Chapter 12
Chapter 12
Income Definitions
Menurut Committee on Terminology, Income dan profit menunjukan jumlah yang
dihasilkan dari pengurangan dari revenue, atau dari operating revenue, cost of good
sold, biaya lain, dan rugi lain. Ini laporan laba rugi, kalau begitu ini adalah pendekatan
revenue-expense.
Menurut APB Statement No.4, Net income (net loss), adalah kelebihan atau kekurangan
dari revenue diatas biaya untuk satu periode akuntansi. Sama, revenue dibandingkan
dengan expense. Itu juga ada di laba rugi, berarti pakai pendekatan revenue-expense.
Menurut SFAC No.6, Comprehensive income adalah perubahan ekuitas (net asset) suatu
entitas selama periode akuntansi tertentu dan kejadian keadaan tertentu yang bukan dari
sumber pemilik. Nonowner sources berarti sumber bukan pemilik. Kalau pemilik nyetor
tidak boleh masuk ke income.
Revenues and Gains
Kalau dari kegiatan utama dan rutin itu namanya revenue, atau namanya expense. Kalau dari
kegiatan yang tidak utama dan tidak rutin itu namanya gain atau loss.
Ada revenue dari main product, ada revenue dari by product. Dipisahkan ada revenue utama,
ada revenue sampingan. Kenapa sampingan Karena jumlahnya kecil dan tujuan utama
perusahaan bukan itu. Tapi karena rutin maka tetap disebut revenue, bukan gain. Gain itu
accidental. kalo manufacturing company punya mesin yang sudah tua mau diganti mesin baru,
kita jual, nilai bukunya kita bandingkan dengan harga jual, kita akan mendapatkan gain atau
loss. Investasi juga sama, kita punya uang lebih lalu kita beli saham punya perusahaan lain, nanti
kalo butuh uang sahamnya dijual. Kalau jualnya laba namanya gain, bukan revenue
karena accidental dan bukan usaha pokok. Expense dan loss sebaliknya.
Revenue Recognition
Empat titik alternatif waktu untuk pengakuan pendapatan didiskusikan dalam literatur akuntansi
dan digunakan dalam praktek akuntansi:
1. Selama produksi
2. Saat selesainya produksi
3. Saat penjualan
4. Ketika kas diterima
Pendapatan diakui saat selesainya produksi untuk kegiatan pertanian tertentu dan pertambangan
tertentu. Tidak semua pertanian dan pertambangan. Kita boleh mengakui revenue no.2 pada
waktu produksinya selesai untuk industri pertanian tertentu dan pertambangan tertentu. Ada
syaratnya, yaitu :
1. Produksi bisa dijual, pasarnya pasti
2. Harganya pasti, yaitu harga yang berlaku di pasar itu
3. Tidak ada biaya pemasaran yang besar
Kalau syarat tersebut dipenuhi, kita boleh mengakui revenue pada saat produksinya selesai.
Produksi pertanian selesai itu pada saat panen, berarti kita boleh mengakui revenue pada saat
panen. Contoh, pertanian gandum di Amerika, tambang emas menjual logam mulia.
Yang umum di revenue itu yang ketika, critical eventnya adalah penjualan. Sebagian besar
perusahaan itu critical eventnya menjual. Akibatnya sebagian besar perusahaan mengakui
revenuenya pada waktu terjadi penjualan.
Yang keempat kalo uangnya sudah diterima, biasanya untuk installment salesyaitu penjualan
cicilan, dibayar angsurannya untuk jangka waktu yang panjang. Akibatnya kepastian dilunasinya
itu menjadi menurun, tidak sepasti kalau jangka pendek. Oleh karena itu, untuk penjualan
angsuran jangka panjang pengakuan pendapatannya pada waktu kas diterima. Ini bisa diulas
dengan menggunakan critical event.
Mengenai realisasi, ada critical event, ada realisasi. Kalau yang diartikan realisasi itu adalah
terjadi perubahan suatu aset menjadi aset lain yang lebih liquid seperti laba. Jadi kalo kita
menjual barang, persediaan kita diubah menjadi piutang atau berubah menjadi kas. Berarti dari
persediaan menjadi piutang atau kas itu lebih liquid. Itulah yang kita akui sudah terjadi realisasi.
Itu saat pengakuan pendapatan itu saat terjadinya realisasi, asetnya berubah menjadi aset lain
yang lebih lancar. Ada istilah realized, ada istilah realization. Prinsip realisasinya itu realization,
sudah direalisasi itu namanya realized. Kalo bisa direalisasi itu namanya realizable.
Expenses and Losses
Inti dari revenue-expense itu adalah matching. Kita harus mempertemukan revenue dengan
expense dalam rangka menghitung laba atau rugi. Kita akan membagi expensenya menjadi 3,
yaitu :
1. Biaya-biaya yang dapat dihubungkan secara langsung dengan revenue.
Biaya yang memenuhi syarat ini dipertemukan dengan revenue pada saat revenue diakui.
2. Biaya yang dihubungkan ke periode atas dasar lain selain dari hubungan langsung dengan
revenue.
3. Cost yang tidak dapat dihubungkan dengan salah satu periode untuk alasan praktis.
3. Discontinued operation
Kalo kita punya satu bagian usaha, bagian usaha itu kita anggap sudah tidak menguntungkan,
kita mau menjual.
Earnings Per Share
Laba per saham adalah laba yang dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Masalahnya timbul
dulu di Amerika itu ada standar akuntansi yang minta kalo perusahaan itu modalnya complex
(rumit) itu ngitungnya dua, yaitu Primary earnings per share dan Fully diluted earnings per share.
Terus direvisi pakai SFAS No. 128, primary EPS dibuang, syarat 3% selisih juga dibuang, kita
cuma menghitung satu yaitu fully diluted EPS. EPS terdilusi karena kita mengkonversikan
obligasi menjadi saham. Jadi EPS nya turun, terdilusi.
Earnings Management
Earnings management dikatakan menggunakan teori keagenan, ada konflik kepentingan
antara agent (manajemen) dengan principal (pemilik). Sehingga timbullah kemungkinan
adanya earnings management.
1. Management compensation
Kalau kita sebagai manajemen diberi tau akan diberi bonus oleh pemilik, tergantung dari laba
akuntansi yang dihasilkan maka manajemen akan berusaha laba akuntansinya tinggi.
Meninggikan labanya bisa dengan kerja keras (positif) atau bisa gak kerja keras. Accrualsnya
diubah-diubah namanya discretionary accruals. Labanya naik, diberi bonus, tapi sebetulnya
pemiliknya rugi karena kinerja perusahaan tidak membaik sebetulnya. Itulah yang disebut
dengan earnings management. Adanya intervensi untuk kepentingan pribadi dalam proses
pelaporan keuangan. Jadi yang utama adalah kompensasi manajemen, melalui bonus tadi.
2. Income smoothing
Laba itu kalo naik turun setiap tahunnya, tahun ini dapat bonus, tahun depan tidak ada bonus.
Dari lima tahun mungkin tiga kali dapat bonus dan dua kali tidak dapat bonus, atau sebaliknya.
Lalu labanya diperhalus, tiap tahun labanya naik, tiap tahun dapat bonus, total dari perubahan
kenaikan dan penurunan yang diperhalus itu totalnya kurang lebih sama, di smoothing.
Kalau pasarnya itu ”tidak efisien” pas anomali berarti smoothing ini juga direspon oleh pasar.
Laba naik, harga saham naik. Manajemen dapat bonus, pemegang saham gembira karena harga
sahamnya naik. Jadi dalam kondisi pasarnya tidak efisien, smoothing ini bisa disukai oleh kedua
belah pihak. Tapi kalau pasanya efisien, smoothingnya tidak direspon. Responnya ya sesuai
dengan apa adanya.
Cara melakukan smoothing :
1. Timing of transaction. Penjualan desember dijadikan penjualan januari, atau dibalik
januari dijadikan desember.
2. Choice of allocation methods/procedures. Alokasi biayanya diubah-ubah.
3. Classificatory smoothing antara operating dan nonoperating income.Biaya yang
nonoperating dijadikan operating, atau biaya operating dijadikan nonoperating.
Earnings management merupakan praktik yang umum berlaku di seluruh dunia.