Anda di halaman 1dari 4

http://www.pengertianahli.com/2014/08/pengertian-analisis-apa-itu-analisis.

html

Analisis: Apa itu Analisis? | Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan
seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan
dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan
ditafsirkan maknanya. Dalam pengertian yang lain, analisis adalah sikap atau
perhatian terhadap sesuatu (benda, fakta, fenomena) sampai mampu menguraikan
menjadi bagian-bagian, serta mengenal kaitan antarbagian tersebut dalam
keseluruhan. Analisis dapat juga diartikan sebagai kemampuan memecahkan atau
menguraikan suatu materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang lebih
kecil sehingga lebih mudah dipahami.

………………………………………………………………………………….

http://nurhaey.blogspot.co.id/2012/09/gula-reduksi-dan-metode-penentuan-kadar.html

B. Struktur karbohidrat

Karbohidrat digunakan dalam kimia untuk senyawa dengan formula Cm(H2O)n,


tetapi kini rumus molekul itu tidak secara kaku digunakan untuk mendefinisikan
karbohidrat (Kennedy dan White 1988). Sebelumnya beberapa ahli kimia
memasukkan formaldehid dan glikoaldehid sebagai karbohidrat, namun sekarang
istilah karbohidrat dalam biokimia, tidak mengikutsertakan senyawa yang kurang dari
tiga atom karbon. Southgate (1978) menggunakan definisi karbohidrat sebagai

senyawa yang tersusun oleh polihidroksi aldehid, keton, alkohol, asam dan turunan
sederhananya serta polimernya yang memiliki ikatan polimer tipe asetal. Menurut
strukturnya karbohidrat dapat dibagi menjadi kelompok sakarida: monosakarida,

oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida adalah gula sederhana yang tidak dapat
dipecah lagi menjadi molekul yang lebih kecil dan monosakarida inilah yang menjadi
unit penyusun dari oligosakarida dan polisakarida. Oligosakarida dan polisakarida
tersusun dari monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik.5

a. Monosakarida

Monosakarida terdiri dari tiga sampai delapan karbon atom, tetapi umumnya hanya
lima atau enam yang biasa ditemukan. Biasanya monosakarida digolongkan
berdasarkan jumlah atom karbonnya, misalnya triosa (C3H6O3), tetrosa (C4H8O3),
pentosa (C5H10O5) dan heksosa (C6H12O6).

Dari golongan tersebut dapat dibagi lagi berdasarkan gugus fungsional yang ada,
misalnya dari golongan heksosa ada aminoheksosa (C6H13O5N), deoksiheksosa
(C6H12O5) dan asam heksuronat (C6H10O7). Contoh monosakarida adalah glukosa
dan fruktosa.

b. Oligosakarida

Oligosakarida terdiri dari beberapa monosakarida (2-10) yang saling terikat oleh
ikatan glikosidik. Tetapi ada juga yang mengklasifikasikan sendiri karbohidrat dengan
dua gugus gula sebagai disakarida. Menurut Christian dan Vaclavik (2003) disakarida
terdiri dari dua molekul monosakarida yang bergabung dengan ikatan glikosidik.
Contoh disakarida di pangan adalah maltosa, selubiosa, dan sukrosa. Oligosakarida
yang memiliki lebih dari tiga gugus gula contohnya adalah rafinosa dan stakiosa.

c. Polisakarida

Polisakarida merupakan polimer dari gula sederhana yang tersusun atas lebih dari
sepuluh monomer gula sederhana. Contoh polisakarida di makanan adalah pati,
pektin dan gum. Ketiganya adalah polimer karbohidrat kompleks dengan sifat yang
berbeda, tergantung unit gula penyusunnya, tipe ikatan glikosidik dan derajat
percabangan molekul.
Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi. Hal ini
dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton bebas. Senyawa-senyawa yang
mengoksidasi atau bersifat reduktor adalah logam-logam oksidator seperti Cu (II).
Contoh gula yang termasuk gula reduksi adalah glukosa, manosa, fruktosa, laktosa,
maltosa, dan lain-lain. Sedangkan yang termasuk dalam gula non reduksi adalah
sukrosa (Team Laboratorium Kimia UMM, 2008).
Salah satu contoh dari gula reduksi adalah galaktosa. Galaktosa merupakan gula yang
tidak ditemui di alam bebas, tetapi merupakan hasil hidrolisis dari gula susu (laktosa)
melalui proses metabolisme akan diolah menjadi glukosa yang dapat memasuki siklus
kreb’s untuk diproses menjadi energi. Galaktosa merupakan komponen dari
Cerebrosida, yaitu turunan lemak yang ditemukan pada otak dan jaringan saraf
(Budiyanto, 2002).
Sedangkan salah satu contoh dari gula reduksi adalah Sukrosa. Sukrosa adalah
senyawa yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal sebagai gula dan dihasilkan dalam
tanaman dengan jalan mengkondensasikan glukosa dan fruktosa. Sukrosa didapatkan
dalam sayuran dan buah-buahan, beberapa diantaranya seperti tebu dan bit gula
mengandung sukrosa dalam jumlah yang relatif besar. Dari tebu dan bit gula itulah
gula diekstraksi secara komersial (Gaman, 1992).

Bahan pangan mempunyai beberapa senyawa penyusun, diantaranyaadalah


karbohidrat. Karbohidrat dapat berupa monosakarida, disakarida,oligosakarida dan
polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat dengan senyawa paling sederhana
yang tidak dapat diuraikan lagi, contohnya adalah glukosa danfruktosa. Disakarida
adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 monosakarida yangterbentuk dari ikatan
glikosida dari karbon 1 monosakarida kesuatu OH darimonosakaridalain, contohnya
adalah sukrosa ( glukosa + fruktosa ), Laktosa( glukosa + galaktosa ), maltosa
( glukosa + glukosa ), oligosakarida adalahkarbohidrat yang tersusun dari dua sampai
sepuluh susunan monosakaridacontohnya adalah maltotriosa. Polisakarida adalah
kabohidrat yang tessusun lebihdari sepuluh monosakarida, contohnya adalah pati
(Winarno, 1995).Karbohidrat mempunyai jenis gula pereduksi yaitu jenis gula yang
dapatmereduksi karena adanya gugus aldehida dan gugus keton. Fruktosa adalah
salahsatu contoh gula peraduksi. Pada praktikum kali ini dilakukan perhitungan kadar
gula reduksi pada nenas dengan menggunakan metode luffschrool. PenambahanPb-
asetat pada awal prosesur setelah itu dilakukan penambahan Na fosfat untuk mengikat
Pb. Hal tersebut dilakukan untuk mengendapkan protein agar tidak terhitung pada
akhir pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan membandingkanvolume titrasi
sampel dengan blanko.Titrasi dilakukan setelah terbentuk larutan hasil refruks dan
kemudian ditambahkan H2SO4 25 ml 6N dan KI 10 ml. Pada hasil titrasi diperoleh
volume Na tiosulfat pada sampel sebesar 26.3 ml sedangkan volume Na tiosulfat pada
blanko sebesar 28.3. Selisih volume blanko dan sampel digunakan untuk menghitung
nilai b dengan melihat pada tabel. Kadar gula yang diperoleh masing-masing
kelompok berbeda-beda. Kadar gula terkecil adalah 3.774% dan yang paling besar
adalah 6.335%. Besar kecilnya nilai kadar gula yang diperolehtergantung pada selisih
antara volume Na tiosulfat pada sampel dengan volume Na tiosulfat pada blanko.
Semakin besar selisihnya maka kadar gulanya semakin besar.

http://rianitusaya.blogspot.co.id/2012/09/gula-reduksi.html

Anda mungkin juga menyukai