Anda di halaman 1dari 7

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

W E M P E

JALAN GUNUNG SARI NO 10 KEL PASIRAN KEC SINGKAWANG BARAT


TELP. (0562) 4644000 EMAIL: rsia_wempe@yahoo.co.id Kode Pos: 79123
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA RUMAH IBU DAN ANAK WEMPE
NOMOR :
TENTANG
PANDUAN PELAYANAN PASIEN KEMOTERAPI

MENIMBANG : a. Bahwa Kemoterapi adalah tindakan medis pemberian


pelayanan terapi kanker dengan menggunakan obat –
obatan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan
sel kanker.

b. Bahwa Sitostatika adalah suatu pengobatan untuk


mematikan sel – sel secara fraksional (fraksi tertentu
mati), sehingga 90% berhasil dan 10% tidak berhasil.

c. Bahwa Rumah Sakit Ibu dan Anak Wempe dalam upaya


pelayanan kesehatan paripurna kepada pasien
menyelenggarakan pelayanan kemoterapi.

d. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Rumah Sakit Antam Medika maka diperlukan pelayanan
kemoterapi yang bermutu tinggi.

e. Bahwa pelayanan kemoterapi di Rumah Sakit Antam


Medika dilaksanakan oleh unit kemoterapi yang didalam
penyelenggaraannya memerlukan Pedoman Pelayanan
Kemoterapi.

MENGINGAT : a. Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


Undang-undang Nomor: 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit

b. Keputusan Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor:
1/2.11/31/-1.77/2015 tentang Izin Operasional Tetap
Perpanjangan Ke 1 (satu) Rumah Sakit Ibu dan Anak
Wempe Kelas C

c. Keputusan Menteri Kesehatan RI


No.772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan
Internal Rumah Sakit.
d. Peraturan Menteri Kesehatan No
1691/Menkes/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
RS.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
Kesatu : Pedoman pelayanan Kemoterapi Rumah Sakit Ibu dan Anak
Wempe sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.

Kedua : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan


kemoterapi oleh Direktur Pelayanan Medik Rumah Sakit Ibu
dan Anak Wempe.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila


di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Direktur Utama RSIA Wempe

dr. Liau Songkono Sp.OG, Sp.OG


SIP : 503/SIPD-28/SDK-C:

Tembusan :
1. Seluruh unit kerja
2. Arsip
RUMAH SAKIT IBU DAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ANAK WEMPE
PELAKSANAAN KEMOTERAPI
Nomor : Revisi : Halaman
105/ RSU KU/ Dir/ 0 5
SPO/ III/
Jl. Gunung sari no 10
pasiran
Ditetapkan,
SPO Tanggal Terbit : Direktur RSIA Wempe

dr. Liau Songkono Sp.OG, Sp.OG

PENGERTIAN Sitostatika adalah suatu pengobatan untuk mematikan sel – sel


secara fraksional (fraksi tertentu mati), sehingga 90 % berhasil dan
10 % tidak berhasil.
TUJUAN Agar tercipta keseragaman pemahaman mengenai
pelaksanaan kemoterapi
KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. :

PROSEDUR 1. Dilakukan persiapan, pelaksanaan dan monitoring serta


evaluasi kemoterapi
2. Dipersiapkan lembar persetujuan tindakan khusus seperti
kemoterapi yang disetujui oleh keluarga
3. Evaluasi keadaan pasien terlebih dahulu sebagai syarat standar
sebelum dilakukan pemberian kkemoterapi (vital sign, cek lab,
dsb)
4. Pemberian kemoterapi dilakukan di ruangan khusus
5. Obat kemoterapi dicampur oleh staf farmasi
6. Yang berwenang memberikan kemoterapi adalah DPJP terkait

Syarat pemberian obat Kemoterapi


Sebelum pengobatan dimulai beberapa kondisi pasien harus
dipenuhi yaitu :
1. Keadaan umum harus cukup baik
2. Penderita mengerti pengobatan dan mengetahui efek
samping yang akan terjadi
3. Faal ginjal ( kadar ureum < 40 mg % dan kadar kreatinin <
1,5 mg %) dan faal hati baik
4. Diagnosis hispatologik diketahui
5. Jenis kanker diketahui sensitif terhadap kemoterapi
6. Hemoglobin > 10 gr %
7. Leucosit > 5000 / ml
8. Trombosit > 100.000 / ml

Cara pemberian obat sitostatika dapat dilakukan secara :


1. PO : Per Oral
2. SC : Sub Cutan
3. IM : Intra Muscular
4. IV : Intra Vena
5. IT : Intra Thecal
6. IP : Intra Peritoneal / Pleural
7.
Pemilihan vena dan tempat penusukan
Pemilihan vena dan arteri yang tepat serta peralatan yang harus
dipakai ditentukan oleh usia pasien, status vena dan obat yang
diberikan melalui infus. Lakukan pemilihan vena diatas area yang
lentur serta pemilihan iv cateter yang paling pendek dan
ukurannya yang paling kecil yang sesuai. Vena yang sering
digunakan adalah : Basillic, cephalica dan metakarpal. Tempat
penusukan harus diganti setiap 72 jam dan vena yang cocok untuk
penusukan terasa halus dan lembut, tidak keras dan menonjol
serta memilih vena yang cukup lebar untuk tempat peralatan,
media kemoterapi dapat membuat iritasi pada vena dan jarigan
lunak.

Prosedur
1. a. Persiapan
 Sebelum diberikan kemoterapi maka harus dipersiapkan
ukuran TB, BB, luas badan, darah lengkap, fungsi ginjal,
fungsi liver, gula darah, urin lengkap, EKG, foto thorax
AP/lateral, Ekokardiografi, BMP.
 Periksa protokol dan program terapi yang digunakan, serta
waktu pemberian obat sebelumnya.
 Periksa nama pasien, dosis obat, jenis obat, cara
pemberian obat.
 Periksa adanya inform concernt baik dari penderita
maupun keluarga.
 Siapkan obat sitostatika
 Siapkan cairan NaCl 0,9 %, D5% atau intralit.
 Pengalas plastik, dengan kertas absorbsi atau kain
diatasnya
 Gaun lengan panjang, masker, topi, kaca mata, sarung
tangan, sepatu
 Spuit disposible 5cc, 10cc, 20 cc, 50 cc.
 Infus set dan vena kateter kecil
 Alkohol 70 % dengan kapas steril
 Bak spuit besar
 Label obat
 Plastik tempat pembuangan bekas
 Kardex (catatan khusus)
b. Cara kerja
- Semua obat dicampur oleh staf farmasi yang ahli dibagian
farmasi dengan memakai alat “biosafety laminary airflow”
kemudian dikirim ke bangsal perawatan dalam tempat khusus
tertutup.
- Diterima oleh perawat dengan catatan nama pasien, jenis obat,
dosis obat dan jam pencampuran.
- Bila tidak mempunyai biosafety laminary airflow maka,
pencampuran dilakukan diruangan khusus yang tertutup dengan
cara :
 Meja dialasi dengan pengalas plastik diatasnya ada kertas
penyerap atau kain
 Pakai gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata,
sepatu.
 Ambil obat sitostatika sesuai program, larutkan dengan
NaCl 0,9%, D5% atau intralit.
 Sebelum membuka ampul pastikan bahwa cairan tersebut
tidak berada pada puncak ampul. Gunakan kasa waktu
membuka ampul agar tidak terjadi luka dan
terkontaminasi dengan kulit. Pastikan bahwa obat yang
diambil sudah cukup, dengan tidak mengambil 2 kali
 Keluarkan udara yang masih berada dalam spuit dengan
menutupkan kapas atau kasa steril diujung jarum spuit.
 Masukkan perlahan-lahan obat kedalam flabot NaCl 0,9 %
atau D5% dengan volume cairan yang telah ditentukan
 Jangan tumpah saat mencampur, menyiapkan dan saat
memasukkan obat kedalam flabot atau botol infus.
 Buat label, nama pasien, jenis obat, tanggal, jam
pemberian serta akhir pemberian atau dengan syringe
pump.
 Masukkan kedalam kontainer yang telah disediakan.
 Masukkan sampah langsung ke kantong plastik, ikat dan
beri tanda atau jarum bekas dimasukkan ke dalam tempat
khusus untuk menghindari tusukan.

2. Prosedur cara pemberian kemoterapi


 Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, volume
cairan, cara pemberian, waktu pemberian dan akhir
pemberian.
 Pakai proteksi : gaun lengan panjang, topi, masker, kaca
mata, sarung tangan dan sepatu.
 Lakukan tehnik aseptik dan antiseptik
 Pasang pengalas plastik yang dilapisi kertas absorbsi
dibawah daerah tusukan infus
 Berikan anti mual ½ jam sebelum pemberian anti
neoplastik (primperan, zofran, kitril secara intra vena)
 Lakukan aspirasi dengan NaCl 0,9 %
 Beri obat kanker secara perlahn-lahan (kalau perlu dengan
syringe pump) sesuai program
 Bila selesai bilas kembali dengan NaCl 0,9%
 Semua alat yang sudah dipakai dimasukkan kedalam
kantong plastik dan diikat serta diberi etiket.
 Buka gaun, topi, asker, kaca mata kemudian rendam
dengan deterjen. Bila disposible masukkkan dalam
kantong plasrtik kemudian diikat dan diberi etiket, kirim ke
incinerator / bakaran.
 Catat semua prosedur
Awasi keadaan umum pasien, monitor tensi, nadi, RR tiap
setengah jam dan awasi adanya tanda-tanda ekstravasasi.

UNIT TERKAIT 1. Rawat inap


2. Farmasi

Anda mungkin juga menyukai