Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ASAL MULA KEJADIAN ALAM

DI

SUSUN

OLEH :

YUSRI YANTI

IRNANDA

SAIFANI

JURUSAN PGSD FAKULTAS FKIP

UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

BANDA ACEH 2017


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat, Taufik, Hidayah serta
Inayah-Nya kepada Kami, sehingga kami memiliki kesempatan untuk dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan sepenuhnya kepada baginda Nabi
besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman islamiah yang
modern seperti saat ini. Dan juga kepada keluarganya, Sahabat, Tabi’in, Tabi’it-tabi’in seta para
pengikut-pengikutnya hingga akhir kiamat nanti.

Ucapkan terimakasih, penulis ucapkan kepada Ibu Dosen Pembimbing serta teman-teman
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah yang membahas tentang “Asal Mula
Kejadian Alam”.

Demikian makalah ini disusun, penulis menyadari bahwa di dalam penulis makalah ini
banyak sekali kekurangan, akan tetapi penulis berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat
memberikan manfa’at serta pengetahuan untuk semuanya. Aamiin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Alam Semesta ..................................................................................... 3
B. Penciptaan Alam Semesta dalam Al-Qur’an ........................................................ 4
C. Penciptaan Alam Semesta Menurut Sains (Astronomi)........................................ 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alquran merupakan wahyu dari Allah swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.,
untuk dijadikan pedoman hidup bagi umat manusia. Di dalam Alquran terdapat berbagai ayat
mulai dari ayat tentang alam sebelum dunia, alam dunia, dan alam setelah dunia, ayat-ayat itu
sebagai petunjuk bagi manusia untuk berfikir, berfikir untuk meneliti apa tujuan ayat itu
diturunkan. Salah satu ayat yang banyak ilmuan teliti ialah ayat mengenai penciptaan alam
semesta dalam Alquran disebutkan:
٤- ‫س َم َاوات ْالعُلَى‬ َ ‫ت َنزيلا م َّم ْن َخلَقَ ْاْل َ ْر‬-
َّ ‫ض َوال‬
“Yang diturunkan dari Allah yang telah menciptakan bumi dan langit yang tinggi”

Ayat ini menjadi acuan pertanyaan bagaimana diciptakan?. Pertanyaan itu muncul karena
keingin tahuan manusia tentang bagai mana asal mula tempat tinggalnya diciptakan, karena
manusia berada di dalam alam semesta tepatnya planet bumi

Penciptaan alam semesta dikaji melalui penelitian secara ilmiah ataupun melalui tafsir-
tafsir dengan membandingkan ayat-ayat yang lain dalam Alquran. Dengan penelitian-penelitian
tersebut maka munculah berbagai teori tentang bagaimana proses penciptaan alam semesta.
Salah satu teori yang dikemukakan oleh ilmuan barat yaitu teori Big Bang atau teori dentuman
besar, menurut teori tersebut alam semesta diduga dari sebuah gumpalan raksasa bermasa jenis
besar karena gesekan antar atom terjadilah reaksi inti atom (nuklir) yang menghasilkan energi
yang sangat besar, partikel-partikelnya menyebar ke segala arah kemudian membentuk galaksi,
bintang, planet dan sebagainya. Sedangkan dalam Alquran disebutkan bahwa proses penciptaan
alam semesta itu terjadi dalam kusun waktu enam masa.

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas maka kita harus mengkaji lebih jauh
bagaimana penciptaan alam semesta yang sebenarnya dilihat dari kajian Alquran dan sains
dengan kecanggihan teknologi sekarang apakah sejalan ataukah berlawanan. Dengan pemaparan
di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh bagaimana alam semesta ini di
ciptakan dengan membuat makalah yang berjudul Asal Mula Alam.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Alam Semesta?
2. Bagaimana penciptaan alam semesta menurut Al-Qur’an?
3. Bagaimana penciptaan alam semesta menurut Sains (Astronomi)

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun bertujua untuk memenuhi tugas mata kuliah xxxxxxxxxxxxx serta untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca pada umumnya serta penyusun pada
khususnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alam Semesta


Ruang angkasa adalah nama yang kita berikan pada wilayah di luar planet kita, Bumi.
Ruang angkasa tidaklah kosong, melainkan terdapat berbagai benda di dalamnya, seperti planet –
planet dan bintang – bintang. Ruang angkasa dan seluruh isinya disebut alam semesta.
Bagaimanakah alam semesta tak berbatas tempat kita tinggal ini terbentuk? Banyak para
ilmuwan dan filsuf yang mencari jawaban dengan kecerdasan dan akal sehat mereka.

Orang pertama yang membuktikan bahwa alam semesta memiliki awal mula adalah
seorang astronom yang bernama Edwin Hubble. Pada suatu hari di tahun 1929, dengan
menggunakan teleskop berukuran raksasa, ia mendapati bahwa bintang-bintang itu bergerak.
Gerakan mereka bukanlah pergerakan yang biasa. Bintang-bintang terus menerus bergerak
menjauhi kita. Selain itu, mereka juga bergerak saling menjauh satu dengan lainnya. Bila segala
sesuatu yang ada di dalam alam semesta bergerak saling menjauh satu sama lain berarti alam
semesta terus-menerus bertambah besar. Belum genap seratus tahun manusia memahami hal
tersebut.

Sekarang, semua ilmuwan sepakat bahwa bintang-bintang bergerak saling menjauh satu
sama lain sebagaimana mereka juga bergerak menjauhi bumi. Pergerakan bintang-bintang
tersebut memberikan informasi yang sangat penting mengenai penciptaan alam semesta.
Kenyataan bahwa bintang-bintang saling menjauh satu dengan yang lainnya menunjukkan bahwa
dahulu kala mereka itu saling berdekatan. Menurut para ilmuwan, 15 milyar tahun yang lalu
alam semesta merupakan suatu titik tunggal sebesar ujung jarum. Alam semesta kita ini muncul
ketika titik kecil tadi meledak. Bermilyar-milyar tahun yang lalu, alam semesta terjadi setelah
adanya suatu ledakan. Pecahan yang jumlahnya amat banyak pun muncul bersama dengan
ledakan ini. Bagian pecahan tersebut saling menjauh dan berhamburan, sebagaimana butiran
kecil tanah yang berhamburan tadi. Akhirnya terbentuklah alam semesta dengan segala isinya.
Ledakan tersebut, yang merupakan awal dari penciptaan alam semesta, kemudian disebut Big
Bang. Ketika ledakan raksasa ini terjadi, alam semesta mulai tumbuh dan mengembang terus-
menerus hingga sekarang.

3
B. Penciptaan Alam Semesta dalam Al-Qur’an
Di dalam Alquran dikatakan bahwa alam semesta diciptakan dalam enam masa yaitu
meliputi penciptaan langit dalam dua masa dan bumi dalam dua masa serta semua isi bumi
dalam dua masa.
Allah mengabadikan penciptaan alam semesta dalam enam masa dalam firman-Nya
‫ض في ستَّة أَيَّام ث ُ َّم ا ْست ََوى َعلَى ْال َع ْرش يُدَب ُر اْل َ ْم َر َما من شَفيع إلَّ من بَ ْعد إذْنه‬
َ ‫س َم َاوات َواْل َ ْر‬
َّ ‫إ َّن َربَّ ُك ُم للاُ الَّذي َخلَقَ ال‬
َ‫ذَل ُك ُم للاُ َربُّ ُك ْم فَا ْعبُدُوهُ أَفَلَ تَذَ َّك ُرون‬
“Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptaan langit dan bumi dalam enam
masa, kemudian Dia bersemayam da atas ‘Arsy (singgasana) untuk mengatur segala urusan.
Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali setelah ada izin-Nya. Itulah Allah, Tuhanmu,
maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran.”

Pada permulaan ayat ini, Allah menegaskan bahwa dialah yang menciptakan langit dan
bumi dalam enam hari (masa). Hari atau masa yang disebut dalam ayat ini , dalam tuntunan
agama, hanya Allah saja yang mengetahui berapa lamanya. Ada ayat yang menjelaskan bahwa
satu hari itu sama dengan seribu tahun dalam hitungan manusia seperti firman Allah dalam
Alquran:
َ ‫َوإ َّن يَ ْوما ا عندَ َربكَ َكأ َ ْلف‬
َ‫سنَة م َّما تَعُدُّون‬
“Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut
perhitunganmu”

Penciptaan langit dan bumi dalam enam masa ini juga disebutkan dalam beberapa ayat
lain,
‫شهُ َعلَى ْال َماءليَ ْبلُ َو ُك ْم أَيُّ ُك ْم‬
ُ ‫ض في ستَّة أَيَّام َو َكانَ َع ْر‬
َ ‫س َم َاوات َواْل َ ْر‬
َّ ‫َوه َُو الَّذي َخلَق ال‬
َ ْ‫أَح‬
‫سنُ َع َمل‬
“Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah ‘Arsy-Nya
di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya”.

Bila diperhatikan, ungkapan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa pada ayat ini,
dikaitkan dengan informasi bahwa ‘Arsy Allah berada di atas air. Artinya, air ternyata sudah ada
ketika langit dan bumi diciptakan. Dengan kata lain, air telah ada pada saat awal penciptaan. Air
dalam hal ini dapat dimaknai sebagai unsur asal alam semesta yaituhydrogen. Keterangan ini
merupakan isyarat bahwa air adalah unsur pokok dalam penciptaan makhluk hidup.

4
1. Penciptaan Langit Dalam Dua Masa
Hasil telaah menyebutkan bahwa langit dan bumi diciptakan secara terpisah, seperti
dalm Alquran
َ ‫ض كَانَت َا َرتْقا ا فَفَتَ ْقنَا ُه َما َو َجعَ ْلنَا منَ ْال َماء ُك َّل‬
َ‫ش ْيء َحي أَفَ َل يُؤْ منُون‬ َ ‫س َم َاوات َو ْاْل َ ْر‬
َّ ‫أ َ َولَ ْم يَ َر الَّذينَ َكفَ ُروا أ َ َّن ال‬
“Tidaklah orang-orang kafir itu melihat bahwa dahulu sesungguhnya langit dan
bumi itu bersatu, lalu kami pisahkan antara keduanya.”

Pemisahan penciptaan ini menghasilkan formasi galaksi dan kemudian terpecah


menjadi bintang-bintang yang merupakan asal usulnya planet.

Lalu Allah menciptakan tujuh lapis langit yang terjadi dalam dua masa Allah
memberikan informasinya dalam Alquran

‫ير ْال َعزيز‬


ُ ‫صابي َح َوح ْفظا ا ذَلكَ ت َ ْقد‬ َّ ‫س َماء أَ ْم َرهَا َوزَ َّي َّنا ال‬
َ ‫س َماء الدُّ ْن َيا ب َم‬ َ ‫س َم َاوات في َي ْو َميْن َوأ َ ْو َحى في ُكل‬ َ َ‫فَق‬
َ ‫ضاه َُّن‬
َ ‫س ْب َع‬
‫ْالعَليم‬
“Lalu diciptakannya langit dalam dua masa, dan pada setiap langit Dia
mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), kami
hiasi dengan bintang-bintang, dan (kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah
ketentuan Allah yang Mahaperkasa, Maha Mengetahi.”

Ayat ini menerangkan bahwa Allah menyempurnakan kejadian langit dengan


menjadikannya tujuh lapis dalam dua masa. Pada awalnya Allah menciptakan langit
pertama, dan kemudian disempurnakan menjadi tujuh langit yang berlapis-lapis. Dijelaskan
pula bahwa setiap lapis langit mempunyai fungsinya masing-masing .

Langit yang terdekat dengan bumi, dihiasi dengan bintang-bintang yang gemerlapan.
Ada bintang yang bercahaya sendiri, dna nada juga yang hanya memantulkan cahaya sinar
bintang lainnya.

2. Penciptaan Bumi Dalam Dua Masa


Penciptaan bumi sebagaimana penciptaan langit terjadi dalam dua masa. Allah
mengisyaratkan hal ini dalam Alquran

َ‫ض في َي ْو َميْن َوتَجْ َعلُونَ لَهُ أَندَادا ا ذَلكَ َربُّ ْال َعالَمين‬
َ ‫قُ ْل أَئنَّ ُك ْم لَت َ ْكفُ ُرونَ بالَّذي َخلَقَ ْاْل َ ْر‬

5
“Katakanlah: Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam
dua masa dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan seluruh alam.”

Ayat lain menjelaskan tentang penciptaan bumi dalam dua periode

َّ ‫س َو ْالقَ َم َر لَيَقُولُ َّن‬


َ‫للاُ فَأَنَّى يُؤْ فَ ُكون‬ َّ ‫س َّخ َر ال‬
َ ‫ش ْم‬ َ ‫ض َو‬ َّ ‫سأ َ ْلت َ ُهم َّم ْن َخلَقَ ال‬
َ ‫س َم َاوات َو ْاْل َ ْر‬ َ ‫َولَئن‬
“dan jika engkau bertanya kepada mereka: siapa yang menciptakan langit dan bumi
dan menundukkan matahari dan bulan? Pasti mereka akan menjawab, Allah. Maka
mengapa mereka bias dipalingkan (dari kebenaran)”.

Sebagian ahli tafsir berpendapat, maksud penciptaan bumi pada ayat ini adalah
menciptakan wujudnya dalam dua masa. Disimpulkan demikian, karena pada waktu
diciptakan langit dan bumi, hari atau siang dan malam seperti yang diketahui sekarang
belum ada. Sedang menurut pandangan ilmiah, maksudnya adalah pembentukan bumi
dalam dua masa.

Hari atau periode pertama dari masa penciptaan bumi, adalah rentang waktu sekitar
miliaran tahun yang lalu, yaitu ketika yang ada hanya awan debu dan gas yang mengapung
di angkasa yang mulai mengecil. Kemudian butiran-butiran debu dalam awan itu saling
melekat dan membentuk planetisimal yang kemudian saling bertubrukan membentuk
planet. Diantara planet-planet itu adalah bumi. Bumi adalah tempat tinggal bagi seluruh
makhluk hidupbeserta segala isinya. Bumi termasup planet yang terdapat dalam tata surya
di alam semesta ini.

3. Penciptaan Isi Bumi Dalam Dua Masa


Setelah Allah menciptakan langit dalam dua masa dan bumi dalam dua masa,
selanjutnya diciptakan makhluk-makhluk lain yang akan mengisi bumi dan langit, proses
ini merupakan penyempurnaan dari ciptaan-Nya. Allah brfirman dalam Alquran

َ ‫اركَ في َها َوقَد ََّر في َها أ َ ْق َوات َ َها في أ َ ْر َب َعة أَيَّام‬


‫س َواء للسَّائلين‬ َ ‫ي من فَ ْوق َها َو َب‬
َ ‫َو َج َع َل في َها َر َواس‬

“Dan dia ciptakan padanya gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dan kemudian
Dia berkahi, dan dia tentukan makanan-makanan (bagi penghuninya) dalam empat masa,
memadai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukan.”

6
Allah menciptakan bumi dan segala isinya bertujuan untuk memperlihatkan
keindahan sang penciptannya. Dengan adanya gunung-gunung permukaan bumi mendjadi
indah. Allah juga melingkupi bumi segala isinya dengan keberkahan bagi makhluk-Nya

Penciptaan bumi dan segala isinya ini terjadi pada empat masa atau dapat difahami
penciptaan bumi dua masa dan isinya dua masa. Tafsir ilmiah tentang empat masa ini bias
jadi seperti yang diungkapkan dalam empat periode dalam kurun waktu geologi berikut:
pertama, proterozoikum pada masa ini kehidupan sangat tidak jelas.
Kedua, peleozoikum pada masa ini kehidupan mulia jelas. Ketiga, mesozoikum masa ini
disebut sebagai kehidupan pertengahan. Keempat, kenozoikum masa ini disebut sebagai
kehidupan baru.

Dari uraian diatas dapat terungkap bahwa penciptaan bumi terjadi dua masa dan isiya
juga terjadi dalam dua masa,dan penciptaan langit terjadi pada dua masa sehingga
keseluruhan penciptaan alam semesta dengan sempurna terjadi dalam enam masa.

C. Penciptaan Alam Semesta Menurut Sains (Astronomi)


Dalam uraian di atas di paparkan bahwa Alquran menyrbutkan alam semesta diciptakan
dalam enam masa. Untuk membuktikannya banyak ilmuan melakukan penelitian akan hal itu
dengan pendekatan sains. Diantaranya ialah ilmuan Achmad Marconi (Bagaimana Alam
Semesta Diciptakan. Pendekatan Alquran dan Sains Modern, 2003) menjelaskan tentang
pengertian enam masa kejadian alam semesta dengan singkat:
1. Masa pertama, terjadinya dentuman besar Big Bang, pada saat ini kontinum ruang waktu
yang lahir masih berujud samar-samar, dimana energy dan ruang waktu tidak jelas beda
2. Masa kedua, pada masa ini alam semesta mengalami proses inflasi. Grafitasi muncul
sebagai pernyataan adanya materi , dan gaya inti-kuat memisahkan diri dari gaya inti-
lemah dan gaya elektromagnetis.
3. Masa keempat, pada masa ini dimulailah sintesa atau pembentukan inti atom.
4. Masa keempat, dalam tahap ini ada kemungkinan terjadinya pengeompokan-
pengelompokan materi fundamental, electron mulai terbentuk namun masih dalam keadaan
bebas, dan belum terikat oleh inti atom.
5. Masa kelima, terbentuknya atom-atom yang stabil. Artinya electron-elektron mulai terikat
oleh inti atom, dan terjadilah atom-atom yang stabil di jagat raya ini. Terjadi pemisahan

7
materi dan radiasi, sehuingga alam semesta menjadi tembus cahaya. Proton galaksi mulai
terbentuk.
6. Masa keenam, terbentuknya galaksi bintang, tata-surya dan planet.

Dalam penjelasan lain mengacu pada surat An-Nazi’at ayat 27-32 bahwa penciptaan enam
hari dapat bermakna enam proses evolutif, sejak penciptaan alam semesta pertamakali sampai
penciptaan manusia sebagai jenis makhluk terakhir yang diciptakan Allah, kronologinya sebagai
berikut:
1. Penciptaan semesta dengan pristiwa Big Bang, ledakan besar sebagai awal lahirnya ruang
dan waktu, termasuk materi.
2. Pengembangan alam semesta, sehingga benda-benda langit makin menjauh yang dalam
bahasa awam langit makin tinggi. Lalu menyempurnakannya dalam arti pembentukan
benda langit bukanlah proses sekali jadi, tetapi proses evolutif dari awan antara bintang
menjadi bintang, lalu nanti akhirnya mati dan digantikan generasi bintang-bintang baru.
3. Masa penciptaan matahari yang bersinar dan bumi yang berotasi sehingga ada fenomena
siang dan malam.
4. Setelah bulan terbentuk dari lontaran sebagian kulit bumi karena tumbukan benda langit
lainnya, lempeng benua besar kemudian dihamparkan yang menjadikan benua-benua
muliai terpisah-pisah.
5. Lalu lahirnya gunung-gunung akibat evolusi geologi dan mulai diciptakannya kehidupan di
bumi dengan menyediakan air.
6. Dan yang terakhir diciptakan hewan-hewan kemudian manusia.

Demikian proses penciptaan dalam presfektif sains ternyata sejalan dengan Alquran bahwa
penciptaan alam semesta itu terjadi dalam enam masa.

8
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari pemaparan bab sebelumnya bahwa menurua
Alquran alam semesta itu diciptakan dalam enam hari (masa), tatapi hari di sini bukan hari yang
manusia ketahui saat ini, tetapi hari tahapan proses penciptaan dan hanya Allah lah yang tahu,
dikatakan dalam sebuah ayat bahwa hari penciptaan itu satu hari setara dengan seribu tahun
dalam perhitungan sekarang (manusia). Kronologinya Allah ciptakan bumi dalam dua masa lalu
isinya dalam dua masa dan yang selanjutnya diciptaka langit dalam dua masa pula. Lalu Allah
mengaturnya dengan Maha Kuasanya.

Ternyata proses penciptaan menuut sains juga sejalan bahwa penciptaan alam semesta itu
dilakukan melalui enam tahap yang diawali oleh tahap terjadinya dentuman besar atau Big
Bang, lalu Gravitasi muncul, dilanjutkan dengan pembentukan inti-inti atom, lalu terjadi
pengelompokan materi fundamental, selanjutnya terjadi pengikatan atom sehingga atom-atom
stabil di jagat raya dan tahap yang terakhir terbentuknya galaksi, bintang, tata-surya dan planet
beserta isinya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Adam, Thur. 1997. Rahasia Alam Semesta. Medan: Gama Utama

Alquran digital versi 1.0. 2009. Al-Kalam. Bandung: Diponegoro

Brucaille, Maurice. 1992. Alquran dan Sains Modern. Jakarta: Media Da’wah

Catatan Ilmu Falak. Kelas X MA Persis Tarogong. Guru mata pelajaran: Moh. Iqbal Santoso

Martina, Anna. 2010. Aku Makin Tahu Tentang Bumi dan Iklimnya. Jakarta: Bina Sumber Daya
MIPA

Kementrian Agama RI. 2012. Tafsir Ilmi Penciptaan Jagat Raya. Jakarta: Kementrian Agama RI

10

Anda mungkin juga menyukai