FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
REFERAT:
DRAWING THERAPY PADA ANAK
Disusun Oleh:
Nursafa Soleman
C111 13 367
Pembimbing:
dr. Lusiana Indah Winata
Supervisor:
dr. Rinvil Renaldi, M.Kes, Sp.KJ A&R
dr. Lusiana Indah Winata dr. Rinvil Renaldi, M.Kes, Sp.KJ A&R
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Selain gambar dapat mengukur emosi, hasil gambar anak juga dapat
digunakan untuk mengukur kemampuan sosial, interaksi dengan orang tua,
ada tidaknya masalah perilaku, deteksi hambatan mental dan perkembangan
kognitif. Kemampuan menggambar anak sangat ditentukan oleh usia dan
pengalaman anak, anak mencoba untuk berbicara tentang apa yang mereka
gambar.5,6` `
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Menurut teori Piaget, pada usia 2-4 tahun (tahap scribbling) anak-
anak memulai fungsi simbolisasi. Bahasa dan simbol lain berperan penting
dalam komunikasi. Pada usia 4-7 tahun merupakan tahap pre-operasional
dimana anak-anak melihat dunia secara subyektif, imajinatif, fantasi, rasa
ingin tahu, kreatif, terfokus pada satu hal dan berpikir secara intuitif bukan
secara logika. Pada usia 7-12 tahun anak berada pada tahap operasional
konkrit dimana anak-anak sudah berpikir sesuai logika. Pada usia 12-15
tahun anak berada pada tahap operasional formal, anak melihat sesuatu
secara kritis, mampu membuat hipotesis dan sudah berpikir tentang
ide.10,11
2. Kinetic-Family-Drawing
Teknik ini dikembangkan untuk anak dari keluarga yang
mengalami perceraian. Teknik ini juga dapat digunakan pada anak yang
mengalami perubahan hidup yang signifikan, perpisahan, kehilangan dan
trauma. Pada tingkat kognitif dan emosional, aktivitas menggambar
membantu merubah pola pikir anak terhadap apa yang telah terjadi
sebelumnya dan menerima kenyataan yang telah dan akan terjadi. Sebagai
alat diagnostik, menggambar digunakan untuk menilai persepsi anak
tentang keluarganya, interaksi dalam keluarga, persepsi anak tentang
tempat tinggal sebelum dan setelah perceraian atau perubahan. Tujuan dari
terapi ini adalah membantu anak dalam mengatasi situasi tidak
menyenangkan yang telah terjadi, menghadapi kenyataan, belajar dari
kehilangannya tersebut dan membantu meningkatkan kemampuan coping
anak. 11
Bahan-bahan yang digunakan adalah kertas gambar, pensil, krayon,
spidol dan pensil warna. Untuk anak yang memiliki masalah pengendalian
impuls, digunakan kertas ukuran kecil (8,5 x 11) untuk membatasi
kecemasan and impuls. Untuk anak yang memiliki masalah depresi,
digunakan kertas berukuran besar untuk mengembangkan spontanitas dan
ekspresi. 11
Anak diminta menggambarkan keluarganya sebelum terjadi
perceraian, kehilangan, atau perubahan dan kemudian pada gambar yang
lain anak diminta menggambarkan keluarganya saat ini. Hasil gambar
berupa perubahan anggota keluarga yang digambarkan anak akan
digunakan sebagai informasi diagnostik dan alat untuk menelusuri dan
mencari pemecahan masalah tersebut.11
KESIMPULAN
Gangguan jiwa dapat dialami oleh semua tingkat umur termasuk anak-
anak dan remaja. Terapi dalam psikiatri anak pada umumnya bertujuan untuk
menghilangkan gejala perilaku yang mengganggu/menghambat, dan agar anak
dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Beberapa jenis terapi yang menggunakan hubungan interpersonal sebagai sarana
utamanya adalah: terapi bermain (play therapy), terapi modifikasi perilaku
(behavior modification therapy), terapi kognitif perilaku (cognitive behavior
therapy), terapi kelompok (group therapy), terapi keluarga (family therapy), terapi
edukatif (compensatory education, remedial teaching), terapi lingkungan
(milieu/environmental therapy).
Drawing therapy atau terapi menggambar merupakan proses terapeutik
yang menggunakan media lukis atau gambar sebagai modalitas utama, anak akan
mengekspresikan emosi mereka dengan menggunakan berbagai bentuk gambar
yang muncul. Drawing therapy berperan sebagai sarana diagnostik dan juga
sebagai psikoterapi. Beberapa tes dikembangkan untuk mendeteksi gangguan jiwa
pada anak diantaranya adalah Draw-a-Person Test dan Kinetic-Family-Drawing.
Dengan seni anak bisa mengembangkan mekanisme coping terhadap trauma.
Menggambar atau mewarnai digunakan sebagai suatu permainan yang secara
tidak langsung memberikan kesempatan anak untuk bebas berekspresi. Aktivitas
menggambar membebaskan anak untuk memberitahukan persepsi dan
perasaannya dengan nyaman dan aman serta memfasilitasi anak untuk
mengeksplorasi diri.
DAFTAR PUSTAKA