Anda di halaman 1dari 56

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA

PADA Tn. A DI Rt 03 Rw 04 DESA KARANG SARI KECAMTAN

CIKARANG TIMUR KABUPATEN BEKASI

3.1 PENGUMPULAN DATA

3.1.1 Data Subyektif

A. Biodata

Nama KK : Tn. Aang

Umur : 28 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Kp.Menye Rt 03/0403/04 Desa karang Sari Kec.Cikarang

Timur Kab.Bekasi

Penghasilan : ± Rp 800.000
2. Nama Anggota Keluarga

Daftar Anggota Keluarga :

NO Nama Hub. umur L Gol. agama pendidikan pekerjaan

klg P Darah

1 Ny. Istri 28th p B islam SLTA Ibu RMT

2 Junior Anak 7th L B islam TK

Nama

Umur

L/P

Status

Pendidikan

Status Imunisasi

KB

Keadaan Fisik

Ny. Siti Tuflikha

30 th
P

istri

SMP

TT3

Pil

Sehat

An. M. fachrotun

5 th

anak

TK

Lengkap

Sehat
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
f. Kebiasaan Sehari-hari

a. Kebiasaan tidur

Ayah

Ibu

Anak

Lama istirahat siang

±1 jam

Istirahat malam
±5 jam

±8 jam

Gangguan

Menyusui

Tdk ada

b. Kebiasaan Makan

Makan

3x/hari

3x/hari

Porsi

1 piring

1 piring
Jenis

Nasi, lauk

Nasi, lauk, sayur

Gangguan

Tdk ada

Tdk ada

c. Pola Eliminasi

BAB

1x/hari

1x/hari

Warna
Kuning

Kuning

Konsistensi

Lembek

Lembek

Gangguan

Tdk ada

Tdk ada

BAK

3-4x/hari

3-4x/hari

Warna

Kuning

Kuning
Gangguan

Tdk ada

Tdk ada

d.Personal Higiene

Mandi

2x/hari

2x/hari

Keramas

3x/mgg

3x/mgg

Gogok gigi
2x/hari

2x/hari

e. Pola Kebiasaan kesehatan

Minum alkohol

Tdk

Tdk

Obat-obatan terlarang

Tdk

Tdk

Merokok

Tdk

Tdk
f. Penggunaan waktu senggang

Nonton TV

Nonton TV, bermain

g. Rekreasi keluarga

h. Status Sosial Ekonomi

Penghasilan : ± 800.000 / bulan

Tabungan Keluarga : tidak ada

i. Situasi Rumah dan Lingkungan


a. Denah rumah

f g
d e
b c

Keterangan :

a. Ruang tamu
b. Ruang Keluarga

c. Kamar

d. Kamar

e. Ruang makan

f. Dapur

g. Kamar Mandi

b. Jenis rumah : permanen

c. Atap rumah : genteng

d. Lantai rumah : ubin

e. Ventilasi : cukup

f. Kebersihan dan kerapian : kurang

g. Pembuangan sampah : terbuka

h. Sumber air : PDAM dan sumur

i. Sumber pembuangan limbah : terbuka

j. Jamban : ada

k. Kandang ternak : tidak punya

l. Pemanfaatan pekarangan : tidak punya

m. Pemanfaatan fasilitan kesehatan : puskesmas


n. Kepeilikan asuransi kesehatan miskin : tidak punya

o. Riwayat KB

a. Jenis : pil

b. Lama : 6 bulan

c. Keluhan : tidak haid

d. Pengentahuan tentang alat kontrasepsi : kurang

e. Pengetahuan Anggota keluarga tentang kesehatan

1. Ibu : Ibu mengatakan kurang mengetahui tentang alat kontrasepsi, dan

kurang mengetahui tentang gizi pada bayi dan balita

2. Anak I : Anak mengatakan kurang mengetahuai makanan yang baik untuk

seusianya.

f. Fungsi kesehatan

1. Fungsi Pendidikan, keluarga menyekolahkan anaknya yang berumur 6 tahun.

2. Fungsi Perlindungan, keluarga selalu melindungi dan menjaga anaknya dalam

situasi apapun.

3. Fungsi Ekonomi, keluarga kompak dalam memenuhi kebutuhan sehari-

harinya

g. Keadaan psikologis dan spiritual


1. Keluarga tidak menganut budaya seperti membawa anggota keluarga yang

sakit ke dukun.

2. Komunikasi yang digunakan sehari-hari mengguankan bahasa jawa.

3. Keluarga taat menjalankan sholat 5 waktu sebagai kewajiban umat Islam.

h. Sosial budaya

1. Fungsi Sosialisasi, ibumengajarkankepadaanak-anakmereka agar

mampudanmaubertemansamasiapasaja.

2. Fungsi Rekreatif, ibu selalu mengajarkan keterbukaan antara anggota

keluarga, ibu sering mengajak anak menonton TV bersama.

3. Fungsi sosial budaya : ibu mengatakan menganut adat istiadat seperti

memakai gunting saat bepergian.

i. Transportasi

Angkutan pribadi : sepeda, motor

Angkutan umum :becak, angkutan

j. Fasilitas kesehatan

Ibu mengatakan jarak antara rumah dengan fasilitas kesehatan dekat, bila sakit

segera periksa ke Puskesmas.

Data Obyektif

a. Pemeriksaan Fisik
a. Ibu

KU : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : TD : 110/80 mmhg R : 22 x / menit

N : 84 x / menit S : 36, 8°C

Kepala : mesocefal

Rambut : bersih, tidak berketombe

Mata : simetris

Conjungtiva: merah muda

Sklera : putih

Hidung : tidak ada polip, secret dbn

Mulut : bibir lembab, tidak stomatitis, tidak caries dentis

Telinga : simetris, serumen dbn

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis

Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Dada : tidak ada retraksi dinding dada

Bentuk : simetris

Abdomen : tidakada luka bekas operasi


Genetalia : tidak oedema dan tidak varises

Ekstremitas

Atas : simetris, tidak oedema dan tidak varises

Bawah : simetris, tidak oedema dan tidak varises

b. Anak

KU : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : N : 79 X/ menit Rr : 22 X/ menit S : 36,6oC

BB : 20 kg TB : 115 cm

Kepala : mesocefal

Rambut : tidak berketombe

Mata : simetris

Conjungtiva: merah muda

Sklera : putih

Hidung : tidak ada polip

Mulut : bibir lembab, tidak stomatitis

Telinga : simetris, serumen dbn

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis


Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Dada : tidak ada retraksi dinding dada

Bentuk : simetris

Abdomen : tidakada luka bekas operasi

Genetalia : tidak oedema dan tidak varises

Ekstremitas

Atas : simetris, tidak oedema dan tidak varises

Bawah : simetris, tidak oedema dan tidak varises

a. ANALISA DATA

Dari analisa data masalah kesehatan yang dialami keluarga Tn. A adalah

kurangnya pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita, selain itu juga

kurangnya pengetahuan KB dan kurangnya pengetahuan ibu tentang Rumah

Sehat. Dalam hal ini bidan perlu memberikan penyuluhan kepada keluarga Tn. A,

khususnya mengenai masalah yang ada pada keluarga tersebut seperti yang

disebutkan di atas.

b. PERUMUSAN MASALAH

Dari hasil analisa data pengkajian terdapat masalah sebagai berikut:

1. Ibu tidak mengetahui tentang tumbuh kembang balita


2. Ibu kurang mengetahui tentang KB

3. Kurangnya pengetahuan Rumah Sehat

a. PRIORITAS MASALAH

Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terdapat beberapa masalah kesehatan

yaitu:

1. Kurangnya pengetahuan Ibu tentang gizi padabayi dan balita

Kriteria

Perhit

Score

Pembenaran

a. Sifatmasalahancamankesehatan

2/3 x 1

2/3

Ancaman terhadap kegagalan penerimaan keadaan yang berhubungan kesehatan.

b. Kemungkinanmasalahuntuk diubah mudah


1/2 x 2

Masalah sebenarnya dapat diubah tapi secara bertahap (sebagian) sesuai dengan

pemahaman ibu.

c. Potensimasalahuntukdiubah tinggi.

2/3 x 1

2/3

Masalah dapat dicegah dengan penkes.

d. Menonjolnyamasalahtidak dirasakan.

2/2 x 1

Ibu tidak merasakan masalah dan perlu untuk segera ditangani.


Jumlah

3 1/3

1. Kurangnyapengetahuantentang KB

Kriteria

Perhit

Score

Pembenaran

a. Sifatmasalahancaman kesehatan.

2/3 x 1

2/3
Ancaman terhadap kegagalan penerimaan keadaan yang berhubungan dengan efek

samping KB

b. Kemungkinanmasalahuntuk diubah mudah

1/2 x 2

Masalah sebenarnya dapat diubah tapi secara bertahap (sebagian) sesuai dengan

pemahaman keluarga dan sumber dana yang ada

c. Potensimasalahuntukdiubah tinggi

1/3 x 1

Masalah dapat dicegah dengan pendkes

d. Menonjolnyamasalahtidak dirasakan

1/2 x 1

1/2
Ibu merasakan sebagai masalah dan perlu segera ditangani.

Jumlah

3 1/6

1. Kurangnya pengetahuan tentang imunisasi

Kriteria

Perhit

Score

Pembenaran

a. Sifat masalah ancaman kesehatan.

2/3 x 1

2/3

Ancaman terhadap penyakit-penyakit yg dapat dicegah oleh vaksin imunisasi

seperti polio dll

b. Kemungkinan masalah untuk diubah

1/2 x 2

1
Masalah sebenarnya dapat diubah tetapi secara bertahap (sebagian) sesuai dengan

pemahaman keluarga.

c. Potensi masalah untuk dicegah

2/3 x 1

2/3

Masalah dapat dicegah mengguanakan penkes dan sweeping posyandu

d. Menonjolnya masalah tidak dirasakan

2/2 x 1

Keluarga merasa ini merupakan masalah yang berat yang harus ditangani.

Jumlah

3 1/3

Hasil prioritas masalah berdasarkan metode scoring adalah :

a. Ibu tidak mengetahui tentang gizi pada bayi dan balita : 3 1/3

b. Ibu kurang mengetahui tentang KB : 3 1/6

c. Kurangnya pengetahuan imunisasi : 3 1/3


d. DIAGNOSA MASALAH

Keluarga Tn. Kdenganmasalahyaitu :

1. Kurangnya pengetahuan Ny. J tentang gizi pada bayi dan balita

2. Kurangnya pengetahuan Ny. J tentang KB

3. Kurangnya pengetahuan Ny. J tentang imunisasi

e. RENCANA TINDAKAN

Tanggal 14 Januari 2013

a. Beritahu pada ibu tentang pengertian gizi pada bayi dan balita

b. Beritahu pada ibu tentang manfaat gizi pada bayi dan balita

c. Beritahu pada ibu tentang kebutuhan gizi padabayi dan balita

d. Beritahu pada ibu tentang pengertian kontrasepsi

e. Beritahu pada ibu tentang jenis-jenis kontrasepsi

f. Beritahu pada ibu tentang manfaat kontrasepsi

g. Beritahu pada ibu tentang pengertian imunisasi

h. Beritahu pada ibu tentang macam-macam imunisasi

i. Beritahu pada ibu tentang manfaat imunisasi


j. IMPLEMENTASI

Tanggal 13Januari 2013

Jam 17.00 WIB

1. Memberitahu pada ibu tentang pengertian gizi pada bayi

dan balita

Gizi untuk balita adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan makanan, dan

berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan pada usia balita

Jam 17.05 WIB

2. pada ibu tentang manfaat gizi pada bayi dan balita

Manfaatnya dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otak

balita, Gizi yang tepat dan lengkap akan memberikan dampak yang positif bagi

tumbuh kembang otak dan juga fisik Balita.

Jam 17.10 WIB

3. Memberitahu pada ibu tentang kebutuhan gizi pada bayi

dan balita

Kebutuhan gizi yang dibutuhkan meliputi untuk menunjang perkembangan bayi

Anda sebagai berikut:

a. Karbohidrat yang bisa didapatkan dari nasi, kentang, roti, dan mie.

Fungsinya untuk memberi tenaga dan rasa kenyang.


b. Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, antibodi, dan kekebalan tubuh

yang bisa didapatkan dari lauk hewani, ikan, daging sapi, ayam, susu.

c. Berbagai vitamin dibutuhkan sebagai pengatur dan pelindung tubuh serta

melancarkan metabolisme dalam tubuh yang bisa didapatkan dari buah dan sayur.

Jam 17.15 WIB

1. Memberitahupada Ny. Jtentangpengertiankontrasepsi

Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan

jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan

kehamilan, atau salah satu usaha untuk membantu keluarga termasuk individu

merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik sehingga dapat mencapai

keluarga berkualitas.

Jam 17.20 WIB

2. Memberitahupada Ny. Jtentangjenis- jeniskontrasepsi

2) MetodeAmenoreLaktasi (MAL) adalahkontrasepsi yang mengandalkan

pemberian air susuibu (ASI). MAL sebagaikontrasepsibila:

a. Menyusui secara penuh

b. Belum haid

c. Umur bayi kurang dari 6 bulan

Cara kerja:Penundaan/penekanan ovulasi.

Keuntungan kontrasepsi:
a. Efektivitas tinggi

b. Tidak mengganggu senggama

c. Tidak ada efek samping secara sistemik

d. Tidak perlu obat atau alat

e. Tanpa biaya

Keterbatasan:

a. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30

menit pasca persalinan.

b. Tidak melindungi terhadap IMS.

Cara pemakaian:

a. Bayi disusui menurut kebutuhan bayi (ngekjel).

b. Biarkan bayi menghisap sampai melepaskan sendiri hisapannya.

c. Susui bayi anda juga pada malam hari, karena menyusu pada waktu malam

membantu mempertahankan kecukupan kebutuhan ASI.

d. Bayi terus disusukan walau ibu atau bayi sedang sakit.

e. Ketika mendapat haid pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera

mulai metode KB lainnya.

1) PIL
Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat digunakan

sebagai kontrasepsi darurat.Efek samping: gangguan perdarahan (perdarahan

bercak atau perdarahan tidak teratur)

Cara kerja:

a. Menekan ovulasi.

b. Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan.

c. Mengentalkan lendir servik.

d. Mengganggu transportasi sperma.

Keuntungan:

a. Tidak mengganggu hubungan seksual.

b. Tidak mempengaruhi ASI.

c. Kesuburan cepat kembali.

d. Dapat dihentukan setiap saat

Keterbatasan:

a. Mengganggu siklus haid.

b. Peningkatan atau penurunan berat badan.

c. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.

d. Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar.

e. Payudara menjadi tegang, mual, pusing, jerawat.


Cara pemakaian:

a. Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid.

b. Diminum setiap hari pada saat yang sama.

c. Bila lupa 1 atau 2 pil minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan

metode pelindung sampai akhir bulan.

d. Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari setelah paket terakhir.

1) Suntik Progestin.

Sangat efektif dan aman.Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia

reprroduksi.Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan.Cocok untuk

masa menyusui, karena tidak menekan produksi ASI.

Cara kerja :

a. Mencegah ovulasi.

b. Mengentalkan lendir servik.

c. Menghambat transportasi sperma.

Keuntungan :

a. Sangat efektif

b. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

c. Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre

menopause
d. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap

penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah

Keterbatasan :

a. Gangguan siklus haid

b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya

c. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada

vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, jerawat

Cara pemakaian :

a. Setiaap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil

b. Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid

c. Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh melakukan hubungan

seksual

d. Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik

IM dalam didaerah pantat. suntikan diberikan setiap 90 hari

1) Kontrasepsi IMPLANT

Efektif selama 5 tahun, untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, dan

Implanon.Dapatdipakaiolehsemuaperempuandalamusiareproduksi.Pemasangan

dan pencabutanperlupelatihan.Kesuburan segera kembali setelah implant di

cabut.Aman dipakai saat laktasi.

Cara Kerja:
a. Lendir serviks menjadi kental

b. Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi

implantasi.

c. Mengurangi transportasi sperma

d. Menekan ovulasi

Keuntungan:

a. Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)

b. Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.

c. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam

d. Bebas pengaruh estrogen

e. Tidak mengganggu senggama

f. Tidak mengganggu produksi ASI

g. Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan

Keterbatasan:

a. Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa

perdarahan bercak (spotting), hipermenorhea, atau meningkatnya jumlah darah

haid, serta amenorhea.

b. Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada, perasaan mual,

pening/ pusing kepala, peningkatan/ penurunan berat badan.


c. Membutuhkan tindak pembedahan minor.

Cara Pemakaian:

a. Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau 6 minggu

sampai 6 bulan pasca persalinan, pasca keguguran.

b. Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal atau AKDR dan ingin

menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat.

c. Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian dalam (sub

kutan).

d. Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama (untuk

mencegah infeksi pada luka insisi)

e. Balutan penekan tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan plester

dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari)

f. Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan

tekanan wajar.

g. Bila ditenmukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam peradangan,

atau bila ada rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik.

h. Setelah masa pemakaian habis, implan harus segera dilepas.

1) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).

Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang.Haid menjadi lebih lama dan

lebih banyak. Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan. Dapat dipakai


oleh semua perempuan usia reproduksi. Tidak boleh dipakai oleh wanita yang

terpapar Infeksi Menular Seksual

Ada beberapajenis : CuT-380A, NOVA-T, LípezLoops.

Cara Kerja :

a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi.

b. Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.

c. Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma sulit masuk ke

dalam alat reproduksi perempuan dan mengurang kemampuan sperma untuk

fertilisasi

d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus

Keuntungan :

Efektifitas tinggi (0,6-0,8 kehamilan/ 100 wanita dalam 1 tahun pertama,1

kegagalan dalam 125-170 kehamilan).

a. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu

diganti).

b. Tidak mempengaruhi hububungan seksual, dan meningkatkan kenyamanan

seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.

c. Tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI.

d. Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah abortus(apabila

tidak terjadi infeksi)


e. Dapat digunakan sampai menoupouse (1 tahun atau lebih setelah haid

terakhir).

f. Tidak ada interaksi dengan obat-obat.

Kerugian :

a. Efek samping yang umum terjadi : perubahan siklus haid (umumnya pada

3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid lebih lama dan banyak,

perdarahan spooting antar menstruasi, saat haid lebih sakit.

b. Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah

pemasangan perforasi dinding uterus, perdarahan berat pada waktu haid yang

memungkinkan penyebab anemia.

c. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.

d. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang

sering berganti-ganti pasangan.

Cara Pemakaian :

a. Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak hamil.

b. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.

c. Segera setelah melahirkan ( 4 minggu pasca persalinan ) dan setelah 6

bulan dengan metode MAL.

d. Setelah abortus ( bila tidak ada gejala infeksi )

e. Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi


f. AKDR dipasang di dalam rahim.

g. Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah pemasangan.

h. Selama bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang secara rutin

terutama setelah haid.

i. Segera kembali ke klinik apabila: tidak dapat meraba benang AKDR,

merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus haid terganggu

atau meleset, terjadi pengeluaran cairan vagina yang mencurugakan, adanya

infeksi.

j. Setelah masa pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas.

Jam 17.25 WIB

1. Memberitahupada Ny. Jtentang manfaat memakai kontrasepsi

h. Perbaikankesehatanbadanibu.

i. Adanyawaktu yang cukupuntukmengasuhanak-anak, beristirahat,

danmenikmatiwaktuluangsertamelakukankegiatan-kegiatan lain.

j. Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.

k. Perencanan kesempatan pendidikan yang lebih baik.

Jam 17.30 WIB

2. Memberitahu pada Ny. J tentang pengertian imunisasi

Lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL) adalah program yang dicanangkan

pemerintah untuk meningkatkan deajat kesehatan bayi di Indonesia. Imunisasi ini


diberikan mulai dari bayi baru lahir (hepatitis B) sampai berumur 9 bulan

(campak).LIL ini sendiri terdiri dari imunisasi HBV, BCG, DPT, Polio dan

Campak.

Jam 17.35 WIB

3. Memberitahu pada Ny. J tentang macam-macam imunisasi

1) Imunisasi HB.

2) Imunisasi BCG.

3) Imunisasi DPT.

4) Imunisasi Polio.

5) Imunisasi Campak

Jam 17.40 WIB

4. Membertahu pada Ny. J tentang manfaat imunisasi

2) Manfaat imunisasi HB

Imunisasi HB memberikan kekebalan terhadap Hepatitis B. Hepatitis B adalah

suatu infeksi hati yang bisa menyebabkan kanker hati dan kematian.Dosis pertama

diberikan segera setelah bayi lahir atau jika ibunya memiliki HBsAg negatif, bisa

diberikan pada saat bayi berumur 2 bulan. Imunisasi dasar diberikan sebanyak 3

kali dengan selang waktu 1 bulan antara suntikan HB I dengan HB II, HBIII,

HBVI. Vaksin disuntikkan pada sepertiga paha luar sebanyak 0,5 ml.
Pemberian imunisasi kepada anak yang sakit berat sebaiknya ditunda sampai anak

benar-benar pulih.Efek samping dari vaksin HB adalah efek lokal (nyeri di tempat

suntikan) dan sistemis (demam ringan, lesu, perasaan tidak enak pada saluran

pencernaan), yang akan hilang dalam beberapa hari.

3) Manfaat imunisasi BCG

Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tuberkulosis

(TBC).BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan. Vaksin disuntikkan

secara intrakutan pada lengan atas,sebanyak 0,05 mL.Vaksin ini mengandung

bakteri Bacillus Calmette-Guerrin hidup yang dilemahkan, sebanyak 50.000-

1.000.000 partikel/dosis.

Kontraindikasi untuk vaksinasi BCG adalah penderita gangguan sistem kekebalan

(misalnya penderita leukemia, penderita yang menjalani pengobatan steroid

jangka panjang, penderita infeksi HIV).

Reaksi yang mungkin terjadi, yaitu reaksi lokal : 1-2 minggu setelah penyuntikan,

pada tempat penyuntikan timbul kemerahan dan benjolan kecil yang teraba keras.

Kemudian benjolan ini berubah menjadi pustula (gelembung berisi nanah), lalu

pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus).Luka ini akhirnya sembuh secara

spontan dalam waktu 8-12 minggu dengan meninggalkan jaringan parut. Reaksi

regional : pembesaran kelenjar getah bening ketiak atau leher, tanpa disertai nyeri

tekan maupun demam, yang akan menghilang dalam waktu 3-6 bulan.

Komplikasi yang mungkin timbul yaitu, pembentukan abses (penimbunan nanah)

di tempat penyuntikan karena penyuntikan yang terlalu dalam. Abses ini akan

menghilang secara spontan. Untuk mempercepat penyembuhan, bila abses telah


matang, sebaiknya dilakukan aspirasi (pengisapan abses dengan menggunakan

jarum) dan bukan disayat.

4) Manfaat imunisasi DPT

Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri,

pertusis dan tetanus.Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang

tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal.Pertusis

(batuk rejan) adalah inteksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk

hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking.Pertusis berlangsung

selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga

anak tidak dapat bernafas, makan atau minum.Pertusis juga dapat menimbulkan

komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak.Tetanus adalah

infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang.

Vaksin DPT adalah vaksin 3-in-1 yang bisa diberikan kepada anak yang berumur

kurang dari 7 tahun.Biasanya vaksin DPT terdapat dalam bentuk suntikan, yang

disuntikkan pada otot lengan atau paha.

Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat anak berumur 2 bulan

(DPT I), 3 bulan (DPT II) dan 4 bulan (DPT III); selang waktu tidak kurang dari 4

minggu.

DPT sering menyebakan efek samping yang ringan, seperti demam ringan atau

nyeri di tempat penyuntikan selama beberapa hari.Efek samping tersebut terjadi

karena adanya komponen pertusis di dalam vaksin.


Pada kurang dari 1% penyuntikan, DTP menyebabkan komplikasi demam tinggi

(lebih dari 40,5o Celsius), kejang, kejang demam (resiko lebih tinggi pada anak

yang sebelumnya pernah mengalami kejang atau terdapat riwayat kejang dalam

keluarganya), syok (kebiruan, pucat, lemah, tidak memberikan respon).

Jika anak sedang menderita sakit yang lebih serius dari pada flu ringan, imunisasi

DPT bisa ditunda sampai anak sehat.Jika anak pernah mengalami kejang, penyakit

otak atau perkembangannya abnormal, penyuntikan DPT sering ditunda sampai

kondisinya membaik atau kejangnya bisa dikendalikan.

5) Manfaat imunisasi Polio

Imunisasi polio memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit poliomielitis.Polio

bisa menyebabkan nyeri otot dan kelumpuhan pada salah satu maupun kedua

lengan/tungkai.Polio juga bisa menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot

pernafasan dan otot untuk menelan.Polio bisa menyebabkan kematian.

Terdapat 2 macam vaksin polio:

a. IPV (Inactivated Polio Vaccine, Vaksin Salk), mengandung virus polio

yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan

b. OPV (Oral Polio Vaccine, Vaksin Sabin), mengandung vaksin hidup yang

telah dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan. Bentuk trivalen

(TOPV) efektif melawan semua bentuk polio, bentuk monovalen (MOPV) efektif

melawan 1 jenis polio.

Imunisasi dasar polio diberikan 4 kali (polio I,II, III, dan IV) dengan interval tidak

kurang dari 4 minggu.


Kontra indikasi pemberian vaksin polio yaitu, diare berat, gangguan kekebalan

(karena obat imunosupresan, kemoterapi, kortikosteroid), dan kehamilan. samping

yang mungkin terjadi berupa kelumpuhan dan kejang-kejang.

1) Manfaat imunisasi Campak

Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak

(tampek).Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat anak berumur 9

bulan atau lebih. Vaksin disuntikkan secara subkutan pada lengan atas sebanyak

0,5 mL.

Kontra indikasi pemberian vaksin campak yaitu, infeksi akut yang disertai demam

lebih dari 38o C, gangguan sistem kekebalan, pemakaian obat imunosupresan,

alergi terhadap protein telur, hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin,

wanita hamil.

Efek samping yang mungkin terjadi berupa demam, ruam kulit, diare,

konjungtivitis dan gejala kataral serta.

c. EVALUASI

Tanggal 14 Januari 2013

Jam 17.00 WIB

1. Ny. J mengerti tentang pengertian gizi pada bayi dan balita

Jam 17.05 WIB


2. Ny. J mengerti tentang manfaat gizi pada bayi dan balita

Jam 17.10 WIB

3. Ny. J mengerti tentang kebutuhan gizi pada bayi dan balita

Jam 17.15 WIB

4. Ny. J mengerti tentang pengertian kontrasepsi

Jam 17.20 WIB

5. Ny. J mengerti tentang jenis-jenis kontrasepsi

Jam 17.25 WIB

6. Ny. J mengerti tentang manfaat kontrasepsi

Jam 17.30 WIB

7. Ny. J mengerti tentang pengertian imunisasi

Jam 17.35 WIB

8. Ny. J mengerti tentang macam-macam imunisasi

Jam 17.40 WIB

9. Ny. J mengerti tentang manfaat imunisasi


BAB IV

PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini, mahasiswa akan membandingkan praktek belajar lapangan

di desa Pacul Rt.12 Rw.02. Khususnya pada keluaraga Tn. K Kecamatan Talang

Kabupaten Tegal.

Dari keseluruhan permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil pendekatan dan

tabulasi data, telah dilakukan langkah-langkah pemecahan masalah bersama Tn. K

sesuai dengan prioritas masalah.

a. PENGUMPULAN DATA

Pada tahap pengkajian ini data diperoleh melalui observasi dan wawancara yang

dilakukan secara kunjungan rumah. Kegiatan pengkajian dilakukan pendekatan,

tabulasi, analisis data dan perumusan masalah. Dalam kegiatan pengkajian

terdapat kesulitan antara lain, kesulitan menemui responden. Namun dalam

menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut, mahasiswa berusaha bekerja keras

melakukan pendekatan dan waktu yang seefektif mungkin dan mengkunjungi

kembali responden untuk menerima tanggapan dari responden.

b. PERENCANAAN

Tahap perencanaan yang terdiri atas rumusan dan penyusunan rencana tindakan

telah dilaksanakan sesuai dengan prioritas masalah yang ada. Rencana yang

disusun merupakan rencana kerja yang dilaksanakan oleh masyarakat, dari

masyarakat dan untuk masyarakat dengan mahasiswa sebagai fasilitator. Dalam

hal ini terfokus pada keluarga Tn. K.


Dengan melibatkan semua anggota keluarga Tn. K, Maka ditetapkan dan dibahas

prioritas masalah, sasaran, waktu, tempat dan penanggung jawab yang dilakukan

sesuai kebutuhan masyarakat khususnya anggota keluarga Tn. K.

c. PELAKSANAAN

Pelaksanaan disesuaikan dengan waktu senggang anggota keluarga Tn. K pada

prioritas ini kegiatan dilaksanakan berdasarkann kebutuhan yang dirasakan dan

kebutuhan nyata yang ada dilapangan dengan menekan upaya promotif dan

preventif.

Berikut ini beberapa masalah yang ada dikeluarga Tn. K. Dan solusi atau

alternative pemecahan masalah yang dilakukan mahasiswa pada langkah

implementasi.

1. Pengetahuan tentang gizi pada balita

Kurangnya pengetahuan Ny. J tentang gizi pada bayi, dengan memberikan pisang

pada bayinya pada umur 2 bulan.

Untuk mengetahui masalah tersebut, maka dilakukan penyuluhan dan konseling

tentang gizi pada bayi.

2. Pengetahuan tentang KB

Kurangnya pengetahuan Ny. J tentang KB dan alat-alat kontrasepsi membuat Ny.

J tidak mengetahui tentang jenis-jenis KB sehingga dapat mempengaruhi


kesehatan dan beresiko tinggi apabila ibu hamil kembali sedangkan anak yang

paling kecil masih berusia 8 bulan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan penyuluhan dan

konseling baik dengan kunjungan rumah yang diharapkan ibu dapat mengerti dan

memahami arti pentingnya ber-KB dan bertambah pengetahuan tentang KB.

3. Pengetahuan tentang imunisasi

Kurangnya pengetahuan Ny. J tentang imunisasi sehingga dapat mempengaruhi

kesehatan dan daya tahan tubuh bayinya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan penyuluhan dan konseling

baik dengan kunjungan rumah yang diharapkan ibu dapat mengerti dan

memahami arti pentingnya imunisasi.

d. EVALUASI

1. Penyuluhan tentang gizi pada bayidan balita yang diberikan pada Ny. J pada

tanggal 14 Januari 2013 di rumah Tn. K pada pukul 17.15 yang di lakukan oleh

penulis dengan hasil Ny. J mengerti dan memahami tentang pengertian, manfaat,

dan kebutuhan gizi pada bayi dan balita. Sehingga

denganbertambahnyapengetahuankliententang kebutuhan gizi pada

bayiibubisamengetahui untuk memenuhi kebutuhan makanan yang baik untuk

bayi.
2. Penyuluhan tentang KB yang diberikan pada Ny. J pada tanggal 14Januari

2013 di rumah Tn. K pada pukul 17.25 WIB yang dilakukan oleh penulis dengan

hasil Ny. J mengerti dan memahami tentang KB, dari pengertian, jenis-jenis dan

manfaat ber-KB sehingga dengan bertambahnya pengetahuan klien tentang KB

dan kontrasepsi, ibu dapat memilih dan menentukan kontrasepsi yang cocok dan

nyaman untuk dirinya.

3. Penyuluhan tentang imunisasi diberikan pada Ny. J pada tanggal 14Januari

2013 di rumah Tn. K pada pukul 17.40 WIB yang dilakukan oleh penulis dengan

hasil Ny. J mengerti dan memahami tentang pengertian, macam-macam, manfaat

imunisasi sehingga dengan bertambahnya pengetahuan tentang imunisasi untuk

memenuhi kebutuhan imunisasi pada bayinya.

BAB V
PENUTUP

a. Kesimpulan

Kesimpulan yang di peroleh dari pelaksanaan praktek komunitas kebidanan,

sebagai berikut :

a. Dari data yang diperoleh selama pengkajian, keluarga Tn. K

termasuk ke dalam struktur keluarga Matrilokal.

b. Dari data yang telah diperoleh selama pengkajian, keluarga Tn. K

termasuk ke dalam bentuk Multigenerational Family.

c. Dari hasil analisa data selama melakukan pengkajian, terdapat

prioritas masalah sebagai berikut:

a. Kurangnya pengetahuan tentang gizi pada bayi dan balita

b. Kurangnya pengetahuan tentang KB

c. Kurangnya pengetahuan tentang imunisasi

d. Dari hasil diagnosa masalah, dilakukan beberapa rencana tindakan

yang kemudian diimplementasikan sesuai dengan prioritas masalah yang ada,

kemudian dilakukan evaluasi dengan hasil sebagai berikut :

a. Ny. Jmengertidanmampumenjelaskantentangpengertian, manfaat,

kebutuhan gizi pada bayi dan balita


b. Ny. J mengerti dan mampu menjelaskan tentang pengertian KB, macam-

macam KB,Efeksamping, keuntungandankerugian KB.

c. Ny. J mengerti dan mampu menjelaskan tentang pengertian, macam-

macam, dan manfaat imunisasi.

d. Saran

a. Dinkes Tegal

Agar secara terus menerus dan berkesinambungan meningkatkan profesionalisme

dan memberikan bimbingan pada mahasiswa yang sedang praktek belajar

lapangan.

b. Puskesmas dan bidan desa

Agar dapat secara proaktif menjalin kerjasama dan menindak lanjuti

kegiatan yang telah dilaksanakan.

c. Masyarakat

Agar dapat meningkatkan partisipasi dalam kegiatan peningkatan kesehatan

melalui upaya promotif dan preventif.

d. Keluarga Tn. K

Agar secara proaktif meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

dengan cara mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan seperti perkumpulan PKK, ikut


berpartisipasi di Forum Kesehatan Desa (FKD) dan penyuluhan tentang

kesehatan.

e. Mahasiswa

Agar secara proaktif meningkatkan keterampilan dan wawasan dalam

memberikan asuhan keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Castro,T.2004.Materi Kesehatan Komunitas.Magelang:BAPELKES

Effendy,N.1998.Keperawatan Kesehatan Masyarakat.Jakarta:EGC

Ester,M.2007.Buku Ajar Kebidana Komunitas.Jakarta:EGC

Fatmawati,E.2009.Asuhan Kebidan Komunitas.Yogyakarta:Fitramaya


Mansjoer,Arif.1999.Kapita Selekta Kedokteran edisi III Jilid I.jakarta

Manuaba,IGB.1998.Ilmu Kedokteran,Penyakit Kandungan dan KB Untuk

Pendidikan Bidan.Jakarta:EGC

Meilani,N.2009.Kebidanan Komunitas.Yoyakarta:Fitramaya

Anbarwati, Eny.2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogjakarta:Numed

Diposting oleh Widya di 23.43

Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Bagikan ke Pinterest

Lokasi: Comal, Pemalang, Central Java, Indonesia

1 komentar:

YVC I GC-01227 Februari 2016 16.35


terimakasih infonya

http://yvc-i-gc012.blogspot.co.id/

Balas

Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

MENGENAI SAYA

Foto saya

Widya

Lihat profil lengkapku

ARSIP BLOG

▼ 2014 (1)

▼ September (1)

Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas

Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh Deejpilot. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai