, jaringan informasi menyeluruh canggih teknologi, maka akan semakin
dan mengandalkan pengambilan keputusan
mekanik.
partisipatif.

15
MENGAPA ORGANISASI CENDERUNG
MEKANIK/ORGANIK?
Kapasitas: sampai tingkat mana lingkungan
mendukung pertumbuhan. ANALISIS JABATAN

Lingkungan Volatilitas: mengacu pada ketidakstabilan


dalam suatu lingkungan.

Kerumitan: mengacu pada tingkat


keanekaragaman/heterogenitas di antara
unsur-unsur lingkungan.

16
ANALISIS ANALISIS
JABATAN/ANAJAB JABATAN/ANAJAB
1. Merupakan suatu proses, metode dan teknik: 3. Merupakan proses untuk mengungkapkan fakta
~ untuk mendapatkan.........data jabatan, pekerjaan dalam jabatan:
~ mengolahnya menjadi.....informasi jabatan, ~ menghasilkan data dan informasi,
~ menyajikannya untuk.......keperluan tertentu. ~ untuk aneka macam keperluan manajemen,
2. Merupakan proses pengumpulan data dan ~ yang dengan proses penelitian dan diagnosis
pengolahan informasi suatu jabatan, meliputi: yang cermat, sistematis dan rasional dapat
~ kegiatan-kegiatan pekerjaan yang dilakukan, disimpulkan persyaratan jabatan.
~ faktor teknis dan lingkungan pekerjaan,
~ syarat-syarat untuk melakukan kegiatan.

17
DEFINISI ISTILAH TERKAIT DEFINISI ISTILAH TERKAIT
1. Elemen/unsur: adalah komponen yang paling 4. Job/jabatan: adalah sekelompok posisi yang
kecil dari suatu pekerjaan. sama dalam jenis dan tingkatan pekerjaan;
2. Tugas/task: adalah kumpulan dari beberapa dalam beberapa hal hanya sebuah posisi yang
unsur pekerjaan; merupakan kegiatan fisik atau tercakup dalam jabatan itu, karena tidak ada
mental yang membentuk langkah-langkah wajar posisi lainnya yang sama.
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. 5. Occupation/okupasi: adalah sekumpulan jabatan
3. Position/kedudukan: sekumpulan dari tugas- yang berisi tugas-tugas yang sama atau
tugas yang dilakukan oleh pekerja; yakni seluruh berhubungan satu sama lain; pelaksanaannya
kewajiban dan tanggungjawab yang dibebankan meminta kecakapan, pengetahuan, ketrampilan
kepada seorang pekerja. dan kemampuan yang sama; tersebar di
berbagai tempat/perusahaan.

18
Ruang Lingkup Anajab
Jenis Jabatan 1. Mikro
Lingkup: ~ tunggal, sempit, khusus
~ pada unit organisasi tertentu.
~ Struktural, contoh: direktur utama, kepala devisi, Ciri : ~ informasi rinci
kepala bagian,kepala seksi. ~ semua sasaran diteliti
~ tingkat akurasi tinggi.
~ Non-struktural: Manfaat: ~ HRM intern organisasi yang bersangkutan.
# non-struktural umum: agendaris, arsiparis, 2. Makro
pengetik Lingkup: ~ luas, umum
~ beberapa organisasi
# non-struktural teknik: ahli hidrologi, teknisi, ~ internasional, nasional, regional dan sektoral
analis kimia. Ciri : ~ informasi secara garis besar
# fungsional: dosen, guru, perawat, dokter, ~ mewakili sekelompok informasi mikro sejenis
hakim, jaksa, dll. ~ hasil: klasifikasi jabatan dalam wilayah tertentu.
Manfaat: ~ ketenagakerjaan makro
~ perencanaan kependudukan
~ statistik berbasis jabatan.

19
Hakekat Anajab Formula Anajab
WHAT?
~ Hasil kerja
~ Bahan kerja HOW?
~ Alat kerja
~ Pelaksanaan kerja WHY?
~ Kondisi jabatan/pekerjaan
~ Syarat jabatan
~ Identitas jabatan. SKILL INVOLVED?

20
INFORMASI-INFORMASI DALAM INFORMASI-INFORMASI DALAM
ANAJAB ANAJAB

1. TYPE 4. AGENT/SUMBER INFORMASI


~ aktivitas kerja, ~ job analist,
~ aktivitas pekerja, ~ supervisor,
~ alat bantu dan perlengkapan, ~ job incumbent/pemegang jabatan,
~ hasil kerja, ~ alat-alat: dokumen, rekaman, dll.
~ perfomansi kerja/kinerja,
~ job context/lingkungan kerja

21
INFORMASI-INFORMASI DALAM
MACAM-MACAM INFORMASI ANAJAB
ANAJAB
2. FORM
1. Aktivitas kerja
~ kualitatif.....berupa deskripsi naratif,
~ proses kerja,
~ kuantitatif...melalui skala pengukuran
~ prosedur yang dilakukan,
3. METHOD
~ rekaman dan catatan aktivitas, ~ observasi,
~ tanggungjawab dan wewenang personel. ~ interview,
2. Aktivitas pekerja ~ technical conference,
~ perilaku yang ditampilkan ~ kuesioner,
~ elemen-elemen kerja yang dilakukan ~ catatan harian dan dokumentasi,
~ tuntutan kerja personel. ~ critical incident,
3. Mesin, alat-alat, perlengkapan. ~ informasi disain peralatan/perlengkapan,
~ rekaman aktivitas kerja.

22
MACAM-MACAM INFORMASI ANAJAB MACAM-MACAM INFORMASI ANAJAB
4. Hasil-hasil (nyata dan tidak nyata) 6. Job context
~ pemrosesan material, ~ kondisi kerja fisik,
~ barang-barang yang dihasilkan, ~ jadwal kerja,
~ pengetahuan yang diaplikasikan, ~ context organisasi,
~ context sosial,
~ servis yang dihasilkan.
~ insentif (finansial maupun non finansial)
5. Perfomansi kerja
7. Persyaratan personel
~ pengukuran waktu kerja ~ pengetahuan atau skill yang dimiliki
~ standard kerja ~ pendidikan, pelatihan, pengalaman
~ analisis eror. ~ atribut personel: bakat, minat, kepribadian, ciri
fisik.

23
Produk-produk Analisis Jabatan DESKRIPSI JABATAN
1. Deskripsi jabatan Merupakan catatan kesimpulan yang sistematis
dari informasi yang diperoleh melalui catatan
2. Spesifikasi jabatan
laporan Anajab yang menguraikan tentang:
3. Evaluasi jabatan 1. Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh
4. Bobot jabatan pemegang jabatan
5. Klasifikasi jabatan 2. Urutan langkah pelaksanaan dari masing-
masing tugas
6. Dll
3. Hubungan dengan orang lain yang terjadi saat
melaksanakaan tugas.

24
Manfaat Deskripsi Jabatan
Manfaat Deskripsi Jabatan
1. Memperjelas hubungan antara pekerjaan 1. Memperjelas hubungan antara pekerjaan
satu dengan yang lain sehingga tidak satu dengan yang lain sehingga tidak
overlap atau terjadi kesenjangan overlap atau terjadi kesenjangan
2. Membantu karyawan tentang kejelasan 2. Membantu karyawan tentang kejelasan
tugasnya tugasnya
3. Sebagai dasar untuk evalusi jabatan. 3. Sebagai dasar untuk evalusi jabatan.

25
Contoh Format Deskripsi Jabatan
SPESIFIKASI JABATAN
1. Ringkasan tugas (tugas pokok, tambahan, berkala)
2. Uraian tugas (pelaksanaan tugas pokok, tambahan
dan berkala)
3. Wewenang Merupakan gambaran persyaratan yang
4. Tanggung jawab atas (bahan kerja, perangkat dituntut untuk dapat melaksanakan
kerja, hasil kerja, pekerjaan orang lain, suatu pekerjaan, meliputi: knowledge,
proses/metode/teknik, kerahasiaan. ability, skill & karakteristik personal
5. Hubungan kerja (penerimaan pengawasan, lainnya.
pemberian pengawasan, kerjasama, hubungan
dengan publik).
6. Sifat kerja (waktu/jam kerja, jenis aktivitas, kondisi
lingkungan kerja).
7. Resiko bahaya.

26
Manfaat Spesifikasi Jabatan EVALUASI JABATAN

1. Membuat kualifikasi calon karyawan yang


akan diseleksi. Merupakan suatu proses analisis lebih
2. Membuat kualifikasi calon pemegang jabatan lanjut tentang suatu jabatan setelah
bagi karyawan yang akan dipromosikan. uraian/deskripsi jabatan ditentukan
3. Menentukan standard kinerja sesuai dengan untuk membuat bobot relatif suatu
jabatan yang dipegangnya. jabatan terhadap jabatan lainnya.
4. Menentukan kriteria evaluasi kinerja sesuai
dengan pekerjaan yang dilakukan.

27
Manfaat Evaluasi Jabatan BOBOT JABATAN
1. Menentukan hubungan internal antar Merupakan suatu angka yang
karyawan menggambarkan bobot relatif suatu
2. Menentukan kebijakan-kebijakan sistem jabatan terhadap jabatan lainnya. Angka
imbalan (gaji, dll) yang diperoleh merupakan hasil dari
3. Menjamin terciptanya internal equity evaluasi jabatan. Angka inilah yang
digunakan untuk menentukan kebijakan-
4. Membantu mengawasi biaya-biaya kebijakan sistem imbalan dan
kompensasi. menciptakan internal equity dalam
berbagai hal.

28
Manfaat Analisis Jabatan
1. Desain & pengelolaan organisasi
(pengorganisasian, perencanaan SDM,
pendefinisian peran, pengembangan organisasi,
penciutan organisasi) MANPOWER PLANNING &
2. Administrasi personalia (evaluasi jabatan dan RECRUITMENT
perancangan sistem imbalan lainnya, rekruitmen,
seleksi, penempatan, orientasi,pelatihan dan
pengembangan individu, penialian kinerja,
promosi, mutasi, demosi, perencanaan dan
pengembangan karir, hubungan kepegawaian).
3. Desain pekerjaan dan peralatan (engineering
design, job design, perbaikan metode, kesehatan
dan keselamatan kerja).
4. Kegunaan lain (misal: bimbingan
jabatan/vokasional, konseling rehabilitasi, sistem
klasifikasi jabatan, riset personalia).

29
PERENCANAAN DAN PENGADAAN SDM PERENCANAAN SDM
(REKRUITMEN)
Fungsi penting dalam fungsi staffing
manajemen SDM adalah perencanaan ~ peramalan kebutuhan SDM dalam
dan pengadaan SDM. konteks perencanaan strategi bisnis.
Poin terakhir harus ada terlebih dahulu,
Beberapa definisi perencanaan SDM
bisnis/tujuan organisasi berubah,
adalah:
kebutuhan SDM juga berubah.
~ sebagai perkiraan lebih dahulu
~ suatu usaha untuk mengantisipasi
kebutuhan organisasi akan SDM pada
kebutuhan bisnis dan permintaan
masa mendatang, baik segi jumlah
lingkungan pada sebuah organisasi dan
(kuantitas) maupun kualitas
mempertemukannya dengan
(pengetahuan, kemampuan,
persyaratan SDM yang disesuaikan
ketrampilan dan karakteristik personal
dengan kondisi tersebut.
lain) pada semua tingkat
jabatan/pekerjaan di organisasi.

30
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
SDM SDM
1. Environment scanning
1. Environment scanning Merupakan proses pengidentifikasian dan
proses antisipasi terhadap
2. Labour demand forecast permasalahan/problems, ancaman/threats
dan peluang/opportunities, scanning
3. Labour supply forecast lingkungan eksternal (kompetitor, peraturan
pemerintah, dsb) dan internal (strategi,
4. Gap analysis teknologi, dsb).
5. Action planning

6. Control & evaluation

31
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
SDM SDM
2. Labour demand forecast 4. Gap analysis
Memprediksikan kebutuhan SDM dengan Merupakan kesenjangan antara kebutuhan
adanya perubahan bisnis/tujuan organisasi SDM di masa mendatang dengan
di masa mendatang. ketersediaan SDM saat ini.

3. Labour supply forecast 5. Action planning


Memprediksikan ketersediaan SDM, Merupakan rekomendasi hasil gap
baik yang ada di organisasi maupun di analysis. Jika kelebihan SDM:
luar organisasi. downsizing/rightsizing, jika
kekurangan: rekruitmen.

32
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN Rekruitmen dan Retensi/Pencegahan
SDM SDM Ke luar
6. Control & evaluation
• Rekruitmen
Memantau dan menilai aktivitas-
– Merupakan proses pencarian kandidat calon
aktivitas dari proses perencanaan SDM
karyawan yang akan diseleksi.
melalui kriteria tertentu, misal:
banyaknya karyawan baru yang
turnover, BEP/Break event point,
kejadian-kejadian lain seperti adanya
demonstrasi saat pengurangan
karyawan, dll.

33
Rekruitmen dan Retensi Manfaat Anajab dalam proses
rekruitmen
• Recruitment • Tugas-tugas seperti apa yang akan
– Merupakan proses awal pengumpulan diselesaikan oleh kandidat saat sudah
kandidat yang diteruskan dengan seleksi.
bergabung di organisasi?
• Retensi
• Karakteristik kandidat seperti apa yang
– Merupakan berbagai cara untuk mencegah akan dicari dalam rekruitmen?
karyawan baru yang kualified dan produktif
agar tidak turnover/ke luar dari organisasi. • Kompetensi-kompetensi apa saja yang
harus dimiliki oleh kandidat saat
bergabung di organisasi?

34
Metode dan sumber rekruitmen Internal Recruitment
• Kelebihan • Kelemahan
Sumber internal – Mengurangi biaya – Kandidat sedikit
Job Postings/ SDM – Ide-ide baru terbatas
penawaran adanya – Meningkatkan kinerja
Promotions lowongan suatu – Menimbulkan masalah
karyawan moral bagi yang tidak
jabatan/pekerjaan
– Meningkatkan reputasi dipromosikan
kepada seluruh
pemilik perusahaan – Bisa muncul perang
karyawan.
– Awal proses suksesi politis internal
Transfers
Talent
Inventories/
identifikasi data
SDM

35
Recruitment Methods and
External Recruitment
Sources
• Kelebihan • Kelemahan
Sumber eksternal
– Pilihan kandidat lebih – Biaya besar
banyak – Menimbulkan
School placement Walk-in applicants – Muncul ide-ide baru kecemburuan bari
Trade associations Traditional Media – Meningkatkan reputasi karyawan internal
perusahaan di mata – Lebih lama waktu
Foreign nationals Employee referrals
publik untuk orientasi dan
Acquisitions/ Employment
Mergers agencies – Perang politis minim. sosialisasi.
Internet

36
Tenaga Kerja Asing/TKA Karyawan Situasional
• Pemilik perusahaan harus meminta ijin kepada • Dipekerjakan karena • Waktu & ketentuan
pemerintah, misal dinas imigrasi, depnaker, ada pekerjaan yang diatur dalam Undang-
dokumen-dokumen harus lengkap. menumpuk & undang, biasanya
temporer. maksimal 2 tahun,
• Perlu perlakuan khusus, termasuk masalah tetapi bisa
• Meliputi:
imbalan. diperpanjang.
– Part-timers
• Perlu pelatihan & pendampingan khusus agar • Biasanya direkrut
– Freelancers
dapat melakukan akulturasi. dengan bekerja sama
– Subcontractors dengan agen
• Jangan lupa harus ada proses penyerapan Iptek
– Independent ketenagakerjaan,
bagi karyawan dalam negeri. professionals supplyer dan internet.

37
Memanggil & Mempekerjakan
Merekrut Karyawan Situasional
Mantan Karyawan Reguler
• Digunakan pada saat ada perkembangan • Kelebihan • Kekurangan
bisnis yang lebih baik, dengan cara – Karyawan mempunyai – Komitmen rendah
memanggil kembali mantan karyawan fleksibilitas – Bisa terjadi konflik
yang telah di PHK setelah downsizing. – Biaya-biaya SDM lebih antara karyawan
murah reguler dan temporer.
• Biasanya dijadikan karyawan temporer
– Pemilik perusahaan
• Biaya untuk rekruitmen murah. lebih mudah untuk
mengganti jika kinerja
rendah.

38
Rekruitmen: Perspektif pencari Membuat Pelamar memperoleh
Kerja Informasi yang Menarik
• Rekruitmen dari perusahaan seharusnya: • Realistic Job Previews
– Mudah untuk di-aplly – Menggambarkan positif & negatif pekerjaan yang
ditawarkan
– Membuat impresi pelamar
– Dapat meningkatkan jumlah dan komitmen kandidat
– Petugasnya atraktif/menarik
– Membantu kandidat untuk menyeleksi dirinya sendiri.
– Informasinya lengkap • Memberi informasi lebih menggunakan:
– Menolak berbagai trik kecurangan. – Iklan
– Job descriptions
– Film/video
– Sampel kerja

39
Mengapa Karyawan baru
Kesempatan yang Adil dan Non-
diskriminatif melakukan Turnover
• Dalam proses rekruitmen & seleksi harus
memperhatikan prinsip keadilan dan Low job Labor market
satisfaction conditions
pemberian kesempatan yang sama
kepada kandidat, terutama dalam hal:
• Jenis kelamin Insufficient
Low commitment, Job
• Agama incentives
and rewards withdrawal Search
• Ras/etnis
• Status perkawinan, kecuali untuk pekerjaan
khusus yang memerlukan persyaratan khusus, dan Other role
hal ini harus dijelaskan. Poor job
commitments
performance
and time conflicts

40
RECRUITMENT & SELECTION
INTERNAL EXTERNAL
RESOURCES
BASIC
• RELATIVES LABOR RESOURCES
• WORKERS MARKET
WITHIN ACAD UNI
SHS
GROUP
RECRUITMENT
. V.
SELEKSI & PENEMPATAN
CENTER ACTIVE
RESOURCING
PROGRAM
CORPORATE GROUP

EXECUTION COORDINATING
BODY STEPS
BODY
• PSYCOLOGICAL TEST
• JOB/SKILL TEST
• INTERVIEW
• SCREENING TEST
• MEDICAL TEST
• FINAL EVALUATION

PROBATION
PERIOD

41
SELEKSI DAN PENEMPATAN
PRINSIP DALAM SELEKSI TENAGA KERJA
Mencari Calon Pelamar yang mempunyai Merupakan suatu proses/prosedur
kesesuaian dengan jabatan. untuk memutuskan pelamar
MAN SPEC = JOB SPEC kerja yang diterima bekerja di
suatu organisasi, merupakan
kelanjutan dari perencanaan
Mencari sosok pribadi yang MAMPU: tenaga kerja (manpower
• Berpikir  Optimalisasi Kognitif planning) dan pengadaan
• Bersikap  Kematangan Afeksi tenaga kerja (recruitment),
dimulai dari Anajab untuk
• Bertindak  Ketepatan Konatif mendapatkan persyaratan
pemegang jabatan dan diakhiri
oleh diterima/ditolaknya para
pelamar kerja.

42
SELEKSI DAN PENEMPATAN SELEKSI DAN PENEMPATAN
TENAGA KERJA TENAGA KERJA
Dalam seleksi mengandung 2 pilihan Seleksi mempunyai 3 langkah
kelompok: kelompok yang ditawari mendasar, yaitu:
pekerjaan (diterima) & kelompok 1. Mempelajari pekerjaan yang akan
yang tidak ditawari pekerjaan diseleksi,
(ditolak). 2. Merekrut calon tenaga kerja yang
Tujuan seleksi adalah: untuk telah mengirimkan lamaran kerja
menemukan calon yang secara dan,
optimal memiliki kualifikasi yang 3. Menyaring pelamar yang terbaik.
dituntut oleh persyaratan
pekerjaan, sehingga dapat
diandalkan untuk dapat
menyumbangkan
kontribusi/prestasi bagi organisasi.

43
Penggunaan Hasil Seleksi: Hasil Keputusan dalam Seleksi
• Mengisi jabatan yang High Reject a Accept a
kosong performance qualified qualified
candidate candidate
• Mengisi posisi di masa (incorrect (correct
mendatang How decision) decision
Employee
• Promosi Performs
Reject an Accept an
unqualified unqualified
• Transfer candidate candidate
Low (correct (incorrect
• Melaksanakan tugas performance decision) decision)
khusus
Do not offer Offer the job
• Keputusan untuk
Employer’s Selection Decision
mentoring

44
UNSUR-UNSUR UTAMA DALAM CIRI-CIRI PRIBADI
PROSES SELEKSI
Merupakan karakteristik calon karyawan
1. Ciri-ciri pribadi yang dijabarkan dalam spesifikasi
jabatan.
2. Alat-alat seleksi
Meliputi:
3. Pejabat seleksi 1. Knowledges (pengetahuan)…..pendidikan.
4. Calon tenaga kerja 2. Abilities (kemampuan).
3. Skills (ketrampilan).
4. Other Characteristics (karakteristik
personal).

45
ALAT-ALAT SELEKSI PEJABAT SELEKSI
Digunakan untuk mendapatkan data-data Adalah mereka yang Penanggung jawab utama:
tentang diri pelamar. bertanggung jawab Bagian SDM/HRD.
dalam persiapan, Pada tahap tertentu, misal
Meliputi: pelaksanaan dan wawancara, juga
1. Surat lamaran penilaian data-data melibatkan atasan
2. Data biografis calon calon, bisa terdiri satu langsung sebagai calon
orang/lebih, bahkan users.
3. Surat referensi.
berbentuk panitia Pejabat lain: konsultan
4. Berbagai tes seleksi seleksi. SDM
5. Wawancara
6. Pemeriksaan kesehatan Pejabat seleksi harus orang yang memiliki
7. Tes penelitian khusus* keahlian dan ketrampilan yang diperlukan
dalam proses seleksi.

46
CALON TENAGA KERJA TAHAP-TAHAP SELEKSI
Adalah mereka yang 1. Perencanan tenaga kerja (butuh/tidak).
mengajukan 2. Meneliti Anajab (terutama spesifikasi jabatan) &
lamaran kerja ke melihat lingkungan/konteks oganisasi.
organisasi. Untuk 3. Mengembangkan strategi rekrutmen.
mendapatkan 4. Mengembangkan prosedur seleksi:
calon tenaga kerja a. Seleksi surat lamaran, data biografis,
wawancara pendahuluan.
yang berkualitas,
b. Tes psikologi.
sistem rekruitmen c. Tes perfomansi, assessment center.
harus tepat dan d. Wawancara mendalam.
efektif. e. Penelitian khusus, termasuk bebas Napza.
5. Penetapan calon yang diterima.

47
Tahap Meneliti Anajab &
Tahap Perencanaan SDM
Konteks organisasi
Dua hal penting yang harus diperhatikan adalah:
Pada tahap ini, petugas seleksi harus • Job Description: seperti apakah gambaran pekerjaan yang
meneliti ulang dan mencermati lowong?
dengan seksama bagian mana di • Job specification: seperti apakah persyaratan pemegang
jabatan yang layak mengisi jabatan yang kosong agar
organisasi yang membutuhkan calon pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik?
SDM, berapa jumlahnya dan seperti
Sedangkan dari sisi konteks organisasi, menyangkut:
apa kualifikasinya. • Budaya organisasi,
• Nilai-nilai organisasi,
• Strategi bisnis,
Poin penting pada proses ini adalah: • Struktur organisasi.
apakah benar memang pada bagian
tersebut memerlukan pejabat baru? Hal lain yang harus dijawab adalah: kriteria-kriteria yang harus
diperoleh sebagai hasil dari keputusan seleksi.

48
Memilih Prediktor yang Valid Validitas Isi
(Predictive validity) • Competency modeling digunakan untuk
• Seleksi berarti membuat prediksi tentang: menentukan job specification/job requirement
– Bagaimana SDM akan bisa bekerja? – Pejabat seleksi menentukan prediktor-prediktor
– Seberapa lama mereka dapat tinggal di terbaik untuk memprediksi kesuksesan kerja
organisasi? SDM.
– Apakah mereka dapat menjadi warga negara – Atau dengan kata lain: kompetensi-kompetensi
yang baik di organisasi? apa yang dijadikan persyaratan jabatan saat
seleksi, yang dapat digunakan untuk
• Validitas memprediksi keberhasilan kerja SDM.
– Mengacu pada penggunaan-penggunaan
informasi yang penting untuk memprediksi
perilaku kerja SDM.

49
Validitas Berdasarkan Kriteria Validitas Generalisasi
• Asumsinya adalah: hasil dari validitas
• SDM dinilai baik prediktor-prediktor saat berdasarkan kriteria dapat
seleksi maupun perfomance kerjanya. digeneralisasikan pada seluruh perilaku di
– Statistik model korelasional digunakan untuk organisasi.
membuat hubungan antara skor prediktor dan – Beberapa teknik seleksi menunjukkan valid
kriteria/prestasi kerja. dengan berbagai kriteria perilaku SDM di
– Dalam proses ini diperlukan jumlah organisasi.
pemegang jabatan yang cukup banyak. – Predictors harus relevan dengan pekerjaan di
organisasi.

50
Memilih Pengukuran Reliabilitas Prosedur Seleksi secara Umum
• Reliabilitas
Ability, Work
– Menunjukkan seberapa jauh seleksi yang Application or Personality, Simulations
Resume Interest Tests
dilakukan dapat dipercaya dan konsisten.
• Dengan kata lain, skor-skor yang diperoleh Initial Reference & Medical &
Background
saat seleksi tetap konsisten antara: Interview
Checks
Physical Tests

– Administrator tes yang berbeda Reasonable


Accommodation
– Interviewer yang berbeda Follow-Up Analysis and
Decision Making Notification of
Interview
– Hari/waktu yang berbeda -Reject-Hold-Offer Job Candidates

– Berbeda kondisi yang masih relevan dengan Recording of Follow-up


kondisi saat pengambilan keputusan. Results for Ensure Candidate
Legal/Research Accepts Offer

51
Teknik-teknik untuk Menilai Kandidat Penilaian Sejarah Personal
Pre- • Perilaku masa lalu adalah prediktor yang
certification
Medical and Personal baik bagi perfomen di masa depan.
Physical Tests History
• Surat lamaran kerja:
– Hanya untuk persyaratan minimum.
Reference
Interviews and Background – Pendidikan & pengalaman penting untuk
Verification pekerjaan tingkat tinggi.
Assessment – Semua item dalam surat lamaran harus
Centers
Written
relevan dengan pekerjaan.
Work Tests
Simulations

52
Penilaian Sejarah personal Cek Referensi & Verfikasi
Background Kandidat
• Biodata Tests: • Reference Verification
– Dilihat aktivitas masa lalu & sekarang. – Yang diverifikasi adalah informasi di surat
– Penelitian selama ini ternyata berkorelasi lamaran & resume/CV.
dengan perfomen, turnover, customer service, – Petugas seleksi bisa menggunakan
dsb. investigator khusus/orang yang dikontak
secara personal.

53
Tes Kemampuan Tes Pengetahuan
• Mengukur potensi • Assess what
individu untuk bekerja. candidates know
NOW!
• Jenis tes:
• Digunakan untuk
– Cognitive
pekerjaan yang
– Psychomotor memerlukan
– Physical spesialisasi &
pengetahuan
teknis tertentu.

54
Tes Kepribadian Tes Integritas
• Menilai • Big Five • Dapat memprediksi
karakteristik personality ketidakjujuran dan
personal yang dimensions: perilaku kerja yang
menentukan merusak.
– Extraversion
bagaimana pola • Tes yang digunakan
– Agreeableness
interaksi dan dahulu menggunakan tes
– Conscientiousness tertulis, tetapi sekarang
respon kandidat – Emotional stability diganti dengan lie
saat berada di – Openness to detector.
lingkungan kerja. experience

55
Tes Simulasi Kerja (Work Samples) Assessment Centers
• Kandidat perform aktivitas • Teknik yang digunakan:
• Kandidat
yang mirip dengan persyaratan berpartisipasi dalam – In-Basket exercise
kerja/memang sebagain kecil beberapa teknik (untuk administrasi)
aktivitas kerja. penilaian. – Leaderless group
– Sulit untuk dilaksanakan • Berupa simulasi discussion
– Lebih valid dari metode lain perfomen dalam – Business game
– Lebih mahal. situasi lingkungan
kerja.
• Kandidat dievaluasi
dalam beberapa
dimensi.

56
Interviews Medical Tests
• Paling banyak digunakan dalam • Genetic Screening
seleksi – Untuk mengidentifikasi kandidat yang
• Interview yang tersetruktur & semi beresiko secara medis di kemudian hari.
terstruktur lebih valid daripada
• Drug and Alcohol Testing
yang tidak terstruktur.
– Menggunakan urine, darah dan rambut.
• Dalam interview terstruktur,
pertanyaan yang sama diajukan
untuk semua kandidat.

57
PENEMPATAN KARYAWAN
Precertification
Merupakan proses untuk menentukan
• Sebuah program yang bersifat calon yang tepat di antara berbagai
partnerships antara posisi yang ada di organisasi.
perusahaan/organisasi dengan sekolah Hal-hal yang harus dipertimbangakan:
dan perguruan tinggi. 1. Ciri-ciri atasan dan rekan sekerja.
– Organisasi menyediakan informasi akurat 2. Tuntutan-tuntutan pekerjaan.
tentang informasi lowongan kerja dan 3. Kesempatan untuk mendpatkan promosi.
persyaratannya.
4. Mutu, jumlah & jenis pekerjaan.
– SEkolah & PT memberikan pelatihan khusus
5. Jumlah kegiatan fisik.
yang diperlukan agar kandidat sesuai dengan
yang diharapkan organisasi. 6. Berat ringannya tanggung jawab.
7. Berbagai kondisi pekerjaan.

58
STRATEGI DASAR DALAM
PENEMPATAN

1. Tempatkan calon yang mampu pada PENGEMBANGAN SDM


prioritas paling tinggi.
2. Tempatkan calon yang mempunyai
probabilitas keberhasilan paling tinggi.
3. Tempatkan calon yang diharapkan dapat
mengembangkan kemampuannya.
4. Tempatkan calon dalam pekerjaan yang
disukainya di antara pilihan yang dinilai
paling cocok.

59
MODEL KRITERIA
ORGANIZATIONAL CAREER DEVELOPMENT KARIR SUKSES

ORGANIZATIONAL PANDANGAN PANDANGAN


CAREER TRADISONAL SAAT INI
DEVELOPMENT

SUKSESNYA KARIR BILA, SUKSESNYA KARIR BILA,


INDIVIDUAL MANAGEMENT • ADA • ADA PENYESUAIAN DG
PENINGKATAN JABATAN TUNTUTAN KOMPETENSI
• MENJADI • MENJADI LEBIH LATERAL,
CAREER CAREER PEJABAT STRUKTURAL PENGAUATAN PADA
PLANNING MANAGEMENT • EFEK SAMPING: MULTISKILL & KOMPETENSI
BURN-OUT, STRES, • KONSEKUENSI:
SUB PROCESSES SUB PROCESSES WITHDRAWL BELAJAR KONTINUE,
• OCCUPATIONAL CHOICE • RECRUITMENT & SLECTION RELEARNING,
• ORGANIZATIONAL CHOICE • HR ALLOCATION PENGALAMAN
• CHOICE OF JOB ASSIGMENT • APPRAISAL & EVALUATION
• CAREER SELF-DEVELOPMENT • TRAINING & DEVELOPMENT CROS-FUNCTIONAL

60
TAHAP-TAHAP
POLA PENGEMBANGAN KARIR
VIA POTENTIAL REVIEW

PERKEMBANGAN KARIR P
F. HASIL & ALTERNATIF PERLAKUAN

STAR
P P
R R R PENGEM-
PEKERJA KARYAWAN PERSIAPAN PROMOSI
E KANDIDAT E E BANGAN
KERAS KARIR NAIK
S POTENSIAL S S
TAHAPAN KARIR KEBUTUHAN TUGAS T DEADWOOD
KARYAWAN
T
TRANSFER,
KINERJA T
A DIAM DI A TIDAK A TRANSFER ROTASI
S BERMASALAH S DISMISS S
TEMPAT PUAS
PERCOBAAN - VARIASI AKTIVITAS PEKERJAAN I I I
POTENSI POTENSI POTENSI
(20 th) - EKSPLORASI DIRI PEMETAAN PERLAKUAN KEPUTUSAN

PEMANTAPAN -PEKERJAAN YG MENANTANG G. SKENARIO PROSES PENGEMBANGAN


(25 th-44 th) -PENGEMBANGAN KOMPETENSI, INOVASI
-ROTASI PADA PEKERJAAN BARU DESAIN SELEKSI SDM PEMBENTUKAN EVALUASI
KONSEP POTENTIAL REVIEW
WHAT
P HASIL
KARIR PUNCAK -PEMBAHARUAN KOMPETENSI R PEKERJA
STAR
1. Pendalaman Kompetensi
(45 th-62 th) -PENGEMBANGAN MEMBIMBING ORANG LAIN E KERAS KANDIDAT
2. Perluasan Wawasan 1. SDM yang
S POTENSIAL
-ROTASI TUGAS BARU, DG SKILL BARU T DEADWOOD
KARYAWAN
3. Pemikiran Strategis Berkualitas
2. Sisanya
-PENGEMBANGAN WAWASAN & PERAN A DIAM DI BERMASALAH HOW
S TEMPAT
I 1. Pelatihan
KARIR AKHIR -PERENCANAAN PENSIUN 2. Penugasan
(62 th – Ke atas) -IDENTIFIKASI & PENGEMBANGAN PENGGANTI 3. Pembimbingan
-MULAI AKTIVITAS DI LUAR ORGANISASI 4. Konseling
5. Mentoring
6. Magang

61
HUMAN ASSET VALUE HAV MAP

Career Potential Star


DEFINITION Person People
Promote
Adalah Peta aset sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan
Maintain Challenge

BENEFIT

- Management mudah dalam mengambil keputusan berkenaan dengan


SDM POTENSI/
Dead Wood Problem
- Prioritas program pengembangan menjadi lebih fokus dan terarah Employee KOMPETENSI
- Tingkat produktifitas organisasi dapat ditingkatkan
- Permasalahan SDM dapat diantisipasi
Decide Develop

62
HAV MAP QUALIFICATION :

Star

Individu yang memiliki kualifikasi “cemerlang”, memiliki potensi & kesiapan untuk diproyeksikan pada jabatan di
HOW TO EVALUATE ?
atasnya. Pengembangan karirnya dapat dilakukan dalam waktu yang relatif cepat (rapid progress)

Potential People “ Manusia adalah hal abstrak yang tidak abstrak”


Individu yang memiliki kualifikasi “berpotensi”, memiliki indikasi yang mencerminkan adanya potensi yang dapat
Sense/art
dikembangkan lebih lanjut. Pengembangan karirnya dapat dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan Diperlukan alat bantu untuk evaluasi, seperti:
perkembangan potensi yang diaktualisasikannya (normal growth) Standard penilaian
- Kuantitatif (mis. level of competency)
Career Person - Kualitatif (mis. Deskripsi karakteristik)

Individu yang memiliki kualifikasi “dapat diandalkan”, namun memiliki indikasi untuk lebih optimal pada posisi yang Dokumen pendukung/evidence
sejenis / setaraf dengan saat ini. Perkembangan Career nya dapat dilakukan kearah maintain terhadap value &
keberadaannya (stability)
- Bukti atas kesimpulan penilaian yang diambil
- Dapat tertulis maupun tidak tertulis
Problem Employee - Selama-lamanya 1 tahun ke belakang untuk performance dan selama di
perusahaan untuk potensi
Individu yang masuk dalam kualifikasi “bermasalah”, baik disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal (dari
diri ybs). Pengembangan karirnya disesuaikan dengan upaya menyelesaikan permasalahan yang ada, lalu kemudian
mengoptimalkan ybs.
Cara penilaian
- Tidak langsung berupa kesimpulan, tapi uraian perilaku
Dead Wood - Mendapatkan support evidence dari audience lain
- Apabila ada kompetensi yang tidak ada evidence, maka tidak harus dievaluasi
Individu yang masuk dalam kualifikasi “tidak dapat diharapkan”. Pada dasarnya sudah tidak memiliki potensi untuk - Nilai dalam mapping adalah kesimpulan umum
dikembangkan di area manapun. Pengembangkan karir sudah tidak dapat dilakukan (decline
- Tahap penilaian dimulai dengan kuantitatif, lalu difinalisasi dengan penilaian
kualitatif

63
KUANTITATIF
PELATIHAN & PENGEMBANGAN
COMPETENCY MODEL BRANCH MANAGER
SDM
FACTOR 1 2 3 4 5

Thinking Skill

Planning & Organizing Skill

Communication Skill

Leadership Skill

Interpersonal Skill

Motivational Skill

Organizational Strategy Skill

Organizational Knowledge Skill

Develop Oneself

64
PELATIHAN DAN
Pengantar PENGEMBANGAN SDM
Pendidikan: proses Pelatihan:
• Dalam prakteknya, pelatihan telah belajar yang Suatu prosedur yang
tujuan utamanya sistematis dan
membuat perusahaan-perusahaan besar: adalah memberi direncanakan secara
– Bisnisnya berkembang pengetahuan sengaja oleh organisasi,
bertujuan untuk
– Pelayanan terhadap konsumen meningkat dan mengem-
menangani pekerjaan pada
bangkan saat ini, meliputi
– Mempunyai SDM yang berpengetahuan dan kemampuan pengalaman belajar, dalam
berketrampilan yang tinggi, sehingga lebih mental (tidak hal pengetahuan,
sukses dalam bekerja. memfokus-kan ketrampilan, sikap, dan
pada perfomansi perilaku yang
kerja). berhubungan dengan
kerja.

65
PENGEMBANGAN Training Design Process

Ensuring Employees’
Proses yang terjadi pada individu untuk belajar Conducting Needs Readiness for Creating a Learning
Assessment Training Environment
melalui pengalaman supaya lebih efektif
dalam menggunakan pengetahuan,
ketrampilan, dll yang diperoleh melalui Diklat Ensuring Transfer of Select Training
sebelumnya, baik untuk menangani Training Method

pekerjaan sekarang, maupun masa depan &


mengacu pada pertumbuhan psikis,
Developing an Monitoring and
kematangan & meningkatkan kepercayaan Evaluation Plan Evaluating the
diri. Program

66
TAHAP-TAHAP PELATIHAN Training Needs Analysis &
Penetapan Tujuan Pelatihan
1. Analisis kebutuhan
pelatihan (Training needs Training needs analysis/needs
Analysis/needs assessment adalah sebuah proses
assessment).
untuk mengidentifikasi "gap" äntara
2. Pengembangan program
pelatihan. kinerja yang diharapkan dan kinerja
3. Evaluasi efektivitas yang secara aktual dicapai karyawan
pelatihan (sebagai calon trainee).

67
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
Penyebab Solusi PELATIHAN
• Jika pengetahuan & ketrampilan……training
• Jika kurang umpan balik……………beri umpan Ada tiga cara:
balik, beri standard 1. Analisis organisasi
• Jika tidak termotivasi………..………beri imbalan,
konsekuensi lain. 2. Analisis pekerjaan/jabatan
• Jika harapan tidak jelas…………….standard, 3. Analisis personal
ukur, diskusikan
• Jika lingkungan kerja………………rubah
lingkungannya
• Jika potensinya……………………rubah
personilnya

68
Analisis Organisasi SUMBER DATA DALAM NEEDS
ASSESSMENT
Analisis Pencapaian tujuan dan sasaran organisasi
Contoh; organisasi
Indeks iklim organisasi
1. Bagaimana pencapaian
tujuan/sasaran Indeks efisiensi
organisasi? Perubahan dalam sistem organisasi, misal
2. Bagaimana perubahan peralatan

perkembangan bisnis Permintaan pihak manajemen


tahun-tahun terakhir?
Exit interviews
3. Bagaimana perubahan
sistem/subsistem
organisasi?

69
Analisis Pekerjaan SUMBER DATA DALAM NEEDS
ASSESSMENT
Analisis Tugas Job descriptions
Contoh;
1. Bagaimana pelaksanaan Job Specifications
tugas-tugas karyawan
dibandingkan dengan Standard kinerja
standard kerja?
Kinerja aktual karyawan
2. Apakah sudah ada
kesesuaian antara job Sampel kerja
description & job
specification? Review literatur tentang sebuah kerja
3. Apakah karyawan
mempunyai masalah Analisis permasalahan operasi
dengan pelaksanaan
kerjanya?

70
Analisis Personal SUMBER DATA DALAM NEEDS
ASSESSMENT
Analisis Personal Data kinerja karyawan
Contoh;
1. Bagaimana kinerja Interview
karyawan selama setahun
terakhir? Kuesioner
2. Bagaimana penilaian Tes kemampuan, pengetahuan, ketrampilan,
konsumen tentang dan karakteristik personal
karyawan tertentu?
3. Bagimana hasil tes Survey sikap
psikologi tentang Kemajuan pelatihan
pengetahuan,kemampuan,
ketrampilan dan Assessment centers
karakteristik
kepribadiannya? Critical incidents

71
Pembuatan Tujuan Pelatihan:
Metode Pengumpulan Data • Trainee belajar dengan baik ketika mereka
memahami tujuan program pelatihan
• Tujuan mengarah pada kepemilikan dan
• Interviews harapan tentang hasil dari aktivitas pelatihan
• Tujuan pelatihan didasarkan pada analisis
• Surveys/ kebutuhan pelatihan yang membantu
Questionnaires trainee memahami mengapa mereka
membutuhkan pelatihan
• Focus Groups • Tujuan digunakan untuk mengidentifikasi
berbagai tipe dari hasil pelatihan yang dapat
• Observation diukur untuk mengevaluasi program
• Data yang ada pelatihan

72
Bagaimana trainer membuat tempat
Langkah II: Pengembangan belajar dan instruksi yang kondusif untuk
Program Pelatihan pembelajaran?
Langkah-langkah: Menciptakan seting
belajar
1. Mendesain lingkungan Persiapan
belajar
2. Menciptakan prekondisi
belajar Pengelolaan kelas
3. Menciptakan suasana
belajar untuk
memaksimalkan transfer of
training Memperhatikan
4. Menerapkan prinsip-prinsip trainee
belajar orang dewasa Mengelola dinamika
kelompok
5. Memilih metode pelatihan

73
Menciptakan Lingkungan Belajar &
Menciptakan Prekondisi Belajar
menerapkan Teori-teori Belajar
Sebelum pelatihan berlangsung, trainee harus
siap belajar (trainable).
Tips untuk menciptakan prekondisi belajar:
Pembelajaran adalah perubahan
1.Mengeksplorasi tujuan dan harapan trainee. yang relatif permanen dalam hal
2.Meningkatkan rasa butuh terhadap program kapabilitas manusia yang bukan
pelatihan. merupakan proses pertumbuhan.

3.Tanda tangan kontrak belajar. Kapabilitas tersebut berhubungan


dengan hasil pembelajaran yang
4.Memecah kebekuan trainee (ice breaking). spesifik.

74
Karakteristik Belajar Orang Metode-metode Pelatihan
Dewasa

1. Mempunyai self concept Ada 2 metode:


2. Belajar dari pengalaman 1. Metode Informasional
3. Selalu siap untuk belajar 2. Metode Eksperiensial
4. Problem-centered time
perspective ( anak kecil
memandang belajar sebagai Metode Informasional (untuk
akumulasi pengetahuan untuk memperoleh pengetahuan
mempersiapkan masa depan, baru) :
sedangkan orang dewasa 1. Lecture
menganggapnya sebagai cara 2. Audiovisuals
untuk lebih efektif dalam 3. Programmed instruction
memecahkan masalah)
4. Independent study.

75
Metode-metode Pelatihan Memilih Metode Pelatihan yang
Tepat
Pemilihan metode pelatihan:
Metode utama pelatihan (informational training
Metode Eksperiensial (untuk methods):
melatih ketrampilan, merubah
1. Lecture (untuk pemberian pengetahuan
sikap, perilaku) :
baru/pengantar sebuah materi)
1. On the Job Training
2. Audiovisuals (pemberian pengetahuan baru & untuk
2. Cognitive Behavioral Training menarik perhatian)
3. Equipment Simulator 3. Independent study (pemberian pengetahuan baru,
4. Permainan & Simulasi penyelesaian persyaratan dalam suatu tingkatan,
5. Studi kasus pendidikan lanjut)
6. Bermain peran 4. Programmed instruction (pemberian pengetahuan
7. Modeling perilaku baru, pretraining untuk meyakinkan bahwa peserta
mempunyai background yang mirip)
8. Sensitivity training

76
PENGEMBANGAN PROGRAM
PENGEMBANGAN PROGRAM
PELATIHAN
PELATIHAN Pemilihan metode pelatihan:
Pemilihan metode pelatihan:
Metode utama pelatihan (experiential training methods):
Metode utama pelatihan (experiential training methods):
5. Studi kasus (untuk ketrampilan pengambilan
1. On the job training (untuk belajar ketrampilan baru, keputusan, ketrampilan analisis, ketrampilan
pelatihan untuk magang, rotasi kerja) komunikasi, untuk ilustrasi beragam solusi)
2. CAI/Computer-Assisted Instruction (pemberian 6. Role playing (untuk mengubah sikap, ketrampilan
pengetahuan baru, latihan suatu program komputer, tertentu, untuk menganalisis permasalahan
pelatihan yang bersifat individual) interpersonal)
3. Equipment simulators (untuk mencoba suatu 7. Behavioral modeling (untuk mengajari ketrampilan
peralatan baru, latihan ketrampilan fisik dan kognitif, interpersonal, untuk belajar ketrampilan kognitif)
pelatihan kerja tim)
8. Sensitivity training (untuk belajar tentang kesadaran
4. Games & simulation (untuk ketrampilan pengambilan diri, memberi kesempatan pada trainee untuk melihat
keputusan, pelatihan manajemen, ketrampilan bagaimana orang lain melihat mereka)
interpersonal)

77
Pemaksimalan Transfer of Training Merancang & Melaksanakan Proses
Pemaksimalan transfer of training:
Evaluasi Pelatihan
1. Memaksimalkan persamaan antara • Evaluasi pelatihan mengacu pada
situasi/konteks pelatihan dengan kerja.
proses pengumpulan data untuk
2. Perlu latihan perilaku baru
menunjukkan apakah sebuah pelatihan
3. Mendorong trainee untuk mempraktekkan
ketrampilan yang diperoleh selama pelatihan efektif.
4. Dengan berbagai variasi stimulasi situasi
latihan yang memungkinkan trainee belajar • Disain evaluasi mengacu pada
pengetahuan dan ketrampilan baru
5. Dengan pemberian penekanan pada bagian-
bagaimana, kapan, apa, untuk siapa
bagian yang penting informasi yang diperoleh untuk
menentukan keefektivan pelatihan.

78
Proses Evaluasi
Lakukan Needs Analysis

Evaluasi pelatihan memberikan Kembangkan hasil pembelajaran yang dapat


diukur dan analisis transfer of training
data yang diperlukan untuk
menunjukkan bahwa pelatihan Kembangkan pengukuran hasil

menguntungkan perusahaan. Pilih strategi evaluasi

Rencanakan dan lakukan evaluasi

79
EVALUASI PELATIHAN
Tujuan program pelatihan dan
Implikasinya dalam evaluasi:
Reaksi Apakah trainee menyukasi Ketramp Dinilai oleh rekan
Kriteria yang digunakan program pelatihan? sekerja/manajer berdasarkan
ilan
untukmenilai efektivitas Apakah lingkungan observasi perilaku
pelatihan: mendukung pembelajaran?
Apakah materinya berguna?
• Reaksi peserta
• Pembelajaran Kognitif Dengan tes tertulis Afektif Motivasi trainee atau sikap
kerja
• Perilaku
Ketram Kinerja atau sampel kerja Hasil Apakah perusahaan mendapat
• Akibat/hasil pada pilan pada keuntungan dalam bidang
organisasi. penjualan, kualitas,
organisa produktivitas, mengurangi
si kecelakaan kerja& komplain?
Pemakaian peralatan kerja

80
Performance Management &
Performance Appraisal: Apa Bedanya?
• Performance management: suatu
kegiatan untuk mengelola kinerja
SDM secara menyeluruh
PERFORMANCE (dipertemukan dengan tujuan
organisasi dan departemen/tim),
MANAGEMENT SYSTEM dan di dalamnya meliputi proses
performance appraisal.

• Performance appraisal: suatu


proses penilaian kinerja SDM.

81
Pengertian Performance Management Siklus PM
(selanjutnya disingkat PM)
Planning:
PM merupakan suatu proses Setting goals &
pengukurannya
sistematis yang meliputi: Penetapan & penyampaian

• Perencanaan kerja dan penetapan


elemen & standard

harapan (Planning), Rewarding: Monitoring:


Memberi pengakuan & Mengukur performance
• Secara terus-menerus memantau penghargaan terhadap
exellent performance
Memberikan umpan balik
performance/kinerja (Monitoring), Melakukan progress review

• Mengembangkan kapasitas untuk


perform (Developing),
• Secara periodik menilai
performance (Rating), Rating: Developing:
Meningkatkan performance
• Menindaklanjuti hasil performance Merangkum performance
Menyimpan dalam data base
yang di bawah standard

aprraisal (selanjutnya disingkat PA) Mempertahankan/meningkat-


kan performance exellent
(Rewarding).

82
PROSES PM
Planning:
Pada tahap ini, meliputi penetapan elemen
Pada tahap ini, dilakukan penetapan harapan dan standard dari perencanaan PA.
dan performance goals kelompok/unit kerja Elemen dan standard harus dapat diukur,
dan individu dalam upaya untuk mendukung dimengerti, dapat diverifikasi, wajar dan
tujuan organisasi. Keterlibatan SDM pada dapat dicapai.
proses perencanaan akan membantu
pemahaman akan tujuan organisasi, apa Melalui pembuatan elemen kritis, karyawan
yang harus dilakukan, mengapa dilakukan akan bertanggung jawab terhadap tugas-
dan seberapa baik seharusnya dilakukan. tugasnya.

83
PROSES PM
Monitoring:
Pada tahap ini, terjadi proses review
Dalam sebuah organisasi, penugasan dan kemajuan yang dicapai, dibandingkan
berbagai project selalu dipantau secara dengan elemen dan standard yang telah
continyu. Pada proses ini, secara konsisten ditetapkan.
karyawan dan unit kerja diukur
performancenya dan diberikan umpan balik, Peran supervisor penting untuk mengecek
dengan tetap berpedoman pada kemajuan seberapa baik karyawan mencapainya,
pencapaian tujuan organisasi. termasuk permasalahan yang dialami,
serta ada kemungkinan terjadi perubahan
standard agar lebih realistik.

84
PROSES PM
Developing:
Pada tahap ini terjadi proses peningkatan Pada tahap ini, supervisor dan karyawan
kapasitas untuk perform melalui training, perlu untuk mengidentifikasi kebutuhan
penugasan-penugasan untuk meningkatkan pengembangan, sehingga problem
ketrampilan dan tingkat tanggung jawab, defisiensi performance karyawan dapat
improvement proses kerja atau metode lain. diatasi.
Pemberian training dan pengembangan akan
mendorong good performance, penguatan
skills dan kompetensi, sensitivitas karyawan
untuk mengubah kondisi di tempat kerja.

85
PROSES PM
Rating:
Pada tahap penilaian, terjadi perbandingan
Secara periodik, organisasi perlu melakukan antara performance karyawan dan unit
penilaian terhadap performance karyawan. kerja dengan elemen dan standard yang
Tahap ini penting untuk membandingkan telah ditetapkan dan hal ini harus dicatat
performance karyawan aktual dengan dan disimpan untuk berbagai keperluan
tujuan dan harapan yang telah ditetapkan SDM dan organisasi.
sebelumnya dan bagi organisasi, hal ini
penting untuk mengetahui performance Penyimpanan data PA ini penting untuk
terbaik karyawan. tindak lanjut perlakuan berikutnya
(terutama Pay for Performance &
sebagainya).

86
PROSES PM Performance Management
Rewarding: System
Pemberian reward dapat diartikan sebagai Designing the system
pengakuan akan performance karyawan
dan unit kerjanya dalam hal kontribusi
Performance measurement
mereka terhadap pencapaian tujuan/misi and feedback
organisasi.
Reward dapat dilakukan baik secara formal Employee development
maupun informal, positif maupun negatif.
Provide rewards
for improvement If no improvement,
make adjustments

87
Performance Management within Motivasi & Kinerja Karyawan
an Integrated HR System
Performance Management
Systems
Other HR Objectives of
Activities Performance Design Using
• Fairness Measurement and • What/when to performance-
• Alignment Feedback Measure based pay to Motivation Consequences
• Job Analysis • Motivation and • Who to Involve reward for Employee
• Which Actual Measured
Productivity • Formats performance
behaviors Performance Performance • Positive
• Strategic Planning • Accountability
and Change • How much • Negative
External effort
• Legal Compliance
Environment Individual and
Team Performance Perceived
Internal Fairness
Environment Feedback and If no improvement,
Follow-Up make adjustments
Satisfaction

88
Faktor-faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang
motivasi dapat teraktualisasi menjadi mmempengaruhi apakah kinerja
kinerja tetap terjaga
• Harapan terhadap kinerja • Pengukuran kinerja
& tujuan-tujuannya yang valid
• Kinerja rekan-rekan
sekerja • Nilai dari reward &
• Kompetensi & keyakinan konsekuensi negatif
diri karyawan
(Valensi)
• Akses untuk
mendapatkan berbagai
sumber • Umpan balik terus-
• Umpan balik yang menerus
berkelanjutan.

89
Beberapa pertimbangan penting PA

• Didasarkan atas Anajab • Yg dinilai adl aspek


spesifik dr pelaksanaan • Karyawan diberi kesempatan utk
• Terstandardisasi &
formal pekerjaan, bkn bersifat mereview penilaiannya
• Standard Specific global. • Penilaian harus bersifat formal
dikomunikasikan & • Penilai berkesempatan • Penilai dilatih terlebih dahulu agar
ditindaklanjuti utk mengamati perilaku tdk diskriminatif & lbh konsisten.
• Data objektif & tdk kerja karyawan
• Frekuensi penilaian paling tdk
terkontaminasi • Lebih baik lebih dr 1
setahun sekali.
• Penilaian sifat pribadi yg evaluator
tdk berkaitan dgn • Jika ada penilaian
pekerjaan dihindari. ekstrim harus
didokumentasikan.

90
Deciding What to Measure,
Apa yang diukur?
Con’t.
• Karakteristik personal • Hasil objektif
– Contoh: loyalitas & kemandirian – Fokusnya adalah seberapa yang dicapai &
diproduksi
– Tdk reliabel dan sulit untuk mengukur kinerja
– Sulit untuk mengukur aspek yg sulit
yang dapat diamati.
dikuantifikasi.
• Perilaku – Contoh: jumlah produk yang dapat dijual oleh
– Fokusnya adalah bagaimana cara karyawan sales.
perfom • Multiple Criteria
– Lebih mudah untuk diobservasi – Penilaian kinerja seharusnya mencakup
– Contoh:, apakah karyawan terlambat selama semua aspek dari pekerjaan.
6 bulan terakhir.

91
Invaliditas kriteria kinerja
Organizational Citizenship
• kriteria menyimpang dari aspek-
• Mungkin jg bisa diikutsertakan sebagai aspek/tidak relevan dengan pelaksanaan
bagian dari seluruh kinerja. kerja.
• meliputi: • kriteria terkontaminasi oleh faktor-faktor
– Secara sukarela membantu tugas rekan kerja
lain yang tidak relevan.
lain yg tidak menjadi tugasnya. • Jika menggunakan multiple criteria, harus
didasarkan oleh:
– Anajab
– Statistical procedures

92
Waktu evaluasi Waktu evaluasi
• Focal-point system • Berdasarkan siklus kerja organisasi
– Semua karyawan dinilai di waktu yang sama • Prinsipnya maksimal 1 tahun sekali, tetapi
– Lebih mudah untuk distandardisasi dalam rangka pemberian umpan balik,
– Memungkinkan beban kerja yang tinggi paling tidak 6 bulan sekali atau justru 4
– Memungkinkan siklus produktivitas yang bulan sekali, agar jika terjadi problem
artificial saja. kinerja segera bisa dideteksi dan diberi
• Anniversary model umpan balik.
– Dinilai saat anniversary organisasi • Bisa juga dilakukan setiap project
– Tidak bisa menunjukkan pefomen organisasi pekerjaan selesai.
secara keseluruhan.
– Bisa menciptakan leniensi (terlalu murah)

93
Petunjuak tentang partisipan dalam
Participants in Performance penilaian kinerja & pemberian umpan
Measurement and Feedback balik
Supervisors • Sebaiknya terdiri dari beberapa
penilai/rater.
• Yakinkan bawa informasi yang diperlukan
Electronic Self- sudah tersedia.
Monitoring Employee
Employee
Appraisal • Supervisors merupakan pihak yang paling
Appraisal
Appraisal akurat dalam pemberian penilaian.
Customers Peers • Penilaian diri sendiri dapat meningkatkan
kepuasan karyawan walaupun bisa
menimbulkan leniency bias (terlalu murah)
Subordinates

94
Petunjuak tentang partisipan dalam Petunjuak tentang partisipan dalam
penilaian kinerja & pemberian umpan penilaian kinerja & pemberian umpan
balik balik
• Perbedaan budaya bisa mempengaruhi
penilaian. • Penilaian dari konsumen bermanfaat jika
• Penilaian sesara rekan sekerja bisa untuk – Tersedia banyak respondennya (misal bank,
mendeteksi beberapa hal, misal: RS)
kohesivitas dan adanya konflik. – Hasil tidak terjadi bias yang hanya dilihat dari
sedikit konsumen dengan pengalaman yang
• Penilaian atasan bermanfaat jika: negatif.
– Ada garansi anonimitas
– Managers melihat laporan langsung dan
mendiskusikannya.

95
Penilaian 360-Derajat Format Performance Appraisal
• Informasi kinerja dikumpulkan dari Norm- Straight ranking
Referenced Forced distribution
berbagai sumber.
Appraisals
• Bisa mengurangi bias karena gender & Graphic rating scales
etnis. Behaviorally-anchored
Absolute rating scales
Standards Behavioral observation
scales

Direct index
Output-Based
Management by
Formats
objectives

96
Forced Distribution Graphic Rating Scale

Lowest Next Lowest Middle Next Highest


Performers Performers Quantity of Work
10% 20% 40% 20% 10% X
1(Low) 2 3 4 5 6 7 (High)
5 employees 10 employees 20 employees 10 employees 5 employees

97
Behaviorally Anchored Rating Behavioral
Scale Observation
Helps customers in a manner
7
Dimension: Transacting Loans
(Corporate Loan Assistant) Scale
that draws praise from them
6 Assists customers with Job: Maintenance Mechanic
loan applications
Develops loan Behavior Frequency
documentation accurately 5 Dimension: Teamwork
4 Prepares credit reports •Exhibits rude behavior that coworkers 0 1 2 3 4 5
without having to be told
complain about (Reverse scored)
Provides information to •Verbally shares technical knowledge
3 0 1 2 3 4 5
customers, even if not asked
with other technicians
2 Fails to help other banks •As needed, consults fellow workers for
Conducts loan interviews in participating in loans 0 1 2 3 4 5
a manner that draws their ideas on ways to solve specific
complaints from applicants 1 problems

98
Kelebihan dan Kelemahan
Management by Objectives berbagai alternatif metode performance Appraisal
• Job: Graphic Artist Behavior-oriented methods
Macam Kelebihan Kekurangan
• Project: Logo Development for
County Park System Narrative Essay Baik untuk umpan balik &
pengembangan individual
Sulit untuk membandingkan antar
karyawan
• Goals and subgoals: Ranking and Paired Baik untuk perbandingan antar Kurang mendukung untuk umpan
• Meet all agreed-on deadlines Comparisons karyawan balik & pengembangan individual

Forced Distribution Memaksa penilai untuk membuat Mungkin tidak fair dan tidak akurat
• Bill final hours within plus or minus 10 perbedaan antar karyawan jika karyawan bekerja secara
kelompok
% of agreed-on budget
• Achieve supervisor’s criteria for logo Behavioral Checklist Mudah digunakan, langsung
berkaitan antara job analysis & PA,
Penilaian antar rater bisa berbeda

development: dapat disekor dan ada fasilitas


untuk membandingkan
– Reproduces well in various sizes and 3
Critical Incidents Fokus langsung pada perilaku kerja, Jika ada perubahan perlu banyak
dimensions menekankan efektivitas karyawan waktu untuk pengembangan baru
– Has strong identity
– Uses type in a unique manner Graphic Rating Scales Mudah digunakan, sangat Jika ada perubahan perlu banyak
(Including BARSs) memantau dalam umpan balik & waktu untuk pengembangan baru;
– Has high quality art pengembangan individu. Juga Seringkali dimensinya tidak jelas.
mampu membandingkan

99
Kelebihan dan Kelemahan Proses Penilaian/rating
berbagai alternatif metode performance Appraisal
Selectively observe behavior
Results-oriented methods
Macam Kelebihan Kekurangan Encode information on behavior
Management by Fokus pada hasil & ada Biasanya berorientasi jangka
Objectives kejelasan identifikasi pendek; kurang Store information
kontribusi tiap karyawan menyediakan pemahaman
Cognitive Social and
dalam menunjang tentang perilaku kerja; tidak
errors Retrieve information situational
keberhasilan organisasi memfasilitasi perbandingan
context
antar karyawan
Integrate information
Work Planning and Penekanan lebih pada Memerlukan banyak waktu
Review proses, dan memerlukan untuk mengimplementasikan
review yang sering secara tepat; Tidak Make an evaluation
terhadap rencana kerja memfasilitasi perbandingan
antar karyawan
Record final performance rating

100
Bias dalam Penilaian Meningkatkan akurasi penilai

• Halo/Horn effect (1 baik, yg lain • Rating scale format


juga baik)
– Setiap aspek/dimensi hanya menilai single job
• Leniency (terlalu murah)
activity
• Strictness (terlalu mahal)
– Setiap aspek dinilai secara terpisah &
• Central Tendency (di tengah-
akhirnya dijumlah total.
tengah)
• Primacy (kesan pertama) – Jangan membuat kategori “rata-rata” karena
bisa bias.
• Recency (kesan terakhir)
• Contrast (terpengaruh
sebelumnya)

101
Meningkatkan akurasi penilai Frame-of-Reference Training

• Ada tambahan informasi di memori Pelatihan ini dapat membantu untuk:


– Diari perilaku & critical incident • Menentukan kriteria, menggunakan job
– Bantuan electronic-software (CCTV) description.
• melihat video kinerja karyawan
• Rater Training
• menilai video performance secara terpisah
– Menyamakan frame of reference dari penilai
• Melilai secara rasional dan tidak terpengaruh
penilai lain
• Pencapaian konsensus antar rater.

102
Meningkatkan akurasi penilai Pemberian umpan balik
• Penghargaan terhadap penilaian yang
akurat & tepat waktu • Issues:
– Peningkatan gaji, promosi, ditempatkan pada – Potential sbg sumber konflik
tuigas tertentu sebgai imbalan karena – Waktu
penilainnya yang akurat & tepat waktu. – persiapan
– Isi diskusi
– Follow-up
– Identifikasi penyebab defisiensi kinerja

103
Sumber konflik selama pemberian Peningkatan proses umpan balik
umpan balik
• Mengkombinasikan antara evaluasi • Waktu:
dengan tujuan penggunaan evaluasi – Sedapat mungkin sesegera mungkin.
• Self-serving employee attributions, yaitu – Diberikan saat informasinya cukup.
mengabaikan peran faktor eksternal untuk • Persiapan
kinerja yang baik & terlalu menekankan – Shcedul umpan balik
faktor eksternal untuk kinerja yang buruk. – Maksud & isi pertemuan
– Masing-masing pihak diberi waktu untuk
persiapan.

104
Peningkatan proses umpan balik Peningkatan proses umpan balik
• Pendekatan pemecahan masalah
• Mengapa proses umpan balik gagal?: – Menggunakan diagnosis untuk memahami
– Atasan menggunakan pendekatan “tell and faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja.
sell” (“dengar & lakukan”) – Membuang “jalan buntu” dengan menyetujui
– Bawahan merasa frustasi untuk mencoba adanya rencana tindakan yang memperhatikan
menjelaskan apa yang terjadi kepada atasan. hal-hal berikut:
• Kurangnya sumber daya.
– Bawahan memotong pemberian umpan balik.
• Kebutuhan untuk menambah informasi & pelatihan.
• Secara terus-menerus meningkatkan komunikasi &
pemberian umpan balik.
– Setting goals secara partisipatif bersama-sama
agar diterima oleh karyawan.

105
Mendiagnosis penyebab Mendiagnosis penyebab
Performance Deficiencies Performance Deficiencies
• Apakah karyawan mempunyai kompetensi dan
• Apakah karyawan telah
keinginan untuk perform seperti yang
diinginkan? menerima umpan balik yang
berguna, jelas & segera?
• Apakah tujuannya sudah dikomunikasikan
kepada karyawan, yaitu: spesifik, mempunyai • Apakah sudah perfom dengan
tingkat kesulitan di atas kemampuan dan dapat baik? Apakah ada konsekuensi
dicapai? negatif?
• Apakah karyawan yakin terhadap kinerja yang • Apakah karyawan mempunyai
diinginkan, konsekuensi kinerja & mempunyai power dan sumber daya yang
otoritas? diperlukan untuk menunjukkan
kinerjanya?

106
Follow-Up to the Feedback Session Follow-Up to the Feedback
Session
• Penguatan positif • Hukuman
– Gunakan positive rewards untuk – Untuk menurunkan frekuensi perilaku yang
meningkatkan kinerja yang diharapkan tidak diinginkan.
– Prinsip-prinsip: – Dapatkah mendatangkan hasil segera
• Karyawan akan bekerja dalam cara tertentu agar
– Dapatkah menghasilkan perilaku yang justru
mendapatkan reward terbaik.
tidak diinginkan?
• Dengan memberikan reward yang wajar, sangat
mungkin bagi karyawan untuk memperbaiki
kinerjanya.

107
Langkah lain jika peningkatan
Manajemen Diri kinerja sulit dilakukan
• Transfer
• Karyawan melatih untuk mengontrol – Bisa jadi antara karyawan dengan
perilakunya sendiri. pekerjaannya tidak cocok.
• Karyawan melakukan: • Penetralan
– Menilai masalah mereka – Menugaskan karyawan di luar struktur untuk
– Menyeting tujuan yang spesifik & mengurangi efek defisiensi kinerjanya.
cenderung sulit • Terminasi
– Mengembangkan strategi untuk
mengeliminasi penghambat kesuksesan – Untuk kasus-kasus: ketidakjujuran, sering
bolos, penggunaan NAPZA, melakukan
– Mengelola penguat bagi perilakunya sendiri.
provokasi terhadap karyawan lain,
produktivitas rendah yang sudah tidak dapat
diperbaiki.

108
Strategi-strategi untuk Kriteria kinerja Tim
meningkatkan kinerja • Penyelesaian tugas
– Cepat, akurat
Penguatan positif – Kreatif, biaya yang digunakan
Program
pendampingan • Team Development
karyawan
– kekompakan
– fleksibilitas
Manajemen diri – Kesiapan untuk tugas baru
Strategi-strategi
lain • Kepuasan stakeholder
– konsumen, tim lain atau pihak-pihak yang
Punishment berkaitan dengan kinerja tim tersebut.

109
Kinerja individu anggota tim Faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas kinerja tim
• Kinerja tugas
– Kecepatan, keakuratan, kreativitas & efisiensi.
External Context
• Hubungan dengan anggota lain Culture Member Selection Team Training Reward Systems
– Memahami perspektif orang lain
– Kepercayaan terhadap anggota lain Team Design Internal Processes
• Team Size • Developmental
– Pertemanan baru Stages
• Team Location
• Pengembangan pribadi • Feelings
Effectiveness • Behavioral Norms
– Pengembangan kompetensi, pengetahuan Criteria
teknis & ketrampilan. • Team
– Pengembangan networking dengan kolega. • Individual

110
HOW TO USE PAY FOR PERFORMANCE
AKTIVITAS MANAJEMEN:
PRA, SAAT, PASCA WAWANCARA UMPAN BALIK KINERJA
Sebelum
Sering berkomunikasi dengan bawahan tentang kinerja mereka.
Get Training in performance appraisal interviewing • Perlu dipahami bahwa tidak ada sistem yang sempurna
Melakukan rencana untuk menggunakan pendekatan problem-solving dibandingkan
“tell and Sell” • Beberapa tip :
Mendorong bawahan untuk menyiapkan performance feedback interviews.
– Tetapkan pembayaran ketika menentukan menentukan tujuan
Pelaksanaan
dan standar
Mendorong bawahan untuk berpartisipasi.
Judge performance, not personality and mannerisms. – Pastikan kriteria dan pengukuran seobjektif mungkin
Be specific.
– Jelaskan bahwa atasan akan membantu karyawan agar bisa
Menjadi pendengar yang aktif.
Menghindari kritikan yang merusak.
berhasil dalam menjalankan tugasnya.
Set mutually agreeable goals for future improvements.
Setelah
Sering berkomunikasi dengan bawahan tentang kinerja mereka.
Periodically assess progress toward goals.
Make organizational rewards contingent on performance.

111
Prinsip Dasar
Manajemen Imbalan

SISTEM IMBALAN • Manajemen Imbalan merupakan suatu desain,


implementasi, pemeliharaan, komunikasi dan
evolusi dari proses imbalan yang akan membantu
organisasi dalam peningkatan kinerja dan
pencapaian sasaran organisasi

• Proses Imbalan didasarkan pada filosofi & strategi


imbalan yang disusun dalam bentuk kebijakan,
petunjuk, struktur dan prosedur yang dibagi dan
dikelola dalam berbagai tipe & level upah, benefit
dan bentuk yang lain.

112
Ruang Lingkup Membuat Bobot Jabatan Berdasarkan Evaluasi
Manajemen Imbalan Jabatan

Definisi Job evaluation


Manajemen Imbalan mencakup pengelolaan … • Seluruh rangkaian kegiatan untuk menentukan NILAI RELATIF masing-
masing jabatan di dalam suatu perusahaan/organisasi
• “Financial Reward”; didasarkan pada aspek harga
pasar tenaga kerja, nilai jabatan, kompetensi & skill. Fungsi Job evaluation
1. Menentukan hubungan internal antar jabatan
2. Menentukan kebijakan-kebijakan remunerasi
• “Non-Financial Reward” didasarkan pada konsep 3. Menjamin terciptanya internal equity
motivasi intrisik (motivasi dari pekerjaan itu sendiri 4. Memberikan dasar yang adil untuk promosi, mutasi, maupun demosi
5. Membantu mengawasi biaya-biaya kompensasi
seperti tantangan, tanggung jawab, variasi,
pengaruh dalam pengambilan keputusan) & Pelaksana
ekstrinsik (motivasi dari luar pekerjaan yang berarti 1. Eksekutif (wasit)
2. Departemen/Division Manager (paling faham pekerjaan/jabatan)
lebih dari insentif) seperti pengakuan, 3. HRD/Personalia (teknisi)
pengembangan dan pembelajaran, kesempatan 4. Konsultan (teknisi)
karir.

113
Metode-metode Evaluasi Jabatan
1. Mengikuti “Hirarki dalam Organisasi”
Metode:
1. Mengikuti “Hirarki dalam skema organisasi” Asumsi: posisi dalam sebuah Peringkat Jabatan
jabatan dalam struktur
2. Metode “Forced Ranking” organisasi secara otomatis 1 Dirut & Dir
3. Metode Klasifikasi Jabatan menentukan bobotnya.
2 Kasub Direktorat
4. Metode “Factors Comparison”
Contoh; Karo
5. Metode yang digunakan oleh PNS/TNI 3
4 Kabag

5 Kasi

6 Kaur/Kareg

7 Pelaksana

114
2. Mengikuti “Forced Ranking”/Konsensus 3. Metode “Job Classification”

Cara: sejumlah kecil pejabat perusahaan/organisasi dengan dimotori Langkah:


oleh pejabat pimpinan bagian SDM menetapkan peringkat
jabatan yang ada dalam struktur organisasi perusahaan. 1. Dibuat kriteria untuk setiap “kelas/klasifikasi jabatan”
(kriteria bersifat kualitatif & naratif, serta menjelaskan
Langkah: secara ringkas semua karakteristik jabatan dan
1. Disiapkan daftar jabatan, kemudian diacak; persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pemegang
2. Diusulkan jumlah kelas/golongan jabatan untuk membentuk jabatan tersebut;
“struktur kelas jabatan”,meminta persetujuan Direksi; 2. “kelompok kerja/Tim Penilai akan menilai semua
3. Menetapkan “Grade/kelas/golongan” mana untuk setiap jabatan jabatan yang terdaftar dan memasukkannya ke dalam
yang ada dalam daftar. “kelas” yang dianggap “pas” untuknya;

115
Contoh: 4. Metode “Factor Comparison” /Perbandingan
Klasifikasi Kriteria:
Faktor-faktor
1. Pekerjaan bersifat sangat sederhana, relatif mudah, rutin
Langkah:
(itu-itu saja), dan dapat dilakukan dengan baik setelah
mendapat latihan dan bimbingan dalam waktu 2-3 minggu. 1. Ditetapkan sejumlah faktor jabatan yang akan
Pelaksanaan pekerjaan diawasi dengan ketat oleh seorang diperbandingkan berat ringannya/mudah sukarnya,
pengawas; biasanya antara 4-6 faktor (contoh: tingkat kesulitan
2. .....; dalam pekerjaan, pengetahuan & ketrampilan yang
3. .....; diperlukan, tanggung jawab yang dipikul, tuntutan fisik,
4. .....; kondisi lingkungan fisik;
5. Tugas sudah tidak bersifat rutin dan mencakup koordinasi 2. Ditetapkan nilai dalam bentuk angka yang
beberapa fungsi yang tingkatnya lebih rendah dan mungkin menunjukkan derajat pentingnya/gradasi, misal 1 yang
termasuk pengawasan atas sejumlah pegawai. terendah dan 10 yang tertinggi;
Memerlukan kemampuan mengkoordinir, mengorganisir 3. Tim penilai memilih dan menetapkan nilai yang
dan supervisi. Beberapa dari tugasnya yang harus menurutnya tepat bagi setiap faktor untuk setiap
dilakukan sendiri sangat memerlukan pengetahuan
jabatan.....total nilai.
khusus/spesialisasi.

116
5. Metode “Point Rating/Factor Assessment” Contoh:
Langkah: Faktor: Pendidikan formal minimal
1. Membentuk panitia penilai jabatan; Level Definisi:
2. Memilih dan menyetujui faktor yang akan diukur (pengetahuan 1. Pendidikan dasar yang memungkinkannya membaca dan menulis
dan ketrampilan yang harus dimiliki oleh pemegang jabatan, cukup baik, mampu melakukan penghitungan sederhana, dapat
tanggung jawab, pengawasan/supervisi, dampak kesalahan kerja memahami instruksi sederhana yang bersifat rutin (SD-SMP)
yang dibuat, tingkat kompleksitas/kesulitan dan variasi pekerjaan, (skor 10);
berat ringannya pekerjaan yang bersifat fisik, kondisi lingkungan 2. .........(SMA/SMK) (skor 20);
fisik, sifat dan tujuan yang dilakukan/komunikasi, pertimbangan 3. .........(D3/sederajat) (skor 30);
pribadi yang dperlukan, inisiatif);
4. .........(S1/sederajat) (skor 40);
3. Membuat definisi untuk setiap faktor yang dipilih;
5. .........(S2-S3) (skor 50).
4. Membuat “level” atau gradasi dari setiap faktor, definisi,
points/skor untuk setiap level;
5. Melaksanakan Anajab;
6. Pelaksanaan evaluasi jabatan;
7. Mengkonversikan point (skor) hasil evaluasi jabatan menjadi
struktur golongan/peringkat jabatan.

117
Contoh Alokasi Bobot untuk setiap Faktor bagi
Perusahaan yang Berada pada Sektor Industri yang Contoh Pembuatan Points:
Berbeda:
Faktor-faktor Alokasi Bobot Jumlah job class yang diinginkan 5
Jabatan Unit industri Unit pedagang Kantor Poins/skor terbesar....350 Job Class Points Ranges
besar pusat Poin/skor terkecil.........50
Pendidikan dasar 12,5 10 12,5 Sebaran....................350-50=300
1 51-110
Pengalaman 12,5 15 10 points
Kompleksitas tugas 15,0 10 12,5 Panjang interval (jarak antara setiap
2 111-170
Analisis dan inovasi job class)= 300:5=60 points
15,0 10 12,5
Hubungan yang dilakukan
Hasil=
10,0 17,5 15 3 171-230
Supervisi/bimbingan 17,5 15 15
teknis
4 231-290
Rekomendasi/keputusan 17,5 15 15
Tersedianya arahan & 5,0 7,5 7,5
bimbingan 5 291-350
Total 100% 100% 100%

118
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
patokan gaji/standard upah/gaji Contoh Penentuan Gaji Dasar

Job Group Job Rate (Upah Base Rate (Upah


1. Ketetapan pemerintah; (Job Graded/Job Efektif) Non-aktif)
2. Tingkat upah/gaji di pasaran; Class) Rp./Jam kerja Rp./Jam tdk bekerja
1 (terendah) 1147.98 918.39
3. Kemampuan perusahaan;
4. Kualifikasi SDM yang digunakan; 2 1165.92 932.73

5. Kemauan perusahaan;
14 1402.05 1121.64
6. Tuntutan pekerja.

15 1428.18 1142.55

119
Survey Upah Design Choices for
Siapa yang disurvey:
1. Perusahaan sejenis,
Performance-Based Pay
2. Perusahaan yang bergerak di sektor industri yang sama, • Monetary vs. Nonmonetary Rewards
3. Perusahaan yang beroperasi di lokasi yang sama, • Forms of Performance-Based Pay
4. Jabatan/pekerjaan yang sama,
– Merit pay
Cara melakukan benhmarking: – Incentive pay
1. Dilakukan sendiri,
2. Menyewa lembaga konsultan,
– Earnings-at-risk plans
3. Berpartisipasi dalam survey yang dilakukan perusahaan lain, • Level of Aggregation
4. Berpartisipasi dalam survey yang dilakukan oleh lembaga
konsultan. – Individual
– Team
– Company as a whole

120
Merit System Basing Increases
Merit Pay on
Current Position in Salary Range
• Permanent increase in base pay Percentage Increase in Annual Salary
• Performance/Pay link may be loose Performance 1st Quartile 2nd 3rd Quartile 4th Quartile
Rating Quartile
– Most based on subjective performance
Unacceptable 0% 0% 0% 0%
measures
– Annual raises may consider non-performance Below Average 2% 0% 0% 0%
factors
Competent 8% 6% 4% 2%
– Budget may not allow meaningful increases
Above Average 10% 8% 6% 4%

Superior 12% 10% 8% 6%

121
Incentive Pay Plans Piecework
• Employees earn a one-time increase in pay • Straight Piecework
• Individual incentives – Standard rate: base pay divided by normal
– Piecework plan rate.
– Standard hour plan – Employees are guaranteed standard rate for
– Executive incentive plan each unit produced.
• Team incentives • Differential piece rate
• Special achievement awards – More than one rate of pay
• Profit sharing for same job
• Gainsharing

122
Standard Hour Plans Executive Incentives
• Standard Hour • Formula relates incentives to attainment of
– Standard time set for each unit of production corporate goals
– For mechanics, rate includes amount paid to • May include
the worker plus a premium for shop owner – Cash
– Customer pays fixed rate, – Restricted stock grants
regardless of time the
– Performance shares
work actually takes.
– Stock option grants

123
Advantages of Team
Executive Incentives (cont’d) Incentives, Compared to
• Controversial issues: Individual Incentives
– Amount of executive pay • Presence of team members reinforces behavior.
– Small role of performance in
• Peer pressure for counterproductive behavior is
reduced.
determining pay
• Group rewards, such as
• Recent trend: EVA praise and camaraderie,
increase reward value.
• High group performers
are role models.

124
Design Challenges for
Pay Systems for Types of Teams
Performance-Based Team
Feature Parallel Project Work Pay
• Aligning team performance measures and
Base Pay Job based Skill based Skill Based
Individual Merit for job Possible–if Unusual
individual performance
Incentive team assessed • Aligning team and organizational performance
Team For Possible end of If team measures
Incentive suggestions project independent
• Setting performance goals equitable across
Unit Possible Profit/gain- Profit/gain-
Incentive Gainsharing sharing sharing teams
Participation Design gain- Assess All aspects • Allocating team incentives for members of
sharing plan individuals multiple teams
Communication Open –rewards Open-skill plan Highly Open
for rewards for • Ensuring work load equally shared
improvement performance. • Coordinating team incentives and incentives for
people not in teams
• Determining how incentives allocated among
core and noncore team members

125
Special Achievement Awards Profit Sharing
• Recognition awards • Current distribution plans
• Suggestion systems – Percentage of profits distributed
quarterly or annually
• Bonuses for
innovations and • Deferred distribution plans
patents – Funds distributed at retirement,
termination, death, disability
• Criticism of profit sharing:
– Difficult for employees to see connection
between their performance and profitability

126
Gainsharing Gainsharing Plans
• Introduced in 1889 • First Generation: Scanlon and Rucker Plans
• Overall approach: – Share benefits of productivity-generated savings
– Measure work unit’s – Gather employee suggestions to increase productivity
costs and productivity & reduce costs
– Share future gains – Employee committees evaluate ideas
with employees • Second Generation: Improshare
– Typically involve all – Focus on labor hours saved
employees in work unit – Based on time-and-motion studies
or firm
– Non-production workers included
– Median payout is 3%

127
Gainsharing Plans (cont’d) Pay That Puts Earnings at Risk
• Third Generation: • Commission
– Broader range of organizational goals – Straight
– Custom designed for each company commission
– Combined plans
• Stock ownership
– Broad-based plans
– Stock options for
executives
– Performance-
based

128
Commissions Stock Ownership
• Used to direct activities of non-supervised • Broad-based plans
sales personnel – Stock granted to at least 50% of workforce
– Straight salary more appropriate • ESOP: Employee Stock Ownership Plan: Stocks
when non-direct sales activities are an employee benefit
more important • Stock Option plans:
– Straight commission very motivating – Employees can buy stock at later date at price
if objectives are clear and program established when the option was granted.
is well-designed – Executive stock options:
– Combined salary + commission most • Often exceeds all other compensation
common approach • Encourages execs to “think like owners”?

129
Stock-Based Pay Awards KOMPENSASI TAK LANGSUNG

• Time-Vested Stock Option


• Time-Based Restricted Stock
4 KATEGORI KOMPENSASI TAK LANGSUNG
• Performance-Vested Stock Option •PROGRAM PEMERINTAH
• Performance-Vested Restricted Stock •KESEJAHTERAAN KARYAWAN/PEGAWAI
• Performance-Accelerated Stock Option •PENSIUN DAN PROGRAM AKUMULASI DANA
• Indexed Stock Option JANGKA PANJANG
• Premium-Priced Stock Option •PROGRAM TIME-OFF
•PELAYANAN KARYAWAN/PEGAWAI

130
PROGRAM PEMERINTAH
JAMINAN SOSIAL: PENSIUN, CACAT, KESEHATAN PELAYANAN KARYAWAN/PEGAWAI
ASURANSI PENGANGGURAN
•PENDIDIKAN
KESEJAHTERAAN KARYAWAN/PEGAWAI •KOPERASI
JAMINAN KESEHATAN •PROGRAM BANTUAN:KONSELING PERCERAIAN,
ASURANSI JIWA
KEKERASAN DALAM KELUARGA, MASALAH
PENSIUN DAN PROGRAM AKUMULASI DANA JANGKA PERKAWINAN, DEPRESI, MASALAH
PANJANG KEUANGAN.
•PERUMAHAN DAN BIAYA PINDAH
PROGRAM TIME-OFF •PENGHARGAAN
CACAT PERMANEN, SAKIT YANG LAMA, MELAHIRKAN, MENGANGKAT
ANAK, ANGGOTA KELUARGA YANG SAKIT •PENITIPAN ANAK

131
PFP PFP AKAN GAGAL JIKA:
PAY FOR PERFORMANCE
1. KARYAWAN/PEGAWAI TIDAK MERASAKAN ADANYA
FAKTOR YANG MENDUKUNG:
1. KARYAWAN/PEGAWAI MENGHARGAI UANG/HADIAH LEBIH DARI
HUBUNGAN ANTARA KINERJA PRIBADI DENGAN
PENGHARGAAN YANG LAIN BONUS YANG DITERIMA
2. HASIL KERJA HARUS DI UKUR 2. JUMLAH PFP TERLALU KECIL DIBANDINGKAN DENGAN
3. KARYAWAN/PEGAWAI MEMILIKI PELUANG MUTLAK UNTUK GAJI POKOK
MENGONTROL HASIL KERJANYA 3. TUGAS-TUGAS YANG SULIT DIUKUR KINERJANYA
4. KARYAWAN/PEGAWAI MEMILIKI PELUANG MUTLAK UNTUK
MENINGKATKAN HASIL KERJANYA
4. SISTEM PERFORMANCE APPRAISAL YANG KURANG BAIK,
5. KARYAWAN/PEGAWAI YAKIN BAHWA PELUANG UNTUK KURANG KERJASAMA ANTAR ATASAN, BIAS DALAM
MENINGKATKAN HASIL KERJA MEMANG ADA MENILAI, BUDAYA
6. KARYAWAN/PEGAWAI HARUS YAKIN BAHWA PENINGKATAN HASIL 5. HAMBATAN DARI ORGANISASI BURUH/KARYAWAN/
KERJA AKAN DI IKUTI DENGAN PENINGKATAN PENDAPATAN PEGAWAI
7. JUMLAH UANG/HADIAH HARUS CUKUP MENARIK UNTUK MEMBUAT
KARYAWAN/PEGAWAI BERUSAHA MENINGKATKAN HASIL KERJA
6. PFP TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN PENGUKURAN
8. KINERJA YANG DI UKUR HARUS MENDUKUNG TUJUAN STRATEGIK KINERJA ORGANISASI SECARA KESELURUHAN
JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

132
Pendapat Michael Beer
JENIS-JENIS PFP tentang Manajemen Imbalan

Organisasi sudah seharusnya memberikan imbalan kepada para


MERIT PAY PLANS karyawan, karena :
INCENTIVE PLANS
SALES INCENTIVE PLANS • Organisasi membutuhkan individu-individu yang kompeten,
PROFIT SHARING memiliki kesetiaan, dan mampu bekerja dengan kinerja optimal.
GAIN SHARING • Dengan adanya komitmen, tentunya karyawan mengharapkan
STOCK OWNERSHIP bentuk imbalan secara intriksik & ektrinsik sebagai imbal baliknya.
• Individu akan mencari imbalan intrinsik yang mencakup pengakuan
atas kompetensinya, tanggung jawab, hasrat berprestasi, pengaruh
yang berarti, perkembangan personal, dan kontribusi yang
bermakna.
• Selain itu, individu mengharapkan adanya imbalan ekstrinsik dalam
bentuk gaji, promosi, tunjangan, bonus atau insentif
• Setiap karyawan akan memberikan penilaian atas pertukaran/imbal
balik antara karyawan dan organisasi.

133
IMPLIKASI TEORI MOTIVASI
FINANCIAL REWARD
DALAM PROSES IMBALAN
membutuhkan pertimbangan:
Teori motivasi mengisyaratkan dua pesan penting
pada implikasi proses manajemen imbalan, yaitu:

Solusi untuk
meningkatkan motivasi Efektivitas uang sebagai motivator
tidaklah sederhaha Creating the right climate
•Fokus: thd kinerja & kompetensi
•Individual needs & aspirations •Norma: mengelola & memberi reward Alasan-alasan mengapa individu merasa
•Intrinsic & extrinsic motivation •Keyakinan: empowerment
•Expectations
puas dan tidak puas atas imbalan yang
•Equity & fairness—”felt fair” Flexibility diperolehnya
•Attributions
•Self-efficacy Recognising complexity
•Social context Kriteria yang digunakan untuk
Goal setting, feedback, and reinforcement
mengembangkan sistem imbalan yang
Harapan, goal setting, Managing expectations bersifat finansial
umpan balik, & pengukuhan
sbg faktor memotivasi

134
Kebijakan & Strategi Manajemen Imbalan
dalam strategi HRM Manajemen Imbalan
dalam kerangka Manajemen Strategik
Arahan dalam proses Manajemen Imbalan, biasanya ada 4 area, yaitu:
Proses manajemen Imbalan harus memperhatikan
konsep manajemen strategik yang menekankan
• Non-Financial Rewards yang akan memuaskan kebutuhan individu dalam pada hal-hal penting sbb.:
hal tantangan, tanggung jawab, pengaruh dalam pengambilan keputusan,
variasi, kesempatan karir.
• Distinctive competence (ada nilai yang sangat unik
• Employee Benefit yang akan memuaskan kebutuhan individu dalam hal
untuk mencapai tujuan terbaik
rasa aman dalam bekerja, aspek kesejahteraan di luar penggajian.
• Pay Structures, mengkombinasikan antara hasil survey pasar tenaga kerja
• Focus (konsentrasi pada isue strategik)
dan nilai jabatan; mendefinisikan tingkat keadilan dan kompetitif dalam • Sustainable competitive advantage (selalu membuat
penggajian; Relativitas penggajian dan percepatannya. peningkatan posisi organisasi di mata kompetitor, sehingga
• Measurement & Management Performance, pengukuran kinerja individu
perlu menghargai inovasi, kualitas, dan efisiensi)
yang dihubungkan dengan output (kontribusi & pencapaian sasaran serta • Synergi (kombinasi berbagai unsur untuk mewujudkan
standar kinerja) dan input (aplikasi skill dan kompetensi). Proses ini akan kinerja optimal)
mengarahkan proses desain dan operasional dalam penggajian “pay for • Resources allocation (menjamin semua sumber daya
performance. dapat bekerja secara optimal)
Total Remuneration = Basic Pay + Performance Pay + Employee Benefit

135
4 hal penting dalam Proses Penentuan Nilai Jabatan
PENENTUAN IMBALAN
JOB ANALYSIS
• Pay Structure (berkaitan dengan proses penentuan
Nilai Jabatan) JOB DESCRIPTION
penting
• Performance Management (berkaitan dengan JOB SPECIFICATION

aspek competitiveness)
JOB EVALUATION
• Reward Policies (berkaitan dengan kebijakan
perusahaan dengan memperhatikan proses
harmonisasi dan kondisi keuangan perusahaan) JOB VALUE

• Market Rate (berkaitan dengan kondisi


penghargaan di pasar tenaga kerja) TRAINING & JOB CLASIFICATION
CAREER
EDUCATION DEVELOPMENT

RENUMERASI

136
Job evaluation SKILL
ABILITY
KNOWLEDGE SASARAN KINERJA
Definisi Job evaluation
• Seluruh rangkaian kegiatan untuk menentukan NILAI RELATIF masing-
masing jabatan di dalam suatu perusahaan/organisasi DESAIN KERJA
PERILAKU KERJA PEMBERDAYAAN
Fungsi Job evaluation (USAHA)
UMPAN BAIK PEMBIMBINGAN
1. Menentukan hubungan internal antar jabatan
2. Menentukan kebijakan-kebijakan remunerasi KINERJA
3. Menjamin terciptanya internal equity HASIL KINERJA
4. Memberikan dasar yang adil untuk promosi, mutasi, maupun demosi
5. Membantu mengawasi biaya-biaya kompensasi

Pelaksana REWARDS
1. Eksekutif (wasit) KEADILAN
2. Departemen/Division Manager (paling faham pekerjaan/jabatan) THD REWARD
3. HRD/Personalia (teknisi) MOTIVASI
4. Konsultan (teknisi) (PENGUKUHAN)

137
Itikad Baik Dalam Perundingan
HUBUNGAN INDUSTRIAL
 Transparan
 Saling Percaya dan Menghormati
TIPS-TIPS  Jujur dan Terbuka
 Tidak Curang
PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB)
 Tidak Menyesatkan
 Jangan Menolak Berunding tanpa
Alasan yang Logis
 Jangan Meremehkan
Perundingan
 Mogok dan Lockout sebagai
Pilihan Terakhir
 Berbagi Informasi.

138
Yang Dilakukan Sebelum Empat Tahapan Perundingan
Perundingan Bersama Bersama
• Keinginan untuk memasuki tahap perundingan/ 1. Persiapan, mencakup penentuan sasaran dan
prioritas, mengumpulkan informasi, dan menentukan
negosiasi; strategi yang akan digunakan;
• Ada wilayah-wilayah potensial yang dapat 2. Diskusi, menandakan dimulainya proses perundingan
bersama;
dijadikan konsesi; 3. Perundingan (Tawar-Menawar), mencakup ajuan
• Kedua belah pihak mempunyai wewenang untuk proposal atau usulan, penawaran konsesi dan
mengarah pada suatu kesepakatan;
menyesuaikan posisi mereka; 4. Penutup dan Kesepakatan, kedua belah pihak
• Masing-masing pihak telah mempersiapkan secara aktif mencari posisi menang-menang dan
mencapai suatu kesepakatan yang dapat diterima
secara cermat posisi negosiasinya. bersama.

139
Persiapan Perundingan
Kondisi dan Suasana Perundingan
Yang Baik
• Kondisi dan suasana sebelum memulai 1. Penentuan Tim Perunding.
perundingan; 2. Tata Tertib perundingan.
3. Strategi perundingan bersama.
• Kesiapan bahan awal;
4. Kiat-kiat untuk melancarkan perundingan.
• Suasana dan kenyamanan tempat; 5. Teknik komunikasi dalam perundingan
• Dukungan sekretariat. bersama.
6. Masalah-masalah yang dihadapi dalam
perundingan bersama.
7. Win-win solution.

140
Penentuan Tim Perunding Tata Tertib Perundingan
• Tujuan pembuatan Tatib;
• Pengusaha dan SP/SB menunjuk Tim • Susunan Tim Perunding;
Perunding sesuai kebutuhan masing • Ketua Tim Perunding dan Juru Bicara;
masing paling banyak 9 (sembilan) orang • Lamanya masa perundingan;
• Materi perundingan;
dengan kuasa penuh; • Tempat perundingan;
• SP/SB yang tidak terwakili dapat • Tata-cara perundingan;
menyampaikan aspirasinya secara tertulis • Cara penyelesaian apabila terjadi kebuntuan
perundingan;
kepada Tim Perunding sebelum dimulai • Sahnya perundingan;
perundingan. • Biaya perundingan.

141
Strategi Kiat-Kiat Untuk Melancarkan
Perundingan Bersama Perundingan
1. Bicara fakta; Delapan strategi menarik perhatian komunikan :
2. Melakukan kontrol diri; 1. Merumuskan sasaran komunikasi dan antisipasi
3. Katakan kebenaran; prospek;
4. Meminta lebih dari yang diharapkan; 2. Mengenali komunikan;
5. Usahakan penawaran akhir berhasil; 3. Mengenali diri sebagai komunikator;
6. Bersikap tegas untuk persoalan khusus; 4. Menempatkan komunikasi dalam konteks
7. Tanyakan bukti; pembicaraan;
8. Waktu bertindak secara hati-hati; 5. Menumbuhkan keyakinan komunikan;
9. Mengambil keuntungan dari waktu istirahat. 6. Menyenangkan komunikan;
7. Memilih tempat dan waktu yang tepat;
8. Mengantisipasi komunikan.

142
Kiat-Kiat Untuk Melancarkan Jangan Mengadakan Perundingan
Perundingan Bersama Jika :
Delapan Strategi Mengatasi Perbedaan Pendapat : • Anda tidak memiliki kekuatan berunding;
1. Menahan diri dan emosi; • Anda tidak memiliki sesuatu untuk
2. Mendengarkan komunikan; dirundingkan;
3. Memberi rasa empati;
4. Berbicara secara lembut;
• Sasaran yang lebih luas dapat menjadi
5. Membahas masalah bukan pribadi; praduga yang salah;
6. Membahas masa depan bukan mempermasalahkan • Anda tidak mempersiapkan dengan baik;
masa lalu;
7. Memilah bagian yang disepakati;
• Anda tidak mengetahui secara tepat apa
8. Selalu membuka pintu untuk berdialog.
yang anda inginkan.

143
Teknik Komunikasi Dalam Prinsip Negosiasi Dalam
Perundingan Bersama Perundingan Bersama
1. Mengefektifkan komunikasi; 1. Memisahkan masalah bisnis dari soal
2. Memahami prinsip negosiasi. pribadi;
3. Menarik perhatian komunikan/mitra 2. Negosiasi kepentingan, bukan posisi;
berunding. 3. Kesepakatan untuk keuntungan
4. Mengatasi perbedaan pendapat. bersama;
5. Mencari win-win solution. 4. Menggunakan standar;
5. Menghitung untung rugi.

144
Masalah-Masalah Dalam Proses Sikap Pengusaha
Perundingan Bersama
• Masih terdapat Pengusaha/ Manajemen yang
 Kondisi dan sikap Pengusaha; apriori atau mencurigai SP/SB.
• Terdapat Pengusaha/ Manajemen kurang
 Kondisi dan sikap SP/SB; memberi perhatian pada masalah
ketenagakerjaan dan menyerahkan kepada
 Fasilitasi pemerintah; Divisi/Direktorat Personalia/HRD.
 Pengaruh lingkungan; • Manajemen yang juga pemilik modal/owner
(bukan manajemen profesional), cenderung
 Kondisi dan suasana perundingan. untuk memupuk keuntungan, sehingga selalu
enggan untuk perbaikan kesejahteraan pekerja.

145
Kecenderungan
Kondisi SP/SB
Perunding Pengusaha
• Kurang memahami persepsi pekerja. • Pekerja/Karyawan tingkat atas dan atau yang
• Kurang memperhatikan kondisi pekerja. mendapatkan remunerasi diatas rata-rata pada
• Tidak sabar mendengar. umumnya enggan masuk SP/SB;
• Tertutup/tidak transparan. • Banyak pekerja/karyawan yang merasa tidak
mempunyai cukup waktu masuk SP/SB;
• Sikap defensif/membela diri.
• Banyak pekerja yang enggan masuk SP/SB
• Cepat tersinggung. karena :
• Sukar mengendalikan emosi.  takut dimusuhi manajemen.
• Arogansi kekuasaan.  dibayangi pengalaman masa lampau.

146
Ciri-Ciri Perunding SP/SB Fasilitasi Pemerintah
• Pendidikan pada umumnya rendah;
• Keterbatasan tenaga dan kemampuan
• Persepsi dan wawasan sempit;
memberi penjelasan;
• Kemampuan dan diplomasi berunding
terbatas; • Keterbatasan buku-buku pedoman dan
• Pemimpin populer dan pemimpin berkualitas; petunjuk;
• Tuntutan jangka pendek; • Kecenderungan menjadi beban
• Sikap curiga atau apriori terhadap pengusaha.
pengusaha;
• Perasaan inferior dan over kompensasi.

147
Waspadai TARGET:
Pengaruh Lingkungan WIN-WIN SOLUTION
1. Prinsip Golden Rule;
• Intervensi aparat keamanan; 2. Memperluas alternatif pilihan;
• Intervensi LSM berbajukan 3. Menguraikan manfaat untuk kedua belah
pihak;
membela buruh; 4. Memilah bagian yang disepakati;
• Intervensi SP/SB luar negeri; 5. Tetap membuka pintu dialog :
“Tidak ada perundingan yang gagal, akan
• Intervensi politik. tetapi keputusan yang Tertunda”.

148
Tekad Wahyono, S Psi, M Si, C Ht
081392702450
wahyono55184@gmail.com

149

Anda mungkin juga menyukai