Anda di halaman 1dari 5

1.

Perkembangan moral menurut Kohlberg


Tahapan perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang
berdasarkan perkembangan penalaran moralnya. Menurut Kohlberg perkembangan moral
dibagi menjadi 6 tahapan. Kemudian oleh kolberk di kelompokan menjadi 3 tingkatan.

1. Orientasi kepatuhan dan hukuman


Tingkat 1 (Pra Konvensional 2. Orientasi minat pribadi

3. Orientasi keserasian interpersonal


Tingkat 2 (Konvensional 4. Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan

Tingkat 3 (Pasca-Konvensional 5. Orientasi kontrak social


6. Prinsip etika universal

Penjelasan :

a. Orientasi kepatuhan dan hukuman : individu-individu memfokuskan diri pada konsekuensi


langsung dari tindakan mereka yang dirasakan sendiri. Artinya individu akan merasakan
kepatuhan karena suatu aturan memiliki hukuman ketika dilanggar. Sebagai contoh anak
tidak akan mencuri karena dia melihat temannya yang sedang mencuri kemudian dihukum
dengan cara dipukul. Maka anak tersebut pasti mematuhi bahwa tidak boleh mencuru
karena takut akan dihukum.
b. Orientasi minat pribadi : pada tahap ini seseorang akan menilai bahwa ia akan
mengerjakan sesuatu bila itu memiliki manfaat bagi dirinya. Sebagai contoh seorang anak
meminta untuk dipijat temannya. Namun temannya mengatakan “aku akan memijatmu tapi
kamu nanti juga harus memijatku”. Seperti itu menurut saya, pada tahap ini seseorang lebih
memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain.
c. Orientasi keserasian interpersonal : Individu mau menerima persetujuan atau
ketidaksetujuan dari orang-orang lain karena hal tersebut merefleksikan persetujuan
masyarakat terhadap peran yang dimilikinya. Sebagai contoh seorang remaja laki laki
sedanmg mengunjungi teman perempuan di rumahnya. Karena mengunjunginya pada
waktu malam orang tua dari perempuan tersebut menasehatinya agar jangan bertamu
ketika waktu malam karena mennyalahi norma kesopanan. Kemudian remaja tersebut
dengan rasa hormat meminta maaf dan tidak mengulangi perbuatan tersebut. Dalam hal ini
remaja tersebut menerima aturan yang telah berlaku dan melakukan keserasian antar
norma social yang harus dipatuhi.
d. Orientasi otoritas pemeliharaan social : Pemeliharaan moral untuk menaati peraturan yang
telah ada sehingga terjadi keseimbangan social. Dalam tahap ini seseorang akan secara
sedar untuk berkontribusi dalam pemeliharaan dan penataan aturan. Sehingga selain
menjaga dirinya sendiri agar tidak melanggar aturan, dia juga mengawasi orang lain agar
peraturan tetap diataati sehingga tercipta pemeliharaan social.
e. Orientasi kontrak social : individu-individu dipandang sebagai memiliki pendapat-pendapat
dan nilai-nilai yang berbeda, dan adalah penting bahwa mereka dihormati dan dihargai
tanpa memihak. Pada tahap ini seseorang akan menunjukan eksistensinya dengan tujuan
akan diberi kehormatan atau penghargaan dari orang lain. Dengan demikian individu akan
berusaha menjadi seseorang yang baik agar dia mendapat nilai nilai yang positif dalam
masyarakat.
f. Prinsip etika universal : Hukum hanya valid bila berdasar pada keadilan, dan komitmen
terhadap keadilan juga menyertakan keharusan untuk tidak mematuhi hukum yang tidak
adil. Dalam tahap ini individu akan memiliki molaritas tindakan yang lebih kritis danmengacu
pada kebenaran. Proses tersebut sangat oenting karena seorang individu sedah bijak dalam
memutuskan mana yang baik dan mana yang tidak baik.

Perkembangan Kognitif Menurut Piaget

Perkembangan kognitif menurut piaget dapat berkembang sesuai dengan usia dan juga proses
belajarnya dalam kaitannya dengan pengetahuan, adaptasi social dan menuju kedewasaan.
Piaget membagi tahap ini menjadi 4 bagian yaitu :

No. Umur Tahap Pengertian Contoh

1. 0—2 Tahap Pertumbuhan 1. Melihat dirinya sendiri sebagai


Tahun Sensorimotor kemampuan anak makhluk yang berbeda dengan
tampak dari kegiatan objek di sekitarnya.
motorik dan 2. Mencari rangsangan melalui sinar
persepsinya yang lampu dan suara.
sederhana. Ciri 3. Suka memperhatikan sesuatu lebih
pokok lama.
perkembangannya 4. Mendefinisikan sesuatu dengan
berdasarkan memanipulasinya.
tindakan, dan 5. Memperhatikan objek sebagai hal
dilakukan langkah yang tetap, lalu ingin merubah
demi langkah tempatnya.

2. 2—7 Preoperasional Anak telah mampu 1. Dapat mengklasifikasikan objek


Tahun menggunakan pada tingkat dasar secara tunggal
bahasa dalam dan mencolok.
mengembangkan 2. Mampu mengumpulkan barang-
konsep nya, barang menurut kriteria, termasuk
walaupun masih kriteria yang benar.
sangat sederhana. 3. Dapat menyusun benda-benda
Maka sering terjadi secara berderet, tetapi tidak dapat
kesalahan dalam menjelaskan perbedaan antara
memahami objek. deretan.
3. 7—12 Tahap Anak sudah mulai Contohnya anak telah dapat menganalisis
Tahun Operasional menggunakan perbedaan antara deretan. Saat satu
Konkret aturan-aturan yang deretan direnggangkan mereka dapat
jelas dan logis, dan berpikir bahwa suatu deretan
ditandai adanya secarakeseluruhan juga akan bertambah
reversible dan panjang.
kekekalan. Anak
telah memiliki
kecakapan berpikir
logis, akan tetapi
hanya dengan
benda-benda yang
bersifat konkret.
4. 12—18 Tahap Anak sudah mampu Contohnya anak bisa memprediksi suatu
Tahun operasional berpikir abstrak dan kejadian jika terdapat fakta fakta yang
dan formal logis dengan diperoleh dari indra. Jika hari ini tidak
sampai menggunakan pola belajar maka besok pasti saya tidak bisa
dewasa berpikir mengerjakan soal ulangan matematika,
"kemungkinan" sehingga hari ini saya harus belajar agar
mendapat nilai bagus.

2. Contoh penerapan pengkondisian klasik pada manusia


Pada teori pengondisian klasik diuji dan ditemukan oleh ivan Pavlov yang menjadikan anjing sebagai
objek penelitiannya. Saya tidak tau apakah apa yang diuji di anjing itu sama dengan tingkah laku
manusia. Tapi menurut ivan Pavlov ada respon yang tidak disadari pada stimulus, sehingga ivan Pavlov
mencoba mengubah stimulus tersebut yang tadinya air liur keluar karena makanan, kemudian diubah
dengan stimulus yang berbeda yaitu stimulus lonceng atau bel. Mungkin menurut saya jika di terapkan
pada manusia hal ini seperti perubahan kebiasaan. Atau kebiasaan yang dimanipulasi dengan cara cara
tertentu sehingga memunculkan kebiasaan baru. Dengan demikian diharapkan kebiasaan baru tersebut
bisa menjadi lebih baik. Contoh : Anak terbiasa bangun kesiangan, sehingga selalu terlambat ke sekolah.
Kemudian ibunya mencari cara agar anaknya tidak terbiasa bangun kesiangan. Yaitu dengan cara
member uang saku tambahan jika dia bisa bangun pagi. Kemudian berhari hari anak tersebut terbiasa
bangun pagi karena senang diberi uang saku tambahan.

Contoh penerapan pengondisian operan pada manusia


Contohnya adalah saya sendiri, pada saat awal awal pendaftaran kuliah saya belum tau dimana tempat
IAIN Tulungagung, sehingga saya mengikuti teman saya agar tidak tersesat dan mudah menemukan
tempatnya. Rumah saya di Blitar Udanawu, sehingga saya harus melewati perahu penyebrangan agar
sampai ke kampus. Namun setelah sekian lama saya merasa perjalanan blitar ke tulung agung terasa
sangat lama sekitar menempuh waktu 50 menit. Kemudian saya mencoba menemukan jalan dan
tambangan penyebrangan yang dekat dan cepat. Setelah bertanya tanya saya menemukan jalan yang
lumayan cepat dan perahu penyebrangan yang terlihat kecil namun lebar sungai relative pendek
sehingga menurut saya inilah jalan yang tercepat untuk sampai ke kampus. Kemudain saya melakukan
perhitungan kurang lebih pada jalan ointas tersebut memerlukan waktu 35 menit.

3. Bagan Pemrosesan Informasi

Pada pemrosesan informasi berawal dari stimulus atau rangsang yang diterima oleh sistem
penginderaan kemudian masuk melalui memori jangka pendek. Pemasukan informasi ini bisa
dalam bentuk membaca, menulis, melihat, atau merasakan. Sebagai contoh kita membaca
bahwa” psikologi itu ilmu jiwa yang memuat segala materi abstrak dari diri manusia sehingga
bahan kajiannya adalah manusia itu sendiri, dengan demikian ilmu psikologi dapat dijadikan
sebagai ilmu dasar untuk mengetahui kondisi jiwa manusia”. Kemudian kita mencoba
mengingat kalimat itu lalu kalimat itu akan masuk ke short term memory. Namun setelah sekian
lama pasti kita tidak akan mengingat semua kata tersebut karena pada short term memori akan
membuang kata kata sulit yang rumit dan tidak dipakai lagi. Sehingga yang teringat hanya satu
kata sederhana yaitu psikologi itu ilmu jiwa. Nah, kalimat tersebut masuk kedalam long term
memori karena struktur kalimat sederhana dan kita pasti mesti mendengar kalimat tersebut
secara berulang ulang.
4. Menurut James Lange
1. Mempersepsikan situasi di lingkungan yang mungkin menimbulkan emosi
2. Memberikan reaksi terhadap situasi dengan pola khusus melalui aktivitas fisik
3. Mempersiapkan pola aktivitas fisik yang mengakibatkan munculnya emosi secara khusus.
Artinya menurut James Lange emosi berawal dari suatu stimulus kemudian menimbulkan
presepsi yang mempengaruhi keadaan jiwa, sehingga menimbulkan seseorang bereaksi melalui
aktivitas fisik, setelah itu seseorang menunjukan aktivitas fisik yang lebih khusus seperti
contohnya : ada anak sd yang bermain mobil, kemudian mobilnya dipinjam temannya dengan
cara merebutnya. Anak tersebut kemudian berpresepsi bahwa temannya jahat karena
mengambil mobilnya, nah munculah aktivitas fisik seperti ingin meminta kembali mobilnya, tapi
temannya enggan mengembalikannya kemudian anak tersebut menangis. Menangis itu adalah
representasi khusus dalam emosi.

Menurut Ekman
1. Masking
Yaitu menutupi keadaan jiwanya seperti dia sedih namun dia tetap tersenyum ketika
bersama teman
2. Modulation
Modulasi yaitu mengurangi rasa atau kondisi jiwanya, seperti di sedih kemudian ingin
menangis, namun dia menahan tangisnya dan mengakibatkan kondisi fisik yang matanya
berkaca-kaca
3. Simulation
Pengertiannya orang yang tidak dalam keadaan emosi namun dalam kenyataannya dia
hanya membuat buat emosinya sendiri. Contohnya ketika ada temannya yang sedang ulang
tahun dia berpura pura cuek dengan temannya kemudian setelah saat dikasih surprise dai
mendadak tersenyum kembali dan ternyata itu hanya bersandiwara saja.

Nama : Mohamad Firzon Ainur Roziqin


Nim : 12208173094
Kelas : T. Bio 2. c

Anda mungkin juga menyukai