615 1
Ind
i
Departemen Kesehatan RI
Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pusdiknakes
2004
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Jilid II ( untuk kelas II)
Cetakan Kedua
i
KATA PENGANTAR
ii
PENGANTAR DARI SEKBER
iii
DAFTAR ISI
Hal.
Kata Pengantar ii
Pengantar Dari Sekber iii
Daftar Isi iv
BAB I : EPIDEMIOLOGI
A. Pengertian 1
B. Manfaat Epidemiologi 2
C. Riwayat Perjalanan Penyakit 2
D. Rantai Penularan Penyakit 5
iv
BAB IV : HYGIENE PERUSAHAAN DAN KESEHATAN
KERJA (HYPERKES)
A. Pengertian 43
B. Tujuan dan Usaha Yang Dilakukan 43
C. Penyakit Akibat Kerja dan Faktor Penyebabnya 43
v
BAB I
EPIDEMIOLOGI
A. Pengertian
1
B. Manfaat Epidemiologi
2
waktu dapat berubah dan juga karena hubungan ini bersifat timbal
balik.
Dalam gambaran yang sederhana, hubungan antara ketiga
faktor tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1. Orang berada dalam keadaan sehat, berarti ketiga faktor itu
dalam keadaan seimbang.
2. Orang menderita sakit apabila daya tahannya sebagai host
menurun.
3. Orang menderita sakit apabila kemampuan hama penyakit
meningkat.
4. Orang menderita sakit karena lingkungan berubah ke arah
yang merugikan host (negatif).
3 Sakit : kemampuan
TT hama penyakit
HHH meningkat
LL
4 Sakit : lingkungan
TT berubah menjadi
HH negatif
3
Serangan penyakit akan menimbulkan sejumlah gejala pada
tubuh host. Dengan mengikuti proses timbul dan naik-turunnya
gejala – gejala itu dapat kita peroleh gambaran dari riwayat alamiah
perjalan penyakit (natural history of disease), dari penyakit yang
bersangkutan.
4
bersangkutan, yang sewaktu – waktu dapat menimbulkan
sakit lagi serta dapat menulari orang – orang yang ada
disekitarnya.
d. Kronis, disini perjalanan penyakit tampaknya berhenti
tetapi sebetulnya tuan rumah tersebut belum sembuh. Gejala
– gejala penyakitnya tidak bertambah berat juga tidak
bertambah ringan, disebut juga menahun.
e. Meninggal dunia, perjalanan penyakit terhenti, tetapi
keadaan ini merupakan hal yang tidak dikehendaki oleh
setiap tindakan kedokteran.
5
Faktor yang merupakan mata rantai itu ada 6, yaitu :
1. Adanya sumber penularan
2. Adanya hama penyakit
3. Adanya pintu keluar
4. Adanya cara penularan
5. Adanya pintu masuk
6. Adanya kerentanan
1. Sumber Penularan
Sumber penularan atau sumber infeksi adalah tempat dimana
hama penyakit hidup dan berkembang biak secara alamiah.
Dari sumber infeksi inilah kemudian penyakit itu menular
kepada orang lain.
Sumber penularan penyakit dapat dibedakan atas 3 macam,
yaitu :
6
b. Hewan ( Animal Reservoir )
Beberapa jenis hewan dapat menjadi sumber penularan
beberapa macam penyakit, seperti misalnya lembu dan biri-
biri (penyakit anthrax), anjing (penyakit rabies), tikus
(penyakit pes) dan babi (cacing pita).
2. Hama Penyakit
Yang dimaksud dengan hama penyakit adalah mikro organisme
yang merupakan penyebab penyakit pada tuan rumah. Hama
penyakit dapat dibedakan atas 4 golongan sebagai berikut, yaitu
a. Golongan hewan
1. Protozoa, contohnya Amoeba dysentri, Trypanosoma
gambiense, Plasmodium malariae
2. Cacing – cacing, misalnya Filaria bancrofti,
Ancylostoma duodenale, Taenia solium.
3. Serangga, contohnya Saarcoptes scabii penyebab
penyakit scabies.
7
d. Golongan Rickettsia, misalnya Rickettsia rickettsi penyebab
penyakit thypus bercak wabahi.
3. Pintu Keluar
Pintu keluar adalah jalan yang dilalui oleh hama penyakit
sewaktu keluar / dikeluarkan dari tubuh tuan rumah. Beberapa
jenis penyakit infeksi memiliki pintu keluar yang berbeda –
beda.
a. Alat Pernafasan
Yaitu hidung dan mulut, pada waktu penderita bernafas,
berbicara, batuk, bersin, mengesang dan atau mendahak. Ini
terjadi misalnya pada penyakit TBC paru, influensa dan
difteria.
8
b. Alat Pencernaan Makanan
Dalam hal ini adalah mulut dan anus pada waktu penderita
muntah dan atau berak, misalnya pada penyakit kolera.
Pada penyakit dysentri dan thypus perut yang tidak
memiliki gejala khas muntah, hama penyakit dikeluarkan
hanya melalui anus bersama faeces. Pada penyakit kolera
hama penyakit dikeluarkan juga melalui urine penderita.
9
penyakit menular mempunyai cara penularan yang khas, yang
satu berbeda dengan yang lain.
Cara – cara penularan tersebut adalah sebagai berikut :
10
Butir – butir yang sangat halus akan terus melayang –
layang di udara, sedangkan butir – butir yang cukup
besar akan turun dan mengendap di tanah. Butir –
butir yang melayang di udara apabila mengering akan
meninggalkan inti yang berisi hama penyakit, yang
disebut droplet nuclei, sedangkan butir – butir yang
jatuh di tanah apabila mengering akan membentuk
debu yang penuh dengan hama penyakit juga. Dengan
perantaraan udara / angin baik itu droplet nuclei
maupun debu yang terkontaminasi itu akan dapat
tersebar sampai jauh, dan akan dapat menimbulkan
penularan pada orang banyak melalui pernafasan.
11
Susu sapi dapat juga menjadi sasaran penularan penyakit –
penyakit tersebut, misalnya karena diproses oleh karyawan
yang sedang sakit ataupun carrier. Disamping penyakit –
penyakit yang telah disebutkan di atas, melalui susu sapi
dapat juga ditularkan penyakit dari sapi yang
bersangkutan, yaitu penyakit Tuberculosis bovinum dan
Brucellosis. Itulah sebabnya maka susu sapi harus terlebih
dahulu di pasteurisasi sebelum dikonsumsi.
12
e. Melalui Alat – Alat Kedokteran Yang Tidak Steril
Beberapa jenis alat kedokteran misalnya jarum suntik,
jarum tranfusi, jarum vaksinasi dan sebagainya dapat juga
menjadi perantara penularan beberapa jenis penyakit.
Penularan terjadi misalnya karena jarum bekas menyuntik
orang lain, tanpa terlenih dahulu disterilkan. Penyakit –
penyakit yang dapat menular dengan cara demikian
misalnya penyakit hepatitis infectiosa dan AIDS.
Untuk menghindarkan terjadinya penularan penyakit
dengan cara demikian, dewasa ini telah banyak digunakan
disposable syringe atau disposable needela, yaitu jarum
suntik dan pengisapnya yang sekali pakai harus dibuang.
5. Pintu Masuk
Yang dimaksud dengan pintu masuk adalah bagian – bagian
badan yang dilalui oleh hama penyakit sewaktu masuk ke
dalam tubuh calon penderita. Disebut juga pintu infeksi. Pintu
masuk itu umumnya sama dengan pintu keluar, yaitu ;
a. Alat Pernafasan
Yaitu hidung dan mulut, misalnya pada penyakit TBC
paru, influensa dan difteria.
13
Atau luka buatan misalnya bekas suntikan, pada penularan
penyakit Hepatitis infectiosa dan AIDS.
6. Kerentanan
Kerentana adalah kesediaan dari tubuh calon tuan rumah untuk
menjadi sakit. Tanpa adanya kerentanan maka calon tuan
rumah tersebut akanb tetap sehat meskipun mendapat penularan
hama penyakit.
14
2. Yang berifat hormonal :
(a) Bawaan yaitu konstitusi tubuh dan genetik tubuh
(b) Didapat :
1. Bersifat aktif
Buatan : immunisasi
Alamiah : sembuh dari sakit
2. Bersifat pasif :
Buatan : pemberian serum
Alamiah : diperoleh dari ibu
15
BAB II
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
A. Pendahuluan
Kriteria KLB :
Suatu kejadian penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB
apabila memenuhi criteria sebagai berikut :
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada /
tidak dikenal.
16
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan
dua kali lipat atau lebih dibanding dengan angka rata – rata
perbulan dalam tahun sebelumnya.
17
2. Penyakit akut epidemis
Adalah penyakit menular yang gejala –gejalanya datang
secara mendadak dan keras, juga penyebarannya berlangsung
dengan cepat, seringkali berupa wabah (epidemi). Beberapa
penyakit dari golongan ini termasuk yang disebut penyakit
wabah.
18
3. Penyakit – Penyakit Lain Yang Ditetapkan Oleh Menteri
Kesehatan, seperti Morbili, Varicella, Rabies dan Anthrax.
19
Untuk melaksanakan ketentuan tersebut, di Indonesia telah
dikeluarkan 2 undang – undang yaitu :
1. Undang – Undang RI No. 1 / 1962, tentang karantina laut.
2. Undang – Undang RI. No. 2 / 1962, tentang karantina udara.
20
waktu yang singkat meliputi suatu wilayah tertentu dan dapat
menimbulkan malapetaka.
21
meliputi cacing, lepra, tuberculosa, syphilis, gonorhoe,
filariasis dan AIDS.
22
g. Upaya surveillance, yaitu pengamatan dalam rangka
nemenukan mengobati penderita baru, kontak person dan
carrier.
h. Upaya karantina jika kasusnya termasuk penyakit
karantina.
1. Kolera ( Cholera )
Kolera termasuk kedalam penyakit karantina.
23
oral infection )
Kolrea di Indonesia
Penyakit kolera timbul akibat kesehatan lingkungan yang
buruk seperti pembuangan faeces, sampah dan limbah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan. Karena penyakit ini akan hilang
dengan sendirinya apabila hygiene dan sanitasi lingkungan
diperbaiki, seperti ayng terjadi di negara – negara yang sudah maju.
Usaha pencegahan dengan vaksinasi saja dianggap kurang
memenuhi sasaran.
24
(c) Mengobati penderita secara dini sampai sembuh benar.
(d) Penyelidikan epidemiologi dilapangan.
(e) Surveillance untuk menemukan penderita baru dan
carrier, untuk diobati sampai sembuh.
(f) Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan yang
meliputi :
- Penyediaan air bersih yang baik
- Perbaikan system pembuangan faeces, sampah dan
limbah.
- Pengawasan pembuatan dan peredaran makanan dan
minuman,pasar, rumah makan, rumah potong
ternak,perusahaan susu dan lain – lain.
- Upaya pemberantasan lalat.
(g) Upaya penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
(h) Pemberian vaksin kolera jika dipandang perlu.
2. Malaria
25
dan yang terpenting diantaranya adalah :
1. Di pantai / laut : Anopheles sundaicus
2. Di sawah : Anopheles aconicus
3. Di pegunungan : Anopheles maculates
4. Di hutan : Anopheles leucosphyrus
5. Di rawa – rawa : Anopheles hyrcanus
Malaria di Indonesia :
Masih merupakan penyakit rakyat nomor satu di Indonesia
dan tersebar luas diseluruh kepulauan Indonesia. Malaria ini akan
menyebabkan :
Daya tahan tubuh rendah dan mudah diserang penyakit
lain
Daya kerja menurun sehingga produktivitas menurun
Negara banyak kehilangan jam kerja dan dapat
menghambat kepariwisataan.
26
memelihara ikan pemakan jentik dan terhadap nyamuk
sebagai bentuk imagonya dengan menggunakan
insektisida.
3. Tuberculosis
Penyebab : BasilMycobacterium tuberculosis (yang
ditemukan oleh Robert Koch pada tahun
1882).
27
Pemberantasan penyakit :
Di Indonesia penyakit TBC tersebar tidak hanya di kota –
kota saja tetapi juga sudah menyebar hingga ke pedesaan.
Umumnya menyerang masyarakat golongan sosial - ekonomi
rendah seperti lingkungan perumahan yang berdesakan (over
crowded ), lembab, status gizi yang rendah, hidu tidak teratur dan
sebagainya.
Basil Mycobacterium tuberculosis yang berjuta – juta
banyaknya yang berasal dari ludah dan dahak penbderita
mengering, akan bercampur debu dan tersebar kemana – mana
seperti di kendaraan umu, bioskop, pasar dan lain - lain, apabila
terhirup oleh orang yang sehat akan menambah jumlah penderita
penyakit TBC. Di Indonesia penderita TBC masih cukup banyak.
Pencegahannya :
(a) Pemberian vaksin BCG bagi bayi dan anak – anak.
(b) Pasteurisasi susu sapi sebelum diminum
(c) Memperkuat daya tahan tubuh dengan gizi yang baik,
istirahat cukup, olah raga cukup dan sebagainya.
(d) Meningkatkan keadaan sosial ekonomi masyarakat
sehingga rumah dan lingkungan memenuhi syarat
kesehatan.
(e) Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, khususnya
agar tidak biasa meludah disembarang tempat.
28
Gejala – gejalanya : Pada masa inkubasi penderita merasa lesu,
tidak enak badan, demam.
Dalam stadium erupsi (masa awal gejala)
timbul rasa nyeri tulang dan sendi terutama
di malam hari,resa tak enak dan nyeri di
tempat timbulnya erupsi
29
Cara pencegahan dan pemberantasannya :
a. Menghindari kontak langsung dengan penderita dan
menjaga kebersihan.
b. Pemberantasan dengan jalan penyembuhan semua
penderita, pencarian penderita framboesia yang ada di
masyarakat.
Pendahuluan
Penyakit kelamin terdapat banyak di negara manapun juga,
baik di negara yang sedang berkembang maupun di negara yang
sudah maju disegala pelosok dan lapisan masyarakat.
Penyakit ini harus diberantas menurut garis - garis
epidemiologis dan karena berhubungan dengan masalah sosial
maka pencegahan dan pemberantasannya harus ada kerja sama
antara berbagai instansi seperti pendidikan, kesehatan, sosial,
agama dan kepolisian.
Jumlah penderita penyakit kelamin akhir - akhir ini
menunjukkan jumlah yang meningkat dan hal ini disebabkan oleh :
a. Kurang pengertian / kesadaran masyarakat akan bahaya
penyakit kelamin ini baik bagi dirinya sendiri maupun
bagi keluarga dan masyarakat lainnya.
b. Meningkatkan pergaulan bebas antara pria dan wanita
dikalangan muda - mudi khususnya dan masyarakat
umumnya yang meninggalkan norma agama dan susila.
30
Cara penularan
Penularan melalui kontak langsung dengan penderita (
Hubungan kelamin ) ataupun hubungan tak langsung melalui benda
- benda terkontaminasi
31
oleh batuk - batuk kadang kadang disertai darah, gatal pada kulit
yang disebut Eosinofilia artinya,bertambah butir darah eosinofil.
Larva yang ada dalam jaringan paru - paru akan dikeluarkan
melalui rongga mulut, dan dari sini larva kembali lagi ke dalam
saluran pencernaan makanan.
Di dalam saluran pencernaan, Ascaris akan mengalami
pendewasaan dan hidup hingga jangka waktu yang cukup panjang
selama itu pula ascaris mencuri makanan yang disediakan untuk
tuan rumahnya.
Penderita yang hanya dihuni oleh beberapa ekor ascaris
biasanya tidak memperlihatkan keluhan apa - apa. Tetapi jika
jumlahnya cukup banyak, penderita akan mengalami berbagai
kaluhan antara lain rasa mual, rasa tidak enak pada perut, kadang -
kadang timbul rasa mulas
Seekor atau dua ekor ascaris sering keluar dari mulut si
penderita bersama - sama dengan muntah, kadang - kadang ascaris
juga keluar melalui dubur karena mati disebabkan umurnya sudah
lanjut.
Anak yang terlampau banyak dihuni cacing ascaris di dalam
perutnya nampak kurus, pucat dan buncit pad perutnya.Kalau
jumlahnya cukup banyak, sumbatan pada usus bisa terjadi pada
saluran empedu saluran pankreasatau usus buntu.
Petunjuk bahwa seseorang kejangkitan cacing
ascaris,kepastiannya harus ditentukan dengan pemeriksaan tinja.
Bila telur cacing ascaris ditemukan di dalam tinja penderita,
maka dapatlah dipastikan bahwa dia sedang menderita cacingan
dan pengobatan harus diberikan secepatnya.
Pengobatan cacing ascaris cukup sederhana.Obat cacing
yang dapat dipergunakan antara lain Pyrantel Pamoat atau
Combantrin.Penderita cukup diberi satu kali pengobatan. Jumlah
obat disesuaikan dengan berat badan penderita, tap kilogram berat
badan dapat diberikan 10mg Combantrin. Pemberian dapat
diberikan sebelum anak tidur.
32
2. Cacing Kremi ( Enterobius Vermicularis )
33
3. Cacing Cambuk ( Trichuris Trichina )
34
lembab, telur akan menetas menjadi larva yang dapat masuk ke
dalam tubuh manusia, setelah menembus kulit kaki. Melalui aliran
darah, larva melakukan perjalanan ke seluruh tubuh hingga paru -
paru.
Pada saat larva masuk paru - paru, penderita bisa
mangalami batuk kering, tetapi jarang sekali disertai darah dalam
dahaknya. Dari paru - paru larva yang akan naik ke dalam rongga
mulut lalu di telan kembali. Jadi cara penularan cacing ini berbeda
dari cacing ascaris. Cacing tambang dapat berpindah dari seseorang
kepada orang lain melalui pori - pori kaki, tidak mulut.
Dalam rongga usus cacing tambang pada dinding usus dan
menghisap darah penderita. Bila junlah cacing cukup banyak, si
penderita dapat mengalami anemia ( kurang darah ).
Kekurangan darah dapat mengakibatkan berbagai macam
kerugian, antara lain pertumbuhan badan terhalang, kepandaian
tidak bisa berkembang kerana penderita sering menderita sakit
kepala.
Penyakit cacing tambang dapat diatasi dengan Combantrin.
Pada pengobatan cacing ini, penderita di beri 10mg Combantrin per
Kg berat badan. Seseorang yang berat bedannya kurang dari 13Kg,
dapat diberi tablet Combantrin @ 120mg atau 2,5cc Combantrin
cair. Jumlah ini diberikan kepada si penderita sebelum tidur.
Pada umumnya infeksi cacing tambang akan menyebabkan
penyakit kekurangan darah sehingga penderita sangat dianjurkan
untuk menelan tablet atau cairan yang mengandung zat besi.
Jenis cacing pita cukup banyak, ada yang berasal dari babi,
ikan air tawar, ternak lainnya.
Taenia solium banyak terdapat pada binatang ternak,
sedangkan Diphilobotrium latum adalah cacing pita yang berasal
dari ikan. Tubuh cacing pita ada yang panjang ada yang pendek.
Bagian depannya disebut skolek, sedang selbihnya terdiri dari ruas
35
- ruas. Ruas terakhir pada waktunya akan dilepaskan dan keluar
bersama tinja.Ruas ini dipenuhi oleh telur.
Skolek melekat erat pada dinding usus tuan rumah. Jika
suatu ketika ruas - ruas badan cacing yang penuh dengan telur itu
terlepas dan dikeluarkan bersama feses penderita, kemudian
dimakan oleh binatang, maka dalam perut binatang pemakan tinja
tersebut telur - telur akan menetas menjadi larva, kemudian
mengikuti peredaran darah dan menetap jaringan, biasanya pada
jaringan otot.
Larva dalam jaringan otot akan berkembang menjadi kista
yang bertahan hingga waktu yang cukup lama. Kista dapat masuk
ke dalam tubuh seseorang karena makan daging binatang yang
mengandung kista. Hal ini baru dapat terjadi, bila manusia makan
daging yang kurang matang. Kista - kista yang ada di saluran
pencernaan menetas menjadi cacing dewasa dan tinggal di tempat
tersebut. Selanjutnya cacing akan hidup sebagai parasit di dalan
tubuh. Cacing pita menggunakan seluruh permukaan tubuhnya
untuk menghisap makanan yang ada di dalam saluran pencernaan
tuan rumahnya.
Ada kalanya, yang masuk ke dalam tubuh manusia bukan
kistanya, melainkan telur - telurnya. Telur - telur menetas dalam
saluran pencernaan memasuki aliran darah. Melalui aliran darah ini
larva tersebar ke seluruh tubuh, antara lain di bawah kulit, otot -
otot, dan mungkin ada juga yang sampai di otak.
Tanda dan gejala penderita cacing pita tergantung dari
keparahannya.Keluhan yang ditimbulkan kadang - kadang hanya
ringan - ringan saja. Penderita sering menyadari bahwa dirinya
tengah menderita penyakit cacing pita, karena di celana dalamnya
terdapat ruas - ruas cacing tersebut. Sekiranya jumlah larva yang
terdapat dalam jaringan otak cukup banyak, penderita dapat
mengeluh pusing - pusing, timbul kekejangan, bahkan ada yang
sampai mengalami kematian.
Pencegahan merupakan cara terbaik untuk menghindari
penyakit cacing pita. Tetapi bila penyakit itu sudah diidapnya
penderita dapat menghalau cacing - cacing tersebut dengan obat
yang bernama Niklisamidium atau Romosan. Obat ini diberikan
36
kepada si penderita selagi perut kosong, sebanyak 4 tablet atau
sama dengan 2 gram. Tablet harus di kunyah selembut - lembutnya.
Perlu diketahui, bahwa obat ini jarang menimbulkan efek
sampingan karena tidak di serap oleh saluran cerna.
6. Trichinella Spiralis
37
7. Filariasis ( Elephantiasis = Penyakit kaki gajah )
Gejala penyakit :
Cacing Filaria sp hidup di dalam pembuluh - pembuluh dan
kelenjar getah bening (jaringan limpa). Karena itu gejala
penyakitnya di tandai dengan demam yang datang secara mendadak
dan berulang - ulang.
Peradangan dan penyumbatan pada saluran getah bening
menyebabkan terjadinya bendungan limfe di sebelah distal (ujung)
sehingga terjadi pembengkakkan di scrotum (kantung buah zakar),
di tungkai kaki ( menyebabkan “kaki gajah” )
Bendungan dipembuluh limfe dada ( Ductus throsicus )
akan menyebabkan pecahnya saluran limfe di ginjal sehingga urine
mengandung limfe ( Chyluria ) dan urine tampak seperti air susu
karena mengandung lemak dari limfe.
Filariasis di Indonesia :
Filariasis banyak terdapat di Indonesia seperti di pulau
Jawa, Sumatera, Timor, dll
Usaha pencegahan dan pemberantasannya :
a. Meniadakan sumber penularan dengan mencari dan
mengobati semua penderita.
b. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang
penyakit Filariasis, misalnya tentang :
Usaha pencegahan ( tidur memakai kelambu )
Perlunya mengenal gejala penyakit secara dini
dan pengobatan segera.
Agar setiap anggota masyarakat turut aktif dalam
usaha pemberantasan penyakit ini.
c. Memberantas vektor penyakit yaitu nyamuk Culex
Fatigans.
38
BAB III
PENGAWASAN OBAT, MAKANAN DAN ALKES
39
terlindunginya masyarakat dari bahaya penyalahgunaan
narkotika, zat adiktif dan bahan berbahaya.
40
berkembangnya industri makanan dan masih
ditemukannya penggunaan bahan – bahan yang dilarang
seperti boraks, formalin dan pewarna tekstil untuk
makanan.
41
6. Mengembangkan kemampuan laboratorium pengujian,
sumber daya manusia dan pengadaan peralatannya.
7. Menanggulangi penyalahgunaan obat, narkotika, zat
aditif dan bahan berbahaya, termasuk disini adalah
memberikan hukuman yang berat bagi pengedar narkotik
dan bahan berbahaya lainnya.
42
BAB IV
HYGIENE PERUSAHAAN
DAN KESEHATAN KERJA (HYPERKES)
A. Pengertian
43
Faktor penyebab penyakit akibat kerja :
1. Golongan fisik :
a. Suara yang keras dapat menyebabkan tuli
b. Suhu tinggi menyebabkan hyperpyrexia, sedang suhu
rendah menyebabkan frosthite
c. Penerangan yang kurang atau terlalu terang menyebabkan
pengelihatan terganggu
d. Radiasi sinar X atau radiasi sinar radio aktif
menyebabkan penyakit darah, kemandulan, dan
sebagainya.
2. Golongan kimiawi :
1. Gas yang bersifat racun seperti CO, H2S, HCN, SO2, dll
2. Uap dari cairan atau benda padat seperti Hg, Pb,
insektisida
3. Larutan atau cairan seperti H2SO4, HCl dan lain - lain
4. Debu - debu seperti silika, kapas, asbes, dan debu logam
berat
4. Golongan fisiologi :
Sebagai akibat kursi yang kurang cocok atau konstruksi
mesin tidak cocok menyebabkan sikap badan sewaktu bekerja
tidak baik.
44
1. Subtitusi yaitu mengganti bahan berbahaya dengan bahan
yang kurang berbahaya atau tidak berbahaya sama sekali.
45
BAB V
KEPENDUDUKAN, KESEJAHTERAAN IBU - ANAK
& KELUARGA BERENCANA
A. Kependudukan
46
menurut umur dan jenis kelamin, status perkawinan, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan dan seterusnya. Akan tetapi diantaranya
yang terpenting dalam demografi adalah komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk menurut umur biasanya dibagi
menjadi beberapa kelompok umur, dan antara kelompok umur yang
satu dengan yang berikutnya berjenjang 5 tahun. Misalnya
kelompok umur 0 - 4, 5 - 9, 10 - 14 ……… 65 - 69, 70 - 74, 75 +.
Struktur umur penduduk antara negara yang satu dengan
yang lain, antara negara sedang berkembang dengan negara maju,
demikian juga antara daerah pedesaan dan perkotaan adalah tidak
sama. Struktur itu dipengaruhi oleh tiga variabel demografi yaitu
kelahiran, kematian dan migrasi (perpindahan penduduk). Ketiga
variable itu saling mempengaruhi satu sama lain. Apabila variabel
yang satu berubah, kedua variabel yang lain juga ikut berubah.
Satu negara dikatakan berstruktur umur muda, apabila
kelompok penduduk yang berumur di bawah 15 tahun jumlahnya
besar (lebih dari 35%), dan besarnya kelompok penduduk yang
berumur 65 tahun lebih, kurang dari 3%. Sebaliknya suatu negara
dikatakan berstruktur umur tua, apabila kelompok penduduk yang
berumur 15 tahun ke bawah jumlahnya kecil (kurang dari 35%) dan
persentase kelompok penduduk yang berumur 65 tahun lebih,
sekitar 15%.
Umumnya negara - negara sedang berkembang mempunyai
struktur penduduk muda, seperti misalnya India, Burma dan
Indonesia. Sedangkan negara - negara maju seperti Jerman,
Perancis dan Jepang mempunyai struktur penduduk tua.
47
Golongan penduduk tidak produktif yang disebut juga
golongan independent dibedakan atas dua kelompok : yang
berumur 0 - 14 tahun di sebut golongan independent I dan
yang berumur 65 tahun ke atas golongan independent II.
48
2. Kepadatan Penduduk
3. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk di suatu daerah di pengaruhi oleh
besarnya kelahiran, kematian dan migrasi penduduk. Penduduk
akan bertambah jumlahnya kalau ada yang lahir (B) dan ada yang
datang (I), dan akan berkurang jumlahnya kalau ada yang mati (D)
dan yang meninggalkan daerah tersebut (O), sehingga pada tahun
tertentu keadaan penduduk dapat di hitung dengan persamaan di
bawah ini :
49
Pt = Po + B - D + 1 – O
a. Fertilitas Penduduk
Sebelumnya perlu dijelaskan terlebih dahulu tentang arti dari
fertilitas (fertility) dan fekunditas (fecundity), yang dua -
duanya biasanya diterjemahkan dengan “kesuburan”.
50
untuk hamil dan melahirkan anak yang hidup. Seorang wanita
yang secara biologis subur (fecund) tidak selalu melahirkan
anak, misalnya karena tidak menikah ataupun menikah lagi
tetapi menggunakan kontrasepsi, sehingga fertilitasnya nol.
CBR = B x K
Pm
GBR = B x K
Pf ( 15 – 49 )
51
(umur 15 - 49 tahun) pada pertengahan
tahun tersebut.
b. Mortalitas Penduduk
Mortalitas penduduk merupakan salah satu variabel
demografi yang penting. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas
penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi
pertumbuhan penduduk, tetapi juga nerupakan barometer dari
tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat daerah
tersebut.
52
Ada beberapa macam pengukuran kematian penduduk,
diantaranya ada tiga yang dianggap penting, yaitu Angka
Kematian Kasar (Crude Death Rate), Angka Kematian Ibu
(Maternal Mortality Rate) dan Angka Kematian Bayi (Infant
Mortality Rate), yang masing - masing ditulis dengan rumus
sebagai berikut :
CDR = D x K
Pm
MMR = Dm x K
B1
IMR = Do x K
B1
53
Tinggi rendahnya CDR merupakan indikator keadaan
kesehatan masyarakat pada umumnya. CDR yang tinggi
menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat yang buruk.
54
negara berkembang sampai lebih dari 70 tahun pada negara
maju.
d. Mobilitas Penduduk
Peranan mobilitas penduduk terhadap laju pertumbuhan
antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain berbeda -
beda. Untuk Indonesia secara keseluruhan tingkat
pertumbuhan penduduknya lebih dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya tingkat fertilitas dan mortalitas, karena migrasi
netto hampir dikatakan nol. Tidak banyak orang Indonesia
yang pindah ke luar negri, begitu juga orang - orang luar negri
yang pindah ke Indonesia.
55
Migrasi penduduk terjadi karena adanya beberapa faktor yang
dapat dibedakan atas faktor pendorong dan faktor penarik,
sebagai berikut :
56
B. Permasalahan Kependudukan di Indonesia
57
6. Mobilitas penduduk Indonesia rendah
Secara umum peranan wanita dalam keluarga masih belum
memadai. Tingginya TFR dan MMR menandakan bahwa
perhatian terhadap kesejahteraan wanita masih belum seperti
yang diharapkan.
58
Upaya - upaya untuk mengatasi masalah kependudukkan di
Indonesia
2. Melaksanakan Trasmigrasi
Dengan meningkatkan migrasi penduduk khususnya dari
pulau Jawa ke pulau - pulau lainya yang kepadatan
penduduknya rendah, lambat laun persebaran penduduk
Indonesia akan merata. Di samping itu juga kawasan -
kawasan yang belum dimanfaatkan, khususnya di luar pulau
Jawa, Maudra dan Bali dapat dimanfaatkan secara optimal.
3. Industrialisasi
Bagi Indonesia, industrialisasi sangat penting karena
disamping dapat meningkatkan GNP dengan cepat, berarti
juga mendapatkan lapangan pekerjaan bagi penduduk.
Industrialisasi juga merupakan sarana mengejar ketinggalan
kita dari bangsa - bangsa lain yang sudah maju.
59
Disamping itu ekstensifikasi lahan pertanian dan perkebunan
bertujuan juga menciptakan lapangan pekerjaan.
60
a. Usaha Kesehatan Ibu dan Anak mempunyai tujuan
memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu - ibu secara
teratur dan terus menerus pada saat sakit, sehat, masa ante
partum, post partum, masa menyusui pemeliharaan anak dari
lahir sampai pra sekolah.
b. Keluarga berencana bagi suami / istri yang membutuhkannya.
c. Mengadakan integrasi ke dalam General Public Health
Services dan mengadakan kerja sama dan koordinasi dengan
dinas kesehatan lain.
d. Mencari dan mengumpulkan masalah dalam masyarakat dan
mencoba memecahkannya.
61
3. Usaha yang ditujukan kepada anak prasekolah
Meliputi pengawasan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan, revaksinasi, pendidikan kesehatan.
4. Kursus dukun
Tujuannya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
yang meliputi cara kerja yang bersih seperti cuci tangan
terlebih dahulu dengan sabun, memotong tali pusar dengan
gunting yang telah dimasak / disterilkan dan pengetahuan
mengenai hal - hal yang memerlukan pertolongan bidan dan
dokter.
5. Keluarga berencana
Bertujuan meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi dan anak
serta keluarga secara keseluruhan dengan sasaran ibu - ibu
dari pasangan usia subur (PUS).
D. Keluarga Berencana
62
dengan jumlah anak ideal untuk mewujudkan kesejahteraan
lahir dan kebahagiaan batin.
63
b. Membudayakan Norma Keluarga Bahagia dan Sejahtera
(NKKBS)
Untuk itu berbagai upaya dilaksanakan agar supaya NKKBS
menjadi pola hidup bangsa Indonesia, dalam rangka
mendukung keberhasilan program pembangunan manusia
seutuhnya serta pengendalian laju pertumbuhan penduduk.
a. Perluasan jangkauan
Yaitu usaha untuk mengajak peserta KB baru sebanyak -
banyaknya, serta mengembangkan lembaga ilmu baru yang
diharapkan dapat turut serta mengelola program. Di sini
tercermin juga usaha untuk memperluas dan meratakan
program KB ke seluruh pelosok tanah air.
b. Pembinaan
Yaitu usaha untuk lebih memantapkan penerimaan gagasan
Keluarga Berencana secara lestari, baik dalam keikutsertaan
sebagai akseptor KB maupun dalam keikutsertaan mengelola
program.
c. Pelembagaan - pembudayaan
Yaitu usaha untuk meningkatkan diterimanya NKKBS yang
membudaya. Di sini termasuk pula usaha untuk
meningkatkan peranan masyarakat dan aparatur pemerintah
dalam berperan serta mengelola program kependudukkan /
Keluarga Berencana secara mantap.
64
a. Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga
Kesehatan ibu sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan
keluarga. Dilain pihak kesehatan ibu dipengaruhi oleh
beberapa hal, antara lain umur ibu waktu melahirkan, jumlah
kelahiran atau banyaknya anak yang dimiliki serta jarak
antara tiap kelahiran.
65
c. Keluarga Berencana dan Derajat Kaum Wanita
Pandangan kuno yang terdapat dalam masyarakat Indonesia
menyatakan bahwa fungsi utama wanita adalah melahirkan
dan mengurus anak serta seluruh anggota keluarga. Demikian
juga wanita tidak mempuyai hak untuk menentukan kapan dia
mau hamil dan berapa jumlah anak yang dia lahirkan.
Dalam hal seperti tersebut di atas, Keluarga Berencana
merupakan jalan utama untuk meningkatkan derajat kaum
wanita. Dengan pengaturan kehamilan, seorang ibu dapat
memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
mempertahankan kemudaannya serta membina karier dalam
pekerjaannya, sehingga dengan demikian emansipasi seperti
yang dicita - citakan oleh Ibu Kartini dapat benar - benar
diwujudkan.
66
a. Pantang Berkala
Di sebut juga Istibra berkala ataupun Sistem Kalender, yaitu
tidak melakukan hubungan seksual pada saat ibu dalam
keadaan subur.
b. Metoda Sederhana
Metoda Sederhana adalah mencegah terjadinya pertemuan
antara sel jantan dan sel telur (pembuahan) dengan
menggunakan penghalang. Penghalang itu dapat berupa
penghalang mekanis seperti misalnya kondom dan diafragma,
dapat juga berupa penghalang kimiawi (spermacida) yaitu :
vagina tablet, jelly, tissue KB dan cairan berbusa (foam).
e. Metode Sterilisasi
Metoda sterilisasi bersifat permanen, karenanya disebut juga
Kontrasepsi Mantap. Pada wanita disebut juga Kontrasepsi
Mantap Wanita, Medis Operatif Wanita / MOW atau
67
Tubectomi, dan pada laki - laki disebut Kontrasepsi Mantap
Pria / MOP atau vasectomi, keduanya dilaksanakan dengan
cara operasi.
68
4 jenis kontrasepsi (AKDR), Pil KB, Suntikan KB dan Kondom),
melalui Dokter dan Bidan Praktek swasta serta Apotik.
Dalam tahun 1992 pelayanan LIBI diperluas dengan
memperkenalkan LIMAS (Lingkaran Emas, di mana dipasarkan 6
jenis kontrasepsi (AKDR, Pil KB, Suntikan KB, Kondom, Implant
Norplant dan Tissue KB), yang penjualannya dilakukan oleh pihak
swasta.
69
BAB VI
STATISTIKA KESEHATAN
A. Pendahuluan
70
B. Kegunaan Statistik
C. Jenis Statistik
71
Data statistik ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan,
harganya dapat berubah - ubah atau bersifat variabel. Dari
nilainya dikenal dua golongan data kuantitatif, yaitu data diskrit
(merupakan hasil menghitung, selalu dalam bentuk angka yang
utuh), dan data kontinyu (merupakan hasil mengukur atau
menimbang, dapat berupa angka pecahan).
Data kuantitatif adalah data yang tidak dilukiskan dengan
bilangan melainkan dengan lukisan kualitatif yang dikenal dengan
nama kategoti dan atribut, misalnya baik, rusak, gagal, berhasil dan
sebagainya.
2. Metode Sampling
Dalam hal ini kita tidak meneliti keseluruhan populasi, tetapi
halnya sebagian saja yang disebut sample. Metode sampling
sering dipergunakan dalam penelitian - penelitian karena
alasan efisiensi.
72
Memilih sejumlah individu untuk dijadikan sample dari suatu
populasi tidak dapat dilakukan sembarangan, karena individu -
individu yang kita pilih itu harus merupakan sample yang
representatif. Yaitu mempunyai karakteristik yang sama atau
semaksimal mungkin mendekati karakteristik dari populasinya.
Untuk memperoleh sample yang demikian kita
mempergunakan metode acak (random). Dengan memanfaatkan
lotere, buah dadu ataupun Daftar Angka - angka Random.
1. Perencanaan
Dalam setiap kegiatan, peran perencanaan sangat penting,
karena disamping sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan,
rencana juga merupakan pedoman untuk melaksanakan
evaluasi. Dalam perencanaan ini ditentukan tujuan penelitian,
sasaran penelitian, cara - cara yang dipergunakan,
pelaksananya siapa saja, kapan penelitian dilaksanakan dan
seterusnya.
73
2. Pengumpulan data :
Mengumpulkan data statistik dapat dilakukan baik dengan
sensus atau sampling. Untuk ini ada 3 macam teknik yang
dapat dijalankan, yaitu :
Observasi
Yaitu melaksanakan penelitian dengan terjun langsung
dilapangan untuk menemui dan wawancara dengan
individu - individu sasaran, sehingga diperoleh data yang
akurat. Untuk persoalan tertentu dapat juga dilakukan
penelitian di laboratorium. Dalam hal ini data yang
diperoleh disebut data intern.
Registrasi
Ini dilakukan dengan mengambil dan mempergunakan
data yang telah terhimpun dan dilaporkan oleh pihak lain,
misalnya dengan memanfaatkan kepustakaan. Dengan
cara ini data dapat dihimpun dengan lebih mudah dan
murah. Di sini data yang diperoleh disebut data ekstern.
Data ekstern dibagi menjadi data ekstern primer dan data
ektern sekunder. Jika data itu dikeluarkan dan
dikumpulkan oleh badan yang sama, maka di disebut
data ekstern primer. Dalam hal lainnya merupakan data
sekunder.
74
semua angket yang dikirim diterima kembali, dan
jawabannya seringkali juga tidak akurat.
3. Pengolahan data :
Data mentah yang terkumpul diolah, dikelompokkan, disusun
menjadi array, dihitung karakteristik - karakteristiknya dan
seterusnya.
4. Penyajian data :
Penyajian data bertujuan agar hasil penelitian itu dapat dibaca
dengan mudah dan dipahami oleh orang lain. Juga agar dapat
dianalisis dan disimpulkan. Ada beberapa cara penyajian data
yang dapat dilakukan, yaitu :
75
Analisis dan kesimpulan merupakan hasil akhir dari
pembuatan statistik. Yang dapat dihimpun dan dibuat
statistiknya adalah antara lain :
Data Demografi
Yaitu data tentang jumlah penduduk, pembagiannya
menurut jenis kelamin, umur, pendidikkan, pekerjaan,
besarnya angka perkembangan dan sebagainya.
E. Vital Statistik
76
Vital statistik adalah statistik yang berhubungan dengan
peristiwa - peristiwa penting dalam kehidupan manusia, mulai sejak
dilahirkan sampai meninggal dunia. Oleh karena peristiwa -
peristiwa yang demikian itu sangat banyak jumlahnya, biasanya
yang dibuat oleh instansi kesehatan hanya yang berhubungan erat
dengan indikator - indikator kesehatan saja, sedangkan data yang
lain apabila diperlukan dapat diminta dari instansi - instansi lain
yang menanganinya, misalnya Pemerintah Daerah tingkat II,
Pemerintah Daerah Tingkat I, Kantor Statistik dan lain - lainnya.
Angka - angka Vital statistik tersebut umumnya dinyatakan
sebagai perbandingan (Rate) dan satuan promil ( ‰ ) dan dengan
jangka waktu satu tahun. Beberapa angka vital statistik yang
penting adalah sebagai berikut :
CBR = B x K
Pm
77
Yaitu perbandingan antara jumlah kelahiran hidup dalam
suatu tahun dengan jumlah penduduk wanita umur 15 - 49
tahun pada pertengahan tahun tersebut.
GFR = B x K
Pr (15 – 49)
78
Misalnya akibat penyakit DHF : Perbandingan antara jumlah
kematian akibat penyakit DHF selama suatu tahun, dengan
jumlah penduduk yang menderita penyakit DHF selama
tahun tersebut.
79
BAB VII
MASYARAKAT
A. A. Pendahuluan
Ilmu kemasyarakatan disebut juga Sosiologi, yang berasal dari
bahasa latin Socius yang berarti kawan dan logos yang berarti berbicara.
Jadi arti harfiah dari Sosiologi adalah berbicara mengenai masyarakat.
Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar tentang
sosiologi. Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi mengemukakan
Sosiologi atau Ilmu Masyarakat ialah Ilmu yang mempelajari struktur
sosial dan proses - proses sosial, termasuk perubahan - perubahan
sosial.
Dalam definisi ini, yang dimaksud dengan struktur sosial adalah
keseluruhan jalinan antara unsur - unsur sosial yang pokok, yaitu
kelompok - kelompok sosial, norma - norma sosial, pranata - pranata
sosial serta lapisan - lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal
balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya antara segi
kehidupan ekonomi dengan segi kehidupan hukum, segi kehidupan
hukum dengan segi kehidupan politik dan seterusnya.
Jadi sasaran dari sosiologi adalah masyarakat. Apakah masyarakat
itu? Tentang masyarakat, Ralph Linton mengemukakan bahwa
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan
bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri
mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial,
dengan batas - batas yang dirumuskan dengan jelas “.
80
Sesuai definisi Linton, maka masyarakat itu meliputi beberapa
unsur :
81
Kalau suatu masyarakat misalnya lebih menghargai kekayaan
materiil dari pada lainnya, maka mereka yang lebih banyak mempunyai
harta benda akan menempati kedudukan yang lebih tingi dibandingkan
dengan orang lain, dan sebaliknya mereka yang hanya sedikit sekali atau
tidak memiliki sesuatu yang berharga, dalam pandangan masyarakat
mempunyai kedudukan yang rendah.
Sistem lapisan dalam masyarakat tersebut dalam sosiologi dikenal
dengan Stratifikasi Sosial ( sratum = lapisan ). Bentuk - bentuk lapisan
masyarakat itu banyak dan berbeda - beda, dan tetap ada sekalipun dalam
masyarakat yang kapitalis, demokratis, komunis ataupun lainnya, karena
dalam pembedaan atas lapisan - lapisan tersebut merupakan gejala
universal, yang merupakan bagian dari sistem sosial setiap masyarakat.
Sifat dari sistem lapisan yang ada di dalam suatu masyarakat ada
dua, yaitu tertutup dan terbuka. Yang bersifat tertutup membatasi
kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain,
baik yang merupakan gerak ke atas ataupun bawah.
Dalam sistem yang demikian satu - satunya jalan untuk menjadi
anggota suatu lapisan dalam masyarakat adalah kelahiran. Contoh :
masyarakat India yang terbagi atas kasta - kasta, yaitu kasta Brahmana
(pendeta), Ksatria (bangsawan dan tentara), Waisya (pedagang), Sudra
(rakyat jelata), serta mereka yang tidak berkasta yang disebut golongan
Paria.
Sistem lapisan yang tertutup, dalam batas - batas tertentu, juga
dapat kita jumpai masyarakat Bali.
Berbeda dengan sistem tertutup, pada sistem terbuka setiap anggota
masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan
sendiri untuk naik lapisan, atau bagi mereka yang tidak beruntung, untuk
jatuh ke lapisan bawah. Pada umumnya sistem terbuka memberi
82
perangsang yang lebih besar kepada setiap anggota masyarakat untuk
dijadikan landasan pembangunan masyarakat, dari pada sistem tertutup.
Ukuran kekuasaan
Yang memiliki kekuasaan atau wewenang atau terbesar, menempati
lapisan teratas.
Ukuran kehormatan
Ukuran ini terlepas dari ukuran - ukuran kekayaan ataupun
kekuasaan. Mereka yang paling dihormati dan paling disegani
mendapat tempat teratas. Ukuran semacam ini banyak dijumpai
pada masyarakat tradisional. Di sini yang paling dihormati atau
disegani tersebut adalah golongan orang tua - tua dan mereka yang
pernah berjasa.
83
Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ini dipergunakan oleh masyarakat yang menghargai ilmu
pengetahuan. Kadang - kadang dapat menimbulkan akibat yang
negatif, karena orang yang berkeinginan besar untuk dapat masuk
ke lapisan atas, yang dipentingkan bukan mutu ilmu
pengetahuannya tetapi kesarjanaannya, yang kemudian
diusahakannya dengan segala cara, termasuk cara - cara yang tidak
wajar.
3. Mobilitas Sosial
84
pegawai kantor yang dipecat dari jabatannya merupakan social
sinking.
Social climbing dapat dilakukan oleh individu ataupun kelompok
melalui beberapa macam saluran, misalnya lembaga pendidikan,
lembaga keagamaan, organisasi politik dan sebagainya.
85
karena memang diciptakan demi tercapainya ketertiban dan kesejahteraan
dari masyarakat tersebut.
Beberapa macam norma mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda
– beda, ada yang lemah dan ada yang sangat kuat. Untuk membedakan
kekuatan mengikat dari norma - norma tersebut, secara sosiologis dikenal
adanya empat pengertian, yaitu :
1. Cara ( Usage )
2. Kebiasaan ( Folkways )
3. Tata kelakuan ( Mores )
4. adat Istiadat ( Custom )
1. Cara ( Usage )
Cara, menunjuk pada suatu bentuk perbuatan, khususnya dalam
hubungan antar individu dalam masyarakat. Suatu penyimpangan
terhadapnya tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat,
mungkin hanya sekedar celaan dari individu yang dihadapi saja.
Contohnya, orang mempunyai cara masing - masing untuk minum,
ada yang minum tanpa mengeluarkan bunyi, ada pula yang
mengeluarkan bunyi sebagai pertanda kepuasannya. Cara yang
terakhir biasanya dalam pertemuan dianggap sebagai perbuatan
yang tidak sopan, dan apabila dijalankan mungkin orang yang
minum bersamanya akan merasa tersinggung dan mencelanya.
2. Kebiasaan ( Folkways )
86
Kebiasaan mempunyai kekuatan yang lebih besar dari pada cara.
Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang - ulang dalam bentuk
yang sama, merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai
perbuatan itu. Dapat dikatakan bahwa kebiasaan adalah perilaku
yang diakui dan diterima oleh masyarakat.
Contohnya kebiasaan memberi hormat kepada orang lain yang lebih
tua, apabila hal itu tidak dilakukan, maka akan dianggap sebagai
suatu penyimpangan terhadap kebiasaan umum yang berlaku dalam
masyarakat tersebut, dan setiap orang akan mencela pelakunya.
87
namanya, tetapi seluruh keluarganya akan dikeluarkan dari
masyarakat itu.
88
banyak pula daerah yang berpenduduk padat tidak dapat digolongkan ke
dalam masyarakat perkotaan.
Yang dimaksud dengan masyarakat perkotaan atau urban community
adalah masyarakat kota yang tidak tertentu jumlah penduduknya.
Tekanan pengertian “kota“ terletak pada sifat serta ciri kehidupan yang
berbeda dengan masyarakat pedesaan .
89
Masyarakat Pedesaan Masyarakat Perkotaan
90
BAB VIII
KEBUTUHAN KELOMPOK
91
Antara anggota yang satu dengan anggota yang lain
terdapat hubungan timbal balik.
Ada suatu faktor yang dimiliki bersama yang
menyebabkan hubungan sesama anggota menjadi erat.
Mempunyai struktur, kaidah dan pola perilaku.
Bersistem dan berproses.
Kelompok Sekunder
Adalah kelompok sosial yang besar, terdiri dari berbagai
macam individu yang saling berhubungan dengan tujuan
masing - masing (tidak bersifat pribadi) dan tidak begitu
permanen. Contohnya organisasi para pedagang,
organisasi buruh suatu perusahaan, partai politik.
92
bersifat alamiah serta bersifat kekal seperti misalnya
keluarga, kerabat, kelompok rukun tetangga.
Patembayan
Pada Patembayan hubungan yang ada antara anggota -
anggota hanya ikatan dalam bentuk lahiriah, bersifat
buatan (bukan alamiah), juga tidak bersifat kekal karena
orang menjadi anggotanya disebabkan mempunyai
kepentingan yang rasional. Contohnya organisasi para
pedagang, organisasi buruh, partai politik. Konsep
Tonnies pada dasarnya sama dengan konsep Cooley.
93
Sifat yang khas dari kerumunan adalah jika mereka sudah
beraksi, mempunyai kecenderungan merusak. Ini disebabkan dalam
kerumunan interaksi terjadi secara spontan dan tidak terduga.
Identitas sosial seseorang biasanya tenggelam apabila orang
tersebut ikut serta dalam suatu kerumunan.
Bebeda dengan kerumunan, publik lebih merupakan
kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Pada publik interaksi
terjadi secara tidak langsung melalui media komunikasi yang
bersifat massal, misalnya surat kabar, radio, televisi, desas desus
dan sebagainya, yang memungkinkan suatu publik mempunyai
pengikut yang amat luas. Tingkah laku publik didasarkan pada
tingkah laku individu - individu yang menjadi anggota -
anggotanya, karena dalam publik masing - masing individu masih
memiliki kesadaran akan kedudukan sosialnya.
94
6. Membership Group dan Reference Group
Membership group adalah kelompok sosial di mana
seseorang secara fisik menjadi anggotanya. Sedangkan reference
group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang
(bukan anggota kelompok itu) untuk membentuk pribadi dan
perilakunya.
95
sosial kita temui dalam bentuk lisan yang berupa pepatah,
kiasan, cerita rakyat, kesenian tradisional dan sebagainya.
96
5. Kelompok Terbuka dan Kelompok Tertutup
Kelompok Terbuka adalah kelompok yang selalu tanggap
terhadap perubahan dan pembaharuan, sehingga secara terus -
menerus mengikuti dan menyesuaikan diri dengan perkembangan
yang terjadi disekelilingnya. Sikap terbuka ini juga terlihat pada
kebijaksanaannya sewaktu menerima anggota baru, semua
golongan dan aliran diterima dengan baik. Contoh : Organisasi
Pemuda KNPI.
Sedang kelompok Tertutup adalah sebaliknya, sulit menerima
perubahan dan pembaharuan dan selektif dalam menerima anggota.
Kelompok ini biasanya mempunyai kecenderungan untuk
mempertahankan kemapanan yang sudah ada, sehingga sangat
selektif dalam menerima ide - ide baru. Contoh : beberapa
organisasi yang berlatar keagamaan.
97
berfungsi serta integrasinya kelompok. Dengan konsep - konsep
tersebut kemudian dapat diambil langkah - langkah yang diperlukan
untuk meningkatkan kualitas kelompok.
98
anggota dari RW, kelurahan, masyarakat setempat ( community ),
masyarakat luas ( society dan juga warga suatu bangsa ( nation ).
Kelompok sosial bukan merupakan kelompok yang statis.
Setiap kelompok sosial pasti mengalami perubahan dan
perkembangan. Beberapa kelompok sosial sifatnya lebih stabil dari
pada kelompok sosial lainnya, atau dengan perkataan lain
strukturnya tidak mengalami perubahan yang mencolok.
Ada pula kelompok sosial yang mengalami perubahan secara
cepat, walaupun tidak mengalami pengaruh dari luar. Akan tetapi
pada umumnya kelompok sosial mengalami perubahan, baik karena
sebab - sebab yang berasal dari dalam kelompok itu sendiri maupun
karena adanya pengaruh dari luar.
Keadaan tidak stabil dalam kelompok dapat terjadi karena
adanya konflik antar individu dalam kelompok atau antar bagian
dari kelompok tersebut, sebagai akibat tidak adanya keseimbangan
antara kekuatan - kekuatan di dalam kelompok itu sendiri. Misalnya
ada individu atau bagian dari kelompok yang ingin berebut
kekuasaan, ada perbedaan paham tentang cara - cara mencapai
tujuan kelompok dan sebagainya, yang kesemuanya dapat
mengakibatkan perpecahan di dalam kelompok dan terjadinya
perubahan struktur kelompok.
Di samping sebab - sebab yang berasal dari dalam kelompok
sendiri, perubahan kelompok sosial dipengaruhi juga oleh sebab -
sebab yang berasal dari luar, misalnya berubahnya faktor - faktor
sosial, ekonomi dan budaya dalam masyarakat.
Konflik dalam kelompok dapat dikurangi atau bahkan
dihapuskan karena adanya kepemimpinan yang baik, atau bila
kelompok tersebut menghadapi musuh dari luar.
99
E. Pengaruh Kelompok Sosial Terhadap Individu
100
Dari percobaan ini dapat diambil kesimpulan, bahwa
kelompok itu mempunyai pengaruh yang besar terhadap individu -
individu yang menjadi anggotanya.
F. Interaksi Sosial
101
bertengkar. Aktivitas - aktivitas semacam itu merupakan bentuk -
bentuk interaksi sosial.
Meskipun orang - orang yang bertemu muka tersebut tidak
saling bicara atau tidak saling menukar tanda - tanda, interaksi
sosial telah terjadi, oleh karena masing - masing akan sadar adanya
pihak lain yang menyebabkan perubahan dalam perasaan maupun
syaraf orang yang bersangkutan, yang disebabkan oleh misalnya
bau keringat, bau parfumnya, suara jalannya dan sebagainya
Kesemuanya itu menimbulkan kesan di dalam pikiran seseorang,
yang kemudian menentukan tindakan apa yang akan dilakukannya.
Interaksi dengan demikian hanya berlangsung antara pihak -
pihak apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihak. Apabila
seseorang memukul sebuah kursi misalnya, tidak terjadi suatu
interaksi sosial, oleh karena interaksi tersebut tidak akan beraksi
dan mempengaruhi orang yang telah memukulnya. Sehingga untuk
terjadinya suatu interaksi diperlukan adanya dua syarat, yaitu ada
kontak sosial dan ada komunikasi
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan
sosial, karena tanpa interaksi sosial tak akan mungkin ada
kehidupan bersama. Bertemunya orang perorangan secara fisik
belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu
kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam itu baru akan terjadi
apabila orang - perorangan ataupun kelompok - kelompok manusia
bekerja sama, mengadakan persaingan, pertikaian, dst.
Salah satu bentuk dari interaksi sosial adalah proses
sosialisasi (socialization), yaitu suatu proses di mana anggota
masyarakat yang baru mempelajari norma - norma dan nilai - nilai
masyarakat di mana dia menjadi anggota. Contohnya seorang anak
kecil yang mempelajari, kemudian menjalankan kebiasaan -
kebiasaan yang terjadi dalam keluarga. Juga seorang transmigran
yang mempelajari kemudian menyesuaikan diri dengan adat istiadat
penduduk setempat atau sebaliknya.
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan
sosial, karena tanpa interaksi sosial tak mungkin ada kehidupan
102
bersama. Interaksi sosial tersebut dapat dibedakan atas tiga macam,
yaitu :
Imitasi
Imitasi adalah proses dimana suatu individu menirukan /
mencontoh prilaku individu lain. Proses peniruan ini
dapat terjadi tanpa sengaja ataupun disengaja, misalnya
karena mempunyai suatu maksud dan tujuan tertentu.
Contohnya anak kecil yang meniru prilaku orang tua atau
saudara - saudaranya.
Keuntungan dari proses imitasi adalah :
Dengan meniru dapat diperoleh kecakapan dengan
cepat.
Dapat mendorong individu atau kelompok untuk
mengerjakan sesuatu dan tidak tinggal diam
berpangku tangan.
103
Kerugian adalah :
Dapat menghambat cara berfikir kritis,
menghilangkan kreatifitas.
Jika yang diimitasi itu hal yang salah, akan terjadi
kesalahan yang berlarut - larut ataupun kesalahan
massal.
Sugesti
Sugesti adalah suatu proses dimana suatu individu atau
kelompok mengimbaskan pandangan atau sikapnya, yang
kemudian diterima begitu saja tanpa dipikirkan, oleh
individu yang lain. Contohnya seseorang yang ada di
tengah massa yang sedang panik.
104
Pada kerumunan (crowd) tidak jarang timbul sugesti
yang cenderung brutal dan berkeinginan merusak, akibat
hilangnyaidentitas diri maisng - masing yang terlibat di
dalamnya.
Identifikasi
Indentifikasi adalah proses dimana seseorang individu
berkeinginan untuk menjadi sama dengan individu lain.
Hal ini terjadi karena seringkali seseorang memerlukan
tipe - tipe ideal tertentu di dalam proses kehidupannya.
Contohnya anak laki - laki yang berindifikasi kepada
bapaknya, atau anak yang berindifikasi kepada ibunya.
Proses indentifikasi tersebut dapat berlangsung tanpa
disadari ataupun disengaja. Biasanya proses Indentifikasi
terjadi apabila seseorang yang berindentifikasi itu benar -
benar mengenal individu yang menjadi idolanya,
sehingga pandangan, sikap dan perilaku dari idolanya
tersebut dapat menjiwainya.
Simpati
Simpati adalah suatu proses dimana seseorang individu
tertarik kepada individu lain dalam situasi sosial.
Dalam proses simpati perasaan memegang peranan
penting, karena proses simpati hanya dapat berkembang
apabila terdapat suasana saling mengerti.
Pada proses simpati dorongan utamanya berupa
keinginan untuk memahami dan bekerja sama dengan
pihak lain, sedangkan pada proses identifikasi dorongan
itu berupa keinginan untuk belajar dari pihak lain yang
dianggap mempunyai kelebihan tertentu, sehingga patut
dijadikan contoh.
105
Simpati dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
Simpati yang menimbulkan respons yang cepat,
hampir seperti refleks.b Contohnya rasa nyeri saat
melihat orang yang memanjat sampai tinggi sekali.
Simpati yang bersifat intelektual. Contohnya
keinginan mengucapkan selamat kepada seseorang
yang mengalami keberhasilan.
Kerjasama (Co-operation)
Kerjasama adalah suatu bentuk interaksi sosial dimana
dua orang atau lebih melaksanakan usaha terkoodinir,
untuk mencapai tujuan bersama. Umumnya kerjasama
terjadi apabila suatu tujuan tidak dapat dicapai melalui
usaha orang seorang (individual).
Kerjasama merupakan bentuk interaksi sosial yang
pokok, dan dapat dijumpai pada semua kelompok
manusia. Contohnya kegiatan gotong royong dan
sebagainya.
Persaingan (Competition)
Persaingan adalah bentuk interaksi sosial dimana
keberhasilan individu yang satu dapat mengurangi atau
bahkan menghilangkan keberhasilan individu yang lain.
Dalam hal ini masing - masing individu atau kelompok
yang bersaing disebut rival.
Beberapa contoh dari persaingan misalnya persaingan
dalam bidang ekonomi (persaingan dagang), dalam
bidang sosial (rebutan kedudukan / jabatan), dalam
106
bidang kebudayaan (saringan masuk perguruan tinggi)
dan sebagainya.
Pertentangan (Conflict)
Pertentangan adalah interaksi sosial dimana keberhasilan
individu atau kelompok yang satu diperoleh dengan
menghancurkan individu yang berselisih, antar kelas
sosial, antar suku bangsa sampai antar negara (perang).
Persesuaian (Accomodation)
Persesuaian adalah bentuk interaksi sosial simana kedua
belah pihak mengadakan kompromi untuk menghentikan
pertentangan, walaupun seringkali hanya bersifat
sementara.
Langkah persesuaian diambil dengan tujuan untuk
mencegah meledaknya pertentangan, dan memungkinkan
timbulnya kerjasama. Untuk tercapainya persesuaian
tidak jarang diperlukan jasa dari pihak ketiga.
Persesuaian yang demikian disebut arbitrasi. Contohnya
penyelesaian pertengkaran antara dua warga suatu RT
dengan ketua RT sebagai arbiter ( pihak ke tiga ).
107