Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ana Fitria

Kelas : D3 Keperawatan 2B

Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun datang ke IGD dengan keluhan badan demam disertai
kejang-kejang. Kejang terjadi sejak anak beruisa 2 tahun.

1. Apakah kemungkinan penyebab kejang pada kasus di atas?

Penyebab kejang pada anak:Trauma kepala, Meningitis, Hipoxia, Hypoglicemia, Demam


sangat sensitif terhadap peningkatan suhu tubuh. Kejang demam pada bayi dan anak
kebanyakan bersamaan dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat, yang disebabkan
oleh infeksi di luar susunansaraf pusat misalnya tonsilitis, bronchitis, dan lain-lain.

2. Diagnosa keperawatan apa yang muncul pada kasus di atas?

a. Hipertermi berhubungan dengan adanya pirogen yang mengacaukan


thermostat,dehidrasi.
b. Kaji apakah ada muntah, perdarahan, benda asing dalam mulut seperti lendir dan dengarkan
bunyi nafas.Risiko terjadinya trauma berhubungan dengan kelemahan, perubahan
kesadaran

3. Buat rencana keperawatan sesuaia diagnosa keperawtan yang muncul pada lkasus di atas?

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


keperawatan kriteria hasil
1 Hipertermi b/d Setelah dilakukan 1.1 kaji kepatenan 1.1 Untuk
adanya pirogen tindakan jalan napas, mengetahui
yang mengacaukan keperawatan terdapat apakah ada
thermostat, selama1x 24jam obstruksi/sumbat sumbatan jalan
dehidrasi ditandai diharapkan an seperti napas.
dengan : hipertermi perdarahan.
Ds: berkurang dengan 1.2 gunakan teknik 1.2 untuk membuka
- Ibu klien kriteria hasil : chin llift/jaw jalan napas.
mengatakan trusth
- Suhu tubuh
anak sering 1.3 kaji frekuensi 1.3 Untuk
normal 36,5-
kejang sejak pernapasan mengetahui
37,5C
usia 2 thun. klien,kedalaman suara napas
- Nadi dan RR
Do: danekspansi
normal
- Turgor kulit >2 paru.
detik 1.4 Observasi tanda- 1.4 Untuk
TD: 90/60
- Suhu badan tanda mengetahui
mmHg
38,5C penggunaan otot adanya
- TTV N: +/- 95x/menit bantu penggunaan otot
TD: 80/60 pernapasan. bantu napas dan
RR: <40x/menit
mmHg cuping hidung.
N : 100x/menit - Tidak ada

RR: 42x/menit. perubahan warna


1.5 Berikan posisi
kulit dan tidak 1.5 Untuk
fowler/semi
pusing. memperlancar
fowler.
jalan napas dan
member posisi
nyaman.
1.6 Observasi tanda- 1.6 Untuk
tanda vital.
mengetahui
kondisi umum.

1.7 Cek suhu 1.7 Untuk


tubuhsetiap 2 mengetahui
jam suhu tubuh
1.8 Cek turgor kulit 1.8 Untuk
mengetahui
terdapat
dehidrasi atau
tidak.

1.9 Untuk
1.9 Berikan terapi
memenuhi
intravena
kebutuhan
Glucose IV
cairan dan
(25%-50%)
eletrolit
diikuti D5W bila
ada
hipoglikemia
berat
1.10 Berikan
obat-obatan
1.10 Untuk
penurun panas
menurunkan
seperti
suhu tubuh
paracetamol.
1.11 Obserasi
1.11 Untuk
menyeluruh dari
mengetatuhi
kepala hingga
respon klien.
kaki.

2 Risiko terjadinya Setelah dilakukan 2.1 kaji Kaji apakah 2.1 untuk
trauma tindakan ada muntah, mengetahui apakah
berhubungan keperawatan perdarahan, benda adan sumbatan
dengan kelemahan, selama1x 24 jam asing dalam mulut jalan napas.
perubahan diharapkan resiko seperti lendir dan
kesadaran tidak terjadi dengarkan bunyi
ditandai dengan nafas.
Ds:- criteria hasil: 2.2 kaji kemampuan 2.2 untuk
bernafas klien. mengetahui tingkat
Do: - Pasien terbebas
kemampuan
dari trauma
bernapas klien.
- Membrane
fisik.
mukosa terlihat 2.3 monitor tanda-
- Dapat 2.3 untuk
kering an pucat tanda vital.
mendeteksi mengetahui kondisi
- TTV
resiko umum klien
2.4 cek membran
- Tanda-tanda
TD: 80/60 mukosa
2.4untuk
vital normal.
mmHg
mengetahui apakah
TD:90/60mmHg terjadi
N : 100x/menit
2.5 Berikan dehirasi/tidak
N: +/-90x/menit
RR: 42x/menit. penjelasan pada
2.5agar keluarga
T : 38,5 C pasien dan keluarga
RR : <40 detik.
paham dan
adanya peubahan
mengerti tentang
T : 36,5-38,5 C status kesehatand an
kejang demam
penyebab penyakit.

Anda mungkin juga menyukai