Anda di halaman 1dari 3

1 (

a
BAB I n
PENDAHULUAN
d

a
A. Latar Belakang Masalah
s
Laju endap darah (LED) atau laju sedimentasi atau erythrocyte
o
sedimentation rate (ESR) merupakan tingkat pengukuran laju pengendapan dari
e
sel eritrosit pada suatu kolom darah yang diberi antikoagulan dengan satuan
b
milimeter per jam (mm/jam). Pemeriksaan LED digunakan untuk perhitungan
r
kasar mengenai proses penyakit dan memantau keberhasilan terapi suatu penyakit.
a
Peningkatan LED merupakan penanda non spesifik dari adanya peradangan atau
t
infeksi (Rubenstein, 2007).
a
Metode pemeriksaan LED ada banyak namun metode standart yang
,
direkomendasikan oleh ICSH (International Council for Standardization in

Haematology) adalah metode manual Westergren (ICSH, 2010). Metode


2
Westergren menggunakan sebuah kolom kaca dengan panjang 30 cm diameter
0
2,65 mm yang disebut pipet Westergren dengan darah EDTA yang diencerkan
1
20% (Sacher, 2012). Pemeriksaan ini dipengaruhi oleh faktor teknis diantaranya
1
kemiringan tabung, getaran, panjang dan diameter tabung, suhu, hemolisis darah,
)
kontaminasi tabung, perbandingan dan tipe antikoagulan yang tidak sesuai (WHO,
.
2000).

Yuliananto (2012) menyatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara pengukuran LED Westergren yang dipipet dengan volume 100%, 75%,

50% dan hasil penelitian Sekti Handayani (2009) menyatakan hasil pemeriksaan

1
2

LED Westergren manual dan LED automatik (Humased 20) terdapat perbedaan

yang signifikan, dimana diameter dan panjang pipet yang digunakan berbeda

(Yuliananto, 2012; Handayani, 2009).

Pemeriksaan LED Westergren memerlukan sampel darah cukup banyak,

padahal beberapa pasien terkadang sulit dilakukan pengambilan sampel darah

vena terutama anak-anak atau bayi. Berdasarkan survey dari peneliti, beberapa

laboratorium klinik di daerah Jawa Tengah membolehkan pemeriksaan LED

menggunakan pipet kapiler sebagai metoda alternatif apabila sampel darah yang

didapat sedikit. Pipet kapiler memiliki diameter dan panjang yang lebih kecil dari

pada diameter dan panjang pipet Westergren. Ukuran pipet kapiler yang lebih

kecil membuat volume darah yang digunakan lebih sedikit.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas timbul permasalahan “Apakah ada

perbedaan nilai LED menggunakan pipet Westergren dan pipet kapiler ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui perbedaan nilai LED menggunakan pipet Westergren dan pipet

kapiler.

2. Tujuan Khusus

a Mengukur nilai LED dengan menggunakan pipet Westergren

b Mengukur nilai LED dengan menggunakan pipet kapiler


3

c Menganalisa perbedaan nilai LED dengan menggunakan pipet Westergren

dengan pipet kapiler.

D. Manfaat Penelitian

1. Peneliti

Memberikan tambahan wawasan dalam hal penelitian ilmiah.

2. Teknisi Laboratorium

Memberikan pengetahuan dan masukan kepada teknisi laboratorium tentang

metode pemeriksaan LED.

3. Akademik

Memberikan tambahan ilmu di bidang hematologi yaitu memberikan

informasi mengenai cara pemeriksaan LED.

Anda mungkin juga menyukai