Disusun Oleh :
Kelompok 2
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MALUKU
PRODI KEPERAWATAN MASOHI
T.A 2018-2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah keperawatan Matra Laut ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada hambatan, namun berkat
bantuan serta dukungan dari teman-teman Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak, atas bantuan serta dukungan dan doanya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri maupun pihak yang membaca
makalah. Kami mohon maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena
keterbatasan kami yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun, sangat diharapkan dalam pembuatan makalah
selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini bermanfaat bagi pembaca maupun kami.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 4
B. Saran .................................................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ubur-ubur merupakan binatang laut yang berbahaya bagi manusia. Ubur-ubur sering
menyerang para wisatawan pantai melalui sengatan yang dimiliki. Sengatan ubur-ubur
dapat menyebabkan rasa terbakar, sesak nafas bahkan kematian bila tidak mendapat
penanganan yang tepat (Suling, 2011). Salah satu kebiasaan masyarakat untuk
pertolongan pertama pada sengatan ubur-ubur menggunakan air seni maupun amoniak,
dan tentunya hal tersebut tidak dibenarkan. Jika air seni bersifar basa justru akan
meningkatkan efek dari racun. Kurangnya pengetahuan wisatawan tentang pertolongan
pertama pada sengatan ubur-ubur juga menjadi salah satu factor terjadinya kasus
sengatan ubur-ubur yang berakibat fatal. Penting untuk mempersiapkan dan
menggunakan perlengkapan untuk melindungi tubuh dari sengatan ubur-ubur sebelum
berwisata ke kawasan pantai (O’Shaugnessy, 2014).
Beberapa kasus sengatan ubur-ubur juga dilaporkan dari luar negeri. Tidak kurang dari
3 kematian terjadi oleh sengatan ubur-ubur di Amerika sejak tahun 1989. Sedangkan di
Australia Barat dan Selatan sekitar 500 kasus sengatan ubur-ubur juga dilaporkan,
beberapa berakibat fatal (Mujiono, 2011). Di Asia, kasus sengatan ubur-ubur beracun ini
juga mengakibatkan kematian 20-40 korban tiap tahunnya. Di Indonesia, terutama di
daerah wisata pantai selatan jawa sering dilaporkan adanya kasus sengatan ubur-ubur,
beberapa diantaranya berakibat fatal (Munawir dkk, 2014). Menurut informasi dari
korban local dan internet, tidak kurang dari 13 kasus kecelakaan oleh sengatan ubur-
ubur telah dilaporkan dari tahun 2005-2009, dimana 11 diantaranya terjadi di Jawa, 1 di
Bali dan 1 di Bangka. Kasus sengatan ubur-ubur terjadi antara Juni-Oktober pada saat
musim kemarau, jumlah korban bervariasi dari seorang sampai ratusan orang (Mujiono,
2011). Sedangkan di pantai Teleng Ria di Kabupaten Pacitan pada tanggal 07 Juli 2011
sebanyak 33 wisatawan menjadi korban sengatan ubur-ubur dalam sepekan (Ishomudin
dkk, 2011), pada tanggal 08 September 2014 ubur-ubur menyengat puluhan wisatawan
selama dua pekan dan ada yang sempat dirawat di rumah sakit umum daerah setempat
(Nugroho, 2014), dan pada tanggal 21 Juli 2015 tidak kurang dari 100 wisatawan di
sengat ubur-ubur (Nugroho, 2015).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sengatan ubur-ubur ?
2. Apa saja tanda dan gejala dari sengatan ubur-ubur ?
3. Bagaimana penanganan atau pengobatan pada korban sengatan ubur-ubur ?
C. Tujuan Penulisan
Agar mahasiswa mampu memahami tentang :
1. Definisi sengatan ubur-ubur
2. Tanda dan gejala dari sengatan ubur-ubur
3. Penanganan atau pengobatan pada korban sengatan ubur-ubur
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ubur-ubur merupakan binatang laut yang berbahaya bagi manusia. Ubur-ubur sering
menyerang para wisatawan pantai melalui sengatan yang dimiliki. Sengatan ubur-ubur
dapat menyebabkan rasa terbakar, sesak nafas bahkan kematian bila tidak mendapat
penanganan yang tepat. Sengatan ubur-ubur adalah gangguan umum yang sering
dialami penyelam maupun para wisatawan pantai yang dengan atau tanpa sengaja
bersentuhan dengan ubur-ubur. Ubur-ubur menyengat melalui tentakel yang berbentuk
seperti sulur, tentakel yang dimiliki ubur-ubur mengandung sel-sel penyengat atau
Nematocyst. Sel penyengat yang mengenai tubuh akan mengeluarkan racun. Racun
kemudian menyebar melalui pembuluh darah, menuju paru-paru dan menyebabkan
kerusakan jaringan. Tanda dang gejala yang sering timbul akibat sengatan dari ubur-
ubur ialah nyeri seperti terbakar, tanda/garis merah pada daerah sengatan, gatal,
demam, dan pusing/kehilangan kesadaran. Untuk pengobatan pada korban sengatan
ubur-ubur bisa diberikan obat analgesic untuk meredakan nyeri atau bisa juga
menggunakan cuka dengan cara membasuh area yang terkena sengatan dengan cuka.
B. Saran
Penyusun berharap dengan adanya makalah ini pembaca dapat lebih memahami
dengan baik tentang tanda dan gejala yang timbul akibat sengatan ubur-ubur dan juga
cara mengatasi atau mengobati daerah yang terkena sengatan ubur-ubur.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/amp/s/id.m.wikihow.com/Mengatasi-Sengatan-Ubur-ubur%3famp=1
www.sehatfresh.com/sengatan-ubur-ubur/
TUGAS KELOMPOK
Keperawatan Matra Laut
“Tanda & Gejala serta Penanganan Korban dengan
Gigitan/Sengatan Binatang Laut (Ubur-ubur)”
Disusun Oleh :
Kelompok 2
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MALUKU
PRODI KEPERAWATAN MASOHI
T.A 2018-2019