Makalah Medisinal
Makalah Medisinal
Kimia Medisinal
KELOMPOK V
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah
biologis obat?
1.3.Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
disebut pra-obat, yang pada in vitro tidak menimbulkan aktivitas biologis. Pra-
obat bersifat labil, di dalam tubuh (in vivo) mengalami perubahan, melalui proses
3
H2N NH2 H2N
HO As As OH HO As O
Arsfenamin Oksofenarsin
sebagai pengganti klorahidrat, karena kloralhidrat mempunyai rasa tidak enak dan
HO OH
Cl Cl
O Cl
Cl Cl Cl
Cl
Cl OH
Cl chloral trichloroethanol
chloral hydrate
mikroorganisme tetapi pada in vivo aktif. Penemuan bahwa Prontozil adalah pra-
obat dan bentuk yang aktif adalah metabolit ulfadiazine, memacu penelitian
lebih lanjut untuk mendapatkan turunan 4ulfadiazin yang lebih unggul, dengan
4
NH2
H2N N N SO2NH2
Protonsil Rubrum
reduksi : bioaktivasi
NH2
H2N SO2NH2
+
H2N NH2
1,2,4-triaminobenzen Sulfanilamid
diubah oleh enzim tubuh menjadi bentuk metabolit yang aktif terhadap parasit
H3CO O
N N
H H
HN C CH2CH2CH2NH(C2H5)2 HN C CH2CH2CH2NH(C2H5)2
CH3 CH3
5
Paludrin (klorguanil=proguanil) dimetabolisis membentuk cincin tertutup
yang aktif yaitu turunan dihidrotriazin (sikloguanil). Ada hubungan struktur yang
jelas antara metabolit aktif sikloguanil dan obat antimalaria pirimetamin dan
pamoat dan diberikan secara injeksi intramuskular dosis tunggal dalam bentuk
kelarutan dalam lemak yang tinggi dan dilepaskan secara perlahan-lahan dari
Cl
CH3
HN C NH C NHCH(CH3)2 N N N N
NH NH
NH2 NH2
Paludrin Sikloguanil Pirimetamin
metabolit aktif fensuksimid yang mempunyai aktivitas 700 kali lebih besar
6
O O
CH3
N NH
H3C H3C
O O
Metsuksimid Fensuksimid
CH3
N NH NH
C2H5 C2H5 C2H5
N N N
O H O O H O O H O
Asetosal adalah pra-obat dari asam salisilat, yang menimbulkan efek iritasi
COOH O HO
O C CH3 HO
+ HO
O O
salicylic acid acetic acid
Asetosal
7
urikosurik untuk pengobatan penyakit pirai, dan yang aktif adalah bentuk
O
H CH2CH3 : Fenilbutazon
R1
N
OH CH2CH3 : Oksifenbutazon
CH2CH2R2
H CH CH3 : Bentuk hidroksilasi
N
O OH
O
H S : Sulfinpirazon
dibanding asetaminofen.
8
O O O O
H C HO C C C
N CH3 N CH3 N CH3 HN CH3
SG
OH O O OH
H
Asetaminofen N-Asetilimidokuinon Konjugat Glutation
N-Hidorksiasetaminofen
kerusakan hati karena pada jalur biotransformasi normal yang akan membentuk
glutation.
Obat
Sifat fisika dan biologis obat yang tidak diinginkan, seperti baudan rasa
yang tidak enak, efek iritasi pada saluran cerna, dan absorbs dalam usus yang
molekul senyawa induk, dengan cara membentuk pra-obat yang tidak aktif.
Setelah diabsorbsi, pra-obat mengalami hidrolisis atau reduksi di hati oleh enzim-
9
mampu menghidrolisis ester atau ikatan peptida pra-obat, menghasilkan senyawa
aktif.
enzim aktif, yang dapat memecah protein dan polipeptida melalui proses hidrolisis
ikatan peptida. Ikatan peptida dari sisi karboksil dari triptofan, tirosin, dan
yang berdekatan dengan residu hidrofob, seperti pada leusin dan metionin, atau
pada ikatan peptida lain yang ada dalam struktur peptida. Ester dan turunan amida
dari triptofan, tirosin, dan fenilalanin juga merupakan substrat yang baik dari
yang mempunyai gugus penarik electron kuat, dengan mudah dihidrolisis oleh α-
kimotripsin.
amida dari L-asam amino dasar, seperti arginin dan lisin, sedang enzim elastase
meninjukkan kekhasan yang tinggi terhadap turunan asam amino yang tidak
bermuatan dan asam amino rantai samping non aromatik, seperti glisin, alanin,
dana otak, dengan cepat menghidrolisis ester-ester, dan dengan tingkat kecepatan
10
Enzim lipase pankreas yang terdapat dalam saluran cerna dapat
tubuh .Obat sebagai subyek akan diubah menjadi produk biologis yang tidak aktif.
melakukan manipulasi kimia yang lebih baikk agar dapat menghasilkan obat yang
secara terapetik aktif dan mempunyai penampilan yang lebih baik dibanding
senyawa induk.
meningkatkan masa kerja senyawa induk, dengan cara modifikasi senyawa induk
menjaga agar kadar obat tetap berada di atas nilai ambang yang bertanggung
Pendekatan yang lebih rasional pada pengembangan obat ini hanya utnuk
obat-obat yang telah ada atau pada tipe dasar obat dengan aktivitas yang telah
dalam saluran cerna, menghilangkan sifat fisik, seperti bau dan rasa yang tidak
menyenangkan, untuk pengaturan obat pada tempat yang spesifik dalam tubuh,
untuk memperpanjang masa kerja obat dan untuk meningkatkan kestabilan obat.
11
Padapemberian secara oral, banyak turunan penisilin yang tidak diabsorpsi
secara baik pada saluran cerna.Oleh karena itu, digunakan bentuk ester-ester
lebih baik pada saluran cerna, ditubuh ester akan terhidrolisis melepaskan
mempunyai sifat lipofil yang rendah, pada pemberian secara oral hanya 30-40%
yang diabsorpsi oleh saluran cerna. Bentuk pra-obat di atas segera terhidrolisis
H : Ampisilin
: Talampisilin
formaldehid. Bekampislin dengan cara serupa akan dipecah menjadi ampisilin dan
12
Bentuk ester sederhana penisilin, misal ester metil, lebih stabil secara in
pengaruh halangan ruang dari inti penisilin, dengan melepaskan fragmen alkohol.
Obat yang mempunyai kepolaran tinggi tidak dapat melewati sawar darah-
otak.Penetrasi yang baik dari antagonis gas saraf pralidoksim ke sistem saraf pusat
garam pirinidium, yang bersifat lebih non polar.Bentuk ini dapat melewati sawar
darah-otak, mencapai tempat spesifik di otak dan dengan cepat dioksidasi menjadi
bentuk aktifnya.
H2C
N CH NOH N CH NOH
CH3 CH3
herpes simpleks dan herpes zoster. Secara oral obsorpsi dalam salran cerna relatif
13
rendah, yaitu lebih kirang 20% pada dosis 200 mg dan sedikit meningkat pada
oral 6-deoksiasiklovir diabsorpsi lebih baik dan memberikan kadar plasma lebih
tinggi dibanding asiklovir. Pada in vivo senyawa diubah menjadi asiklovir aktif
N N
N HN
Xantin Oksidase
H2N N N H2N N N
CH2OCH2CH2OH CH2OCH2CH2OH
BW A515U Asiklovir
enalapril, yang secara oral diabsorpsi lebih baik. Pra-obat enalapril pada in vivo
O COO R
N C CH NH CH CH2 CH2
CH3
COOH
Asam Enalaprilat (R=H)
Enalapril (R= CH2CH3)
14
Adrenalin digunakan untuk pengobatan glaukoma karena dapat
mempunyai efek terapetik lebih baik dibanding adrenalin.Dipivefrin 100 kali lebih
aktif dibanding adrenalin karena transpor ke kornea lebih efisien, diikuti oleh
adrenalin (1,0%), sudah memberikan efek yang diinginkan, dan dapat mengurangi
efek samping yang ditimbulkan oleh adrinalin, seperti efek terhadap jantung.
R O
R O CH CH2CH2NHCH3
OH
Adrenalin (R = H)
Dipivefrin [R = COC(CH3)3]
Pilokarpin adalah obat mata yang mempunyai efek miotik, dengan masa
rantai samping yang bersifat lipofil. Pada kadar sepersepuluh dari pilokarpin,
dapat memberikan efek miotik dengan masa kerja yang lebih panjang dibanding
formaldehid.
15
N R
H3CH2C CH2
N
CH3
O O
Pilokarpin (R = H)
Heksadekanoilmetilpilokarpin (R = CH2 OCOC13H31)
Diinginkan
Formaldehid adalah gas tak berwarna yang mudah terbakar, berbau tidak
langsung melalui oral karena menimbulkan efek samping dan toksisitas cukup
amonia, dapat menghilangkan sifat fisik yang tidak diinginkan di atas, dan sangat
berguna untuk antiseptik saluran seni. Pada pH urin yang bersifat asam, atenamin
H2C
Metenamin Formaldehid
16
Antibiotik kloramfenikol, sekarang jarang digunakan secara oral, kecuali
aktifnya, yaitu ester palmitat atau sinamat yang tidak berasa. Obat aktif akan
dilepaskan dari bentuk esternya melalui proses hidrolisis oleh enzim esterase yang
H : Kloramfenikol
OH O O
CH2O R O
C CH CH : Ester sinamat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu membuat senyawa menjadi lebih hidrofilik,
17
Penggabungan gugus-gugus hidrofilik kuat pada sulfonamida, dapat
menncegah absorpsi obat pada saluran cerna sehingga pra-obat tetap tinggal di
saluran usus dan efektif untuk pengobtan infeksi usus. Contoh: sulfaguadinin,
NH N
Sulfaguanidin
R
C CH2CH2COOH : Suksinilsulfatiazol
: Ptalilsulfatiazol
C COOH
kortison, dengan tujuan agar pra obat dapat melepaskan senyawa induk aktif
R OH2C H : Kortison
O
C
CH3
O OH OH
CH3 CH2
O OH
HO : Pra-obat
O
HO
18
Glikosida obat bersifat meruah dan pada umumnya lebih bersifat hidrofil
saluran cerna.Di usus besar pra obat dihidrolisis oleh enzim glikosidase bakteri,
menggunakan pra-obat non toksi, yang dapat melepas obat aktif dalam sel kanker.
Cara lain adalah meningkatkan aktivitas enzim dalam sel, seperti meningkatkan
dan sebagai penekan kekebalan sesudah transplantasi organ. Pra obat tersebut
tidak mempunyai sifat mengalkilasi karna adanya sifat penarik elektron dari gugus
fosono yang berdekatan akan menurunkan sifat nukleofil atom nitrogen dari β-
pengalkilasi aktif dan normustin. Akrolein yang dihasilkan pada waktu cincin
mengalami adisi pada atom C-β menghasilkan produk yang tidak toksik.
membentuk akrolein pada waktu cincin terbuka.Pembentukan pra obat dan bentuk
19
O
N(CH2CH2Cl)2 O
N(CH2CH2Cl)2
P
metabolisme P
NH O
NH O
Siklofosfamid
HO
O O
N(CH2CH2Cl)2 N(CH2CH2Cl)2
P P
O O
CH NH2 C NH2
H O HO O
O
CH2CH2Cl N(CH2CH2Cl)2
P
HN
NH O
CH2CH2Cl
dihidro, dapat meningkatkan absorpsi pada obat pada sistem saraf pusat. Hal ini
obat-obat yang tidak mampu menembus sawar darah-otak atau obat-obat yang
20
O
O
NHCH2CH2
NHCH2CH2
N
N
CH3
CH3
Asam nikotinat + Feniletilamin Turunan 1,4-dihidro
yang secara langsung didistribusikan pada jaringan otak dan kemudian dioksidasi
menjadi bentuk pra-obat kembali. Pra-obat garam amonium kuartener oleh kerja
aktif.
menguntungkan ini hanya terbatas pada efek hidrokortison dikulit, oleh karna bila
obat secara terus-menerus pada kulit berasal dari pra-obat yang terakumulasi, oleh
disulfida oleh gugus tiol obat dan gugus tiol kulit, yang kemudian pecah secara
lambat menghasilkan hidrokortison aktif. Reaksi diatas dapat dilihat pada gambar.
pembelahan sel kanker dan lambatnyasiklus jaringan sel normal, seperti yang
telah dibuktikan pada pengobatan leukimia dan tumor padat yang tumbuh cepat.
21
berbeda.
HOH2C
O
C
CH3
HO OH CH3
CH3
CH3
H2O
N HN
N
C2H5OOC
SH
S C2H5OOC S S
C2H5OOC
Spirotiazolidin Senyawa antara
Bentuk disulfida
HOH2C
O
C
CH3
HO OH
CH3
O
Hidrokortison
Pengiriman darah pada tumor padat tidak teratur karna pada bagian dalam
secara rasional sasaran obat pada daerah hipoksikk tumor padat yang relatif sulit
nitro, akan direduksi pada jaringan hipoksik menghasilkan senyawa antara, yang
selektif pada sel hipoksik. Disini terjadi reduksi gugus nitro menjadi
22
NO2
NO2
N N CH2 CHCH2OCH3
OH
N(CH2CH2Cl)2
nitrogen mustar aromatik yang mekanisme kerjanya dapat diramalkan dan tahap
pengaktifan terjadi oleh reduksi substituen nitro pada cincin aril, sehingga
Kerapatan elektron yang tinggi dari aton N pada rantai samping nitrogen
gugus nitro dalam lingkungan hipoksik akan menghilangkan efek penarik elektron
Apakah reduksi menghasilkan gugus hidroksilamin atau gugus amin belum dapat
dipastikan, tetapi telah diteliti bahwa gugus amin dan hidroksilamin mempunyai
23
Penurunan kadar LDL serum kemungkinan karena pencegahan produksi LDL dari
pra-LDL dengan cara yang sama seperti pada enzim kolineterase. Disini
stabil.
tidak toksik. Hal tersebut dapat dicapai dengan menggunakan konsep “obat lunak”
yaitu membuat turunan yang aktif secara biologis, dan sesudah menimbulkan efek
terapetik dirancang untuk pecah pada tubuh , melalui proses metabolisme yang
dapat dikontrol dan diramalkan , menjadi senyawa non toksik yang secara biologis
tidak aktif. Hal ini berarti bahwa efek senyawa induk obat dibatasi oleh turunan
“obat lunak” hanya dalam tempat yang spesifik dalam tubuh.“obat lunak”
terhadap tikus, “obat lunak” dapat menurunkan total kolestrol dan kadar LDL
sampai sekitar 40%. Ditunjukkan pula bahwa injeksi “obat lunak” piridostigmin
k-1. Keberhasilan disini adalah dapat memisahkan efek terapetik yang diperlukan
dari efek toksis, oleh karna cepatnya hidrolisis enzimatik “obat lunak” secara in
24
O
O
O C N(CH3)2
O C N(CH3)2
N
N
R
Hasil hidrolisis
Piridostigmin ( R = CH3 )
O
garam ester disodiom fosfat (RO-PO=3.2 Na+) atau sodium hemisuksinat (RO-
steroid aktif, sedang dihidrolisi enzim esterase pada garam hemisuksinat kurang
efisien, karna ada pusat anionik (COO-) yang berdekatan dengan ikatan
ester.Deksametason bila diinjeksikan dalam bentuk garam fosfat yang mudah larut
dalam air, di tubuh akan terhidrolisis secara cepat melepaskan steroid aktif
25
O O
O O O
CH2O P P
C O O
CH3
HO OH O O
N
CH3 CH3
N
F
O
O
Garam fosfat deksametason Garam fosfat oksifenbutazon
Ester fosfat oksifenbutazon mudah larut dalam air, bila diberikan secara
oral atau intramuskular, di tubuh akan terhidrolisis dengan cepat dan memberikan
kadar oksifenbutazon dalam darah yang lebih tinggi dibanding senyawa induk
mudah larut dalam air. Reaksi fenitonin dengan formaldehid yang berlebih akan
memberikan turunan yang mudah larut dalam air. Di dalam tubuh, senyawa antara
dipecah dengan cepat oleh enzim fosfatase, melepaskan fenitonin aktif (waktu
26
R
O
H : Fenitoin
N R
molekul obat akan memberikan masa kerja yang lebih singkat dibandingkan
dengan efek terapetik yang lebih singkat dibanding senyawa induk, untuk
pengobatan kronik pada umumnya lebih disukai obat-obat dengan masa kerja
pembedahan.
pembedahan, agar diperoleh efek relaksasi otot yang lebih besar. Bila operasi
hanya memerlukan waktu yang pendek, senyawa depolarisasi dengan masa kerja
menyenangkan, setelah pasien sadar. Dalam keadaan ini lebih baik digunakan
relaksan otot yang mempunyai masa kerja singkat, seperti suksametonium klorida.
27
O
O
Dekametonium Suksametonium
Suatu senyawa induk dapat diubah menjadi obat dengan masa kerja yang
lebih panjang melalui beberapa cara. Gugus gugus pada senyawa induk yang
mudah dimetabolisis (gugus vulnerabel), akan memberikan masa kerja yang lebih
panjang bila
Gugus gugus vulnerabel pada senyawa induk obat dapat diberikan efek
halangan ruang terhadap proses metabolik, dengan cara memasukkan gugus alkil
di sekitarnya. Keberhasilan metode ini terlihat pada kenaikan waktu paro biologis
dari seri alkohol, (CH3)3COH > (CH3)2CHOH > CH3CH2OH, di mana gugus
alkohol yang vulnerabel terletak pada atom karbon yang tersubstitusi oleh gugus-
gugus metil.
28
Prostaglandin, PGF2a, dimetabolisis dengan cara oksidasi gugus hidroksil
C-15 menjadi keton yang tidak aktif. Analog C-16-dimetil mempunyai waktu
disekitarnya.
HO
HO
COOH
COOH
H 3C CH3
15 16
HO
HO
OH
OH
PGF2a Analog C16-dimetil PGF2a
aritmia jantung, dan diberikan secara injeksi. Secara oral tidak efektif karena
sesudah diabsorpsi melalui dinding usus, obat dibawa ke hati dan dimetabolisis
segera dihidrolisis dengan cepat oleh enzim amidase mikrosom menjadi metabolit
karena dimetabolisis secara lambat di hati. Adanya gugus amin primer dan
29
R
CH3
-CH2N(CH2CH3)2 : Lidokain
O
-CH2NHCH2CH3 : Metabolit
NH C R
-CH-NH2 : Tokainid
CH3 CH3
amida yang lebih stabil dari asetilkolin mempunyai efek kolinergik sangat rendah.
Meskipun demikian, penggantian gugus yang vulnerabel dengan gugus yang lebih
tetapi tidak dapat digunakan secara langsung sebagai obat karena masa kerja
singkat. Penggantian gugus hidroksil yang vulnerabel dengan gugus ester atau
karbamat akan memperpanjang masa kerja obat, seperti pada mefenesin suksinat
R
CH3
H : Mefenesin
mempunyai masa kerja panjang, bila diberikan secara injeksi intramuskular. Tidak
hanya frekuensi pemberian saja yang berkurang, tetapi masalah yang berhubungan
30
dengan keluhan pasien yang kadang-kadang timbul akibat efek samping obat juga
diberikan sebagai ester dekanoat dalam pembawa lemak, akan dilepaskan dari
depo secara perlahan-lahan. Setelah menembus sawar darah otak, ester dihidrolisis
menjadi senyawa induk aktif. Kadar darah maksimum diamati antara 11 sampai
S CF3
CHCH2CH2 N N CH2CH2 O
Flupentiksol ( R = H )
perdarahan, tetapi efek tersebut hanya berlangsung sebentar dan tidak dapat
cukup besar.
vasopresin. Sesudah pemberian secara injeksi, residu glisil akan dipecah oleh
kerja enzim melepaskan obat aktif. Tingkat pelepasan yang terus menerus dengan
31
kadar yang rendah dari vasopresin, cukup menghasilkan efek vasokonstriksi yang
usus dan menyembuhkan penyakit Crohn. Mezalazin tidak dapat diberikan secara
oral karena tidak stabil dalam asam lambung dan tidak dapat mencapai tempat
kerjanya yaitu pada usus halus atau usus besar karena diabsorpsi pada usus kecil.
ikatan kovalen. Sulfasalazin akan dipecah oleh bakteri dalam usus besar, dan
yang diakibatkan oleh kombinasi senyawa ini. Baru-baru ini, mesalazin telah
diberikan secara oral dalam bentuk sediaan tablet yang disalut dengan resin basa
akrilik yang akan pecah pada pH 7. Tablet salut tersebut akan pecah di ujung usus
tablet salut enterik atau diberikan secara oral sebagai ester yang lebih stabil,
dalam bentuk suspensi akan diabsorpsi secara cepat oleh saluran cerna dan
kemudian dipecah oleh enzim esterase tubuh menjadi eritromisin aktif. Ester
32
propionil dan etilsuksinat memberikan kadar darah yang lebih tinggi sesudah
BAB III
1.1 Kesimpulan
2. Modifikasi pada obat dilakukan untuk memberikan sifat yang baru atau
1.2 Saran
pembuatan makalah.
33
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/ashfar.kurnia11/material/1_pengantar_kimia
_medisinal.pdf
http://repository.unair.ac.id/40087/1/gdlhub-gdl-grey-2016-purwantodj-42883-
pg.14-14-p.pdf
https://moko31.wordpress.com/2009/06/20/penelitian-dan-pengembangan-obat/
Press: Surabaya.
34